بسم الله الرحمن الرحيم
Az-Zubair
bin ‘Awwam bin Khuwailid, Abu Abdillah radhiyallahu ‘anhu. Ia anak dari
bibi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam Shafiyah binti Abdil Muthalib.
Ia
mengikuti perang Badr dan seluruh peperangan lainnya bersama Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam. Beliau wafat tahun 36 hijriyah.
Diantara
keistimewaannya:
1.
Salah
satu dari 10 sahabat terbaik yang dijamin masuk surga.
Dari 'Abdurrahman
bin 'Auf radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda:
«أَبُو بَكْرٍ فِي الجَنَّةِ، وَعُمَرُ فِي الجَنَّةِ، وَعُثْمَانُ
فِي الجَنَّةِ، وَعَلِيٌّ فِي الجَنَّةِ، وَطَلْحَةُ فِي الجَنَّةِ وَالزُّبَيْرُ
فِي الجَنَّةِ، وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ فِي الجَنَّةِ، وَسَعْدٌ فِي
الجَنَّةِ، وَسَعِيدٌ فِي الجَنَّةِ، وَأَبُو عُبَيْدَةَ بْنُ الجَرَّاحِ فِي
الجَنَّةِ» [سنن الترمذي: صحيح]
“Abu
Bakr (akan masuk) dalam surga, Umar dalam surga, Utsman dalam surga, Ali dalam
surga, Thalhah dalam surga, Az-Zubair dalam surga, Abdurrahman bin 'Auf
dalam surga, Sa'ad (bin Abi Waqqash) dalam surga, Sa'id (bin Zayd) dalam surga,
dan Abu 'Ubaidah bin Al-Jarraah dalam surga". [Sunan Tirmidziy: Sahih]
2.
Mendapat
predikat syahid.
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa ketika Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam berada di gua Hira` bersama Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali,
Thalhah dan Zubair, tiba-tiba batu besar (yang mereka injak) bergetar,
maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«اهْدَأْ فَمَا عَلَيْكَ إِلَّا نَبِيٌّ، أَوْ صِدِّيقٌ، أَوْ
شَهِيدٌ» [صحيح مسلم]
“Tenanglah,
tidaklah bersamamu kecuali seorang Nabi, atau Shiddiq, atau Syahid."
[Shahih Muslim]
3.
Pembela
setia Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Jabir radhiallahu'anhu berkata, Nabi ﷺ bersabda:
«مَنْ
يَأْتِينِي بِخَبَرِ القَوْمِ يَوْمَ الأَحْزَابِ؟» قَالَ الزُّبَيْرُ: أَنَا،
ثُمَّ قَالَ: «مَنْ يَأْتِينِي بِخَبَرِ القَوْمِ؟»، قَالَ الزُّبَيْرُ: أَنَا،
فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ لِكُلِّ نَبِيٍّ
حَوَارِيًّا وَحَوَارِيَّ الزُّبَيْرُ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Siapakah
yang sanggup membawa informasi tentang keadaan kaum (musuh) perang Al-Ahzab
kepadaku?" Az Zubair berkata, "Aku". Kemudian beliau berkata
lagi, "Siapakah yang sanggup membawa informasi tentang musuh
kepadaku?" Az Zubair berkata lagi, "Aku". Maka Nabi ﷺ bersabda, "Sesungguhnya setiap nabi
memiliki Hawariy (pembela yang setia), dan hawariyku adalah Az-Zubair".
4.
Termasuk
orang-orang yang menaati perintah Allah dan rasul-Nya.
Dari 'Aisyah
radhiallahu'anha mengenai ayat:
{الَّذِينَ
اسْتَجَابُوا لِلَّهِ وَالرَّسُولِ مِنْ بَعْدِ مَا أَصَابَهُمُ القَرْحُ
لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا مِنْهُمْ وَاتَّقَوْا أَجْرٌ عَظِيمٌ} [آل عمران: 172]، قَالَتْ
لِعُرْوَةَ: يَا ابْنَ أُخْتِي، كَانَ أَبَوَاكَ مِنْهُمْ: الزُّبَيْرُ، وَأَبُو
بَكْرٍ، لَمَّا أَصَابَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا
أَصَابَ يَوْمَ أُحُدٍ، وَانْصَرَفَ عَنْهُ المُشْرِكُونَ، خَافَ أَنْ يَرْجِعُوا،
قَالَ: «مَنْ يَذْهَبُ فِي إِثْرِهِمْ» فَانْتَدَبَ مِنْهُمْ سَبْعُونَ رَجُلًا،
قَالَ: كَانَ فِيهِمْ أَبُو بَكْرٍ، وَالزُّبَيْرُ [صحيح البخاري ومسلم]
'{(yaitu)
orang-orang yang menaati perintah Allah dan rasul-Nya sesudah mereka mendapat
luka (dalam peperangan Uhud). bagi orang-orang yang berbuat kebaikan diantara
mereka dan yang bertakwa ada pahala yang besar} ' (QS. Ali 'Imran: 172).
Aisyah berkata kepada 'Urwah, "Wahai keponakanku, sesungguhnya ayahmu
termasuk dari mereka (yang diterangkan dalam ayat), yaitu Az Zubair dan Abu
Bakr. Ketika Rasulullah ﷺ
terluka pada perang Uhud, disaat beliau khawatir kaum musyrikin yang telah
pergi akan kembali, beliau bersabda, "Siapakah yang akan mengintai
mereka?", lalu beliau memilih tujuh puluh orang." Perawi berkata,
"Termasuk diantara mereka adalah Abu Bakr dan Az-Zubair." [Shahih
Bukhari dan Muslim]
5.
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam merelakan
kedua orang tuanya sebagi tebusan untuk Az-Zubair.
'Abdullah
bin Az-Zubair radhiyallahu
'anhuma berkata;
كُنْتُ يَوْمَ
الأَحْزَابِ جُعِلْتُ أَنَا وَعُمَرُ بْنُ أَبِي سَلَمَةَ فِي النِّسَاءِ،
فَنَظَرْتُ فَإِذَا أَنَا بِالزُّبَيْرِ، عَلَى فَرَسِهِ، يَخْتَلِفُ إِلَى بَنِي
قُرَيْظَةَ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلاَثًا، فَلَمَّا رَجَعْتُ قُلْتُ: يَا أَبَتِ
رَأَيْتُكَ تَخْتَلِفُ؟ قَالَ: أَوَهَلْ رَأَيْتَنِي يَا بُنَيَّ؟ قُلْتُ: نَعَمْ،
قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «مَنْ يَأْتِ
بَنِي قُرَيْظَةَ فَيَأْتِينِي بِخَبَرِهِمْ». فَانْطَلَقْتُ، فَلَمَّا رَجَعْتُ
جَمَعَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبَوَيْهِ فَقَالَ:
«فِدَاكَ أَبِي وَأُمِّي» [صحيح البخاري
ومسلم]
Pada
hari perang Ahzab, aku dan 'Umar bin Abu Salamah berada dekat dengan kaum
wanita lalu aku melihat-lihat ternyata aku dapatkan Zubair berada di atas
kudanya bolak-balik menuju Bani Quraizhah dua atau tiga kali. Setelah kembali
aku bertanya, "Wahai ayahku, aku melihatmu berbolak-balik". Dia
bertanya, "Apakah benar kamu melihatku, wahai anakku?". Aku jawab,
"Ya benar". Dia berkata, "Karena sebelumnya Rasulullah ﷺ bersabda, "Siapa yang dapat
mendatangi Bani Quraizhah lalu membawa kabar mereka kepadaku?". Maka aku
berangkat dan tatkala aku kembali, aku dapati Rasulullah ﷺ menyertakan kedua orangtua beliau sebagai
tebusan bagiku dengan sabdanya, "Tebusanmu adalah bapak dan ibuku".
[Shahih Bukhari dan Muslim]
6.
Seorang
yang pemberani.
'Urwah
–rahimahullah- berkata:
«كَانَ
فِي الزُّبَيْرِ ثَلَاثُ ضَرَبَاتٍ بِالسَّيْفِ إِحْدَاهُنَّ فِي عَاتِقِهِ»
قَالَ: «إِنْ كُنْتُ لَأُدْخِلُ أَصَابِعِي فِيهَا» قَالَ: «ضُرِبَ ثِنْتَيْنِ
يَوْمَ بَدْرٍ، وَوَاحِدَةً يَوْمَ اليَرْمُوكِ» [صحيح البخاري]
"Pada
tubuh Az Zubair terdapat tiga lubang bekas tusukan pedang, yang salah satunya
pada pundaknya". 'Urwah berkata, "Aku pernah memasukkan jariku pada
lubang luka itu". Dia menambahkan, "Dua luka saat perang Badar dan
yang lainnya pada Perang Yarmuk". [Shahih Bukhari]
Ø
Dalam riwayat lain:
أَنَّ
أَصْحَابَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالُوا لِلزُّبَيْرِ
يَوْمَ اليَرْمُوكِ: أَلَا تَشُدُّ فَنَشُدَّ مَعَكَ؟ فَقَالَ: " إِنِّي إِنْ
شَدَدْتُ كَذَبْتُمْ، فَقَالُوا: لاَ نَفْعَلُ، فَحَمَلَ عَلَيْهِمْ حَتَّى شَقَّ
صُفُوفَهُمْ، فَجَاوَزَهُمْ وَمَا مَعَهُ أَحَدٌ، ثُمَّ رَجَعَ مُقْبِلًا،
فَأَخَذُوا بِلِجَامِهِ، فَضَرَبُوهُ ضَرْبَتَيْنِ عَلَى عَاتِقِهِ، بَيْنَهُمَا
ضَرْبَةٌ ضُرِبَهَا يَوْمَ بَدْرٍ، قَالَ عُرْوَةُ: «كُنْتُ أُدْخِلُ أَصَابِعِي
فِي تِلْكَ الضَّرَبَاتِ أَلْعَبُ وَأَنَا صَغِيرٌ» قَالَ عُرْوَةُ: «وَكَانَ
مَعَهُ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الزُّبَيْرِ يَوْمَئِذٍ وَهُوَ ابْنُ عَشْرِ سِنِينَ
فَحَمَلَهُ عَلَى فَرَسٍ وَوَكَّلَ بِهِ رَجُلًا» [صحيح البخاري]
Bahwa
para sahabat Nabi ﷺ berkata kepada Az Zubair dalam perang
Yarmuk, "Mengapa kamu tidak menerobos barisan musuh agar kami turut
mererobos bersamamu?". Az Zubair berkata, "Jika aku merobos, kalian
tentu akan berbohong". Mereka berkata, "Kami tidak akan
melakukannya". Lantas Az Zubair menyerang musuh hingga dapat menerobos
barisan mereka bahkan sampai mampu melewati mereka sementara tidak ada satu
orangpun (dari mereka yang meminta agar dia menyerang) yang mengikutinya
menyerang musuh. Kemudian dia kembali menghadap kepada musuh. Maka musuh itu
mengambil tali kekang kudanya kemudian memukul Az Zubair dengan dua tusukan
pada pundaknya. Diantara dua tusukan tersebut, satu tusukan dialaminya pada
perang Badar. 'Urwah berkata, "Aku pernah memasukkan jariku pada (lubang)
bekas tusukan itu untuk mempermainkannya, saat itu aku masih kecil".
'Urwah melanjutkan, "Saat itu bersamanya ada Abdullah bin Az Zubair yang
masih berusia sepuluh tahun, yang diletakkan di atas seekor kuda dan dijaga
oleh seorang laki-laki". [Shahih Bukhari]
7.
Salah satu dari enam ahli syura dan kandidat khalifah
setelah Umar.
Umar bin Khathab radhiyallahu 'anhu berwasiat sebelum wafatnya:
إِنِّي لاَ أَعْلَمُ
أَحَدًا أَحَقَّ بِهَذَا الأَمْرِ مِنْ هَؤُلاَءِ النَّفَرِ الَّذِينَ تُوُفِّيَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ عَنْهُمْ رَاضٍ، فَمَنِ اسْتَخْلَفُوا
بَعْدِي فَهُوَ الخَلِيفَةُ فَاسْمَعُوا لَهُ وَأَطِيعُوا، فَسَمَّى عُثْمَانَ، وَعَلِيًّا،
وَطَلْحَةَ، وَالزُّبَيْرَ، وَعَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ عَوْفٍ، وَسَعْدَ بْنَ أَبِي
وَقَّاصٍ [صحيح البخاري]
“Aku tidak mengetahui seseorang yang lebih berhak pada
perkara ini (khilafah) selain daripada mereka, yaitu orang-orang yang ketika
Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam meninggal beliau telah meridhai
mereka, maka barangsiapa yang menggantikan aku setelahku maka dialah khalifah,
wajib dengar dan taatlah padanya. Lalu ia menyebut nama: 'Utsman, 'Ali,
Thalhah, Az-Zubair, 'Abdur-Rahman bin 'Auf, dan Saad bin Abi Waqqash”.
[Shahih Bukhari]
Ø
Dalam riwayat lain:
فَالْخِلَافَةُ
شُورَى بَيْنَ هَؤُلَاءِ السِّتَّةِ، الَّذِينَ تُوُفِّيَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ عَنْهُمْ رَاضٍ [صحيح مسلم]
“Maka kekhilafahan adalah dipilih dengan cara musyawarah di
antara enam orang yang Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam wafat dalam
keadaan ridha kepada mereka”. [Shahih Muslim]
8.
Termasuk orang yang dicintai Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam.
Marwan
bin Al-Hakam berkata;
أَصَابَ
عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ رُعَافٌ شَدِيدٌ سَنَةَ الرُّعَافِ، حَتَّى حَبَسَهُ عَنِ
الحَجِّ، وَأَوْصَى، فَدَخَلَ عَلَيْهِ رَجُلٌ مِنْ قُرَيْشٍ قَالَ: اسْتَخْلِفْ،
قَالَ: وَقَالُوهُ؟ قَالَ: نَعَمْ، قَالَ: وَمَنْ؟ فَسَكَتَ، فَدَخَلَ عَلَيْهِ
رَجُلٌ آخَرُ - أَحْسِبُهُ الحَارِثَ -، فَقَالَ: اسْتَخْلِفْ، فَقَالَ عُثْمَانُ:
وَقَالُوا؟ فَقَالَ: نَعَمْ، قَالَ: وَمَنْ هُوَ؟ فَسَكَتَ، قَالَ: فَلَعَلَّهُمْ
قَالُوا الزُّبَيْرَ، قَالَ: نَعَمْ، قَالَ: أَمَا وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ
«إِنَّهُ لَخَيْرُهُمْ مَا عَلِمْتُ، وَإِنْ كَانَ لَأَحَبَّهُمْ إِلَى رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ» [صحيح البخاري]
'Usman
bin 'Affan terkena musibah mimisan yang parah pada tahun musibah mimisan hingga
menghalanginya menunaikan haji dan dia telah memberi wasiat. Kemudian datang
kepadanya seorang laki-laki suku Quraisy dan berkata, "Carilah
pengganti". 'Utsman bertanya, "Apakah mereka juga mengatakanya
begitu?". Laki-laki itu menjawab, "Ya". 'Utsman bertanya lagi,
"Siapakah orangnya?". Laki-laki itu terdiam. Kemudian datang lagi
seorang laki-laki lain, yang aku kira dia adalah Al-Harits, lalu berkata:
"Carilah pengganti". 'Utsman bertanya, "Apakah mereka juga
mengatakanya begitu?". Laki-laki itu menjawab, "Ya". 'Utsman
bertanya lagi, "Siapakah orangnya?". Laki-laki ini pun terdiam.
'Utsman berkata: "Barangkali mereka menyebut Az-Zubair?". Laki-laki
itu menjawab, "Ya". 'Utsman selanjutnya berkata: "Adapun dia,
demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh dia adalah orang terbaik di
kalangan mereka sepanjang yang aku ketahui, dan dia merupakan orang yang paling
dicintai Rasulullah ﷺ di antara mereka". [Shahih Bukhari]
Wallahu a’lam!
Lihat juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...