Sabtu, 01 April 2023

Ramadhan dan keutamaan memberi makan dan minum

بسم الله الرحمن الرحيم

Anjuran memberi buka puasa.

Zaid bin Khalid Al-Juhaniy -radhiallahu 'anhu- berkata, Rasulullah bersabda:

«مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِمْ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا»

"Barangsiapa memberi makan untuk berbuka orang yang berpuasa, maka ia akan mendapatkan pahala mereka tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun." [Sunan Ibnu Majah: Shahih]

Memberi makan sahur.

Anas radhiyallahu 'anhu berkata; Rasulullah bersabda -ketika sahur-:

«يَا أَنَسُ إِنِّي أُرِيدُ الصِّيَامَ، أَطْعِمْنِي شَيْئًا»

"Wahai Anas, aku ingin berpuasa, berilah sedikit makanan."

Lalu aku datang dengan membawa kurma dan wadah yang berisi air -yaitu setelah Bilal adzan-.

Lalu beliau bersabda:

«يَا أَنَسُ، انْظُرْ رَجُلًا يَأْكُلْ مَعِي»

"Wahai Anas, lihatlah seorang yang -mau- makan bersamaku."

Maka aku memanggil Zaid bin Tsabit, lalu ia datang dan berkata; "Aku sudah minum seteguk minuman yang terbuat dari tepung (sawiiq) dan aku ingin berpuasa."

Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«وَأَنَا أُرِيدُ الصِّيَامَ»

"Aku juga ingin berpuasa."

Lalu beliau sahur bersamanya, kemudian berdiri lalu shalat sunnah dua rakaat, kemudian keluar untuk melaksanakan shalat subuh." [Sunan An-Nasa'iy: Shahih]

Membayar zakat fitrah.

Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata:

«فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ، وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ، مَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ الصَّلَاةِ، فَهِيَ زَكَاةٌ مَقْبُولَةٌ، وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ الصَّلَاةِ، فَهِيَ صَدَقَةٌ مِنَ الصَّدَقَاتِ» [سنن أبي داود: صحيح]

“Rasulullah mewajibkan zakat fitrah sebagai penyucian bagi orang yang telah berpuasa dari kelalaian dan ucapan yang tidak baik (maksiat), dan sebagai makanan untuk orang miskin. Barangsiapa yang menunaikannya sebelum shalat ied maka itu adalah zakat yang diterima, dan barangsiapa yang menunaikannya setelah shalat, maka itu hanya sebagai sedekah seperti sedekah biasanya”. [Sunan Abi Daud: Sahih]

Anjuran memberi makan.

Dari Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah bersabda:

«أَفْشُوا السَّلَامَ، وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ، وَكُونُوا إِخْوَانًا كَمَا أَمَرَكُمُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ»

"Tebarkanlah salam, berilah makan dan jadilah kalian semua bersaudara sebagaimana kalian telah di perintahkan oleh Allah 'Azza wa Jalla." [Sunan Ibnu Majah: Shahih]

Ø  Mu'adz radhiyallahu 'anhu berkata: “Ya Rasulullah berilah aku wasiat!”

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«أَفْشِ السَّلَامَ، وَابْذُلِ الطَّعَامَ، وَاسْتَحِ اللَّهَ اسْتِحْيَاءَ رَجُلٍ ذِي هَيْبَةٍ مِنْ أَهْلِكِ، وَإِذَا أَسَأْتَ فَأَحْسِنْ وَلْتُحْسِنْ خُلُقَكَ مَا اسْتَطَعْتَ» [السلسلة الصحيحة رقم (3559)]

“Sebarkanlah salam, berilah makan, malulah kepada Allah seperti rasa malumu kepada seseorang dari keluargamu, jika kamu melakukan keburukan maka tutupilah dengan melakukan kebaikan, dan muliakanlah akhlakmu dengan segala kemampuanmu.” [Silsilah hadits sahih no.3559]

Lihat: Keutamaan memberi makan

Beberapa keutamaan memberi makan, diantaranya:

1.      Harta menjadi kekal.

Dari 'Aisyah -radhiallahu 'anha-: Mereka menyembelih kambing lalu Nabi bertanya:

«مَا بَقِيَ مِنْهَا؟»

"Apa yang tersisa?"

'A`isyah menjawab: Tidak ada yang tersisa selain bahunya.

Beliau bersabda:

«بَقِيَ كُلُّهَا غَيْرَ كَتِفِهَا»

"Semuanya ada (tersisa pahalanya) selain bahunya." [Sunan Tirmidziy: Shahih]

2.      Pahala dilipat gandakan.

Dari Aisyah radhiallahu 'anha; Rasulullah bersabda:

«إِنَّ اللَّهَ لَيُرَبِّي لِأَحَدِكُمُ التَّمْرَةَ، وَاللُّقْمَةَ، كَمَا يُرَبِّي أَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ أَوْ فَصِيلَهُ حَتَّى يَكُونَ مِثْلَ أُحُدٍ» [مسند أحمد: صحيح لغيره]

"Sesungguhnya Allah benar-benar akan menggandakan kurma dan suapan makanan untuk kalian, sebagaimana kalian membesarkan anak kuda atau bayi kalian hingga menjadi seperti gunung Uhud." [Musnad Ahmad: Shahih ligairih]

3.      Melapangkan rezki.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{فَأَمَّا الْإِنسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ (15) وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ (16) كَلَّا ۖ بَل لَّا تُكْرِمُونَ الْيَتِيمَ (17) وَلَا تَحَاضُّونَ عَلَىٰ طَعَامِ الْمِسْكِينِ} [الفجر : 15-18]

Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan berkata: "Tuhanku telah memuliakanku".  Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: "Tuhanku menghinakanku". Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim, dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin. [Al-Fajr: 15-18]

4.      Amalan yang paling dicintai oleh Allah.

Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma;

أَنَّ رَجُلًا جَاءَ إِلَى النَّبِيِّ ﷺ، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَيُّ النَّاسِ أَحَبُّ إِلَى اللهِ؟ وَأَيُّ الْأَعْمَالِ أَحَبُّ إِلَى اللهِ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: «أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللهِ تَعَالَى أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ، وَأَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللهِ تَعَالَى سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ، أَوْ تَكَشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً، أَوْ تَقْضِي عَنْهُ دَيْنًا، أَوْ تَطْرُدُ عَنْهُ جُوعًا، وَلَأَنْ أَمْشِيَ مَعَ أَخِي فِي حَاجَةٍ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ - يَعْنِي مَسْجِدَ الْمَدِينَةِ شَهْرًا - وَمَنَ كَفَّ غَضَبَهُ سَتَرَ اللهُ عَوْرَتَهُ، وَمَنْ كَظَمَ غَيْظَهُ، وَلَوْ شَاءَ أَنْ يُمْضِيَهُ أَمْضَاهُ مَلَأَ اللهُ قَلْبَهُ رَجَاءً يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ مَشَى مَعَ أَخِيهِ فِي حَاجَةٍ حَتَّى يَتَهَيَّأَ لَهُ أَثْبَتَ اللهُ قَدَمَهُ يَوْمَ تَزُولُ الْأَقْدَامِ» [المعجم الكبير للطبراني: حسن]

Seseorang datang kepada Nabi dan bertanya: Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling dicintai oleh Allah? Dan amalan apa yang paling dicintai oleh Allah? Rasulullah menjawab: “Orang yang paling dicintai oleh Allah ta’aalaa adalah yang paling bermanfaat bagi manusia, dan amalan yang paling dicintai oleh Allah ta’aalaa adalah kegembiraan yang engkau berikan kepada seorang muslim, atau engkau menghilangkan kesulitannya, atau engkau membebaskan utangnya, atau engkau menghilangkan rasa laparnya, dan aku berjalan memenuhi hajat saudaraku lebih aku cintai daripada aku beri’tikaf di masjid ini -yaitu masjid Madinah selama sebulan-, dan siapa yang menahan marahnya maka Allah akan menutupi aibnya, dan siapa yang menahan murkanya padalah jika ia mau ia bisa melampiaskannya maka Allah akan memenuhi hatinya pengharapan di hari kiamat, dan siapa yang berjalan memenuhi hajat saudaranya sampai ia menyelesaikannya maka Allah akan meneguhkan kakinya pada hari banyak kaki yang tergelincir”. [Al-Mu’jam Al-Kabir karya Ath-Thabaraniy: Hasan]

5.      Islam yang terbaik.

Abdullah bin 'Amru -radhiallahu 'anhuma-; Ada seseorang yang bertanya kepada Nabi ; "Islam manakah yang paling baik?" Nabi menjawab:

«تُطْعِمُ الطَّعَامَ وَتَقْرَأُ السَّلَامَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ»

"Kamu memberi makan, mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan yang tidak kamu kenal". [Shahih Bukhari dan Muslim]

6.      Tidak mendustakan agama.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ (1) فَذَٰلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ (2) وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ الْمِسْكِينِ} [الماعون : 1-3]

Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?  Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. [Al-Ma'un: 1-3]

7.      Bebas dari sifat kufur.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ أَنفِقُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ قَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنُطْعِمُ مَن لَّوْ يَشَاءُ اللَّهُ أَطْعَمَهُ إِنْ أَنتُمْ إِلَّا فِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ} [يس : 47]

Dan apabila dikatakakan kepada mereka: "Nafkahkanlah sebahagian dari reski yang diberikan Allah kepadamu", Maka orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman: "Apakah kami akan memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki tentulah Dia akan memberinya makan, tiadalah kamu melainkan dalam kesesatan yang nyata". [Yaasiin: 47]

8.      Selamat dari siksa neraka.

Dari 'Adiy bin Hatim -radhiallahu 'anhu-; Nabi bersabda:

«اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ»

"Jagalah diri kalian dari neraka sekalipun hanya dengan sedekah setengah biji kurma, siapa yang tak mendapatkannya, maka dgn ucapan yang baik." [Shahih Bukhari dan Muslim]

9.      Masuk surga.

Dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«اعْبُدُوا الرَّحْمَنَ، وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ، وَأَفْشُوا السَّلَامَ، تَدْخُلُوا الجَنَّةَ بِسَلَامٍ» [سنن الترمذي: صحيح]

"Beribadahlah kalian kepada Ar Rahman, berilah makanan, dan tebarkanlah salam, niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat." [Sunan Tirmidziy: Shahih]

Ø  Al-Baraa’ bin ‘Azib radhiyallahu 'anhu berkata:

جَاءَ أَعْرَابِيٌّ إِلَى النَّبِيِّ ﷺ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، عَلِّمْنِي عَمَلًا يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ، فَقَالَ: «لَئِنْ كُنْتَ أَقْصَرْتَ الْخُطْبَةَ، لَقَدْ أَعْرَضْتَ الْمَسْأَلَةَ، أَعْتِقِ النَّسَمَةَ، وَفُكَّ الرَّقَبَةَ» . فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَوَلَيْسَتَا بِوَاحِدَةٍ؟ قَالَ: «لَا، إِنَّ عِتْقَ النَّسَمَةِ أَنْ تَفَرَّدَ بِعِتْقِهَا، وَفَكَّ الرَّقَبَةِ أَنْ تُعِينَ فِي عِتْقِهَا، وَالْمِنْحَةُ الْوَكُوفُ، وَالْفَيْءُ عَلَى ذِي الرَّحِمِ الظَّالِمِ، فَإِنْ لَمْ تُطِقْ ذَلِكَ، فَأَطْعِمِ الْجَائِعَ، وَاسْقِ الظَّمْآنَ، وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ، وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ، فَإِنْ لَمْ تُطِقْ ذَلِكَ، فَكُفَّ لِسَانَكَ إِلَّا مِنَ الْخَيْرِ» [مسند أحمد: صحيح]

Seorang Arab Baduwi mendatangi Nabi dan berkata, "Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepadaku suatu amalan yang dapat memasukkanku ke dalam surga." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam asulullah bersabda: "Jika kamu meringkas materi khutbah, maka sungguh, kamu telah memaparkan masalah. Karena itu, bebaskanlah satu jiwa dan merdekakan-lah satu budak." Laki-laki itu bertanya, "Wahai Rasulullah, bukankah hal itu satu?" Beliau menjawab: "Tidak, An-Nasamah (membebaskan satu jiwa) berarti kamu sendiri yang membebaskanya. Sedangkan Fakku Ar-Raqabah (memerdekakan budak) adalah kamu menolong budak tersebut dalam memerdekakan dirinya. Dan memberi tanah untuk dicocok tanami, atau kambing agar di peras susunya, atau memberi harta Fai` (harta yang dirampas dari musuh tanpa melalui peperangan) kepada kerabat yang zalim. Jika kamu tidak mampu melakukannya, maka berilah makan orang yang lapar dan berikanlah minum kepada orang yang kehausan, menyuruh kepada kebaikan serta mencegah kemungkaran. Dan jika kamu tidak mampu juga, maka tahanlah lisanmu, kecuali untuk mengatakan kebaikan." [Musnad Ahmad: Shahih]

Ø  Dari Abu Malik Al-Asy'ariy radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

«إِنَّ فِي الْجَنَّةِ غُرْفَةً يُرَى ظَاهِرُهَا مِنْ بَاطِنِهَا، وَبَاطِنُهَا مِنْ ظَاهِرِهَا أَعَدَّهَا اللَّهُ لِمَنْ أَطْعَمَ الطَّعَامَ، وَأَلَانَ الْكَلَامَ، وَتَابَعَ الصِّيَامَ وَصَلَّى وَالنَّاسُ نِيَامٌ» [مسند أحمد: حسنه الشيخ الألباني]

"Sesungguhnya di dalam surge ada kamar yang terlihat bahagian luarnya dari dalam, dan bagian dalamnya dari luar. Allah mempersiapkannya bagi orang yang memberi makan, lemah lembut dalam berbicara, senantiasa berpuasa, dan shalat ketika orang-orang tidur". [Musnad Ahmad: Hasan]

Ø  Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

«إِنَّ فِي الجَنَّةِ غُرَفًا تُرَى ظُهُورُهَا مِنْ بُطُونِهَا وَبُطُونُهَا مِنْ ظُهُورِهَا»

"Sesungguhnya di dalam surga ada kamar yang terlihat bagian luarnya dari dalam dan bagian dalamnya dari luar".

Seorang A'rabiy berdiri dan bertanya: Untuk siapa kamar itu ya Rasulullah?

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:

«لِمَنْ أَطَابَ الكَلَامَ، وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ، وَأَدَامَ الصِّيَامَ، وَصَلَّى بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ» [سنن الترمذي: حسن]

Bagi orang yang baik tutur katanya, memberi makan, selalu berpuasa, dan salat di malam hari saat orang-orang sedang tidur. [Sunan Tirmidzi: Hasan]

Ø  Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah bersabda:

وَالدَّرَجَاتُ إِفْشَاءُ السَّلَامِ، وَإِطْعَامُ الطَّعَامِ، وَالصَّلَاةُ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ [سنن الترمذي: صحيح]

"Dan yang meninggikan derajat di surga adalah menyebarkan salam, memberi makan, dan shalat di malam hari saat orang-orang sedang tidur. [Sunan Tirmidzi: Shahih]

10.  Mendapatkan pahala orang yang berpuasa.

11.  Mendapatkan ampunan dosa.

Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata; Nabi bersabda:

" بَيْنَا رَجُلٌ بِطَرِيقٍ، اشْتَدَّ عَلَيْهِ العَطَشُ، فَوَجَدَ بِئْرًا، فَنَزَلَ فِيهَا، فَشَرِبَ ثُمَّ خَرَجَ، فَإِذَا كَلْبٌ يَلْهَثُ، يَأْكُلُ الثَّرَى مِنَ العَطَشِ، فَقَالَ الرَّجُلُ: لَقَدْ بَلَغَ هَذَا الكَلْبَ مِنَ العَطَشِ مِثْلُ الَّذِي كَانَ بَلَغَ مِنِّي، فَنَزَلَ البِئْرَ فَمَلاَ خُفَّهُ مَاءً، فَسَقَى الكَلْبَ، فَشَكَرَ اللَّهُ لَهُ فَغَفَرَ لَهُ "، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَإِنَّ لَنَا فِي البَهَائِمِ لَأَجْرًا؟ فَقَالَ: «فِي كُلِّ ذَاتِ كَبِدٍ رَطْبَةٍ أَجْرٌ» [صحيح البخاري ومسلم]

"Ada seorang laki-laki yang sedang berjalan lalu dia merasakan kehausan yang sangat sehingga dia turun ke suatu sumur lalu minum dari air sumur tersebut. Ketika dia keluar didapatkannya seekor anjing yang sedang menjulurkan lidahnya menjilat-jilat tanah karena kehausan. Orang itu berkata: "Anjing ini sedang kehausan seperti yang aku alami tadi". Maka dia (turun kembali ke dalam sumur) dan diisinya sepatunya dengan air dan sambil menggigit sepatunya dengan mulutnya dia naik keatas lalu memberi anjing itu minum. Kemudian dia bersyukur kepada Allah maka Allah mengampuninya". Para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah kita akan dapat pahala dengan berbuat baik kepada hewan?" Beliau menjawab: "Terhadap setiap makhluk bernyawa diberi pahala". [Shahih Bukhari dan Muslim]

12.  Sifat penghuni "Al-Maimanah".

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{أَوْ إِطْعَامٌ فِي يَوْمٍ ذِي مَسْغَبَةٍ (14) يَتِيمًا ذَا مَقْرَبَةٍ (15) أَوْ مِسْكِينًا ذَا مَتْرَبَةٍ (16) ثُمَّ كَانَ مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ وَتَوَاصَوْا بِالْمَرْحَمَةِ (17) أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْمَيْمَنَةِ} [البلد: 14 - 18]

Atau memberi makan pada hari terjadi kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau orang miskin yang sangat fakir. Kemudian dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang. Mereka (orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan. [Al-Balad: 14-18]

13.  Orang yang terbaik

Shuhaib radhiyallahu 'anhu diberi kuniah Abu Yahya, dan ia berkata bahwasanya ia berasal dari Arab, dan sering memberi makan yang banyak. 'Umar bertanya kepadanya: Hai Shuhaib, kenapa kau diberi kuniah Abu Yahya padahal kau tidak punya anak, kau berkata bahwa kau dari bangsa Arab, dan sering memberi makan, itu adalah tindakan berlebihan dalam harta?

Shuhaib menjawab:

إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ كَنَّانِي أَبَا يَحْيَى، وَأَمَّا قَوْلُكَ فِي النَّسَبِ، فَأَنَا رَجُلٌ مِنَ النَّمِرِ بْنِ قَاسِطٍ مِنْ أَهْلِ الْمَوْصِلِ، وَلَكِنِّي سُبِيتُ غُلَامًا صَغِيرًا قَدْ عَقِلْتُ أَهْلِي وَقَوْمِي، وَأَمَّا قَوْلُكَ فِي الطَّعَامِ، فَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ كَانَ يَقُولُ: «خِيَارُكُمْ مَنْ أَطْعَمَ الطَّعَامَ وَرَدَّ السَّلَامَ» فَذَلِكَ الَّذِي يَحْمِلُنِي عَلَى أَنْ أُطْعِمَ الطَّعَامَ [مسند أحمد: حسن لغيره]

Rasulullah memberiku kuniah Abu Yahya, berkenaan dengan perkataanmu tentang nasab, aku berasal dari Bani An Namir bin Qasith dari Maushil, tapi aku ditawan saat masih kecil, keluarga dan kaumku melupakanku, sedangkan perkataanmu tentang makanan, Rasulullah pernah bersabda, "Yang terbaik dari kalian adalah yang memberi makan dan menjawab salam, " itulah yang mendorongku untuk memberi makan. [Musnad Ahmad: Hasan ligairih]

14.  Mendekatkan diri kepada Allah 'azza wajalla.

Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata; Rasulullah bersabda:

" إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ: يَا ابْنَ آدَمَ مَرِضْتُ فَلَمْ تَعُدْنِي، قَالَ: يَا رَبِّ كَيْفَ أَعُودُكَ؟ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ، قَالَ: أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ عَبْدِي فُلَانًا مَرِضَ فَلَمْ تَعُدْهُ، أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ عُدْتَهُ لَوَجَدْتَنِي عِنْدَهُ؟ يَا ابْنَ آدَمَ اسْتَطْعَمْتُكَ فَلَمْ تُطْعِمْنِي، قَالَ: يَا رَبِّ وَكَيْفَ أُطْعِمُكَ؟ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ، قَالَ: أَمَا عَلِمْتَ أَنَّهُ اسْتَطْعَمَكَ عَبْدِي فُلَانٌ، فَلَمْ تُطْعِمْهُ؟ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ أَطْعَمْتَهُ لَوَجَدْتَ ذَلِكَ عِنْدِي، يَا ابْنَ آدَمَ اسْتَسْقَيْتُكَ، فَلَمْ تَسْقِنِي، قَالَ: يَا رَبِّ كَيْفَ أَسْقِيكَ؟ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ، قَالَ: اسْتَسْقَاكَ عَبْدِي فُلَانٌ فَلَمْ تَسْقِهِ، أَمَا إِنَّكَ لَوْ سَقَيْتَهُ وَجَدْتَ ذَلِكَ عِنْدِي " [صحيح مسلم]

Sesungguhnya Allah ‘azza wajalla berkata pada hari kiamat: Hai anak Adam! Aku sakit, mengapa kamu tidak menjenguk-Ku?" Jawab anak Adam, "Wahai Rabb-ku, bagaimana mengunjungi Engkau, padahal Engkau Tuhan semesta alam?" Allah Ta'ala berfirman, "Apakah kamu tidak tahu bahwa hamba-Ku si Fulan sakit, mengapa kamu tidak mengunjunginya? Apakah kamu tidak tahu, seandainya kamu kunjungi dia kamu akan mendapati-Ku di sisinya?" "Hai, anak Adam! Aku minta makan kepadamu, mengapa kamu tidak memberi-Ku makan?" Jawab anak Adam, "Wahai Rabb-ku, Bagaimana mungkin aku memberi engkau makan, padahal Engkau Tuhan semesta alam?" Allah Ta'ala berfirman, "Apakah kamu tidak tahu, bahwa hamba-Ku si Fulan minta makan kepadamu tetapi kamu tidak memberinya makan. Apakah kamu tidak tahu seandainya kamu memberinya makan niscaya engkau mendapatkannya di sisi-Ku?" "Hai, anak Adam! Aku minta minum kepadamu, mengapa kamu tidak memberi-Ku minum?" Jawab anak Adam, "Wahai Tuhanku, bagaimana mungkin aku memberi Engkau minum, padahal Engkau Tuhan semesta alam?" Allah Ta'ala menjawab, "Hamba-Ku si Fulan minta minum kepadamu, tetapi kamu tidak memberinya minum. Ketahuilah, seandainya kamu memberinya minum, niscaya kamu mendapatkannya di sisi-Ku." [Shahih Muslim]

15.  Mendapatkan pertolongan Allah

Ketika Rasulullah ketakutan setelah menerima wahyu, Khadijah radhiyallahu 'anha berkata:

«كَلَّا وَاللَّهِ مَا يُخْزِيكَ اللَّهُ أَبَدًا، إِنَّكَ لَتَصِلُ الرَّحِمَ، وَتَحْمِلُ الكَلَّ، وَتَكْسِبُ المَعْدُومَ، وَتَقْرِي الضَّيْفَ، وَتُعِينُ عَلَى نَوَائِبِ الحَقِّ» [صحيح البخاري]

Tidak, demi Allah, engkau tidak akan diabaikan oleh Allah selamanya, karena sesungguhnya engkau telah menyambung hubungan silaturahmi, menolong yang lemah, memberi orang yang membutuhkan, melayani tamu, dan membela kebenaran. [Sahih Bukhari]

16.  Tidak mendapatkan murka Allah di akhirat.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Nabi bersabda:

" ثَلاَثَةٌ لاَ يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ القِيَامَةِ، وَلاَ يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ: رَجُلٌ حَلَفَ عَلَى سِلْعَةٍ لَقَدْ أَعْطَى بِهَا أَكْثَرَ مِمَّا أَعْطَى وَهُوَ كَاذِبٌ، وَرَجُلٌ حَلَفَ عَلَى يَمِينٍ كَاذِبَةٍ بَعْدَ العَصْرِ، لِيَقْتَطِعَ بِهَا مَالَ رَجُلٍ مُسْلِمٍ، وَرَجُلٌ مَنَعَ فَضْلَ مَاءٍ فَيَقُولُ اللَّهُ: اليَوْمَ أَمْنَعُكَ فَضْلِي كَمَا مَنَعْتَ فَضْلَ مَا لَمْ تَعْمَلْ يَدَاكَ " [صحيح البخاري ومسلم]

"Ada tiga orang yang Allah tidak mengajak mereka bicara pada hari kiamat dan tidak pula melihat mereka, seseorang yang menyertakan sumpah dalam dagangannya sehingga bisa diberi lebih banyak daripada biasanya, dan ia dusta dalam sumpahnya. Seseorang yang melakukan sumpah dusta setelah Asar dengan ambisi bisa mendapatkan harta seorang muslim. Dan seseorang yang menahan kelebihan air (agar rumput tidak tumbuh), sehingga Allah pada hari kiamat berfirman 'Saya sekarang menahan kurnia-Ku sebagaimana engkau pernah menahan kelebihan air yang kedua tanganmu tidak bekerja karenanya." [Shahih Bukhari dan Muslim]

17.  Sebagai kafarah.

Kafarah sumpah, nadzar, dan ila’; Memberi makan 10 fakir miskin. Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{لَا يُؤَاخِذُكُمُ اللَّهُ بِاللَّغْوِ فِي أَيْمَانِكُمْ وَلَكِنْ يُؤَاخِذُكُمْ بِمَا عَقَّدْتُمُ الْأَيْمَانَ فَكَفَّارَتُهُ إِطْعَامُ عَشَرَةِ مَسَاكِينَ مِنْ أَوْسَطِ مَا تُطْعِمُونَ أَهْلِيكُمْ أَوْ كِسْوَتُهُمْ أَوْ تَحْرِيرُ رَقَبَةٍ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ ذَلِكَ كَفَّارَةُ أَيْمَانِكُمْ إِذَا حَلَفْتُمْ} [المائدة: 89]

Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, Maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). [Al-Maidah:89]

Kafarah dzihar dan membatalkan puasa di bulan Ramadhan dengan jimak; memberi makan 60 fakir miskin.

Lihat: Penjelasan singkat kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhari; Bab (29) Jika bersetubuh di (siang hari) bulan Ramadhan

Mengutamakan tetangga

Abu Dzar radhiyallahu 'anhu berkata: Kekasih saya, Rasulullah pernah berpesan kepada saya:

«إِذَا طَبَخْتَ مَرَقًا فَأَكْثِرْ مَاءَهُ، ثُمَّ انْظُرْ أَهْلَ بَيْتٍ مِنْ جِيرَانِكَ، فَأَصِبْهُمْ مِنْهَا بِمَعْرُوفٍ» [صحيح مسلم]

'Apabila kamu memasak kuah sayur, maka perbanyaklah airnya, lalu lihatlah jumlah keluarga tetanggamu dan berikanlah sebagiannya kepada mereka dengan baik.'" [Shahih Muslim]

Ø  Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma; Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

«لَيْسَ الْمُؤْمِنُ الَّذِي يَشْبَعُ وَجَارُهُ جَائِعٌ» [الأدب المفرد للبخاري: صحيح]

“Bukanlah seorang mukmin (sempurna imannya) yang ia kenyang sedangkan tetangganya kelaparan”. [Al-Adabul Mufrad karya Imam Bukhari: Shahih]

Ø  Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

 «مَا آمَنَ بِي مَنْ بَاتَ شَبْعَانًا وَجَارُهُ جَائِعٌ إِلَى جَنْبِهِ وَهُوَ يَعْلَمُ بِهِ» [المعجم الكبير للطبراني: حسن لغيره]

“Tidak beriman kepadaku (dengan keimanan yang sempurna) orang yang tidur di malam hari sedangkan tetangganya kelaparang di sampingnya dan ia tahu hal tersebut”. [Al-Mu’jamul Kabiir karya Ath-Thabaraniy: Hasan]

Lihat: Adab bertetangga dalam Islam

Memberi makan sekalipun kepada orang kafir

Abdullah bin Amru radhiyallahu 'anhuma pernah menyembelih kambing, lalu berkata: Apakah kalian telah beri tetanggaku yang Yahudi? Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah bersabda:

«مَا زَالَ جِبْرِيلُ يُوصِينِي بِالْجَارِ، حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُوَرِّثُهُ» [سنن أبي داود: صحيح]

"Jibril senantiasa memberiku nasihat agar aku berbuat baik kepada tetanggaku, hingga aku punya perkiraaan bahwa dia akan menjadikannya ahli waris." [Sunan Abi Daud: Shahih]

Memberi makan sekalipun kepada hewan

Anas radhiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah bersabda:

«مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا، أَوْ يَزْرَعُ زَرْعًا، فَيَأْكُلُ مِنْهُ طَيْرٌ أَوْ إِنْسَانٌ أَوْ بَهِيمَةٌ، إِلَّا كَانَ لَهُ بِهِ صَدَقَةٌ» [صحيح البخاري ومسلم]

"Tidaklah seorang muslim menanam pohon atau menanam tanaman, lalu tanaman tersebut dimakan oleh burung atau manusia atau hewan ternak, melainkan hal itu bernilai sedekah baginya." [Shahih Bukhari dan Muslim]

Ø  Jabir radhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah bersabda:

«مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا إِلَّا كَانَ مَا أُكِلَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةً، وَمَا سُرِقَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةٌ، وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ مِنْهُ فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ، وَمَا أَكَلَتِ الطَّيْرُ فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ، وَلَا يَرْزَؤُهُ أَحَدٌ إِلَّا كَانَ لَهُ صَدَقَةٌ» [صحيح مسلم]

"Tidaklah seorang muslim yang bercocok tanam, kecuali setiap tanamannya yang dimakannya bernilai sedekah baginya, apa yang dicuri orang darinya menjadi sedekah baginya, apa yang dimakan binatang liar menjadi sedekah baginya, apa yang dimakan burung menjadi sedekah baginya, dan tidaklah seseorang mengambil darinya, melainkah ia menjadi sedekah baginya." [Shahih Muslim]

Mendo’akan orang yang memberi makan

Anas bin Malik -radhiyallahu 'anhu- berkata: Rasulullah mendatangi Sa'ad bin Ubadah –radhiyallahu ‘anhu-, kemudan Sa'ad menghidangkan roti dan minyak. Rasulullah pun memakannya dan berdo'a setelahnya:

أَفْطَرَ عِنْدَكُمُ الصَّائِمُونَ، وَأَكَلَ طَعَامَكُمُ الْأَبْرَارُ، وَصَلَّتْ عَلَيْكُمُ الْمَلَائِكَةُ

Semoga yang makan di tempat kalian seperti orang yang berbuka puasa (engkau mendapatkan pahala puasa mereka), dan semoga yang memakan makanan kalian adalah orang-orang baik, dan para malaikat berselawat (berdo'a) untukmu." [Sunan Abi Daud: Sahih]

Ø  Abdullah bin Busr radiyallahu 'anhuma berkata: Rasulullah mendatangi ayahku, kemudian kami menghidangkan makanan, kemudian dihidangkan kurma dan beliau memakannya, kemudian disugukan minuman dan beliau meminumnya dan menyerahkan minuman kepada orang yang berada disamping kanannya.

Kemudian ayahku berkata kepada Rasulullah sewaktu memegang kendali hewan tunggangannya: Berdo'alah untuk kami! Maka Rasulullah berdo'a:

اللهُمَّ، بَارِكْ لَهُمْ فِي مَا رَزَقْتَهُمْ، وَاغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ

"Ya Allah .. berkahilah rezki yang Engkau berikan kepada mereka, ampunilah dosa-dosa mereka, dan rahmatilah mereka". [Shahih Muslim]

Wallahu a’lam!

Lihat juga: Keutamaan zakat, infaq, dan sedekah dalam As-Sunnah - Makan dan minum di bulan Ramadhan - Ramadhan; Bulan kedermawanan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...