بسم الله الرحمن الرحيم
Keistimewaan yang diberikan oleh Allah pada bulan Dzulhijjah,
diantaranya:
1- Bulan dzulhijjah
adalah salah satu dari empat bulan haram (yang wajib diagungkan).
Dari Abu
Bakrah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ
berkhutbah pada haji wada':
"إِنَّ الزَّمَانَ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ
وَالأَرْضَ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ، ثَلاَثٌ
مُتَوَالِيَاتٌ: ذُو القَعْدَةِ، وَذُو الحِجَّةِ، وَالمُحَرَّمُ، وَرَجَبُ مُضَرَ
الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ"
"Sesungguhnya
waktu berputar seperti keadaannya sewaktu Allah menciptkan langit dan bumi.
Setahun itu dua belas bulan, diantaranya empat bulan haram. Tiga bulan
berurutan; Dzulqa'idah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab (bulan yang diagungkan
oleh kabilah) Mudhar, berada di antara bulan Jumadil akhir dan Sya'ban".
[Shahih Bukhari dan Muslim]
2- Bulan yang paling
haram.
Dari Abu
Sa'id Al-Khudriy radhiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ
bersabda pada haji Wadha':
"أَلَا إِنَّ أَحْرَمَ الْأَيَّامِ يَوْمُكُمْ هَذَا، ألا وَإِنَّ
أَحْرَمَ الشُّهُورِ شَهْرُكُمْ هَذَا" [سنن ابن ماجه: صححه
الألباني]
Ketahuilah
bahwa hari yang paling haram adalah hari kalian ini, dan ketahuilah bahwa bulan
yang paling haram adalah bulan kalian ini (dzulhijjah). [Sunan Ibnu Majah:
Shahih]
3- Allah ta'aalaa bersumpah demi
10 hari awal Dzulhijjah, dan hari tasyriq (3 hari setelah idul Adha).
Apabila
Allah bersumpah dengan sesuatu, itu menunjukkan adanya keutamaan dan kelebihan
di sisi Allah. Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{وَالْفَجْرِ (1) وَلَيَالٍ عَشْرٍ (2) وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ} [الفجر: 1-3]
"Demi
fajar, Dan malam yang sepuluh, Dan yang genap dan yang ganjil". [Al-Fajr: 1-3]
Yang
dimaksud dengan "malam yang sepuluh" adalah sepulu hari awal Dzulhijjah sebagaimana yang dirajihkan oleh Ibnu Katsir rahimahullah
dan yang lainnya.
Dan
sebagian ulama menafsirkan "yang genap" adalah hari idul adha tanggal
10 Dzulhijjah, dan "yang ganjil" hari
arafah tanggal 9 Dzuhlijjah.
Sebagian
lagi menafsirkan "yang genap" adalah dua hari setelah idul adha
tanggal 11 dan 12 dzulhijjah, dan "yang ganjil" adalah akhir hari Tasyriq
tanggal 13 dzulhijjah. [Tafsir Ibnu Katsir 8/391]
4- Sepuluh hari awal Dzulhijjah
adalah hari-hari dunia yang paling utama.
Diriwayatkan
dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah ﷺ
bersabda:
" أَفْضَلُ أَيَّامِ الدُّنْيَا الْعَشْر " - يَعْنِي
عَشْرَ ذِي الْحِجَّةِ -
Yang
paling utama dari hari-hari dunia adalah sepuluh hari pertama dzul hijjah.
Seorang
bertanya: Apakah hari-hari jihad di jalan Allah tidak bisa menyamainya?
Rasulullah
ﷺ menjawab:
" وَلَا مِثْلُهُنَّ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا رَجُلٌ
عَفَّرَ وَجْهَهُ بِالتُّرَابِ " [صحيح الترغيب والترهيب]
“Hari-hari jihad
di jalan Allah pun tidak bisa menyamainya, kecuali seorang yang ditanam
wajahnya dengan tanah (mati di medan perang)”. [Shahih At-Targib]
5- Hari 'Arafah adalah hari yang "disaksikan".
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{وَشَاهِدٍ وَمَشْهُودٍ} [البروج: 3]
Dan demi hari yang "menyaksikan" dan yang
"disaksikan". [Al-Buruuj:3]
Dalam ayat ini Allah bersumpah demi hari 'Arafah.
Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah ﷺ bersabda:
"اليَوْمُ المَوْعُودُ
يَوْمُ القِيَامَةِ، وَاليَوْمُ المَشْهُودُ يَوْمُ عَرَفَةَ، وَالشَّاهِدُ يَوْمُ
الجُمُعَةِ" [سنن الترمذي:
حسنه الألباني]
“Hari yang "dijanjikan" adalah
hari kiamat, dan hari yang "disaksikan" adalah hari Arafah, dan hari
yang "menyaksikan" adalah hari Jum'at”. [Sunan Tirmidzi: Hasan]
6-
Hari disempurnakannya
agama Islam.
Seorang Yahudi berkata kepada Umar bin Khattab radhiyallahu
'anhu: Wahai Amirul Mu'minin, ada satu ayat dalam kitab yang kalian baca
seandainya turun kepada kami kaum Yahudi maka kami akan menjadikan hari
turunnya sebagai hari raya!
Umar radiyallahu 'anhu bertanya: Ayat apa itu?
Si Yahudi menjawab:
{اليَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ
دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ
دِينًا} [المائدة: 3]
Pada hari Ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan
telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama
bagimu. [Al-Maidah:3]
Umar berkata:
«قَدْ عَرَفْنَا ذَلِكَ
اليَوْمَ، وَالمَكَانَ الَّذِي نَزَلَتْ فِيهِ عَلَى النَّبِيِّ ﷺ، وَهُوَ قَائِمٌ بِعَرَفَةَ يَوْمَ جُمُعَةٍ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Kami sudah tahu hari itu dan tempat dimana
turun kepada Nabi ﷺ saat ia
berdiri di padang Arafah pada hari Jum'at”. [Shahih Bukhari dan Muslim]
7- Pembebasan dari neraka.
Dari Aisyah
radhiyallahu 'anha; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
" مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللهُ فِيهِ
عَبْدًا مِنَ النَّارِ، مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو، ثُمَّ
يُبَاهِي بِهِمِ الْمَلَائِكَةَ، فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلَاءِ؟ " [صحيح مسلم]
Tidak
ada suatu hari yang paling banyak Allah membebasakan seorang hamba dari neraka
dari hari Arafah, dan sesungguhnya Allah akan mendekat (turun) pada hari itu
dan membanggakan mereka di hadapan para malaikat dan berkata: "Apa yang
mereka inginkan?" [Shahih Muslim]
8-
Lima hari raya: Hari 'Arafah,
Idul Adha, dan 3 hari Tasyriq.
Dari 'Uqbah bin 'Amir radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«يَوْمُ عَرَفَةَ، وَيَوْمُ
النَّحْرِ، وَأَيَّامُ التَّشْرِيقِ عِيدُنَا أَهْلَ الْإِسْلَامِ، وَهِيَ
أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ» [سنن أبي داود:
صحيح]
“Hari 'Arafah, hari kurban, dan hari-hari
tasyriq adalah hari raya umat Islam, hari itu adalah hari untuk makan dan minum”.
[Sunan Abu Daud: Shahih]
Ø
Dari
Abdullah bin Qurth radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«إِنَّ أَعْظَمَ الْأَيَّامِ
عِنْدَ اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَوْمُ النَّحْرِ، ثُمَّ يَوْمُ الْقَرِّ» [سنن أبي داود: صحيح]
“Hari yang paling agung di sisi Allah
adalah hari raya kurban (idul adha) dan hari Al-Qarr (esoknya hari raya kurban)”.
[Abu Daud: Shahih]
9- Tidak berkurang
pahalanya.
Dari Abu
Bakrah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
" شَهْرَانِ لاَ يَنْقُصَانِ، شَهْرَا عِيدٍ: رَمَضَانُ،
وَذُو الحَجَّةِ " [صحيح البخاري]
"Ada dua
bulan yang tidak berkurang pahala amalannya (sekalipun jumlah harinya
berkurang), dua bulan hari raya: Ramadan dan Dzul Hijjah". [Shahih
Bukhari]
10- Pada hari-hari
tersebut terkumpul pelaksanaan induk dari pada ibadah.
Al-Hafidz
Ibnu Hajar rahimahullah berkata:
"والذي
يظهر أن السبب في إمتياز عشر ذي الحجة لمكان اجتماع أمهات العبادة فيه وهي الصلاة
والصيام والصدقة والحج ، ولا يتأتى ذلك في غيره"
"Nampaknya,
sebab keistimewaan sepuluh awal Dzulhijjah adalah terkumpulnya pada hari itu
ibadah pokok yaitu: Salat, puasa, sedekah, dan haji; dan yang seperti ini tidak
ada di waktu lain". [Fathul Bary 2/460]
Lihat: Keistimewaan bulan Dzulhijjah
Amalan
yang disyari’atkan pada bulan Dzulhijjah, diantaranya:
1)
Memuji Allah Yang telah memberikan kesempatan untuk beribadah di
bulan Dzulhijjah.
Allah subhanahu
wa ta'alaa berfirman:
{الْحَمْدُ لِلَّهِ
الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا
اللَّهُ} [الأعراف: 43]
“Segala puji
bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini, dan kami sekali-kali
tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk". [Al-A'raaf:43]
2)
Memuliakan bulan Dzulhijjah dengan tidak berbuat kedzaliman
terutama syirik.
Allah subhanahu
wata'ala berfirman:
{إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي
كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ
ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ} [التوبة: 36]
"Sesungguhnya
bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di
waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah
(ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu mendzalimi diri kamu dalam
bulan yang empat itu". [At-Taubah:36]
3)
Memperbanyak ibadah, seperti: Berda’wah kepada Allah, silaturahim,
sedekah, dan menghadirkan niat yang baik dalam segala aktifitas.
Dari Ibnu
Abbas radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah sallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
"مَا
مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ
الْأَيَّامِ يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ"
“Tidak ada hari
dimana amal saleh yang dilakukan pada saat itu lebih dicintai oleh Allah dari 10
hari awal Dzulhijjah”.
Sahabat
bertanya: Ya Rasulullah, dan tidak juga jihad di jalan Allah?
Rasulullah
menjawab:
"وَلَا
الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ،
فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ" [سنن أبي داود: صححه الألباني]
“Tidak juga
jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berjihad dengan jiwa dan hartanya dan
tidak kembali dengan sedikitpun dari itu (mati syahid)”. [Sunan Abu Daud: Shahih]
4)
Menunaikan ibadah haji.
Allah subhanahu
wata'ala berfirman:
{وَلِلَّهِ
عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا وَمَنْ كَفَرَ
فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ} [آل عمران: 97]
Mengerjakan
haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup
mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji),
maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. [Ali 'Imran:97]
{الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ} [البقرة: 197]
(Musim) haji
adalah beberapa bulan yang dimaklumi (ialah bulan Syawal, Dzulqaidah dan
Dzulhijjah). [Al-Baqarah:197]
Ø Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata; Rasulullah ﷺ menyampaikan
khutbah kepada kami seraya bersabda:
" أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ فَرَضَ اللَّهُ
عَلَيْكُمْ الْحَجَّ فَحُجُّوا "، فَقَالَ رَجُلٌ: أَكُلَّ عَامٍ يَا رَسُولَ
اللَّه؟ ِ فَسَكَتَ حَتَّى قَالَهَا ثَلَاثًا، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: " لَوْ
قُلْتُ نَعَمْ لَوَجَبَتْ، وَلَمَا اسْتَطَعْتُمْ "
"Wahai sekalian manusia, Allah
telah mewajibkan atas kalian untuk menunaikan ibadah haji. Karena itu,
tunaikanlah ibadah haji." Kemudian seorang laki-laki (Al-Aqra' bin Habis
At-Tamimiy) bertanya, "Apakah setiap tahun ya Rasulullah?" beliau
terdiam beberapa saat, hingga laki-laki itu mengulanginya hingga tiga kali.
Maka beliau ﷺ pun bersabda: "Sekiranya aku menjawab, 'Ya' niscaya akan
menjadi kewajiban setiap tahun dan kalian tidak akan sanggup
melaksanakannya." [Shahih Muslim]
5)
Memperbanyak zikir.
Allah subhanahu
wata'ala berfirman:
{وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ عَلَى مَا
رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ} [الحج: 28]
"Dan supaya
mereka menyebut nama Allah pada "hari yang telah ditentukan" atas
rezki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak". [Al-Hajj:28]
Ibnu
Abbas radhiyallahu 'anhuma menafsirkan
(أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ) "hari
yang telah ditentukan" adalah sepuluh hari awal Dzulhijjah.
Ø Dan Allah subhanahu
wata'ala berfirman:
{وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ} [البقرة: 203]
"Dan
berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang". [Al-Baqarah:203]
Maksud
dzikir di sini ialah membaca takbir, tasbih, tahmid, talbiah dan sebagainya.
Sedangkan "beberapa hari yang berbilang" ialah tiga hari
sesudah hari raya haji yaitu tanggal 11, 12, dan 13 bulan Dzulhijjah (hari-hari
tasyriq).
Ø Dari Ibnu Umar radhiyallahu
'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللهِ وَلَا أَحَبُّ
إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ، فَأَكْثِرُوا
فِيهِنَّ مِنَ التَّهْلِيلِ وَالتَّكْبِيرِ وَالتَّحْمِيدِ " [مسند أحمد:
صحيح]
“Tidak ada hari
yang lebih agung di sisi Allah, dan tidak ada yang lebih Ia cintai dari amalan
pada hari-hari tertentu daripada amalan di hari-hari sepuluh awal dzulhijjah,
maka perbanyaklah kalian pada hari-hari tersebut melakukan tahlil (membaca لا إله إلا الله), takbir, dan tahmid (membaca الحمد الله)”. [Musnad Ahmad: Shahih]
Ø Dari Nubaisyah radhiyallahu
'anha; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"أَلَا وَإِنَّ هَذِهِ الْأَيَّامَ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ
وَذِكْرِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ" [سنن أبي داود: صححه الألباني]
Ketahuilah
sesungguhnya hari-hari ini (tasyriq) adalah hari untuk makan dan minum dan
zikir kepada Allah 'azza wajalla. [Sunan Abu Daud: Shahih]
Ø Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah ﷺ
mengutus Abdullah bin Hudzafah
berkeliling di Mina untuk menyampaikan:
" لَا تَصُومُوا هَذِهِ الْأَيَّامَ، فَإِنَّهَا أَيَّامُ
أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَذِكْرِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ " [مسند أحمد: صحيح]
“Jangan kalian
puasa pada hari-hari ini (tasyriq) karena sesungguhnya ia adalah hari untuk
makan, minum dan zikir kepada Allah 'azza wajalla”. [Musnad Ahmad:
Sahih]
Nb: Takbiran secara umum kapan
saja dan di mana saja dilakukan mulai hari pertama Dzulhijjah, sedangkan
takbiran khusus yang dilakukan setiap selesai shalat fardhu dimulai setelah
salat subuh hari Arafah sampai setelah shalat Ashar akhri hari tasyriq
sebagaimana yang dilakukan oleh para sahabat Rasulullah diantaranya Umar bin
Khattab, Ali bin Abi Thalib, Ibnu Mas'ud, dan Ibnu Abbas radiyallahu 'anhum.
6)
Disunatkan berpuasa utamanya 8 hari pertama, dan hari 'Arafah
bagi yang tidak wuquf.
Salah
seorang Istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata:
"كَانَ
رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يَصُومُ تِسْعَ
ذِي الْحِجَّةِ" [سنن أبي داود:
صححه الألباني]
“Rasulullah ﷺ
melakukan puasa pada 9 hari awal Dzulhijjah”.
[Sunan Abu Daud: Disahihkan oleh syekh Albaniy]
Ø
Dari
Abu Qatadah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
"صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ،
أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ، وَالسَّنَةَ
الَّتِي بَعْدَهُ" [صحيح مسلم]
“Puasa di hari 'arafah, aku berharap kepada
Allah akan menghapuskan dosa setahun sebelumnya dan setahun setelahnya”. [Shahih
Muslim]
Ø Diriwayatkan bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"صُمْ مِنَ الحُرُمِ وَاتْرُكْ، صُمْ مِنَ الحُرُمِ وَاتْرُكْ، صُمْ مِنَ الحُرُمِ
وَاتْرُكْ" [سنن أبي داود: ضعفه الألباني]
“Puasalah di
bulan haram dan tinggalkan, puasalah di bulan haram dan tinggalkan, Puasalah di
bulan haram dan tinggalkan”. [Sunan Abu Daud: Dilemahkan
oleh syekh Albaniy]
Maksudnya:
Puasa sebagian dan tinggalakan sebagian.
Sekalipun
hadits ini lemah, tapi beberapa ulama
membolehkan untuk diamalkan karena lemahnya tidak terlalu parah, dan puasa
adalah salah satu amal saleh yang dianjurkan untuk diperbanyak pada bulan
haram.
7)
Perbanyak do’a di hari Arafah.
Dari Abdullah bin 'Amr bin Al-'Ash radhiyallahu
'anhuma; Rasulullah ﷺ bersabda:
Doa paling baik adalah do'a di hari arafah, dan yang paling baik diucapkan oleh
aku dan para nabi sebelumku adalah:
لَا إِلَهَ إِلَّا
اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ
شَيْءٍ قَدِيرٌ
"Tiada tuhan yang berhak disembah
selain Allah semata, tiada sekutu baginya, miliknyalah kekuasaan dan pujian,
dan Dia-lah yang maha kuasa atas segala sesuatu".
[Sunan Tirmidzi: Hasan]
8)
Disunnahkan shalat idul Adha kemudian berkurban setelahnya.
Allah subhanahu
wata'ala berfirman:
{فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ} [الكوثر: 2]
Maka
Dirikanlah shalat Karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. [Al-Kautsar:2]
Sebagian
ulama menafsirkan bahwa salat yang dimaksud di sini adalah salat idul adha, dan
yang dimaksud "berkorban" ialah menyembelih hewan qurban setelah
salat 'id.
Ø Jabir bin Abdillah radhiyallahu 'anhuma berkata: Aku menghadiri
bersama Rasulullah ﷺ shalat
idul Adha di lapangan tempat salat, kemudian setelah menyelesaikan khutbahnya
ia turun dari mimbar dan didatangkan kepadanya seekor domba lalu Rasulullah
menyembelihnya dengan tangannya dan membaca:
«بِسْمِ اللَّهِ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، هَذَا عَنِّي، وَعَمَّنْ
لَمْ يُضَحِّ مِنْ أُمَّتِي» [سنن أبي داود: صححه الألباني]
“Dengan menyebut
nama Allah, dan Allah Maha Besar, kurban ini untukku dan untuk orang-orang yang
tidak berkurban dari umatku”. [Sunan Abu Daud: Sahih]
9)
Bergembira dan berbagi kegembiraan di hari raya Idul Adhaa.
Anas radhiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah ﷺ ketika tiba di
Madinah mendapati penduduknya memiliki dua hari raya, di mana mereka bermain
pada hari itu ketika masa Jahiliyah. Lalu Rasulullah berkata pada mereka:
"
قَدِمْتُ عَلَيْكُمْ وَلَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُونَ فِيهِمَا، إِنَّ اللهَ عَزَّ
وَجَلَّ أَبْدَلَكُمْ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا يَوْمَ الْفِطْرِ، وَيَوْمَ
النَّحْرِ "
"Saat aku
tiba pada kalian, kalian memiliki dua hari raya di mana kalian bermain pada
hari itu. Sesungguhnya Allah 'azza wajalla telah menggantikan bagi
kalian dua hari tersebut dengan dua hari yang lebih baik darinya, hari Al-Fithr
(Idul Fitri) dan hari An-Nahr (Idul Adha)". [Musnad Ahmad: Shahih]
10)
Diharamkan berpuasa pada hari raya idul Adha dan hari Tasyriq.
Abu
Hurairah radiyallahu 'anhu
berkata:
"أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ نَهَى عَنْ
صِيَامِ يَوْمَيْنِ: يَوْمِ الْأَضْحَى، وَيَوْمِ الْفِطْرِ" [صحيح البخاري ومسلم]
“Rasulullah ﷺ
melarang puasa di dua hari: idul adha
dan idul fitri”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Ø 'Amr bin Al-'Ash radiyallahu 'anhu berkata kepada anaknya Abdullah
yang sedang berpuasa pada hari Tasyriq:
"كُلْ، فَهَذِهِ الْأَيَّامُ الَّتِي كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يَأْمُرُنَا بِإِفْطَارِهَا، وَيَنْهَانَا عَنْ
صِيَامِهَا" [سنن أبي داود: صححه الألباني]
“Makanlah,
sesungguhnya hari ini adalah hari yang Rasululllah ﷺ
memerintahkan kami untuk makan dan
melarang kami untuk berpuasa”. [Sunan Abu Daud: Sahih]
Wallahu a'lam!
Lihat
juga: Hadits Ibnu ‘Abbas; Keutamaan 10 awal Dzulhijjah - Hadits Abu Bakrah; 4 bulan haram - Menjaga kesucian bulan-bulan Haram
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...