بسم الله الرحمن الرحيم
1.
Semua
makhluk takut kepada Allah
Allah
subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَلِلَّهِ يَسْجُدُ مَا
فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مِنْ دَابَّةٍ وَالْمَلَائِكَةُ وَهُمْ لَا
يَسْتَكْبِرُونَ (49) يَخَافُونَ رَبَّهُمْ مِنْ فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُونَ مَا
يُؤْمَرُونَ} [النحل: 49، 50]
Dan
kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua
makhluk yang melata di bumi dan (juga) para malaikat, sedang mereka (malaikat)
tidak menyombongkan diri. Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas
mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka). [An-Nahl: 49-50]
{أُولَئِكَ الَّذِينَ
يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَى رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ
وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُ إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ
مَحْذُورًا} [الإسراء: 57]
Orang-orang
(tuhan) yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka
siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan
rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; Sesungguhnya azab Tuhanmu adalah
suatu yang (harus) ditakuti.
[Al-Israa':57]
2.
Takut hanya kepada
Allah
Allah
subhanahu wata’aalaa berfirman:
{إِنَّمَا ذَٰلِكُمُ
الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءَهُ فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِن كُنتُم
مُّؤْمِنِينَ} [آل عمران : 175]
Sesungguhnya mereka itu tidak lain
hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang
musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah
kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman. [Ali 'Imran: 175]
{أَلَيْسَ اللَّهُ
بِكَافٍ عَبْدَهُ ۖ وَيُخَوِّفُونَكَ بِالَّذِينَ مِن دُونِهِ ۚ وَمَن يُضْلِلِ
اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ} [الزمر : 36]
Bukankah Allah cukup untuk melindungi
hamba-hamba-Nya. Dan mereka mempertakuti kamu dengan (sembahan-sembahan)
yang selain Allah? Dan siapa yang disesatkan Allah maka tidak seorangpun
pemberi petunjuk baginya. [Az-Zumar: 36]
3.
Beribadah dengan rasa
takut
Allah
subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَادْعُوهُ خَوْفًا
وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِينَ} [الأعراف : 56]
Dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut
(tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah
amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. [Al-A'raaf: 56]
{تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ
عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا} [السجدة : 16]
Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya
dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan
harap. [As-Sajadah: 16]
{رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ
وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ
يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ} [النور: 37]
Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh
perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari)
mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada
suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang.
[An-Nuur: 37]
4.
Meninggalkan maksiat
karena takut kepada Allah
Allah
subhanahu wata’aalaa berfirman:
{لَئِنْ بَسَطْتَ إِلَيَّ
يَدَكَ لِتَقْتُلَنِي مَا أَنَا بِبَاسِطٍ يَدِيَ إِلَيْكَ لِأَقْتُلَكَ إِنِّي
أَخَافُ اللَّهَ رَبَّ الْعَالَمِينَ} [المائدة: 28]
"Sungguh
kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali
tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut
kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam". [Al-Maidah: 28]
{قُلْ إِنِّي أَخَافُ
إِنْ عَصَيْتُ رَبِّي عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ} [الأنعام:
15]
Katakanlah:
"Sesungguhnya aku takut akan azab hari yang besar (hari kiamat),
jika aku mendurhakai Tuhanku". [Al-An’am: 15]
Ø Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Nabi shallallahu'alaihiwasallam
bersabda:
سَبْعَةٌ
يُظِلُّهُمْ اللَّهُ تَعَالَى فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ:
إِمَامٌ عَدْلٌ، وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ اللَّهِ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ
مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ اجْتَمَعَا
عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ
وَجَمَالٍ فَقَالَ: إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ
فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ، وَرَجُلٌ
ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
"Ada tujuh (golongan orang beriman) yang akan mendapat
naungan (perlindungan) dari Allah di bawah naungan-Nya (pada hari qiyamat) yang
ketika tidak ada naungan kecuali naungan-Nya. Yaitu; (1) Pemimpin yang adil, (2)
seorang pemuda yang menyibukkan dirinya dengan 'ibadah kepada Rab-nya, (3) seorang
laki-laki yang hatinya terpaut dengan masjid, (4) dua orang laki-laki yang
saling mencintai karena Allah, keduanya bertemu karena Allah dan berpisah
karena Allah, (5) seorang laki-laki yang diajak berbuat maksiat oleh seorang
wanita kaya lagi cantik lalu dia berkata: "Aku takut kepada Allah",
(6) seorang yang bersedekah dengan menyembunyikannya hingga tangan kirinya
tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya, dan (7) seorang
laki-laki yang berdzikir kepada Allah dengan mengasingkan diri sendirian hingga
kedua matanya basah karena menangis". [Shahih Bukhari dan Muslim]
Ø Umar bin Khathab radhiyallahu 'anhu berkata:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
«أَمَارَةُ الْمُنَافِقِ الَّذِي
لا تَسُؤُهُ سَيِّئَتُهُ، وَلا تَسُرُّهُ حَسَنَتُهُ، إِنْ عَمِلَ خَيْرًا لَمْ يَرْجُو
مِنَ اللَّهِ فِي ذَلِكَ الْخَيْرِ ثَوَابًا، وَإِنْ عَمِلَ شَرًّا لَمْ يَخَفْ مِنَ
اللَّهِ فِي ذَلِكَ الشَّرِّ عُقُوبَةً» [صفة
النفاق ونعت المنافقين لأبي نعيم: إسناده حسن]
“Tanda
seorang munafiq adalah orang yang tidak bersedih atas keburukannya, dan tidak
bergembira atas kebaikannya, jika ia beramal satu kebaikan ia tidak mengharap
pahala dari Allah atas kebaikannya itu, dan jika ia melakukan keburukan ia
tidak takut hukuman Allah atas keburukannya itu”. [Shifatun Nifaq karya Abu
Nu’aim: Sanadnya hasan]
5.
Sifat orang yang
berakal takut akan hisab yang buruk
Allah
subhanahu wata’aalaa berfirman:
{إِنَّمَا
يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ (19) الَّذِينَ يُوفُونَ بِعَهْدِ اللَّهِ وَلَا
يَنْقُضُونَ الْمِيثَاقَ (20) وَالَّذِينَ يَصِلُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ
يُوصَلَ وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ وَيَخَافُونَ سُوءَ الْحِسَابِ} [الرعد: 19 - 21]
Hanyalah orang-orang yang berakal saja
yang dapat mengambil pelajaran, (yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah
dan tidak merusak perjanjian, dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang
Allah perintahkan supaya dihubungkan (mengadakan hubungan silaturahim dan tali
persaudaraan), dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab
yang buruk. [Ar-Ra'd: 19-24]
6.
Allah memudahkan jalan
maksiat untuk menguji rasa takut seorang hamba kepada-Nya
Allah
subhanahu wata’aalaa berfirman:
{يَاأَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا لَيَبْلُوَنَّكُمُ اللَّهُ بِشَيْءٍ مِنَ الصَّيْدِ تَنَالُهُ أَيْدِيكُمْ
وَرِمَاحُكُمْ لِيَعْلَمَ اللَّهُ مَنْ يَخَافُهُ بِالْغَيْبِ فَمَنِ اعْتَدَى
بَعْدَ ذَلِكَ فَلَهُ عَذَابٌ أَلِيمٌ} [المائدة: 94]
Hai orang-orang yang beriman,
sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan sesuatu dari binatang buruan yang
mudah didapat oleh tangan dan tombakmu supaya Allah mengetahui orang yang takut
kepada-Nya, biarpun ia tidak dapat melihat-Nya. Barang siapa yang melanggar
batas sesudah itu, maka baginya azab yang pedih. [Al-Maidah: 94]
7.
Takut yang alami
Allah
subhanahu wata’aalaa berfirman:
{قَالَا رَبَّنَا إِنَّنَا نَخَافُ
أَنْ يَفْرُطَ عَلَيْنَا أَوْ أَنْ يَطْغَى (45) قَالَ لَا تَخَافَا إِنَّنِي
مَعَكُمَا أَسْمَعُ وَأَرَى} [طه: 45، 46]
Berkatalah mereka berdua: "Ya Tuhan
kami, sesungguhnya kami khawatir bahwa ia segera menyiksa kami atau akan
bertambah melampaui batas". Allah berfirman: "Janganlah kamu berdua khawatir,
sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat".
[Thaha: 45-46]
{فَمَا آمَنَ لِمُوسَىٰ
إِلَّا ذُرِّيَّةٌ مِّن قَوْمِهِ عَلَىٰ خَوْفٍ مِّن فِرْعَوْنَ وَمَلَئِهِمْ أَن
يَفْتِنَهُمْ ۚ وَإِنَّ فِرْعَوْنَ لَعَالٍ فِي الْأَرْضِ وَإِنَّهُ لَمِنَ
الْمُسْرِفِينَ} [يونس : 83]
Maka tidak ada yang beriman kepada Musa,
melainkan pemuda-pemuda dari kaumnya (Musa) dalam keadaan takut bahwa
Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya akan menyiksa mereka. Sesungguhnya Fir'aun
itu berbuat sewenang-wenang di muka bumi. Dan sesungguhnya dia termasuk
orang-orang yang melampaui batas. [Yunus: 83]
8.
Allah memperlihatkan kekuasaan-Nya
agar kita takut
Allah
subhanahu wata’aalaa berfirman:
{هُوَ الَّذِي يُرِيكُمُ
الْبَرْقَ خَوْفًا وَطَمَعًا وَيُنشِئُ السَّحَابَ الثِّقَالَ} [الرعد : 12]
Dialah Tuhan yang memperlihatkan kilat
kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia mengadakan
awan mendung. [Ar-ra'd: 12]
{وَمِنْ آيَاتِهِ
يُرِيكُمُ الْبَرْقَ خَوْفًا وَطَمَعًا} [الروم
: 24]
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya,
Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan.
[Ar-Ruum: 24]
9.
Allah menakut-nakuti dengan
siksaan-Nya
Allah
subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَمَا جَعَلْنَا
الرُّؤْيَا الَّتِي أَرَيْنَاكَ إِلَّا فِتْنَةً لِّلنَّاسِ وَالشَّجَرَةَ
الْمَلْعُونَةَ فِي الْقُرْآنِ ۚ وَنُخَوِّفُهُمْ فَمَا يَزِيدُهُمْ إِلَّا
طُغْيَانًا كَبِيرًا} [الإسراء : 60]
Dan Kami tidak menjadikan mimpi yang
telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia dan
(begitu pula) pohon kayu yang terkutuk dalam Al Quran. Dan Kami menakut-nakuti
mereka, tetapi yang demikian itu hanyalah menambah besar kedurhakaan mereka.
[Al-Israa': 60]
{لَهُم مِّن فَوْقِهِمْ
ظُلَلٌ مِّنَ النَّارِ وَمِن تَحْتِهِمْ ظُلَلٌ ۚ ذَٰلِكَ يُخَوِّفُ اللَّهُ بِهِ
عِبَادَهُ ۚ يَا عِبَادِ فَاتَّقُونِ} [الزمر : 16]
Bagi mereka lapisan-lapisan dari api di
atas mereka dan di bawah merekapun lapisan-lapisan (dari api). Demikianlah
Allah mempertakuti hamba-hamba-Nya dengan azab itu. Maka bertakwalah kepada-Ku
hai hamba-hamba-Ku. [Al-Israa': 16]
10.Al-Qur’an
sebagai peringatan bagi oang yang takut
Allah
subhanahu wata’aalaa berfirman:
{فَذَكِّرْ بِالْقُرْآنِ
مَنْ يَخَافُ وَعِيدِ} [ق: 45]
Maka beri peringatanlah dengan Al-Quran
orang yang takut dengan ancaman-Ku. [Qaf: 45]
11.Takut
jika amal ibadah tidak diterima oleh Allah
Aisyah radhiyallahu 'anha istri
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: Aku bertanya kepada
Rasulullah tentang ayat ini
{ وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا
وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ } , ”Dan orang-orang yang memberikan apa
yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut”, apakah mereka yang
dimaksud adalah peminum khamar dan pencuri?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menjawab:
لَا
يَا بِنْتَ الصِّدِّيقِ، وَلَكِنَّهُمُ الَّذِينَ يَصُومُونَ وَيُصَلُّونَ
وَيَتَصَدَّقُونَ، وَهُمْ يَخَافُونَ أَنْ لَا تُقْبَلَ مِنْهُمْ {أُولَئِكَ
يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَهُمْ لَهَا سَابِقُونَ} [سنن الترمذي: صحيح]
“Bukan wahai putri As-Siddiq, akan tetapi
mereka adalah orang yang puasa, shalat, dan sedekah, dan mereka takut
ibadah mereka tidak diterima, mereka itu adalah orang-orang bersegera untuk
mendapat kebaikan-kebaikan”. [Sunan Tirmidzi: Sahih]
12.Ganjaran
bagi orang yang takut hanya kepada Allah
Diantaranya:
a)
Mendapatkan tempat dan kehidupan
yang baik di dunia.
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَلَنُسْكِنَنَّكُمُ الْأَرْضَ مِنْ
بَعْدِهِمْ ذَلِكَ لِمَنْ خَافَ مَقَامِي وَخَافَ وَعِيدِ} [إبراهيم: 14]
Dan
Kami pasti akan menempatkan kamu di negeri-negeri itu sesudah mereka. Yang
demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (akan menghadap) kehadirat-Ku
dan yang takut kepada ancaman-Ku". [Ibrahim: 14]
b)
Aman dari rasa takut di akhirat.
Allah
subhanahu wata’aalaa berfirman:
{يُوفُونَ بِالنَّذْرِ
وَيَخَافُونَ يَوْمًا كَانَ شَرُّهُ مُسْتَطِيرًا (7) وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ
عَلَى حُبِّهِ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا (8) إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ
لِوَجْهِ اللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنْكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا (9) إِنَّا نَخَافُ
مِنْ رَبِّنَا يَوْمًا عَبُوسًا قَمْطَرِيرًا (10) فَوَقَاهُمُ اللَّهُ شَرَّ
ذَلِكَ الْيَوْمِ وَلَقَّاهُمْ نَضْرَةً وَسُرُورًا (11) وَجَزَاهُمْ بِمَا
صَبَرُوا جَنَّةً وَحَرِيرًا} [الإنسان: 7 - 12]
Mereka
menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di
mana-mana. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin,
anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu
hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan
dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. Sesungguhnya kami takut
akan (azab) Tuhan kami pada suatu hari yang (di hari itu) orang-orang bermuka
masam penuh kesulitan. Maka Tuhan memelihara mereka dari kesusahan hari itu,
dan memberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati. Dan Dia
memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka (dengan) surga dan
(pakaian) sutera.
[Al-Insan: 7-12]
Ø Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam meriwayatkan dari Tuhannya jalla wa’alaa berfirman:
«وَعِزَّتِي لَا أَجْمَعُ عَلَى
عَبْدِي خَوْفَيْنِ وَأَمْنَيْنِ، إِذَا خَافَنِي فِي الدُّنْيَا أَمَّنْتُهُ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَإِذَا أَمِنَنِي فِي الدُّنْيَا أَخَفْتُهُ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ». [صحيح ابن حبان]
“Demi
KeagunganKu, Aku tidak akan menggabungkan pada hambaKu dua ketakutan dan dua
keamanan, jika ia takut kepadaKu di dunia maka Aku berikan ia keamanan pada
hari kiamat, dan jika ia merasa aman dariKu di dunia maka Aku akan
menjadikannya ketakutan pada hari kiamat”. [Shahih Ibnu Hibban]
c)
Mendapatkan ampunan.
Dari
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" أَسْرَفَ رَجُلٌ
عَلَى نَفْسِهِ، فَلَمَّا حَضَرَهُ الْمَوْتُ أَوْصَى بَنِيهِ فَقَالَ: إِذَا
أَنَا مُتُّ فَأَحْرِقُونِي، ثُمَّ اسْحَقُونِي، ثُمَّ اذْرُونِي فِي الرِّيحِ فِي
الْبَحْرِ، فَوَاللهِ لَئِنْ قَدَرَ عَلَيَّ رَبِّي لَيُعَذِّبُنِي عَذَابًا مَا
عَذَّبَهُ بِهِ أَحَدًا، قَالَ فَفَعَلُوا ذَلِكَ بِهِ، فَقَالَ لِلْأَرْضِ:
أَدِّي مَا أَخَذْتِ، فَإِذَا هُوَ قَائِمٌ، فَقَالَ لَهُ: مَا حَمَلَكَ عَلَى مَا
صَنَعْتَ؟ فَقَالَ: مَخَافَتُكَ يَا رَبِّ! فَغَفَرَ لَهُ بِذَلِكَ
"
"Seorang
laki-laki telah melampui batas atas dirinya. Tatkala dia hendak meninggal, dia
berwasiat pada anaknya seraya berkata; 'Apabila aku mati, maka bakarlah aku
lalu buanglah aku, dan buanglah sebagiannya di laut. Demi Allah, jika Rabbku
mampu, pasti Dia akan menyiksaku dengan suatu siksaan yang tidak pernah
ditimpakan kepada seorangpun’.
Lalu
mereka melakukan wasiat tersebut. Kemudian Allah berfirman kepada bumi: "Kumpulkan
apa yang telah kamu ambil”,
Lalu
dia pun berdiri. Setelah itu Allah bertanya kepada orang tersebut: Kenapa kamu
melakukan hal tersebut?
Dia
menjawab; “Karena takut kepada-Mu wahai Rabbku”.
Karena
hal itu Allah mengampuninya." [Shahih Bukhari dan Muslim]
d)
Mendapatkan surga di akhirat
Allah
subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ
رَبِّهِ جَنَّتَانِ} [الرحمن: 46]
Dan
bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga. [Ar-Rahman: 46]
{وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ
وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى (40) فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى} [النازعات: 40، 41]
Dan
adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari
keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya). [An-Nazi’at: 40-41]
13.Orang yang takut akan giat beramal
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
مَنْ
خَافَ أَدْلَجَ وَمَنْ أَدْلَجَ بَلَغَ الْمَنْزِلَ أَلَا إِنَّ سِلْعَةَ اللَّهِ
غَالِيَةٌ أَلَا إِنَّ سِلْعَةَ اللَّهِ الْجَنَّةُ
"Barangsiapa yang takut maka dia bergegas pulang, dan
barangsiapa yang bergegas pulang niscaya dia akan sampai ke rumahnya, ketahuilah
sesungguhnya barang dagangan Allah itu sangat mahal, ketahuilah sesungguhnya
barang dagangan Allah itu adalah surga." [Sunan Tirmidziy: Shahih]
Wallahu a'lam!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...