بسم الله الرحمن الرحيم
Beberapa kawan bertanya
pada saya: "Bolehkah beribadah dengan niat semoga ujian lancar dan mendapat
nilai yang memuaskan?"
Untuk menjawab pertanyaan ini, coba kita perhatikan beberapa ayat dan hadits berikut:
1. Dalam surah Al-A'raaf
ayat 96 Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ
الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ
وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ} [الأعراف: 96]
Jikalau sekiranya
penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah kami akan melimpahkan
kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat
kami) itu, maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.
2. Surah Al-Maaidah ayat
66:
{وَلَوْ أَنَّهُمْ أَقَامُوا التَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ وَمَا أُنْزِلَ
إِلَيْهِمْ مِنْ رَبِّهِمْ لَأَكَلُوا مِنْ فَوْقِهِمْ وَمِنْ تَحْتِ أَرْجُلِهِمْ}[المائدة: 66]
Dan sekiranya mereka
sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat dan Injil dan (Al Quran) yang
diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan
dari atas dan dari bawah kaki mereka.
Maksudnya: Allah akan
melimpahkan rahmat-Nya dari langit dengan menurunkan hujan dan menimbulkan
rahmat-Nya dari bumi dengan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan yang buahnya melimpah
ruah.
3. Surah Huud ayat 3:
{وَأَنِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ
مَتَاعًا حَسَنًا إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ وَإِنْ
تَوَلَّوْا فَإِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ كَبِيرٍ} [هود: 3]
Dan hendaklah kamu
meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (jika kamu mengerjakan
yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus)
kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan
kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika
kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat.
4. Surah Huud ayat 52:
{وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ
السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا
مُجْرِمِينَ} [هود: 52]
Dan (Nabi Huud
berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah
kepada-Nya, niscaya dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan dia akan
menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan
berbuat dosa.
5. Surah Ath-Thalaaq
ayat 2-3:
{وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا . وَيَرْزُقْهُ
مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ} [الطلاق:
2-3]
Barangsiapa bertakwa
kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya
rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan barangsiapa yang bertawakkal
kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.
Ayat-ayat di atas
mengisyaratkan bahwa orang yang beriman, bertakwa, sungguh-sungguh menjalankan
ajaran agama, istigfar dan taubat, akan dilimpahkan oleh Allah baginya rezki
yang banyak baik berupa hidayah, harta, ilmu, kesehatan, dan semua jenis rezki.
Sabda
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, di antaranya:
1. Dari Anas bin
Malik radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ سَرَّهُ أَنْ
يُبْسَطَ لَهُ رِزْقُهُ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ [صحيح البخاري ومسلم]
"Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezkinya atau dipanjangkan
umurnya, hendaklah ia menyambung hubungan silaturahim". [Sahih Bukhari dan
Muslim]
2. Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu
berkata: Di masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ada dua orang
bersaudara, salah satu dari keduanya kerjanya cuma mendatangi Rasulullah untuk
menuntut ilmu, sedangkan yang satunya lagi bekerja untuk menafkahi saudaranya.
Yang mencari nafkah mengeluhkan saudaranya kepada Rasulullah, dan Rasulullah
bersabda kepadanya:
«لَعَلَّكَ تُرْزَقُ بِهِ» [سنن الترمذي: صححه
الألباني]
"Bisa
jadi engkau mendapatkan rezki karena menafkahinya" . [Sunan Tirmidzi:
Sahih]
3. Dari Umar radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda:
لَوْ أَنَّكُمْ
تَوَكَّلْتُمْ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ
تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا [سنن ابن ماجه: صححه الألباني]
"Sekiranya kalian bertawakkal kepada Allah dengan
sebenar-benarnya tawakkal, niscaya Allah akan memberimu rezki seperti Allah
memberi rezki kepada burung؛ keluar rumah
dengan perut kosong, dan kembali dengan perut kenyang". [Sunan Ibnu Majah:
Sahih]
Hadits-hadits di atas begitu
jelas mengisyaratkan bahwa silaturahmi, menafkahi pelajar agama, dan
sungguh-sungguh bertawakkal kepada Allah adalah wasilah untuk mendapatkan rezki
dari Allah.
Adapun sabda Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam:
"بَشِّرْ هَذِهِ الْأُمَّةَ بِالنَّصْرِ وَالسَّنَاءِ وَالتَّمْكِينِ،
فَمَنْ عَمِلَ مِنْهُمْ عَمَلَ الْآخِرَةِ لِلدُّنْيَا، لَمْ يَكُنْ لَهُ فِي الْآخِرَةِ
نَصِيب" [صحيح ابن حبان]
"Beri kabar
gembira bagi umat ini (Islam) dengan pertolongan dari Allah, kemuliaan dan
derajat yang tinggi, serta kekuasaan, maka barangsiapa dari mereka yang
melakukan amalan akhirat untuk mendapatkan dunia, ia tidak akan mendapatkan
bagian di akhirat". [Sahih Ibnu Hibban]
Hadits ini ditujukan bagi orang-orang yang melakukan ibadah dengan mengharapkan
imbalan dunia dari makhluk. Bukan bagi orang yang beribadah dengan
mengharapkan imbalan dunia dari Allah subhanahu wa ta'aalaa Sang
Pencipta, Pemilik, dan Pengatur alam semesta. Karena kalau bukan kepada Allah kita meminta urusan dunia, lalu mau ke mana lagi?
Dari 'Imran bin Hushain radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
Dari 'Imran bin Hushain radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«مَنْ قَرَأَ القُرْآنَ فَلْيَسْأَلِ
اللَّهَ بِهِ، فَإِنَّهُ سَيَجِيءُ أَقْوَامٌ يَقْرَءُونَ القُرْآنَ يَسْأَلُونَ بِهِ
النَّاسَ» [سنن الترمذي: حسنه الألباني]
"Barangsiapa
yang membaca Al-Qur'an maka mintalah kepada Allah dengan bacaannya itu, karena
sesungguhnya akan datang suatu kaum yang membaca Al-Qur'an dan meminta kepada
orang-orang dengan bacaannya". [Sunan Tirmidzi: Hasan]
Atau hadits tersebut ditujukan pada orang yang meminta kepada Allah kenikmatan dunia semata dan lupa akan kenikmatan
akhirat yang abadi. Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا
آتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ . وَمِنْهُمْ مَنْ
يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا
عَذَابَ النَّارِ . أُولَئِكَ لَهُمْ نَصِيبٌ مِمَّا كَسَبُوا وَاللَّهُ سَرِيعُ
الْحِسَابِ} [البقرة: 200 - 202]
Maka di antara manusia ada orang yang bendoa:
"Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia", dan tiadalah
baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat. Dan di antara mereka ada orang
yang bendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan
di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka". Mereka itulah
orang-orang yang mendapat bahagian daripada yang mereka usahakan; dan Allah
sangat cepat perhitungan-Nya. [Al-Baqarah: 200-202]
Ketahuilah, bahwa do'a adalah ibadah, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Bahkan salah satu ibadah yang paling mulia sampai Allah
mengancam orang-orang yang enggang berdo'a dan meminta kepada-Nya. Dalam surah
Gaafir ayat 60 yang artinya:
{وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ
لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ} [غافر: 60]
Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan
Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari
menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina".
Yang dimaksud dengan menyembah-Ku di sini ialah berdoa kepada-Ku.
Bahkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda:
«لَا يَرُدُّ القَضَاءَ إِلَّا الدُّعَاءُ» [سنن الترمذي: حسنه الألباني]
"Tidak ada
yang bisa menolak takdir kecuali do'a" . [Sunan Tirmidzi: Hasan]
Namun sangat disayangkan, banyak orang yang keinginannya hanya sebatas
dunia, sama sekali tidak mengharapkan kehidupan akhirat. Balasan bagi mereka
adalah neraka dan kerugian, Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا
وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ . أُولَئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ وَحَبِطَ مَا
صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ} [هود: 15-16]
"Barangsiapa
yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada
mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia
itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat,
kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di
dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan" . [Huud: 15-16]
Dan banyak pula orang yang beribadah dan berdo'a kepada Allah di saat
membutuhkan, dan jika keinginannya sudah dikabulkan, ia kembali lupa kepada
Allah yang telah mengabulkan permohonannya. Allah menghinakan orang-orang yang
berbuat demikian dalam surah Yunus ayat 12:
{وَإِذَا مَسَّ الْإِنْسَانَ الضُّرُّ
دَعَانَا لِجَنْبِهِ أَوْ قَاعِدًا أَوْ قَائِمًا فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُ ضُرَّهُ
مَرَّ كَأَنْ لَمْ يَدْعُنَا إِلَى ضُرٍّ مَسَّهُ كَذَلِكَ زُيِّنَ لِلْمُسْرِفِينَ
مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ} [يونس: 12]
Dan
apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada kami dalam keadaan berbaring,
duduk atau berdiri, tetapi setelah kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia
(kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa
kepada kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. begitulah
orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka
kerjakan.
Somoga kita tidak termasuk orang-orang yang kufur nikmat. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
تَعَرَّفْ إِلَيْهِ
فِي الرَّخَاءِ، يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّةِ [مسند أحمد: صحيح]
"Dekatlah kepada Allah di
waktu senang, Allah akan mendekatimu di waktu susah". [Musnad Ahmad:
Sahih]
Wallahu a'lam !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...