Rabu, 03 Agustus 2022

Kitab Iman bab 34; Bertambah dan berkurangnya iman

بسم الله الرحمن الرحيم

Imam Bukhari -rahimahullah- berkata:

"بَابُ زِيَادَةِ الإِيمَانِ وَنُقْصَانِهِ"

“Bab: Bertambah dan berkurangnya iman”

Dalam bab ini, Imam Bukhari kembali menegaskan tentang keyakinan bahwa kualitas iman seseorang bisa mengalami peningkatan dan penurunan, bertambah dan berkurung. Belia menyebutkan dalam bab ini tiga ayat Al-Qur’an dan 2 hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik melalui dua jalur (muttashil dan mu’allaq), dan Umar bin Khathab radhiyallahu ‘anhuma.

A.    Ayat pertama, Allah subhanahu wata'ala berfirman:

{نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُمْ بِالْحَقِّ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى} [الكهف: 13]

Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka. [Al-Kahf: 13]

B.     Ayat kedua, Allah subhanahu wata'ala berfirman:

{وَمَا جَعَلْنَا أَصْحَابَ النَّارِ إِلَّا مَلَائِكَةً وَمَا جَعَلْنَا عِدَّتَهُمْ إِلَّا فِتْنَةً لِلَّذِينَ كَفَرُوا لِيَسْتَيْقِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ وَيَزْدَادَ الَّذِينَ آمَنُوا إِيمَانًا وَلَا يَرْتَابَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ وَالْمُؤْمِنُونَ وَلِيَقُولَ الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ وَالْكَافِرُونَ مَاذَا أَرَادَ اللَّهُ بِهَذَا مَثَلًا كَذَلِكَ يُضِلُّ اللَّهُ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاء} [المدثر: 31]

Dan tiada Kami jadikan Penjaga neraka itu melainkan dari malaikat: dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab dan orng-orang mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan): "Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan Ini sebagai suatu perumpamaan?" Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. [Al-Mudatsir: 31]

C.     Ayat ketiga, Allah subhanahu wata'ala berfirman:

{الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ} [المائدة: 3]

Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. [Al-Maidah:3]

Imam Bukhari berkata:

"فَإِذَا تَرَكَ شَيْئًا مِنَ الكَمَالِ فَهُوَ نَاقِصٌ"

“Jika Allah meninggalkan sesuatu kesempurnaan berarti sesuatu itu kurang”

D.    Hadits Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu.

Imam Bukhari -rahimahullah- berkata:

44 - حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، قَالَ: حَدَّثَنَا هِشَامٌ [الدستوائي]، قَالَ: حَدَّثَنَا قَتَادَةُ، عَنْ أَنَسٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «يَخْرُجُ مِنَ النَّارِ مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَفِي قَلْبِهِ وَزْنُ شَعِيرَةٍ مِنْ خَيْرٍ، وَيَخْرُجُ مِنَ النَّارِ مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَفِي قَلْبِهِ وَزْنُ بُرَّةٍ مِنْ خَيْرٍ، وَيَخْرُجُ مِنَ النَّارِ مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَفِي قَلْبِهِ وَزْنُ ذَرَّةٍ مِنْ خَيْرٍ»

قَالَ أَبُو عَبْدِ اللَّهِ: قَالَ أَبَانُ [بن يزيد العطار]، حَدَّثَنَا قَتَادَةُ، حَدَّثَنَا أَنَسٌ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مِنْ إِيمَانٍ» مَكَانَ «مِنْ خَيْرٍ»

Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Hisyam [Ad-Dastuwaiy], ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Qotadah, dari Anas, dari Nabi , beliau bersabda, "Akan dikeluarkan dari neraka siapa yang mengatakan tidak ada Ilah kecuali Allah dan dalam hatinya ada kebaikan sebesar jemawut. Dan akan dikeluarkan dari neraka siapa yang mengatakan tidak ada ilah kecuali Allah dan dalam hatinya ada kebaikan sebesar biji gandum. Dan akan dikeluarkan dari neraka siapa yang mengatakan tidak ada ilah kecuali Allah dan dalam hatinya ada kebaikan sebesar biji sawi.

Abu Abdullah [Al-Bukhari] berkata; Aban [bin Yazid Al-‘Athar], ia berkata; Telah menceritakan kepada kami Qotadah, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Anas, dari Nabi , beliau bersabda. Dan kata “kebaikan” di dalam hadits ini diganti dengan kata “iman”.

Nb: Hadits yang semakna juga diriwayatkan dari Abi Sa’id Al-Khurdiy pada bab 15; “Bertingkat-tingkatnya orang beriman dalam amalan”

E.     Hadits Umar bin Khathab radhiyallahu ‘anhu.

Imam Bukhari -rahimahullah- berkata:

45 - حَدَّثَنَا الحَسَنُ بْنُ الصَّبَّاحِ، سَمِعَ جَعْفَرَ بْنَ عَوْنٍ، حَدَّثَنَا أَبُو العُمَيْسِ [عتبة]، أَخْبَرَنَا قَيْسُ بْنُ مُسْلِمٍ، عَنْ طَارِقِ بْنِ شِهَابٍ، عَنْ عُمَرَ بْنِ الخَطَّابِ، أَنَّ رَجُلًا، مِنَ اليَهُودِ قَالَ لَهُ: يَا أَمِيرَ المُؤْمِنِينَ، آيَةٌ فِي كِتَابِكُمْ تَقْرَءُونَهَا، لَوْ عَلَيْنَا مَعْشَرَ اليَهُودِ نَزَلَتْ، لاَتَّخَذْنَا ذَلِكَ اليَوْمَ عِيدًا. قَالَ: أَيُّ آيَةٍ؟ قَالَ: {اليَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِينًا} [المائدة: 3] قَالَ عُمَرُ: «قَدْ عَرَفْنَا ذَلِكَ اليَوْمَ، وَالمَكَانَ الَّذِي نَزَلَتْ فِيهِ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَهُوَ قَائِمٌ بِعَرَفَةَ يَوْمَ جُمُعَةٍ»

Telah menceritakan kepada kami Al-Hasan bin Ash-Shabbah; Bahwa dia mendengar Ja'far bin 'Aun berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Al-'Umais ['Utbah], ia berkata: Telah mengabarkan kepada kami Qais bin Muslim, dari Thariq bin Syihab, dari Umar bin Al Khaththab; Ada seorang laki-laki Yahudi berkata, "Wahai Amirul Mu'minin, ada satu ayat dalam kitab kalian yang kalian baca, seandainya ayat itu diturunkan kepada kami Kaum Yahudi, tentulah kami jadikan (hari diturunkannya ayat itu) sebagai hari raya ('ied). Maka Umar bin Al Khaththab berkata, "Ayat apakah itu?" (Orang Yahudi itu) berkata, {Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kalian agama kalian, dan telah Kucukupkan kepada kalian nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagi kalian} [Al-Ma`idah: 3]. Maka Umar bin Al Khaththab menjawab, "Kami tahu hari tersebut dan dimana tempat diturunkannya ayat tersebut kepada Nabi , yaitu pada hari Jumat ketika beliau berada di 'Arafah.

Penjelasan singkat hadits ini:

1.      Biografi Umar bin Khathab radhiyallahu ‘anhu.

Lihat: Keistimewaan Umar bin Khathab

2.      Yahudi yang bertanya adalah Ka’b Al-Ahbar rahimahullah.

Ka’b Al-Ahbarrahimahullah- berkata:

قُلْتُ لِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ: إِنِّي لَأَعْرِفُ قَوْمًا لَوْ نَزَلَتْ عَلَيْهِمْ هَذِهِ الْآيَةُ لَنَظَرُوا إِلَى يَوْمِ نَزَلَتْ فِيهِ، فَاتَّخَذُوهُ عِيدًا، فَقَالَ عُمَرُ: أَيَّةُ آيَةٍ؟ فَقَالَ: {الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ} [المائدة: 3] إِلَى آخِرِ الْآيَةِ. فَقَالَ عُمَرُ: «إِنِّي لَأَعْرِفُ فِي أَيِّ يَوْمٍ أُنْزِلَتْ: {الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ} [المائدة: 3] يَوْمَ جُمُعَةٍ، يَوْمَ عَرَفَةَ، وَهُمَا لَنَا عِيدَانِ» [المعجم الأوسط]

Aku berkata kepada Umar bin Khathab: Sungguh aku mengetahui satu kaum, andai turun kepada mereka ayat ini maka mereka akan memeriksa hari diturunkannya ayat tersebut kemudian mereka menjadikannya hari raya. Umar berkata: Ayat apa itu? Ia berkata: {Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kalian agama kalian, …} [Al-Ma`idah: 3] Sampai akhir ayat. Umar berkata: Sungguh aku tahu pada hari apa diturunkan ayat {Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kalian agama kalian, …} [Al-Ma`idah: 3], hari Jum’at, hari ‘Arafah, dan keduanya adalah hari raya untuk kami”. [Al-Mu’jam Al-Ausath]

3.      Yang berhak menetapkan hari raya hanya Allah ‘azza wajalla.

Anas radhiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika tiba di Madinah mendapati penduduknya memiliki dua hari raya, di mana mereka bermain pada hari itu ketika masa Jahiliyah. Lalu Rasulullah berkata pada mereka:

" قَدِمْتُ عَلَيْكُمْ وَلَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُونَ فِيهِمَا، إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ أَبْدَلَكُمْ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا يَوْمَ الْفِطْرِ، وَيَوْمَ النَّحْرِ " [مسند أحمد: صحيح]

"Saat aku tiba pada kalian, kalian memiliki dua hari raya di mana kalian bermain pada hari itu. Sesungguhnya Allah 'azza wajalla telah menggantikan bagi kalian dua hari tersebut dengan dua hari yang lebih baik darinya, hari Al-Fithr (Idul Fitri) dan hari An-Nahr (Idul Adha)". [Musnad Ahmad: Sahih]

Ø  Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«إِنَّ هَذَا يَوْمُ عِيدٍ جَعَلَهُ اللَّهُ لِلْمُسْلِمِينَ فَمَنْ جَاءَ إِلَى الْجُمُعَةِ فَلْيَغْتَسِلْ وَإِنْ كَانَ طِيبٌ فَلْيَمَسَّ مِنْهُ وَعَلَيْكُمْ بِالسِّوَاكِ» [سنن ابن ماجه: حسن]

“Sesungguhnya hari ini (Jum'at) adalah hari raya, Allah menjadikannya untuk umat Islam. Maka barangsiapa yang ingin menunaikan ibadah salat Jum'at maka hendaklah ia mandi, dan jika ada parfum maka hendaklah ia memakainya, dan hendaklah juga ia ber-siwak (sikat gigi).” [Sunan Ibnu Majah: Hasan]

4.      Keistimewaan agama Islam.

Allah subhanahu wa ta’aalaa berfirman:

{إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ} [آل عمران: 19]

Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. [Ali 'Imran:19]

{وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ} [آل عمران: 85]

Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. [Ali 'Imran:85]

Lihat: Keistimewaan agama Islam

5.      Keistimewaan umat Islam.

Dari Mu’awiyah bin Haidah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya ia mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda pada firman Allah ta’aalaa:

{كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ} [آل عمران: 110]

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia. [Ali ‘Imran:110]

Beliau bersabda:

«أَنْتُمْ تُتِمُّونَ سَبْعِينَ أُمَّةً أَنْتُمْ خَيْرُهَا وَأَكْرَمُهَا عَلَى اللَّهِ» [سنن الترمذي: حسن]

“Kalian adalah penyempurna tujuh puluh umat, kalianlah yang terbaik darinya, dan yang paling mulia di sisi Allah”. [Sunan Tirmidziy: Hasan]

Ø  Dari Abu Musa radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam bersabda:

«أُمَّتِي هَذِهِ أُمَّةٌ مَرْحُومَةٌ، لَيْسَ عَلَيْهَا عَذَابٌ فِي الْآخِرَةِ، عَذَابُهَا فِي الدُّنْيَا الْفِتَنُ، وَالزَّلَازِلُ، وَالْقَتْلُ» [سنن أبي داود: صححه الألباني]

“Umatku ini adalah umat yang dirahmati, (diantara mereka) ada yang tidak disiksa di akhirat, siksaan mereka hanya di dunia berupa fitnah (cobaan yang berat), gempa, dan pembunuhan”. [Sunan Abi Daud: Sahih]

Lihat: Keistimewaan umat Islam

6.      Besarnya kasih sayang Allah kepada hambaNya.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ} [الأعراف: 156]

Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. [Al-A'raaf:156]

Ø  Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

«جَعَلَ اللَّهُ الرَّحْمَةَ مِائَةَ جُزْءٍ، فَأَمْسَكَ عِنْدَهُ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ جُزْءًا، وَأَنْزَلَ فِي الأَرْضِ جُزْءًا وَاحِدًا، فَمِنْ ذَلِكَ الجُزْءِ يَتَرَاحَمُ الخَلْقُ، حَتَّى تَرْفَعَ الفَرَسُ حَافِرَهَا عَنْ وَلَدِهَا، خَشْيَةَ أَنْ تُصِيبَهُ» [صحيح البخاري ومسلم]

"Allah menjadikan rahmat (kasih sayang) seratus bagian, maka dipeganglah di sisi-Nya sembilan puluh sembilan bagian dan diturunkan-Nya satu bagian ke bumi. Dari yang satu bagian inilah seluruh makhluk berkasih sayang sesamanya, sehingga seekor kuda mengangkat kakinya karena takut anaknya akan terinjak olehnya." [Shahih Bukhari dan Muslim]

7.      Keistimewaan hari ‘Arafah.

Dari 'Uqbah bin 'Amir radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«يَوْمُ عَرَفَةَ، وَيَوْمُ النَّحْرِ، وَأَيَّامُ التَّشْرِيقِ عِيدُنَا أَهْلَ الْإِسْلَامِ، وَهِيَ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ» [سنن أبي داود: صحيح]

“Hari 'Arafah, hari kurban, dan hari-hari tasyriq adalah hari raya umat Islam, hari itu adalah hari untuk makan dan minum”. [Sunan Abu Daud: Sahih]

Ø  Dari Aisyah radhiyallahu 'anha; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

" مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ، مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو، ثُمَّ يُبَاهِي بِهِمِ الْمَلَائِكَةَ، فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلَاءِ؟ " [صحيح مسلم]

Tidak ada suatu hari yang paling banyak Allah membebasakan seorang hamba dari neraka dari hari Arafah, dan sesungguhnya Allah akan mendekat (turun) pada hari itu dan membanggakan mereka di hadapan para malaikat dan berkata: "Apa yang mereka inginkan?" [Sahih Muslim]

8.      Keistimewaan hari Jum’at.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ، فِيهِ خُلِقَ آدَمُ، وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ، وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا، وَلاَ تَقُومُ السَّاعَةُ إِلاَّ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ» [صحيح مسلم]

“Hari terbaik dimana matahari terbit adalah hari Jum'at, pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu ia dimasukkan ke surga, dan pada hari itu ia dikeluarkan dari surga. Dan hari kiamat tidak akan tiba kecuali pada hari Jum'at”. [Shahih Muslim]

Ø  Dalam riwayat lain:

«سَيِّدُ الأَيَّامِ يَوْمُ الْجُمُعَةِ» [صحيح ابن خزيمة: حسنه الألباني]

“Tuannya hari adalah hari Jum'at”. [Shahih Ibnu Khuzaimah: Hasan]

Ø  Dari Abu Lubabah bin Abdul Mundzir radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«إِنَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ سَيِّدُ الْأَيَّامِ وَأَعْظَمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَهُوَ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ يَوْمِ الْأَضْحَى وَيَوْمِ الْفِطْرِ فِيهِ خَمْسُ خِلَالٍ خَلَقَ اللَّهُ فِيهِ آدَمَ وَأَهْبَطَ اللَّهُ فِيهِ آدَمَ إِلَى الْأَرْضِ وَفِيهِ تَوَفَّى اللَّهُ آدَمَ وَفِيهِ سَاعَةٌ لَا يَسْأَلُ اللَّهَ فِيهَا الْعَبْدُ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ مَا لَمْ يَسْأَلْ حَرَامًا وَفِيهِ تَقُومُ السَّاعَةُ مَا مِنْ مَلَكٍ مُقَرَّبٍ وَلَا سَمَاءٍ وَلَا أَرْضٍ وَلَا رِيَاحٍ وَلَا جِبَالٍ وَلَا بَحْرٍ إِلَّا وَهُنَّ يُشْفِقْنَ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ» [سنن ابن ماجه: حسن]

“Sesungguhnya hari Jum'at adalah tuannya hari, dan paling mulia di sisi Allah. Lebih mulia di sisi Allah dari hari idul Adha dan Idul Fitri. Pada hari Jum'at ada lima keistimewaan: Allah menciptakan Adam di hari Jum'at. Dan Allah menurumkan Adam ke bumi di hari Jum'at. Dan pada hari Jum'at Allah mewafatkan Adam. Dan pada hari Jum'at ada waktu yang tidak seorang hamba pun yang meminta kepada Allah kecuali diberi. Dan pada hari Jum'at hari kiamat tiba, tidak satu malaikat terdekat pun, tidak pula langit, bumi, angin, gunung, dan lautan kecuali mereka takut pada hari Jum'at”. [Ibnu Majah: Hasan]

Lihat: Keistimewaan hari Jum’at

Wallahu a’lam!

Lihat juga: Kitab Iman bab 33; Pelaksanaan agama yang paling dicintai oleh Allah adalah yang konsisten

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...