بسم الله الرحمن الرحيم
Ajal pasti menjemput.
Allah
-subhanahu wata’aalaa- berfirman:
{وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ
سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ}
Tiap-tiap umat mempunyai
batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat
mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya. [Al-A’raaf: 34]
Lihat: Keutamaan banyak mengingat mati
Allah merahasiakan ajal agar kita memaksimalkan ibadah.
Allah
-subhanahu wata’aalaa- berfirman:
{وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا
وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ} [لقمان:
34]
Dan
tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan
diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana
dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. [Luqman:34]
{إِنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ أَكَادُ
أُخْفِيهَا لِتُجْزَى كُلُّ نَفْسٍ بِمَا تَسْعَى} [طه: 15، 16]
“Segungguhnya
hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya), agar supaya tiap-tiap
diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan". [Thahaa:15]
Ø
Ubadah bin
Ash-Shamit radhiyallahu 'anhu berkata:
Rasulullah ﷺ keluar untuk menyampaikan waktu turunnya
lailatul qadr, lalu dua orang muslim saling berselisih. Maka Rasulullah
bersabda:
«خَرَجْتُ
لِأُخْبِرَكُمْ بِلَيْلَةِ القَدْرِ، فَتَلاَحَى فُلاَنٌ وَفُلاَنٌ، فَرُفِعَتْ، وَعَسَى أَنْ
يَكُونَ خَيْرًا لَكُمْ» [صحيح البخاري]
“Aku keluar untuk
memberitahukan kepada kalian tentang lailatul qadr akan tetapi si Fulan
dan si Fulan saling berselisih maka pengetahuan itu diangkat, dan semoga itu
adalah suatu yang baik bagi kalian”. [Sahih Bukhari]
Ø
Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu berkata:
أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ السَّاعَةِ، فَقَالَ: مَتَى السَّاعَةُ؟ قَالَ: «وَمَاذَا
أَعْدَدْتَ لَهَا». قَالَ: لاَ شَيْءَ، إِلَّا أَنِّي أُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: «أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ». قَالَ
أَنَسٌ: فَمَا فَرِحْنَا بِشَيْءٍ، فَرَحَنَا بِقَوْلِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ» قَالَ أَنَسٌ: «فَأَنَا
أُحِبُّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبَا بَكْرٍ، وَعُمَرَ،
وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ مَعَهُمْ بِحُبِّي إِيَّاهُمْ، وَإِنْ لَمْ أَعْمَلْ
بِمِثْلِ أَعْمَالِهِمْ»
Seorang Sahabat bertanya kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam: Kapan hari kiamat tiba? Rasulullah balik bertanya: "Apa yang sudah engkau
persiapkan untuk menghadapinya?" Sahabat tersebut menjawab: Tidak ada yang spesial,
kecuali aku mencintai Allah dan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam. Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda: "Engkau akan bersama siapa yang kau cinta
di akhirat nanti". Anas
berkata: Tidak pernah kami gembira seperti kegembiraan kami mendengar sabda
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: "Engkau akan bersama
siapa yang kau cinta di akhirat nanti". Anas berkata: Sesungguhnya aku mencintai Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam, Abu Bakr, dan Umar, dan berharap bisa bersama
mereka di akhirat dengan cintaku kepada mereka sekalipun aku tidak beramal
seperti amalan mereka. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Lihat: Sudah siapkah kita mati?
Andai ini adalah Ramadhan terakhir kita, apa yang
mesti dilakukan:
1.
Tingkatkan
kualitas ibadah kepada Allah ‘azza wajalla.
Abu
Ayyub radhiyallahu 'anhu
berkata, "Seorang laki-laki datang kepada Nabi ﷺ seraya
berkata, "Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepadaku (ilmu) yang singkat dan
padat."
Beliau ﷺ bersabda:
«إِذَا قُمْتَ فِي صَلَاتِكَ فَصَلِّ صَلَاةَ
مُوَدِّعٍ» [سنن ابن ماجه: حسن]
"Apabila kamu (hendak) mendirikan shalat maka
shalatlah seperti shalatnya orang yang hendak berpisah (terakhir)." [Sunan
Ibnu Majah: Hasan]
Lihat: Berlomba dalam urusan akhirat
2.
Memanfaatkan
waktu yang tersisa dengan maksimal.
Abdullah bin Umar radhiyallahu
'anhuma berkata; Rasulullah ﷺ pernah memegang pundakku dan bersabda:
«كُنْ فِي الدُّنْيَا
كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ»، وفي رواية: «وَعُدَّ نَفْسَكَ فِي أَهْلِ القُبُورِ»
“Jadilah kamu di dunia ini seakan-akan
orang asing atau seorang pengembara." Dan dalam riwayat lain: “Dan anggap
dirimu sebagai penghuni kubur”.
Ibnu Umar juga berkata;
" إِذَا أَمْسَيْتَ فَلَا تَنْتَظِرْ
الصَّبَاحَ وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلَا تَنْتَظِرْ الْمَسَاءَ وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ
لِمَرَضِكَ وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ "
'Bila kamu berada di sore hari, maka
janganlah kamu menunggu datangnya waktu pagi, dan bila kamu berada di pagi
hari, maka janganlah menunggu waktu sore, pergunakanlah waktu sehatmu sebelum
sakitmu, dan hidupmu sebelum matimu.' [Shahih Bukhari dan Sunan Tirmidziy]
Ø Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah ﷺ bersabda kepada seseorang
yang beliau nasehati:
«اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ
قَبْلَ هِرَمِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاءَكَ قَبْلَ فَقْرِكَ،
وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ»
"Manfaatkanlah lima hal sebelum datang
lima hal: Masa mudamu sebelum masa tuamu, kesehatanmu sebelum sakitmu, saat
kayamu sebelum miskinmu, kesempatanmu sebelum kesibukanmu, dan hidupmu sebelum
matimu”. [Al-Mustadarak karya Al-Hakim: Shahih]
Lihat: Antara angan-angan dan ajal
3. Sepuluh
akhir Ramadhan adalah yang terbaik.
Aisyah -radhiallahu 'anha- berkata;
«كَانَ رَسُولُ اللهِ ﷺ يَجْتَهِدُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ، مَا لَا يَجْتَهِدُ فِي
غَيْرِهِ»
"Pada sepuluh terakhir bulan
Ramadhan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lebih giat beribadah
melebihi hari-hari selainnya." [Shahih Muslim]
Ø Dalam riwayat lain;
«كَانَ رَسُولُ اللهِ ﷺ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ، أَحْيَا اللَّيْلَ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ،
وَجَدَّ وَشَدَّ الْمِئْزَرَ»
"Ketika Rasulullah ﷺ memasuki sepuluh terakhir
(Ramadhan), maka beliau menghidupkan malam-malamnya (dengan qiyamullail) dan
membangunkan keluarganya serta menambah ibadahnya dan mengencangkan ikatan
kainnya (menjauhi isterinya untuk lebih konsentrasi beribadah)." [Shahih
Bukhari dan Muslim]
Lihat: Malam "Lailatul Qadr"
4. Amalan
dinilai dari akhirnya.
Dari Sahl bin Sa'd radhiyallahu
'anhuma; Rasulullah ﷺ bersabda:
" إِنَّمَا
الْأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ " [صحيح البخاري]
“Sungguh amalan itu ditentukan dengan
penutupannya." [Shahih Bukhari]
Allah
-subhanahu wata’aalaa- berfirman:
{يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ
ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ (9) وَأَنْفِقُوا
مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ
رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
(10) وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا
تَعْمَلُون} [المنافقون: 9 - 11]
Hai orang-orang beriman,
janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah,
barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.
Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum
datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya
Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang
dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang
saleh?" Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang
apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha mengenal apa yang kamu
kerjakan. [Al-Munafiquun: 9-11]
Wallahu a’lam!
Lihat juga: Hadits Aisyah; Do’a malam lailatul qadr - Amalan terbaik dan paling dicintai Allah - Pentingnya belajar Al-Qur'an
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...