Pembahasan pertama:
Bab kedua kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhariy adalah: Bab keutamaan
puasa.
Dalam bab ini Imam Bukhari rahimahullah meriwayatkan satu hadits
dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘ahu.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Puasa itu
adalah pelindung, maka janganlah berkata buruk dan berkelakuan bodoh (saat
berpuasa). Dan jika seseorang mengajaknya berkelahi atau menghinanya maka
hendakalah ia mengatakan: “Sesungguhnya saya sedang puasa” dua kali.
Dan demi (Allah) Yang jiwaku di tangan-Nya, bau mulut orang yang
berpuasa lebih harum di sisi Allah ta’aalaa dari bau parfum “misk”.
(Allah berfirman): Ia meninggalkan makan, minum, dan syahwatnya demi
Aku. Ibadah puasa adalah untuk-Ku, dan Aku yang memberi balasannya, dan satu
kebaikan dilipat-gandakan sepuluh kali sepertinya.
Penjelasan singkat hadits di atas:
1.
Abu Hurairah radiyallahu'anhu; Biografi singkat dan beberapa keistimewaannya bisa di baca di sini "Abu Hurairah dan keistimewaannya".
2.
Puasa adalah pelindung dari perbuatan yang haram dan tercela.
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu
‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
«مَنِ اسْتَطَاعَ
البَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ، وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ،
وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ، فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ» [صحيح
البخاري ومسلم]
“Barangsiapa yang sudah mampu
menikah maka menikalah, karena sesungguhnya menikah itu akan menahan pandangan,
dan menjaga kemaluan (dari yang haram). Dan barangsiapa yang belum mampu maka
hendaklah ia berpuasa karena puasa dapat meredakan nafsu”. [Sahih Bukhari dan
Muslim]
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
«مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالعَمَلَ
بِهِ، فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ» [صحيح البخاري]
"Barangsiapa yang tidak meninggalkan
perkataan dan perbuatan dusta, maka Allah tidak mengharapkan darinya untuk
meninggalkan makanan dan minumannya". [Sahih Bukhari]
Dari Abu Dzar radiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
" صَوْمُ شَهْرِ الصَّبْرِ
وَثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ
صَوْمُ الدَّهْرِ، وَيُذْهِبُ مَغَلَةَ الصَّدْرِ "
“Puasa
di bulan kesabaran (Ramadhan) dan tiga hari pada setiap bulan adalah puasa
setahun, menghilangkan magalah di dada”.
Abu Dzar
bertanya: Apa itu "magalah" di dada?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab:
رِجْسُ الشَّيْطَانِ [مسند أحمد: صحيح]
“Godaan
setan”. [Musnad Ahmad: Sahih]
Dalam riwayat lain:
" يُذْهِبْنَ وَحَرَ
الصَّدْرِ " [مسند أحمد: صحيح]
“Menghilangkan
rasa dengki di dada”. [Musnad Ahmad: Sahih]
Juga sebagai pelindung dari
api neraka.
Dari Utsman bin Abi Al-‘Ash
radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersbada:
«الصَّوْمُ
جُنَّةٌ مِنَ النَّارِ كَجُنَّةِ أَحَدِكُمْ مِنَ الْقِتَالِ» [سنن النسائي: صحيح]
“Puasa adalah pelindung dari api neraka, sebagaimana perisai seorang
dari kalian melindunginya saat berperang” [Sunan An-Nasaiy: Sahih]
3. Bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah ta’aalaa
dari bau parfum “misk”.
Hadits ini dijadikan dalil oleh
ulama yang melarang siwak dan gosok gigi setelah pertengahan hari saat berpuasa,
karena akan menghilangkan bau mulutnya.
Pada beberapa bab selanjutnya
Imam Bukhari akan menyebutkan satu bab tentang ber-siwak bagi orang yang sedang
puasa, insyallah penjelasan masalah ini akan dibahas di sana.
Ulama juga berselisih, apakah
keharumannya di sisi Allah pada saat berpuasa atau nanti pada hari kiamat
sebagaimana dijelaskan dalam riwayat Imam Muslim:
«وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، لَخُلُوفُ
فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ، يَوْمَ الْقِيَامَةِ، مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ»
Dan demi (Allah) Yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, bau mulut orang yang
berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat dari bau parfum “misk”.
Hadits ini juga menunjukkan bahwa bisa jadi suatu yang dianggap buruk oleh manusia tapi di sisi Allah sangat baik, begitu pula sebaliknya.
Hadits ini juga menunjukkan bahwa bisa jadi suatu yang dianggap buruk oleh manusia tapi di sisi Allah sangat baik, begitu pula sebaliknya.
4.
Puasa adalah ibadah khusus untuk Allah ‘azza wa jalla, tidak ada
yang bisa mengetahui kuwalitasnya kecuali Allah semata, dan Allah sendiri yang
langsung memberi pahalanya, tidak ada yang mengetahui berapa banyak pahala yang
akan diperoleh kecuali Allah semata subhanahu wata’aalaa.
Dalam riwayat Imam Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
" كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ، الْحَسَنَةُ
عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ، قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: إِلَّا
الصَّوْمَ، فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ، يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ
أَجْلِي "
“Semua amalan kebaikan anak cucu Adam dilipat-gandakan, satu kebaikan
dibalas sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat, Allah ‘azza wa jalla
berfirman: Kecuali puasa, karena sesungguhnya puasa itu adalah untukku, dan aku
yang akan memberikan pahalanya, ia meninggalkan syahwat dan makanannya demi Aku”
5.
Makan, minum, dan berhubungan intim suami istri dengan sengaja membatalkan
puasa.
Allah subhanahu wa ta’aalaa berfirman:
{فَالْآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ
اللَّهُ لَكُمْ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ
مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ}
[البقرة: 187]
Maka
sekarang (di waktu malam) campurilah mereka (istrimu) dan ikutilah apa yang
telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang
putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai
(datang) malam, [Al-Baqarah: 187]
6.
Niat ikhlas berpuasa hanya demi Allah semata adalah syarat sah puasa.
Allah subhanahu wa ta’aalaa berfirman:
{وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ
مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ} [البينة: 5]
Padahal mereka tidak disuruh
kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam
(menjalankan) agama yang lurus (jauh dari syirik mempersekutukan Allah dan jauh
dari kesesatan). [Al-Bayyinah: 5]
7. Hadits ini menunjukkan betapa besarnya rahmat Allah subhanahu wa ta'aalaa untuk hamba-Nya dengan melipat-gandakan amal kebaikan.
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{مَنْ جَاءَ
بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَى
إِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ} [الأنعام: 160]
Barangsiapa membawa amal yang
baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; Dan barangsiapa yang
membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang
dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).
[Al-An’aam:160]
{إِنَّ اللَّهَ
لَا يَظْلِمُ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ وَإِنْ تَكُ حَسَنَةً يُضَاعِفْهَا وَيُؤْتِ مِنْ لَدُنْهُ
أَجْرًا عَظِيمًا} [النساء: 40]
Sesungguhnya Allah tidak
menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar
zarrah, niscaya Allah akan melipat-gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala
yang besar. [An-Nisaa’:40]
NB: Hadits Abu Hurairah ini
akan diriwayatkan ulang oleh Imam Bukhari pada beberapa bab selanjutnya (bab
kesembilan) dalam kitab Ash-Shaum, dan tambahan penjelasan akan disebutkan
nanti di sana insyaallah.
Pembahasan kedua:
Keutamaan lain bagi orang yang
berpuasa, diantaranya:
1) Puasa menghapuskan dosa-dosa.
Akan dijelaskan pada bab
selanjutnya, bab ketiga dan keenam.
2) Surga Ar-Rayyaan bagi orang yang berpuasa.
Akan dijelaskan pada bab
selanjutnya, bab keempat.
3) Dua kebahagiaan bagi orang yang berpuasa.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
"
وَلِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ: فَرْحَةٌ حِينَ يُفْطِرُ، وَفَرْحَةٌ حِينَ يَلْقَى
رَبَّهُ " [صحيح البخاري ومسلم]
“Dan bagi
orang yang berpuasa dua kebahagiaan: Bahagia ketika berbuka, dan bahagia ketika
bertemu Tuhannya”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
4) Dijauhkan dari neraka.
Dari Abu Sa’id Al-Khudriy
radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda:
«مَنْ
صَامَ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ، بَعَّدَ اللَّهُ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ
سَبْعِينَ خَرِيفًا» [صحيح
البخاري ومسلم]
“Barangsiapa yang berpuasa
sehari karena Allah, maka Allah akan menjauhkan wajahnya dari neraka sejauh 70
tahun perjalanan”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Dari ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu
‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ صَامَ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ بَاعَدَ
اللَّهُ مِنْهُ جَهَنَّمَ مَسِيرَةَ مِائَةِ عَامٍ» [سنن النسائي: حسن]
“Barangsiapa
yang berpuasa sehari karena Allah, maka Allah akan menjauhkan darinya neraka
Jahannam sejauh 100 tahun perjalanan”. [Sunan An-Nasa’i: Dihasankan oleh syekh
Albaniy]
Dari Abu Umamah radhiyallahu
‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ صَامَ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ جَعَلَ اللَّهُ بَيْنَهُ
وَبَيْنَ النَّارِ خَنْدَقًا كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ» [سنن الترمذي: صحيح]
“Barangsiapa
yang berpuasa sehari karena Allah, maka Allah akan menjadikan antara ia dan
neraka parit yang jauhnya antara langit dan bumi”. [Sunan Tirmidzi: Disahihkan
oleh syekh Albaniy]
5) Memberi syafa’at pada hari kiamat.
Dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu
‘anhuma; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
" الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ، يَقُولُ الصِّيَامُ: أَيْ رَبِّ، مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ
وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ، فَشَفِّعْنِي فِيهِ، وَيَقُولُ الْقُرْآنُ:
مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ، فَشَفِّعْنِي فِيهِ "، قَالَ: "
فَيُشَفَّعَانِ " [مسند أحمد: صحيح]
“Puasa dan Al-Qur’an akan
memberi syafa’at kepada hamba di hari kiamat. Puasa berkata: Wahai Tuhanku, aku
telah menahannya dari makanan dan syahwat di siang hari, maka izinkanlah aku
memberi syafa’at padanya. Dan Al-Qur’an berkata: Aku telah menanannya dari tidur
di malam hari, maka izinkanlah aku memberi syafa’at padanya. Kemudian keduanya
memeberi syafa’at”. [Musnad Ahmad: Shahih]
6) Tidak ada samanya.
Abu Umamah radiyallahu
‘anhu bertanya kepada Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam, amalan
apakah yang paling baik? Rasulullah menjawab:
«عَلَيْكَ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَا عِدْلَ لَهُ» [سنن النسائي: صحيح]
“Hendaklah engkau berpuasa
karena tidak ada amalan yang menyamainya”. [Sunan An-Nasai: Sahih]
Dalam riwayat lain, Abu Umamah bertanya: Wahai Rasulullah, perintahkanlah aku dengan sesuatu yang Allah memberi manfaat untukku dengannya?
Rasulullah menjawab:
«عَلَيْكَ بِالصِّيَامِ فَإِنَّهُ لَا مِثْلَ لَهُ» [سنن النسائي: صحيح]
“Hendaklah engkau berpuasa
karena tidak ada amalan yang menyamainya”. [Sunan An-Nasai: Sahih]
7) Do’a mustajab.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu
‘anhu: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"
ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ لَا تُرَدُّ، دَعْوَةُ الْوَالِدِ، وَدَعْوَةُ الصَّائِمِ، وَدَعْوَةُ
الْمُسَافِرِ "
“Tiga do’a yang tidak ditolak:
Do’a orang tua, do’a orang berpuasa, do’a orang bepergian jauh (musafir)”. [As-Sunan
Al-Kubra karya Al-Baihaqiy: Hasan]
Referensi: شرح كتاب الصوم من صحيح البخاري، المؤلف: عبد الله بن مانع العتيبي
Lihat juga:
Penjelasan singkat kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhari; Bab (1) Kewajiban puasa Ramadhan
Keutamaan puasa
Do’a berbuka puasa
Hadits Ibnu ‘Abbas; Allah mencatat kebaikan dan keburukan
mantap
BalasHapusJazakallahu khaeran, baarakallahu fiik!
Hapus