Selasa, 23 September 2025

Kitab I’tisham, bab (26): Dibencinya perselisihan

بسم الله الرحمن الرحيم

Imam Bukhari rahimahullah berkata:

بَابُ كَرَاهِيَةِ الْخِلَافِ

Bab: Dibencinya perselisihan

Dalam bab ini Imam Bukhari menjelaskan buruknya perselisihan dengan meriwayatkan dua hadits dari Jundub bin Abdillah dan Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhum.

Bab ini juga menunjukkan bahwa Imam Bukhari rahimahullah melemahkan hadits:

"إختلاف أمتي رحمة"

“Perselisihan umatku adalah rahmat”.

Lihat: Bahaya perselisihan dan perpecahan

A.    Hadits Jundub bin Abdillah Al-Bajaliy radhiyallahu 'anhu.

Imam Bukhari rahimahullah berkata:

٧٣٦٤ - حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ [بن راهويه]، أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ، عَنْ سَلَّامِ بْنِ أَبِي مُطِيعٍ، عَنْ أَبِي عِمْرَانَ الْجَوْنِيِّ [عبد الملك بن حبيب]، عَنْ جُنْدُبِ بْنِ عَبْدِ اللهِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: «اقْرَؤُوا الْقُرْآنَ مَا ائْتَلَفَتْ قُلُوبُكُمْ، فَإِذَا اخْتَلَفْتُمْ فَقُومُوا عَنْهُ»

Telah menceritakan kepada kami Ishaq [bin Rahawaih], ia berkata: Telah mengabarkan kepada kami Abdurrahman bin Mahdiy, dari Sallam bin Abu Muthi', dari Abu 'Imran Al-Jauniy [Abdul Malik bin Habib], dari Jundub bin Abdullah [Al-Bajaliy] berkata, "Rasulullah bersabda, "Bacalah Al-Qur'an selama menjadikan hati kalian bersatu padu, namun jika kalian berselisih, tinggalkanlah."

قَالَ أَبُو عَبْد الله [البخاري]: "سَمِعَ عَبْدُ الرحمن سلامًا".

Abu Abdullah [Al-Bukhaari] berkata, 'Abdurrahman mendengar Sallam (bukan sekedar “dari”).'

٧٣٦٥ - حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ، أَخْبَرَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ [بن عبد الوارث]، حَدَّثَنَا هَمَّامٌ [بن يحيى]، حَدَّثَنَا أَبُو عِمْرَانَ الْجَوْنِيُّ، عَنْ جُنْدُبِ بْنِ عَبْدِ اللهِ : أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ: «اقْرَؤُوا الْقُرْآنَ مَا ائْتَلَفَتْ عَلَيْهِ قُلُوبُكُمْ، فَإِذَا اخْتَلَفْتُمْ فَقُومُوا عَنْهُ»

Telah menceritakan kepada kami Ishaq, telah mengabarkan kepada kami Abdushshamad, telah menceritakan kepada kami Hammam, telah menceritakan kepada kami Abu 'Imran Al Jauni dari Jundab bin Abdullah bahwa Rasulullah bersabda, "Bacalah Al-Qur'an, selama menjadikan hati kalian bersatu padu, namun jika kalian berselisih, tinggalkanlah."

قَالَ أَبُو عَبْد الله: وَقَالَ يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، عَنْ هَارُونَ الْأَعْوَرِ: حَدَّثَنَا أَبُو عِمْرَانَ، عَنْ جُنْدُبٍ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ.

Abu Abdullah berkata, Yazid bin Harun berkata dari Harun Al-A'war, telah menceritakan kepada kami Abu Imran dari Jundub dari Nabi ."

Penjelasan singkat hadits ini:

1.      Biografi Jundub bin Abdillah Al-Bajaliy radhiyallahu 'anhu.

Lihat: https://umar-arrahimy.blogspot.com/

2.      Perintah membaca Al-Qur'an.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ} [العنكبوت: 45]

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Quran). [Al-'Ankabuut:45]

Lihat: Keutamaan membaca Al-Qur'an

3.      Perintah menghindari perselisihan.

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَأُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ} [آل عمران: 105]

Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat. [Ali 'Imran:105]

Ø  Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata: Aku mendengar seseorang membaca satu ayat dan aku telah mendengar Rasulullah membacanya dengan cara yang berbeda, maka aku membawanya kepada Rasulullah dan menceritakannya, dan aku melihat raut muka tidak senang dari Rasulullah seraya bersabda:

«كِلاَكُمَا مُحْسِنٌ، وَلاَ تَخْتَلِفُوا، فَإِنَّ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمُ اخْتَلَفُوا فَهَلَكُوا» [صحيح البخاري]

“Kalian berdua sudah betul, dan janganlah berselisih, karena sesungguhnya orang-orang sebelum kalian telah berselisih dan akhirnya mereka binasa." [Sahih Bukhari]

Lihat: Sikap seorang muslim ketika ada perbedaan

4.      Al-Qur'an diturunkan untuk menyatukan.

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا} [النساء: 82]

Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. [An-Nisaa':82]

Ø  Dari Abdullah bin 'Amru radhiyallahu 'anhuma;

سَمِعَ النَّبِيُّ ﷺ قَوْمًا يَتَدَارَءُونَ، فَقَالَ: «إِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ بِهَذَا، ضَرَبُوا كِتَابَ اللهِ بَعْضَهُ بِبَعْضٍ، وَإِنَّمَا نَزَلَ كِتَابُ اللهِ يُصَدِّقُ بَعْضُهُ بَعْضًا، فَلَا تُكَذِّبُوا بَعْضَهُ بِبَعْضٍ، فَمَا عَلِمْتُمْ مِنْهُ فَقُولُوا، وَمَا جَهِلْتُمْ، فَكِلُوهُ إِلَى عَالِمِهِ»

Nabi mendengar suatu kaum yang saling berselisih, lalu beliau bersabda: «Sesungguhnya umat sebelum kalian binasa karena sebab ini. Mereka mempertentangkan sebagian ayat-ayat Allah dengan sebagian yang lain. Padahal kitab Allah diturunkan untuk membenarkan antara sebagian dengan sebagian lainnya. Maka janganlah kalian mendustakan sebagiannya dengan sebagian yang lain. Terhadap apa yang kalian ketahui, maka katakanlah. Dan terhadap apa yang tidak kalian ketahui, maka serahkanlah kepada yang mengetahuinya (ahlinya).» [Musnad Ahmad: Shahih]

5.      Bahaya perselisihan.

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ نَزَّلَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِي الْكِتَابِ لَفِي شِقَاقٍ بَعِيدٍ} [البقرة: 176]

Yang demikian itu adalah karena Allah telah menurunkan Al-Kitab dengan membawa kebenaran; dan Sesungguhnya orang-orang yang berselisih tentang Al-Kitab itu, benar-benar dalam penyimpangan yang jauh (dari kebenaran). [Al-Baqarah:176]

{وَمَا تَفَرَّقُوا إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَبِّكَ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ} [الشورى: 14]

Dan mereka (ahli Kitab) tidak berpecah belah, kecuali setelah datang pada mereka ilmu pengetahuan, karena kedengkian di antara mereka. Kalau tidaklah karena sesuatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulunya (untuk menangguhkan azab) sampai kepada waktu yang ditentukan, pastilah mereka telah dibinasakan. [Asy-Syuuraa:14]

Ø  Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu 'anhuma berkata: Suatu hari aku mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau mendengar suara dua orang yang berselisih pada satu ayat, maka Rasulullah keluar menemui kami terlihat di wajahnya kemurkaan, kemudian bersabda:

«إِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، بِاخْتِلَافِهِمْ فِي الْكِتَابِ» [صحيح مسلم]

“Sesungguhnya umat sebelum kalian binasa karena perselisihan mereka pada kita suci”. [Sahih Muslim]

Lihat: Hadits tentang sebab kebinasaan

6.      Sebab perselisihan.

Dari Abu Umamah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«مَا ضَلَّ قَوْمٌ بَعْدَ هُدًى كَانُوا عَلَيْهِ إِلَّا أُوتُوا الجَدَلَ»، ثُمَّ تَلَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَذِهِ الآيَةَ: {مَا ضَرَبُوهُ لَكَ إِلَّا جَدَلًا بَلْ هُمْ قَوْمٌ خَصِمُونَ} [الزخرف: 58] [سنن الترمذي: حسنه الألباني]

"Seseorang tidak sesat setelah mendapat petunjuk kecuali karena mereka suka berbantah-bantahan". Kemudian Rasulullah membaca ayat ini: {Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja, Sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar}. [Az-Zukhruf:58] [Sunan Tirmidzi: Hasan]

Lihat: Faktor perpecahan umat

7.      Bagaimana menyikapi perselisihan.

Lihat: Adab berdebat dan berselisih pendapat

8.      Meninggalkan majlis ketika terjadi perselisihan.

Asma' bin Ubaid rahimahullah berkata:

دَخَلَ رَجُلَانِ مِنْ أَصْحَابِ الْأَهْوَاءِ عَلَى ابْنِ سِيرِينَ فَقَالَا: يَا أَبَا بَكْرٍ نُحَدِّثُكَ بِحَدِيثٍ؟ قَالَ: «لَا»، قَالَا: فَنَقْرَأُ عَلَيْكَ آيَةً مِنْ كِتَابِ اللَّهِ؟ قَالَ: «لَا، لِتَقُومَانِ عَنِّي أَوْ لَأَقُومَنَّ»، قَالَ: فَخَرَجَا، فَقَالَ: بَعْضُ الْقَوْمِ. يَا أَبَا بَكْرٍ، وَمَا كَانَ عَلَيْكَ أَنْ يَقْرَآ عَلَيْكَ آيَةً مِنْ كِتَابِ اللَّهِ تَعَالَى؟ قَالَ: «إِنِّي خَشِيتُ أَنْ يَقْرَآ عَلَيَّ آيَةً فَيُحَرِّفَانِهَا، فَيَقِرُّ ذَلِكَ فِي قَلْبِي» [مسند الدارمي: إسناده صحيح]

Dua orang laki-laki dari golongan ahli bid'ah (pemilik hawa nafsu) datang menemui Ibnu Sirin, lalu mereka berkata, "Wahai Abu Bakr, bolehkah kami menceritakan sebuah hadits kepadamu?" Dia menjawab, "Tidak." Mereka berkata lagi, "Kalau begitu, bolehkah kami membacakan kepadamu sebuah ayat dari Kitabullah (Al-Qur'an)?" Dia menjawab, "Tidak. Sekarang kalian berdua pergi dariku, atau aku yang akan pergi (meninggalkan kalian)." Ibnu Sirin berkata: Kemudian kedua orang itu pergi. Lalu sebagian orang (yang hadir) berkata, "Wahai Abu Bakr, apa salahnya jika mereka membacakan kepadamu sebuah ayat dari Kitabullah Ta'ala?" Dia menjawab, "Sesungguhnya aku khawatir mereka membacakan kepadaku sebuah ayat, lalu mereka memutarbalikkan (menyelewengkan) maknanya, sehingga hal itu (penafsiran yang batil) menetap di dalam hatiku." [Musnad Ad-Darimiy: Sanadnya shahih]

B.     Hadits Abdullah bin 'Abbas radhiyallahu ‘anhuma.

Imam Bukhari rahimahullah berkata:

٧٣٦٦ - حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى، أَخْبَرَنَا هِشَامٌ [بن يوسف]، عَنْ مَعْمَرٍ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ عَبْدِ اللهِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: «لَمَّا حُضِرَ النَّبِيُّ ﷺ قَالَ، وَفِي الْبَيْتِ رِجَالٌ فِيهِمْ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ قَالَ: هَلُمَّ أَكْتُبْ لَكُمْ كِتَابًا لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُ قَالَ عُمَرُ: إِنَّ النَّبِيَّ ﷺ غَلَبَهُ الْوَجَعُ، وَعِنْدَكُمُ الْقُرْآنُ، فَحَسْبُنَا كِتَابُ اللهِ، وَاخْتَلَفَ أَهْلُ الْبَيْتِ، وَاخْتَصَمُوا فَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ: قَرِّبُوا يَكْتُبْ لَكُمْ رَسُولُ اللهِ ﷺ كِتَابًا لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ مَا قَالَ عُمَرُ، فَلَمَّا أَكْثَرُوا اللَّغَطَ وَالِاخْتِلَافَ عِنْدَ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: قُومُوا عَنِّي». قَالَ عُبَيْدُ اللهِ: فَكَانَ ابْنُ عَبَّاسٍ يَقُولُ: إِنَّ الرَّزِيَّةَ كُلَّ الرَّزِيَّةِ مَا حَالَ بَيْنَ رَسُولِ اللهِ ﷺ وَبَيْنَ أَنْ يَكْتُبَ لَهُمْ ذَلِكَ الْكِتَابَ، مِنِ اخْتِلَافِهِمْ وَلَغَطِهِمْ.

Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa, telah mengabarkan kepada kami Hisyam [bin Yusuf] dari Ma'mar dari Az-Zuhriy dari 'Ubaidullah bin Abdullah dari Ibn Abbas berkata, "Dikala Nabi menjelang wafat, yang ketika itu di rumah nabi ada beberapa pemuka yang diantaranya Ummar bin Khattab, beliau berkata, 'Kesinilah, saya tuliskan untuk kalian tulisan yang sekali-kali kalian tidak bisa sesat selama-lamanya.' Umar berkata, 'Nabi menderita kesakitan dan di sisi kalian ada Al-Qur'an, maka cukuplah bagi kita kitabullah.' Ahlul bait menjadi berselisih dan bersengketa, di antaranya ada yang berkata 'Tolong kalian mendekatlah sehingga Rasulullah bisa menuliskan tulisan untuk kalian yang sekali-kali kalian tak akan tersesat selama-lamanya.' Di antara mereka ada yang berpendapat sebagaimana ucapan Umar. Tatkala suara mereka semakin gaduh dan perselisihan semakin kencang di sisi Nabi , Nabi berkata, 'Menyingkirlah kalian dariku!' Ubaidullah berkata, 'Ibn Abbas berkata, 'Bencana dari segala bencana adalah yang menghalangi Rasulullah untuk menulis catatan bagi mereka, karena mereka berselisih dan membuat kegaduhan.'

Nb: Hadits ini sudah dijelaskan pada Kitab Ilmu bab 39; Penulisan ilmu 

Wallahu a’lam!

Lihat juga: Kitab I’tisham, bab (25): Sabda Nabi ﷺ: "Janganlah kalian bertanya tentang sesuatu pada Ahlul Kitab"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...