Minggu, 18 Juni 2023

Ibadah-ibadah di bulan Dzulhijjah

بسم الله الرحمن الرحيم

Keistimewaan yang diberikan oleh Allah pada bulan Dzulhijjah, diantaranya:

1-      Bulan dzulhijjah adalah salah satu dari empat bulan haram (yang wajib diagungkan).

Dari Abu Bakrah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah berkhutbah pada haji wada':

"إِنَّ الزَّمَانَ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ، ثَلاَثٌ مُتَوَالِيَاتٌ: ذُو القَعْدَةِ، وَذُو الحِجَّةِ، وَالمُحَرَّمُ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ"

"Sesungguhnya waktu berputar seperti keadaannya sewaktu Allah menciptkan langit dan bumi. Setahun itu dua belas bulan, diantaranya empat bulan haram. Tiga bulan berurutan; Dzulqa'idah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab (bulan yang diagungkan oleh kabilah) Mudhar, berada di antara bulan Jumadil akhir dan Sya'ban". [Shahih Bukhari dan Muslim]

2-      Bulan yang paling haram.

Dari Abu Sa'id Al-Khudriy radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda pada haji Wadha':

"أَلَا إِنَّ أَحْرَمَ الْأَيَّامِ يَوْمُكُمْ هَذَا، ألا وَإِنَّ أَحْرَمَ الشُّهُورِ شَهْرُكُمْ هَذَا" [سنن ابن ماجه: صححه الألباني]

Ketahuilah bahwa hari yang paling haram adalah hari kalian ini, dan ketahuilah bahwa bulan yang paling haram adalah bulan kalian ini (dzulhijjah). [Sunan Ibnu Majah: Shahih]

3-      Allah ta'aalaa bersumpah demi 10 hari awal Dzulhijjah, dan hari tasyriq (3 hari setelah idul Adha).

Apabila Allah bersumpah dengan sesuatu, itu menunjukkan adanya keutamaan dan kelebihan di sisi Allah. Allah subhanahu wata'ala berfirman:

{وَالْفَجْرِ (1) وَلَيَالٍ عَشْرٍ (2) وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ} [الفجر: 1-3]

"Demi fajar, Dan malam yang sepuluh, Dan yang genap dan yang ganjil". [Al-Fajr: 1-3]

Yang dimaksud dengan "malam yang sepuluh" adalah sepulu hari awal Dzulhijjah sebagaimana yang dirajihkan oleh Ibnu Katsir rahimahullah dan yang lainnya.

Dan sebagian ulama menafsirkan "yang genap" adalah hari idul adha tanggal 10 Dzulhijjah, dan "yang ganjil" hari  arafah tanggal 9 Dzuhlijjah.

Sebagian lagi menafsirkan "yang genap" adalah dua hari setelah idul adha tanggal 11 dan 12 dzulhijjah, dan "yang ganjil" adalah akhir hari Tasyriq tanggal 13 dzulhijjah. [Tafsir Ibnu Katsir 8/391]

4-      Sepuluh hari awal Dzulhijjah adalah hari-hari dunia yang paling utama.

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah bersabda:

" أَفْضَلُ أَيَّامِ الدُّنْيَا الْعَشْر " - يَعْنِي عَشْرَ ذِي الْحِجَّةِ -

Yang paling utama dari hari-hari dunia adalah sepuluh hari pertama dzul hijjah.

Seorang bertanya: Apakah hari-hari jihad di jalan Allah tidak bisa menyamainya?

Rasulullah menjawab:

" وَلَا مِثْلُهُنَّ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا رَجُلٌ عَفَّرَ وَجْهَهُ بِالتُّرَابِ " [صحيح الترغيب والترهيب]

“Hari-hari jihad di jalan Allah pun tidak bisa menyamainya, kecuali seorang yang ditanam wajahnya dengan tanah (mati di medan perang)”. [Shahih At-Targib]

5-      Hari 'Arafah adalah hari yang "disaksikan".

Allah subhanahu wata'ala berfirman:

{وَشَاهِدٍ وَمَشْهُودٍ} [البروج: 3]

Dan demi hari yang "menyaksikan" dan yang "disaksikan". [Al-Buruuj:3]

Dalam ayat ini Allah bersumpah demi hari 'Arafah. Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

"اليَوْمُ المَوْعُودُ يَوْمُ القِيَامَةِ، وَاليَوْمُ المَشْهُودُ يَوْمُ عَرَفَةَ، وَالشَّاهِدُ يَوْمُ الجُمُعَةِ" [سنن الترمذي: حسنه الألباني]

“Hari yang "dijanjikan" adalah hari kiamat, dan hari yang "disaksikan" adalah hari Arafah, dan hari yang "menyaksikan" adalah hari Jum'at”. [Sunan Tirmidzi: Hasan]

6-      Hari disempurnakannya agama Islam.

Seorang Yahudi berkata kepada Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu: Wahai Amirul Mu'minin, ada satu ayat dalam kitab yang kalian baca seandainya turun kepada kami kaum Yahudi maka kami akan menjadikan hari turunnya sebagai hari raya!

Umar radiyallahu 'anhu bertanya: Ayat apa itu?

Si Yahudi menjawab:

{اليَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِينًا} [المائدة: 3]

Pada hari Ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. [Al-Maidah:3]

Umar berkata:

«قَدْ عَرَفْنَا ذَلِكَ اليَوْمَ، وَالمَكَانَ الَّذِي نَزَلَتْ فِيهِ عَلَى النَّبِيِّ ، وَهُوَ قَائِمٌ بِعَرَفَةَ يَوْمَ جُمُعَةٍ» [صحيح البخاري ومسلم]

“Kami sudah tahu hari itu dan tempat dimana turun kepada Nabi saat ia berdiri di padang Arafah pada hari Jum'at”. [Shahih Bukhari dan Muslim]

7-      Pembebasan dari neraka.

Dari Aisyah radhiyallahu 'anha; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

" مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ، مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو، ثُمَّ يُبَاهِي بِهِمِ الْمَلَائِكَةَ، فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلَاءِ؟ " [صحيح مسلم]

Tidak ada suatu hari yang paling banyak Allah membebasakan seorang hamba dari neraka dari hari Arafah, dan sesungguhnya Allah akan mendekat (turun) pada hari itu dan membanggakan mereka di hadapan para malaikat dan berkata: "Apa yang mereka inginkan?" [Shahih Muslim]

8-      Lima hari raya: Hari 'Arafah, Idul Adha, dan 3 hari Tasyriq.

Dari 'Uqbah bin 'Amir radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«يَوْمُ عَرَفَةَ، وَيَوْمُ النَّحْرِ، وَأَيَّامُ التَّشْرِيقِ عِيدُنَا أَهْلَ الْإِسْلَامِ، وَهِيَ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ» [سنن أبي داود: صحيح]

“Hari 'Arafah, hari kurban, dan hari-hari tasyriq adalah hari raya umat Islam, hari itu adalah hari untuk makan dan minum”. [Sunan Abu Daud: Shahih]

Ø  Dari Abdullah bin Qurth radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«إِنَّ أَعْظَمَ الْأَيَّامِ عِنْدَ اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَوْمُ النَّحْرِ، ثُمَّ يَوْمُ الْقَرِّ» [سنن أبي داود: صحيح]

“Hari yang paling agung di sisi Allah adalah hari raya kurban (idul adha) dan hari Al-Qarr (esoknya hari raya kurban)”. [Abu Daud: Shahih]

9-      Tidak berkurang pahalanya.

Dari Abu Bakrah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

" شَهْرَانِ لاَ يَنْقُصَانِ، شَهْرَا عِيدٍ: رَمَضَانُ، وَذُو الحَجَّةِ " [صحيح البخاري]

"Ada dua bulan yang tidak berkurang pahala amalannya (sekalipun jumlah harinya berkurang), dua bulan hari raya: Ramadan dan Dzul Hijjah". [Shahih Bukhari]

10-  Pada hari-hari tersebut terkumpul pelaksanaan induk dari pada ibadah.

Al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah berkata:

"والذي يظهر أن السبب في إمتياز عشر ذي الحجة لمكان اجتماع أمهات العبادة فيه وهي الصلاة والصيام والصدقة والحج ، ولا يتأتى ذلك في غيره"

"Nampaknya, sebab keistimewaan sepuluh awal Dzulhijjah adalah terkumpulnya pada hari itu ibadah pokok yaitu: Salat, puasa, sedekah, dan haji; dan yang seperti ini tidak ada di waktu lain". [Fathul Bary 2/460]

Lihat: Keistimewaan bulan Dzulhijjah

 Amalan yang disyari’atkan pada bulan Dzulhijjah, diantaranya:

1)      Memuji Allah Yang telah memberikan kesempatan untuk beribadah di bulan Dzulhijjah.

Allah subhanahu wa ta'alaa berfirman:

{الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ} [الأعراف: 43]

“Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini, dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk". [Al-A'raaf:43]

2)      Memuliakan bulan Dzulhijjah dengan tidak berbuat kedzaliman terutama syirik.

Allah subhanahu wata'ala berfirman:

{إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ} [التوبة: 36]

"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu mendzalimi diri kamu dalam bulan yang empat itu". [At-Taubah:36]

3)      Memperbanyak ibadah, seperti: Berda’wah kepada Allah, silaturahim, sedekah, dan menghadirkan niat yang baik dalam segala aktifitas.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ"

“Tidak ada hari dimana amal saleh yang dilakukan pada saat itu lebih dicintai oleh Allah dari 10 hari awal Dzulhijjah”.

Sahabat bertanya: Ya Rasulullah, dan tidak juga jihad di jalan Allah?

Rasulullah menjawab:

"وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ، فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ" [سنن أبي داود: صححه الألباني]

“Tidak juga jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berjihad dengan jiwa dan hartanya dan tidak kembali dengan sedikitpun dari itu (mati syahid)”. [Sunan Abu Daud: Shahih]

4)      Menunaikan ibadah haji.

Allah subhanahu wata'ala berfirman:

{وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ} [آل عمران: 97]

Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. [Ali 'Imran:97]

{الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ} [البقرة: 197]

(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi (ialah bulan Syawal, Dzulqaidah dan Dzulhijjah). [Al-Baqarah:197]

Ø  Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata; Rasulullah menyampaikan khutbah kepada kami seraya bersabda:

"  أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ فَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ الْحَجَّ فَحُجُّوا "، فَقَالَ رَجُلٌ: أَكُلَّ عَامٍ يَا رَسُولَ اللَّه؟ ِ فَسَكَتَ حَتَّى قَالَهَا ثَلَاثًا، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ : " لَوْ قُلْتُ نَعَمْ لَوَجَبَتْ، وَلَمَا اسْتَطَعْتُمْ "

"Wahai sekalian manusia, Allah telah mewajibkan atas kalian untuk menunaikan ibadah haji. Karena itu, tunaikanlah ibadah haji." Kemudian seorang laki-laki (Al-Aqra' bin Habis At-Tamimiy) bertanya, "Apakah setiap tahun ya Rasulullah?" beliau terdiam beberapa saat, hingga laki-laki itu mengulanginya hingga tiga kali. Maka beliau pun bersabda: "Sekiranya aku menjawab, 'Ya' niscaya akan menjadi kewajiban setiap tahun dan kalian tidak akan sanggup melaksanakannya." [Shahih Muslim]

5)      Memperbanyak zikir.

Allah subhanahu wata'ala berfirman:

{وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ} [الحج: 28]

"Dan supaya mereka menyebut nama Allah pada "hari yang telah ditentukan" atas rezki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak". [Al-Hajj:28]

Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma menafsirkan (أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ) "hari yang telah ditentukan" adalah sepuluh hari awal Dzulhijjah.

Ø  Dan Allah subhanahu wata'ala berfirman:

{وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ} [البقرة: 203]

"Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang". [Al-Baqarah:203]

Maksud dzikir di sini ialah membaca takbir, tasbih, tahmid, talbiah dan sebagainya. Sedangkan "beberapa hari yang berbilang" ialah tiga hari sesudah hari raya haji yaitu tanggal 11, 12, dan 13 bulan Dzulhijjah (hari-hari tasyriq).

Ø  Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

" مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللهِ وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ، فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنَ التَّهْلِيلِ وَالتَّكْبِيرِ وَالتَّحْمِيدِ " [مسند أحمد: صحيح]

“Tidak ada hari yang lebih agung di sisi Allah, dan tidak ada yang lebih Ia cintai dari amalan pada hari-hari tertentu daripada amalan di hari-hari sepuluh awal dzulhijjah, maka perbanyaklah kalian pada hari-hari tersebut melakukan tahlil (membaca لا إله إلا الله), takbir, dan tahmid (membaca الحمد الله)”. [Musnad Ahmad: Shahih]

Ø  Dari Nubaisyah radhiyallahu 'anha; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"أَلَا وَإِنَّ هَذِهِ الْأَيَّامَ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَذِكْرِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ" [سنن أبي داود: صححه الألباني]

Ketahuilah sesungguhnya hari-hari ini (tasyriq) adalah hari untuk makan dan minum dan zikir kepada Allah 'azza wajalla. [Sunan Abu Daud: Shahih]

Ø  Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah mengutus Abdullah bin Hudzafah berkeliling di Mina untuk menyampaikan:

" لَا تَصُومُوا هَذِهِ الْأَيَّامَ، فَإِنَّهَا أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَذِكْرِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ " [مسند أحمد: صحيح]

“Jangan kalian puasa pada hari-hari ini (tasyriq) karena sesungguhnya ia adalah hari untuk makan, minum dan zikir kepada Allah 'azza wajalla”. [Musnad Ahmad: Sahih]

Nb: Takbiran secara umum kapan saja dan di mana saja dilakukan mulai hari pertama Dzulhijjah, sedangkan takbiran khusus yang dilakukan setiap selesai shalat fardhu dimulai setelah salat subuh hari Arafah sampai setelah shalat Ashar akhri hari tasyriq sebagaimana yang dilakukan oleh para sahabat Rasulullah diantaranya Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib, Ibnu Mas'ud, dan Ibnu Abbas radiyallahu 'anhum. 

6)      Disunatkan berpuasa utamanya 8 hari pertama, dan hari 'Arafah bagi yang tidak wuquf.

Salah seorang Istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata:

"كَانَ رَسُولُ اللَّهِ يَصُومُ تِسْعَ ذِي الْحِجَّةِ" [سنن أبي داود: صححه الألباني]

“Rasulullah melakukan puasa pada 9 hari awal Dzulhijjah”. [Sunan Abu Daud: Disahihkan oleh syekh Albaniy]

Ø  Dari Abu Qatadah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ، أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ، وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ" [صحيح مسلم]

“Puasa di hari 'arafah, aku berharap kepada Allah akan menghapuskan dosa setahun sebelumnya dan setahun setelahnya”. [Shahih Muslim]

Ø  Diriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"صُمْ مِنَ الحُرُمِ وَاتْرُكْ، صُمْ مِنَ الحُرُمِ وَاتْرُكْ، صُمْ مِنَ الحُرُمِ وَاتْرُكْ" [سنن أبي داود: ضعفه الألباني]

“Puasalah di bulan haram dan tinggalkan, puasalah di bulan haram dan tinggalkan, Puasalah di bulan haram dan tinggalkan”. [Sunan Abu Daud: Dilemahkan oleh syekh Albaniy]

Maksudnya: Puasa sebagian dan tinggalakan sebagian.

Sekalipun hadits ini lemah, tapi beberapa ulama membolehkan untuk diamalkan karena lemahnya tidak terlalu parah, dan puasa adalah salah satu amal saleh yang dianjurkan untuk diperbanyak pada bulan haram.

7)      Perbanyak do’a di hari Arafah.

Dari Abdullah bin 'Amr bin Al-'Ash radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah bersabda: Doa paling baik adalah do'a di hari arafah, dan yang paling baik diucapkan oleh aku dan para nabi sebelumku adalah:

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

"Tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, tiada sekutu baginya, miliknyalah kekuasaan dan pujian, dan Dia-lah yang maha kuasa atas segala sesuatu". [Sunan Tirmidzi: Hasan]

8)      Disunnahkan shalat idul Adha kemudian berkurban setelahnya.

Allah subhanahu wata'ala berfirman:

{فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ} [الكوثر: 2]

Maka Dirikanlah shalat Karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. [Al-Kautsar:2]

Sebagian ulama menafsirkan bahwa salat yang dimaksud di sini adalah salat idul adha, dan yang dimaksud "berkorban" ialah menyembelih hewan qurban setelah salat 'id.

Ø  Jabir bin Abdillah radhiyallahu 'anhuma berkata: Aku menghadiri bersama Rasulullah shalat idul Adha di lapangan tempat salat, kemudian setelah menyelesaikan khutbahnya ia turun dari mimbar dan didatangkan kepadanya seekor domba lalu Rasulullah menyembelihnya dengan tangannya dan membaca:

«بِسْمِ اللَّهِ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، هَذَا عَنِّي، وَعَمَّنْ لَمْ يُضَحِّ مِنْ أُمَّتِي» [سنن أبي داود: صححه الألباني]

“Dengan menyebut nama Allah, dan Allah Maha Besar, kurban ini untukku dan untuk orang-orang yang tidak berkurban dari umatku”. [Sunan Abu Daud: Sahih]

9)      Bergembira dan berbagi kegembiraan di hari raya Idul Adhaa.

Anas radhiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah ketika tiba di Madinah mendapati penduduknya memiliki dua hari raya, di mana mereka bermain pada hari itu ketika masa Jahiliyah. Lalu Rasulullah berkata pada mereka:

" قَدِمْتُ عَلَيْكُمْ وَلَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُونَ فِيهِمَا، إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ أَبْدَلَكُمْ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا يَوْمَ الْفِطْرِ، وَيَوْمَ النَّحْرِ "

"Saat aku tiba pada kalian, kalian memiliki dua hari raya di mana kalian bermain pada hari itu. Sesungguhnya Allah 'azza wajalla telah menggantikan bagi kalian dua hari tersebut dengan dua hari yang lebih baik darinya, hari Al-Fithr (Idul Fitri) dan hari An-Nahr (Idul Adha)". [Musnad Ahmad: Shahih]

10)  Diharamkan berpuasa pada hari raya idul Adha dan hari Tasyriq.

Abu Hurairah radiyallahu 'anhu berkata:

"أَنَّ رَسُولَ اللهِ نَهَى عَنْ صِيَامِ يَوْمَيْنِ: يَوْمِ الْأَضْحَى، وَيَوْمِ الْفِطْرِ" [صحيح البخاري ومسلم]

“Rasulullah melarang puasa di dua hari: idul adha dan idul fitri”. [Sahih Bukhari dan Muslim]

Ø  'Amr bin Al-'Ash radiyallahu 'anhu berkata kepada anaknya Abdullah yang sedang berpuasa pada hari Tasyriq:

"كُلْ، فَهَذِهِ الْأَيَّامُ الَّتِي كَانَ رَسُولُ اللَّهِ يَأْمُرُنَا بِإِفْطَارِهَا، وَيَنْهَانَا عَنْ صِيَامِهَا" [سنن أبي داود: صححه الألباني]

“Makanlah, sesungguhnya hari ini adalah hari yang Rasululllah memerintahkan kami untuk makan dan melarang kami untuk berpuasa”. [Sunan Abu Daud: Sahih]

Wallahu a'lam!

Lihat juga: Hadits Ibnu ‘Abbas; Keutamaan 10 awal Dzulhijjah - Hadits Abu Bakrah; 4 bulan haram - Menjaga kesucian bulan-bulan Haram

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...