بسم الله الرحمن الرحيم
Hudzaifah radhiyallahu
'anhu berkata:
وَاللهِ إِنِّي
لَأَعْلَمُ النَّاسِ بِكُلِّ فِتْنَةٍ هِيَ كَائِنَةٌ، فِيمَا بَيْنِي وَبَيْنَ
السَّاعَةِ، وَمَا بِي إِلَّا أَنْ يَكُونَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَسَرَّ إِلَيَّ فِي ذَلِكَ شَيْئًا، لَمْ يُحَدِّثْهُ غَيْرِي،
وَلَكِنْ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: وَهُوَ يُحَدِّثُ
مَجْلِسًا أَنَا فِيهِ عَنِ الْفِتَنِ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: وَهُوَ يَعُدُّ الْفِتَنَ: «مِنْهُنَّ ثَلَاثٌ لَا يَكَدْنَ
يَذَرْنَ شَيْئًا، وَمِنْهُنَّ فِتَنٌ كَرِيَاحِ الصَّيْفِ مِنْهَا صِغَارٌ
وَمِنْهَا كِبَارٌ» قَالَ حُذَيْفَةُ: فَذَهَبَ أُولَئِكَ الرَّهْطُ كُلُّهُمْ
غَيْرِي [صحيح مسلم]
Demi Allah, sesungguhnya aku
adalah orang yang paling tahu tentang fitnah yang terjadi antara aku hingga
kiamat. Itu karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
memberitahukan sesuatu tentang hal itu secara rahasia, beliau tidak
menceritakannya pada selainku, tapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bercerita tentang fitnah kepada majlis dimana aku berada di sana, Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda, beliau menghitung fitnah-fitnah,
"diantaranya ada tiga fitnah yang hampir tidak meninggalkan apa pun, ada
fitnah-fitnah seperti angin musim panas, ada yang kecil dan ada yang
besar". Hudzaifah berkata: Lalu mereka pergi semua kecuali aku. [Shahih
Muslim]
Lihat: Kitab Iman bab 12; Menghindari fitnah (cobaan) adalah bagian dari agama
Ø Dari Abu Musa radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa salam bersabda:
«أُمَّتِي
هَذِهِ أُمَّةٌ مَرْحُومَةٌ، لَيْسَ عَلَيْهَا عَذَابٌ فِي الْآخِرَةِ، عَذَابُهَا
فِي الدُّنْيَا الْفِتَنُ، وَالزَّلَازِلُ، وَالْقَتْلُ» [سنن
أبي داود: صححه الألباني]
"Umatku ini
adalah umat yang dirahmati, (diantara mereka) ada yang tidak disiksa di
akhirat, siksaan mereka hanya di dunia berupa fitnah (cobaan yang berat),
gempa, dan pembunuhan". [Sunan Abi Daud: Sahih]
Lihat: Keistimewaan Umat Islam
1.
Fitnah wanita.
Dari Usamah bin Zaid radhiyallahu 'anhuma, Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ
عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ»
"Aku tidak meninggalkan fitnah (cobaan) setelah
aku meninggal lebih berbahaya bagi laki-laki dari cobaan wanita." [Sahih
Bukhari]
Ø Dari Abu Sa'id
Al-Khudry radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
«إِنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ
وَإِنَّ اللَّهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيهَا فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُونَ فَاتَّقُوا
الدُّنْيَا وَاتَّقُوا النِّسَاءَ فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِى إِسْرَائِيلَ
كَانَتْ فِى النِّسَاءِ»
"Sesungguhnya dunia ini adalah kenikmatan yang
menggiurkan, dan sesungguhnya Allah menjadikan kamu khalifah (penghuni) di
dalamnya, kemudian meperhatikan bagaimana kalian menjalaninya. Maka
hati-hatilah dengan dunia, dan hati-hatilah dengan wanita, karena sesungguhnya
cobaan pertama yang menimpa kaum Bani Israil adalah cobaan wanita." [Sahih
Muslim]
Lihat: Godaan wanita
2.
Fitnah pergaulan bebas muda-mudi.
Dari Abu Hurairah radhiyallahul 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
«إِذَا خَطَبَ إِلَيْكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ
دِينَهُ وَخُلُقَهُ فَزَوِّجُوهُ، إِلَّا تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي
الأَرْضِ، وَفَسَادٌ عَرِيضٌ» [سنن الترمذي: حسنه الألباني]
"Jika seorang laki-laki
yang kalian ridhai agama dan akhlaknya datang melamar kepada kalian maka
nikahkanlah ia, jika kalian tidak melakukannya maka akan menjadi cobaan berat
di bumi dan kerusakan yang sangat besar". [Sunan Tirmidziy: Hasan]
Lihat: Peran semua pihak mengatasi pergaulan bebas remaja
3.
Fitnah (cabaan) seseorang pada
keluarga, harta, dan tetangga.
Hudzaifah bin Al-Yamaan
radhiyallahu 'anhuma berkata:
قَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: مَنْ
يَحْفَظُ حَدِيثًا عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي
الفِتْنَةِ؟ قَالَ حُذَيْفَةُ: أَنَا سَمِعْتُهُ يَقُولُ: «فِتْنَةُ الرَّجُلِ فِي
أَهْلِهِ وَمَالِهِ وَجَارِهِ، تُكَفِّرُهَا الصَّلاَةُ وَالصِّيَامُ
وَالصَّدَقَةُ»، قَالَ: لَيْسَ أَسْأَلُ عَنْ ذِهِ، إِنَّمَا أَسْأَلُ عَنِ
الَّتِي تَمُوجُ كَمَا يَمُوجُ البَحْرُ، قَالَ: وَإِنَّ دُونَ ذَلِكَ بَابًا
مُغْلَقًا، قَالَ: فَيُفْتَحُ أَوْ يُكْسَرُ؟ قَالَ: يُكْسَرُ، قَالَ: ذَاكَ
أَجْدَرُ أَنْ لاَ يُغْلَقَ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ، فَقُلْنَا لِمَسْرُوقٍ:
سَلْهُ أَكَانَ عُمَرُ يَعْلَمُ مَنِ البَابُ؟ فَسَأَلَهُ فَقَالَ: نَعَمْ، كَمَا
يَعْلَمُ أَنَّ دُونَ غَدٍ اللَّيْلَةَ [صحيح البخاري]
Umar radhiyallahu 'anhu bertanya: Siapa yang menghafal satu
hadits dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang fitnah (cobaan)? Hudzaifah berkata: Aku mendengar beliau
bersabda: "Fitnah (cabaan) seseorang pada keluarganya, harta, dan tetangganya;
dihapuskan dosa-dosanya oleh ibadah shalat, puasa, dan sedekah".
Umar berkata: Bukan ini yang aku
tanyakan, aku bertanya tentang cobaan yang sangat besar bagaikan badai yang
bergemuruh di lautan. Hudzaifah berkata: Sesungguhnya antara engau dan
kejadian itu ada pintu yang tertutup. Umar bertanya: Apakah nanti pintu itu akan
terbuka atau rusak? Hudzaifah menjawab: Akan rusak. Umar berkata: Itu berarti tidak akan tertutup lagi
sampai hari kiamat. Perawi (Abu Wail)
berkata: Maka kami meminta kepada Masruuq: Tanyakan kepada Hudzaifah, apakah
Umar tahu siapa sebenarnya yang dimaksud dengan pintu itu? Maka
Masruq menanyakannya, dan Hudzaifah menjawab: Iya, Umar tahu sebagaimana ia
tahu bahwa setelah siang ada malam. [Shahih Bukhari]
Lihat: Hadits Hudzaifah; Umar bertanya tentang fitnah yang dahsyat
Ø Ka'ab bin 'Iyadh radhiyallahu 'anhu berkata, Aku mendengar Nabi ﷺ bersabda:
«إِنَّ
لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً وَفِتْنَةُ أُمَّتِي المَالُ» [سنن
الترمذي: صحيح]
"Sesungguhnya
setiap umat itu memiliki fitnah dan fitnah umatku adalah harta." [Sunan
Tirmidziy: Shahih]
Lihat: Kitab Ar-Riqaq, bab 10; Mewaspadai fitnah harta
4.
Fitnah kenikmatan dunia.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«بَادِرُوا بِالْأَعْمَالِ فِتَنًا
كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ، يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِي
كَافِرًا، أَوْ يُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا، يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ
مِنَ الدُّنْيَا» [صحيح مسلم]
"Segeralah
beramal sebelum datangnya fitnah seperti malam yang gelap gulita. Di pagi hari
seorang laki-laki dalam keadaan mukmin, lalu kafir di sore harinya. Di sore
hari seorang laki-laki dalam keadaan mukmin, lalu kafir dipagi harinya. Dia
menjual agamanya dengan kenikmatan dunia." [Shahih Muslim]
Ø Ummi Salamah -radhiyallahu 'anha- berkata:
اسْتَيْقَظَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ لَيْلَةٍ فَقَالَ: «سُبْحَانَ
اللَّهِ، مَاذَا أُنْزِلَ اللَّيْلَةَ مِنَ الفِتَنِ، وَمَاذَا فُتِحَ مِنَ
الخَزَائِنِ، أَيْقِظُوا صَوَاحِبَاتِ الحُجَرِ، فَرُبَّ كَاسِيَةٍ فِي الدُّنْيَا
عَارِيَةٍ فِي الآخِرَةِ»
Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam terbangun pada suatu malam, kemudian bersabda: "Maha Suci
Allah, fitnah (cobaan) apa yang diturunkan pada malam ini, dan apa yang dibuka
dari dua perbendaharaan (Romawi dan Persia)? Bangunkanlah wanita-wanita yang
tertidur dalam kamar (istri-istri Nabi), karena berapa banyak oang yang
berpakaian di dunia tapi telanjang di akhirat" [Shahih Bukhari]
5.
Fitnah kubur, fitnah neraka, fitnah kekayaan, fitnah
kemiskinan, fitnah Dajjal, fitnah hidup dan mati.
Aisyah radhiyallahu 'anha berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sering berdo’a:
«اللَّهُمَّ إِنِّي
أَعُوذُ بِكَ مِنَ الكَسَلِ وَالهَرَمِ، وَالمَأْثَمِ وَالمَغْرَمِ، وَمِنْ فِتْنَةِ
القَبْرِ، وَعَذَابِ القَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ النَّارِ وَعَذَابِ النَّارِ، وَمِنْ
شَرِّ فِتْنَةِ الغِنَى، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الفَقْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ
فِتْنَةِ المَسِيحِ الدَّجَّالِ»
Ya Allah, aku
berlindung kepada-Mu dari rasa malas, kepikunan, dosa-dosa dan terlilit hutang,
dan dari fitnah kubur serta siksa kubur, dan dari fitnah neraka dan siksa
neraka dan dari buruknya fitnah kekayaan, dan aku berlindung kepada-Mu dari
buruknya fitnah kefakiran, serta aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Al-Masih
Ad-Dajjal. Ya Allah, bersihkanlah kesalahan-kesalahanku dengan air salju dan
air embun, sucikanlah hatiku dari kotoran-kotoran sebagaimana Engkau menyucikan
baju yang putih dari kotoran. Dan jauhkanlah antara diriku dan
kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat."
[Shahih Bukhari dan Muslim]
Ø Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata: Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam mengajarkan kepada para sahabat do'a
ini seperti beliau mengajarkan kepada mereka surah Al-Qur'an, beliau berkata:
Bacalah ...
«اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَأَعُوذُ بِكَ
مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ،
وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ »
"Ya Allah .. kami berlindung kepada-Mu dari siksaan neraka,
dan aku berlindung kepada-Mu dari siksaan kubur, dan aku berlindung kepada-Mu
dari cobaan Dajjal, dan aku berlindung kepada-Mu dari cobaan hidup dan mati.
[Sahih Muslim]
6. Fitnah
sikap berlebihan dalam beragama.
Jabir -radhiyallahu
'anhu- berkata, "Mu'adz bin Jabal Al-Anshariy -radhiyallahu 'anhu-
shalat Isya' mengimami para sahabatnya, lalu dia memanjangkan bacaannya atas
mereka, maka seorang laki-laki dari kalangan kami berpaling, lalu shalat
sendirian. Lalu Mu'adz diberitahu tentangnya, maka dia berkata, 'Dia seorang
yang munafik.'
Ketika hal tersebut
sampai pada laki-laki tersebut maka dia mengunjungi Rasulullah -shallallahu'alaihi
wasallam-, lalu mengabarkan kepadanya sesuatu yang dikatakan Mu'adz. Maka
Nabi -shallallahu'alaihi wasallam- bersabda kepadanya:
«أَتُرِيدُ أَنْ تَكُونَ فَتَّانًا يَا
مُعَاذ؟ ُ إِذَا أَمَمْتَ النَّاسَ فَاقْرَأْ بِـ {الشَّمْسِ وَضُحَاهَا} وَ{سَبِّحْ
اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى}، وَ{اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ} وَ{اللَّيْلِ إِذَا
يَغْشَى}»
'Apakah kamu ingin menjadi pemfitnah (yang
membuat orang lain lari dari agama) wahai Mu'adz? Apabila kamu mengimami
manusia, maka bacalah surat Asy-Syams wa dhuhaha, serta Sabbihisma Rabbika
al-A'la, dan Iqra' Bismi Rabbika, serta Wa al-Laili idza Yaghsya'."
[Shahih Muslim]
7. Fitnah
kekacauan, tidak jelas antara yang hak dan bathil.
Dari Abu
Ad-Dardaa' radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda:
" بَيْنَا أَنَا نَائِمٌ إِذْ رَأَيْتُ عَمُودَ الْكِتَابِ
احْتُمِلَ مِنْ تَحْتِ رَأْسِي، فَظَنَنْتُ أَنَّهُ مَذْهُوبٌ بِهِ،
فَأَتْبَعْتُهُ بَصَرِي، فَعُمِدَ بِهِ إِلَى الشَّامِ، أَلَا وَإِنَّ الْإِيمَانَ
حِينَ تَقَعُ الْفِتَنُ بِالشَّامِ " [مسند
أحمد: صحيح]
"Saat aku tidur aku melihat tiang Al-Kitab
diambil dari bawah kepalaku, maka aku mengira akan dibawa pergi, lalu aku
mengikutinya dengan pandanganku kemudian ia ditancapkan di Syam. Ketahuilah
bahwa keimanan itu berada di Syam ketika fitnah (cobaan) terjadi". [Musnad
Ahmad: Shahih]
Ø
Dari 'Amr bin Al-'Ash radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
" بَيْنَا أَنَا فِي مَنَامِي، أَتَتْنِي الْمَلَائِكَةُ
فَحَمَلَتْ عَمُودَ الْكِتَابِ مِنْ تَحْتِ وِسَادَتِي، فَعَمَدَتْ بِهِ إِلَى
الشَّامِ، أَلَا فَالْإِيمَانُ حَيْثُ تَقَعُ الْفِتَنُ بِالشَّامِ " [مسند أحمد: صحيح]
“Ketika aku dalam tidurku, beberapa malaikat
mendatangiku lalu membawa tiang Al-Kitab dari bawah bantalku kemudian
menjadikannya tiang di Syam. Ketahuilah bahwa keimanan itu berada di Syam
ketika fitnah (cobaan) terjadi". [Musnad Ahmad: Shahih]
Wallahu a’lam!
Lihat juga: Macam-macam fitnah (ujian) dalam Al-Qur’an - Bagaimana kita selamat dari fitnah (cobaan) - Motivasi hijrah di zaman Fitnah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...