بسم الله الرحمن الرحيم
Semua
manusia pasti merasakan musibah dan cobaan
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{إِنَّا خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ نُطْفَةٍ
أَمْشَاجٍ نَبْتَلِيه} [الإنسان: 2]
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya. [Al-Insaan: 2]
{الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ
أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ} [الملك: 2]
(Allah) Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu,
siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha
Pengampun. [Al-Mulk: 2]
Cobaan
bisa berupa keburukan atau kenikmatan
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً
وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ} [الأنبياء:
35]
Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan
kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu
dikembalikan. [Al-Anbiyaa':35]
Bagaimana agar kita tegar menghadapi
musibah?
Diantaranya:
1)
Meyakini
bahwa segala musibah adalah ketetapan Allah ‘azza wajalla.
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{مَا أَصَابَ مِن
مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَمَن يُؤْمِن بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ
وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ} [التغابن: 11]
Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa
seseorg kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah
niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu. [At-Tagabun:
11]
Ø Dari
Anas radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«إِذَا أَرَادَ
اللَّهُ بِعَبْدِهِ الخَيْرَ عَجَّلَ لَهُ العُقُوبَةَ فِي الدُّنْيَا، وَإِذَا أَرَادَ
اللَّهُ بِعَبْدِهِ الشَّرَّ أَمْسَكَ عَنْهُ بِذَنْبِهِ حَتَّى يُوَافِيَ بِهِ يَوْمَ
القِيَامَةِ، إِنَّ عِظَمَ الجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ البَلاَءِ، وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا
أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ، فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا، وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ
السَّخَطُ»
“Jika Allah
menghendaki untuk hamba-Nya kebaikan maka Allah mempercepat baginya hukuman di
dunia, dan jika Allah menghendaki untuk hamba-Nya keburukan maka Allah menunda
hukuman dosanya sampai ia merasakannya di hari kiamat. Dan sesungguhnya
besarnya pahala tergantung besarnya cobaan, dan sesungguhnya Allah jika
mencintai suatu kaum maka Allah menimpakannya cobaan, maka barangsiapa yang
ridha maka ia akan mendapatkan keridhaan, dan barangsiapa yang murka maka ia
akan mendapatkan kemurkaan”. [Sunan Tirmidzi: Hasan]
Lihat: Manfaat beriman kepada takdir
2)
Meminta
kepada Allah agar memberikan ketabahan dalam setiap musibah.
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَاصْبِرْ
وَمَا صَبْرُكَ إِلَّا بِاللَّهِ} [النحل: 127]
Dan bersabarlah
(Muhammad) dan kesabaranmu itu semata-mata dengan pertolongan Allah. [An-Nahl: 127]
Ø
Dari Abu Sa'id Al-Khudriy radhiyallahu 'anhu: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
«مَنْ يَتَصَبَّرْ يُصَبِّرْهُ اللَّهُ، وَمَا أُعْطِيَ أَحَدٌ
عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Barangsiapa yang berusaha sabar maka Allah akan
menyabarkannya, dan seseorang tidak diberi sesuatu yang lebih baik dan luas
daripada kesabaran". [Sahih Bukhari dan Muslim]
Diantaranya
membaca do’a berikut ini:
{رَبَّنَا أَفْرِغْ
عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ}
“Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada
kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu)". [Al-A'raaf: 126]
{رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا
وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ}
“Ya
Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian
kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir." [Al-Baqarah: 250]
Ø
Anas radhiyallahu
'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam benyak
berdo'a dengan membaca ..
«يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ، ثَبِّتْ قَلْبِيْ عَلَى دِينِكَ»
"Wahai Yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku
di atas agama-Mu"
Sahabat
bertanya: Ya Rasulullah kami beriman kepadamu dan apa yang engkau emban, apakah
engkau mengkhawatirkan kami?
Rasulullah
menjawab:
«نَعَمْ، إِنَّ القُلُوبَ
بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ يُقَلِّبُهَا كَيْفَ يَشَاءُ»
"Iya,
sesungguhnya hati manusia berada di antara dua jari dari jari-jari Allah azza
wajalla, Ia membolak-balikkannya sesuai kehendak-Nya". [Sunan
Tirmidzi: Sahih]
Lihat: Do’a dalam Al-Qur’an dan hadits
3)
Mengingat
bagaimana para Nabi ‘alaihimussalam menghadapi musibah.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ أُولُو الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ} [الأحقاف:
35]
Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang
mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar. [Al-Ahqaf: 35]
{وَكُلًّا نَّقُصُّ
عَلَيْكَ مِنْ أَنبَاءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِ فُؤَادَكَ} [هود:
120]
Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan
kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu. [Huud: 120]
Ø 'Aisyah radhiyallahu 'anha berkata; Rasulullah ﷺ bersabda:
«يَا أَيُّهَا النَّاسُ
أَيُّمَا أَحَدٍ مِنَ النَّاسِ، أَوْ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أُصِيبَ بِمُصِيبَةٍ،
فَلْيَتَعَزَّ بِمُصِيبَتِهِ بِي عَنِ الْمُصِيبَةِ الَّتِي تُصِيبُهُ بِغَيْرِي،
فَإِنَّ أَحَدًا مِنْ أُمَّتِي لَنْ يُصَابَ بِمُصِيبَةٍ بَعْدِي أَشَدَّ عَلَيْهِ
مِنْ مُصِيبَتِي» [سنن ابن ماجه: صحيح]
"Wahai manusia, siapa saja orangnya
dari kaum mukmin yang ditimpa musibah, hendaklah ia menghibur diri dengan
musibah yang menimpanya karena wafatku dibandingkan dengan musibah yang menimpanya
selain aku. Karena seorang dari umatku tidak akan pernah ditimpa musibah setelahku
lebih berat dari musibah yang menimpaku." [Sunan Ibnu Majah: Shahih]
Lihat: Meneladani kesabaran Nabi Ibrahim
4)
Melihat
bagaimana kesabaran orang shalih dalam menghadapi musibah.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{وَعِبَادُ الرَّحْمَنِ
الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ
قَالُوا سَلَامًا} [الفرقان: 63]
Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu
(ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila
orang-orang jahil menyapa (mencela dan menghina) mereka, mereka mengucapkan
kata-kata (yang mengandung) keselamatan. [Al-Furqaan:63]
Ø Sa'ad bin Abi Waqqash radhiyallahu 'anhu berkata: Ya
Rasulullah .. siapakah orang yang paling berat cobaannya?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menjawab:
" الْأَنْبِيَاءُ، ثُمَّ الصَّالِحُونَ،
ثُمَّ الْأَمْثَلُ ، فَالْأَمْثَلُ مِنَ النَّاسِ، يُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ
دِينِهِ، فَإِنْ كَانَ فِي دِينِهِ صَلابَةٌ زِيدَ فِي بَلائِهِ، وَإِنْ كَانَ فِي
دِينِهِ رِقَّةٌ خُفِّفَ عَنْهُ، وَمَا يَزَالُ الْبَلاءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَمْشِيَ
عَلَى ظَهْرِ الْأَرْضِ لَيْسَ عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ " [مسند أحمد: حسن]
“Para Nabi, kemudian orang-orang saleh,
kemudian yang mirip dengan mereka, kemudian yang mirip dengan mereka dari
manusia. Seseorang dicoba sesuai kadar keimanannya, jika agamanya kuat maka
akan ditambah cobaannya, dan jika agamanya rendah maka akan
diringankan cobaannya. Seorang hamba akan terus diberi cobaan sampai ia berjalan
di atas bumi tanpa ada satu dosapun yang tersisa darinya". [Musnad Ahmad:
Haditnya Hasan]
5)
Mendirikan
shalat.
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ إِنَّ اللَّهَ
مَعَ الصَّابِرِينَ} [البقرة: 153]
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu*, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. [Al-Baqarah:153]
Ø Huzaifah radhiyallahu 'anhu berkata:
«كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا حَزَبَهُ
أَمْرٌ، صَلَّى» [سنن أبي داود: حسنه الألباني]
“Rasulullah
ﷺ jika disusahkan oleh satu
urusan, beliau mendirikan shalat”. [Sunan Abi Daud: Hasan]
Ø Abdurrahman bin Jausyan Al-Gathafaniy -rahimahullah- berkata:
نُعِيَ إِلى ابن عباس أَخُوهُ قُثَمُ، وَهُوَ
فِي مَسِيرٍ، فَاستَرْجَعَ، ثُمَّ تَنَحَّى عَنِ الطَّرِيقِ، فَصَلَّى
رَكْعَتَيْنِ أَطَالَ فِيهِمَا الْجُلُوسَ، ثُمَّ قَامَ يَمْشِي إِلَى
رَاحِلَتِهِ، وَهُوَ يَقُولُ: «اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ، وَإِنَّهَا
لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ» [التفسير من سنن
سعيد بن منصور: إسناده صحيح]
Ketika dikabarkan kepada Ibnu ‘Abbas -radhiyallahu 'anhuma- akan kematian saudaranya
Qutsam, dan saat itu ia sedang dalam perjalanan, maka ia mengucapkan lafadz
istirja’ (Innaalillahi wa innna ilaihi raji’un) kemudian ia menerpi di
jalan kemudian shalat dua raka’at dan ia memanjangkan duduknya, kemudian
bangkit dan berjalan ke kendaraanya sambil berkata: {Jadikanlah sabar dan
shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat,
kecuali bagi orang-orang yang khusyu'}. [Al-Baqarah:45] [Tafsir dari Sunan
Sa’id bin Manshur: Sanadnya shahih]
Lihat: Keutamaan shalat
6)
Mengetahui
besarnya pahala bersabar atas musibah.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{إِنَّمَا يُوَفَّى
الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ} [الزمر: 10]
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah
yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. [Az-Zumar: 10]
{وَبَشِّرِ
الصَّابِرِينَ . الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا
إِلَيْهِ رَاجِعُونَ . أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ
هُمُ الْمُهْتَدُون} [البقرة: 155 - 157]
Dan
berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang
yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa
ilaihi raaji'uun" (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah
kami kembali). Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat
dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
[Al-Baqarah: 155-157]
{وَجَزَاهُمْ بِمَا
صَبَرُوا جَنَّةً وَحَرِيرًا} [الإنسان: 12]
Dan dia
memberi balasan kepada mereka Karena kesabaran mereka (dengan) surga dan
(pakaian) sutera. [Al-Insaan:12]
Ø Dari Aisyah radhiyallahu
'anha; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُشَاكُ شَوْكَةً فَمَا فَوْقَهَا
إِلاَّ كُتِبَتْ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ وَمُحِيَتْ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةٌ». [صحيح مسلم ]
“Tidak seorang muslimpun tertusuk duri atau
yang lebih parah kecuali Allah mencatat untuknya satu derajat dan dihapus
darinya satu dosa.” [Sahih Muslim]
Lihat: Keutamaan orang yang bersabar
7)
Mencermati
hikmah di balik musibah.
Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang tidak
menurunkan musibah dan cobaan tanpa ada hikmah di baliknya. Diantaranya:
1. Agar kita
kembali kepada kebenaran.
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَبَلَوْنَاهُمْ بِالْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ
لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ} [الأعراف:
168]
Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang
baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada
kebenaran). [Al-A'raaf:168]
2. Agar kita kembali kepada tauhid dengan meminta hanya kepada Allah 'azza wajalla semata.
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَإِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فِي الْبَحْرِ ضَلَّ
مَنْ تَدْعُونَ إِلَّا إِيَّاهُ} [الإسراء: 67]
Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan,
niscaya hilanglah siapa yang kamu seru kecuali Dia. [Al-Israa':67]
3. Supaya kita tunduk merendahkan diri di hadapan Allah 'azza wajalla.
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَمَا أَرْسَلْنَا فِي قَرْيَةٍ مِنْ نَبِيٍّ
إِلَّا أَخَذْنَا أَهْلَهَا بِالْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ لَعَلَّهُمْ يَضَّرَّعُونَ}
[الأعراف: 94]
Kami tidaklah mengutus seseorang Nabi-pun
kepada sesuatu negeri, (lalu penduduknya mendustakan nabi itu), melainkan Kami
timpakan kepada penduduknya kesempitan dan penderitaan supaya mereka tunduk
dengan merendahkan diri.
[Al-A'raaf:94]
4. Supaya
kita mengambil pelajaran.
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَلَقَدْ أَخَذْنَا آلَ فِرْعَوْنَ بِالسِّنِينَ
وَنَقْصٍ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ} [الأعراف: 130]
Dan sesungguhnya Kami telah menghukum (Fir'aun
dan) kaumnya dengan (mendatangkan) musim kemarau yang panjang dan kekurangan
buah-buahan, supaya mereka mengambil pelajaran. [Al-A'raaf:130]
5. Mengingat
kembali nikmat Allah 'azza wajalla yang terlupakan.
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَخَذَ اللَّهُ سَمْعَكُمْ
وَأَبْصَارَكُمْ وَخَتَمَ عَلَى قُلُوبِكُمْ مَنْ إِلَهٌ غَيْرُ اللَّهِ يَأْتِيكُمْ
بِهِ} [الأنعام: 46]
Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku jika
Allah mencabut pendengaran dan penglihatan serta menutup hatimu, siapakah Tuhan
selain Allah yang kuasa mengembalikannya kepadamu?" [Al-An'am:46]
Lihat: Hikmah di balik musibah
Wallahu a'lam!
Lihat
juga: Amalan penolak bala - Sikap seorang mukmin menghadapi wabah penyakit menular (covid-19) - Sifat mukmin yang menakjubkan; Bersyukur dan bersabar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...