Sabtu, 08 April 2023

Bagaimana meraih keberkahan Al-Qur’an

بسم الله الرحمن الرحيم

Al-Qur’an mengandung dan memberi keberkahan

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{وَهَذَا كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ مُبَارَكٌ} [الأنعام: 92]

Dan ini (Al Quran) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi. [Al-An'aam: 92]

{وَهَذَا ذِكْرٌ مُبَارَكٌ أَنْزَلْنَاهُ أَفَأَنْتُمْ لَهُ مُنْكِرُونَ} [الأنبياء: 50]

Dan ini (Al-Qur'an) adalah suatu peringatan yang mempunyai berkah yang telah Kami turunkan. Maka apakah kamu mengingkarinya? [Al-Anbiya': 50]

Lihat: Keistimewaan Al-Qur’an

Bagaimana meraih keberkahan dari Al-Qur’an?

1.      Berkah membacanya.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1) خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (3) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ} [العلق: 1 - 5]

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. [Al-'Alaq: 1-5]

Ø  Dari Ibnu Mas'ud -radhiyallahu 'anhu-; Rasulullah bersabda:

«مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ» [سنن الترمذي: صحيح]

“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur'an maka ia akan mendapat satu kebaikan, dan satu kebaikan dibalas sepuluh kebaikan, aku tidak mengatakan  ألم  satu huruf akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf". [Sunan Tirmidzi: Sahih]

Ø  Al-Barra' bin 'Azib radhiyallahu 'anhu; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

«السَّكِينَةُ تَنَزَّلَتْ بِالقُرْآنِ» [صحيح البخاري ومسلم]

“Ketenangan yang turun di saat membaca Al-Qur'an”. [Sahih Bukhari dan Muslim]

Lihat: Keutamaan membaca Al-Qur’an

2.      Berkah mendengarkannya.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ} [الأعراف: 204]

Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat. [Al-A'raaf:204]

{إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ} [الأنفال: 2]

Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. [Al-Anfaal:2]

Ø  Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata:

قَالَ لِي النَّبِيُّ : «اقْرَأْ عَلَيَّ» قُلْتُ: آقْرَأُ عَلَيْكَ وَعَلَيْكَ أُنْزِلَ؟ قَالَ: «فَإِنِّي أُحِبُّ أَنْ أَسْمَعَهُ مِنْ غَيْرِي» فَقَرَأْتُ عَلَيْهِ سُورَةَ النِّسَاءِ، حَتَّى بَلَغْتُ: {فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَى هَؤُلاَءِ شَهِيدًا} [النساء: 41] قَالَ: «أَمْسِكْ» فَإِذَا عَيْنَاهُ تَذْرِفَا

Nabi berkata kepadaku: "Bacakanlah Al-Qur'an untukku!" Aku berkata: Apakah aku membacakannya untukmu, padahal ia diturunkan padamu? Rasulullah menjawab: "Aku senang mendengarnya dari selainku" Ibnu Mas'ud berkata: Maka aku membacakan untuknya surah An-Nisaa', sampai aku membaca: {Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti) apabila kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (umatmu)} [An-Nisaa':41] Rasulullah bersabda: "Berhentilah" Ibnu Mas'ud berkata: Maka ketika saya lihat, ternyata kedua matanya meneteskan air mata. [Sahih Bukhari dan Muslim]

3.      Berkah memperlajarinya.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{الرَّحْمَنُ (1) عَلَّمَ الْقُرْآنَ} [الرحمن: 1، 2]

(Tuhan) yang Maha pemurah, Yang telah mengajarkan Al Quran. [Ar-Rahman: 1-2]

Ø  Dari Utsman bin 'Affan radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

«خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ القُرْآنَ وَعَلَّمَهُ» [صحيح البخاري]

“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya". [Sahih Bukhari]

Ø  Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ» [صحيح مسلم]

"Tidaklah satu kaum berkumpul di salah satu "rumah Allah" (mesjid) membaca kitabullah (Al-Qur'an) dan mempelajarinya di antara mereka kecuali Allah menurunkan kepada mereka ketenangan dan mereka dinaungi dengan rahmat dan malaikat mengerumungi mereka dan Allah menyebut mereka pada siapa yang ada di sisi-Nya". [Sahih Muslim]

4.      Berkah mengamalkannya.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{وَهَذَا كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ مُبَارَكٌ فَاتَّبِعُوهُ وَاتَّقُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ} [الأنعام: 155]

Dan ini adalah Kitab (Al-Qur'an) yang Kami turunkan dengan penuh berkah. Ikutilah, dan bertakwalah agar kamu mendapat rahmat. [Al-An'am: 155]

Ø  Dari Jabir radhiyallahu ' anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

" الْقُرْآنُ شَافِعٌ مُشَفَّعٌ ومَاحِلٌ مُصَدَّقٌ، فَمَنْ جَعَلَهُ إِمَامًا قَادَهُ إِلَى الْجَنَّةِ، وَمَنْ جَعَلَهُ خَلْفَهُ سَاقُهُ إِلَى النَّارِ " [شعب الإيمان: صحيح]

“Al-Qur'an adalah pemberi syafa'at diterima syafa'atnya dan pembela yang dibenarkan, maka barangsiapa yang menjadikannya sebagai imam (tuntunan) maka ia akan menuntunnya ke surga, dan barangsiapa yang menjadikannya di belakangnya (diabaikan) maka ia akan menggiringnya ke neraka". [Syu'ab al-iman: Sahih]

5.      Berkah menjadikannya pelajaran dan peringatan.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ} [ص: 29]

Ini adalah sebuah Kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan (mempelajari dan mengamalkan) ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai akal. [Shaad:29]

Ø  Aisyah radhiallahu'anha berkata:

قَالَ أَبُو بَكْرٍ الصِّدِّيقُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ وَكَانَ يُنْفِقُ عَلَى مِسْطَحِ بْنِ أُثَاثَةَ لِقَرَابَتِهِ مِنْهُ وَفَقْرِهِ: وَاللَّهِ لاَ أُنْفِقُ عَلَى مِسْطَحٍ شَيْئًا أَبَدًا بَعْدَ الَّذِي قَالَ لِعَائِشَةَ مَا قَالَ، فَأَنْزَلَ اللَّهُ: {وَلاَ يَأْتَلِ أُولُو الفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ أَنْ يُؤْتُوا أُولِي القُرْبَى وَالمَسَاكِينَ وَالمُهَاجِرِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا، أَلاَ تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ} قَالَ أَبُو بَكْرٍ: بَلَى وَاللَّهِ إِنِّي أُحِبُّ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لِي، فَرَجَعَ إِلَى مِسْطَحٍ النَّفَقَةَ الَّتِي كَانَ يُنْفِقُ عَلَيْهِ، وَقَالَ: وَاللَّهِ لاَ أَنْزِعُهَا مِنْهُ أَبَدًا [صحيح البخاري ومسلم]

Dahulu Abu Bakr terbiasa berinfak kepada Misthah karena ia adalah kerabatnya dan ia adalah seorang yang miskin. Ia berkata: “Demi Allah, aku tidak akan pernah memberi bantuan untuknya setelah Ia menuduh Aisyah!” Lalu Allah ‘azza wajalla menurunkan wahyu {Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kerabat(nya), orang-orang miskin dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang} [An-Nur: 22] Abu Bakr berkata: “Demi Allah aku lebih senang bila Allah mengampuniku!” Kemudian ia kembali memberi bantuan kepada Misthah seperti biasa ia memberi bantuan kepadanya. Abu Bakr berkata: “Sungguh aku tidak akan berhenti membantunya selamanya”. [Shahih Bukhari dan Muslim]

Ø  Ibnu 'Abbas radhiallahu'anhuma berkata:

«قَدِمَ عُيَيْنَةُ بْنُ حِصْنِ بْنِ حُذَيْفَةَ فَنَزَلَ عَلَى ابْنِ أَخِيهِ الحُرِّ بْنِ قَيْسٍ، وَكَانَ مِنَ النَّفَرِ الَّذِينَ يُدْنِيهِمْ عُمَرُ، وَكَانَ القُرَّاءُ أَصْحَابَ مَجَالِسِ عُمَرَ وَمُشَاوَرَتِهِ، كُهُولًا كَانُوا أَوْ شُبَّانًا»، فَقَالَ عُيَيْنَةُ لِابْنِ أَخِيهِ: يَا ابْنَ أَخِي، هَلْ لَكَ وَجْهٌ عِنْدَ هَذَا الأَمِيرِ، فَاسْتَأْذِنْ لِي عَلَيْهِ، قَالَ: سَأَسْتَأْذِنُ لَكَ عَلَيْهِ، قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: «فَاسْتَأْذَنَ الحُرُّ لِعُيَيْنَةَ فَأَذِنَ لَهُ عُمَرُ»، فَلَمَّا دَخَلَ عَلَيْهِ قَالَ: هِيْ يَا ابْنَ الخَطَّابِ، فَوَاللَّهِ مَا تُعْطِينَا الجَزْلَ وَلاَ تَحْكُمُ بَيْنَنَا بِالعَدْلِ، فَغَضِبَ عُمَرُ حَتَّى هَمَّ أَنْ يُوقِعَ بِهِ، فَقَالَ لَهُ الحُرُّ: يَا أَمِيرَ المُؤْمِنِينَ، إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى قَالَ لِنَبِيِّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {خُذِ العَفْوَ وَأْمُرْ بِالعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الجَاهِلِينَ} [الأعراف: 199]، وَإِنَّ هَذَا مِنَ الجَاهِلِينَ، «وَاللَّهِ مَا جَاوَزَهَا عُمَرُ حِينَ تَلاَهَا عَلَيْهِ، وَكَانَ وَقَّافًا عِنْدَ كِتَابِ اللَّهِ» [صحيح البخاري]

Uyainah bin Hishan bin Hudzafah datang, lalu singgah di rumah anak saudaranya yaitu AL Hurr bin Qais. Ia adalah salah seorang yang dekat dengan Umar, salah seorang Qari di majelis Umar dan dewan syuranya. Baik ketika ia masih muda maupun sudah tua. Uyainah berkata kepada anak saudaranya; Wahai anak saudaraku, apakah kamu ada masalah dengan Amirul Mukminin, izinkanlah aku menemuinya. AL Hurr berkata; Aku akan memintakan izin untukmu. Ibnu Abbas berkata; Maka Al Hurr meminta izin untuk Uyainah agar bisa menemui Umar, Umar pun mengizinkannya. Tatkala ia masuk, ia berkata; Wahai Ibnul Khatthab, Demi Allah, Anda tidak memenuhi hak kami, dan tidak bersikap adil kepada kami. Maka Umar pun marah, hampir saja ia akan memukulnya. Lalu Al Hurr berkata kepadanya; Wahai Amirul Mukminin, Sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman kepada Nabi -  صلى الله عليه وسلم -: {Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh} [Al-A'raf: 198]. Dan orang ini termasuk orang-orang yang bodoh. Ibnu Abbas berkata; Maka demi Allah, Umar pun tidak menyakitinya ketika ayat itu dibacakan kepadanya. Ia senantiasa mengerjakan kandungan kitabullah. [Shahih Bukhari]

6.      Berkah menjadikannya obat.

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا} [الإسراء: 82]

Dan kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. [Al-Israa':82]

{يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ } [يونس: 57]

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. [Yunus:57]

{قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ} [فصلت: 44]

Katakanlah: "Al Quran itu adalah petunjuk dan obat penawar bagi orang-orang mukmin. [Fushilat:44]

Ø  Dari Abu Sa'id Al-Khudriy radiyallahu 'anhu;

أَنَّ نَاسًا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ أَتَوْا عَلَى حَيٍّ مِنْ أَحْيَاءِ العَرَبِ فَلَمْ يَقْرُوهُمْ، فَبَيْنَمَا هُمْ كَذَلِكَ، إِذْ لُدِغَ سَيِّدُ أُولَئِكَ، فَقَالُوا: هَلْ مَعَكُمْ مِنْ دَوَاءٍ أَوْ رَاقٍ؟ فَقَالُوا: إِنَّكُمْ لَمْ تَقْرُونَا، وَلاَ نَفْعَلُ حَتَّى تَجْعَلُوا لَنَا جُعْلًا، فَجَعَلُوا لَهُمْ قَطِيعًا مِنَ الشَّاءِ، فَجَعَلَ يَقْرَأُ بِأُمِّ القُرْآنِ، وَيَجْمَعُ بُزَاقَهُ وَيَتْفِلُ، فَبَرَأَ فَأَتَوْا بِالشَّاءِ، فَقَالُوا: لاَ نَأْخُذُهُ حَتَّى نَسْأَلَ النَّبِيَّ ، فَسَأَلُوهُ فَضَحِكَ وَقَالَ: «وَمَا أَدْرَاكَ أَنَّهَا رُقْيَةٌ، خُذُوهَا وَاضْرِبُوا لِي بِسَهْمٍ» [صحيح البخاري ومسلم]

Bahwa beberapa orang sahabat Nabi mengadakan suatu perjalanan, ketika mereka melewati salah satu perkampungan dari perkampungan Arab, orang-orang kampung tersebut tidak menerima mereka, ketika sikap mereka masih seperti itu seorang pemimpin mereka terkena sengatan kalajengking, lalu mereka pun berkata, "Apakah diantara kalian ada yang mempunyai obat, atau seorang yang bisa meruqyah?" lalu para sahabat Nabi pun berkata, "Sesungguhnya kalian tidak mau menerima kami, maka kamipun tidak akan melakukannya sehingga kalian memberikan imbalan kepada kami, " akhirnya mereka pun berjanji akan memberikan beberapa ekor kambing."Lalu seorang sahabat Nabi membaca Ummul Qur'an dan mengumpulkan ludahnya seraya meludahkan kepadanya hingga laki-laki itu sembuh, kemudian orang-orang kampung itu memberikan kepada para sahabat Nabi beberapa ekor kambing." Namun para sahabat Nabi berkata, "Kita tidak akan mengambilnya hingga kita bertanya kepada Rasulullah tentang hal ini, " lalu mereka bertanya kepada Nabi tentang pemberian itu hingga membuat beliau tertawa. Beliau bersabda, "Tidak tahukah bahwa itu ruqyah, ambillah pemberian tersebut dan berilah bagiannya untukku.". [Sahih Bukhari dan Muslim]

Ø  Aisyah radiyallahu 'anha berkata:

«أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ كَانَ إِذَا اشْتَكَى نَفَثَ عَلَى نَفْسِهِ بِالْمُعَوِّذَاتِ، وَمَسَحَ عَنْهُ بِيَدِهِ، فَلَمَّا اشْتَكَى وَجَعَهُ الَّذِي تُوُفِّيَ فِيهِ، طَفِقْتُ أَنْفِثُ عَلَى نَفْسِهِ بِالْمُعَوِّذَاتِ الَّتِي كَانَ يَنْفِثُ، وَأَمْسَحُ بِيَدِ النَّبِيِّ ﷺ» [صحيح البخاري ومسلم]

“Rasulullah jika merasa sakit, meniupkan dirinya dengan Al-Mu'awwidzat (surah Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Naas) dan membasuhkannya dengan tangannya. Maka ketika ia merasa sakit sebelum wafatnya aku meniupkan pada dririnya dengan Al-Mu'awwidzat yang sering ia baca, dan aku membasuhkan dengan tangan Nabi . [Sahih Bukhari dan Muslim]

Lihat: Ruqyah, do'a kesembuhan

7.      Berkah berhukum dengannya.

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ} [المائدة: 50]

Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin? [Al-Maidah:50]

{وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْا إِلَى مَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَإِلَى الرَّسُولِ رَأَيْتَ الْمُنَافِقِينَ يَصُدُّونَ عَنْكَ صُدُودًا} [النساء: 61]

Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul", niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu. [An-Nisaa': 61]

Lihat: Berhukum dengan selain hukum Allah

Syarat mengambil keberkahan dari Al-Qur’an

a)      Harus sesuai dengan arahan syari’at.

Dari Abdullah bin Mas'ud dan Jabir bin Abdillah -radhiyallahu 'anhum-; Rasulullah bersabda:

«البَرَكَةُ مِنَ اللَّهِ»

"Keberkahan itu datang hanya dari Allah". [Shahih Bukhari]

b)     Sesuai dengan maksud syari’at.

Dari 'Imran bin Hushain radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

«مَنْ قَرَأَ القُرْآنَ فَلْيَسْأَلِ اللَّهَ بِهِ، فَإِنَّهُ سَيَجِيءُ أَقْوَامٌ يَقْرَءُونَ القُرْآنَ يَسْأَلُونَ بِهِ النَّاسَ» [سنن الترمذي: حسنه الألباني]

"Barangsiapa yang membaca Al-Qur'an maka mintalah kepada Allah dengan bacaannya itu, karena sesungguhnya akan datang suatu kaum yang membaca Al-Qur'an dan meminta kepada orang-orang dengan bacaannya". [Sunan Tirmidzi: Hasan]

Ø  Dari Abdurrahman bin Syibl radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

" اقْرَءُوا الْقُرْآنَ، وَلَا تَغْلُوا فِيهِ، وَلَا تَجْفُوا عَنْهُ، وَلَا تَأْكُلُوا بِهِ، وَلَا تَسْتَكْثِرُوا بِهِ " [مسند أحمد: صحيح]

"Bacalah Al-Qur'an, dan janganlah kalian berlebihan dalam membacanya, dan jangan kalian meninggalkannya, dan jangan makan (mencari nafkah) dengannya, dan jangan kalian memperbanyak harta dengannya". [Musnad Ahmad: Sahih]

Lihat: Adab membaca Al-Qur'an

Wallahu a’lam!

Lihat juga: Ramadhan; Bulan Al-Qur’an - Sifat ahli Al-Qur’an - Ramadhan bulan penuh berkah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...