Selasa, 06 Juni 2023

Keutamaan mengenal nama-nama Allah (Asmaul Husna)

بسم الله الرحمن الرحيم

Begitu banyak keutamaan mempelajari "Asmaul Husna", diantaranya:

1.      Keutamaan suatu ilmu dinilai dari keutamaan objek yang dipelajari.

Dengan mempelajari Asmaul Husna kita mengenal Allah 'azza wajalla, mengetahui nama dan sifat-sifatNya yang mulia. Allah subhanahu wata'ala berfirman:

{فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ} [محمد: 19]

"Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan yang berhak disembah) selain Allah". [Muhammad: 19]

2.      Mengagungkan Allah ‘azza wajalla dengan sebenar-benar pengagungan.

Allah subhanahu wata'alaa berfirman:

{وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ وَالْأَرْضُ جَمِيعًا قَبْضَتُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَالسَّمَاوَاتُ مَطْوِيَّاتٌ بِيَمِينِهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ} [الزمر: 67]

Dan mereka tidak mengagungkan Allah sebagaimana mestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari Kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Mahasuci Dia dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan. [Az-Zumar: 67]

3.      Dengan mengenal Allah, seseorang akan semakin mencintaiNya dan semakin kuat rasa takut dan ketakwaannya kepada Allah ‘azza wajalla.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ} [فاطر: 28]

Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. [Faathir:28]

Ø  Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«وَاللَّهِ، إِنِّي لَأَعْلَمُكُمْ بِاللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَأَخْشَاكُمْ لَهُ» [مسند أحمد: صحيح]

"Demi Allah, aku adalah orang yang paling tahu dan paling takut di antara kalian terhadap Allah 'azza wajalla." [Musnad Ahmad: Shahih]

4.      Dengan mengenal Allah ta'aalaa maka kita akan mengenal jati diri kita sebagai hamba yang hina dan lemah.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ أُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُون}

“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik." [Al-Hasyr:19]

Lihat: Kenali diri kenali Tuhan

5.      Merasakan kedamaian dan ketenangan hati.

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ} [الرعد: 28]

Orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. [Ar-Ra'd: 28]

6.      Berdo’a dengan "Asmaul Husna" akan lebih dikabulkan oleh Allah ‘azza wajalla.

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{قُلِ ادْعُوا اللَّهَ أَوِ ادْعُوا الرَّحْمَنَ أَيًّا مَا تَدْعُوا فَلَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى} [الإسراء: 110]

Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman, dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai Al-Asmaaul husna (nama-nama yang terbaik)". [Al-Israa': 110]

Ø  Dari Anasradhiyallahu ‘anhu- bahwa ia duduk bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan terdapat seorang laki-laki yang melakukan shalat, kemudian ia berdoa;

"اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنَّ لَكَ الْحَمْدُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الْمَنَّانُ بَدِيعُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ"

(ya Allah, aku memohon kepadaMu bahwa bagiMu segala pujian, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Pemberi, Pencipta langit dan bumi. Wahai Dzat yang memiliki keagungan, serta kemuliaan, wahai Dzat yang Maha Hidup, lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya)).

Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"لَقَدْ دَعَا اللَّهَ بِاسْمِهِ الْعَظِيمِ الَّذِي إِذَا دُعِيَ بِهِ أَجَابَ وَإِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى"

"Sungguh ia telah berdoa kepada Allah dengan namaNya yang agung, yang apabila dipanjatkan doa kepadaNya dengan nama tersebut maka Dia akan mengabulkannya, dan apabila Dia diminta dengan nama tersebut maka Dia akan memberinya." [Sunan Abi Daud: Shahih]

Ø  Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu-; bahwa Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam mendengar seorang laki-laki mengucapkan;

"اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ أَنِّي أَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الْأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ"

(ya Allah sesungguhnya aku meminta kepada-Mu dengan bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau Dzat Yang Maha Esa dan tempat bergantung Yang tidak beranak dan tidak diperanakkan dan tidak ada seorang pun yang menandingi-Nya).

Kemudian beliau berkata:

لَقَدْ سَأَلْتَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ بِاسْمِهِ الْأَعْظَمِ الَّذِي إِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى وَإِذَا دُعِيَ بِهِ أَجَابَ

"Sunngguh engkau telah meminta kepada Allah dengan perantara namaNya yang Agung, yang apabila Dia diminta dengannya pasti Dia akan mengabulkan." [Sunan Abi Daud: Shahih]

Ø  Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu-; Rasulullah shallallahu ' alaihi wasallam bersabda:

"اسْمُ اللَّهِ الْأَعْظَمُ الَّذِي إِذَا دُعِيَ بِهِ أَجَابَ فِي سُوَرٍ ثَلَاثٍ: الْبَقَرَةِ، وَآلِ عِمْرَانَ، وَطه"

"Nama Allah yang Agung yang apabila berdo`a dengan-Nya akan di kabulkan, yaitu didalam tiga surat; Al Baqarah, Ali 'Imran dan Thahaa." [Sunan Ibnu Majah: Hasan]

Ø  Dari Mu'adz radhiyallahu ‘anhu-; bahwa Rasulullah -shallallahu'alaihiwasallam- mendatangi seseorang yang tengah berdoa;

يَا ذَا الْجِلَالِ وَالْإِكْرَامِ

"Wahai Pemilik keluhuran dan kemuliaan"

Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda;

قَدْ اسْتُجِيبَ لَك،َ فَسَلْ

"Doamu pasti dikabulkan, mintalah." [Musnad Ahmad: Hasan]

Lihat: Hadits Tsauban; Istigfar dan dzikir setelah shalat

7.      Senantiasa berbaik sangka kepada Allah ‘azza wajalla.

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{وَيُعَذِّبَ الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ وَالْمُشْرِكِينَ وَالْمُشْرِكَاتِ الظَّانِّينَ بِاللَّهِ ظَنَّ السَّوْءِ عَلَيْهِمْ دَائِرَةُ السَّوْءِ وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَلَعَنَهُمْ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيرًا} [الفتح: 6]

Dan supaya dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu berprasangka buruk terhadap Allah. Mereka akan mendapat giliran (kebinasaan) yang amat buruk dan Allah memurkai dan mengutuk mereka serta menyediakan bagi mereka neraka jahannam. Dan (neraka Jahannam) itulah sejahat-jahat tempat kembali. [Al-Fath:6]

Ø  Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Allah berfirman (dalam hadits qudsi):

"  أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي، فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي، وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَإٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلَإٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا، وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً " [صحيح البخاري]

"Sesungguhnya aku (memberi) sesuai dengan prasangka hamba-Ku terhadap-Ku, dan Aku bersamanya di saat ia mengingat-Ku, Maka jika ia mengingatku dalam dirinya maka Aku pun mengingatnya dalam diri-Ku, dan jika ia mengingatku di keramaian maka Aku akan mengingatnya pada keramaian yang lebih baik dari mereka, dan jika ia mendekatkan diri kepada-Ku sejengkal maka Aku akan mendekat kepadanya satu siku, dan jika ia mendekatkan diri kepada-Ku satu siku, maka aku akan mendekat kepadanya dengan jarak dua bentangan tangan. Dan jika ia mendatangiku dengan berjalan biasa maka aku akan mendatanginya dengan berjalan cepat". [Sahih Bukhari]

Lihat: Syarah Kitab Tauhid bab (59); Larangan berprasangka buruk terhadap Allah

8.      Terhindar dari penyimpangan terhadap nama dan sifat Allah ‘azza wajalla.

Allah -subhanahu wa ta'aalaa- berfirman:

{وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُون} [الأعراف: 180]

Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. [Al-A'raaf:180]

Lihat: Syarah Kitab Tauhid bab (51); Menetapkan Al-Asma’ Al-Husna hanya untuk Allah dan tidak menyelewengkannya

9.      Menyelamatkan dari fitnah kubur.

Dari Al-Bara' bin Azib -radhiyallahu 'anhu-, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"  إِنَّهُ لَيَسْمَعُ خَفْقَ نِعَالِهِمْ إِذَا وَلَّوْا مُدْبِرِينَ. وَيَأْتِيهِ مَلَكَانِ فَيُجْلِسَانِهِ فَيَقُولَانِ لَهُ: مَنْ رَبُّكَ؟ فَيَقُولُ: رَبِّيَ اللَّهُ، فَيَقُولَانِ لَهُ: مَا دِينُكَ؟ فَيَقُولُ: دِينِيَ الْإِسْلَامُ، فَيَقُولَانِ لَهُ: مَا هَذَا الرَّجُلُ الَّذِي بُعِثَ فِيكُمْ؟ فَيَقُولُ: هُوَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَيَقُولَانِ: وَمَا يُدْرِيكَ؟ فَيَقُولُ: قَرَأْتُ كِتَابَ اللَّهِ فَآمَنْتُ بِهِ وَصَدَّقْتُ. فَذَلِكَ قَوْلُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ: {يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ وَيُضِلُّ اللَّهُ الظَّالِمِينَ وَيَفْعَلُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ} [إبراهيم: 27] ".

"Sungguh, mayat itu akan dapat mendengar derap sandal mereka (yang mengantar) saat berlalau pulang. Lalu ada dua malaikat mendatanginya seranya mendudukkannya. Malaikat itu bertanya: "Siapa Rabbmu?" Ia menjawab, "Rabbku adalah Allah." Malaikat itu bertanya lagi: "Apa agamamu?" Ia menjawab, "Agamaku adalah Islam." Malaikat itu bertanya lagi: "Siapa laki-laki yang diutus kepada kalian ini? ' Ia menjawab, "Dia adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Malaikat itu bertanya lagi: "Apa yang membuat kamu mengetahuinya?" Ia menjawab, "Aku membaca Kitabullah, aku mengimaninya dan membenarkannya." Maka inilah makna firman Allah: '(Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu [tauhid] dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; Dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan Allah memperbuat apa yang Dia kehendaki) [Ibrahim: 27] [Sunan Abi Daud: Shahih]

Lihat: Hadits Al-Baraa'; Ketika ajal menjemput dan pertanyaan alam kubur

10.  Memahami Asmaul Husna, menghafalkan, dan mengamalkan kandungannya adalah kunci masuk surga.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«إِنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمًا مِائَةً إِلَّا وَاحِدًا، مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الجَنَّةَ» [صحيح البخاري ومسلم]

"Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, barangsiapa yang menguasainya (memahami maknanya dan mengamalkan kewajiban-kewajiban yang dikandungnya), ia akan masuk surga". [Shahih Bukhari dan Muslim]

11.  Memudahkan untuk memahami Al-Qur’an, karena hampir setiap ayat tercantum Asmaul Husna di dalamnya.

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ} [ص: 29]

Ini adalah sebuah Kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayat-Nya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai akal. [Shaad:29]

Wallahu a’lam!

Lihat juga: 108 nama-nama Allah "Asmaa-ul husna" - Kaedah nama dan sifat Allah - Syarah Kitab Tauhid bab (40); Mengingkari sebagian nama dan sifat Allah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...