Sabtu, 25 Juli 2020

Hadits Ibnu ‘Abbas; Keutamaan 10 awal Dzulhijjah

بسم الله الرحمن الرحيم
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma; Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
«مَا العَمَلُ فِي أَيَّامٍ أَفْضَلَ مِنْهَا فِي هَذِهِ؟» قَالُوا: وَلاَ الجِهَادُ؟ قَالَ: «وَلاَ الجِهَادُ، إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ يُخَاطِرُ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ، فَلَمْ يَرْجِعْ بِشَيْءٍ» [صحيح البخاري]
"Tidak ada amalan pada hari-hari yang lainn yang lebih utama dari hari-hari (sepuluh awal Dzul Hijjah) ini"
Para sahabat berkata, "Tidak juga jihad?"
Beliau menjawab: "Tidak juga jihad. Kecuali seseorang yang keluar dari rumahnya dengan mengorbankan diri dan hartanya (di jalan Allah), lalu dia tidak kembali lagi." [Shahih Bukhari]
Ø  Dalam riwayat lain:
«مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ» يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ [سنن أبي داود: صحيح]
“Tidak ada hari dimana amal saleh yang dilakukan pada saat itu lebih dicintai oleh Allah dari hari-hari ini”, maksudnya 10 hari awal Dzul hijjah. [Sunan Abi Daud: Shahih]
Penjelasan sigkat hadits ini:
1.      Biografi Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma.
2.      Allah memberikan keutamaan dan kemuliaan lebih kepada makhlukNya yang Ia kehendaki.
Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{وَأَنَّ الْفَضْلَ بِيَدِ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ} [الحديد: 29]
Dan bahwasanya karunia (kemuliaan) itu adalah di tangan Allah. Dia berikan karunia itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. [Al-Hadid: 29]
{ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ} [الجمعة: 4]
Demikianlah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah mempunyai karunia yang besar. [Al-Jumu'ah: 4]
{وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ} [القصص: 68]
Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya (yang akan diberi keistimewaan khusus). [Al-Qashash: 68]
3.      Kualitas suatu amalan dipengaruhi oleh jenis amalannya, waktu, tempat, kondisi dan personnya.
Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: Amalan apakah yang paling dicintai oleh Allah?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab:
«الصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا»
"Shalat tepat pada waktunya!"
Ibnu Mas'ud berkata: Kemudian apa?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab:
«ثُمَّ بِرُّ الوَالِدَيْنِ»
"Berbuat baik kepada kedua orang tua!"
Ibnu Mas'ud berkata: Kemudian apa?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab:
«الجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ»
"Jihad di jalan Allah!"
Ibnu Mas'ud berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyampaikannya kepadaku, dan seandainya aku terus bertanya maka beliau akan terus menjawabnya! [Sahih Bukhari dan Muslim]
Ø  Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ditanya: Amalah apakah yang lebih baik?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab:
«إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ»
“Iman kepada Allah dan Rasul-Nya”.
Ditanya lagi: Kemudian apa?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab:
«الجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ»
“Jihad di jalan Allah.
Ditanya lagi: Kemudian apa?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab:
«حَجٌّ مَبْرُورٌ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Haji mabrur”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Ø  Ma'iz radhiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ditanya: Amalan apakah yang paling baik?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab:
" إِيمَانٌ بِاللهِ وَحْدَهُ، ثُمَّ الْجِهَادُ، ثُمَّ حَجَّةٌ بَرَّةٌ تَفْضُلُ سَائِرَ الْعَمَلِ كَمَا بَيْنَ مَطْلَعِ الشَّمْسِ إِلَى مَغْرِبِهَا " [مسند أحمد: صحيح]
“Iman kepada Allah semata, kemudian jihad, kemudian haji mabrur melebihi amalan lainnya sejauh antara tempat terbitnya matahari (timur) dan tempat tenggelamnya (barat)”. [Musnad Ahmad: Sahih]
Ø  Dari Ubaiy bin Ka'b radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berabda:
إِنَّ صَلَاةَ الرَّجُلِ مَعَ الرَّجُلِ أَزْكَى مِنْ صَلَاتِهِ وَحْدَهُ، وَصَلَاتُهُ مَعَ الرَّجُلَيْنِ أَزْكَى مِنْ صَلَاتِهِ مَعَ الرَّجُلِ، وَمَا كَثُرَ فَهُوَ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى [سنن أبي داود: حسنه الألباني]
“Sesungguhnya shalat seseorang bersama satu orang lebih baik daripada shalatnya sendirian, dan shalatnya bersama dua orang lebih baik daripada shalatnya bersama satu orang, dan semakin banyak maka itu lebih dicintai oleh Allah ta'ala”. [Sunan Abu Daud: Hasan]
Ø  Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersbda:
«أَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللهِ تَعَالَى سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ، أَوْ تَكَشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً، أَوْ تَقْضِي عَنْهُ دَيْنًا، أَوْ تَطْرُدُ عَنْهُ جُوعًا» [المعجم الكبير للطبراني: حسن]
"Amalan yang paling dicintai oleh Allah ta'aalaa adalah kegembiraan yang engkau berikan kepada seorang muslim, atau engkau menghilangkan kesulitannya, atau engkau membebaskan utangnya, atau engkau menghilangkan rasa laparnya". [Al-Mu'jam Al-Kabir karya Ath-Thabaraniy: Hasan]
Ø  Dari Aisyah radhiyallahu 'anha; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«أَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا، وَإِنْ قَلَّ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah yang konsisten sekalipun sedikit". [Sahih Bukhari dan Muslim]

4.      Keistimewaan 10 hari awal Dzul Hijjah:
Diantaranya:
a.       Bulan Dzulhijjah adalah salah satu dari empat bulan haram (yang wajib diagungkan).
Dari Abu Bakrah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah pada haji wada':
" السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ، ثَلاَثٌ مُتَوَالِيَاتٌ: ذُو القَعْدَةِ، وَذُو الحِجَّةِ، وَالمُحَرَّمُ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ "
"Setahun itu dua belas bulan, diantaranya empat bulan haram. Tiga bulan berurutan; Dzul qa'idah, Dzul hijjah, Muharram, dan rajab (bulan yang diagungkan oleh kabilah) Mudhar, berada di antara bulan Jumadil akhir dan Sya'ban". [Sahih Bukhari dan Muslim]
b.      Bulan yang paling haram.
Dari Abu Sa'id Al-Khudriy radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda pada haji wadha':
أَلَا إِنَّ أَحْرَمَ الْأَيَّامِ يَوْمُكُمْ هَذَا، ألا وَإِنَّ أَحْرَمَ الشُّهُورِ شَهْرُكُمْ هَذَا [سنن ابن ماجه: صحيح]
“Ketahuilah bahwa hari yang paling haram adalah hari kalian ini, dan ketahuilah bahwa bulan yang paling haram adalah bulan kalian ini (Dzulhijjah).” [Sunan Ibnu Majah: Sahih]
c.       Allah bersumpan dengan sepuluh hari awal Dzul Hijjah.
Apabila Allah bersumpah dengan sesuatu, itu menunjukkan adanya keutamaan dan kelebihan di sisi Allah. Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{وَالْفَجْرِ (1) وَلَيَالٍ عَشْرٍ (2) وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ} [الفجر: 1-3]
"Demi fajar, dan malam yang sepuluh, Dan yang genap dan yang ganjil". [Al-Fajr: 1-3]
Yang dimaksud dengan "malam yang sepuluh" adalah sepulu hari awal Dzulhijjah sebagaimana yang dirajihkan oleh Ibnu Katsir rahimahullah dan yang lainnya.
Dan sebagian ulama menafsirkan "yang genap" adalah hari idul adha tanggal 10 dzulhijjah, dan "yang ganjil" hari arafah tanggal 9 Dzuhlijjah.
Sebagian lagi menafsirkan "yang genap" adalah dua hari setelah idul adha tanggal 11 dan 12 Dzulhijjah, dan "yang ganjil" adalah akhir hari tasyriq tanggal 13 Dzulhijjah. [Tafsir Ibnu Katsir 8/391]
d.      Sepuluh hari awal Dzulhijjah adalah hari-hari dunia yang paling utama.
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" أَفْضَلُ أَيَّامِ الدُّنْيَا الْعَشْر " - يَعْنِي عَشْرَ ذِي الْحِجَّةِ -
“Yang paling utama dari hari-hari dunia adalah sepuluh hari pertama Dzul hijjah.”
Seorang bertanya: Apakah hari-hari jihad di jalan Allah tidak bisa menyamainya?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:
" وَلَا مِثْلُهُنَّ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا رَجُلٌ عَفَّرَ وَجْهَهُ بِالتُّرَابِ " [صحيح الترغيب والترهيب]
“Hari-hari jihad di jalan Allah pun tidak bisa menyamainya, kecuali seorang yang ditanam wajahnya dengan tanah (gugur di medan perang).” [Shahih At-Targib]
Ø  Al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah berkata dalam kitabnya "Fathul Bary" 2/460:
والذي يظهر أن السبب في امتياز عشر ذي الحجة لمكان اجتماع أمهات العبادة فيه وهي الصلاة والصيام والصدقة والحج ، ولا يتأتى ذلك في غيره
"Nampaknya, sebab keistimewaan sepuluh awal Dzulhijjah adalah terkumpulnya pada hari itu ibadah pokok yaitu: Shalat, puasa, sedekah, dan haji; dan yang seperti ini tidak ada di waktu lain".
5.      Mana yang paling mulia, 10 awal Dzul Hijjah atau 10 akhir Ramadhan?
Ulama berselisih dalam masalah ini, dan yang paling kuat bahwasanya 10 awal Dzul Hijjah lebih baik siang harinya karena ada hari ‘Arafah.
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ، مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو، ثُمَّ يُبَاهِي بِهِمِ الْمَلَائِكَةَ، فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلَاءِ؟ " [صحيح مسلم]
Tidak ada suatu hari yang paling banyak Allah membebasakan seorang hamba dari neraka dari hari Arafah, dan sesungguhnya Allah akan mendekat (turun) pada hari itu dan membanggakan mereka di hadapan para malaikat dan berkata: "Apa yang mereka inginkan?" [Sahih Muslim]
Sedangkan 10 akhr Ramadhan lebih baik malamnya karena ada malam lailatul qadr. [Lihat: Malam lailatul qadr]
6.      Amalan yang mesti diperbanyak pada 10 hari awal Dzul hijjah.
Diantaranya:
a)      Memperbanyak dzikir.
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ} [الحج: 28]
"Dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak". [Al-Hajj:28]
Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma menafsirkan (أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ) "hari yang telah ditentukan" adalah sepuluh hari awal Dzulhijjah.
Ø  Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللهِ وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ، فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنَ التَّهْلِيلِ، وَالتَّكْبِيرِ، وَالتَّحْمِيدِ " [مسند أحمد: صحيح]
“Tidak ada hari yang lebih agung di sisi Allah, dan tidak ada yang lebih Ia cintai dari amalan pada hari-hari tertentu daripada amalan di hari-hari sepuluh awal Dzulhijjah, maka perbanyaklah kalian pada hari-hari tersebut melakukan tahlil (membaca لا إله إلا الله), takbir (membaca الله أكبر), dan tahmid (membaca الحمد الله).” [Musnad Ahmad: Sahih]
b)      Memperbanyak do’a, terkhusus pada hari ‘Arafah.
Dari Abdullah bin 'Amr bin Al-'Ash radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِي: " لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ "
Doa paling baik adalah do'a di hari Arafah, dan yang paling baik diucapkan oleh aku dan para nabi sebelumku adalah:"Tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, tiada sekutu baginya, miliknyalah kekuasaan dan pujian, dan Dia-lah yang maha kuasa atas segala sesuatu". [Sunan Tirmidzi: Hasan]
c)       Puasa pada 9 hari awal Dzul Hijjah.
Salah seorang Istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ تِسْعَ ذِي الْحِجَّةِ [سنن أبي داود: صحيح]
“Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan puasa pada 9 hari awal Dzul hijjah.” [Sunan Abu Daud: Shahih]
Ø  Dari Abu Qatadah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ، أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ، وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ [صحيح مسلم]
“Puasa di hari 'Arafah, aku berharap kepada Allah akan menghapuskan dosa setahun sebelumnya dan setahun setelahnya.” [Sahih Muslim]
d)      Menjauhi segala bentuk kedzaliman (dosa).
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ} [التوبة: 36]
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu mendzalimi diri kamu dalam bulan yang empat itu. [At-Taubah:36]
7.      Keutamaan jihad dan mati syahid.
Dari Anas bin Malik radhiallahu'anhu; Nabi bersabda:
«مَا أَحَدٌ يَدْخُلُ الجَنَّةَ يُحِبُّ أَنْ يَرْجِعَ إِلَى الدُّنْيَا، وَلَهُ مَا عَلَى الأَرْضِ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا الشَّهِيدُ، يَتَمَنَّى أَنْ يَرْجِعَ إِلَى الدُّنْيَا، فَيُقْتَلَ عَشْرَ مَرَّاتٍ لِمَا يَرَى مِنَ الكَرَامَةِ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Tidak seorangpun yang masuk surga namun dia suka untuk kembali ke dunia, karena menurutnya di dunia tidak ada yang bernilai sedikit pun, kecuali orang yang mati syahid dimana dia berkeinginan untuk kembali ke dunia kemudian berperang lalu terbunuh hingga sepuluh kali karena dia melihat keistimewaan karamah (mati syahid). [Shahih Bukhari dan Muslim]
Ø  Dari Al-Miqdam bin Ma'dikarib radhiallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"  لِلشَّهِيدِ عِنْدَ اللَّهِ سِتُّ خِصَالٍ: يُغْفَرُ لَهُ فِي أَوَّلِ دَفْعَةٍ، وَيَرَى مَقْعَدَهُ مِنَ الجَنَّةِ، وَيُجَارُ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ، وَيَأْمَنُ مِنَ الفَزَعِ الأَكْبَرِ، وَيُوضَعُ عَلَى رَأْسِهِ تَاجُ الوَقَارِ، اليَاقُوتَةُ مِنْهَا خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا، وَيُزَوَّجُ اثْنَتَيْنِ وَسَبْعِينَ زَوْجَةً مِنَ الحُورِ العِينِ، وَيُشَفَّعُ فِي سَبْعِينَ مِنْ أَقَارِبِهِ " [سنن الترمذي: صححه الألباني]
"Orang yang mati syahid di sisi Allah mempunyai enam keutamaan: Dosanya akan diampuni sejak darahnya tertumpah di awal kali pertempuran, diperlihatkan tempat duduknya di surga, dijaga dari siksa kubur, diberi keamanan dari ketakutan yang besar saat dibangkitkan dari kubur, diberi mahkota kemuliaan yang satu permata darinya lebih baik dari dunia seisinya, dinikahkan dengan tujuh puluh dua bidadari, dan diberi hak untuk memberi syafaat kepada tujuh puluh orang dari keluarganya." [Sunan Tirmidzy: Sahih]
Wallahu a’lam!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...