بسم الله الرحمن
الرحيم
Diantara hikmah yang mesti diraih dari ibadah-ibadah yang dilakukan di
bulan Ramadhan adalah mengeratkan persatuan dan menguatkan persaudaraan di
antara umat Islam.
Di bulan Ramadhan umat Islam
bersatu dalam melaksanakan ibadah puasa, ada kebersamaan ketika sahur, kemudian
bersama-sama menahan diri dari segala yang membatalkan puasa ketika masuk waktu
fajar, dan bersamaan pula dalam berbuka puasa ketika matahari tenggelam.
Selain puasa, ada shalat
berjama’ah lima waktu, yang mana ibadah ini begitu meningkat di bulan Ramadhan,
masjid dipenuhi dengan jama’ah yang mungkin sulit kita dapatkan di luar bulan
Ramadhan.
Begitu pula shalat sunnah
tarawih, umat Islam bersatu berbondong-bondong ke masjid untuk melaksanakannya
secara berjama’ah.
Persatuan secara dzahir (fisik) ini mestinya mampu
memicu persatuan hati dan pandangan umat Islam, sehingga terjauh dari
perselisihan dan perpecahan yang bisa merusak keharmonisan dan melemahkan kekuatan umat
Islam.
Dari An-Nu'man bin Basyir radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«لَتُسَوُّنَّ صُفُوفَكُمْ، أَوْ
لَيُخَالِفَنَّ اللَّهُ بَيْنَ وُجُوهِكُمْ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Luruskan shaf kalian
atau Allah akan menjadikan perselisihan (permusuhan) di antara kalian”. [Sahih
Bukhari dan Muslim]
Ø Abu Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam memegang bahu kami sebelum salat dan berkata:
«اسْتَوُوا، وَلَا تَخْتَلِفُوا،
فَتَخْتَلِفَ قُلُوبُكُمْ» [صحيح مسلم]
"Luruskan
shaf kalian, dan jangan berselisih maka hati kalianpun berselisih".
[Sahih Muslim]
Lihat: Lurus dan rapatkan shaf
Dengan bersatu umat Islam menjadi kuat
Dari Abi
Musa Al-Asy’ariy radhiyallahu 'anhu; Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
«إِنَّ المُؤْمِنَ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ
يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا» وَشَبَّكَ أَصَابِعَهُ [صحيح البخاري ومسلم]
"Sesungguhnya
seorang mukmin dengan mukmin lainnya seperti satu bangunan yang saling
menguatkan satu sama lain." kemudian beliau menganyam jari jemarinya.
[Shahih Bukhari dan Muslim]
Pertolongan Allah untuk
orang yang bersatu
Dari
Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«عَلَيْكُمْ بِالجَمَاعَةِ وَإِيَّاكُمْ وَالفُرْقَةَ فَإِنَّ
الشَّيْطَانَ مَعَ الوَاحِدِ وَهُوَ مِنَ الِاثْنَيْنِ أَبْعَدُ، مَنْ أَرَادَ
بُحْبُوحَةَ الجَنَّةِ فَلْيَلْزَمُ الجَمَاعَةَ» [سنن الترمذي: صحيح]
"Hendaklah kalian berjama'ah, dan janganlah kalian
berpecah, karena sesungguhnya setan itu bersama orang yang sendiri, sedangkan
terhadap orang yang berdua lebih jauh, barangsiapa yang menginginkan tempat terbaik
di surga maka hendaklah ia mengikuti jama'ah." [Sunan Tirmidzi: Sahih]
Ø
Dari 'Arfajah bin
Syuraih Al-Asyja'iy radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«إِنَّ يَدَ اللَّهِ مَعَ الْجَمَاعَةِ، وَإِنَّ الشَّيْطَانَ مَعَ
مَنْ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ يَرْتَكِضُ» [صحيح ابن حبان]
“Sesungguhnya
tangan Allah bersama jama'ah, dan sesungguhnya setan bersama orang yang
menyalahi al-jama'ah sambil berlari-lari”. [Sahih Ibnu Hibban]
Keberkahan diraih dengan bersatu
Dari Salman radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«الْبَرَكَةُ فِي ثَلَاثَةٍ: فِي
الْجَمَاعَةِ، وَالثَّرِيدِ، وَالسُّحُورِ»
“Berkah itu ada pada
tiga hal: Dalam berjama'ah, makanan "tsariid", dan
sahur". [Silsilah Ash-Shahihah no.1045]
Lihat: Ramadhan bulan penuh berkah
Sedangkan perselisihan dan perpecahan membuat umat
Islam menjadi lemah
Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{وَأَطِيعُوا اللَّهَ
وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ وَاصْبِرُوا
إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ} [الأنفال: 46]
Dan taatlah kepada Allah dan
rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi
gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang sabar. [Al-Anfaal:46]
Ø
Dari Abu Ad-Darda' radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«مَا مِنْ ثَلَاثَةٍ فِي
قَرْيَةٍ وَلَا بَدْوٍ لَا تُقَامُ فِيهِمُ الصَّلَاةُ إِلَّا قَدِ اسْتَحْوَذَ
عَلَيْهِمُ الشَّيْطَانُ، فَعَلَيْكَ بِالْجَمَاعَةِ فَإِنَّمَا يَأْكُلُ
الذِّئْبُ الْقَاصِيَةَ» [سنن أبي داود: حسنه الألباني]
"Tidaklah
tiga orang dalam satu kampung atau perdalaman yang tidak mendirikan salat
kecuali mereka telah dikalahkan oleh setan, maka hendaklah kalian berjama'ah
karena sesungguhnya serigala hanya menerkam kambing yang menyendiri".
[Sunan Abu Daud: Hasan]
Ketika suatu kaum menjadi lemah maka dengan
mudah dibinasakan dan dihancurkan
Dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«لاَ
تَخْتَلِفُوا، فَإِنَّ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمُ اخْتَلَفُوا فَهَلَكُوا» [صحيح البخاري]
“Janganlah berselisih,
karena sesungguhnya orang-orang sebelum kalian telah berselisih dan akhirnya
mereka binasa.” [Sahih Bukhari]
Lihat: Bahaya perselisihan dan perpecahan
Puasa Ramadhan juga melatih dan meningkatkan
kepekaan social, memperdalam rasa cinta dan kasih sayang antara sesama orang
beriman khususnya, dan seluruh umat manusia dan makhluk secara umum.
Ketika si Kaya merasakan lapar
ketika berpuasa, maka ia teringat dengan penderitaan si miskin yang hamper tiap
hari meraksakan lapar dan harus, sehingga mendorong untuk berbagi dan membantu
yang tidak mampu.
Ketika si kuat merasakan
kelemahan saat berpuasaa, ia teringat dengan kelemahan orang-orang yang tidak
mampu, sehingga mendorong untuk membantu dan memberla yang lemah.
Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata:
«كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ
جِبْرِيلُ، وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ القُرْآنَ،
فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ
المُرْسَلَةِ» [صحيح البخاري
ومسلم]
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
adalah manusia yang paling pemurah (dermawan), dan beliau lebih pemurah lagi
pada bulan Ramadhan ketika ditemui oleh Jibril, dan Jibril menemuinya setiap
malam di bulan Ramadhan kemudian mengajarkannya Al-Qur’an. Maka sungguh
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia yang paling
pemurah dengan kebaikan seperti angin yang berhembus”. [Sahih Bukhari dan
Muslim]
Lihat: Ramadhan; Bulan kedermawanan
Sifat saling berbagi dan tolong-menolong ini
akan melahirkan rasa cinta, menguatkan kasih sayang, dan menjauhkan dari rasa
sombong, iri dan dengki di antara umat Islam.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«تَهَادُوا تَحَابُّوا» [الأدب
المفرد للبخاري: حسن]
"Saling
memberi hadialah kalian agar saling mencintai". [Al-Adab Al-Mufrad karya
Al-Bukhariy: Hasan]
Ø
Dari An-Nu'man bin
Basyir radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
«مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ، وَتَرَاحُمِهِمْ،
وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ
الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى» [صحيح البخاري ومسلم]
“Perumpamaan
orang beriman dalam kecintaan, kasih sayang, dan kelembutan mereka, seperti
satu tubuh jika salah satu anggotanya merasa sakit maka anggota tubuh lainnya
juga merasakan dengan susah tidur dan demam.” [Sahih Bukhari dan Muslim]
Ø Dari Anas radhiyallahu
‘anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ
حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ» [صحيح البخاري]
“Tidak sempurna keimanan seseorang diantara
kalian sampai ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya”. [Sahih
Bukhariy]
Berkumpulnya
umat Islam di mesjid untuk mendirikan shalat fardhu atau Sunnah menjadi sarana
untuk saling kenal satu sama lain yang mungkin tidak pernah ketemu di luar
Ramadhan, saling memberi salam, dan saling mendo’akan.
Dari Abdullah bin 'Umar radhiyallahu
'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«أَفْشُوا السَّلَامَ، وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ، وَكُونُوا
إِخْوَانًا، كَمَا أَمَرَكُمُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ» [سنن ابن ماجه: صحيح]
"Tebarkanlah
salam, berilah makan dan jadilah kalian semua bersaudara sebagaimana kalian
telah di perintahkan oleh Allah 'Azza wa Jalla." [Sunan Ibnu Majah:
Shahih]
Apabila rasa cinta dan kasih sayang di antara
orang beriman kuat maka persatuan mereka juga akan kuat dan semakin jauh dari
berpecahan dan permusuhan
Dari Anas bin Malik radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«لَا
تَبَاغَضُوا، وَلَا تَحَاسَدُوا، وَلَا تَدَابَرُوا، وَكُونُوا عِبَادَ اللهِ إِخْوَانًا،
وَلَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثٍ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Janganlah kalian
saling marahan, jangan saling iri, jangan saling membelakangi, jadilah kalian
hamba-hamba Allah yang saling bersaudara, dan tidak halal bagi seorang muslim
menjauhi saudaranya labih dari tiga hari”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Lihat: Saling mencintai karena Allah
Persatuan dan
persaudaraan ini harus dikuatkan dan dibina di atas sunnah Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam
Dari Mu'awiyah bin Abi
Sufyan radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«أَلَا
إِنَّ مَنْ قَبْلَكُمْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ افْتَرَقُوا عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ
مِلَّةً، وَإِنَّ هَذِهِ الْمِلَّةَ سَتَفْتَرِقُ عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِينَ: ثِنْتَانِ
وَسَبْعُونَ فِي النَّارِ، وَوَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ، وَهِيَ الْجَمَاعَةُ» [سنن أبي داود: حسنه الألباني]
“Ketahuilah sesungguhnya
orang-orang sebelum kalian dari ahli kitab telah berpecah menjadi tujuhpuluh
dua umat, dan sesungguhnya umat ini (Islam) akan terpecah menjadi tujuhpuluh
tiga: tujuhpuluh dua masuk neraka, dan satu masuk surga, yaitu "al-jama'ah".”
[Sunan Abu Daud: Hasan]
Makna "al-jama'ah"
dalam hadits di atas adalah kelompok yang berpegang teguh pada sunnah
Rasulullah dan tuntunan para sahabatnya, sebagaimana dijelaskan pada hadits
yang diriwayatkan oleh Abdullah bin 'Amr radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«لَيَأْتِيَنَّ
عَلَى أُمَّتِي مَا أَتَى عَلَى بني إسرائيل حَذْوَ النَّعْلِ بِالنَّعْلِ، حَتَّى
إِنْ كَانَ مِنْهُمْ مَنْ أَتَى أُمَّهُ عَلَانِيَةً لَكَانَ فِي أُمَّتِي مَنْ يَصْنَعُ
ذَلِكَ، وَإِنَّ بني إسرائيل تَفَرَّقَتْ عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ مِلَّةً، وَتَفْتَرِقُ
أُمَّتِي عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِينَ مِلَّةً، كُلُّهُمْ فِي النَّارِ إِلَّا مِلَّةً
وَاحِدَةً»
"Akan datang pada kaumku
apa yang telah menimpa Bani Israil sama persis setiap langkah demi langkah,
sampai jika ada dari mereka yang berzina dengan ibunya secara terang-terangan
maka pasti pada umatku pun ada orang yang melakukan itu. Dan sesungguhnya Bani
Israil terlah terpecah menjadi tujuhpuluh dua golongan, dan umatku akan
terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan, semuanya akan masuk neraka kecuali
satu golongan".
Sahabat bertanya: Siapa
mereka itu wahai Rasulullah?
Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam menjawab:
«مَا
أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَابِي» [سنن الترمذي: حسنه الألباني]
“Mereka yang mengikuti
sunnahku dan sunnah para sahabatku.” [Sunan Tirmidzi: Hasan]
Dengan persatuan, persaudaraan, dan saling
mencintai, kita semua akan selamat di dunia dan di akhirat
Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{وَلَا
تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ
وَأُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ} [آل عمران: 105]
Dan janganlah kamu
menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang
keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat
siksa yang berat. [Ali 'Imran:105]
Ø
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«لَا
تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا، وَلَا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا، أَوَلَا
أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ؟ أَفْشُوا السَّلَامَ
بَيْنَكُمْ» [صحيح مسلم]
“Kalian tidak akan masuk surga
sampai kalian beriman, dan kalian tidak dikatakan beriman sampai kalian saling
mencintai. Inginkah kalian kutunjukkan pada sesuatu yang jika kalian
lakukan maka kalian akan saling mencintai? Sebarkan salam di antara kalian.”
[Sahih Muslim]
Wallahu a’lam!
Lihat juga: Hikmah dan Rahasia puasa Ramadhan - Khutbah idul Adhaa; Ibadah haji dan momentum persatuan umat Islam - Faktor perpecahan umat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...