Minggu, 19 November 2023

Kitab Ar-Riqaq, bab 35; Amanah diangkat

بسم الله الرحمن الرحيم

Imam Bukhari rahimahullah berkata:

"بَابُ رَفْعِ الأَمَانَةِ"

“Bab: Amanah diangkat”

Dalam bab ini, imam Bukhari mejelaskan bagaimana amanah itu diangkat pada akhir zaman sehingga tidak ada lagi orang yang bisa dipercaya atau sudah sedikit, dan menjadi salah satu penyebab kerusakan dan kehancuran. Beliau meriwayatkan 3 hadits dari Abu Hurairah, Huzaifah, dan Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhum.

A.    Hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.

Imam Bukhari rahimahullah berkata:

6496 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سِنَانٍ، حَدَّثَنَا فُلَيْحُ بْنُ سُلَيْمَانَ، حَدَّثَنَا هِلاَلُ بْنُ عَلِيٍّ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: «إِذَا ضُيِّعَتِ الأَمَانَةُ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ» قَالَ: كَيْفَ إِضَاعَتُهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: «إِذَا أُسْنِدَ الأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ»

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sinan, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Fulaih bin Sulaiman, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Hilal bin Ali, dari 'Atha' bin Yasar, dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu, ia berkata, Rasulullah bersabda, "Jika amanah telah disia-siakan, maka tunggulah Kiamat tiba." Ada seorang sahabat bertanya, 'Bagaimana amanah itu disia-siakan?' Nabi menjawab, "Apabila suatu perkara diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah Kiamat tiba."

Nb: Hadits ini telah dijelaskan pada Hadits Abu Hurairah; Jika amanah sudah dilalaikan

B.     Hadits Huzaifah radhiyallahu ‘anhu.

Imam Bukhari rahimahullah berkata:

6497 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ، أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ [الثوري]، حَدَّثَنَا الأَعْمَشُ، عَنْ زَيْدِ بْنِ وَهْبٍ، حَدَّثَنَا حُذَيْفَةُ، قَالَ: حَدَّثَنَا رَسُولُ اللَّهِ ﷺ حَدِيثَيْنِ، رَأَيْتُ أَحَدَهُمَا وَأَنَا أَنْتَظِرُ الآخَرَ: حَدَّثَنَا: «أَنَّ الأَمَانَةَ نَزَلَتْ فِي جَذْرِ قُلُوبِ الرِّجَالِ، ثُمَّ عَلِمُوا مِنَ القُرْآنِ، ثُمَّ عَلِمُوا مِنَ السُّنَّةِ» وَحَدَّثَنَا عَنْ رَفْعِهَا قَالَ: «يَنَامُ الرَّجُلُ النَّوْمَةَ، فَتُقْبَضُ الأَمَانَةُ مِنْ قَلْبِهِ، فَيَظَلُّ أَثَرُهَا مِثْلَ أَثَرِ الوَكْتِ، ثُمَّ يَنَامُ النَّوْمَةَ فَتُقْبَضُ فَيَبْقَى أَثَرُهَا مِثْلَ المَجْلِ، كَجَمْرٍ دَحْرَجْتَهُ عَلَى رِجْلِكَ فَنَفِطَ، فَتَرَاهُ مُنْتَبِرًا وَلَيْسَ فِيهِ شَيْءٌ، فَيُصْبِحُ النَّاسُ يَتَبَايَعُونَ، فَلاَ يَكَادُ أَحَدٌ يُؤَدِّي الأَمَانَةَ، فَيُقَالُ: إِنَّ فِي بَنِي فُلاَنٍ رَجُلًا أَمِينًا، وَيُقَالُ لِلرَّجُلِ: مَا أَعْقَلَهُ وَمَا أَظْرَفَهُ وَمَا أَجْلَدَهُ، وَمَا فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةِ خَرْدَلٍ مِنْ إِيمَانٍ»، وَلَقَدْ أَتَى عَلَيَّ زَمَانٌ وَمَا أُبَالِي أَيَّكُمْ بَايَعْتُ، لَئِنْ كَانَ مُسْلِمًا رَدَّهُ عَلَيَّ الإِسْلاَمُ، وَإِنْ كَانَ نَصْرَانِيًّا رَدَّهُ عَلَيَّ سَاعِيهِ، فَأَمَّا اليَوْمَ: فَمَا كُنْتُ أُبَايِعُ إِلَّا فُلاَنًا وَفُلاَنًا.

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir, ia berkata: Telah mengabarkan kepada kami Sufyan [Ats-Tsauriy], ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Al-A'masy, dari Zaid bin Wahab, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Hudzaifah, ia mengatakan: Telah menceritakan kepada kami Rasulullah dua kejadian, satunya betul-betul telah kulihat, dan satunya masih kutunggu-kutunggu, beliau menceritakan kepada kami, "Di awal mula amanat diturunkan dalam relung hati para hamba, kemudian mereka tahu Al-Qur'an dan tahu sunnah," Dan beliau menceritakan kepada kami tentang diangkatnya amanah, beliau bersabda, "Seseorang tidur nyenyak dan amanat dicabut dari hatinya sehingga bekasnya bagaikan bekas perjalanan, lantas ia tidur nyenyak dan amanat dicabut kembali dan bekasnya bagaikan kutu di tangan, seperti bara api yang digelindingkan di kakimu sehingga nampak memar (beram-beram) dan kau lihat nampak memar (beram-beram) padahal sebenarnya tidak mengapa, kontan manusia berbondong-bondong berbaiat, dan nyaris tak seorangpun menunaikan amanat. Selanjutnya ada berita, 'Di Bani Fulan bin Fulan ada laki-laki terpercaya.' Dan dikatakan kepada laki-laki tadi, 'Alangkah bijaknya dia, alangkah cerdasnya dia, alangkah pemberaninya dia,' padahal sama sekali tak ada setitik iman pun dalam hatinya." Telah berlalu suatu masa bagiku yang aku tidak peduli siapa diantara kalian yang aku temani berjual-beli, sebab jikalau ia muslim, kemuslimannya menuntunnya menunaikan hak kepadaku, dan jikalau ia Nasrani, penguasa akan menuntunnya kepadaku, adapun hari ini, aku tidak membaiat selain si Fulan' dan Fulan.'

Penjelasan singkat hadits ini:

1.      Biografi Huzaifah bin Al-Yaman radhiyallahu ‘anhuma.

Lihat: https://umar-arrahimy.blogspot.com/

2.      Mempelajari Al-Qur’an didahulukan daripada mempelajari hadits.

Lihat: Pentingnya belajar Al-Qur'an

3.      Dianjurkan berdzikir dan berdo’a sebelum tidur agar terhindar dari keburukan saat tidur.

Al-Bara' bin 'Azib radhiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah berkata kepadaku: Jika engkau mendatangi tempat tidurmu maka berwudhulah seperti wudhumu untuk salat kemudian berbaringlah dengan samping kananmu dan baca ..

«اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِيْ إِلَيْكَ وَوَجَّهْتُ وَجْهِيْ إِلَيْك وَفَوَّضْتُ أَمْرِيْ إِلَيْكَ وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِيْ إِلَيْكَ رَهْبَةً وَرَغْبَةً إِلَيْكَ لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِيْ أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِيْ أَرْسَلْتَ»

"Ya Allah .. aku pasrahkan jiwaku kepada-Mu, dan aku arahkan wajahku (tujuan) kepada-Mu, dan aku gantungkan urusanku kepada-Mu, dan aku sandarkan pundakku (harapan) kepada-Mu, dengan penuh harap dan takut kepada-Mu, tidak ada tempat bersandar dan selamat dari-Mu kecuali kepada-Mu, aku beriman kepada Kitab-Mu yang Engkau turunkan, dan aku beriman kepada Nabi-Mu yang Engkau utus."

Rasulullah berkata: Jika engkau mati malam itu maka engkau mati dalam keadaan fitrah, dan jika engkau bangun pagi maka engkau bangun dengan pahalah. Jadikan do'a ini akhir yang kau ucapakan. [Sahih Bukhari dan Muslim]

Ø  Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma memerintahkan kepada seseorang jika hendak tidur agar membaca ..

«اللَّهُمَّ خَلَقْتَ نَفْسِى وَأَنْتَ تَوَفَّاهَا، لَكَ مَمَاتُهَا وَمَحْيَاهَا، إِنْ أَحْيَيْتَهَا فَاحْفَظْهَا، وَإِنْ أَمَتَّهَا فَاغْفِرْ لَهَا اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ الْعَافِيَة»

"Ya Allah .. Engkau menciptakan jiwaku dan Engkau juga lah yang mewafatkannya, untuk-Mu lah ia mati dan hidup, jika Engkau menghidupkannya maka jagalah ia, dan jika Engkau mematikannya maka ampunilah ia. Ya Allah .. sesungguhnya aku meminta kepada-Mu keselamatan."

Ibnu Umar mengatakan: Aku mendengarnya dari Rasulullah . [Shahih Muslim]

Lihat: Do'a sebelum dan sesudah tidur

4.      Buruknya keadaan di akhir zaman.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«سَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتُ، يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ، وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ، وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ، وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ، وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ»

"Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh kedustaan, pendusta dipercaya, dan orang jujur didustakan, penghianat diberi amanah, dan orang amanah dikhianati, dan Ar-Ruwaibidhah turut berbicara"

Ditanyakan: Apa itu ar-rawaibidhah?

Beliau menjawab:

«الرَّجُلُ التَّافِهُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ» [سنن ابن ماجه: صحيح]

"Orang bodoh (hina) berkomentar dalam urusan umum (yang bukan keahlihannya)". [Sunan Ibnu Majah: Shahih]

Ø  Dalam riwayat lain:

«السَّفِيهُ يَتَكَلَّمُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ» [مسند أحمد: حسن]

"Orang bodoh yang berbicara tentang urusan umum". [Musnad Ahmad: Hasan]

5.      Keutamaan amanah dalam jual beli.

Hakim bin Hizam radhiallahu 'anhu berkata; Rasulullah bersabda:

" البَيِّعَانِ بِالخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا، - أَوْ قَالَ: حَتَّى يَتَفَرَّقَا - فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِي بَيْعِهِمَا، وَإِنْ كَتَمَا وَكَذَبَا مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا " [صحيح البخاري ومسلم]

"Dua orang yang melakukan jual beli boleh melakukan khiyar (pilihan untuk melangsungkan atau membatalkan jual beli) selama keduanya belum berpisah", atau sabda Beliau: "hingga keduanya berpisah. Jika keduanya jujur dan menampakkan dagangannya maka keduanya diberkahi dalam jual belinya dan bila menyembunyikan dan berdusta maka akan dimusnahkan keberkahan jual belinya". [Shahih Bukhari dan Muslim]

Ø  Dari Abu Sa'id radhiyallahu 'anhu; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«التَّاجِرُ الصَّدُوقُ الأَمِينُ مَعَ النَّبِيِّينَ، وَالصِّدِّيقِينَ، وَالشُّهَدَاءِ» [سنن الترمذي: حسنه الألباني]

"  Seorang pedagang yang jujur dan dipercaya akan bersama dengan para Nabi, shiddiqun dan para syuhada`." [Sunan Tirmidziy: Hasan]

6.      Diantara sifat orang beriman adalah menjaga amanah.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ (1) ... وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ (8)} [المؤمنون : 1-8]

Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, ... Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. [ Al-Mu'minuun: 1 dan 8]

Ø  Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu berkata: Nabi tidak menkhutbahi kami kecuali beliau mengatakan:

" لَا إِيمَانَ لِمَنْ لَا أَمَانَةَ لَهُ " [مسند أحمد: حسن]

"Tidak sempurna imannya orang yang tidak menjaga amanahnya". [Musnad Ahmad: Hasan]

C.     Hadits Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu.

Imam Bukhari rahimahullah berkata:

6498 - حَدَّثَنَا أَبُو اليَمَانِ [الحَكَم بن نافع البَهراني]، أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، قَالَ: أَخْبَرَنِي سَالِمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ يَقُولُ: «إِنَّمَا النَّاسُ كَالإِبِلِ المِائَةِ، لاَ تَكَادُ تَجِدُ فِيهَا رَاحِلَةً»

Telah menceritakan kepada kami Abu Al-Yaman [Al-Hakam bin Nafi' Al-Bahraniy], ia berkata: Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib, dari Az-Zuhriy, ia berkata: Telah mengabarkan kepadaku Salim bin Abdillah, bahwasanya Abdullah bin Umar radhiallahu'anhuma menuturkan, Aku mendengar Rasulullah bersabda, "Manusia itu bagaikan seratus unta, namun hampir tak kau temukan satupun untuk dijadikan kendaraan."

Penjelasan singkat hadits ini:

1)      Biografi Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma.

Lihat: https://umar-arrahimy.blogspot.com/

2)      Sulitnya mendapatkan orang yang amanah.

3)      Kebanyakan manusia bersifat buruk.

Lihat: Paling banyak vs paling sedikit

Wallahu a’lam!

Lihat juga: Kitab Ar-Riqaq, bab 34; Mengasingkan diri adalah ketenangan daripada berinteraksi dengan kejelekan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...