Senin, 18 April 2011

Syarat sah kalimat syahadat


بسم الله الرحمن الرحيم
Dua kalimat syahadat adalah pintu utama untuk masuk ke dalam agama Islam. Dua kalimat ini memiliki nilai tinggi di sisi Allah subhanahu wata'ala, kalimat yang akan menyelamatkan manusia di dunia dan di akhirat.
Namun apakah semua orang yang mengucapkan dua kalimat ini akan diterima oleh Allah subhanahu wata'ala?
Berikut adalah syarat diterimanya kalimat syahadat seseorang di sisi Allah subhanahu wata'ala agar dapat bermanfaat di akhirat. Syarat ini bukan syarat sah di hadapan manusia, karena siapa saja yang mengucapkan dua kalimat syahadat maka ia akan dihukumi telah masuk Islam dan selanjutnya dituntut untuk menjalankan amalan-amalan fardhu yang ada.
Syarat pertama: Mengetahui.
Mengetahui makna yang dikandung kalimat syahadat. Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ} [محمد: 19]
"Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan yang berhak disembah) selain Allah". (Muhammad:19)
 Diriwayatkan dari Usman -radhiallahu 'anhu-, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، دَخَلَ الْجَنَّةَ»
"Barangsiapa yang meninggal dan mengatahui bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, ia akan masuk surga". [Shahih Muslim]
Syarat kedua: Meyakini.
Setelah mengetahui makna kalimat syahadat, ia harus meyakini kebenaran makna tersebut tampa ada keraguan sedikitpun dalam hatinya. Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ} [الحجرات: 15]
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. mereka itulah orang-orang yang benar". (Al-Hujurat:15)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah -radhiallahu 'anhu-, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَأَنِّي رَسُولُ اللهِ، لَا يَلْقَى اللهَ بِهِمَا عَبْدٌ غَيْرَ شَاكٍّ فِيهِمَا، إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ»
"Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan Aku adalah utusan Allah, tidak seorang hamba pun yang bertemu dengan Allah dengan dua kalimat tersebut tanpa keraguan kecuali ia masuk surga". [Shahih Muslim]
Syarat ketiga: Menerima.
Setelah meyakini, ia harus menerima dengan lapang semua yang dikandung oleh kalimat syahadat dengan hati dan lisan. Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{إِنَّهُمْ كَانُوا إِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ يَسْتَكْبِرُونَ (35) وَيَقُولُونَ أَئِنَّا لَتَارِكُو آلِهَتِنَا لِشَاعِرٍ مَجْنُونٍ} [الصافات: 35، 36]
"Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka: "Laa ilaaha illallah" (Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah) mereka menyombongkan diri, dan mereka berkata: "Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sembahan-sembahan kami karena seorang penyair gila?" (Ash-Shaffat:35-36)
Dalam ayat di atas, Allah subhanahu wata'ala menyiksa ahli neraka lantaran mereka menyombongkan diri dan tidak mau menerima kandungan kalimat syahadat padahal mereka mengetahui dan meyakininya.
Syarat keempat: Melaksanakan.
Setelah menerima dengan lapang, ia harus melaksanakan kandungan kalimat syahadat tersebut. Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ} [الزمر: 54]
Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya. [Az-Zumar: 53-54]
{فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا} [النساء: 65]
"Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya". (An-Nisa:65)
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr -radhiallahu 'anhuma-, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يَكُونَ هَوَاهُ تَبَعًا لِمَا جِئْتُ بِهِ»
"Tidaklah sempurna keimanan seseorang di antar kalian sampai ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti ajaran yang aku bawa". [As-Sunnah karya Ibnu Abi 'Ashim: Sanadnya dhaif]
Syarat kelima: Jujur.
Dalam melaksanakan kandungan kalimat syahadat ia harus jujur, perkataan dan perbuatannya harus sesuai dangan keyakinannya. Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آمَنَّا بِاللَّهِ وَبِالْيَوْمِ الْآخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ (8) يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ إِلَّا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ} [البقرة: 8، 9]
"Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka Hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar". (Al-Baqarah:8-9)
 Dari Mu'az bin Jabal -radhiallahu 'anhu-, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَا مِنْ أَحَدٍ يَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، صِدْقًا مِنْ قَلْبِهِ، إِلَّا حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَى النَّارِ»
"Tidak seorangpun yang bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan bahwa sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan Rasul Allah, jujur dari lubuk hatinya, kecuali Allah mengharamkan baginya api neraka". [Shahih Bukhari]
Syarat keenam: Ikhlas.
Melaksanakan kandungan kalimat syahadat dengan penuh ikhlas hanya karena Allah subhanahu wata'ala semata, tidak ada syirik dan perasaan riya. Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{أَلَا لِلَّهِ الدِّينُ الْخَالِصُ} [الزمر: 3]
"Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik)". (Az-Zumar:3)
 Dari 'Itban bin Malik -radhiallahu 'anhu-, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ قَدْ حَرَّمَ عَلَى النَّارِ مَنْ قَالَ: لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، يَبْتَغِي بِذَلِكَ وَجْهَ اللَّهِ
"Sesungguhnya Allah mengharamkan neraka bagi orang-orang yang mengatakan: Tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah, ia mengatakannya hanya demi mengharapkan wajah Allah". [Bukhari-Muslim]
Syarat ketuju: Rasa cinta.
Melaksanakan semua kandungan kalimat syahadat dengan penuh rasa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ} [البقرة: 165]
"Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah". (Al-Baqarah:165)
Dari Anas radhiyallahu'anhu, Nabi -shallallahu 'alaihi wasallam- bersabda:
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
"Tidaklah beriman seorang dari kalian hingga aku lebih dicintainya daripada orang tuanya, anaknya dan dari manusia seluruhnya". [Shahih Bukhari dan Muslim]
 Dari Abu Hurairah -radhiallahu 'anhu-, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ»
"Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, tidak sempurnah iman seseoang diantara kalian sampai aku lebih ia cintai dari pada kedua orang tuanya, anak-anaknya". [Shahih Bukhari]
     
            Wallahu a'lam !

* Lihat juga Pembagian Tauhid
                    Keutamaan Tauhid
                    Awas ada syirik !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...