بسم الله الرحمن الرحيم
Imam Bukhari rahimahullah berkata:
بَابُ الِانْتِهَاءِ عَنِ المَعَاصِي
“Bab: Meninggalkan maksiat”
Dalam bab ini, imam Bukhari menjelaskan
tentang bahaya maksiat dengan meriwayatkan hadits dari Abu Musa Al-Asya’riy,
Abu Hurairah, dan Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhum.
A. Hadits
Abu Musa Al-Asy’ariy radhiyallahu ‘anhu.
Imam Bukhari rahimahullah berkata:
6482 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ العَلاَءِ،
حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ [حماد بن أسامة]، عَنْ
بُرَيْدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي بُرْدَةَ، عَنْ أَبِي بُرْدَةَ [عامر بن عبد الله بن قيس]، عَنْ أَبِي مُوسَى، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: " مَثَلِي
وَمَثَلُ مَا بَعَثَنِي اللَّهُ، كَمَثَلِ رَجُلٍ أَتَى قَوْمًا فَقَالَ: رَأَيْتُ
الجَيْشَ بِعَيْنَيَّ، وَإِنِّي أَنَا النَّذِيرُ العُرْيَانُ، فَالنَّجَا
النَّجَاءَ، فَأَطَاعَتْهُ طَائِفَةٌ فَأَدْلَجُوا عَلَى مَهْلِهِمْ فَنَجَوْا،
وَكَذَّبَتْهُ طَائِفَةٌ فَصَبَّحَهُمُ الجَيْشُ فَاجْتَاحَهُمْ "
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
'Ala, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah [Hammad bin
Usamah], dari Buraid bin Abdullah bin Abu Burdah, dari Abu Burdah ['Amir bin
Abdillah bin Qais], dari Abu Musa mengatakan, Rasulullah ﷺ bersabda, "Perumpamaanku dan
perumpamaan risalah yang kubawa bagaikan seseorang yang mendatangi suatu kaum,
lantas orang itu memberi peringatan, 'Awas, awas, telah kulihat sebuah pasukan
dengan kedua mataku, dan aku adalah pemberi peringatan ‘Uryan (yang telanjang karena
dirampok), selamatkanlah kalian, selamatkanlah kalian,' sebagian diantara
kalian menaatinya dan cepat-cepat meneruskan perjalanannya sehingga selamat,
sebaliknya sebagian kalian mendustakannya sehingga pasukan menyerangnya secara
mendadak di pagi buta dan menyandera mereka."
Penjelasan singkat hadits ini:
1.
Biografi Abu Musa Al-Asy’ariy, Abdullah bin Qais radhiyallahu
‘anhu.
Lihat: https://umar-arrahimy.blogspot.com/
2.
Makna “An-Nadzir Al-‘Uryan”.
Ia adalah seorang dari Khats’am ditawan
oleh seseorang yang bernama ‘Auf bin ‘Amir Al-Yasykuriy pada perang Dzil
Khalashah. Ia memotong tangannya dan tangan istrinya, kemudian ia melarikan
diri menuju kaumnya dan memberi peringatan kepada mereka. Setelah itu ia
menjadi perumpamaan akan benarnya suatu berita.
Ada juga yang menafsirkan bahwasanya
dinamai pemberi peringatan yang telanjang karena sudah dirampok oleh musuh
sehingga orang yang melihatnya percaya akan peringatannya.
Ada juga yang menafsirkan bahwa kata ‘Uryan
bermakna fasih dalam menyampaikan peringatannya.
3.
Rasulullah memberi peringatan akan azab yang pedih di
akhirat.
Ibnu 'Abbas radhiallahu 'anhuma
berkata:
لَمَّا نَزَلَتْ: {وَأَنْذِرْ
عَشِيرَتَكَ الأَقْرَبِينَ} [الشعراء: 214]، صَعِدَ النَّبِيُّ ﷺ عَلَى الصَّفَا،
فَجَعَلَ يُنَادِي: «يَا بَنِي فِهْرٍ، يَا بَنِي عَدِيٍّ» - لِبُطُونِ قُرَيْشٍ -
حَتَّى اجْتَمَعُوا فَجَعَلَ الرَّجُلُ إِذَا لَمْ يَسْتَطِعْ أَنْ يَخْرُجَ
أَرْسَلَ رَسُولًا لِيَنْظُرَ مَا هُوَ، فَجَاءَ أَبُو لَهَبٍ وَقُرَيْشٌ،
فَقَالَ: «أَرَأَيْتَكُمْ لَوْ أَخْبَرْتُكُمْ أَنَّ خَيْلًا بِالوَادِي تُرِيدُ
أَنْ تُغِيرَ عَلَيْكُمْ، أَكُنْتُمْ مُصَدِّقِيَّ؟» قَالُوا: نَعَمْ، مَا
جَرَّبْنَا عَلَيْكَ إِلَّا صِدْقًا، قَالَ: «فَإِنِّي نَذِيرٌ لَكُمْ بَيْنَ
يَدَيْ عَذَابٍ شَدِيدٍ» فَقَالَ أَبُو لَهَبٍ: تَبًّا لَكَ سَائِرَ اليَوْمِ،
أَلِهَذَا جَمَعْتَنَا؟ فَنَزَلَتْ: {تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ مَا
أَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ} [المسد: 2]
Tatkala turun ayat: Dan peringatkanlah
keluargamu yang terdekat. [As Syu'ara: 214] Rasulullah ﷺ naik ke bukit
Shofa dan berteriak memanggil-manggil: "Wahai bani
Fihr, wahai Bani 'Adi!", dari keturunan Quraisy. Hingga
orang-orang pun berkumpul dan apabila ada di antara mereka yang tidak bisa
hadir, mereka mengutus utusan untuk menghadirinya. Demikian juga Abu Jahal dan
orang-orang Quraisy pun berdatangan. Beliau
bersabda: "Apa pendapat kalian jika kuberitahukan kepada
kalian bahwa pasukan berkuda dari musuh di balik lembah ini akan menyerang
kalian apakah kalian akan membenarkanku (mempercayaiku)?" Mereka menjawab: Tentu, kami tidak pernah mandapatimu
selain bersifat jujur. Lalu
beliau berkata: "Sesungguhnya aku
memperingatkan kalian akan adzab yang berat".
Maka Abu Lahab berkata: Celakalah kamu! Apakah untuk ini engkau mengumpulkan
kami?! Maka Allah ‘azza
wa jalla menurunkan: Binasalah kedua tangan abu Lahab dan sesungguhnya
dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia
usahakan. [Al Lahab: 1-2] [Sahih Bukhari dan Muslim]
4.
Bersegera menyelamatkan diri dari bahaya dunia dan akhirat.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ خَافَ أَدْلَجَ وَمَنْ أَدْلَجَ بَلَغَ الْمَنْزِلَ أَلَا إِنَّ
سِلْعَةَ اللَّهِ غَالِيَةٌ أَلَا إِنَّ سِلْعَةَ اللَّهِ الْجَنَّةُ»
“Barangsiapa yang takut maka dia berjalan,
dan barangsiapa yang berjalan niscaya dia akan sampai ke tempat tinggal,
ketahuilah sesungguhnya barang dagangan Allah itu sangat mahal, ketahuilah
sesungguhnya barang dagangan Allah itu adalah surga." [Sunan Tirmidziy:
Shahih]
5.
Memberi perumpamaan agar mudah dipahami.
Buraidah Al-Aslamiy radhiyallahu
‘anhu berkata:
خَرَجَ إِلَيْنَا النَّبِيُّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا فَنَادَى ثَلَاثَ مِرَارٍ فَقَالَ: «أَيُّهَا
النَّاسُ تَدْرُونَ مَا مَثَلِي وَمَثَلُكُمْ؟» قَالُوا: اللَّهُ وَرَسُولُهُ
أَعْلَمُ. قَالَ: " إِنَّمَا مَثَلِي وَمَثَلُكُمْ مَثَلُ قَوْمٍ خَافُوا
عَدُوًّا يَأْتِيهِمْ، فَبَعَثُوا رَجُلًا يَتَرَاءَى لَهُمْ، فَبَيْنَمَا هُمْ
كَذَلِكَ أَبْصَرَ الْعَدُوَّ فَأَقْبَلَ لِيُنْذِرَهُمْ، وَخَشِيَ أَنْ
يُدْرِكَهُ الْعَدُوُّ قَبْلَ أَنْ يُنْذِرَ قَوْمَهُ، فَأَهْوَى بِثَوْبِهِ:
أَيُّهَا النَّاسُ أُتِيتُمْ. أَيُّهَا النَّاسُ أُتِيتُمْ " ثَلَاثَ مِرَارٍ
[مسند أحمد: صحيح لغيره]
Pada suatu hari Nabi ﷺ keluar menghampiri kami, beliau memanggil tiga kali, beliau bersabda, "Wahai sekalian manusia! Tahukah kalian perumpaanku dengan kalian?" mereka menjawab: Allah dan rasul-Nya lebih tahu. Rasulullah ﷺ bersabda, "Perumpamaanku dengan kalian adalah seperti suatu kaum yang takut kepada musuh yang akan mendatangi mereka, mereka mengirim seseorang untuk mengintai mereka, saat seperti itu, ia melihat musuh lalu ia menghadap untuk mengingatkan mereka sementara ia khawatir disusul musuh sebelum mengingatkan kaumnya, lalu ia melambai-lambaikan bajunya: Wahai sekalian manusia kalian telah didatangi, Wahai sekalian manusia kalian telah didatangi." Beliau mengucapkannya sebanyak tiga kali. [Musnad Ahmad: Shahih ligairih]
Lihat: Kitab Ar-Riqaq, bab 02; Perumpamaan dunia di akhirat
B. Hadits
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.
Imam Bukhari rahimahullah berkata:
6483 - حَدَّثَنَا أَبُو
اليَمَانِ [الحَكَمُ بنُ نَافِعٍ البَهْرَانِيُّ]، أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ [بن أبي
حمزة]، حَدَّثَنَا أَبُو الزِّنَادِ [عَبْدُ اللهِ بنُ ذَكْوَانَ]، عَنْ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ [بن هرمز الأعرج]، أَنَّهُ حَدَّثَهُ: أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ يَقُولُ:
«إِنَّمَا مَثَلِي وَمَثَلُ النَّاسِ كَمَثَلِ رَجُلٍ اسْتَوْقَدَ نَارًا،
فَلَمَّا أَضَاءَتْ مَا حَوْلَهُ جَعَلَ الفَرَاشُ وَهَذِهِ الدَّوَابُّ الَّتِي
تَقَعُ فِي النَّارِ يَقَعْنَ فِيهَا، فَجَعَلَ يَنْزِعُهُنَّ وَيَغْلِبْنَهُ
فَيَقْتَحِمْنَ فِيهَا، فَأَنَا آخُذُ بِحُجَزِكُمْ عَنِ النَّارِ، وَهُمْ
يَقْتَحِمُونَ فِيهَا»
Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman[Al-Hakam
bin Nafi' Al-Bahraniy], ia berkata: Telah memberitakan kepada kami Syu'aib [bin
Abi Hamzah], ia berkata: Telah memberitakan kepada kami Abu Az-Zinad [Abdullah
bin Dzakwan], dari Abdurrahman [bin Hurmuz Al-A’raj], bahwasanya ia
menceritakan kepadanya, bahwa ia mendengar Abu Hurairah radhiallahu'anhu
mendengar Rasulullah ﷺ bersabda,
"Perumpamaan diriku dan perumpaman manusia yang kudakwahi adalah bagaikan
seseorang yang menyalakan api (lampu), dikala api itu menyinari sekelilingnya,
menjadikan serangga-serangga dan hewan menuju api itu, kemudian orang tersebut
menarik serangga-serangga tetapi mereka menuju kepadanya dan terjerumuskan
dalam api, maka akulah yang menarik ikat pinggang kalian dari api, ketika
mereka terjerumus di dalamnya."
Penjelasan singkat hadits ini:
1)
Biografi Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.
Lihat: Abu Hurairah dan keistimewaannya
2)
Kasih sayang Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
kepada umatnya.
Allah
subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ
أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ
رَءُوفٌ رَّحِيمٌ} [التوبة: 128]
Sungguh
telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya
penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat
belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. [At-Taubah: 128]
3)
Rasulullah ﷺ tidak melarang sesuatu kecuali ada keburukan di baliknya.
Jabir radhiallahu'anhu
berkata, Rasulullah ﷺ bersabda:
«مَثَلِي وَمَثَلُكُمْ
كَمَثَلِ رَجُلٍ أَوْقَدَ نَارًا، فَجَعَلَ الْجَنَادِبُ وَالْفَرَاشُ يَقَعْنَ
فِيهَا، وَهُوَ يَذُبُّهُنَّ عَنْهَا، وَأَنَا آخِذٌ بِحُجَزِكُمْ عَنِ النَّارِ،
وَأَنْتُمْ تَفَلَّتُونَ مِنْ يَدِي» [صحيح مسلم]
"Perumpamaanku dengan kamu sekalian
ialah bagaikan seorang yang menyalakan api. Maka serangga-serangga berterbangan
menjatuhkan diri ke dalam api itu. Orang tersebut berusaha menarik mereka
dengan api dan mereka berusaha mengalahkannya. Dan aku, telah mencegah kamu
semua agar tidak jatuh ke api, tetapi kamu meloloskan diri dari tanganku."
[Shahih Muslim]
4)
Manusia seperti serangga, mudah tertipu dengan gemerlap
dunia.
Allah
subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ
حَقٌّ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ
الْغَرُورُ} [فاطر: 5]
Hai manusia, sesungguhnya janji Allah
adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan
sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang
Allah. [Faathir:5]
5)
Akibat buruk dari maksiat di dunia dan di akhirat.
Lihat: Akibat maksiat
C. Hadits
Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma.
Imam Bukhari rahimahullah berkata:
6484 - حَدَّثَنَا أَبُو
نُعَيْمٍ [الفضل بن دُكَين]، حَدَّثَنَا زَكَرِيَّاءُ [بن أبي زائدة]، عَنْ عَامِرٍ
[الشعبي]، قَالَ: سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرٍو، يَقُولُ: قَالَ
النَّبِيُّ ﷺ: «المُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ المُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ،
وَالمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ»
Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim[Al-Fadhl
bin Dukain], ia berkata: Ttelah menceritakan kepada kami Zakaria [bin Abi
Zaidah], dari Amir [Asy-Sya’biy], ia berkata, Aku mendengar Abdullah bin Amr
mengatakan; Rasulullah ﷺ bersabda,
"Muslim yang sempurna adalah yang tidak mengusik muslim lainnya dengan
lisan dan tangannya. Dan hakikat hijrah adalah seorang yang mampu meninggalkan
apa yang Allah larang."
Wallahu a’lam!
Lihat juga: Kitab Ar-Riqaq, bab 25; Takut kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...