بسم الله الرحمن الرحيم
Larangan bersikap
sombong
Allah
subhanahu wata'aalaa berfirman:
{وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ} [لقمان:
18]
Dan
janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong). [Luqman:18]
{وَلَا
تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا إِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الْأَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ
الْجِبَالَ طُولًا} [الإسراء: 37]
Dan janganlah engkau
berjalan di bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya engkau tidak akan
dapat menembus bumi dan tidak akan mampu menjulang setinggi gunung. [Al-Isra': 37]
Allah membenci sifat
sombong pada manusia
Allah
subhanahu wata'aalaa berfirman:
{لَا جَرَمَ أَنَّ
اللَّهَ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ
الْمُسْتَكْبِرِينَ} [النحل: 23]
Tidak diragukan lagi bahwa Allah mengetahui apa
yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Dia tidak
menyukai orang yang sombong. [An-Nahl: 23]
{إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن كَانَ
مُخْتَالًا فَخُورًا} [النساء: 36]
Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri. [An-Nisaa': 36]
{وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ
فَخُورٍ} [الحديد: 23]
Dan
Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri. [Al-Hadiid: 23]
Ø Dari Abu Dzar radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«ثَلَاثَةٌ يَشْنَؤُهُمُ اللَّهُ:
التَّاجِرُ الْحَلَّافُ، أَوْ قَالَ: الْبَائِعُ الْحَلَّافُ، وَالْبَخِيلُ
الْمَنَّانُ، وَالْفَقِيرُ الْمُخْتَالُ» [مسند
أحمد: صحيح]
“Ada tiga orang yang dibenci oleh Allah 'azza
wa Jalla: "Orang yang suka sumpah -atau ia menyebutkan-, penjual yang
banyak mengobral sumpah, orang yang bakhil yang suka menyebut-nyebut pemberian
dan orang fakir yang sombong." [Musnad Ahmad: Shahih]
Sombong bukan sifat para Nabi ‘alaihimussalam
Allah subhanahu wa ta'aalaa
berfirman memuji Nabi Yahya:
{وَبَرًّا بِوَالِدَيْهِ وَلَمْ يَكُنْ جَبَّارًا عَصِيًّا} [مريم:
14]
Dan (Yahya) seorang yang berbakti kepada
kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka. [Maryam:14]
Ø Nabi Isa 'alaihissalam berkata dalam Al-Qur'an:
{وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا} [مريم:
32]
Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak
menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. [Maryam:32]
Ø Abdullah bin Busr radhiyallahu 'anhu berkata: Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam memiliki piring besar yang diberi nama
"Al-Garaa'" yang hanya bisa diangkat oleh empat orang laki-laki, maka
ketika mereka menyembelih dan shalat Dhuha, piring besar itu didatangkan -yang
telah berisi makanan-, maka mereka duduk di sekelilingnya, kemudian setelah
banyak yang berkumpul, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam duduk
degan lututnya. Maka seorang A'rabi bertanya: Ada apa dengan
gaya duduk ini?
Nabis shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda:
«إِنَّ اللَّهَ جَعَلَنِي عَبْدًا كَرِيمًا، وَلَمْ يَجْعَلْنِي
جَبَّارًا عَنِيدًا» [سنن أبي داود: صحيح]
"Sesungguhnya Allah
menjadikanku seorang hamba yang pemurah, dan tidak menjadikanku sewenang-wenang
(sombong) lagi menentang (kebenaran)". [Sunan Abi Daud: Sahih]
Bukan sifat orang beriman
Allah
subhanahu wata'aalaa berfirman:
{إِنَّمَا يُؤْمِنُ بِآيَاتِنَا الَّذِينَ
إِذَا ذُكِّرُوا بِهَا خَرُّوا سُجَّدًا وَسَبَّحُوا بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَهُمْ
لَا يَسْتَكْبِرُونَ} [السجدة: 15]
Sesungguhnya orang yang benar benar
percaya kepada ayat ayat kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan
ayat ayat itu mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan
lagi pula mereka tidaklah sombong. [As-Sajdah: 15-16]
Sifat jahiliyah
Allah
subhanahu wata'aalaa berfirman:
{إِذْ جَعَلَ الَّذِينَ كَفَرُوا فِي
قُلُوبِهِمُ الْحَمِيَّةَ حَمِيَّةَ الْجَاهِلِيَّةِ} [الفتح: 26]
"Ketika
orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan (yaitu) kesombongan
Jahiliyah." [Al-Fath:26]
Sifat orang mufiq
Allah
subhanahu wata'aalaa berfirman:
{وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْا
يَسْتَغْفِرْ لَكُمْ رَسُولُ اللَّهِ لَوَّوْا رُءُوسَهُمْ وَرَأَيْتَهُمْ
يَصُدُّونَ وَهُمْ مُسْتَكْبِرُونَ} [المنافقون: 5]
Dan apabila dikatakan kepada mereka:
"Marilah (beriman), agar Rasulullah memintakan ampunan bagimu",
mereka membuang muka mereka dan kamu lihat mereka berpaling sedang mereka
menyombongkan diri. [Al-Munafiqun: 5]
Lihat: Surah Al-Munaafiquun; Sifat orang munafiq
Hukuman bagi orang yang sombong:
Diantaranya:
1.
Dikunci
hatinya.
Allah
subhanahu wata'aalaa berfirman:
{كَذَلِكَ يَطْبَعُ اللَّهُ عَلَى كُلِّ قَلْبِ مُتَكَبِّرٍ جَبَّارٍ}
[غافر: 35]
Demikianlah
Allah mengunci-mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang. [Gaafir: 35]
2.
Dipalingkan
dari petunjuk.
Allah
subhanahu wata'aalaa berfirman:
{سَأَصْرِفُ عَنْ آيَاتِيَ الَّذِينَ
يَتَكَبَّرُونَ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَإِنْ يَرَوْا كُلَّ آيَةٍ لَا
يُؤْمِنُوا بِهَا وَإِنْ يَرَوْا سَبِيلَ الرُّشْدِ لَا يَتَّخِذُوهُ سَبِيلًا
وَإِنْ يَرَوْا سَبِيلَ الْغَيِّ يَتَّخِذُوهُ سَبِيلًا ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ
كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَكَانُوا عَنْهَا غَافِلِينَ} [الأعراف: 146]
Aku akan memalingkan orang-orang yang
menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda
kekuasaan-Ku. mereka jika melihat tiap-tiap ayat(Ku)[tanda-tanda kebesaran dan
kekuasaan Allah], mereka tidak beriman kepadanya. dan jika mereka melihat jalan
yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka
melihat jalan kesesatan, mereka terus memenempuhnya. yang demikian itu adalah
Karena mereka mendustakan ayat-ayat kami dan mereka selalu lalai dari padanya.
[Al-A'raaf:146]
3.
Jauh
dari majelis Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Dari Jabir
bin Abdillah radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam bersabda:
«إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا
يَوْمَ القِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلَاقًا، وَإِنَّ أَبْغَضَكُمْ إِلَيَّ
وَأَبْعَدَكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَامَةِ الثَّرْثَارُونَ
وَالمُتَشَدِّقُونَ وَالمُتَفَيْهِقُونَ»
Sesungguhnya
yang paling aku cintai dari kalian dan yang paling dekat dariku di hari kiamat
adalah yang paling baik akhlaknya, dan sesungguhnya yang yang paling aku benci
dari kalian dan paling jauh dariku di hari kiamat "ats-tsartsaruun"
(yang banyak bicara), "al-mutasyaddiquun" (yang terlalu
bergaya/berlebian cara berbicaranya), dan "al-mutafaihiquun".
Sahabat bertanya: Ya Rasulullah, kami sudah
tahu makna "ats-tsartsaruun" dan"al-mutasyaddiquun", lalu
apa makna "al-mutafaihiquun"?
Rasulullah menjawab:
«المُتَكَبِّرُونَ» [سنن الترمذي: صححه الألباني]
“Orang yang sombong (dalam berbicara)”.
[Sunan At-Tirmidziy: Sahih]
Lihat: Adab berkomunikasi
4.
Tidak
diajak bicara, tidak disucikan, tidak dipandang oleh Allah pada hari kiamat,
dan mendapatkan siksaan yang pedih.
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
" ثَلَاثَةٌ لَا يُكَلِّمُهُمُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَلَا
يُزَكِّيهِمْ - وَلَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ - وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ: شَيْخٌ
زَانٍ، وَمَلِكٌ كَذَّابٌ، وَعَائِلٌ مُسْتَكْبِرٌ " [صحيح
مسلم]
“Ada
tiga orang yang mana Allah tidak mengajak mereka berbicara pada hari kiamat,
dan tidak mensucikan mereka, dan tidak melihat kepada mereka, dan mereka
mendapatkan siksa yang pedih: yaitu orang tua yang pezina, pemimpin yang
pendusta, dan orang miskin yang sombong." [Sahih Muslim]
Ø Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«لاَ يَنْظُرُ اللَّهُ يَوْمَ القِيَامَةِ إِلَى مَنْ جَرَّ إِزَارَهُ
بَطَرًا» [صحيح البخاري ومسلم]
"Allah tidak akan memandang pada hari kiamat kepada orang yang
menjulurkan pakaiannya (melebihi mata kaki) dengan rasa sombong". [Sahih
Bukhari dan Muslim]
Lihat: Adab berpakaian dalam Islam
5. Kebanyakan
penghuni neraka.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
" احْتَجَّتِ النَّارُ، وَالْجَنَّةُ، فَقَالَتْ: هَذِهِ
يَدْخُلُنِي الْجَبَّارُونَ، وَالْمُتَكَبِّرُونَ، وَقَالَتْ: هَذِهِ يَدْخُلُنِي
الضُّعَفَاءُ، وَالْمَسَاكِينُ، فَقَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ لِهَذِهِ: أَنْتِ
عَذَابِي أُعَذِّبُ بِكِ مَنْ أَشَاءُ، وَقَالَ لِهَذِهِ: أَنْتِ رَحْمَتِي
أَرْحَمُ بِكِ مَنْ أَشَاءُ وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْكُمَا مِلْؤُهَا " [صحيح
مسلم]
"Neraka dan surga berdebat, neraka
berkata: Yang masuk kepadaku adalah orang-orang dzalim dan sombong! Surga
berkata: Yang masuk kepadaku adalah kaum lemah dan miskin! Maka Allah 'azza wa
jalla berfirman kepada neraka: Engkau adalah siksaan-Ku, Aku menyiksa denganmu
siapapun yang aku inginkan! Dan berfirman kepada surga: Engkau adalah
rahmat-Ku, Aku merahmati dengamu siapapun yang Aku inginkan, dan masing-masing
dari kalian ada penghuninya". [Sahih Muslim]
Ø Dari Haritsah bin Wahb Al-Khuza'iy radhiyallahu 'anhu;
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
" أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ النَّارِ: كُلُّ عُتُلٍّ،
جَوَّاظٍ مُسْتَكْبِرٍ " [صحيح البخاري ومسلم]
“Maukah kalian kuberi tahu tentang penduduk
nereka? Semua yang sifatnya kasar, kikir dan sombong". [Sahih Bukhari dan
Muslim]
6.
Tidak
masuk surga.
Dari Abdullah
bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu; Nabi -shallallahu 'alaihi wasallam-
bersabda:
«لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي
قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ، قَالَ رَجُلٌ: إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ
أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا، وَنَعْلُهُ حَسَنَةً؟ قَالَ: إِنَّ اللَّهَ
جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ، الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ»
“Tidak
akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi dari
kesombongan." Seorang laki-laki bertanya, "Sesungguhnya laki-laki
menyukai baju dan sandalnya bagus (apakah ini termasuk kesombongan)?"
Beliau menjawab: "Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan.
Kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia." [Shahih
Muslim]
Ø Dari Tsauban radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
" مَنْ فَارَقَ الرُّوحُ الْجَسَدَ وَهُوَ بَرِيءٌ مِنْ ثَلَاثٍ،
دَخَلَ الْجَنَّةَ: مِنَ الكبر، وَالْغُلُولِ، وَالدَّيْنِ " [سنن ابن
ماجه: صحيح]
“Barangsiapa yang ruhnya telah meninggalkan
jasad (wafat) dan ia bebas dari tiga hal maka ia akan masuk surga; Bebas dari
kesombongan, kecurangan dalam harta rampasan perang, dan utang". [Sunan
Ibnu Majah: Sahih]
Keutamaan sifat tawadhu’
Dari 'Iyadh bin Himar radiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«وَإِنَّ اللهَ أَوْحَى إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لَا يَفْخَرَ
أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ، وَلَا يَبْغِي أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ» [صحيح
مسلم]
"Dan sesungguhnya Allah
mewahyukan kepadaku agar kalian bersikap tawadhu' (rendah diri) sampai
seseorang tidak sombong terhadap yang lainnya, dan seseorang tidak melampaui
batas terhadap yang lainnya". [Sahih Muslim]
Ø Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
«وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللهُ» [صحيح
مسلم]
"Dan seseorang tidak bersikap
tawadhu demi Alla kecuali Allah akan mengangkat derajatnya". [Sahih
Muslim]
Bentuk-bentuk kesombongan, diantaranya:
1)
Sombong dengan menolak kebenaran.
Allah
subhanahu wata'aalaa berfirman:
{فَالَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ
قُلُوبُهُمْ مُنْكِرَةٌ وَهُمْ مُسْتَكْبِرُونَ} [النحل: 22]
Maka orang-orang yang tidak beriman
kepada akhirat, hati mereka mengingkari (keesaaan Allah), sedangkan mereka
sendiri adalah orang-orang yang sombong. [An-Nahl: 22]
{وَيَوْمَ يُعْرَضُ الَّذِينَ كَفَرُوا عَلَى
النَّارِ أَذْهَبْتُمْ طَيِّبَاتِكُمْ فِي حَيَاتِكُمُ الدُّنْيَا
وَاسْتَمْتَعْتُمْ بِهَا فَالْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنْتُمْ
تَسْتَكْبِرُونَ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَبِمَا كُنْتُمْ تَفْسُقُونَ} [الأحقاف:
20]
Dan (ingatlah) pada hari (ketika)
orang-orang kafir dihadapkan ke neraka (seraya dikatakan kepada mereka),
"Kamu telah menghabiskan (rezeki) yang baik untuk kehidupan duniamu dan
kamu telah bersenang-senang (menikmati)nya; maka pada hari ini kamu dibalas
dengan azab yang menghinakan karena kamu sombong di bumi tanpa mengindahkan
kebenaran dan karena kamu berbuat durhaka (tidak taat kepada Allah)."
[Al-Ahqaf: 20]
{وَإِذَا قِيلَ لَهُ اتَّقِ اللَّهَ
أَخَذَتْهُ الْعِزَّةُ بِالْإِثْمِ فَحَسْبُهُ جَهَنَّمُ وَلَبِئْسَ الْمِهَادُ} [البقرة:
204 - 206]
Dan apabila dikatakan kepadanya (orang
munafiq): "Bertakwalah kepada Allah", bangkitlah kesombongannya yang
menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka jahannam, dan sungguh
neraka Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya. [Al-Baqarah: 206]
{وَقَالَ الَّذِينَ لَا يَرْجُونَ لِقَاءَنَا
لَوْلَا أُنْزِلَ عَلَيْنَا الْمَلَائِكَةُ أَوْ نَرَى رَبَّنَا لَقَدِ
اسْتَكْبَرُوا فِي أَنْفُسِهِمْ وَعَتَوْا عُتُوًّا كَبِيرًا} [الفرقان:
21]
Berkatalah orang-orang yang tidak
mengharap pertemuan(nya) dengan Kami: "Mengapakah tidak diturunkan kepada
kita malaikat atau (mengapa) kita (tidak) melihat Tuhan kita?"
Sesungguhnya mereka memandang besar tentang diri mereka
(sombong) dan mereka benar-benar telah melampaui batas (dalam melakukan)
kezaliman". [Al-Furqan: 21]
Ø Salamah bin Al-Akwa' radhiyallahu 'anhu berkata:
أَنَّ رَجُلًا أَكَلَ عِنْدَ رَسُولِ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِشِمَالِهِ، فَقَالَ: «كُلْ بِيَمِينِكَ»،
قَالَ: لَا أَسْتَطِيعُ، قَالَ: «لَا اسْتَطَعْتَ»، مَا مَنَعَهُ إِلَّا
الْكِبْرُ، قَالَ: فَمَا رَفَعَهَا إِلَى فِيهِ
Seseorang makan dengan tangan kiri di sisi
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka Rasulullah berkata
kepadanya: "Makanlah
dengan tangan kanan". Orang
itu menjawab: Aku tidak bisa. Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdo'a atasnya: "Kamu
tidak akan bisa". Tidak
ada yang menghalangi orang tersebut makan dengan tangan kanan kecuali rasa
sombong, maka iapun tidak mampu mengangkat tangannya ke mulut. [Sahih Muslim]
2)
Sombong dengan merendahkan orang lain.
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ قَالَ أَنَا
خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ (12) قَالَ
فَاهْبِطْ مِنْهَا فَمَا يَكُونُ لَكَ أَنْ تَتَكَبَّرَ فِيهَا فَاخْرُجْ إِنَّكَ
مِنَ الصَّاغِرِينَ} [الأعراف: 12، 13]
Allah berfirman: "Apakah yang
menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?"
Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api
sedang dia Engkau ciptakan dari tanah". Allah berfirman: "Turunlah
kamu dari surga itu; karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya,
maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina".
[Al-A'raaf: 12 - 13]
{وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ آمِنُوا كَمَا آمَنَ
النَّاسُ قَالُوا أَنُؤْمِنُ كَمَا آمَنَ السُّفَهَاءُ أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ
السُّفَهَاءُ وَلَكِنْ لَا يَعْلَمُونَ} [البقرة: 13]
Apabila dikatakan kepada mereka:
"Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman." Mereka
menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu
telah beriman?" Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh,
tetapi mereka tidak tahu. [Al-Baqarah: 13]
{الَّذِينَ يَلْمِزُونَ الْمُطَّوِّعِينَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ فِي
الصَّدَقَاتِ وَالَّذِينَ لَا يَجِدُونَ إِلَّا جُهْدَهُمْ فَيَسْخَرُونَ مِنْهُمْ
سَخِرَ اللَّهُ مِنْهُمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ} [التوبة: 79]
(Orang-orang munafik itu) yaitu orang-orang
yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan
(mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar
kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan
membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab yang pedih.
[At-Taubah: 79]
3)
Sombong dengan kekuatan yang dimiliki.
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{فَأَمَّا عَادٌ
فَاسْتَكْبَرُوا فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَقَالُوا مَنْ أَشَدُّ مِنَّا
قُوَّةً أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّ اللَّهَ الَّذِي خَلَقَهُمْ هُوَ أَشَدُّ مِنْهُمْ
قُوَّةً وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يَجْحَدُونَ} [فصلت:
15]
Maka adapun kaum ‘Ad, mereka menyombongkan diri
di bumi tanpa (mengindahkan) kebenaran dan mereka berkata, “Siapakah yang lebih
hebat kekuatannya dari kami?” Tidakkah mereka memperhatikan bahwa sesungguhnya
Allah yang menciptakan mereka. Dia lebih hebat kekuatan-Nya dari mereka? Dan
mereka telah mengingkari tanda-tanda (kebesaran) Kami. [Fussilat: 15]
4)
Sombong dengan harta dan anaknya.
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{وَكَانَ لَهُ ثَمَرٌ
فَقَالَ لِصَاحِبِهِ وَهُوَ يُحَاوِرُهُ أَنَا أَكْثَرُ مِنْكَ مَالًا وَأَعَزُّ
نَفَرًا} [الكهف: 34]
Dan dia memiliki kekayaan besar, maka dia berkata
kepada kawannya (yang beriman) ketika bercakap-cakap dengan dia, “Hartaku lebih
banyak daripada hartamu dan pengikutku lebih kuat.” [Al-Kahf: 34]
5)
Sombong dalam berpakaian.
Dari Abu
Jurriy Jabir bin Sulaim radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
«ارْفَعْ إِزَارَكَ إِلَى نِصْفِ السَّاقِ، فَإِنْ أَبَيْتَ فَإِلَى
الْكَعْبَيْنِ، وَإِيَّاكَ وَإِسْبَالَ الْإِزَارِ، فَإِنَّهَا مِنَ المَخِيلَةِ،
وَإِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمَخِيلَةَ» [سنن أبي داود: صحيح]
"Angkatlah pakaianmu sampai seperdua betis, dan jika engkau tidak mau
maka sampai mata kaki, dan jangalah engkau melakukan isbal pada pakaian (turun
di bawah mata kaki), karena sesungguhnya itu termasuk kesombongan, dan
sesungguhnya Allah tidak menyukai kesombongan". [Sunan Abi Daud: Sahih]
Ø Dari Abdullah bin 'Amr
radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda:
«كُلُوا، وَاشْرَبُوا، وَتَصَدَّقُوا، وَالْبَسُوا، فِي غَيْرِ
مَخِيلَةٍ وَلَا سَرَفٍ، إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ أَنْ تُرَى نِعْمَتُهُ عَلَى
عَبْدِهِ» [مسند أحمد: حسن]
"Makanlah, minumlah, bersedekahlah, dan berpakaianlah kalian dengan tidak
merasa bangga dan sombong serta berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah bangga
bila nikmat-Nya ada pada hamba-Nya diperlihatkan." [Musnad Ahmad: Hasan]
Wallahu a’lam!
Lihat juga: Akhlak ulama dan penuntut ilmu - Akhlak Mulia - Cela sifat kikir dan penakut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...