بسم الله الرحمن الرحيم
Keutamaan berda’wah.
Allah
-subhanahu wata'ala- berfirman:
{وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِّمَّن دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ
صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ} [فصلت: 33]
Siapakah
yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah,
mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk
orang-orang yang menyerah diri?" [Fushilat: 33]
Ø Dari Zayd bin Tsabit
radhiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«نَضَّرَ اللَّهُ امْرَأً سَمِعَ مِنَّا حَدِيثًا، فَحَفِظَهُ حَتَّى
يُبَلِّغَهُ، فَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ إِلَى مَنْ هُوَ أَفْقَهُ مِنْهُ، وَرُبَّ
حَامِلِ فِقْهٍ لَيْسَ بِفَقِيهٍ» [سنن أبي داود: صحيح]
"Allah memberi cahaya pada wajah (atau
kenimatan) pada orang yang mendengar dariku suatu hadits kemudian ia
menghafalnya untuk ia sampaikan kepada orang lain. Karena bisa jadi seorang
yang menghafal suatu pemahaman (hadits) kemudian menyampaikannya kepada orang
yang lebih paham darinya, dan bisa jadi orang yang menghafal suatu pemahaman
(hadits) tapi ia tidak paham". [Sunan Abu Daud: Sahih]
Ø Dari Abu Hurairah -radhiyallahu 'anhu-; Rasulullah
ﷺ bersabda:
«مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنْ الْأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ
مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا، وَمَنْ دَعَا إِلَى
ضَلَالَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنْ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لَا
يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا»
"Barang siapa mengajak kepada
kebaikan, maka ia akan mendapat pahala sebanyak pahala yang diperoleh
orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun.
Sebaliknya, barang siapa mengajak kepada kesesatan, maka ia akan mendapat dosa
sebanyak yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa
mereka sedikitpun." [Shahih Muslim]
Ø Dari Abu Mas'ud Al-Anshariy radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah ﷺ bersabda:
«مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ» [صحيح
مسلم]
"Barangsiapa yang menunjuki seseorang
pada suatu kebaikan maka ia mendapatkan pahala seperti pahala yang melakukannya
(atas petunjuknya)". [Sahih Muslim]
Ø Rasulullah ﷺ bersabda
kepada Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu:
«فَوَاللَّهِ لَأَنْ يُهْدَى بِكَ رَجُلٌ وَاحِدٌ خَيْرٌ لَكَ مِنْ
حُمْرِ النَّعَمِ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Demi Allah, jika seorang
diberi hidayah karena kamu maka itu lebih untukmu dari seekou unta merah".
[Sahih Bukhari dan Muslim]
Lihat: Keutamaan Amar ma’ruf Nahi mungkar
Perintah sabar di jalan
da’wah.
Allah
subhanahu wata'aalaa berfirman:
{يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ
الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ} [لقمان:
17]
(Luqman
berkata) Hai anakku,
dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah
(mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa
kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh
Allah). [Luqman:17]
{وَأْمُرْ
أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ
نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى} [طه: 132]
Dan
perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam
mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki
kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa. [Thaahaa:132]
Keutamaan bersabar di
jalan da’wah.
Diantaranya:
1)
Tidak
menjadi orang yang merugi.
Allah
subhanahu wata'aalaa berfirman:
{وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي
خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا
بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ} [العصر: 1 - 3]
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu
benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat
menasehati supaya menetapi kesabaran. [Al-'Ashr: 1-3]
2) Mendapatkan
derajat imam (pemimpin dan panutan).
Allah
subhanahu wata'aalaa berfirman:
{وَإِذِ ابْتَلَى إِبْرَاهِيمَ رَبُّهُ
بِكَلِمَاتٍ فَأَتَمَّهُنَّ قَالَ إِنِّي جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامًا} [البقرة:
124]
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji
Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim
menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam
bagi seluruh manusia". [Al-Baqarah: 124]
{وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ
بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُون} [السجدة:
24]
Dan kami jadikan di antara mereka itu
pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah kami ketika mereka
sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat kami. [As-Sajdah:24]
3) Allah
ta’aalaa senantiasa menolong.
Allah
subhanahu wata'aalaa berfirman:
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ} [البقرة:
153]
Hai
orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu,
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. [Al-Baqarah:153]
Lihat: Keutamaan orang sabar
Tahapan bersabar di
jalan da’wah.
- Sabar dalam menuntut ilmu
yang akan dida’wahkan.
Allah
-subhanahu wata'ala- berfirman:
{قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ
عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ
الْمُشْرِكِينَ} [يوسف: 108]
Katakanlah:
"Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak
(kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada
termasuk orang-orang yang musyrik". [Yusuf: 108]
- Sabar dalam menyampaikan
(tidak memaksakan diri dan tergesa-gesa).
Allah
-subhanahu wata'ala- berfirman:
{ادْعُ
إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُم
بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِ
وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ} [النحل: 125]
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. [An-Nahl: 125]
- Sabar ketika sedikit yang
menerima atau tidak ada yang menerima.
Allah
subhanahu wata'aalaa berfirman:
{فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَفْسَكَ عَلَى آثَارِهِمْ إِنْ لَمْ يُؤْمِنُوا
بِهَذَا الْحَدِيثِ أَسَفًا} [الكهف: 6]
Maka
(apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati setelah
mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan Ini
(Al-Quran). [Al-Kahfi: 6]
Ø Dari Ibnu Abbas -radhiyallahu 'anhu-; Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
" عُرِضَتْ عَلَيَّ الْأُمَمُ، فَرَأَيْتُ النَّبِيَّ وَمَعَهُ
الرُّهَيْط، وَالنَّبِيَّ وَمَعَهُ الرَّجُلُ وَالرَّجُلَانِ، وَالنَّبِيَّ لَيْسَ
مَعَهُ أَحَدٌ. إِذْ رُفِعَ لِي سَوَادٌ عَظِيمٌ، فَظَنَنْتُ أَنَّهُمْ أُمَّتِي،
فَقِيلَ لِي: هَذَا مُوسَى صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَوْمُه، وَلَكِنْ
انْظُرْ إِلَى الْأُفُق! فَنَظَرْتُ فَإِذَا سَوَادٌ عَظِيمٌ. فَقِيلَ لِي:
انْظُرْ إِلَى الْأُفُقِ الْآخَر! فَإِذَا سَوَادٌ عَظِيم، ٌ فَقِيلَ لِي: هَذِهِ
أُمَّتُك، وَمَعَهُمْ سَبْعُونَ أَلْفًا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ
وَلَا عَذَابٍ "
"Beberapa umat ditunjukkan
kepadaku. Maka aku melihat seorang nabi bersama sekelompok kecil, ada lagi nabi
yang disertai seorang atau dua orang dan ada pula nabi yang tidak disertai
seorang pun. Tiba-tiba ditunjukkan kepadaku kelompok besar. Aku menyangka
mereka adalah umatku. Namun dijelaskan: 'Ini adalah Musa dan kaumnya. Lihatlah
ke ufuk!' Aku memandang ke ufuk, ternyata ada kelompok yang lebih besar.
Dijelaskan lagi kepadaku: Pandanglah ke ufuk yang lain. Ternyata ada sekelompok
yang lebih besar lagi. Dijelaskan padaku: 'Ini adalah umatmu. Di antara mereka
ada tujuh puluh ribu orang yang masuk surga tanpa hisab dan siksa.'"
[Shahih Muslim]
- Sabar ketika ada yang
menentang dan menyakiti.
Allah
-subhanahu wata'ala- berfirman:
{وَلَقَدْ كُذِّبَتْ رُسُلٌ مِنْ قَبْلِكَ
فَصَبَرُوا عَلَى مَا كُذِّبُوا وَأُوذُوا حَتَّى أَتَاهُمْ نَصْرُنَا وَلَا
مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِ اللَّهِ} [الأنعام: 34]
Dan
sesungguhnya telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi
mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap
mereka, sampai datang pertolongan Allah kepada mereka. Tak ada seorangpun yang
dapat mengubah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. [Al-An'aam: 34]
{لَتُبْلَوُنَّ فِي أَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ وَلَتَسْمَعُنَّ
مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَمِنَ الَّذِينَ أَشْرَكُوا
أَذًى كَثِيرًا وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا فَإِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ
الْأُمُورِ} [آل عمران: 186]
Kamu
sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu
sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu
dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang
menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang
demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan. [Ali 'Imran: 186]
Ø Khabbab bin Al-Arat -radhiyallahu 'anhu- berkata;
شَكَوْنَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَهُوَ مُتَوَسِّدٌ بُرْدَةً لَهُ فِي ظِلِّ الْكَعْبَةِ قُلْنَا لَهُ: أَلَا
تَسْتَنْصِرُ لَنَا، أَلَا تَدْعُو اللَّهَ لَنَا؟ قَالَ: «كَانَ الرَّجُلُ فِيمَنْ
قَبْلَكُمْ يُحْفَرُ لَهُ فِي الْأَرْضِ فَيُجْعَلُ فِيهِ فَيُجَاءُ
بِالْمِنْشَارِ فَيُوضَعُ عَلَى رَأْسِهِ فَيُشَقُّ بِاثْنَتَيْنِ وَمَا يَصُدُّهُ
ذَلِكَ عَنْ دِينِهِ، وَيُمْشَطُ بِأَمْشَاطِ الْحَدِيدِ مَا دُونَ لَحْمِهِ مِنْ
عَظْمٍ أَوْ عَصَبٍ وَمَا يَصُدُّهُ ذَلِكَ عَنْ دِينِهِ، وَاللَّهِ لَيُتِمَّنَّ
هَذَا الْأَمْرَ حَتَّى يَسِيرَ الرَّاكِبُ مِنْ صَنْعَاءَ إِلَى حَضْرَمَوْتَ لَا
يَخَافُ إِلَّا اللَّهَ أَوْ الذِّئْبَ عَلَى غَنَمِهِ وَلَكِنَّكُمْ تَسْتَعْجِلُونَ»
"Kami mengadu kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau sedang
berbantalkan kain selimut beliau di bawah naungan Ka'bah; "Tidakkah
baginda memohon pertolongan buat kami? Tidakkah baginda berdo'a memohon kepada
Allah untuk kami?". Beliau
bersabda: "Ada seorang laki-laki dari ummat sebelum kalian, lantas
digalikan lubang untuknya dan ia diletakkan di dalamnya, lalu diambil gergaji,
kemudian diletakkan gergaji itu di kepalanya lalu dia dibelah menjadi dua
bagian namun hal itu tidak menghalanginya dari agamanya. Tulang dan urat di bawah
dagingnya disisir dengan sisir besi namun hal itu tidak menghalanginya dari
agamanya. Demi Allah, sungguh urusan (Islam) ini akan sempurna hingga ada
seorang yang mengendarai kuda berjalan dari Shana'a menuju Hadlramaut tidak ada
yang ditakutinya melainkan Allah atau (tidak ada) kekhawatiran kepada serigala
atas kambingnya. Akan tetapi kalian sangat tergesa-gesa". [Shahih Bukhari]
- Sabar (tidak lupa diri)
ketika sukses dalam berda’wah.
Allah
-subhanahu wata'ala- berfirman:
{إِذَا
جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ (1) وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ
اللَّهِ أَفْوَاجًا (2) فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ
تَوَّابًا} [النصر: 1 -
3]
Apabila telah datang
pertolongan Allah dan kemenangan, dan engkau melihat manusia berbondong-bondong
masuk agama Allah, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan
kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima tobat. [An-Nasr: 1-3]
Lihat: 3 Tingkatan sabar
Kiat bersabar di jalan
da’wah.
Diantaranya:
1. Ikhlas berda’wah
hanya untuk Allah ta’aalaa.
2. Berdo’a.
Allah
subhanahu wata'aalaa berfirman:
{رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا
وَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ} [البقرة: 250]
(Mereka berdo’a) "Ya Tuhan kami,
tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah
kami terhadap orang-orang kafir". [Al-Baqarah: 250]
Lihat: Do'a kesusahan dan kesedihan
3. Memahami
hakikat da’wah.
Waroqoh bin Naufal -rahimahullah-
berkata ketika Rasulullah ﷺ menuturkan
peristiwa yang dialaminya di gua Hira kepadanya:
هَذَا النَّامُوسُ الَّذِي نَزَّلَ اللَّهُ عَلَى مُوسَى، يَا
لَيْتَنِي فِيهَا جَذَعًا، لَيْتَنِي أَكُونُ حَيًّا إِذْ يُخْرِجُكَ قَوْمُكَ
"Ini adalah Namus, seperti
yang pernah Allah turunkan kepada Musa. Duhai seandainya aku masih muda dan aku
masih hidup saat kamu nanti diusir oleh kaummu".
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bertanya:
«أَوَ مُخْرِجِيَّ هُمْ؟»
"Apakah aku akan diusir
mereka?"
Waroqoh menjawab:
نَعَمْ، لَمْ يَأْتِ رَجُلٌ قَطُّ بِمِثْلِ مَا جِئْتَ بِهِ إِلَّا
عُودِيَ، وَإِنْ يُدْرِكْنِي يَوْمُكَ أَنْصُرْكَ نَصْرًا مُؤَزَّرًا. [صحيح البخاري
ومسلم]
"Iya. Karena tidak ada satu
orang pun yang datang dengan membawa seperti apa yang kamu bawa ini kecuali
akan disakiti (dimusuhi). Seandainya aku ada saat kejadian itu, pasti aku akan
menolongmu dengan sekemampuanku". [Shahih Bukhari dan Muslim]
4. Menelaah dan
meneladani kisah para Nabi dan orang-orang shalih.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{وَكُلًّا نَّقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنبَاءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ
بِهِ فُؤَادَكَ} [هود: 120]
Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami
ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu.
[Huud: 120]
Ø
'Abdullah bin Mas'ud radhiallahu'anhu berkata, Nabi ﷺ
membagi pembagian lalu ada
seseorang berkata, "Sungguh pembagian ini tidak dimaksudkan untuk mengharap
wajah Allah (keridhaan-Nya)".
Lalu
aku ('Abdullah) mendatangi Nabi ﷺ dan memberitahukan apa yang dikatakan laki-laki
itu, maka beliau marah hingga aku lihat tampak kemarahan pada wajah beliau.
Beliau lalu bersabda:
" يَرْحَمُ اللَّهَ
مُوسَى، قَدْ أُوذِيَ بِأَكْثَرَ مِنْ هَذَا فَصَبَرَ " [صحيح
البخاري ومسلم]
"Semoga Allah merahmati Musa, karena dia pernah disakiti lebih banyak
dari ini dan dia tetap sabar". [Shahih Bukhari dan Muslim]
5. Yakin dengan
perlolongan Allah ‘azza wajalla.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{وَلَيَنصُرَنَّ اللَّهُ مَن يَنصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ
عَزِيزٌ} [الحج: 40]
Sesungguhnya Allah pasti menolong orang
yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha
Perkasa. [Al-Hajj: 40]
{قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ اسْتَعِينُوا
بِاللَّهِ وَاصْبِرُوا إِنَّ الْأَرْضَ لِلَّهِ يُورِثُهَا مَنْ يَشَاءُ مِنْ
عِبَادِهِ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ} [الأعراف: 128]
Musa berkata kepada kaumnya:
"Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah; sesungguhnya bumi
(ini) kepunyaan Allah; dipusakakan-Nya kepada siapa yang dihendaki-Nya dari
hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa".
[Al-A'raaf: 128]
6. Berteman
dengan orang-orang yang sabar dalam berda’wah.
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda:
«الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ
يُخَالِلُ» [سنن أبى داود: حسنه الألباني]
"Seseorang itu dipengaruhi oleh perilaku orang yang dicintainnya, maka
hendaklah kalian memperhatikan siapa yang ia cintai". [Sunan Abi Daud:
Hasan]
7. Tidak
memaksakan diri dalam berda’wah.
Allah
subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا
وُسْعَهَا} [البقرة: 286]
Allah
tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. [Al-Baqarah: 286]
Ø Dari Aisyah radhiyallahu
'anha; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«إِنَّ الرِّفْقَ لَا يَكُونُ فِي شَيْءٍ إِلَّا زَانَهُ، وَلَا
يُنْزَعُ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا شَانَهُ» [صحيح مسلم]
"Sesungguhnya kelembutan tidak dibarengkan pada susuatu kecuali
membuatnya indah, dan tidak hilang dari sesuatu kecuali membuatnya buruk".
[Shahih Muslim]
Ø Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«القَصْدَ القَصْدَ تَبْلُغُوا» [صحيح البخاري ومسلم]
"
Senantiasalah bersikap
sederhana maka kalian akan sampai." [Shahih Bukhari dan Muslim]
8. Bertahap
dalam menyampaikan da’wah.
'Aisyah radhiyallahu 'anha
berkata:
" إِنَّمَا نَزَلَ أَوَّلَ مَا نَزَلَ
مِنْهُ سُورَةٌ مِنَ المُفَصَّلِ، فِيهَا ذِكْرُ الجَنَّةِ وَالنَّارِ، حَتَّى
إِذَا ثَابَ النَّاسُ إِلَى الإِسْلاَمِ نَزَلَ الحَلاَلُ وَالحَرَامُ، وَلَوْ
نَزَلَ أَوَّلَ شَيْءٍ: لاَ تَشْرَبُوا الخَمْرَ، لَقَالُوا: لاَ نَدَعُ الخَمْرَ
أَبَدًا، وَلَوْ نَزَلَ: لاَ تَزْنُوا، لَقَالُوا: لاَ نَدَعُ الزِّنَا أَبَدًا
" [صحيح البخاري]
"Sesungguhnya yang paling
pertama turun adalah surah al-Mufashal (dari surah qaaf sampai an-naas), di
dalamnya menyebutkan tentang surga dan neraka, sampai pada saat orang-orang
sudah masuk Islam, turunlah ayat yang berkaitan dengan halal dan haram. Kalau
saja ayat yang paling pertama turun mengatakan "Jangan minum
khamar!", mereka akan mengatakan "Kami tidak akan meninggalkan khamar
selama-lamnya!". Dan kalau saja ayat yang paling pertama turun mengatkan
"Jangan kalian berzina!", mereka akan mengatakan "Kami tidak
akan meninggalkan perzinaan selamanya!"". [Shahih Bukhari]
Ø Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata, Dikala
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengutus Mu'adz ke negeri Yaman, Nabi
berpesan:
«إِنَّكَ تَقْدَمُ عَلَى قَوْمٍ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ فَلْيَكُنْ أَوَّلَ
مَا تَدْعُوهُمْ إِلَى أَنْ يُوَحِّدُوا اللَّهَ تَعَالَى فَإِذَا عَرَفُوا ذَلِكَ
فَأَخْبِرْهُمْ أَنَّ اللَّهَ قَدْ فَرَضَ عَلَيْهِمْ خَمْسَ صَلَوَاتٍ فِي
يَوْمِهِمْ وَلَيْلَتِهِمْ فَإِذَا صَلَّوْا فَأَخْبِرْهُمْ أَنَّ اللَّهَ
افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ زَكَاةً فِي أَمْوَالِهِمْ تُؤْخَذُ مِنْ غَنِيِّهِمْ
فَتُرَدُّ عَلَى فَقِيرِهِمْ فَإِذَا أَقَرُّوا بِذَلِكَ فَخُذْ مِنْهُمْ
وَتَوَقَّ كَرَائِمَ أَمْوَالِ النَّاسِ»
"Wahai Mu'adz, engkau
mendatangi kaum ahli kitab, maka jadikanlah materi dakwah pertama-tama yang
engkau sampaikan adalah agar mereka mentauhidkan Allah ta'ala. Jika mereka
telah sadar terhadap hal ini, beritahulah mereka bahwa Allah mewajibkan lima
shalat kepada mereka dalam sehari semalam. Jika mereka telah shalat,
beritahulah mereka bahwa Allah mewajibkan zakat harta mereka, yang diambil dari
yang kaya, dan diberikan kepada yang miskin, dan jika mereka telah mengikrarkan
yang demikian, ambilah harta mereka dan jagalah harta mereka yang kesemuanya
harus dijaga kehormatannya." [Shahih Bukhari dan Muslim]
Ø Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu berkata:
«حَدِّثُوا النَّاسَ، بِمَا يَعْرِفُونَ أَتُحِبُّونَ أَنْ يُكَذَّبَ،
اللَّهُ وَرَسُولُهُ» [صحيح البخاري]
“Sampaikanlah
kepada orang-orang apa yang bisa ia pahami, sukakh kalian jika Allah dan
rasul-Nya didustakan?” [Shahih Bukhari]
Ø Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata:
«مَا أَنْتَ بِمُحَدِّثٍ قَوْمًا حَدِيثًا لَا تَبْلُغُهُ
عُقُولُهُمْ، إِلَّا كَانَ لِبَعْضِهِمْ فِتْنَةً» [صحيح مسلم]
“Tidaklah
kamu menyampaikan sesuatu kepada satu kaum yang belum bisa mereka pahami
kecuali hal itu akan menjadi fitnah (cobaan dan masalah) bagi sebagian mereka”.
[Shahih Muslim]
9. Perbanyak
ibadah.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{وَلَقَدْ نَعْلَمُ
أَنَّكَ يَضِيقُ صَدْرُكَ بِمَا يَقُولُونَ (97) فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ
وَكُنْ مِنَ السَّاجِدِينَ (98) وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ} [الحجر: 94 - 99]
Dan sungguh, Kami
mengetahui bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan, maka
bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah engkau di antara orang yang
bersujud (salat), dan sembahlah Tuhanmu sampai yakin (ajal) datang kepadamu. [Al-Hijr: 97-99]
Wallahu a’lam!
Lihat
juga: Sifat mukmin yang menakjubkan; Bersyukur dan bersabar - Tingkatan orang yang ditimpa musibah - Syarah Kitab Tauhid bab (35); Sabar terhadap takdir Allah adalah bagian dari iman kepadaNya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...