بسم الله الرحمن الرحيم
Beberapa
keistimewaan mesjid:
1.
Mesjid
adalah rumah milik Allah ‘azza wajalla.
Allah
subhanahu wata'ala berfirman:
{وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا} [الجن:
18]
Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu
adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya
di samping (menyembah) Allah. [Al-Jin: 18]
2.
Tempat
yang paling dicintai oleh Allah ‘azza wajalla.
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
«أَحَبُّ الْبِلَادِ إِلَى اللهِ مَسَاجِدُهَا، وَأَبْغَضُ الْبِلَادِ
إِلَى اللهِ أَسْوَاقُهَا» [صحيح
مسلم]
"Tempat yang paling dicintai oleh
Allah adalah mesjid, dan tempat yang paling dibenci Allah adalah pasar."
[Sahih Muslim]
Lihat: Syubhat hadits PASAR; Tempat yang dibenci Allah!?
3. Yang
pertama dibangun oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika
tiba di Quba’ dan Madinah saat hijrah adalah Mesjid.
Allah
subhanahu wata'ala berfirman:
{لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ
عَلَى التَّقْوَى مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيهِ فِيهِ رِجَالٌ
يُحِبُّونَ أَنْ يَتَطَهَّرُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ} [التوبة: 108]
Janganlah engkau melaksanakan salat dalam masjid
itu selama-lamanya. Sungguh, masjid yang didirikan atas dasar takwa, sejak hari
pertama adalah lebih pantas engkau melaksanakan salat di dalamnya. Di dalamnya
ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Allah menyukai orang-orang yang
bersih. [At-Taubah: 108]
Ø Anas radhiallahu'anhu berkata;
قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ المَدِينَةَ، وَأَمَرَ بِبِنَاءِ المَسْجِدِ، فَقَالَ: «يَا
بَنِي النَّجَّارِ ثَامِنُونِي»، فَقَالُوا: لاَ نَطْلُبُ ثَمَنَهُ، إِلَّا إِلَى
اللَّهِ، فَأَمَرَ بِقُبُورِ المُشْرِكِينَ، فَنُبِشَتْ ثُمَّ بِالخِرَبِ،
فَسُوِّيَتْ وَبِالنَّخْلِ فَقُطِعَ، فَصَفُّوا النَّخْلَ قِبْلَةَ المَسْجِدِ [صحيح البخاري]
Nabi ﷺ datang
ke Madinah kemudian beliau memerintahkan untuk membangun masjid lalu berkata,
"Wahai Banu Najar, juallah kepadaku berapa harga (kebun kalian)".
Mereka menjawab, "Kami tidak menjualnya kecuali kepada Allah". Maka
beliau memerintahkan quburan-quburan Kaum Musyrikin agar digali lalu
bangunan-bangunannya dihancurkan kemudian diratakan dengan tanah dan
memerintahkan pula agar pohon-pohon kurma ditebang lalu batang pepohonan itu
dipasang bersusun untuk arah kiblat masjid. [Shahih Bukhari]
4. Mesjid
adalah tempat mengingat Allah ‘azza wajalla.
Allah
subhanahu wata'ala berfirman:
{فِي بُيُوتٍ أَذِنَ
اللَّهُ أَنْ تُرْفَعَ وَيُذْكَرَ فِيهَا اسْمُهُ يُسَبِّحُ لَهُ فِيهَا
بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ (36) رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ
وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ
يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ (37)
لِيَجْزِيَهُمُ اللَّهُ أَحْسَنَ مَا عَمِلُوا وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ
وَاللَّهُ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ} [النور:
36-38]
(Cahaya itu) di rumah-rumah yang di sana telah diperintahkan
Allah untuk memuliakan dan menyebut nama-Nya, di sana bertasbih (menyucikan)
nama-Nya pada waktu pagi dan petang, orang yang tidak dilalaikan oleh
perdagangan dan jual beli dari mengingat Allah, melaksanakan shalat, dan
menunaikan zakat. Mereka takut kepada hari ketika hati dan penglihatan menjadi
guncang (hari Kiamat), (mereka melakukan itu) agar Allah memberi balasan kepada
mereka dengan yang lebih baik daripada apa yang telah mereka kerjakan, dan agar
Dia menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezeki kepada siapa
saja yang Dia kehendaki tanpa batas. [An-Nur: 36-38]
{وَلَوْلَا
دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَهُدِّمَتْ صَوَامِعُ وَبِيَعٌ
وَصَلَوَاتٌ وَمَسَاجِدُ يُذْكَرُ فِيهَا اسْمُ اللَّهِ كَثِيرًا} [الحج:
40]
Dan
sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang
lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah
ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama
Allah. [Al-Hajj: 40]
5. Tempat turunya ketenangan dan
rahmat.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَا
اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ
وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ
وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ
فِيمَنْ عِنْدَهُ» [صحيح مسلم]
“Tidaklah satu kaum berkumpul di salah satu
"rumah Allah" (mesjid) membaca kitabullah (Al-Qur'an) dan
mempelajarinya di antara mereka kecuali Allah menurunkan kepada mereka
ketenangan dan mereka dinaungi dengan rahmat dan malaikat mengerumungi mereka
dan Allah menyebut mereka pada siapa yang ada di sisi-Nya”. [Sahih Muslim]
6. Ancaman
bagi orang yang menghalangi ibadah di mesjid tanpa alasan syar’iy.
Allah
subhanahu wata'ala berfirman:
{وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ
مَنَعَ مَسَاجِدَ اللَّهِ أَنْ يُذْكَرَ فِيهَا اسْمُهُ وَسَعَى فِي خَرَابِهَا
أُولَئِكَ مَا كَانَ لَهُمْ أَنْ يَدْخُلُوهَا إِلَّا خَائِفِينَ لَهُمْ فِي
الدُّنْيَا خِزْيٌ وَلَهُمْ فِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ} [البقرة: 114]
Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang
melarang di dalam masjid-masjid Allah untuk menyebut nama-Nya, dan berusaha
merobohkannya? Mereka itu tidak pantas memasukinya kecuali dengan rasa takut
(kepada Allah). Mereka mendapat kehinaan di dunia dan di akhirat mendapat azab
yang berat. [Al-Baqarah: 114]
7. Keutamaan
membangun mesjid.
'Utsman bin 'Affan radhiyallahu 'anhu berkata di tengah
pembicaraan orang-orang sekitar masalah pembangunan masjid Rasulullah ﷺ, ia katakana: Sungguh, kalian telah banyak
berbicara, padahal aku mendengar Nabi ﷺ
bersabda:
" مَنْ بَنَى
مَسْجِدًا يَبْتَغِي بِهِ وَجْهَ اللَّهِ بَنَى اللَّهُ لَهُ مِثْلَهُ فِي
الجَنَّةِ " [صحيح البخاري ومسلم]
"Siapa yang membangun masjid karena
mengharapkah ridha Allah, maka Allah akan membangun untuknya yang seperti itu
di surga." [Shahih Bukhari dan Muslim]
Ø Dari 'Amr bin 'Abasah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ
bersabda:
«مَنْ بَنَى مَسْجِدًا
يُذْكَرُ اللَّهُ فِيهِ بَنَى اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ»
[سنن النسائي: صحيح]
"Barangsiapa membangun masjid yang
dipakai untuk berzikir kepada Allah, maka Allah 'Azza wa Jalla akan membangun
sebuah rumah di surga baginya." [Sunan An-Nasa’iy: Shahih]
Ø Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah ﷺ
bersabda:
«مَنْ بَنَى مَسْجِدًا
لِلَّهِ كَمَفْحَصِ قَطَاةٍ، أَوْ أَصْغَرَ، بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي
الْجَنَّةِ» [سنن ابن ماجه: صحيح]
"Barangsiapa membangun masjid karena
Allah meski sebesar sangkar burung, atau bahkan lebih kecil dari itu, maka
Allah akan membangunkan baginya satu istana di surga." [Sunan Ibnu Majah:
Shahih]
Ø Umar bin Khaththab radhiyallahu 'anhu berkata; Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:
«مَنْ بَنَى مَسْجِدًا
يُذْكَرُ فِيهِ اسْمُ اللَّهُ، بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ» [سنن ابن ماجه: صحيح]
"Barangsiapa membangun masjid Allah
yang di dalamnya digunakan untuk berzikir kepada Allah, maka Allah akan
membangunkan baginya rumah di surga." [Sunan Ibnu Majah: Shahih]
Ø Bisyr bin Hayyan berkata; Watsilah bin Al Asyqa' -radhiyallahu 'anhu- datang ketika
kami membangun masjid kami. Dia berdiri dan mengucapkan salam kepada kami, dan
berkata; Saya mendengar Rasulullah ﷺ
bersabda:
" مَنْ بَنَى
مَسْجِدًا يُصَلَّى فِيهِ، بَنَى الله عَزَّ وَجَلَّ لَهُ فِي الْجَنَّةِ أَفْضَلَ
مِنْهُ " [مسند أحمد: صحيح]
"Barangsiapa membangun masjid dan
digunakan untuk shalat, Allah 'Azza wa Jalla membangunkan sesuatu yang
jauh lebih baik baginya di surga". [Musnad Ahmad: Shahih]
8. Keutamaan
orang yang memakmurkan mesjid.
Diantaranya:
1) Yang memakmurkan mesjid adalah
orang pilihan Allah ‘azza wajalla.
Allah
subhanahu wata'ala berfirman:
{إِنَّمَا يَعْمُرُ
مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ
الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ فَعَسَى أُولَئِكَ
أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ} [التوبة: 18]
Hanya yang memakmurkan masjid-masjid
Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta
tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun)
selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk
golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. [At-Taubah: 18]
2) Sebagai tamu
Allah subhanahu wata'ala.
Dari Salman radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ تَوَضَّأَ فِي بَيْتِهِ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ
ثُمَّ أَتَى الْمَسْجِدَ فَهو زَائِرُ اللَّهِ، وَحَقٌّ عَلَى الْمَزُورِ أَنْ يُكْرِمَ
الزَّائِرَ» [المعجم الكبير للطبراني: حسنه الألباني]
“Barangsiapa yang berwudhu di
rumahnya dan memperbaiki wudhunya kemudian mendatangi mesjid maka ia adalah
tamu Allah, dan kewajiban atas yang diziarahi (tuan rumah) untuk memuliakan
tamunya”. [Al-Mu'jam Al-Kabir karya Ath-Thabaraniy: Hasan]
3) Allah ‘azza
wajalla gembira
dengan kehadirannya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَا تَوَطَّنَ رَجُلٌ مُسْلِمٌ الْمَسَاجِدَ لِلصَّلَاةِ
وَالذِّكْرِ إِلَّا تَبَشْبَشَ اللَّهُ لَهُ كَمَا يَتَبَشْبَشُ أَهْلُ الْغَائِبِ
بِغَائِبِهِمْ إِذَا قَدِمَ عَلَيْهِمْ» [سنن ابن ماجه:
صححه الألباني]
“Seseorang muslim tidak rutin
ke mesjid untuk salat dan zikir kecuali Allah gembira untuknya sebagaimana
gembira keluarga orang yang yang pergi jauh jika ia kembali kepada mereka”.
[Sunan Ibnu Majah: Shahih]
4)
Mendapat naungan di
hari kiamat.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ،
يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: (منها) ... وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي
المَسَاجِدِ» [صحيح البخاري
ومسلم]
“Tujuh golongan yang akan mendapat naungan
Allah di hati tiada naungan selain naungan-Nya: ... (diantaranya) dan seorang
yang hatinya bergantung di mesjid (selalu merindukan salat jama'ah), ... “.
[Sahih Bukhari dan Muslim]
5)
Cahaya yang sempurna di
hari kiamat.
Dari Buraidah radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«بَشِّرِ الْمَشَّائِينَ فِي الظُّلَمِ إِلَى
الْمَسَاجِدِ بِالنُّورِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ» [سنن أبي داود: صححه الألباني]
“Sampaikan berita gembira kepada
orang-orang yang sering berjalan di kegelapan malam (waktu isya dan subuh)
menuju mesjid (untuk shalat berjama'ah) dengan balasan cahaya yang sempurna di
hari kiamat”. [Sunan Abu Daud: Sahih]
6) Mendapat
jaminan dan keamanan dari Allah ‘azza
wajalla.
Dari Abu Umamah Al-Bahiliy radhiyallahu
‘anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«ثَلَاثَةٌ كُلُّهُمْ ضَامِنٌ عَلَى اللَّهِ عَزَّ
وَجَلَّ: ... ، وَرَجُلٌ رَاحَ إِلَى الْمَسْجِدِ، فَهُوَ ضَامِنٌ
عَلَى اللَّهِ حَتَّى يَتَوَفَّاهُ فَيُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ، أَوْ يَرُدَّهُ بِمَا
نَالَ مِنْ أَجْرٍ وَغَنِيمَةٍ، ... » [سنن أبي داود: صحيح]
“Ada tiga golongan semuanya
dijamin oleh Allah 'azza wajalla: (1) …, (2) Dan seorang yang pergi ke
mesjid maka ia dijamin oleh Allah sampai ia meninggal kemudian masuk surga atau
kembali dengan membawa pahala. (3) ….” [Sunan Abi Daud: Shahih]
7) Setiap
langkah mengangkat derajat dan menghapus dosa.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«إِذَا تَوَضَّأَ، فَأَحْسَنَ الوُضُوءَ، ثُمَّ خَرَجَ
إِلَى المَسْجِدِ، لاَ يُخْرِجُهُ إِلَّا الصَّلاَةُ، لَمْ يَخْطُ خَطْوَةً، إِلَّا
رُفِعَتْ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ، وَحُطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةٌ» [صحيح البخاري]
“Jika seseorang berwudhu dan
memperbaiki wudhunya kemudian keluar menuju mesjid, ia tidak keluar kecuali
untuk salat maka ia tidak melangkah satu langkah keculai diangkat derajatnya
(di surga) satu derajat dan dihapus darinya satu dosa”. [Shahih Bukhari]
8) Pahalanya
diperebutkan oleh malaikat.
Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Allah
berfirman dalam sebuah hadits qudsi:
«يَا مُحَمَّدُ، هَلْ تَدْرِي فِيمَ
يَخْتَصِمُ المَلَأُ الأَعْلَى؟ قُلْتُ: نَعَمْ، فِي الكَفَّارَاتِ، وَالكَفَّارَاتُ
المُكْثُ فِي المَسَاجِدِ بَعْدَ الصَّلَاةِ، وَالْمَشْيُ عَلَى الْأَقْدَامِ إِلَى
الْجَمَاعَاتِ، وَإِسْبَاغُ الوُضُوءِ فِي المَكَارِهِ، وَمَنْ فَعَلَ ذَلِكَ عَاشَ
بِخَيْرٍ وَمَاتَ بِخَيْرٍ، وَكَانَ مِنْ خَطِيئَتِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ»
[سنن الترمذي: صححه الألباني]
“Ya Muhammad, apakah kamu tahu
apa yang diperselisihkan oleh para Malaikat?” Aku mejawab: Iya, mereka
berselisih tentang "Al-Kafaaraat", dan Al-Kafaaraat adalah tinggal di
mesjid setelah salat, berjalan kaki menuju salat jama'ah, menyempurnakan wudhu
dalam kondisi sulit, dan barangsiapa yang melakukan itu maka ia akan hidup
dengan kebaikan dan mati dengan kebaikan, dan dosa-dosanya dihapuskan seperti
saat ia dilahirkan ibunya. [Sunan Tirmidzi: Sahih]
9) Mendapat
jamuan di surga.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ غَدَا إِلَى المَسْجِدِ وَرَاحَ،
أَعَدَّ اللَّهُ لَهُ نُزُلَهُ مِنَ الجَنَّةِ كُلَّمَا غَدَا أَوْ رَاحَ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Barangsiapa yang pergi ke
mesjid di waktu pagi dan sore maka Allah menyipakan untuknya jamuan di surga
setiap kali ia pergi di waktu pagi dan sore”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Lihat: Keutamaan shalat berjama’ah
Wallahu a’lam!
Lihat juga: Adab-adab ketika pergi ke Mesjid - Adab-adab ketika berada dalam masjid - Perempuan shalat jama’ah di masjid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...