Kamis, 08 April 2021

Hikmah dan Rahasia puasa Ramadhan

بسم الله الرحمن الرحيم

Begitu banyak hikmah dan rahasia yang dikandung dalam ibadah puasa terkhusus di bulan Ramadhan, baik itu hikmah dan rahasia yang bisa diketahui oleh akal manusia, terlebih lagi yang tidak diketahui kecuali oleh Allah subhanahu wata’aalaa.

Diantara hikmah dan rahasia ibadah puasa di bulan Ramadhan:

1.     Hikmah ‘ubudiyah (penghambaan).

Puasa adalah bentuk penghambaan kepada Allah subhanahu wata’aa, meninggalkan segala sesuatu yang merusak puasa demi ketaatan dan ketundukan kepada Allah Sang Pencipta, Pemilik, dan Pengatur alam semesta.

Dengan berpuasa maka kualitas iman dan ketakwaan seseoang semakin bertambah, rasa takut, harapan, dan cintanya kepada Allah semakin kuat.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ} [البقرة: 183]

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. [Al-Baqarah: 183]

Ø  Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

" يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: الصَّوْمُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ، يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَأَكْلَهُ وَشُرْبَهُ مِنْ أَجْلِي ". [صحيح البخاري ومسلم]

Allah 'azza wa jalla berfirman: "Puasa adalah untukku, dan Aku yang akan memberikan ganjarannya langsung. Meninggalkan syahwatnya, makan dan minumnya demi Aku". [Sahih Bukhari dan Muslim]

Dengan berpuasa, seorang hamba membuktikan dan menguatkan keimanannya dengan tuduk dan taat kepada perintah Allah subhanahu wata’aalaa

Allah subhanahu wata'ala berfirman:

{وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا} [الأحزاب: 36]

"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan barangsiapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata". [Al-Ahzab:36]

{فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا} [النساء: 65]

"Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya". [An-Nisaa: 65]

Dengan ibadah puasa seorang hamba merasa lemah dan hina di hadapan Tuhannya yang Maha Kaya dan Maha Kuat.

Karena kekuatan dan kemampuan yang dirasakan saat tidak berpuasa sering menjerumuskan ke sifat sombong dan semena-mena.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{كَلَّا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَيَطْغَى (6) أَنْ رَآهُ اسْتَغْنَى} [العلق: 6-7]

Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup. [Al-'Alaq: 6-7]

Dengan ibadah puasa seorang hamba senantiasa merasa diawasi oleh Allah, merasakan kebersamaan dan kedekatan denganNya, yang mengantar ia sampai kepada derajat ihsan.

Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang ihasan, beliau menjawab:

«أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ»

"Kamu menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, dan jika kamu tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu." [Shahih Bukhari dan Muslim]

Lihat: Tingkatkan kualitas iman di bulan Ramadhan

2.     Hikmah ijtima’iyah (sosial).

Puasa Ramadhan menguatkan persatuan dan kebersamaan, melatih dan menguatkan kepekaan sosial dengan seluruh orang beriman khsusunya, dan seluruh umat manusia dan makhluk secara umum.

Ketika berpuasa umat Islam bersatu dalam melaksanakan suatu ibadah yaitu puasa, bersamaan dalam sahur dan menahan diri ketika masuk waktu fajar, dan bersamaan dalam berbuka ketika matahari tenggelam.

Persatuan secara dzahir ini diharapkan mampu memicu persatuan hati dan pandangan umat Islam sehingga terjauh dari perselisihan dan perpecahan yang bisa merusak keharmonisan dan kekuatan umat Islam.

Dari An-Nu'man bin Basyir radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«لَتُسَوُّنَّ صُفُوفَكُمْ، أَوْ لَيُخَالِفَنَّ اللَّهُ بَيْنَ وُجُوهِكُمْ» [صحيح البخاري ومسلم]

“Luruskan shaf kalian atau Allah akan menjadikan perselisihan (permusuhan) di antara kalian”. [Sahih Bukhari dan Muslim]

Abu Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memegang bahu kami sebelum shalat dan berkata:

«اسْتَوُوا، وَلَا تَخْتَلِفُوا، فَتَخْتَلِفَ قُلُوبُكُمْ» [صحيح مسلم]

"Luruskan shaf kalian, dan jangan berselisih maka hati kalianpun berselisih". [Sahih Muslim]

Dengan puasa, si Kaya merasakan penderitaan si miskin sehingga mendorong untuk berbagi dan membantu yang tidak mampu.

Dengan puasa, si kuat merasakan kehinaan si lemah, sehingga mendorong untuk membantu dan membela yang lemah.

Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata:

«كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ القُرْآنَ، فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ المُرْسَلَةِ» [صحيح البخاري ومسلم]

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia yang paling pemurah (dermawan), dan beliau lebih pemurah lagi pada bulan Ramadhan ketika ditemui oleh Jibril, dan Jibril menemuinya setiap malam di bulan Ramadhan kemudian mengajarkannya Al-Qur’an. Maka sungguh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia yang paling pemurah dengan kebaikan seperti angin yang berhembus”. [Sahih Bukhari dan Muslim]

Ø  Dari An-Nu'man bin Basyir radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ، وَتَرَاحُمِهِمْ، وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى» [صحيح البخاري ومسلم]

“Perumpamaan orang beriman dalam kecintaan, kasih sayang, dan kelembutan mereka, seperti satu tubuh jika salah satu anggotanya merasa sakit maka anggota tubuh lainnya juga merasakan dengan susah tidur dan demam.” [Sahih Bukhari dan Muslim]

Ø  Dari Abi Musa Al-Asy’ariy radhiyallahu 'anhu; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«إِنَّ المُؤْمِنَ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا» وَشَبَّكَ أَصَابِعَهُ [صحيح البخاري ومسلم]

"Sesungguhnya seorang mukmin dengan mukmin lainnya seperti satu bangunan yang saling menguatkan satu sama lain." kemudian beliau menganyam jari jemarinya." [Shahih Bukhari dan Muslim]

Lihat: Ramadhan; Bulan kedermawanan

3.     Hikmah akhlaqiyah tarbawiyah (budi pekerti)

Puasa melatih dalam kesabaran, menguatkan tekad dan keinginan, dan kuat dalam menjalani segala kesulitan hidup.

Dari Abu Dzar radiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

" صَوْمُ شَهْرِ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ صَوْمُ الدَّهْرِ، وَيُذْهِبُ مَغَلَةَ الصَّدْرِ "

“Puasa di bulan kesabaran (Ramadhan) dan tiga hari pada setiap bulan adalah puasa setahun, menghilangkan magalah di dada”.

Abu Dzar bertanya: Apa itu "magalah" di dada?

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab:

«رِجْسُ الشَّيْطَانِ» [مسند أحمد: صحيح]

“Godaan setan”. [Musnad Ahmad: Sahih]

Ø  Dalam riwayat lain:

" يُذْهِبْنَ وَحَرَ الصَّدْرِ " [مسند أحمد: صحيح]

“Menghilangkan rasa dengki di dada”. [Musnad Ahmad: Sahih]

Puasa melatih berbudi pekerti yang baik, membalas keburukan dengan kebaikan, dan tidak suka menyakiti orang lain.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Allah ‘azza wa jalla berfirman (dalam hadits qudsi):

" الصِّيَامُ جُنَّةٌ، فَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ، فَلَا يَرْفُثْ يَوْمَئِذٍ وَلَا يَسْخَبْ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ، فَلْيَقُلْ: إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ " [صحيح البخاري ومسلم]

“Puasa itu adalah pelindung, dan jika seseorang dari kalian sedang puasa maka janganlah berkata kotor dan berteriak. Jika seseorang menghinanya atau menyerangnya maka hendakalah ia mengatakan: “Sesungguhnya saya sedang puasa”. [Sahih Bukhari dan Muslim]

Puasa akan meredakan hawa nafsu yang senantiasa mengajak kepada keburukan.

Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

«مَنِ اسْتَطَاعَ البَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ، وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ، فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ» [صحيح البخاري ومسلم]

“Barangsiapa yang sudah mampu menikah maka menikalah, karena sesungguhnya menikah itu akan menahan pandangan, dan menjaga kemaluan (dari yang haram). Dan barangsiapa yang belum mampu maka hendaklah ia berpuasa karena puasa dapat meredakan nafsu”. [Sahih Bukhari dan Muslim]

Puasa melatih kejujuran; jujur dalam perkataan dan perbuatan.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالعَمَلَ بِهِ، فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ» [صحيح البخاري]

"Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta, maka Allah tidak mengharapkan darinya untuk meninggalkan makanan dan minumannya". [Sahih Bukhari]

Lihat: Ramadhan; Bulan kesabaran - Pembinaan akhlak di bulan Ramadhan

4.     Hikmah shihhiyah (kesehatan).

Ibadah puasa memberikan dampak positif terhadap tubuh, meningkatkan kesehatan tubuh, karena perut juga butuh istirahat sebagaimana anggota tubuh lainya, dan kebanyakan sumber penyakit datang dari perut.

Dari Miqdam bin Ma'di Kariib radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

«مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ. بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ أُكُلَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ، فَإِنْ كَانَ لَا مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ» [سنن الترمذي: صحيح]

"Tidak ada yang sering dipenuhi oleh seorang manusia yang lebih berbahaya dari pada perutnya, cukuplah bagi anak cucu Adam beberapa suap untuk menguatkan badannya, jika tidak cukup maka jadikanlah sepertiga perutnya untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya lagi untuk bernafas." [Sunan Tirmidzi: Shahih]

Ø  Adapun hadits yang diriwayatkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:

" صُومُوا تَصِحُّوا "

“Berpuasalah maka kalian akan sehat “

 Hadits ini diriwayatkan dari beberapa sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, seperti Abu Hurairah, Ibnu ‘Abbas, dan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhum.

Akan tetapi semua sanad hadits ini sangat lemah, sehingga keseluruhannya tidak mampu saling menguatkan.

Lihat: Takhrij hadits “Puasalah agar kalian sehat”

Wallahu a’lam!

Lihat juga: Keutamaan puasa - Puasa melatih untuk menjauhi harta haram - Menjadi insan yang bersyukur di bulan Ramadhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...