بسم الله الرحمن الرحيم
Beberapa
faidah mempelajari sejarah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:
1.
Mengenali
keutamaan, kemuliaan dan pengorbanan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
sehingga rasa cinta dan kekaguman kepadanya semakin tinggi.
Dari Anas radhiyallahu'anhu;
Nabi -shallallahu 'alaihi wasallam- bersabda:
«لَا يُؤْمِنُ
أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ
أَجْمَعِينَ»
"Tidaklah
beriman seorang dari kalian hingga aku lebih dicintainya daripada orang tuanya,
anaknya dan dari manusia seluruhnya". [Shahih Bukhari dan Muslim]
Lihat: Mencintai Nabi; Antara sikap berlebihan dan antipati
2.
Mengenali
mu’jizat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam untuk menguatkan keimanan.
Dari Abu Hurairah; Rasulullah sallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«مَا مِنَ الأَنْبِيَاءِ نَبِيٌّ
إِلَّا أُعْطِيَ مِنَ الآيَاتِ مَا مِثْلُهُ أُومِنَ، أَوْ آمَنَ، عَلَيْهِ البَشَرُ،
وَإِنَّمَا كَانَ الَّذِي أُوتِيتُ وَحْيًا أَوْحَاهُ اللَّهُ إِلَيَّ، فَأَرْجُو أَنِّي
أَكْثَرُهُمْ تَابِعًا يَوْمَ القِيَامَةِ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Tidak seorang nabi pun
kecuali diberi mukjizat yang dengannya manusia beriman kepadanya, dan mukjizat
yang diberikan kepadaku adalah wahyu yang diturunkan oleh Allah kepadaku
(Al-Qur'an), maka aku berharap pada hari kiamat nanti akulah nabi yang paling
banyak pengikutnya”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Lihat: Mu'jizat Nabi Muhammad
3.
Mengambil
teladan bagi para ahli ibadah dan da’i, dan memberikan semangat dan kesabaran
dalam beribadah dan berda’wah.
Allah
subhanahu wata'aalaa berfirman:
{لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ
كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا} [الأحزاب:
21]
Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah. [Al-Ahzaab:21]
{فَإِنْ آمَنُوا بِمِثْلِ مَا آمَنْتُمْ بِهِ
فَقَدِ اهْتَدَوْا وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا هُمْ فِي شِقَاقٍ
فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ} [البقرة:
137]
Maka
jika mereka beriman seperti apa yang kamu (Rasulullah dan sahabatnya) telah
beriman kepadanya, sungguh mereka telah mendapat petunjuk; dan jika mereka
berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (dengan kamu). Maka
Allah akan memelihara kamu dari mereka. dan Dia-lah yang Maha mendengar lagi
Maha Mengetahui.
[Al-Baqarah:137]
{قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ
عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ
الْمُشْرِكِينَ} [يوسف: 108]
Katakanlah:
"Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak
kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk
orang-orang yang musyrik". [Yusuf:108]
Ø Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata: Seorang
A'raby kencing berdiri dalam mesjid, maka para sahabat ingin memukulnya, lalu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada mereka:
«دَعُوهُ وَهَرِيقُوا عَلَى بَوْلِهِ سَجْلًا مِنْ مَاءٍ، أَوْ
ذَنُوبًا مِنْ مَاءٍ، فَإِنَّمَا بُعِثْتُمْ مُيَسِّرِينَ، وَلَمْ تُبْعَثُوا
مُعَسِّرِينَ» [صحيح البخاري]
"Biarkan ia menyelesaikan
kencingnya, kemudian kalia sirami kencingnya denga seember air, sesungguhnya
kalian diutus untuk memudahkan ummat, bukan untuk menyusahkannya." [Sahih
Bukhari]
Lihat: Jadikan As-Sunnah sebagai pedoman hidup
4.
Mengetahui
metode dan sebab kemenangan, kebangkitan dan kemuliaan Islam. Serta menguatkan
keyakinan akan kemenagan bagi orang-orang bertakwa.
Sebab kemenangan
diantaranya adalah iman, tauhid, dan amal shalih, Allah subhanahu wata'ala berfriman:
{وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ
لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ
وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ
مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا
وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ} [النور:
55]
"Dan Allah Telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu
dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa dia sungguh-sungguh akan menjadikan
mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana dia Telah menjadikan orang-orang
sebelum mereka berkuasa, dan sungguh dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang
Telah diridhai-Nya untuk mereka, dan dia benar-benar akan menukar (keadaan)
mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. mereka tetap
menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. dan
barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka Itulah
orang-orang yang fasik". [An-Nur:55]
Sebab kekalahan diantaranya
adalah perpecahan, maksiat, dan cinta dunia, Allah subhanahu wata'ala berfriman:
{وَلَقَدْ صَدَقَكُمُ اللَّهُ وَعْدَهُ إِذْ
تَحُسُّونَهُمْ بِإِذْنِهِ حَتَّى إِذَا فَشِلْتُمْ وَتَنَازَعْتُمْ فِي الْأَمْرِ
وَعَصَيْتُمْ مِنْ بَعْدِ مَا أَرَاكُمْ مَا تُحِبُّونَ مِنْكُمْ مَنْ يُرِيدُ
الدُّنْيَا وَمِنْكُمْ مَنْ يُرِيدُ الْآخِرَةَ ثُمَّ صَرَفَكُمْ عَنْهُمْ
لِيَبْتَلِيَكُمْ وَلَقَدْ عَفَا عَنْكُمْ وَاللَّهُ ذُو فَضْلٍ عَلَى
الْمُؤْمِنِينَ} [آل عمران: 152]
Dan
Sesungguhnya Allah Telah memenuhi janji-Nya kepada kamu (di perang Uhud),
ketika kamu membunuh mereka dengan izin-Nya sampai pada sa'at kamu lemah dan
berselisih dalam urusan itu dan mendurhakai perintah (rasul) sesudah Allah
memperlihatkan kepadamu apa yang kamu sukai (kemenangan). di antaramu ada orang
yang menghendaki dunia dan diantara kamu ada orang yang menghendaki akhirat.
Kemudian Allah memalingkan kamu dari (mengalahkan) mereka untuk menguji kamu,
dan Sesunguhnya Allah Telah mema'afkan kamu. dan Allah mempunyai karunia (yang
dilimpahkan) atas orang orang yang beriman. [Ali 'Imran:152]
Yakin dengan pertolongan
Allah, dan tidak membanggakan jumlah dan kekuatan; Allah subhanahu wata'ala berfriman:
{لَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ فِي مَوَاطِنَ كَثِيرَةٍ وَيَوْمَ
حُنَيْنٍ إِذْ أَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنكُمْ شَيْئًا
وَضَاقَتْ عَلَيْكُمُ الْأَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ ثُمَّ وَلَّيْتُم مُّدْبِرِينَ
(25) ثُمَّ أَنزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَى رَسُولِهِ وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ
وَأَنزَلَ جُنُودًا لَّمْ تَرَوْهَا وَعَذَّبَ الَّذِينَ كَفَرُوا وَذَلِكَ جَزَاءُ
الْكَافِرِينَ} [التوبة: 25 - 26]
Sesungguhnya
Allah telah menolong kamu (hai para mukminin) di medan peperangan yang banyak,
dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu diwaktu kamu menjadi congkak karena
banyaknya jumlah(mu), maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat
kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu,
kemudian kamu lari kebelakang dengan bercerai-berai. Kemudian Allah menurunkan
ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Allah
menurunkan bala tentara yang kamu tiada melihatnya, dan Allah menimpakan
bencana kepada orang-orang yang kafir, dan demikianlah pembalasan kepada
orang-orang yang kafir. [At-Taubah: 25 - 26]
Sabar dan tidak
tergesa-gesa, Khabbab
bin Al-Arat -radhiyallahu
'anhu- berkata:
شَكَوْنَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَهُوَ مُتَوَسِّدٌ بُرْدَةً لَهُ فِي ظِلِّ الْكَعْبَةِ قُلْنَا لَهُ: أَلَا
تَسْتَنْصِرُ لَنَا، أَلَا تَدْعُو اللَّهَ لَنَا؟ قَالَ: كَانَ الرَّجُلُ فِيمَنْ
قَبْلَكُمْ يُحْفَرُ لَهُ فِي الْأَرْضِ فَيُجْعَلُ فِيهِ فَيُجَاءُ
بِالْمِنْشَارِ فَيُوضَعُ عَلَى رَأْسِهِ فَيُشَقُّ بِاثْنَتَيْنِ وَمَا يَصُدُّهُ
ذَلِكَ عَنْ دِينِهِ، وَيُمْشَطُ بِأَمْشَاطِ الْحَدِيدِ مَا دُونَ لَحْمِهِ مِنْ
عَظْمٍ أَوْ عَصَبٍ وَمَا يَصُدُّهُ ذَلِكَ عَنْ دِينِهِ، وَاللَّهِ لَيُتِمَّنَّ
هَذَا الْأَمْرَ حَتَّى يَسِيرَ الرَّاكِبُ مِنْ صَنْعَاءَ إِلَى حَضْرَمَوْتَ لَا
يَخَافُ إِلَّا اللَّهَ أَوْ الذِّئْبَ عَلَى غَنَمِهِ وَلَكِنَّكُمْ
تَسْتَعْجِلُونَ
"Kami mengadu kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau sedang berbantalkan kain selimut
beliau di bawah naungan Ka'bah; "Tidakkah baginda memohon pertolongan buat
kami? Tidakkah baginda berdo'a memohon kepada Allah untuk kami?". Beliau
bersabda: "Ada seorang laki-laki dari ummat sebelum kalian, lantas digalikan
lubang untuknya dan ia diletakkan di dalamnya, lalu diambil gergaji, kemudian
diletakkan gergaji itu di kepalanya lalu dia dibelah menjadi dua bagian namun
hal itu tidak menghalanginya dari agamanya. Tulang dan urat di bawah dagingnya
disisir dengan sisir besi namun hal itu tidak menghalanginya dari agamanya.
Demi Allah, sungguh urusan (Islam) ini akan sempurna hingga ada seorang yang
mengendarai kuda berjalan dari Shana'a menuju Hadlramaut tidak ada yang
ditakutinya melainkan Allah atau (tidak ada) kekhawatiran kepada serigala atas
kambingnya. Akan tetapi kalian sangat tergesa-gesa". [Shahih Bukhari]
Lihat: Kunci kemenangan dan kebangkitan Islam
5.
Melihat
pengorbanan para sahabat –radhiyallahu ‘anhum- dalam membela dan mempertahankan
agama Islam, sehingga kuat kecintaan kita kepada mereka dan senantiasa
meneladani mereka.
Allah
subhanahu wata'aalaa berfirman:
{وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ
وَالْإِيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا
يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ
وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ
الْمُفْلِحُونَ} [الحشر: 9]
Dan
orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor)
sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang
berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh
keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka
(Muhajirin); Dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka
sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari
kekikiran dirinya, mereka Itulah orang orang yang beruntung. [Al-Hasyr:9]
{مُحَمَّدٌ
رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ
بَيْنَهُمْ} [الفتح: 29]
Muhammad
itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras
terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. [Al-Fath:29]
Ø Dari Abu Sa'id
Al-Khudriy radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
«لاَ تَسُبُّوا أَصْحَابِي، فَلَوْ أَنَّ
أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ، ذَهَبًا مَا بَلَغَ مُدَّ أَحَدِهِمْ، وَلاَ
نَصِيفَهُ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Jangan kalian mencaci sahabatku, karna seandainya seorang dari kalian
bersedekah sebanyak gunung uhud dari emas maka itu tidak akan menyamai satu
mudd (dua genggaman= 543gram) dari yang mereka sedekahkan dan tidak pula
seperduanya". [Sahih Bukhari dan Muslim]
Ø Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhuma berkata:
«مَنْ كَانَ مُسْتَنًّا فَلْيَسْتَنَّ بِمَنْ قَدْ مَاتَ، أُولَئِكَ
أَصْحَابُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانُوا خَيْرَ هَذِهِ
الْأُمَّةِ، أَبَّرَهَا قُلُوبًا، وَأَعْمَقَهَا عِلْمًا، وَأَقَلَّهَا
تَكَلُّفًا، قَوْمٌ اخْتَارَهُمُ اللهُ لِصُحْبَةِ نَبِيِّهِ صلّى الله عليه وسلم
وَنَقْلِ دِينِهِ، فَتَشَبَّهُوا بِأَخْلَاقِهِمْ وَطَرَائِقِهِمْ فَهُمْ
أَصْحَابُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، كَانُوا عَلَى الْهُدَى
الْمُسْتَقِيمِ» [حلية الأولياء]
"Siapa yang mencari tuntunan maka hendaklah ia mengikuti tuntunan mereka
yang sudah wafat, mereka itu adalah sahabat Muhammad shallallahu 'alaihi
wasallam, (1) mereka adalah generasi tebaik umat ini, (2) hati mereka lebih
suci, (3) ilmu mereka lebih dalam, dan (4) tidak suka melampaui batas. (5)
Mereka adalah generasi yang Allah pilih untuk menemani nabi-Nya -shallallahu
'alaihi wasallam- dan menyampaikan agama-Nya, maka hendaklah kalian
mencontoh akhlak dan metode mereka (dalam beragama), mereka adalah sahabat
Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, (6) mereka berada di atas
petunjuk yang lurus." [Hilyatul Auliyaa']
Lihat: Keistimewaan Sahabat Rasulullah
6.
Merasakan
kenikmatan dan kebahagiaan ketika menyimak kehidupan Nabi dan para Sahabatnya.
Bahagia
dengan kebahagiaan mereka dan bersabar ketika membandingkan musibah mereka
dengan musibah kita. Sa'ad bin Abi Waqqash radhiyallahu
'anhu berkata: Ya Rasulullah .. siapakah orang yang paling berat cobaannya?
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab:
" الْأَنْبِيَاءُ، ثُمَّ الصَّالِحُونَ، ثُمَّ الْأَمْثَلُ،
فَالْأَمْثَلُ مِنَ النَّاسِ، يُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ، فَإِنْ
كَانَ فِي دِينِهِ صَلابَةٌ زِيدَ فِي بَلائِهِ، وَإِنْ كَانَ فِي دِينِهِ رِقَّةٌ
خُفِّفَ عَنْهُ، وَمَا يَزَالُ الْبَلاءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَمْشِيَ عَلَى
ظَهْرِ الْأَرْضِ لَيْسَ عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ " [مسند أحمد: حسن]
"Para Nabi, kemudian orang-orang saleh, kemudian yang paling taat,
kemudian yang paling taat dari manusia. Seseorang dicoba sesuai kadar
keimanannya, jika agamanya kuat maka akan ditambah cobaannya, dan jika agamanya
rendah maka akan diringankan cobaannya. Seorang hamba akan terus diberi cobaan
sampa ia berjalan di atas bumi tanpa ada satu dosapun yang tersisa".
[Musnad Ahmad: Haditsnya Hasan]
7.
Mengetahui
sebab turunnya Ayat Al-Qur’an dan sebab wurudnya hadits yang akan membantu
dalam memahami dan mengeluarkan hukum dari keduanya.
Lihat: Hadits kisah taubat Ka’b
bin Malik radhiyallahu ‘anhu
8.
Mengetahui
beberapa hukum-hukum Islam yang terjadi di masa Nabi shallallahu ‘alalhi
wasallam, baik berkaitan secara pribadi maupun hukum bersosial dan
bernegara.
Dari Malik
bin Al-Huwairits radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
«صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي» [صحيح البخاري]
"Dan salatlah kalian seperti kalian melihat aku salat". [Sahih
Bukhari]
Ø Dari Jabir bin Abdillah
radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda:
«لِتَأْخُذُوا مَنَاسِكَكُمْ، فَإِنِّي لَا أَدْرِي لَعَلِّي لَا
أَحُجُّ بَعْدَ حَجَّتِي هَذِهِ» [صحيح مسلم]
"Pelajarilah tata cara pelaksanaan haji kalian dariku, karena
sesungguhnya aku tidak tahu bisa jadi aku tidak menunaikan haji lagi setelah
ibadah hajiku ini". [Sahih Muslim]
9.
Sejarah
Nabi adalah pedoman hidup untuk setiap orang secara pribadi atau berjama’ah.
Lihat: Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam sebagai suri teladan terbaik
Wallahu a’lam!
Lihat
juga: Hakikat sejarah Nabi - Buku Sejarah Nabi - Keistimewaan Nabi Muhammad dalam Al-Qur’an
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...