بسم الله الرحمن الرحيم
Imam Bukhari rahimahullah berkata:
بَابُ قَوْلِ النَّبِيِّ ﷺ: «لَوْ
تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا»
Bab: Sabda Nabi ﷺ: "Kalaulah kalian tahu yang kutahu,
niscaya kalian sedikit tertawa dan banyak menangis."
Dalam bab ini, imam Bukhari menjelaskan
buruknya banyak tertawa karena itu bisa merusak hati. Beliau meriwayatkan dua
hadits yang semakna dari Abu Hurairah dan Anas bin Malik radhiyallahu
‘anhuma.
A. Hadits
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.
Imam Bukhari rahimahullah berkata:
6485 - حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ، حَدَّثَنَا اللَّيْثُ، عَنْ عُقَيْلٍ [بن خالد الأَيْليّ]،
عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ المُسَيِّبِ، أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، كَانَ يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: «لَوْ
تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا، وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا»
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin
Bukair, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Al-Laits, dari 'Uqail [bin
Khalid Al-Ailiy], dari Ibnu Syihab, dari Sa'id bin Musayyab, bahwasnya Abu
Hurairah radhiallahu'anhu menuturkan, Rasulullah ﷺ bersabda, "Kalaulah kalian tahu yang kutahu, niscaya
kalian sedikit tertawa dan banyak menangis."
B. Hadits
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu.
Imam Bukhari rahimahullah berkata:
6486 - حَدَّثَنَا
سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ مُوسَى بْنِ أَنَسٍ، عَنْ
أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ ﷺ: «لَوْ تَعْلَمُونَ مَا
أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا، وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا»
Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin
Harb, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Musa bin Anas,
dari Anas radhiallahu'anhu menuturkan, Nabi ﷺ bersabda, "Kalaulah kalian tahu yang kutahu, niscaya
kalian sedikit tertawa dan banyak menangis."
Penjelasan singkat kedua hadits ini:
1.
Biografi Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.
Lihat: Abu Hurairah dan keistimewaannya
2.
Biografi Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu.
Lihat: https://umar-arrahimy.blogspot.com/
3.
Riwayat lain hadits ini.
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«يَا أُمَّةَ مُحَمَّدٍ! وَاللَّهِ، لَوْ تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ،
لَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا وَلبَكَيْتُمْ كَثِيرًا» [صحيح البخاري]
"Wahai umat Muhammad! Demi
Allah, seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui maka kalian akan
sedikit tertawa dan kalian akan banyak menangis". [Shahih Bukhari]
4.
Keutamaan ilmu.
Lihat: Keutamaan ilmu dan ulama
5.
Bahaya banyak tertawa.
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu
berkata, Rasulullah ﷺ bersabda:
«لَا تُكْثِرِ الضَّحِكَ، فَإِنَّ كَثْرَةَ
الضَّحِكِ تُمِيتُ القَلْبَ» [سنن الترمذي: حسن]
“Jangan sering tertawa karena seringnya
tertawa itu mematikan hati." [Sunan Tirmidziy: Hasan]
6.
Boleh sesekali tertawa.
Simak bin Harb rahimahullah berkata:
Aku berkata kepada Jabir bin Samurah radhiyallahu 'anhu; Mungkin
anda pernah duduk-duduk bersama Rasulullah ﷺ?
Dia menjawab:
«نَعَمْ كَثِيرًا، كَانَ لَا يَقُومُ مِنْ مُصَلَّاهُ الَّذِي
يُصَلِّي فِيهِ الصُّبْحَ، أَوِ الْغَدَاةَ، حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ، فَإِذَا
طَلَعَتِ الشَّمْسُ قَامَ، وَكَانُوا يَتَحَدَّثُونَ فَيَأْخُذُونَ فِي أَمْرِ
الْجَاهِلِيَّةِ، فَيَضْحَكُونَ وَيَتَبَسَّمُ» [صحيح مسلم]
"Ya, dan itu banyak kesempatan, Beliau
ﷺ tidak pernah
beranjak dari tempat shalatnya ketika subuh atau pagi hari hingga matahari
terbit, jika matahari terbit, maka beliau beranjak pergi. Para sahabat
seringkali bercerita-cerita dan berkisah-kisah semasa jahiliyahnya, lantas
mereka pun tertawa, namun beliau hanya tersenyum." [Sahih Muslim]
7.
Boleh membuat orang tertawa.
Umar bin Khattab radhiyallahu
'anhu berkata:
أَنَّ رَجُلًا عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ
ﷺ كَانَ اسْمُهُ عَبْدَ اللَّهِ، وَكَانَ يُلَقَّبُ حِمَارًا، وَكَانَ يُضْحِكُ
رَسُولَ اللَّهِ ﷺ، وَكَانَ النَّبِيُّ ﷺ قَدْ جَلَدَهُ فِي الشَّرَابِ، فَأُتِيَ
بِهِ يَوْمًا فَأَمَرَ بِهِ فَجُلِدَ، فَقَالَ رَجُلٌ مِنَ القَوْمِ: اللَّهُمَّ
العَنْهُ، مَا أَكْثَرَ مَا يُؤْتَى بِهِ؟ فَقَالَ النَّبِيُّ ﷺ: «لاَ
تَلْعَنُوهُ، فَوَاللَّهِ مَا عَلِمْتُ إِنَّهُ يُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ»
Ada seorang lelaki di masa Nabi ﷺ yang bernama
Abdullah dijuluki himar (keledai), ia sering membuat Rasulullah ﷺ tertawa, dan Nabi ﷺ telah beberapa
kali menyambuknya karena minum khamar. Suatu hari ia minum lagi dan Rasulullah
memerintahkan untuk menyambuknya. Lalu seseorang berkata: Ya Allah, laknatlah
ia, sudah sering sekali ia dicambuk! Mendengar ucapan itu, Nabi ﷺ bersabda:
"Jangan kalian melaknatnya, karena demi Allah, tidak ada yang aku ketahui
tentang dirinya kecuali ia mencintai Allah dan Rasul-Nya" [Shahih Muslim]
Lihat: Membuat orang tertawa
8.
Larangan berdusta untuk membuat orang tertawa.
Dari Mu'awiyah bin Haidah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«وَيْلٌ لِلَّذِي يُحَدِّثُ فَيَكْذِبُ
لِيُضْحِكَ بِهِ الْقَوْمَ، وَيْلٌ لَهُ وَيْلٌ لَهُ»
"Kecelakaan bagi orang yang bercerita
kemudian berbohong untuk membuat orang-orang tertawa, kecelakaan baginya,
kecelakaan baginya". [Sunan Abi Daud: Hasan]
9.
Tidak boleh menertawakan seseorang karena kekurangannya.
Dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu
'anhu;
أَنَّهُ كَانَ يَجْتَنِي سِوَاكًا مِنَ
الْأَرَاكِ، وَكَانَ دَقِيقَ السَّاقَيْنِ، فَجَعَلَتِ الرِّيحُ تَكْفَؤُهُ،
فَضَحِكَ الْقَوْمُ مِنْهُ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: «مِمَّ تَضْحَكُونَ؟»
قَالُوا: يَا نَبِيَّ اللَّهِ، مِنْ دِقَّةِ سَاقَيْهِ، فَقَالَ: «وَالَّذِي
نَفْسِي بِيَدِهِ، لَهُمَا أَثْقَلُ فِي الْمِيزَانِ مِنْ أُحُدٍ» [مسند أحمد: صحيح]
Suatu hari ia mengambil siwak dari pohon
"araak", dan ia memiliki betis yang kecil, kemudian angin bertiup
membuatnya miring, maka orang-orang tertawa melihatnya. Maka Rasulullah ﷺ bertanya: “Kenapa
kalian tertawa?" Mereka menjawab: Wahai nabi Allah, karena betisnya yang
kecil. Maka Rasulullah bersabda: "Demi yang jiwaku ditangan-Nya, sungguh
kedua betisnya itu lebih berat dalam timbangan (akhirat) dari gunung
Uhud". [Musnad Ahmad: Shahih]
10.
Tidak boleh menertawakan ayat-ayat dan hukum-hukum Allah.
Allah subhanahu wata'aalaa
berfirman:
{فَلَمَّا جَاءَهُمْ
بِآيَاتِنَا إِذَا هُمْ مِنْهَا يَضْحَكُونَ} [الزخرف:
47]
Maka ketika dia (Musa) datang kepada mereka
membawa mukjizat-mukjizat Kami, seketika itu mereka menertawakannya. [Az-Zukhruf: 47]
{أَفَمِنْ هَذَا الْحَدِيثِ تَعْجَبُونَ (59) وَتَضْحَكُونَ وَلَا
تَبْكُونَ} [النجم: 59، 60]
Maka apakah kamu merasa heran terhadap
pemberitaan ini? dan kamu tertawakan dan tidak menangis? [An-Najm: 59-60]
11.
Tidak boleh menertawakan orang yang menjalankan hukum Allah
dan Rasulnya.
Allah subhanahu wata'aalaa
berfirman:
{إِنَّهُ كَانَ فَرِيقٌ
مِنْ عِبَادِي يَقُولُونَ رَبَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنْتَ
خَيْرُ الرَّاحِمِينَ (109) فَاتَّخَذْتُمُوهُمْ سِخْرِيًّا حَتَّى أَنْسَوْكُمْ
ذِكْرِي وَكُنْتُمْ مِنْهُمْ تَضْحَكُونَ} [المؤمنون:
109، 110]
Sesungguhnya ada segolongan dari hamba-hamba-Ku
berdoa, “Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah
kami rahmat, Engkau adalah pemberi rahmat yang terbaik.” Lalu kamu jadikan
mereka buah ejekan, sehingga kamu lupa mengingat Aku, dan kamu (selalu)
menertawakan mereka. [Al-Mu'minun: 109-110]
{إِنَّ الَّذِينَ
أَجْرَمُوا كَانُوا مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا يَضْحَكُونَ (29) وَإِذَا مَرُّوا
بِهِمْ يَتَغَامَزُونَ (30) وَإِذَا انْقَلَبُوا إِلَى أَهْلِهِمُ انْقَلَبُوا
فَكِهِينَ (31) وَإِذَا رَأَوْهُمْ قَالُوا إِنَّ هَؤُلَاءِ لَضَالُّونَ} [المطففين: 29 - 32]
Sesungguhnya orang-orang yang berdosa adalah
mereka yang dahulu menertawakan orang-orang yang beriman. Dan apabila mereka
(orang-orang yang beriman) melintas di hadapan mereka, mereka saling
mengedip-ngedipkan matanya, dan apabila kembali kepada kaumnya, mereka kembali
dengan gembira ria. Dan apabila mereka melihat (orang-orang mukmin), mereka
mengatakan, “Sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang sesat.” [Al-Mutaffifin:
29-32]
12.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedikit
tertawa.
Simaak rahimahullah berkata; aku
bertanya kepada Jabir bin Samurah radhiyallahu 'anhu: "Apakah
kamu pernah bergaul dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?"
Dia menjawab:
«نَعَمْ، وَكَانَ طَوِيلَ الصَّمْتِ، قَلِيلَ الضَّحِكِ، وَكَانَ
أَصْحَابُهُ يَذْكُرُونَ عِنْدَهُ الشِّعْرَ، وَأَشْيَاءَ مِنْ أُمُورِهِمْ،
فَيَضْحَكُونَ، وَرُبَّمَا تَبَسَّمَ»
“Ya, beliau adalah sosok yang pendiam,
sedikit tertawa, suatu ketika para sahabatnya berada di sisi beliau tengah
menyampaikan sya'ir dan sesuatu dari perkara-perkara mereka, yang di iringi
dengan gelak tawa, namun beliau hanya tersenyum." [Musnad Ahmad: Hasan]
Lihat: Canda tawa
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
13.
Yang diucapkan ketika melihat seseorang tertawa.
Sa'ad bin Abi Waqash radhiyallahu 'anhu berkata;
اسْتَأْذَنَ عُمَرُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ ﷺ وَعِنْدَهُ
نِسَاءٌ مِنْ قُرَيْشٍ يُكَلِّمْنَهُ وَيَسْتَكْثِرْنَهُ، عَالِيَةً
أَصْوَاتُهُنَّ، فَلَمَّا اسْتَأْذَنَ عُمَرُ قُمْنَ يَبْتَدِرْنَ الحِجَابَ،
فَأَذِنَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ وَرَسُولُ اللَّهِ ﷺ يَضْحَكُ، فَقَالَ عُمَرُ:
أَضْحَكَ اللَّهُ سِنَّكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ: «عَجِبْتُ مِنْ هَؤُلاَءِ
اللَّاتِي كُنَّ عِنْدِي، فَلَمَّا سَمِعْنَ صَوْتَكَ ابْتَدَرْنَ الحِجَابَ»
قَالَ عُمَرُ: فَأَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كُنْتَ أَحَقَّ أَنْ يَهَبْنَ، ثُمَّ
قَالَ: أَيْ عَدُوَّاتِ أَنْفُسِهِنَّ، أَتَهَبْنَنِي وَلاَ تَهَبْنَ رَسُولَ
اللَّهِ ﷺ؟ قُلْنَ: نَعَمْ، أَنْتَ أَفَظُّ وَأَغْلَظُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ،
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: «وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، مَا لَقِيَكَ الشَّيْطَانُ
قَطُّ سَالِكًا فَجًّا إِلَّا سَلَكَ فَجًّا غَيْرَ فَجِّكَ»
'Umar
meminta izin menemui Rasulullah ﷺ saat ada wanita-wanita Quraisy sedang berbincang bersama
Beliau dan berlama-lama berbicara hingga suara mereka terdengar dengan keras.
Ketika 'Umar terdengar meminta izin, para wanita itu berdiri lalu pergi
berlindung di balik tabir. Rasulullah ﷺ mengizinkan 'Umar masuk lalu Rasulullah ﷺ tertawa. 'Umar
berkata; "Semoga Allah selalu membuat gigi baginda tertawa wahai
Rasulullah". Beliau berkata: "Aku heran dengan para wanita yang
tadi bersamaku. Ketika mereka mendengar suaramu mereka langsung saja menghindar
dan berlindung dari balik tabir". 'Umar
berkata; "Kamulah wahai Rasulullah, seharusnya yang lebih patut untuk
disegani". Selanjutnya 'Umar berkata; "Wahai para wanita yang
menjadi musuh bagi diri kalian sendiri, mengapa kalian segan (takut) kepadaku
dan tidak tidak segan kepada Rasulullah ﷺ?” Para wanita itu
menjawab; "Ya, karena kamu lebih galak dan keras hati dibanding Rasulullahﷺ “. Kemudian Rasulullah ﷺ bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di
tangan-Nya, tidak ada satu setanpun yang berjumpa denganmu pada suatu lorong
melainkan dia akan mencari lorong lain yang tidak kamu lalui". [Shahih
Bukhari]
14.
Allah subhanahu wata’aalaa pun tertawa, tapi tidak
seperti dengan makhlukNya.
Dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu;
Bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
"يَضْحَكُ اللَّهُ إِلَى رَجُلَيْنِ
يَقْتُلُ أَحَدُهُمَا الآخَرَ يَدْخُلاَنِ الجَنَّةَ: يُقَاتِلُ هَذَا فِي سَبِيلِ
اللَّهِ، فَيُقْتَلُ، ثُمَّ يَتُوبُ اللَّهُ عَلَى القَاتِلِ، فَيُسْتَشْهَدُ "
"Allah -subhanahu wata'ala-
tertawa terhadap dua orang dimana yang satu membunuh yang lainnya namun
keduanya masuk surga. Yang satu berperang di jalan Allah hingga terbunuh.
Kemudian Allah menerima tobat orang yang membunuhnya lalu diapun (berperang)
hingga mati syahid". [Shahih Bukhari dan Muslim]
15.
Setan tertawa.
Dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu;
Nabi ﷺ bersabda:
" التَّثَاؤُبُ مِنَ
الشَّيْطَانِ، فَإِذَا تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ،
فَإِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا قَالَ: هَا، ضَحِكَ الشَّيْطَانُ " [صحيح البخاري]
"Menguap itu dari setan. Maka bila
seorang dari kalian menguap hendaklah sedapat mungkin ditahannya karena bila
seseorang dari kalian menguap dengan mengeluarkan suara haa, setan akan
tertawa". [Shahih Bukhari]
16.
Penghuni surga menertawakan penghuni neraka.
Allah subhanahu wata'aalaa
berfirman:
{فَالْيَوْمَ الَّذِينَ
آمَنُوا مِنَ الْكُفَّارِ يَضْحَكُونَ (34) عَلَى الْأَرَائِكِ يَنْظُرُونَ (35)
هَلْ ثُوِّبَ الْكُفَّارُ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ} [المطففين:
34 - 36]
Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman yang
menertawakan orang-orang kafir, mereka (duduk) di atas dipan-dipan melepas
pandangan. Apakah orang-orang kafir itu diberi balasan (hukuman) terhadap apa
yang telah mereka perbuat?
[Al-Mutaffifin: 34-36]
17.
Allah ta’aalaa yang membuat orang tertawa dan
menangis.
Allah subhanahu wata'aalaa
berfirman:
{وَأَنَّهُ هُوَ أَضْحَكَ
وَأَبْكَى} [النجم: 43]
Dan sesungguhnya Dialah yang menjadikan orang
tertawa dan menangis.
[An-Najm: 43]
18.
Keutamaan menangis karena takut kepada Allah ta’aalaa.
Lihat: Kitab Ar-Riqaq, bab 24; Menangis karena takut kepada Allah
19.
Rasa takut berbanding lurus dengan ilmu.
Allah subhanahu wata'aalaa
berfirman:
{إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ} [فاطر:
28]
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di
antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. [Faathir:28]
{وَإِذَا سَمِعُوا مَا أُنْزِلَ إِلَى
الرَّسُولِ تَرَى أَعْيُنَهُمْ تَفِيضُ مِنَ الدَّمْعِ مِمَّا عَرَفُوا مِنَ
الْحَقِّ} [المائدة: 83]
Dan apabila mereka mendengarkan apa yang
diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata
disebabkan kebenaran (Al-Quran) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab
mereka sendiri). [Al-Maidah:83]
20.
Dalamnya ilmu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha,
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«إِنَّ أَتْقَاكُمْ وَأَعْلَمَكُمْ بِاللَّهِ أَنَا» [صحيح
البخاري]
"Sesungguhnya yang paling
bertakwa dari kalian dan paling mengetahui tentang Allah adalah aku".
[Shahih Bukhari]
Ø Dalam riwayat lain:
«وَاللَّهِ، إِنِّي لَأَعْلَمُكُمْ بِاللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ،
وَأَخْشَاكُمْ لَهُ» [مسند أحمد: صحيح]
"Demi Allah, aku adalah orang
yang paling tahu dan paling takut di antara kalian terhadap Allah 'azzawajalla."
[Musnad Ahmad: Shahih]
Wallahu a’lam!
Lihat juga: Kitab Ar-Riqaq, bab 26; Meninggalkan maksiat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...