بسم الله الرحمن الرحيم
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«أَلَا
إِنَّ الدُّنْيَا مَلْعُونَةٌ مَلْعُونٌ مَا فِيهَا إِلَّا ذِكْرُ اللَّهِ وَمَا وَالَاهُ
وَعَالِمٌ أَوْ مُتَعَلِّمٌ» [سنن الترمذي: حسن]
"Ketahuilah sesungguhnya
dunia ini dilaknat dan semua yang di dalam dunia dilaknat kecuali zikir
mengingat Allah dan apa-apa yang dicintai oleh Allah, orang yang berilmu atau
yang menuntut ilmu (yang bermanfaat)". [Sunan Tirmidzi: Hasan]
Buruknya perumpamaan kehidupan duniawi.
1) Dunia lebih
hina dibandingkan bangkai.
Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu
'anhuma:
أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ
مَرَّ بِالسُّوقِ، دَاخِلًا مِنْ بَعْضِ الْعَالِيَةِ، وَالنَّاسُ كَنَفَتَهُ،
فَمَرَّ بِجَدْيٍ أَسَكَّ مَيِّتٍ، فَتَنَاوَلَهُ فَأَخَذَ بِأُذُنِهِ، ثُمَّ
قَالَ: «أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنَّ هَذَا لَهُ بِدِرْهَمٍ؟» فَقَالُوا: مَا نُحِبُّ
أَنَّهُ لَنَا بِشَيْءٍ، وَمَا نَصْنَعُ بِهِ؟ قَالَ: «أَتُحِبُّونَ أَنَّهُ
لَكُمْ؟» قَالُوا: وَاللهِ لَوْ كَانَ حَيًّا، كَانَ عَيْبًا فِيهِ، لِأَنَّهُ
أَسَكُّ، فَكَيْفَ وَهُوَ مَيِّتٌ؟ فَقَالَ: «فَوَاللهِ لَلدُّنْيَا أَهْوَنُ
عَلَى اللهِ، مِنْ هَذَا عَلَيْكُمْ»
Suatu hari Rasulullah ﷺ mendatangi pasar bersama para sahabat dan melewati bangkai anak kambing
yang telinganya kecil. Rasulullah menarik telinganya, seraya berkata:
"Siapa diantara kalian yang ingin membeli ini seharga satu dirham?"
Sahabat menjawab: Kami tidak menginginkannya sedikitpun, apa gunanya untuk
kami? Rasulullah bertanya lagi: “Maukah kalian diberi percuma?” Sahabat
menjawab: Demi Allah, kalaupun kambing itu hidup pastilah tidak ada yang mau
karena cacat. Apalagi sekarang yang sudah jadi bangkai? Kemudian Rasulullah
bersabda: "Demi Allah, dunia ini lebih hina di sisi Allah dibandingkan
bangkai ini di mata kalian". [Shahih Muslim]
2) Dunia seperti
kotoran manusia.
Rasulullah ﷺ bertanya kepada Adh-Dhahhak bin Sufyan Al-Kilaby radhiyallahu
'anhu:
«يَا ضَحَّاكُ مَا طَعَامُكَ؟»
قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، اللَّحْمُ وَاللَّبَنُ؟ قَالَ: «ثُمَّ يَصِيرُ إِلَى
مَاذَا؟» قَالَ: إِلَى مَا قَدْ عَلِمْتَ، قَالَ: «فَإِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ
وَتَعَالَى ضَرَبَ مَا يَخْرُجُ مِنْ ابْنِ آدَمَ مَثَلًا لِلدُّنْيَا»
“Wahai Dhahhak, apa yang engkau
makan?” Dhahhak menjawab: “Ya Rasulullah, daging dan susu”. Rasulullah bertanya
lagi: “Kemudian makanan yang kau makan itu akan menjadi apa?” Dhahhak menjawab:
Akan menjadi seperti yang engkau tahu (kotoran). Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya
Allah tabaaraka wata'ala menjadikan kotoran yang keluar dari perut anak cucu
Adam sebagai perumpamaan bagi dunia." [Musnad Ahmad: Shahih]
3) Lebih rendah
nilainya dari sayap nyamuk.
Dari Sahl bin Sa'ad radhiyallahu
'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«لَوْ
كانَتِ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ الله جَنَاحَ بَعُوضَةٍ مَا سَقَى كافِراً مِنْهَا
شَرْبَةَ مَاءٍ» [سنن الترمذي: صحيح]
“Seandainya dunia ini di sisi
Allah seharga dengan sayap nyamuk, maka Allah tidak akan memberi kepada orang
kafir sedikitpun dari kenikmatan dunia sekalipun hanya seteguk air”. [Sunan
Tirmidzi: Shahih]
4) Penjara bagi
orang beriman.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«الدُّنْيَا سِجْنُ
الْمُؤْمِنِ، وَجَنَّةُ الْكَافِرِ» [صحيح مسلم]
"Dunia ini adalah penjara
bagi orang yang beriman, dan surga bagi orang yang kafir". [Shahih Muslim]
Kenikmatan dunia membinasakan.
Dari 'Amr bin 'Auf radhiyallahu
'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«فَوَاللَّهِ
مَا الفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ، وَلَكِنِّي أَخْشَى أَنْ تُبْسَطَ عَلَيْكُمُ الدُّنْيَا
كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا،
وَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُمْ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Demi Allah, bukanlah
kemiskinan yang aku khawatirkan atas kalian, akan tetapi aku khawatir jika
kenikmatan dunia dilapangkan atas kalian sebagaimana telah dilapangkan atas
umat sebelum kalian. Kemudian kalian berlomba-lomba meraihnya sebagaimana
mereka berlomba-lomba dan akhirnya membinasakan kalian sebagaimana telah
membinasakan mereka”. [Shahih Bukhari dan Muslim]
Ø Dari Abu Sa'id Al-Khudry radhiyallahu 'anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
«إِنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ
خَضِرَةٌ، وَإِنَّ اللَّهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيهَا فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُونَ،
فَاتَّقُوا الدُّنْيَا وَاتَّقُوا النِّسَاءَ، فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِى إِسْرَائِيلَ
كَانَتْ فِى النِّسَاءِ»
“Sesungguhnya dunia ini adalah
kenikmatan yang menggiurkan, dan sesungguhnya Allah menjadikan kamu khalifah
(penghuni) di dalamnya, kemudian meperhatikan bagaimana kalian menjalaninya.
Maka hati-hatilah dengan dunia, dan hati-hatilah dengan wanita, karena
sesungguhnya cobaan pertama yang menimpa kaum Bani Israil adalah cobaan
wanita." [Shahih Muslim]
Lihat: Hadits tentang sebab kebinasaan
Hakikat kenikmatan dunia.
- Kesenangan yang memperdayakan.
Allah subhanahu
wata’aalaa berfirman:
{وَمَا
الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ} [آل عمران: 185]
Dan kehidupan dunia itu
tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. [Ali Imran:185]
- Hanya sesaat.
Allah subhanahu
wata’aalaa berfirman:
{وَمَا
الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ
يَتَّقُونَ أَفَلَا تَعْقِلُونَ} [الأنعام: 32]
Dan tiadalah kehidupan
dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung
akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu
memahaminya? [Al-An'aam:32]
- Hanya sedikit.
Allah subhanahu
wata’aalaa berfirman:
{قُلْ
مَتَاعُ الدُّنْيَا قَلِيلٌ وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ لِمَنِ اتَّقَى} [النساء: 77]
Katakanlah:
"Kesenangan di dunia ini hanya sedikit, dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang
yang bertakwa." [An-Nisaa':77]
Ø
Dari Mustaurid radhiyallahu
'anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
«وَاللَّهِ
مَا الدُّنْيَا فِى الآخِرَةِ إِلاَّ مِثْلُ مَا يَجْعَلُ أَحَدُكُمْ إِصْبَعَهُ هَذِهِ
- وَأَشَارَ يَحْيَى بِالسَّبَّابَةِ - فِى الْيَمِّ فَلْيَنْظُرْ بِمَ يَرْجِعُ» [صحيح مسلم]
“Demi Allah, tiadalah dunia
ini jika dibandingkan dengan akhirat kecuali ibarat seseorang dari kalian
memasukkan telunjuknya ke dalam laut maka perhatikanlah berapa banyak air yang
tersisa (ditelunjuknya)?” [Shahih Muslim]
Lihat: Kehidupan dunia
Jangan terpedaya!
Allah subhanahu
wata’aalaa berfirman:
{يَا
أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا
وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ} [فاطر: 5]
Hai manusia, Sesungguhnya
janji Allah adalah benar, Maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia
memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu,
memperdayakan kamu tentang Allah. [Faathir:5]
{فَأَمَّا
مَنْ طَغَى (37) وَآثَرَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا (38) فَإِنَّ الْجَحِيمَ هِيَ الْمَأْوَى} [النازعات: 37 - 39]
Adapun orang yang melampaui
batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, Maka Sesungguhnya
nerakalah tempat tinggal(nya). [An-Naazi'aat: 37-39]
Ø Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhuma berkata; Rasulullah
ﷺ pernah memegang pundakku dan bersabda:
«كُنْ فِي الدُّنْيَا
كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ»
“Jadilah kamu di dunia ini
seakan-akan orang asing atau seorang pengembara." [Shahih Bukhari]
Ø Abdullah bin Mas'ud -radhiyallahu 'anhu- berkata: Rasulullah
ﷺ tidur di atas tikar lalu beliau bangun, tikar itu membekas di lambung
beliau, kami berkata: Andai kami membuatkan hamparan lunak untuk anda!
Beliau bersabda:
«مَا لِي وَمَا لِلدُّنْيَا مَا أَنَا فِي
الدُّنْيَا إِلَّا كَرَاكِبٍ اسْتَظَلَّ تَحْتَ شَجَرَةٍ ثُمَّ رَاحَ وَتَرَكَهَا»
"Apa urusanku dengan dunia,
aku di dunia tidak lain seperti pengendara yang bernaung di bawah pohon setelah
itu pergi dan meninggalkannya." [Sunan Tirmidziy: Shahih]
Lihat: Kitab Ar-Riqaq, bab 07; Waspada dari kegemerlapan duniawi dan berlomba padanya
Jangan sampai dunia melalaikan dari dzikir
(ibadah).
Allah subhanahu
wata'aalaa berfirman:
{يَاأَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ
وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ} [المنافقون: 9]
Hai orang-orang beriman,
janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah.
Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi. [Al-Munafiquun:9]
Lihat: Keutamaan zikir
Bentengi diri dengan ilmu.
Allah subhanahu
wata'aalaa berfirman:
{فَخَرَجَ عَلَى قَوْمِهِ
فِي زِينَتِهِ قَالَ الَّذِينَ يُرِيدُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا يَا لَيْتَ لَنَا
مِثْلَ مَا أُوتِيَ قَارُونُ إِنَّهُ لَذُو حَظٍّ عَظِيمٍ (79) وَقَالَ الَّذِينَ
أُوتُوا الْعِلْمَ وَيْلَكُمْ ثَوَابُ اللَّهِ خَيْرٌ لِمَنْ آمَنَ وَعَمِلَ
صَالِحًا وَلَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الصَّابِرُونَ} [القصص: 79، 80]
Maka keluarlah Karun kepada
kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan
dunia: "Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan
kepada Karun; Sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang
besar". Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: "Kecelakaan
yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang
beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh orang-
orang yang sabar". [Al-Qashash: 79 - 80]
Lihat: Keutamaan ilmu dan ulama
اللهم لاَ تَجْعَلْ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا ، وَلاَ مَبْلَغَ
عِلْمِنَا
"Ya Allah .. janganlah jadikan dunia
ini harapan terbesar kami, dan bukan pula batas ilmu kami" !
Wallahu a’lam!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...