بسم
الله الرحمن الرحيم
Imam Bukhari rahimahullah berkata:
بَابُ
كَرَاهِيَةِ الْخِلَافِ
Bab: Dibencinya perselisihan
Dalam bab ini Imam Bukhari menjelaskan buruknya perselisihan
dengan meriwayatkan dua hadits dari Jundub bin Abdillah dan Ibnu
Abbas radhiyallahu 'anhum.
Bab ini juga menunjukkan bahwa Imam Bukhari rahimahullah melemahkan hadits:
"إختلاف أمتي رحمة"
“Perselisihan umatku adalah rahmat”.
Lihat: Bahaya perselisihan dan perpecahan
A.
Hadits Jundub bin
Abdillah Al-Bajaliy radhiyallahu 'anhu.
Imam Bukhari rahimahullah berkata:
٧٣٦٤ - حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ [بن راهويه]، أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ، عَنْ سَلَّامِ بْنِ أَبِي مُطِيعٍ، عَنْ أَبِي عِمْرَانَ الْجَوْنِيِّ [عبد الملك بن حبيب]، عَنْ جُنْدُبِ بْنِ عَبْدِ اللهِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: «اقْرَؤُوا الْقُرْآنَ مَا ائْتَلَفَتْ قُلُوبُكُمْ، فَإِذَا اخْتَلَفْتُمْ فَقُومُوا عَنْهُ»
Telah menceritakan kepada kami Ishaq [bin Rahawaih], ia berkata: Telah mengabarkan
kepada kami Abdurrahman bin Mahdiy, dari Sallam bin Abu Muthi', dari Abu 'Imran Al-Jauniy [Abdul Malik bin Habib], dari Jundub bin Abdullah [Al-Bajaliy] berkata, "Rasulullah ﷺ bersabda, "Bacalah Al-Qur'an selama menjadikan hati kalian
bersatu padu, namun jika kalian berselisih, tinggalkanlah."
قَالَ أَبُو
عَبْد الله [البخاري]: "سَمِعَ عَبْدُ الرحمن سلامًا".
Abu Abdullah [Al-Bukhaari] berkata, 'Abdurrahman mendengar
Sallam (bukan sekedar “dari”).'
٧٣٦٥ - حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ، أَخْبَرَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ [بن عبد الوارث]، حَدَّثَنَا هَمَّامٌ [بن يحيى]، حَدَّثَنَا أَبُو عِمْرَانَ الْجَوْنِيُّ، عَنْ جُنْدُبِ بْنِ عَبْدِ اللهِ : أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ: «اقْرَؤُوا الْقُرْآنَ مَا ائْتَلَفَتْ عَلَيْهِ قُلُوبُكُمْ، فَإِذَا اخْتَلَفْتُمْ فَقُومُوا عَنْهُ»
Telah menceritakan kepada kami Ishaq, telah mengabarkan
kepada kami Abdushshamad, telah menceritakan kepada kami Hammam, telah
menceritakan kepada kami Abu 'Imran Al Jauni dari Jundab bin Abdullah bahwa
Rasulullah ﷺ bersabda, "Bacalah
Al-Qur'an, selama menjadikan hati kalian bersatu padu, namun jika kalian
berselisih, tinggalkanlah."
قَالَ أَبُو
عَبْد الله: وَقَالَ يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، عَنْ هَارُونَ الْأَعْوَرِ:
حَدَّثَنَا أَبُو عِمْرَانَ، عَنْ جُنْدُبٍ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ.
Abu Abdullah berkata, Yazid bin Harun berkata dari Harun
Al-A'war, telah menceritakan kepada kami Abu Imran dari Jundub dari Nabi ﷺ."
Penjelasan singkat hadits ini:
1.
Biografi Jundub
bin Abdillah Al-Bajaliy radhiyallahu 'anhu.
Lihat: https://umar-arrahimy.blogspot.com/
2.
Perintah
membaca Al-Qur'an.
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{اتْلُ
مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ} [العنكبوت: 45]
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab
(Al-Quran).
[Al-'Ankabuut:45]
Lihat: Keutamaan membaca Al-Qur'an
3.
Perintah
menghindari perselisihan.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{وَلَا
تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ
الْبَيِّنَاتُ وَأُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ} [آل عمران: 105]
Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai
dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka
itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat. [Ali 'Imran:105]
Ø Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata:
Aku mendengar seseorang membaca satu ayat dan aku telah mendengar Rasulullah
membacanya dengan cara yang berbeda, maka aku membawanya kepada Rasulullah ﷺ dan menceritakannya, dan aku melihat raut muka tidak senang
dari Rasulullah seraya bersabda:
«كِلاَكُمَا
مُحْسِنٌ، وَلاَ تَخْتَلِفُوا، فَإِنَّ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمُ اخْتَلَفُوا
فَهَلَكُوا» [صحيح
البخاري]
“Kalian berdua sudah betul, dan janganlah berselisih, karena
sesungguhnya orang-orang sebelum kalian telah berselisih dan akhirnya mereka
binasa." [Sahih Bukhari]
Lihat: Sikap seorang muslim ketika ada perbedaan
4.
Al-Qur'an
diturunkan untuk menyatukan.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{أَفَلَا
يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا
فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا} [النساء: 82]
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? kalau
kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat
pertentangan yang banyak di dalamnya. [An-Nisaa':82]
Ø Dari Abdullah
bin 'Amru radhiyallahu 'anhuma;
سَمِعَ
النَّبِيُّ ﷺ قَوْمًا يَتَدَارَءُونَ، فَقَالَ: «إِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ
قَبْلَكُمْ بِهَذَا، ضَرَبُوا كِتَابَ اللهِ بَعْضَهُ بِبَعْضٍ، وَإِنَّمَا نَزَلَ
كِتَابُ اللهِ يُصَدِّقُ بَعْضُهُ بَعْضًا، فَلَا تُكَذِّبُوا بَعْضَهُ بِبَعْضٍ،
فَمَا عَلِمْتُمْ مِنْهُ فَقُولُوا، وَمَا جَهِلْتُمْ، فَكِلُوهُ إِلَى عَالِمِهِ»
Nabi ﷺ
mendengar suatu kaum yang saling berselisih, lalu beliau bersabda:
«Sesungguhnya umat sebelum kalian binasa karena sebab ini. Mereka
mempertentangkan sebagian ayat-ayat Allah dengan sebagian yang lain. Padahal
kitab Allah diturunkan untuk membenarkan antara sebagian dengan sebagian
lainnya. Maka janganlah kalian mendustakan sebagiannya dengan sebagian yang
lain. Terhadap apa yang kalian ketahui, maka katakanlah. Dan terhadap apa yang
tidak kalian ketahui, maka serahkanlah kepada yang mengetahuinya (ahlinya).»
[Musnad Ahmad: Shahih]
5.
Bahaya
perselisihan.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{ذَلِكَ
بِأَنَّ اللَّهَ نَزَّلَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِي
الْكِتَابِ لَفِي شِقَاقٍ بَعِيدٍ} [البقرة: 176]
Yang demikian itu adalah karena Allah telah menurunkan Al-Kitab
dengan membawa kebenaran; dan Sesungguhnya orang-orang yang berselisih tentang
Al-Kitab itu, benar-benar dalam penyimpangan yang jauh (dari kebenaran). [Al-Baqarah:176]
{وَمَا
تَفَرَّقُوا إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ
وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَبِّكَ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى لَقُضِيَ
بَيْنَهُمْ} [الشورى:
14]
Dan mereka (ahli Kitab) tidak berpecah belah, kecuali setelah
datang pada mereka ilmu pengetahuan, karena kedengkian di antara mereka. Kalau
tidaklah karena sesuatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulunya (untuk
menangguhkan azab) sampai kepada waktu yang ditentukan, pastilah mereka telah
dibinasakan.
[Asy-Syuuraa:14]
Ø Abdullah bin
‘Amr radhiyallahu 'anhuma berkata: Suatu hari aku
mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau
mendengar suara dua orang yang berselisih pada satu ayat, maka Rasulullah
keluar menemui kami terlihat di wajahnya kemurkaan, kemudian bersabda:
«إِنَّمَا
هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، بِاخْتِلَافِهِمْ فِي الْكِتَابِ» [صحيح مسلم]
“Sesungguhnya umat sebelum kalian binasa karena perselisihan
mereka pada kita suci”. [Sahih Muslim]
Lihat: Hadits tentang sebab kebinasaan
6.
Sebab
perselisihan.
Dari Abu Umamah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«مَا
ضَلَّ قَوْمٌ بَعْدَ هُدًى كَانُوا عَلَيْهِ إِلَّا أُوتُوا الجَدَلَ»، ثُمَّ
تَلَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَذِهِ الآيَةَ: {مَا
ضَرَبُوهُ لَكَ إِلَّا جَدَلًا بَلْ هُمْ قَوْمٌ خَصِمُونَ} [الزخرف: 58] [سنن الترمذي: حسنه
الألباني]
"Seseorang tidak sesat setelah mendapat petunjuk kecuali
karena mereka suka berbantah-bantahan". Kemudian Rasulullah membaca ayat
ini: {Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud
membantah saja, Sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar}.
[Az-Zukhruf:58] [Sunan Tirmidzi: Hasan]
Lihat: Faktor perpecahan umat
7.
Bagaimana
menyikapi perselisihan.
Lihat: Adab berdebat dan berselisih pendapat
8.
Meninggalkan
majlis ketika terjadi perselisihan.
Asma' bin Ubaid rahimahullah berkata:
دَخَلَ
رَجُلَانِ مِنْ أَصْحَابِ الْأَهْوَاءِ عَلَى ابْنِ سِيرِينَ فَقَالَا: يَا أَبَا
بَكْرٍ نُحَدِّثُكَ بِحَدِيثٍ؟ قَالَ: «لَا»، قَالَا: فَنَقْرَأُ عَلَيْكَ آيَةً
مِنْ كِتَابِ اللَّهِ؟ قَالَ: «لَا، لِتَقُومَانِ عَنِّي أَوْ لَأَقُومَنَّ»،
قَالَ: فَخَرَجَا، فَقَالَ: بَعْضُ الْقَوْمِ. يَا أَبَا بَكْرٍ، وَمَا كَانَ
عَلَيْكَ أَنْ يَقْرَآ عَلَيْكَ آيَةً مِنْ كِتَابِ اللَّهِ تَعَالَى؟ قَالَ:
«إِنِّي خَشِيتُ أَنْ يَقْرَآ عَلَيَّ آيَةً فَيُحَرِّفَانِهَا، فَيَقِرُّ ذَلِكَ
فِي قَلْبِي» [مسند
الدارمي: إسناده صحيح]
Dua orang laki-laki dari golongan ahli bid'ah (pemilik hawa
nafsu) datang menemui Ibnu Sirin, lalu mereka berkata, "Wahai Abu Bakr,
bolehkah kami menceritakan sebuah hadits kepadamu?" Dia menjawab,
"Tidak." Mereka berkata lagi, "Kalau begitu, bolehkah kami
membacakan kepadamu sebuah ayat dari Kitabullah (Al-Qur'an)?" Dia
menjawab, "Tidak. Sekarang kalian berdua pergi dariku, atau aku yang akan
pergi (meninggalkan kalian)." Ibnu Sirin berkata: Kemudian kedua orang itu
pergi. Lalu sebagian orang (yang hadir) berkata, "Wahai Abu Bakr, apa
salahnya jika mereka membacakan kepadamu sebuah ayat dari Kitabullah
Ta'ala?" Dia menjawab, "Sesungguhnya aku khawatir mereka membacakan
kepadaku sebuah ayat, lalu mereka memutarbalikkan (menyelewengkan) maknanya,
sehingga hal itu (penafsiran yang batil) menetap di dalam hatiku." [Musnad
Ad-Darimiy: Sanadnya shahih]
B.
Hadits Abdullah bin
'Abbas radhiyallahu ‘anhuma.
Imam Bukhari rahimahullah berkata:
٧٣٦٦ - حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى،
أَخْبَرَنَا هِشَامٌ [بن يوسف]، عَنْ مَعْمَرٍ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ عُبَيْدِ
اللهِ بْنِ عَبْدِ اللهِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: «لَمَّا حُضِرَ النَّبِيُّ ﷺ
قَالَ، وَفِي الْبَيْتِ رِجَالٌ فِيهِمْ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ قَالَ: هَلُمَّ
أَكْتُبْ لَكُمْ كِتَابًا لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُ قَالَ عُمَرُ: إِنَّ النَّبِيَّ
ﷺ غَلَبَهُ الْوَجَعُ، وَعِنْدَكُمُ الْقُرْآنُ، فَحَسْبُنَا كِتَابُ اللهِ،
وَاخْتَلَفَ أَهْلُ الْبَيْتِ، وَاخْتَصَمُوا فَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ: قَرِّبُوا
يَكْتُبْ لَكُمْ رَسُولُ اللهِ ﷺ كِتَابًا لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُ، وَمِنْهُمْ
مَنْ يَقُولُ مَا قَالَ عُمَرُ، فَلَمَّا أَكْثَرُوا اللَّغَطَ وَالِاخْتِلَافَ
عِنْدَ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: قُومُوا عَنِّي». قَالَ عُبَيْدُ اللهِ: فَكَانَ ابْنُ
عَبَّاسٍ يَقُولُ: إِنَّ الرَّزِيَّةَ كُلَّ الرَّزِيَّةِ مَا حَالَ بَيْنَ
رَسُولِ اللهِ ﷺ وَبَيْنَ أَنْ يَكْتُبَ لَهُمْ ذَلِكَ الْكِتَابَ، مِنِ اخْتِلَافِهِمْ
وَلَغَطِهِمْ.
Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa, telah
mengabarkan kepada kami Hisyam [bin Yusuf] dari Ma'mar dari Az-Zuhriy dari
'Ubaidullah bin Abdullah dari Ibn Abbas berkata, "Dikala Nabi ﷺ menjelang wafat, yang ketika itu di rumah nabi ada beberapa
pemuka yang diantaranya Ummar bin Khattab, beliau berkata, 'Kesinilah, saya
tuliskan untuk kalian tulisan yang sekali-kali kalian tidak bisa sesat
selama-lamanya.' Umar berkata, 'Nabi ﷺ menderita kesakitan dan di sisi kalian ada Al-Qur'an, maka
cukuplah bagi kita kitabullah.' Ahlul bait menjadi berselisih dan bersengketa,
di antaranya ada yang berkata 'Tolong kalian mendekatlah sehingga Rasulullah ﷺ bisa menuliskan tulisan untuk kalian yang sekali-kali kalian
tak akan tersesat selama-lamanya.' Di antara mereka ada yang berpendapat
sebagaimana ucapan Umar. Tatkala suara mereka semakin gaduh dan perselisihan
semakin kencang di sisi Nabi ﷺ,
Nabi berkata, 'Menyingkirlah kalian dariku!' Ubaidullah berkata, 'Ibn Abbas
berkata, 'Bencana dari segala bencana adalah yang menghalangi Rasulullah ﷺ untuk menulis catatan bagi mereka, karena mereka berselisih dan
membuat kegaduhan.'
Nb: Hadits ini sudah dijelaskan pada Kitab Ilmu bab 39; Penulisan ilmu
Wallahu a’lam!
Lihat juga: Kitab I’tisham, bab (25): Sabda Nabi ﷺ: "Janganlah kalian bertanya tentang sesuatu pada Ahlul Kitab"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...