بسم
الله الرحمن الرحيم
Nabi -shallallahu ‘alaihi wasallam- lebih
banyak tersenyum
Simaak rahimahullah berkata; aku
bertanya kepada Jabir bin Samurah radhiyallahu 'anhu:
"Apakah kamu pernah bergaul dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam?"
Dia menjawab:
«نَعَمْ،
وَكَانَ طَوِيلَ الصَّمْتِ، قَلِيلَ الضَّحِكِ، وَكَانَ أَصْحَابُهُ يَذْكُرُونَ
عِنْدَهُ الشِّعْرَ، وَأَشْيَاءَ مِنْ أُمُورِهِمْ، فَيَضْحَكُونَ، وَرُبَّمَا
تَبَسَّمَ»
"Ya, beliau adalah sosok yang pendiam, sedikit
tertawa, suatu ketika para sahabatnya berada di sisi beliau tengah
menyampaikan sya'ir dan sesuatu dari perkara-perkara mereka, yang di iringi
dengan gelak tawa, namun beliau hanya tersenyum." [Musnad Ahmad:
Hasan]
Nabi -shallallahu
'alaihi wasallam- terkadang tertawa
Jabir radhiyallahu 'anhu berkata;
Seseorang datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya
berkata; "Ya Rasulullah! Aku bermimpi dalam tidurku, kepalaku di penggal,
bagaimana itu?"
Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun tertawa, beliau
bersabda:
«إِذَا لَعِبَ
الشَّيْطَانُ بِأَحَدِكُمْ فِي مَنَامِهِ، فَلَا يُحَدِّثْ بِهِ النَّاسَ» [صحيح مسلم]
'Apabila
setan mempermainkan salah seorang dari kalian di dalam tidurnya, maka janganlah
dia menceritakannya kepada orang lain. [Shahih Muslim]
Ø Dari Abu Hurairah
radhiyallahu 'anhu; Bahwa pada suatu hari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam berbicara dan di samping Beliau ada seorang laki-laki penduduk
Baduy:
" أَنَّ رَجُلًا
مِنْ أَهْلِ الجَنَّةِ اسْتَأْذَنَ رَبَّهُ فِي الزَّرْعِ، فَقَالَ لَهُ: أَلَسْتَ
فِيمَا شِئْتَ؟ قَالَ: بَلَى، وَلَكِنِّي أُحِبُّ أَنْ أَزْرَعَ، قَالَ: فَبَذَرَ،
فَبَادَرَ الطَّرْفَ نَبَاتُهُ وَاسْتِوَاؤُهُ وَاسْتِحْصَادُهُ، فَكَانَ
أَمْثَالَ الجِبَالِ، فَيَقُولُ اللَّهُ: دُونَكَ يَا ابْنَ آدَمَ، فَإِنَّهُ لاَ
يُشْبِعُكَ شَيْءٌ "، فَقَالَ الأَعْرَابِيُّ: وَاللَّهِ لاَ تَجِدُهُ إِلَّا
قُرَشِيًّا، أَوْ أَنْصَارِيًّا، فَإِنَّهُمْ أَصْحَابُ زَرْعٍ، وَأَمَّا نَحْنُ
فَلَسْنَا بِأَصْحَابِ زَرْعٍ، فَضَحِكَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
[صحيح البخاري]
"Ada
seorang dari penduduk surga meminta izin kepada Rabbnya untuk bercocok tanam.
Maka Rabbnya berkata, kepadanya: "Bukankah kamu bebas melakukan apa saja
yang kamu mau?" Orang itu berkata: "Benar, tapi aku suka bercocok
tanam". Beliau berkata: "Maka orang itu bersegera menanam benih
sehingga tumbuh berkembang dengan sangat banyak hingga ketika panen hasilnya
sebanyak gunung. Maka Allah berfirman: "Silahkan engkau ambil wahai anak
cucu Adam, sungguh tidak ada sesuatu yang menjadikanmu puas".
Maka
laki-laki Baduy itu berkata: "Demi Allah, tidak akan anda temui orang
seperti itu selain Kaum Quraisy dan Anshar karena mereka para petani sedangkan
kami bukanlah petani".
Maka
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tertawa. [Shahih Bukhari]
Ø Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu berkata:
كُنْتُ أَمْشِي مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَيْهِ بُرْدٌ نَجْرَانِيٌّ غَلِيظُ الحَاشِيَةِ،
فَأَدْرَكَهُ أَعْرَابِيٌّ فَجَذَبَهُ جَذْبَةً شَدِيدَةً، حَتَّى نَظَرْتُ إِلَى
صَفْحَةِ عَاتِقِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ أَثَّرَتْ بِهِ
حَاشِيَةُ الرِّدَاءِ مِنْ شِدَّةِ جَذْبَتِهِ، ثُمَّ قَالَ: مُرْ لِي مِنْ مَالِ
اللَّهِ الَّذِي عِنْدَكَ! فَالْتَفَتَ إِلَيْهِ فَضَحِكَ، ثُمَّ أَمَرَ لَهُ
بِعَطَاءٍ
"Aku pernah berjalan bersama Nabi shallallahu
'alaihi wasallam yang ketika itu Beliau mengenakan selendang yang tebal dan
kasar buatan Najran. Kemudian seorang Arab Baduy datang lalu menarik Beliau
dengan tarikan yang keras hingga aku melihat permukaan pundak Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam berbekas akibat tarikan yang keras itu. Lalu Beliau
berkata: "Perintahkanlah, agar aku diberikan harta Allah yang ada
padamu".
Kemudian
Beliau memandang kepada orang Arab Baduy itu dan tertawa. Lalu Beliau
memerintahkan agar memberinya". [Sahih Bukhari dan Muslim]
Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata:
أَنَّ رَجُلًا ظَاهَرَ مِنَ امْرَأَتِهِ، فَغَشِيَهَا قَبْلَ أَنْ
يُكَفِّرَ، فَأَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَذَكَرَ ذَلِكَ
لَهُ، فَقَالَ «مَا حَمَلَكَ عَلَى ذَلِكَ؟» قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، رَأَيْتُ
بَيَاضَ حِجْلَيْهَا فِي الْقَمَرِ، فَلَمْ أَمْلِكْ نَفْسِي أَنْ وَقَعْتُ
عَلَيْهَا، فَضَحِكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَأَمَرَهُ
أَلَّا يَقْرَبَهَا حَتَّى يُكَفِّرَ [سنن ابن ماجه: حسن]
"Seseorang menzhihzar isterinya
kemudian ia menggaulinya sebelum membayar kafarat. Lalu ia datang kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam dan menerangkan permasalahannya. Beliau bertanya:
"Apa yang membuatmu berbuat seperti itu?"
Ia menjawab, "Ya Rasulullah, aku
melihat putih kedua kakinya saat terkena sinar rembulan, hingga aku tidak mampu
menguasai jiwaku untuk menggaulinya."
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
tertawa dan memerintahkannya agar tidak mendekatinya hingga membayar
kafarat." [Sunan Ibnu Majah: Hasan]
Tertawa sampai gigi serinya terlihat
Dari
Abu Sa'id Al-Khudriy radhiyallahu 'anhu,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«تَكُونُ الأَرْضُ يَوْمَ
القِيَامَةِ خُبْزَةً وَاحِدَةً، يَتَكَفَّؤُهَا الجَبَّارُ بِيَدِهِ كَمَا
يَكْفَأُ أَحَدُكُمْ خُبْزَتَهُ فِي السَّفَرِ، نُزُلًا لِأَهْلِ الجَنَّةِ»
فَأَتَى رَجُلٌ مِنَ اليَهُودِ فَقَالَ: بَارَكَ الرَّحْمَنُ عَلَيْكَ يَا أَبَا
القَاسِمِ، أَلاَ أُخْبِرُكَ بِنُزُلِ أَهْلِ الجَنَّةِ يَوْمَ القِيَامَةِ؟
قَالَ: «بَلَى» قَالَ: تَكُونُ الأَرْضُ خُبْزَةً وَاحِدَةً، كَمَا قَالَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَنَظَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَيْنَا ثُمَّ ضَحِكَ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ، ثُمَّ
قَالَ: أَلاَ أُخْبِرُكَ بِإِدَامِهِمْ؟ قَالَ: إِدَامُهُمْ بَالاَمٌ وَنُونٌ،
قَالُوا: وَمَا هَذَا؟ قَالَ: ثَوْرٌ وَنُونٌ، يَأْكُلُ مِنْ زَائِدَةِ كَبِدِهِمَا
سَبْعُونَ أَلْفًا [صحيح البخاري]
"Pada
hari kiamat bumi bagaikan sekeping roti, Allah Al Jabbar memutar-mutarnya
dengan tangan-Nya sebagaimana salah seorang diantara kalian bisa memutar-mutar
rotinya dalam perjalanan sebagai kabar gembira penghuni surga."
Selanjutnya
ada seorang Yahudi dan berujar; 'Kiranya Allah Arrahman memberkatimu wahai Abul
Qasim, Maukah kamu kuberitahu kabar gembira penghuni surga di hari kiamat
nanti? '
"Baik"
Jawab Nabi.
Lanjut
si yahudi; 'Bumi ketika itu bagaikan sekeping roti', sebagaimana disabdakan
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Lantas
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memandang kami dan tertawa hingga
terlihat gigi serinya, kemudian Nabi berujar; "Maukah kamu kuberitahu
lauk penghuni surga?"
Lanjut
beliau; "Lauk mereka adalah sapi dan ikan paus."
Mereka
bertanya; 'Apa keistimewaan daging ini? '
Nabi
menjawab: "Sobekan hati ikan paus dan sapi itu, bisa disantap untuk tujuh
puluh ribu orang." [Shahih Bukhari dan Muslim]
Ø Dari Abdullah bin
Mas’ud radhiyallahu'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
" إِنِّي لَأَعْلَمُ
آخِرَ أَهْلِ النَّارِ خُرُوجًا مِنْهَا، وَآخِرَ أَهْلِ الجَنَّةِ دُخُولًا،
رَجُلٌ يَخْرُجُ مِنَ النَّارِ كَبْوًا، فَيَقُولُ اللَّهُ: اذْهَبْ فَادْخُلِ
الجَنَّةَ، فَيَأْتِيهَا، فَيُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهَا مَلْأَى، فَيَرْجِعُ
فَيَقُولُ: يَا رَبِّ وَجَدْتُهَا مَلْأَى، فَيَقُولُ: اذْهَبْ فَادْخُلِ
الجَنَّةَ، فَيَأْتِيهَا فَيُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهَا مَلْأَى، فَيَرْجِعُ
فَيَقُولُ: يَا رَبِّ وَجَدْتُهَا مَلْأَى، فَيَقُولُ: اذْهَبْ فَادْخُلِ الجَنَّةَ،
فَإِنَّ لَكَ مِثْلَ الدُّنْيَا وَعَشَرَةَ أَمْثَالِهَا - أَوْ: إِنَّ لَكَ
مِثْلَ عَشَرَةِ أَمْثَالِ الدُّنْيَا - فَيَقُولُ: تَسْخَرُ مِنِّي - أَوْ:
تَضْحَكُ مِنِّي - وَأَنْتَ المَلِكُ " فَلَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ضَحِكَ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ، وَكَانَ
يَقُولُ: «ذَاكَ أَدْنَى أَهْلِ الجَنَّةِ مَنْزِلَةً» [صحيح
البخاري ومسلم]
"Sungguh
aku tahu penghuni neraka yang terakhir kali keluar dan penghuni surga yang
terakhir kali masuk, yaitu seseorang yang keluar dari neraka dengan cara
merayap, Allah tabarakawata'ala berfirman; 'Pergilah kamu dan masuklah ke dalam
surga! ' maka orang tersebut mendatanginya dan terbayang baginya bahwa surga
telah membeludak. Orang kembali kembali dan berujar; 'Wahai Tuhanku, kutemukan
surga telah membeludak'. Allah berfirman lagi; 'pergi dan masuklah surga.' Maka
ia kembali dan terbayang baginya bahwa surga telah membeludak. Lalu ia kembali
dan mengatakan; 'Ya Tuhanku, kutemukan surga telah membeludak.' Allah berfirman
lagi; 'pergi dan masuklah surga, dan bagimu surga seluas dunia dan bahkan
sepuluh kali sepertinya -atau- bagimu seperti sepuluh kali dunia.' Hamba tadi
lantas mengatakan; 'Engkau menghinaku ataukah menertawaiku, sedang Engkau
adalah Raja diraja?" Dan kulihat Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam tertawa hingga gigi gerahamnya kelihatan seraya
berkomentar: "Itulah penghuni surga yang tingkatannya paling rendah."
[Shahih Bukhari dan Muslim]
Ø Abu Dzar radhiyallahu 'anhu berkata, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
" إِنِّي لَأَعْلَمُ
آخِرَ أَهْلِ الْجَنَّةِ دُخُولًا الْجَنَّةَ، وَآخِرَ أَهْلِ النَّارِ خُرُوجًا
مِنْهَا، رَجُلٌ يُؤْتَى بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، فَيُقَالُ: اعْرِضُوا عَلَيْهِ
صِغَارَ ذُنُوبِهِ، وَارْفَعُوا عَنْهُ كِبَارَهَا، فَتُعْرَضُ عَلَيْهِ صِغَارُ
ذُنُوبِهِ، فَيُقَالُ: عَمِلْتَ يَوْمَ كَذَا وَكَذَا كَذَا وَكَذَا، وَعَمِلْتَ
يَوْمَ كَذَا وَكَذَا كَذَا وَكَذَا، فَيَقُولُ: نَعَمْ، لَا يَسْتَطِيعُ أَنْ
يُنْكِرَ وَهُوَ مُشْفِقٌ مِنْ كِبَارِ ذُنُوبِهِ أَنْ تُعْرَضَ عَلَيْهِ،
فَيُقَالُ لَهُ: فَإِنَّ لَكَ مَكَانَ كُلِّ سَيِّئَةٍ حَسَنَةً، فَيَقُولُ:
رَبِّ، قَدْ عَمِلْتُ أَشْيَاءَ لَا أَرَاهَا هَا هُنَا " فَلَقَدْ رَأَيْتُ
رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ضَحِكَ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ [صحيح مسلم]
"Sesungguhnya
aku mengetahui penduduk surga yang terakhir kali masuk dan penduduk neraka yang
terakhir kali keluar darinya, yaitu seorang laki-laki didatangkan pada hari
kiamat (ke hadapan Rabb), lalu dikatakan kepadanya, 'Tampakkanlah kepadanya
dosa-dosanya yang kecil dan hapuskan dosa-dosanya yang besar.' Lalu
ditampakkanlah dosa-dosanya yang kecil. Lalu dikatakan kepadanya, 'Kamu telah
melakukan demikian, demikian, dan demikian. Dan kamu telah melakukan demikian,
demikian, dan demikian pada suatu hari.' Lalu dia menjawab, 'Ya.' Dia tidak
bisa mengingkari, dan dia meminta belas kasihan dari dosa-dosa besarnya untuk
diungkapkan atasnya. Lalu dikatakan kepadanya, 'Sesungguhnya kamu mendapatkan
tempat kejelekan menjadi kebaikan.' Lalu dia berkata, 'Wahai Rabbku, sungguh
aku telah melakukan sesuatu yang mana aku tidak melihatnya dalam catatan amal
di sini.'
Abu
Dzar berkata, 'Sungguh aku telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam tertawa hingga terlihat gigi gerahamnya'." [Shahih Muslim]
Ø 'Aisyah radhiyallahu 'anha berkata,
قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ غَزْوَةِ تَبُوكَ، أَوْ خَيْبَرَ وَفِي سَهْوَتِهَا
سِتْرٌ، فَهَبَّتْ رِيحٌ فَكَشَفَتْ نَاحِيَةَ السِّتْرِ عَنْ بَنَاتٍ لِعَائِشَةَ
لُعَبٍ، فَقَالَ: «مَا هَذَا يَا عَائِشَةُ؟» قَالَتْ: بَنَاتِي، وَرَأَى
بَيْنَهُنَّ فَرَسًا لَهُ جَنَاحَانِ مِنْ رِقَاعٍ، فَقَالَ: «مَا هَذَا الَّذِي
أَرَى وَسْطَهُنَّ؟» قَالَتْ: فَرَسٌ، قَالَ: «وَمَا هَذَا الَّذِي عَلَيْهِ؟»
قَالَتْ: جَنَاحَانِ، قَالَ: «فَرَسٌ لَهُ جَنَاحَانِ؟» قَالَتْ: أَمَا سَمِعْتَ
أَنَّ لِسُلَيْمَانَ خَيْلًا لَهَا أَجْنِحَةٌ؟ قَالَتْ: فَضَحِكَ حَتَّى رَأَيْتُ
نَوَاجِذَهُ [سنن أبي داود: صحيح]
"Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam tiba dari perang Tabuk atau Khaibar,
sementara kamar 'Aisyah ditutup dengan satir. Ketika ada angin yang bertiup,
satir itu tersingkap hingga boneka-bonekaan 'Aisyah terlihat. Beliau lalu
bertanya: "Wahai 'Aisyah, ini apa?"
'Aisyah
menjawab, "Anak-anak bonekaku."
Lalu
beliau juga melihat patung kuda yang mempunyai dua sayap. Beliau bertanya:
"Lalu suatu yang aku lihat di tengah-tengah boneka ini apa?"
'Aisyah
menjawab, "Boneka Kuda."
Beliau
bertanya lagi: "Lalu yang ada di bagian atasnya ini apa?"
'Aisyah
menjawab, "Dua sayap."
Beliau
bertanya lagi: "Kuda mempunyai dua sayap?!"
'Aisyah
menjawab, "Tidakkah engkau pernah mendengar bahwa Nabi Sulaiman mempunyai
kuda yang punya banyak sayap?"
'Aisyah
berkata, "Beliau lalu tertawa hingga aku dapat melihat giginya."
[Sunan Abi Daud: Shahih]
Ø Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata:
بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوسٌ عِنْدَ
النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِذْ جَاءَهُ رَجُلٌ فَقَالَ: يَا
رَسُولَ اللَّهِ هَلَكْتُ. قَالَ: «مَا لَكَ؟» قَالَ: وَقَعْتُ عَلَى امْرَأَتِي
وَأَنَا صَائِمٌ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «هَلْ
تَجِدُ رَقَبَةً تُعْتِقُهَا؟» قَالَ: لاَ، قَالَ: «فَهَلْ تَسْتَطِيعُ أَنْ
تَصُومَ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ»، قَالَ: لاَ، فَقَالَ: «فَهَلْ تَجِدُ
إِطْعَامَ سِتِّينَ مِسْكِينًا». قَالَ: لاَ، قَالَ: فَمَكَثَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَبَيْنَا نَحْنُ عَلَى ذَلِكَ أُتِيَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِعَرَقٍ فِيهَا تَمْرٌ - وَالعَرَقُ المِكْتَلُ
- قَالَ: «أَيْنَ السَّائِلُ؟» فَقَالَ: أَنَا، قَالَ: «خُذْهَا، فَتَصَدَّقْ
بِهِ» فَقَالَ الرَّجُلُ: أَعَلَى أَفْقَرَ مِنِّي يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ فَوَاللَّهِ
مَا بَيْنَ لاَبَتَيْهَا - يُرِيدُ الحَرَّتَيْنِ - أَهْلُ بَيْتٍ أَفْقَرُ مِنْ
أَهْلِ بَيْتِي، فَضَحِكَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى
بَدَتْ أَنْيَابُهُ، ثُمَّ قَالَ: «أَطْعِمْهُ أَهْلَكَ»
"Ketika
kami sedang duduk bermajelis bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
tiba-tiba datang seorang laki-laki lalu berkata: "Wahai Rasulullah,
binasalah aku".
Beliau
bertanya: "Ada apa denganmu?".
Orang
itu menjawab: "Aku telah berhubungan dengan isteriku sedangkan aku sedang berpuasa".
Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Apakah kamu
memiliki budak, sehingga kamu harus membebaskannya?".
Orang
itu menjawab: "Tidak".
Lalu
Beliau bertanya lagi: "Apakah kamu sanggup bila harus berpuasa selama dua
bulan berturut-turut?".
Orang
itu menjawab: "Tidak".
Lalu
Beliau bertanya lagi: "Apakah kamu memiliki makanan untuk diberikan kepada
enam puluh orang miskin?".
Orang
itu menjawab: "Tidak".
Sejenak
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam terdiam. Ketika kami masih dalam keadaan
tadi, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam diberikan satu keranjang berisi
kurma, lalu Beliau bertanya: "Mana orang yang bertanya tadi?".
Orang
itu menjawab: "Aku".
Maka
Beliau berkata: "Ambillah kurma ini lalu bershadaqahlah dengannya".
Orang
itu berkata: "Apakah ada orang yang lebih faqir dariku, wahai Rasulullah.
Demi Allah, tidak ada keluarga yang tinggal diantara dua perbatasan, yang dia
maksud adalah dua gurun pasir, yang lebih faqir daripada keluargaku".
Mendengar
itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjadi tertawa hingga tampak
gigi seri Beliau. Kemudian Beliau berkata: "Kalau begitu berilah makan
keluargamu dengan kurma ini".
Tertawa sebagai pembenaran akan suatu kejadian
atau perkataan
Abdullah
bin Mas’ud radhiyallahu
'anhu berkata;
جَاءَ حَبْرٌ مِنَ الأَحْبَارِ إِلَى
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ إِنَّا
نَجِدُ: أَنَّ اللَّهَ يَجْعَلُ السَّمَوَاتِ عَلَى إِصْبَعٍ وَالأَرَضِينَ عَلَى
إِصْبَعٍ، وَالشَّجَرَ عَلَى إِصْبَعٍ، وَالمَاءَ وَالثَّرَى عَلَى إِصْبَعٍ،
وَسَائِرَ الخَلاَئِقِ عَلَى إِصْبَعٍ، فَيَقُولُ أَنَا المَلِكُ، فَضَحِكَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ تَصْدِيقًا
لِقَوْلِ الحَبْرِ، ثُمَّ قَرَأَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: {وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ، وَالأَرْضُ جَمِيعًا
قَبْضَتُهُ يَوْمَ القِيَامَةِ، وَالسَّمَوَاتُ مَطْوِيَّاتٌ بِيَمِينِهِ،
سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ} [الزمر:
67] [صحيح البخاري ومسلم]
Seorang
rahib datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu dia berkata;
'Ya Muhammad, Kami mendapatkan bahwa Allah Ta'ala memegang langit, bumi,
pohon-pohon, air, binatang-binatang, dan seluruh makhluk dengan jari-Nya seraya
berkata; 'Akulah Raja (Penguasa)! '
Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun tertawa hingga nampak
gigi serinya sebagai pembenaran terhadap perkataan rahib tersebut. Kemudian
beliau membaca ayat: {'Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan
pengagungan yang semestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada
hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Tuhan dan
Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan.'} (Az Zumar: 67).
[Shahih Bukhari dan Muslim]
Amru
bin Al-'Ash radhiyallahu
'anhu berkata;
احْتَلَمْتُ فِي لَيْلَةٍ بَارِدَةٍ
فِي غَزْوَةِ ذَاتِ السُّلَاسِلِ فَأَشْفَقْتُ إِنِ اغْتَسَلْتُ أَنْ أَهْلِكَ
فَتَيَمَّمْتُ، ثُمَّ صَلَّيْتُ بِأَصْحَابِي الصُّبْحَ فَذَكَرُوا ذَلِكَ
لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: «يَا عَمْرُو صَلَّيْتَ
بِأَصْحَابِكَ وَأَنْتَ جُنُبٌ؟» فَأَخْبَرْتُهُ بِالَّذِي مَنَعَنِي مِنَ
الِاغْتِسَالِ وَقُلْتُ إِنِّي سَمِعْتُ اللَّهَ يَقُولُ: {وَلَا تَقْتُلُوا
أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا} [النساء:
29] فَضَحِكَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَمْ يَقُلْ شَيْئًا [سنن أبي داود: صحيح]
Saya
pernah bermimpi basah pada suatu malam yang sangat dingin sekali ketika perang
Dzatus Salasil, sehingga saya takut akan binasa jika saya mandi. Lalu saya pun
bertayammum kemudian shalat Subuh dengan para sahabatku. Lalu hal itu mereka
laporkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau bersabda:
"Wahai Amru, engkau shalat bersama para sahabatmu dalam keadaan
junub?"
Maka
saya katakan kapada beliau tentang apa yang menghalangiku untuk mandi dan saya
katakan; Sesungguhnya saya pernah mendengar Allah berfirman: 'Dan janganlah
kalian membunuh diri-diri kalian, sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepada
kalian. ' (QS. ANnisa'; 29),
Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tertawa dan tidak
mengatakan apa-apa. [Sunan Abi Daud Shahih]
Tertawa
karena takjub
Sa'ad
bin Abi Waqash radhiyallahu
'anhu berkata;
اسْتَأْذَنَ عُمَرُ عَلَى رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعِنْدَهُ نِسَاءٌ مِنْ قُرَيْشٍ
يُكَلِّمْنَهُ وَيَسْتَكْثِرْنَهُ، عَالِيَةً أَصْوَاتُهُنَّ، فَلَمَّا اسْتَأْذَنَ
عُمَرُ قُمْنَ يَبْتَدِرْنَ الحِجَابَ، فَأَذِنَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَضْحَكُ، فَقَالَ عُمَرُ: أَضْحَكَ اللَّهُ سِنَّكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ:
«عَجِبْتُ مِنْ هَؤُلاَءِ اللَّاتِي كُنَّ عِنْدِي، فَلَمَّا سَمِعْنَ صَوْتَكَ
ابْتَدَرْنَ الحِجَابَ» قَالَ عُمَرُ: فَأَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كُنْتَ
أَحَقَّ أَنْ يَهَبْنَ، ثُمَّ قَالَ: أَيْ عَدُوَّاتِ أَنْفُسِهِنَّ،
أَتَهَبْنَنِي وَلاَ تَهَبْنَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟
قُلْنَ: نَعَمْ، أَنْتَ أَفَظُّ وَأَغْلَظُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
«وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، مَا لَقِيَكَ الشَّيْطَانُ قَطُّ سَالِكًا فَجًّا
إِلَّا سَلَكَ فَجًّا غَيْرَ فَجِّكَ»
'Umar
meminta izin menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat ada
wanita-wanita Quraisy sedang berbincang bersama Beliau dan berlama-lama
berbicara hingga suara mereka terdengar dengan keras. Ketika 'Umar terdengar
meminta izin, para wanita itu berdiri lalu pergi berlindung di balik tabir.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengizinkan 'Umar masuk lalu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tertawa. 'Umar berkata; "Semoga Allah selalu membuat gigi baginda tertawa
wahai Rasulullah".
Beliau
berkata: "Aku heran dengan para wanita yang tadi bersamaku. Ketika mereka
mendengar suaramu mereka langsung saja menghindar dan berlindung dari balik
tabir".
'Umar berkata; "Kamulah wahai
Rasulullah, seharusnya yang lebih patut untuk disegani".
Selanjutnya
'Umar berkata; "Wahai para wanita yang menjadi musuh bagi diri kalian
sendiri, mengapa kalian segan (takut) kepadaku dan tidak tidak segan kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?".
Para
wanita itu menjawab; "Ya, karena kamu lebih galak dan keras hati dibanding
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam".
Kemudian
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya,
tidak ada satu setanpun yang berjumpa denganmu pada suatu lorong melainkan dia
akan mencari lorong lain yang tidak kamu lalui". [Shahih Bukhari]
Tertawa
karena senang dan bahagia
Dari Anas bin Malik Al-Anshariy radhiyallahu 'anhu -salah seorang dari
sahabat yang pernah mengikuti, melayani dan mendampingi Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam-:
أَنَّ أَبَا بَكْرٍ كَانَ يُصَلِّي لَهُمْ فِي وَجَعِ النَّبِيِّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الَّذِي تُوُفِّيَ فِيهِ، حَتَّى إِذَا كَانَ يَوْمُ
الِاثْنَيْنِ وَهُمْ صُفُوفٌ فِي الصَّلاَةِ، فَكَشَفَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سِتْرَ الحُجْرَةِ يَنْظُرُ إِلَيْنَا وَهُوَ قَائِمٌ كَأَنَّ
وَجْهَهُ وَرَقَةُ مُصْحَفٍ، ثُمَّ تَبَسَّمَ يَضْحَكُ، فَهَمَمْنَا أَنْ
نَفْتَتِنَ مِنَ الفَرَحِ بِرُؤْيَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ،
فَنَكَصَ أَبُو بَكْرٍ عَلَى عَقِبَيْهِ لِيَصِلَ الصَّفَّ، وَظَنَّ أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَارِجٌ إِلَى الصَّلاَةِ «فَأَشَارَ
إِلَيْنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَتِمُّوا صَلاَتَكُمْ
وَأَرْخَى السِّتْرَ فَتُوُفِّيَ مِنْ يَوْمِهِ» [صحيح البخاري]
Bahwa Abu Bakar pernah mengimami mereka shalat di saat sakitnya Nabi shallallahu
'alaihi wasallam yang membawanya pada kewafatannya. Hingga pada suatu hari,
pada hari Senin, saat orang-orang sudah berada pada barisan (shaf) shalat, Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menyingkap tabir kamar dan memandang ke
arah kami sambil berdiri, sementara wajah beliau pucat seperti kertas. Beliau
tersenyum dan tertawa. Hampir saja kami terkena fitnah (keluar dari
barisan) karena sangat gembiranya melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Abu Bakar lalu berkeinginan untuk berbalik masuk ke dalam barisan shaf karena
menduga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam akan keluar untuk shalat.
Namun Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberi isyarat kepada kami
agar: "Teruskanlah shalat kalian." Setelah itu beliau menutup tabir
dan wafat pada hari itu juga." [Shahih Bukhari]
Rasulullah
-shallallahu 'alaihi wasallam- terkadang membuat sahabatnya tertawa
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu:
قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّكَ تُدَاعِبُنَا، قَالَ: «إِنِّي لَا
أَقُولُ إِلَّا حَقًّا»
Para sahabat bertanya: Ya Rasulullah engkau sering bersendau gurau
dengan kami!?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Sesungguhnya aku tidak mengatakan sesuatu kecuali kebenaran". [Sunan
Tirmidziy: Shahih]
Sahabat membuat Nabi -shallallahu 'alaihi wasallam- tertawa
Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu berkata:
أَنَّ رَجُلًا عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ
اسْمُهُ عَبْدَ اللَّهِ، وَكَانَ يُلَقَّبُ حِمَارًا، وَكَانَ يُضْحِكُ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَدْ جَلَدَهُ فِي الشَّرَابِ، فَأُتِيَ بِهِ يَوْمًا فَأَمَرَ بِهِ فَجُلِدَ، فَقَالَ
رَجُلٌ مِنَ القَوْمِ: اللَّهُمَّ العَنْهُ، مَا أَكْثَرَ مَا يُؤْتَى بِهِ؟ فَقَالَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لاَ تَلْعَنُوهُ، فَوَاللَّهِ مَا عَلِمْتُ
إِنَّهُ يُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ»
Ada seorang lelaki di masa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
yang bernama Abdullah dijuluki himar (keledai), ia sering membuat Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam tertawa, dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
telah beberapa kali menyambuknya karena minum khamar. Suatu hari ia minum lagi
dan Rasulullah memerintahkan untuk menyambuknya. Lalu seseorang berkata: Ya
Allah, laknatlah ia, sudah sering sekali ia dicambuk!
Mendengar ucapan itu, Nabi shallallau ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Jangan kalian melaknatnya, karena demi Allah, tidak ada yang aku ketahui
tentang dirinya kecuali ia mencintai Allah dan Rasul-Nya". [Shahih Bukhari]
Ø Jabir bin
Abdillah radhiyallahu
'anhuma berkata:
دَخَلَ أَبُو بَكْرٍ يَسْتَأْذِنُ عَلَى رَسُولِ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَوَجَدَ النَّاسَ جُلُوسًا بِبَابِهِ، لَمْ
يُؤْذَنْ لِأَحَدٍ مِنْهُمْ، قَالَ: فَأُذِنَ لِأَبِي بَكْرٍ، فَدَخَلَ، ثُمَّ أَقْبَلَ
عُمَرُ، فَاسْتَأْذَنَ فَأُذِنَ لَهُ، فَوَجَدَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
جَالِسًا حَوْلَهُ نِسَاؤُهُ، وَاجِمًا سَاكِتًا، قَالَ: فَقَالَ: لَأَقُولَنَّ شَيْئًا
أُضْحِكُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ،
لَوْ رَأَيْتَ بِنْتَ خَارِجَةَ، سَأَلَتْنِي النَّفَقَةَ، فَقُمْتُ إِلَيْهَا، فَوَجَأْتُ
عُنُقَهَا، فَضَحِكَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ .
Abu Bakr datang untuk minta izin masuk kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam dan mendapati orang-orang sedang duduk depan pintu
Rasulullah, tidak seorang pun dari mereka yg mendapat izin masuk. Kemudian Abu
Bakr diizinkan dan masuk. Kemudian Umar datang meminta izin, maka ia diizinkan
lalu mendapati Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang duduk
dikelilingi istri-istrinya dalam keadaan diam membisu. Maka Umar berkata: Aku
akan mengatakan sesuatu untuk membuat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
tertawa, lalu Umar berkata: Ya Rasulullah, kalau engkau melihat Binti
Kharijah meminta kepadaku nafkah, lalu aku datang kepadanya kemudian memukul
lehernya!?
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tertawa. [Shahih
Muslim]
Tidak
boleh terlalu banyak tertawa
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam berwasiat kepadanya:
وَلَا تُكْثِرِ الضَّحِكَ، فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ
تُمِيتُ القَلْبَ [سنن الترمذي: حسنه الألباني]
“Dan jangan engkau banyak
tertawa karena sesungguhnya banyak tertawa bisa mematikan hati”. [Sunan
Tirmidziy: Hasan]
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
يَا أُمَّةَ مُحَمَّدٍ وَاللَّهِ لَوْ تَعْلَمُونَ
مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا وَلبَكَيْتُمْ كَثِيرًا [صحيح البخاري]
“Wahai umat Muhammad! Demi
Allah, seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui maka kalian akan
sedikit tertawa dan kalian akan banyak menangis”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Wallahu a’lam!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...