بسم الله الرحمن الريحم
Abdullah bin Umar radhiyallahu
'anhuma berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pernah memegang pundakku dan bersabda:
«كُنْ فِي الدُّنْيَا
كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ»، وفي
رواية: «وَعُدَّ
نَفْسَكَ فِي أَهْلِ القُبُورِ»
“Jadilah kamu di dunia ini seakan-akan
orang asing atau seorang pengembara."
Dan dalam riwayat lain: “Dan anggap dirimu
sebagai penghuni kubur”.
Ibnu Umar juga berkata;
إِذَا
أَمْسَيْتَ فَلَا تَنْتَظِرْ الصَّبَاحَ وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلَا تَنْتَظِرْ
الْمَسَاءَ وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ
'Bila kamu berada di sore hari, maka
janganlah kamu menunggu datangnya waktu pagi, dan bila kamu berada di pagi
hari, maka janganlah menunggu waktu sore, pergunakanlah waktu sehatmu sebelum
sakitmu, dan hidupmu sebelum matimu.' [Shahih Bukhari dan Sunan Tirmidziy]
1.
Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu
‘anhuma.
Lihat biografinya di sini: https://umar-arrahimy.blogspot.com/
2.
Kehidupan dunia hanya
sementara.
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{وَمَا
هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ
لَهِيَ الْحَيَوَانُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ} [العنكبوت: 64]
Dan tiadalah kehidupan dunia Ini
melainkan senda gurau dan main-main. dan Sesungguhnya akhirat Itulah yang Sebenarnya
kehidupan, kalau mereka Mengetahui. [Al-'Ankabuut:64]
Maksudnya: Kesenangan-kesenangan duniawi
itu hanya sebentar dan tidak kekal, janganlah orang terperdaya dengan
kesenangan-kesenangan dunia, serta lalai dari memperhatikan urusan akhirat.
Ø Abdullah bin Mas'ud -radhiyallahu 'anhu- berkata:
Rasulullah -shallallahu 'alahi wasallam- tidur di atas tikar lalu beliau
bangun, tikar itu membekas di lambung beliau, kami berkata: Andai kami
membuatkan hamparan
lunak untuk anda!
Beliau bersabda:
مَا
لِي وَمَا لِلدُّنْيَا مَا أَنَا فِي الدُّنْيَا إِلَّا كَرَاكِبٍ اسْتَظَلَّ
تَحْتَ شَجَرَةٍ ثُمَّ رَاحَ وَتَرَكَهَا
"Apa urusanku dengan dunia, aku di dunia tidak lain
seperti pengendara yang bernaung di bawah pohon setelah itu pergi dan
meninggalkannya." [Sunan Tirmidziy: Shahih]
Lihat: Hakikat kehidupan dunia
3.
Kenikmatan dunia hanya
sedikit.
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{أَرَضِيتُمْ
بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا مِنَ الْآخِرَةِ فَمَا مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فِي
الْآخِرَةِ إِلَّا قَلِيلٌ} [التوبة:
38]
Apakah kamu puas dengan kehidupan di
dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? padahal kenikmatan hidup di dunia Ini
(dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit. [At-Taubah:38]
Ø Dari Mustaurid radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
وَاللَّهِ
مَا الدُّنْيَا فِي الآخِرَةِ إِلاَّ مِثْلُ مَا يَجْعَلُ أَحَدُكُمْ إِصْبَعَهُ
هَذِهِ - السَّبَّابَة - فِي الْيَمِّ فَلْيَنْظُرْ بِمَ يَرْجِعُ . [صحيح مسلم]
“Demi Allah, tiadalah dunia ini jika
dibandingkan dengan akhirat kecuali ibarat seseorang dari kalian memasukkan
telunjuknya ke dalam laut maka perhatikanlah berapa banyak air yang tersisa (di
telunjuknya)?” [Sahih Muslim]
4.
Beramal di dunia untuk
bekal di akhirat.
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{وَيُطْعِمُونَ
الطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا (8) إِنَّمَا
نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا (9)
إِنَّا نَخَافُ مِن رَّبِّنَا يَوْمًا عَبُوسًا قَمْطَرِيرًا (10) فَوَقَاهُمُ
اللَّهُ شَرَّ ذَٰلِكَ الْيَوْمِ وَلَقَّاهُمْ نَضْرَةً وَسُرُورًا (11)
وَجَزَاهُم بِمَا صَبَرُوا جَنَّةً وَحَرِيرًا} [الانسان : 8-12]
Dan
mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan
orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk
mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan
tidak pula (ucapan) terima kasih. Sesungguhnya kami takut akan (azab) Tuhan
kami pada suatu hari yang (di hari itu) orang-orang bermuka masam penuh
kesulitan. Maka Tuhan memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan
kepada mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati. Dan Dia memberi balasan
kepada mereka karena kesabaran mereka (dengan) surga dan (pakaian) sutera.
[Al-Insan: 8-12]
Ø Dari Ubay bin Ka'b radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
"
مَنْ عَمِلَ مِنْهُمْ بِعَمَلِ الْآخِرَةِ لِلدُّنْيَا، فَلَيْسَ لَهُ فِي
الْآخِرَةِ نَصِيبٌ " [مسند
أحمد: صحيح]
"Barangsiapa di antara mereka mengerjakan amalan
akhirat untuk keduniaan, maka di akhirat dia tidak akan mendapatkan
bagian." [Musnad Ahmad: Shahih]
Lihat: Hadits Umar; Amal dan Niat
5.
Jangan terlena dengan
kenikmatan dunia.
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{فَأَمَّا
مَنْ طَغَى (37) وَآثَرَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا (38) فَإِنَّ الْجَحِيمَ هِيَ
الْمَأْوَى} [النازعات:
37 - 39]
Adapun orang yang melampaui batas, dan
lebih mengutamakan kehidupan dunia, Maka Sesungguhnya nerakalah tempat
tinggal(nya). [An-Naazi'aat: 37-39]
Dari Abu Sa'id Al-Khudry radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ وَإِنَّ اللَّهَ
مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيهَا فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُونَ فَاتَّقُوا الدُّنْيَا وَاتَّقُوا
النِّسَاءَ فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِى إِسْرَائِيلَ كَانَتْ فِى النِّسَاءِ
"Sesungguhnya dunia ini adalah kenikmatan yang menggiurkan, dan
sesungguhnya Allah menjadikan kamu khalifah (penghuni) di dalamnya, kemudian
meperhatikan bagaimana kalian menjalaninya. Maka hati-hatilah dengan dunia, dan
hati-hatilah dengan wanita, karena sesungguhnya cobaan pertama yang menimpa
kaum Bani Israil adalah cobaan wanita." [Sahih Muslim]
6.
Jangan menunda-nunda
kebaikan.
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{وَسَارِعُوا
إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ
أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ} [آل
عمران : 133]
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan
dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang
disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. [Ali 'Imran: 133]
Ø Dari Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu 'anhu;
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«التُّؤَدَةُ فِي كُلِّ شَيْءٍ إِلَّا
فِي عَمَلِ الْآخِرَةِ»
"Perlahan (tidak tergesa-gesa) dalam
segala sesuatu itu baik, kecuali dalam beramal untuk akhirat." [Sunan Abi
Daud: Shahih]
7.
Pergunakan kesehatan
dan kesempatan dengan sebaik-baiknya.
Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma
berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
نِعْمَتَانِ
مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
"Dua kenikmatan yang sering dilupakan
oleh kebanyakan manusia adalah kesehatan dan waktu luang." [Shahih
Bukhari]
Ø Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda kepada seseorang yang beliau nasehati:
اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ:
شَبَابَكَ قَبْلَ هِرَمِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاءَكَ قَبْلَ
فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
"Manfaatkanlah lima hal sebelum datang
lima hal: Masa mudamu sebelum masa tuamu, kesehatanmu sebelum sakitmu, saat
kayamu sebelum miskinmu, kesempatanmu sebelum kesibukanmu, dan hidupmu sebelum
matimu”. [Al-Mustadarak karya Al-Hakim: Shahih]
8.
Senantiasa mengingat
kematian.
Allah subhanahu wa ta'aalaa
berfirman:
{وَمَا
تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ} [لقمان: 34]
Dan tiada seorangpun yang dapat
mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi
Maha Mengenal. [Luqman:34]
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«أَكْثِرُوا
ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ» [سنن
الترمذي: هذا حديث حسن]
"Perbanyaklah kalian mengingat pemutus
kenikmatan", yaitu kematian. [Sunan At-Tirmidziy: Hasan]
9.
Jangan sampai menyesal.
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ
ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ (9) وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ
قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى
أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ (10) وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ
نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُون} [المنافقون: 9 - 11]
Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan
kamu dari mengingat Allah, barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah
orang-orang yang merugi. Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami
berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu;
lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan
(kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan
aku termasuk orang-orang yang saleh?" Dan Allah sekali-kali tidak akan
menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan
Allah Maha mengenal apa yang kamu kerjakan. [Al-Munafiquun: 9-11]
{حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ
الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ (99) لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ
كَلَّا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا} [المؤمنون: 99،
100]
(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu),
hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata:
"Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh
terhadap yang telah aku tinggalkan. sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah
perkataan yang diucapkannya saja. [Al-Mu’minuun: 99-100]
{وَجِيءَ
يَوْمَئِذٍ بِجَهَنَّمَ ۚ يَوْمَئِذٍ يَتَذَكَّرُ الْإِنسَانُ وَأَنَّىٰ لَهُ
الذِّكْرَىٰ (23) يَقُولُ يَا لَيْتَنِي قَدَّمْتُ لِحَيَاتِي} [الفجر: 23-24]
Dan pada hari itu diperlihatkan neraka
Jahannam; dan pada hari itu ingatlah manusia, akan tetapi tidak berguna lagi
mengingat itu baginya. Dia mengatakan: "Alangkah baiknya kiranya aku
dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini". [Al-Fajr: 23-24]
Lihat: Jangan sampai menyesal
Wallahu a'lam!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...