Rabu, 06 September 2023

Kitab Ar-Riqaq, bab 27; “Kalaulah kalian tahu yang kutahu”

بسم الله الرحمن الرحيم

Imam Bukhari rahimahullah berkata:

بَابُ قَوْلِ النَّبِيِّ ﷺ: «لَوْ تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا»

Bab: Sabda Nabi : "Kalaulah kalian tahu yang kutahu, niscaya kalian sedikit tertawa dan banyak menangis."

Dalam bab ini, imam Bukhari menjelaskan buruknya banyak tertawa karena itu bisa merusak hati. Beliau meriwayatkan dua hadits yang semakna dari Abu Hurairah dan Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhuma.

A.    Hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.

Imam Bukhari rahimahullah berkata:

6485 - حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ، حَدَّثَنَا اللَّيْثُ، عَنْ عُقَيْلٍ [بن خالد الأَيْليّ]، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ المُسَيِّبِ، أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، كَانَ يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: «لَوْ تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا، وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا»

Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Al-Laits, dari 'Uqail [bin Khalid Al-Ailiy], dari Ibnu Syihab, dari Sa'id bin Musayyab, bahwasnya Abu Hurairah radhiallahu'anhu menuturkan, Rasulullah bersabda, "Kalaulah kalian tahu yang kutahu, niscaya kalian sedikit tertawa dan banyak menangis."

B.     Hadits Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu.

Imam Bukhari rahimahullah berkata:

6486 - حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ مُوسَى بْنِ أَنَسٍ، عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ ﷺ: «لَوْ تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا، وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا»

Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Musa bin Anas, dari Anas radhiallahu'anhu menuturkan, Nabi bersabda, "Kalaulah kalian tahu yang kutahu, niscaya kalian sedikit tertawa dan banyak menangis."

Penjelasan singkat kedua hadits ini:

1.      Biografi Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.

Lihat: Abu Hurairah dan keistimewaannya

2.      Biografi Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu.

Lihat: https://umar-arrahimy.blogspot.com/

3.      Riwayat lain hadits ini.

Dari Aisyah radhiyallahu 'anha; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

«يَا أُمَّةَ مُحَمَّدٍ! وَاللَّهِ، لَوْ تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ، لَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا وَلبَكَيْتُمْ كَثِيرًا» [صحيح البخاري]

"Wahai umat Muhammad! Demi Allah, seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui maka kalian akan sedikit tertawa dan kalian akan banyak menangis". [Shahih Bukhari]

4.      Keutamaan ilmu.

Lihat: Keutamaan ilmu dan ulama

5.      Bahaya banyak tertawa.

Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah bersabda:

«لَا تُكْثِرِ الضَّحِكَ، فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ القَلْبَ» [سنن الترمذي: حسن]

“Jangan sering tertawa karena seringnya tertawa itu mematikan hati." [Sunan Tirmidziy: Hasan]

6.      Boleh sesekali tertawa.

Simak bin Harb rahimahullah berkata: Aku berkata kepada Jabir bin Samurah radhiyallahu 'anhu; Mungkin anda pernah duduk-duduk bersama Rasulullah ?

Dia menjawab:

«نَعَمْ كَثِيرًا، كَانَ لَا يَقُومُ مِنْ مُصَلَّاهُ الَّذِي يُصَلِّي فِيهِ الصُّبْحَ، أَوِ الْغَدَاةَ، حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ، فَإِذَا طَلَعَتِ الشَّمْسُ قَامَ، وَكَانُوا يَتَحَدَّثُونَ فَيَأْخُذُونَ فِي أَمْرِ الْجَاهِلِيَّةِ، فَيَضْحَكُونَ وَيَتَبَسَّمُ» [صحيح مسلم]

"Ya, dan itu banyak kesempatan, Beliau tidak pernah beranjak dari tempat shalatnya ketika subuh atau pagi hari hingga matahari terbit, jika matahari terbit, maka beliau beranjak pergi. Para sahabat seringkali bercerita-cerita dan berkisah-kisah semasa jahiliyahnya, lantas mereka pun tertawa, namun beliau hanya tersenyum." [Sahih Muslim]

7.      Boleh membuat orang tertawa.

Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu berkata:

أَنَّ رَجُلًا عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ ﷺ كَانَ اسْمُهُ عَبْدَ اللَّهِ، وَكَانَ يُلَقَّبُ حِمَارًا، وَكَانَ يُضْحِكُ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ، وَكَانَ النَّبِيُّ ﷺ قَدْ جَلَدَهُ فِي الشَّرَابِ، فَأُتِيَ بِهِ يَوْمًا فَأَمَرَ بِهِ فَجُلِدَ، فَقَالَ رَجُلٌ مِنَ القَوْمِ: اللَّهُمَّ العَنْهُ، مَا أَكْثَرَ مَا يُؤْتَى بِهِ؟ فَقَالَ النَّبِيُّ ﷺ: «لاَ تَلْعَنُوهُ، فَوَاللَّهِ مَا عَلِمْتُ إِنَّهُ يُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ»

Ada seorang lelaki di masa Nabi yang bernama Abdullah dijuluki himar (keledai), ia sering membuat Rasulullah tertawa, dan Nabi telah beberapa kali menyambuknya karena minum khamar. Suatu hari ia minum lagi dan Rasulullah memerintahkan untuk menyambuknya. Lalu seseorang berkata: Ya Allah, laknatlah ia, sudah sering sekali ia dicambuk! Mendengar ucapan itu, Nabi bersabda: "Jangan kalian melaknatnya, karena demi Allah, tidak ada yang aku ketahui tentang dirinya kecuali ia mencintai Allah dan Rasul-Nya" [Shahih Muslim]

Lihat: Membuat orang tertawa

8.      Larangan berdusta untuk membuat orang tertawa.

Dari Mu'awiyah bin Haidah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

«وَيْلٌ لِلَّذِي يُحَدِّثُ فَيَكْذِبُ لِيُضْحِكَ بِهِ الْقَوْمَ، وَيْلٌ لَهُ وَيْلٌ لَهُ»

"Kecelakaan bagi orang yang bercerita kemudian berbohong untuk membuat orang-orang tertawa, kecelakaan baginya, kecelakaan baginya". [Sunan Abi Daud: Hasan]

9.      Tidak boleh menertawakan seseorang karena kekurangannya.

Dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu;

أَنَّهُ كَانَ يَجْتَنِي سِوَاكًا مِنَ الْأَرَاكِ، وَكَانَ دَقِيقَ السَّاقَيْنِ، فَجَعَلَتِ الرِّيحُ تَكْفَؤُهُ، فَضَحِكَ الْقَوْمُ مِنْهُ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: «مِمَّ تَضْحَكُونَ؟» قَالُوا: يَا نَبِيَّ اللَّهِ، مِنْ دِقَّةِ سَاقَيْهِ، فَقَالَ: «وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لَهُمَا أَثْقَلُ فِي الْمِيزَانِ مِنْ أُحُدٍ» [مسند أحمد: صحيح]

Suatu hari ia mengambil siwak dari pohon "araak", dan ia memiliki betis yang kecil, kemudian angin bertiup membuatnya miring, maka orang-orang tertawa melihatnya. Maka Rasulullah bertanya: “Kenapa kalian tertawa?" Mereka menjawab: Wahai nabi Allah, karena betisnya yang kecil. Maka Rasulullah bersabda: "Demi yang jiwaku ditangan-Nya, sungguh kedua betisnya itu lebih berat dalam timbangan (akhirat) dari gunung Uhud". [Musnad Ahmad: Shahih]

10.  Tidak boleh menertawakan ayat-ayat dan hukum-hukum Allah.

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{فَلَمَّا جَاءَهُمْ بِآيَاتِنَا إِذَا هُمْ مِنْهَا يَضْحَكُونَ} [الزخرف: 47]

Maka ketika dia (Musa) datang kepada mereka membawa mukjizat-mukjizat Kami, seketika itu mereka menertawakannya. [Az-Zukhruf: 47]

{أَفَمِنْ هَذَا الْحَدِيثِ تَعْجَبُونَ (59) وَتَضْحَكُونَ وَلَا تَبْكُونَ} [النجم: 59، 60]

Maka apakah kamu merasa heran terhadap pemberitaan ini? dan kamu tertawakan dan tidak menangis? [An-Najm: 59-60]

11.  Tidak boleh menertawakan orang yang menjalankan hukum Allah dan Rasulnya.

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{إِنَّهُ كَانَ فَرِيقٌ مِنْ عِبَادِي يَقُولُونَ رَبَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ (109) فَاتَّخَذْتُمُوهُمْ سِخْرِيًّا حَتَّى أَنْسَوْكُمْ ذِكْرِي وَكُنْتُمْ مِنْهُمْ تَضْحَكُونَ} [المؤمنون: 109، 110]

Sesungguhnya ada segolongan dari hamba-hamba-Ku berdoa, “Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat, Engkau adalah pemberi rahmat yang terbaik.” Lalu kamu jadikan mereka buah ejekan, sehingga kamu lupa mengingat Aku, dan kamu (selalu) menertawakan mereka. [Al-Mu'minun: 109-110]

{إِنَّ الَّذِينَ أَجْرَمُوا كَانُوا مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا يَضْحَكُونَ (29) وَإِذَا مَرُّوا بِهِمْ يَتَغَامَزُونَ (30) وَإِذَا انْقَلَبُوا إِلَى أَهْلِهِمُ انْقَلَبُوا فَكِهِينَ (31) وَإِذَا رَأَوْهُمْ قَالُوا إِنَّ هَؤُلَاءِ لَضَالُّونَ} [المطففين: 29 - 32]

Sesungguhnya orang-orang yang berdosa adalah mereka yang dahulu menertawakan orang-orang yang beriman. Dan apabila mereka (orang-orang yang beriman) melintas di hadapan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan matanya, dan apabila kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira ria. Dan apabila mereka melihat (orang-orang mukmin), mereka mengatakan, “Sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang sesat.” [Al-Mutaffifin: 29-32]

12.  Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedikit tertawa.

Simaak rahimahullah berkata; aku bertanya kepada Jabir bin Samurah radhiyallahu 'anhu: "Apakah kamu pernah bergaul dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?"

Dia menjawab:

«نَعَمْ، وَكَانَ طَوِيلَ الصَّمْتِ، قَلِيلَ الضَّحِكِ، وَكَانَ أَصْحَابُهُ يَذْكُرُونَ عِنْدَهُ الشِّعْرَ، وَأَشْيَاءَ مِنْ أُمُورِهِمْ، فَيَضْحَكُونَ، وَرُبَّمَا تَبَسَّمَ»

“Ya, beliau adalah sosok yang pendiam, sedikit tertawa, suatu ketika para sahabatnya berada di sisi beliau tengah menyampaikan sya'ir dan sesuatu dari perkara-perkara mereka, yang di iringi dengan gelak tawa, namun beliau hanya tersenyum." [Musnad Ahmad: Hasan]

Lihat: Canda tawa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam

13.  Yang diucapkan ketika melihat seseorang tertawa.

Sa'ad bin Abi Waqash radhiyallahu 'anhu berkata;

اسْتَأْذَنَ عُمَرُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ ﷺ وَعِنْدَهُ نِسَاءٌ مِنْ قُرَيْشٍ يُكَلِّمْنَهُ وَيَسْتَكْثِرْنَهُ، عَالِيَةً أَصْوَاتُهُنَّ، فَلَمَّا اسْتَأْذَنَ عُمَرُ قُمْنَ يَبْتَدِرْنَ الحِجَابَ، فَأَذِنَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ وَرَسُولُ اللَّهِ ﷺ يَضْحَكُ، فَقَالَ عُمَرُ: أَضْحَكَ اللَّهُ سِنَّكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ: «عَجِبْتُ مِنْ هَؤُلاَءِ اللَّاتِي كُنَّ عِنْدِي، فَلَمَّا سَمِعْنَ صَوْتَكَ ابْتَدَرْنَ الحِجَابَ» قَالَ عُمَرُ: فَأَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كُنْتَ أَحَقَّ أَنْ يَهَبْنَ، ثُمَّ قَالَ: أَيْ عَدُوَّاتِ أَنْفُسِهِنَّ، أَتَهَبْنَنِي وَلاَ تَهَبْنَ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ؟ قُلْنَ: نَعَمْ، أَنْتَ أَفَظُّ وَأَغْلَظُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: «وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، مَا لَقِيَكَ الشَّيْطَانُ قَطُّ سَالِكًا فَجًّا إِلَّا سَلَكَ فَجًّا غَيْرَ فَجِّكَ»

'Umar meminta izin menemui Rasulullah saat ada wanita-wanita Quraisy sedang berbincang bersama Beliau dan berlama-lama berbicara hingga suara mereka terdengar dengan keras. Ketika 'Umar terdengar meminta izin, para wanita itu berdiri lalu pergi berlindung di balik tabir. Rasulullah mengizinkan 'Umar masuk lalu Rasulullah tertawa. 'Umar berkata; "Semoga Allah selalu membuat gigi baginda tertawa wahai Rasulullah". Beliau berkata: "Aku heran dengan para wanita yang tadi bersamaku. Ketika mereka mendengar suaramu mereka langsung saja menghindar dan berlindung dari balik tabir". 'Umar berkata; "Kamulah wahai Rasulullah, seharusnya yang lebih patut untuk disegani". Selanjutnya 'Umar berkata; "Wahai para wanita yang menjadi musuh bagi diri kalian sendiri, mengapa kalian segan (takut) kepadaku dan tidak tidak segan kepada Rasulullah ?” Para wanita itu menjawab; "Ya, karena kamu lebih galak dan keras hati dibanding Rasulullah “. Kemudian Rasulullah bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidak ada satu setanpun yang berjumpa denganmu pada suatu lorong melainkan dia akan mencari lorong lain yang tidak kamu lalui". [Shahih Bukhari]

14.  Allah subhanahu wata’aalaa pun tertawa, tapi tidak seperti dengan makhlukNya.

Dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu; Bahwa Rasulullah bersabda:

"يَضْحَكُ اللَّهُ إِلَى رَجُلَيْنِ يَقْتُلُ أَحَدُهُمَا الآخَرَ يَدْخُلاَنِ الجَنَّةَ: يُقَاتِلُ هَذَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ، فَيُقْتَلُ، ثُمَّ يَتُوبُ اللَّهُ عَلَى القَاتِلِ، فَيُسْتَشْهَدُ "

"Allah -subhanahu wata'ala- tertawa terhadap dua orang dimana yang satu membunuh yang lainnya namun keduanya masuk surga. Yang satu berperang di jalan Allah hingga terbunuh. Kemudian Allah menerima tobat orang yang membunuhnya lalu diapun (berperang) hingga mati syahid". [Shahih Bukhari dan Muslim]

15.  Setan tertawa.

Dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu; Nabi bersabda:

" التَّثَاؤُبُ مِنَ الشَّيْطَانِ، فَإِذَا تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ، فَإِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا قَالَ: هَا، ضَحِكَ الشَّيْطَانُ " [صحيح البخاري]

"Menguap itu dari setan. Maka bila seorang dari kalian menguap hendaklah sedapat mungkin ditahannya karena bila seseorang dari kalian menguap dengan mengeluarkan suara haa, setan akan tertawa". [Shahih Bukhari]

16.  Penghuni surga menertawakan penghuni neraka.

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{فَالْيَوْمَ الَّذِينَ آمَنُوا مِنَ الْكُفَّارِ يَضْحَكُونَ (34) عَلَى الْأَرَائِكِ يَنْظُرُونَ (35) هَلْ ثُوِّبَ الْكُفَّارُ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ} [المطففين: 34 - 36]

Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman yang menertawakan orang-orang kafir, mereka (duduk) di atas dipan-dipan melepas pandangan. Apakah orang-orang kafir itu diberi balasan (hukuman) terhadap apa yang telah mereka perbuat?  [Al-Mutaffifin: 34-36]

17.  Allah ta’aalaa yang membuat orang tertawa dan menangis.

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{وَأَنَّهُ هُوَ أَضْحَكَ وَأَبْكَى} [النجم: 43]

Dan sesungguhnya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis.  [An-Najm: 43]

18.  Keutamaan menangis karena takut kepada Allah ta’aalaa.

Lihat: Kitab Ar-Riqaq, bab 24; Menangis karena takut kepada Allah

19.  Rasa takut berbanding lurus dengan ilmu.

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ} [فاطر: 28]

Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. [Faathir:28]

{وَإِذَا سَمِعُوا مَا أُنْزِلَ إِلَى الرَّسُولِ تَرَى أَعْيُنَهُمْ تَفِيضُ مِنَ الدَّمْعِ مِمَّا عَرَفُوا مِنَ الْحَقِّ} [المائدة: 83]

Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al-Quran) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri). [Al-Maidah:83]

20.  Dalamnya ilmu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«إِنَّ أَتْقَاكُمْ وَأَعْلَمَكُمْ بِاللَّهِ أَنَا» [صحيح البخاري]

"Sesungguhnya yang paling bertakwa dari kalian dan paling mengetahui tentang Allah adalah aku". [Shahih Bukhari]

Ø  Dalam riwayat lain:

«وَاللَّهِ، إِنِّي لَأَعْلَمُكُمْ بِاللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَأَخْشَاكُمْ لَهُ» [مسند أحمد: صحيح]

"Demi Allah, aku adalah orang yang paling tahu dan paling takut di antara kalian terhadap Allah 'azzawajalla." [Musnad Ahmad: Shahih]

Wallahu a’lam!

Lihat juga: Kitab Ar-Riqaq, bab 26; Meninggalkan maksiat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...