Jumat, 14 April 2023

Pentingnya belajar Al-Qur'an

بسم الله الرحمن الرحيم

Kenapa kita mesti mempelajari Al-Qur’an?

1.      Al-Qur’an adalah firman Allah ta’aallaa.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{وَإِنَّهُ لَتَنْزِيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ (192) نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ (193) عَلَى قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنْذِرِينَ} [الشعراء: 192 - 194]

Dan sesungguhnya Al-Quran Ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta Alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan. [Asy-Syu'araa': 192-194]

Lihat: Keistimewaan Al-Qur'an

2.      Mu’jizat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«مَا مِنَ الأَنْبِيَاءِ نَبِيٌّ إِلَّا أُعْطِيَ مِنَ الآيَاتِ مَا مِثْلُهُ أُومِنَ، أَوْ آمَنَ، عَلَيْهِ البَشَرُ، وَإِنَّمَا كَانَ الَّذِي أُوتِيتُ وَحْيًا أَوْحَاهُ اللَّهُ إِلَيَّ، فَأَرْجُو أَنِّي أَكْثَرُهُمْ تَابِعًا يَوْمَ القِيَامَةِ» [صحيح البخاري ومسلم]

“Tidak seorang nabi pun kecuali diberi mukjizat yang dengannya manusia beriman kepadanya, dan mukjizat yang diberikan kepadaku adalah wahyu yang diturunkan oleh Allah kepadaku (Al-Qur'an), maka aku berharap pada hari kiamat nanti akulah nabi yang paling banyak pengikutnya”. [Sahih Bukhari dan Muslim]

Lihat: Mu'jizat Nabi Muhammad

3.      Al-Qur’an adalah petunjuk dan obat.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا}

Sesungguhnya Al-Quran Ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar. [Al-Israa':9]

{وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا} [الإسراء: 82]

Dan kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. [Al-Israa':82]

4.      Mudah dipelajari.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ} [القمر: 17]

Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran? [Al-Qamar:17]

5.      Menyempurnakan rukun shalat.

Dari Ubadah bin Ash-Shamit radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

«لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الكِتَابِ» [صحيح البخاري ومسلم]

"Tidak sah salatnya bagi orang yang tidak membaca surah Al-Fatihah". [Sahih Bukhari dan Muslim]

6.      Meraih keutamaan mempelajari Al-Qur’an.

Diantaranya:

a)      Tidak termasuk orang yang mengacuhkan Al-Qur’an.

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا} [الفرقان: 30]

Berkatalah Rasul: Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al-Qur'an itu sesuatu yang tidak diacuhkan (telah mereka abaikan)". [Al-Furqan: 30]

b)      Membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَتْلُونَهُ حَقَّ تِلَاوَتِهِ أُولَئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ وَمَنْ يَكْفُرْ بِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ}

Orang-orang yang telah kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka Itulah orang-orang yang rugi. [Al-Baqarah:121]

c)       Menjadi yang terbaik.

Dari Utsman bin 'Affan radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«إِنَّ أَفْضَلَكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ القُرْآنَ وَعَلَّمَهُ» [صحيح البخاري]

“Sesungguhnya yang paling afdhal dari kalian adalah yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya”. [Sahih Bukhari]

d)      Mendapatkan ketenangan, rahmat dan dikerumungi malaikat, dan disebut oleh Allah pada siapa yang ada di sisi-Nya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ » [صحيح مسلم]

“Tidaklah satu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah (mesjid) membaca kitabullah (Al-Qur'an) dan mempelajarinya di antara mereka kecuali Allah menurunkan kepada mereka ketenangan dan mereka dinaungi dengan rahmat dan malaikat mengerumungi mereka dan Allah menyebut mereka pada siapa yang ada di sisi-Nya”. [Sahih Muslim]

e)      Menjadi Ahli Al-Qur’an.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«إِنَّ لِلَّهِ أَهْلِينَ مِنَ النَّاسِ»

“Sesungguhnya Allah memeliki ahliin (wali) dari kalangan manusia”.

Sahabat bertanya: Siapa mereka, Ya Rasulullah?

Rasulullah menjawab:

«هُمْ أَهْلُ الْقُرْآنِ، أَهْلُ اللَّهِ وَخَاصَّتُهُ» [سنن ابن ماجه: صحيح]

“Mereka adalah ahli Al-Qur'an (yang menghafal dan mengamalkannya), mereka adalah wali Allah dan orang pilihan-Nya”. [Sunan Ibnu Majah: Shahih]

Lihat: Sifat ahli Al-Qur’an

7.      Meraih keutamaan membaca Al-Qur’an.

Diantaranya:

a.       Bau yang harum.

Dari Abu Musa Al-Asy'ariy radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

«مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ، مَثَلُ الْأُتْرُجَّةِ، رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا طَيِّبٌ، وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ مَثَلُ التَّمْرَةِ، لَا رِيحَ لَهَا وَطَعْمُهَا حُلْوٌ، وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ، مَثَلُ الرَّيْحَانَةِ، رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ، وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ، كَمَثَلِ الْحَنْظَلَةِ، لَيْسَ لَهَا رِيحٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ» [صحيح البخاري ومسلم]

“Perumpamaan seorang mukmin yang membaca Al-Qur'an dan mengamalkannya seperti buah utrujah (sejenis jeruk), rasanya enak dan baunya harum. Dan perumpamaan seorang mukmin yang tidak membaca Al-Qur'an seperti buah kurma, tidak ada baunya dan rasanya manis. Dan perumpamaan seorang munafik yang membaca Al-Qur'an seperti raihanah, baunya harum tapi rasanya pahit. Dan perumpamaan seorang munafik yang tidak membaca Al-Qur'an seperti hanzalah (jenis tanaman labu), tidak punya bau dan rasanya pahit”. [Sahih Bukhari dan Muslim]

b.      Cahaya yang terlihat sampai ke langit.

Dari Aisyah radhiyallahu 'anha; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«إنَّ البيتَ ليُتلى فيه القرآنُ؛ فيترَاءى لأهلِ السّماءِ كما تترَاءى النّجومُ لأهلِ الأرضِ»

“Sesungguhnya rumah yang jika dibacakan Al-Qur'an di dalamnya maka penduduk langit melihatnya seperti melihat bintang bagi penduduk bumi”. [Silsilah hadits sahih no.3112]

c.       Pahala yang besar.

Dari Uqbah bin 'Amir radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda: “Siapa diantara kalian yang suka pergi ke Buthaan atau ke Al-'Aqiiq setiap hari dan mendapatkan dari sana dua ekor unta tanpa dosa dan tidak pula memutuskan siraturahmi (diambil dengan halal dan suka rela)?”

Sahabat menjawab: Ya Rasulullah, kami suka dengan itu.

Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«أَفَلَا يَغْدُو أَحَدُكُمْ إِلَى الْمَسْجِدِ فَيَعْلَمُ، أَوْ يَقْرَأُ آيَتَيْنِ مِنْ كِتَابِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، خَيْرٌ لَهُ مِنْ نَاقَتَيْنِ، وَثَلَاثٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلَاثٍ، وَأَرْبَعٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَرْبَعٍ، وَمِنْ أَعْدَادِهِنَّ مِنَ الْإِبِلِ» [صحيح مسلم]

“Tidakkah seorang dari kalian pergi ke mesjid dan belajar atau membaca dua ayat dari Al-Qur'an, maka itu lebih baik baginya dari dua ekor onta, tiga ayat lebih baik dari tiga onta, empat ayat lebih baik dari empat onta, dan semakin banyak jumlah ayatnya lebih baik dari onta sebanyak itu”. [Sahih Muslim]

Ø  Dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ» [سنن الترمذي: صحيح]

“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur'an maka ia akan mendapat satu kebaikan, dan satu kebaikan dibalas sepuluh kebaikan, aku tidak mengatakan ألم satu huruf akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf”. [Sunan Tirmidzi: Sahih]

Lihat: Keutamaan membaca Al-Qur’an

8.      Meraih keutamaan menghafal Al-Qur’an.

Dari Aisyah radhiyallahu 'anha; Rasulullah bersabda:

«مَثَلُ الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ، وَهُوَ حَافِظٌ لَهُ مَعَ السَّفَرَةِ الكِرَامِ البَرَرَةِ، وَمَثَلُ الَّذِي يَقْرَأُ، وَهُوَ يَتَعَاهَدُهُ، وَهُوَ عَلَيْهِ شَدِيدٌ فَلَهُ أَجْرَانِ» [صحيح البخاري]

"Perumpamaan orang membaca Al-Qur'an sedangkan ia menghafalnya, maka ia akan bersama para malaikat mulia. Sedangkan perumpamaan seorang yang membaca Al-Qur'an dengan tekum, dan ia mengalami kesulitan atasnya, maka dia akan mendapat dua ganjaran pahala." [Shahih Bukhari]

Ø  Dari Abu Musa Al-Asy'ariy radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

«إِنَّ مِنْ إِجْلَالِ اللَّهِ إِكْرَامَ ذِي الشَّيْبَةِ الْمُسْلِمِ، وَحَامِلِ الْقُرْآنِ غَيْرِ الْغَالِي فِيهِ وَالْجَافِي عَنْهُ، وَإِكْرَامَ ذِي السُّلْطَانِ الْمُقْسِطِ» [سنن أبي داود: حسنه الألباني]

“Sesungguhnya termasuk pengagungan kepada Allah adalah memuliakan orang tua muslim yang sudah ubanan, penghafal Al-Qur'an yang tidak berlebih-lebihan dan tidak diabaikan, dan memuliakan pemerintah yang adil”. [Sunan Abi Daud: Hasan]

Ø  Dari Buraidah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

«إِنَّ الْقُرْآنَ يَلْقَى صَاحِبَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حِينَ يَنْشَقُّ عَنْهُ قَبْرُهُ كَالرَّجُلِ الشَّاحِبِ . فَيَقُولُ لَهُ: هَلْ تَعْرِفُنِي ؟ فَيَقُولُ: مَا أَعْرِفُكَ فَيَقُولُ: أَنَا صَاحِبُكَ الْقُرْآنُ الَّذِي أَظْمَأْتُكَ فِي الْهَوَاجِرِ وَأَسْهَرْتُ لَيْلَكَ، وَإِنَّ كُلَّ تَاجِرٍ مِنْ وَرَاءِ تِجَارَتِهِ، وَإِنَّكَ الْيَوْمَ مِنْ وَرَاءِ كُلِّ تِجَارَةٍ فَيُعْطَى الْمُلْكَ بِيَمِينِهِ، وَالْخُلْدَ بِشِمَالِهِ، وَيُوضَعُ عَلَى رَأْسِهِ تَاجُ الْوَقَارِ، وَيُكْسَى وَالِدَاهُ حُلَّتَيْنِ لَا يُقَوَّمُ لَهُمَا أَهْلُ الدُّنْيَا فَيَقُولَانِ: بِمَ كُسِينَا هَذَا ؟ فَيُقَالُ: بِأَخْذِ وَلَدِكُمَا الْقُرْآنَ . ثُمَّ يُقَالُ لَهُ: اقْرَأْ وَاصْعَدْ فِي دَرَجِ الْجَنَّةِ وَغُرَفِهَا، فَهُوَ فِي صُعُودٍ مَا دَامَ يَقْرَأُ، هَذًّا كَانَ، أَوْ تَرْتِيلًا» [مسند أحمد: حسن]

“Sesungguhnya pahala Al-Qur'an mendatangi orang yang membacanya pada hari kiamat ketika keluar dari kuburnya seperti seorang yang berubah warna tubuhnya. Pahala Al-Qur'an berkata kepadanya: "Apakah kamu mengenalku?" Ia menjawab: "Aku tidak mengenalmu!" Pahala Al-Qur'an berkata: "Aku adalah bacaan Qur'an-mu yang membuatmu dahaga di siang hari dan begadang di malam harimu, dan sesungguhnya setiap pedagang mendapatkan hasil dagangannya, dan sesungguhnya engkau hari ini mendapatkan hasil daganganmu". Maka ia diberi kekuasaan dengan kanannya, dan kekekalan dengan kirinya, dan diletakkan di atas kepalanya mahkota keagungan, dan kedua orang tuanya dipakaikan perhiasan yang tidak diketahui nilainya oleh penduduk dunia. Maka kedua orang tuanya berkata: "Dengan amalan apa kami dipakaikan ini?" Maka dikatakan pada keduanya: "Dengan amalan Al-Qur'an anak kalian berdua". Kemudian dikatakan pada ahli Qur'an: "Bacalah dan naiklah ke derajat surga dan kamar-kamarnya". Maka ia terus naik selama ia membaca Al-Qur'an dengan cepat atau perlahan”. [Musnad Ahmad: Hasan]

9.      Meraih keutamaan memahami Al-Qur’an.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا} [النساء: 82]

Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran? Kalau kiranya Al-Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. [An-Nisaa’:82]

{أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا} [محمد: 24]

Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran, ataukah hati mereka terkunci? [Muhammad:24]

10.  Meraih keutamaan mengamalkan Al-Qur’an.

Ketika Aisyah radhiyallahu 'anha ditanya tentang akhlak Rasulullah , ia menjawab:

«كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ» [مسند أحمد: صحيح]

"Akhlak Rasulullah adalah Al-Qur'an". [Musnad Ahmad: Sahih]

Ø  Dari Abu Malik Al-Asy'ariy radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah bersabda:

«الْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ» [صحيح مسلم]

“Al-Qur'an akan menjadi bukti untuk (membela) kamu atau bukti atas (kelalaian) kamu”. [Sahih Muslim]

Ø  Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah bersabda:

"الْقُرْآنُ شَافِعٌ مُشَفَّعٌ ومَاحِلٌ مُصَدَّقٌ، فَمَنْ جَعَلَهُ إِمَامًا قَادَهُ إِلَى الْجَنَّةِ، وَمَنْ جَعَلَهُ خَلْفَهُ سَاقُهُ إِلَى النَّارِ" [شعب الإيمان: صحيح]

“Al-Qur'an adalah pemberi syafa'at diterima syafa'atnya dan pembela yang dibenarkan, maka barangsiapa yang menjadikannya sebagai imam (tuntunan) maka ia akan menuntunnya ke surga, dan barangsiapa yang menjadikannya di belakangnya (diabaikan) maka ia akan menggiringnya ke neraka”. [Syu'ab al-iman: Sahih]

11.  Meraih keutamaan mengajarkan Al-Qur’an.

Dari Abu Umamah Al-Bahily radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

«إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَوَاتِ وَالأَرَضِينَ حَتَّى النَّمْلَةَ فِي جُحْرِهَا وَحَتَّى الحُوتَ لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِ النَّاسِ الخَيْرَ» [سنن الترمذي: صحيح]

"Sesungguhnya Allah, para malaikat, penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain." [Sunan Tirmidzi: Shahih]

Ø  Dari Abu Mas'ud Al-Anshariy radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

«مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ» [صحيح مسلم]

"Barangsiapa yang menunjuki seseorang pada suatu kebaikan maka ia mendapatkan pahala seperti pahala yang melakukannya (atas petunjuknya)". [Shahih Muslim]

Ø  Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah bersabda:

«إِنَّ أَحَقَّ مَا أَخَذْتُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا كِتَابُ اللَّهِ»

"Sesungguhnya upah yang paling berhak kalian ambil adalah upah karena (mengajarkan) kitabullah." [Shahih Bukhari]

Wallahu a’lam!

Lihat juga: Bagaimana meraih keberkahan Al-Qur’an - Ramadhan; Bulan Al-Qur’an - Adab membaca Al-Qur'an

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...