بسم الله الرحمن الرحيم
Begitu banyak hikmah dan rahasia
yang dikandung dalam ibadah puasa terkhusus di bulan Ramadhan, baik itu hikmah dan
rahasia yang bisa diketahui oleh akal manusia, terlebih lagi yang tidak diketahui kecuali oleh Allah subhanahu wata’aalaa.
Diantara hikmah dan rahasia ibadah
puasa di bulan Ramadhan:
1.
Hikmah ‘ubudiyah
(penghambaan).
Puasa adalah bentuk penghambaan
kepada Allah subhanahu wata’aa, meninggalkan segala sesuatu yang merusak
puasa demi ketaatan dan ketundukan kepada Allah Sang Pencipta, Pemilik, dan
Pengatur alam semesta.
Dengan berpuasa maka kualitas
iman dan ketakwaan seseoang semakin bertambah, rasa takut, harapan, dan
cintanya kepada Allah semakin kuat.
Allah subhanahu
wa ta'aalaa berfirman:
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ
الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ}
[البقرة: 183]
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. [Al-Baqarah: 183]
Ø Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ:
الصَّوْمُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ، يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَأَكْلَهُ وَشُرْبَهُ
مِنْ أَجْلِي ". [صحيح البخاري ومسلم]
Allah 'azza wa jalla berfirman: "Puasa adalah untukku, dan
Aku yang akan memberikan ganjarannya langsung. Meninggalkan syahwatnya, makan
dan minumnya demi Aku". [Sahih Bukhari dan Muslim]
Dengan berpuasa, seorang hamba membuktikan dan menguatkan
keimanannya dengan tuduk dan taat kepada perintah Allah subhanahu wata’aalaa
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا
قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ
وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا} [الأحزاب: 36]
"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan
tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan rasul-Nya telah
menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang
urusan mereka. dan barangsiapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya maka sungguhlah
dia telah sesat, sesat yang nyata". [Al-Ahzab:36]
{فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ
فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ
وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا} [النساء: 65]
"Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman
hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan,
kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap
putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya". [An-Nisaa: 65]
Dengan ibadah puasa seorang hamba merasa lemah dan hina
di hadapan Tuhannya yang Maha Kaya dan Maha Kuat.
Karena kekuatan dan kemampuan yang dirasakan saat tidak berpuasa sering
menjerumuskan ke sifat sombong dan semena-mena.
Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{كَلَّا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَيَطْغَى (6)
أَنْ رَآهُ اسْتَغْنَى} [العلق:
6-7]
Ketahuilah! Sesungguhnya
manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup.
[Al-'Alaq: 6-7]
Dengan ibadah puasa seorang hamba senantiasa merasa
diawasi oleh Allah, merasakan kebersamaan dan kedekatan denganNya, yang
mengantar ia sampai kepada derajat ihsan.
Ketika Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam ditanya tentang ihasan, beliau menjawab:
«أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ
تَرَاهُ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ»
"Kamu menyembah
Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, dan jika kamu tidak melihat-Nya, maka
sesungguhnya Dia melihatmu." [Shahih Bukhari dan Muslim]
Lihat: Tingkatkan kualitas iman di bulan Ramadhan
2.
Hikmah ijtima’iyah
(sosial).
Ketika
berpuasa umat Islam bersatu dalam melaksanakan suatu ibadah yaitu puasa,
bersamaan dalam sahur dan menahan diri ketika masuk waktu fajar, dan bersamaan
dalam berbuka ketika matahari tenggelam.
Persatuan
secara dzahir ini diharapkan mampu memicu persatuan hati dan pandangan umat
Islam sehingga terjauh dari perselisihan dan perpecahan yang bisa merusak
keharmonisan dan kekuatan umat Islam.
Dari
An-Nu'man bin Basyir radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«لَتُسَوُّنَّ صُفُوفَكُمْ، أَوْ لَيُخَالِفَنَّ اللَّهُ بَيْنَ
وُجُوهِكُمْ» [صحيح
البخاري ومسلم]
“Luruskan
shaf kalian atau Allah akan menjadikan perselisihan (permusuhan) di antara
kalian”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Abu
Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam memegang bahu kami sebelum shalat dan berkata:
«اسْتَوُوا، وَلَا تَخْتَلِفُوا، فَتَخْتَلِفَ قُلُوبُكُمْ» [صحيح مسلم]
"Luruskan shaf kalian, dan jangan berselisih maka hati
kalianpun berselisih".
[Sahih Muslim]
Dengan puasa, si Kaya
merasakan penderitaan si miskin sehingga mendorong untuk berbagi dan membantu
yang tidak mampu.
Dengan puasa, si kuat
merasakan kehinaan si lemah, sehingga mendorong untuk membantu dan membela yang
lemah.
Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata:
«كَانَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا
يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ
مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ القُرْآنَ، فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ المُرْسَلَةِ» [صحيح البخاري
ومسلم]
“Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam adalah manusia yang paling pemurah (dermawan), dan beliau
lebih pemurah lagi pada bulan Ramadhan ketika ditemui oleh Jibril, dan Jibril
menemuinya setiap malam di bulan Ramadhan kemudian mengajarkannya Al-Qur’an.
Maka sungguh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia
yang paling pemurah dengan kebaikan seperti angin yang berhembus”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Ø
Dari An-Nu'man bin
Basyir radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
«مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ، وَتَرَاحُمِهِمْ،
وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ
الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى» [صحيح البخاري ومسلم]
“Perumpamaan
orang beriman dalam kecintaan, kasih sayang, dan kelembutan mereka, seperti
satu tubuh jika salah satu anggotanya merasa sakit maka anggota tubuh lainnya
juga merasakan dengan susah tidur dan demam.” [Sahih Bukhari dan Muslim]
Ø Dari Abi Musa Al-Asy’ariy radhiyallahu 'anhu; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«إِنَّ المُؤْمِنَ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ
يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا» وَشَبَّكَ أَصَابِعَهُ [صحيح البخاري ومسلم]
"Sesungguhnya
seorang mukmin dengan mukmin lainnya seperti satu bangunan yang saling
menguatkan satu sama lain." kemudian beliau menganyam jari
jemarinya." [Shahih Bukhari dan Muslim]
Lihat:
Ramadhan; Bulan kedermawanan
3.
Hikmah akhlaqiyah
tarbawiyah (budi pekerti)
Puasa
melatih dalam kesabaran, menguatkan tekad dan keinginan, dan kuat dalam
menjalani segala kesulitan hidup.
Dari Abu Dzar radiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
" صَوْمُ شَهْرِ الصَّبْرِ
وَثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ
صَوْمُ الدَّهْرِ، وَيُذْهِبُ مَغَلَةَ الصَّدْرِ "
“Puasa
di bulan kesabaran (Ramadhan) dan tiga hari pada setiap bulan adalah puasa
setahun, menghilangkan magalah di dada”.
Abu Dzar
bertanya: Apa itu "magalah" di dada?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab:
«رِجْسُ الشَّيْطَانِ» [مسند أحمد: صحيح]
“Godaan
setan”. [Musnad Ahmad: Sahih]
Ø Dalam riwayat lain:
" يُذْهِبْنَ وَحَرَ
الصَّدْرِ " [مسند أحمد: صحيح]
“Menghilangkan
rasa dengki di dada”. [Musnad Ahmad: Sahih]
Puasa
melatih berbudi pekerti yang baik, membalas keburukan dengan kebaikan, dan
tidak suka menyakiti orang lain.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu;
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Allah ‘azza wa
jalla berfirman (dalam hadits qudsi):
" الصِّيَامُ جُنَّةٌ، فَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ
أَحَدِكُمْ، فَلَا يَرْفُثْ يَوْمَئِذٍ وَلَا يَسْخَبْ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ
أَوْ قَاتَلَهُ، فَلْيَقُلْ: إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ " [صحيح البخاري ومسلم]
“Puasa itu adalah pelindung, dan jika seseorang dari kalian
sedang puasa maka janganlah berkata kotor dan berteriak. Jika seseorang
menghinanya atau menyerangnya maka hendakalah ia mengatakan: “Sesungguhnya
saya sedang puasa”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Puasa akan meredakan hawa nafsu yang
senantiasa mengajak kepada keburukan.
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu;
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
«مَنِ
اسْتَطَاعَ البَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ، وَأَحْصَنُ
لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ، فَإِنَّهُ لَهُ
وِجَاءٌ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Barangsiapa yang sudah mampu menikah maka menikalah,
karena sesungguhnya menikah itu akan menahan pandangan, dan menjaga kemaluan
(dari yang haram). Dan barangsiapa yang belum mampu maka hendaklah ia berpuasa
karena puasa dapat meredakan nafsu”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Puasa
melatih kejujuran; jujur dalam perkataan dan perbuatan.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
«مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالعَمَلَ
بِهِ، فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ» [صحيح البخاري]
"Barangsiapa yang tidak meninggalkan
perkataan dan perbuatan dusta, maka Allah tidak mengharapkan darinya untuk
meninggalkan makanan dan minumannya". [Sahih Bukhari]
Lihat: Ramadhan; Bulan kesabaran - Pembinaan akhlak di bulan Ramadhan
4.
Hikmah shihhiyah
(kesehatan).
Ibadah
puasa memberikan dampak positif terhadap tubuh, meningkatkan kesehatan tubuh, karena
perut juga butuh istirahat sebagaimana anggota tubuh lainya, dan kebanyakan sumber
penyakit datang dari perut.
Dari Miqdam bin Ma'di Kariib
radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda:
«مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ
بَطْنٍ. بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ أُكُلَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ، فَإِنْ كَانَ لَا
مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ» [سنن
الترمذي: صحيح]
"Tidak
ada yang sering dipenuhi oleh seorang manusia yang lebih berbahaya dari pada
perutnya, cukuplah bagi anak cucu Adam beberapa suap untuk menguatkan badannya,
jika tidak cukup maka jadikanlah sepertiga perutnya untuk makanan, sepertiga
untuk minuman, dan sepertiganya lagi untuk bernafas." [Sunan Tirmidzi: Shahih]
Ø Adapun hadits yang diriwayatkan dari
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:
"
صُومُوا تَصِحُّوا "
“Berpuasalah maka
kalian akan sehat “
Hadits ini diriwayatkan dari beberapa sahabat
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, seperti Abu Hurairah, Ibnu ‘Abbas,
dan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhum.
Akan tetapi semua sanad hadits
ini sangat lemah, sehingga keseluruhannya tidak
mampu saling menguatkan.
Lihat: Takhrij hadits “Puasalah agar kalian sehat”
Wallahu a’lam!
Lihat juga: Keutamaan puasa - Puasa melatih untuk menjauhi harta haram - Menjadi insan yang bersyukur di bulan Ramadhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...