بسم الله الرحمن الرحيم
Hadits “anjuran puasa agar sehat”
diriwayatkan dari beberapa sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
seperti Abu Hurairah, Ibnu ‘Abbas, dan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu
‘anhum.
Semua sanad hadits ini sangat lemah, sehingga keseluruhannya tidak mampu
saling menguatkan. Berikut penjelasannya:
A.
Hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.
Diriwayatkan oleh Ath-Thabaraniy
dalam Al-Mu’jam Al-Ausath 8/174 no.8312, beliau berkata:
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ زَكَرِيَّا، نا جَعْفَرُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ
فُضَيْلٍ الْجَزَرِيُّ، نا مُحَمَّدُ بْنُ سُلَيْمَانَ بْنِ
أَبِي دَاوُدَ، نا زُهَيْرُ بْنُ مُحَمَّدٍ،
عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " اغْزُوا تَغْنَمُوا، وَصُومُوا
تَصِحُّوا، وَسَافِرُوا تَسْتَغْنُوا "
Musa bin Zakariya telah menceritakan kepada kami, ia berkata: Ja’far bin Muhammad bin
Fudhail Al-Jazariy telah menceritakan kepada kami, ia berkata: Muhammad bin Sulaiman bin Abi Daud telah menceritakan
kepada kami, ia berkata: Zuhair bin Muhammad telah
menceritakan kepada kami, dari Suhail bin Abi Shalih, dari bapaknya, dari Abu
Hurairah, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
“Berperanglah maka kalian akan mendapatkan harta rampasan, puasalah
maka kalian akan sehat, dan bepergian jaulah maka kalian akan mendapatkan
kekayaan”
Ath-Thabaraniy rahimahullah mengatakan:
لَمْ يَرْوِ هَذَا
الْحَدِيثَ عَنْ سُهَيْلٍ، بِهَذَا اللَّفْظِ، إِلَّا زُهَيْرُ بْنُ مُحَمَّدٍ
“Tidak ada yang meriwayatkan hadits ini dari Suhail seperti
lafadz ini kecuali Zuhair bin Muhammad”.
Al-‘Iraqiy rahimahullah mengatakan sanadnya lemah. [Al-Mugniy hal.973]
Al-Mundziriy dalam At-Targiib wa At-Tarhiib
2/49-50 no.1450, dan Al-Haitsamiy dalam Majma’ Az-Zawaid no.5070
mengatakan: Diriwayatkan oleh Ath-Thabaraniy dalam Al-Ausath, dan semua
perawinya tsiqah.
Namun Al-Haitsamiy menyebutkan ulang pada hadits
no.9657, dan beliau mengatakan:
رواه الطبراني في الأوسط عن شيخه موسى بن زكريا فإن كان الراوي عن شباب فقد
تكلم فيه الدارقطني وإن كان غيره فلم أعرفه، وبقية رجاله ثقات.
“Hadits ini diriwayatkan oleh Ath-Thabaraniy
dalam Al-Ausath dari gurunya Musa bin Zakariya; Jika ia (Musa) adalah rawiy
yang meriwayatkan dari Syabab, maka Ad-Daraqutniy telah mengeritik periwayatan
haditsnya, namun jika bukan dia maka aku tidak mengetahuinya, dan perwi-perawi
yang lainya semua tsiqah”.
Sanad hadits ini sangat lemah; Karena Musa bin Zakariya At-Tustariy, Al-Hakim menukil dari Imam
Ad-Daraquthniy mengatakan: Periwatan haditsnya ditolak (matruuk).
[Miizaan Al-I’tidal 4/205]
Diriwayatkan melalui jalur lain oleh Abi ‘Arubah Al-Harraniy
(w.318H) dalam kumpulan haditsnya riwayat Al-Hakim no.45, Ibnu Al-Muqri’
(w.381H) dalam haditsnya no.1, Al-‘Uqailiy dalm Adh-Dhu’afaa Al-Kabiir
2/92, dan Abu Nu’aim dalam Ath-Thibb An-Nabawiy 1/239 no.113:
عن إِسْحَاق
بن زَيْدٍ الْخَطَّابِيُّ ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ سُلَيْمَانَ،
عَنْ زُهَيْرِ بْنِ مُحَمَّدٍ، عَنْ سُهَيْلِ بْنِ
أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " اغْزُوا؛ تَغْنَمُوا، وَصُومُوا؛ تَصِحُّوا، وَسَافِرُوا
تَصِحُّوا "
Dari Ishaq bin Zayd Al-Khathabiy, ia berkata: Muhammad bin Sulaiman telah menceritakan kepada kami, dari Zuhair bin Muhammad, dari Suhail bin Abi Shalih, dari bapaknya, dari Abi Hurairah, ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berperanglah maka kalian akan mendapatkan harta rampasan, berpuasalah maka kalian akan sehat, dan bepergian jauhlah maka kalian akan sehat"
Al-‘Uqailiy rahimahullah mengatakan:
لَا يُتَابَعُ عَلَيْهِ
إِلَّا مِنْ وَجْهٍ فِيهِ لِينٌ
“Tidak ada yang mendukungnya kecuali dari sanad yang lemah”.
Hadits ini mungkar, tidak ada yang
meriwayatkan dari Suhail bin Abi Shalih kecuali Zuhair
bin Muhammad At-Tamimiy, Abu Al-Mundzir Al-Khurasaniy[1];
Derajat hadits yang diriwayatkannya diperselisihkan:
Yahya bin Ma’in (w.233H) terkadang megatakan tsiqah, terkadang
mengatakan: Periwayatan haditsnya tidak mengapa (ليس به بأس), dan terkadang mengatakan: Ia lemah.
Ibnu Al-Madiniy (w.234H) mengatakan: لا بأس به .
Imam Ahmad (w.241H) terkadang mengatakan: haditsnya baik (مستقيم الحديث), terkadang mengatakan: Riwayatnya
mendekati riwayat yang sahih (مقارب الحديث), terkadang mengatkan: لم يكن به بأس .
Imam Bukhari (w.256H) mengatakan: Penduduk Syam meriwayatkan darinya
hadits-hadits yang mungkar.
Al-‘Ijliy (w.261H) mengatakan: جائز الحديث Haditsnya
boleh (diterima). Dalam riwayat lain imengatakan: Periwayatan haditsnya tidak
mengapa, tapi hadits-hadits yang diriwayatkan penduduk Syam darinya tidak aku
sukai.
Ya’qub bin Syaibah (w.262H) mengatakan: صدوق صالح
الحديث .
Abu Zur’ah Ar-Raziy (w.264) mengkategorikannya
sebagai perawi yang lemah.
Abu Hatim Ar-Raziy (w.277H) berkata:
محله الصدق وفي حفظه
سوء، وكان حديثه بالشام أنكر من حديثه بالعراق لسوء حفظه، وكان من أهل خراسان سكن المدينة
وقدم الشام، فما حدث من كتبه فهو صالح، وما حدث من حفظه ففيه أغاليط
Derajat haditsnya hasan, hafalannya agak buruk, hadits yang ia riwayatkan di Syam lebih
mungkar dibandingkan dengan hadits yang ia riwayatkan di ‘Iraq karena
hafalannya yang buruk. Ia orang Khurasan yang tinggal di Madinah dan
mengunjungi negri Syam, apa yang ia riwayatkan dengan melihat bukunya maka periwayatannya
itu baik, dan apa yang ia riwayatkan dengan mengandalkan hafalannya maka periwayatannya
itu banyak kekeliruan.
Utsman Ad-Darimiy (w.280H) mengatakan: Ia tsiqah, dan memiliki beberapa
kesalahan.
Musa bin Harun Al-Hammal (w.294H): Saya berharap ia shaduq.
An-Nasaiy (w.303H) mengatakan: ليس بالقوي Periwayatan
haditsnya tidak kuat.
Zakariya As-Sajiy (w.307H) mengatakan: Ia shaduq, haditsnya mungkar.
Ibnu Hibban (w.354H) menyebutnya dalam “Ats-Tsiqat” dan mengatakan: يخطئ ويخالف Ia melakukan keasalahan dan menyalahi
riwayat orang lain.
Ibnu ‘Adiy (w.365H) berkata: Beberapa hadits yang ia riwayatkan
derajatnya mungkar, kemungkinan penduduk Syam melakukan kesalahan ketika
meriwayatkan darinya, karena jika yang meriwayatkan darinya adalah penduduk
‘Iraq maka haditsnya mirip dengan hadits yang baik, dan aku berharap
periwayatan haditsnya tidak mengapa (لا بأس به).
Al-Hakim Abu Ahmad (w.378H) mengatkan: Beberapa hadits yang ia
riwayatkan mungkar.
Adz-Dzahabiy (w.748H) mengatakan: ثقة يغرب ، ويأتي بما ينكر Ia tsiqah,
terkadang meriwayatkan hadits garib (aneh), dan meriwayatkan hadits yang dianggap
mungkar.
Ibnu Hajar (w.852H) berkata: Ia tsiqah, kecuali hadits yang diriwayatkan
penduduk Syam darinya tidak baik maka ia dilemahkan karena itu.
Kesimpulan: Hadits
yang diriwayatkan Zuhair derajatnya sahih atau hasan kecuali yang diriwayatkan oleh
penduduk Syam darinya maka hadits tersebut mungkar, seperti hadits di atas
karena yang meriwayatkan darinya adalah Muhammad bin Sulaiman bin Abi Daud
Al-Harraaniy, dan ia adalah dari penduduk Syam.
Bukti lain kalau hadits ini mungkar adalah karena Zuhair telah menyelisihi lafadz riwayat yang lebih kuat yang
tidak menyebutkan lafadz “anjuran puasa agar sehat”:
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam musnad-nya 14/507 no.8945,
beliau berkata:
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ،
حَدَّثَنَا ابْنُ لَهِيعَةَ، عَنْ دَرَّاجٍ، عَنْ ابْنِ حُجَيْرَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ،
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " سَافِرُوا تَصِحُّوا،
وَاغْزُوا تَسْتَغْنُوا "
Qutaibah telah menceritakan kepada kami, ia berkata: Ibnu Lahi’ah telah
menceritakan kepada kami, dari Darraaj, dari Ibnu Hujairah, dari Abi Hurairah;
Bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Bepergian jauhlah
maka kalian akan sehat, dan berperanglah maka kalian akan kaya”
Syekh Albaniy rahimahullah menghukumi hadits ini hasan dalam
kitab silsilah Ash-Shahihah 7/1065 no.3352.
Diriwayatkan juga oleh Al-Qudha’iy dalam musnad Asy-Syihaab 1/364
no.623:
عن مُحَمَّد
بن عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الرَّدَّادِ، عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِيهِ،
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
«سَافِرُوا تَصِحُّوا وَتَغْنَمُوا»
Dari Muhammad bin Abdirrahman Ar-Raddaad,
dari Suhail bin Abi Shalih, dari bapaknya, dari Abi Hurairah, ia berkata:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Bepergian jauhlah
maka kalian akan sehat dan mendapatkan harta”
Sanad hadits ini lemah karena Muhammad bin
Abdirrahman Ar-Raddaad[2];
Abu Hatim Ar-Raziy berkata: Periwayatan haditsnya tidak kuat.
B.
Hadits
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma.
Diriwayatkan oleh Ibnu ‘Adiy dalam kitabnya Al-Kaamil fii
Dhu’afaa’ Ar-Rijaal 8/324:
عن نَهْشَل بن سَعِيد عَنِ الضَّحَّاكِ،
عنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَال رَسُول اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسلَّمَ: "
سَافِرُوا تَصِحُّوا، وَصُومُوا تَصِحُّوا، وَاغْزُوا تغنموا ".
Dari Nahsyal bin Sa’id, dari Adh-Dhahhak,
dari Ibnu ‘Abbas; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Bepergian
jauhlah maka kalian akan sehat, berpuasalah maka kalian akan sehat, dan
berperanglah maka kalian akan mendapatkan harta rampasan”
Hadits ini sangat lemah karena dua cacat:
1. Pada sanadnya ada Nahsyal bin Sa’id Al-Bashriy, Abu Abdillah Al-Khurasaniy[3];
Abu Hatim Ar-Raziy, An-Nasa’iy, dan Ibnu Hajar mengatakan: Periwayatan
haditsnya ditolak (matruuk).
Sedangkan Ishak bin Rahawaih mengklaimnya sebagai pendusta.
2.
Sanadnya terputus, karena
Adh-Dhahhaak tidak pernah menerima hadits dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma.
[Al-Marasiil karya Ibnu Abi Hatim hal.94]
C.
Hadits Ali
bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu.
Diriwayatkan oleh Ibnu ‘Adiy dalam kitabnya Al-Kaamil fii
Dhu’afaa’ Ar-Rijaal 3/227:
عن حسين بن عبد الله، عن أبيه، عن جده؛ عن عليّ أن رسول الله
صلى الله عليه وسلم صلى الله عليه وسلم قال: " صُومُوا تَصِحُّوا ".
Dari Husain bin Abdillah, dari bapaknya,
dari kakeknya, dari Ali; Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: “Berpuasalah maka kalian akan sehat”
Hadits ini sangat lemah karena pada
sanadnya ada Husain bin Abdillah bin Dhumairah
Al-Madaniy Al-Himyariy[4];
Imam Bukhari mengatakan: Periwayatan haditsnya mungkar.
Imam Malik dan Abu Hatim Ar-Raaziy mengklaimnya sebagai pembohong.
Ash-Shaganiy menghukumi hadits ini palsu dalam kitabnya Al-Maudhu’at
no.72.
Lihat: Al-Fawaid Al-Majmu’ah karya Asy-Syaukaniy hal.90, Silsilah
Adh-Dha’ifah karya Al-Albaniy 1/420 no.253, dan 11/305 no.5188.
Wallahu ta’aalaa a’lam!
Lihat juga:
[1]
Lihat biografi " Zuhair
bin Muhammad " dalam kitab: Taariikh Ibnu Ma'in riwayat Utsman
Ad-Darimiy hal.113, dan riwayat Ad-Duriy 4/367, Sualaat Abi Daud lil Imam Ahmad
hal.233, Adh-Dhu'afaa' Ash-Shagiir karya Al-Bukhariy hal.50 , Ats-Tsiqaat karya
Al-‘Ijliy 1/371, Adh-Dhu'afaa' karya Abu Zur'ah Ar-Raziy 2/618, Adh-Dhu'afaa'
karya An-Nasa'iy hal.180 , Adh-Dhu'afaa' Al-Kabiir karya Al-'Uqaily 2/92,
Al-Jarh wa At-Ta'diil karya Ibnu Abi Hatim 3/589, Ats-Tsiqaat karya Ibnu Hibban
6/337, Al-Kaamil karya Ibnu 'Adiy 4/177, Taarikh Asmaa’ Ats-Tsiqaat karya Ibnu
Syahin hal.90, Adh-Dhu'afaa' karya
Ibnu Al-Jauziy 1/297, Tahdziib Al-Kamaal karya Al-Mizziy 9/414, Al-Kasyif karya
Adz-Dzahabiy 1/408, Miizaan Al-I’tidaal karya Adz-Dzahabiy 2/84, Tahdziib
At-Tahdziib karya Ibnu Hajar 3/348, Taqriib At-Tahdziib karya Ibnu Hajar hal.217.
[2]
Lihat biografi " Muhammad
bin Abdirrahman Ar-Raddaad " dalam kitab: Al-Jarh wa At-Ta'diil 7/315, Al-Kaamil 7/402, Adh-Dhu'afaa'
karya Ibnu Al-Jauziy 3/75, Miizaan Al-I'tidaal 3/623, Lisaan
Al-Miizaan karya Ibnu Hajar 7/285.
[3]
Lihat biografi " Nahsyal
bin Sa’id " dalam kitab: Adh-Dhu'afaa' Ash-Shagiir karya
Al-Bukhariy hal.120 , Adh-Dhu'afaa' Al-Kabiir 4/309,
Al-Majruhiin karya Ibnu Hibban 3/52, Al-Kaamil 8/323,
Adh-Dhu'afaa' karya Abu Nu'aim hal.152 , Adh-Dhu'afaa' karya Ibnu Al-Jauziy 3/166,
Tahdziib Al-Kamaal 30/31, Miizaan Al-I'tidaal 4/275, Al-Kasyf Al-Hatsits karya Ibnu Al-'Ajamiy hal.268 , Taqriib
At-Tahdziib hal.566.
[4]
Lihat biografi " Husain
bin Abdillah " dalam kitab: Adh-Dhu'afaa' Ash-Shagiir karya
Al-Bukhariy hal.37 , Adh-Dhu'afaa' Al-Kabiir 1/246,
Al-Majruhiin 1/244, Al-Kaamil 3/225,
Adh-Dhu'afaa' karya Ibnu Al-Jauziy 1/214, Miizaan Al-I'tidaal 1/538, Lisaan Al-Miizaan 3/173.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...