Minggu, 01 Oktober 2023

Kitab Ar-Riqaq, bab 28 dan 29; Surga dan neraka

بسم الله الرحمن الرحيم

A.    Bab 28.

Imam Bukhari rahimahullah berkata:

"بَابٌ: حُجِبَتِ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ"

Bab: Neraka dikelilingi dengan syahwat

Dalam bab ini, imam Bukhari menjelaskan perkara-perkara yang menghantarkan seseorang ke dalam surga atau neraka. Beliau menriwayatkan hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.

Imam Bukhari rahimahullah berkata:

6487 - حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ [بن أبي أويس]، قَالَ: حَدَّثَنِي مَالِكٌ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ [عَبْدُ اللهِ بنُ ذَكْوَانَ]، عَنِ الأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَالَ: «حُجِبَتِ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ، وَحُجِبَتِ الجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ»

Telah menceritakan kepada kami Ismail [bin Abi Uwais], ia mengatakan: Telah menceritakan kepadaku Malik, dari Abu Az-Zinad [Abdullah bin Dzakwan], dari Al-A'raj, dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu, bahwasanya Rasulullah bersabda, "Neraka dikelilingi dengan syahwat (hal-hal yang menyenangkan nafsu), sedang surga dikelilingi hal-hal yang tidak disenangi (nafsu)."

Nb: Hadits ini sudah dijelaskan secara singkat pada Syarah Riyadhushalihin Bab (11) Mujahadah (hadits 7)

Penjelasan singkat hadits ini:

1)      Riwayat lain dari Sahabat Nabi:

Anas bin Malik radhiallahu'anhu berkata: Rasulullah bersabda:

«حُفَّتِ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ، وَحُفَّتِ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ» [صحيح مسلم]

"Surga diliputi hal-hal yang tidak menyenangkan dan neraka diliputi syahwat." [Shahih Muslim]

2)      Betapa banyak yang dianggap baik ternyata buruk, dan apa yang dianggap buruk ternyata baik.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ} [البقرة: 216]

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. [Al-Baqarah: 216]

3)      Neraka dipenuhi oleh orang-orang sombong yang selalu mengikuti hawa nafsunya, sedangkan surga dipenuhi oleh orang-orang lemah dan tertindas.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«تَحَاجَّتْ الْجَنَّةُ وَالنَّارُ فَقَالَتْ النَّارُ: أُوثِرْتُ بِالْمُتَكَبِّرِينَ وَالْمُتَجَبِّرِينَ! وَقَالَتْ الْجَنَّةُ: مَا لِي لَا يَدْخُلُنِي إِلَّا ضُعَفَاءُ النَّاسِ وَسَقَطُهُمْ؟ قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى لِلْجَنَّةِ: أَنْتِ رَحْمَتِي أَرْحَمُ بِكِ مَنْ أَشَاءُ مِنْ عِبَادِي! وَقَالَ لِلنَّارِ: إِنَّمَا أَنْتِ عَذَابِي أُعَذِّبُ بِكِ مَنْ أَشَاءُ مِنْ عِبَادِي! وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا مِلْؤُهَا، فَأَمَّا النَّارُ فَلَا تَمْتَلِئُ حَتَّى يَضَعَ رِجْلَهُ فَتَقُولُ: قَطْ قَطْ! فَهُنَالِكَ تَمْتَلِئُ وَيُزْوَى بَعْضُهَا إِلَى بَعْضٍ وَلَا يَظْلِمُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ خَلْقِهِ أَحَدًا، وَأَمَّا الْجَنَّةُ فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُنْشِئُ لَهَا خَلْقًا»

"Surga dan neraka berbantah-bantahan. Neraka berkata: 'Orang-orang congkak dan sombong memasukiku. Surga berkata: Sedangkan aku, tidak ada yang memasukiku selain orang-orang lemah, yang hina dalam pandangan manusia. Lalu Allah berfirman kepada surga: 'Kau adalah rahmatKu, denganmu Aku merahmati siapa saja yang Aku kehendaki dari hamba-hambaKu.' Kemudian Allah berfirman kepada neraka: 'Kau adalah siksaKu, denganmu Aku menyiksa siapa pun yang Aku kehendaki. Dan masing-masing dari keduanya ada isinya.' Sedangkan neraka tidak terisi penuh hingga Allah meletakkan kakiNya kemudian neraka berkata: 'Cukup, cukup.' Saat itulah neraka penuh dan sebagiannya menindih sebagaian yang lain. Allah tidak menzhalimi seorang pun dari makhlukNya. Sedangkan surga, Allah menciptakan penghuninya." [Shahih Bukhari dan Muslim]

Lihat: Kitab Ar-Riqaq, bab 07; Waspada dari kegemerlapan duniawi dan berlomba padanya

4)      Untuk mendapatkan surga dan jauh dari neraka harus ada usaha.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«مَا رَأَيْتُ مِثْلَ النَّارِ نَامَ هَارِبُهَا، وَلَا مِثْلَ الجَنَّةِ نَامَ طَالِبُهَا» [سنن الترمذي: حسن]

"Aku tidak pernah melihat seperti neraka, orang-orang yang takut darinya tertidur (tidak beramal untuk dijauhkan dari siksaannya). Dan aku tidak pernah melihat seperti surga, orang-orang yang menginginkannya tertidur (tidak beramal agar dapat memasukinya)". [Sunan Tirmidziy: Hasan]

Ø  Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

«مَنْ خَافَ أَدْلَجَ وَمَنْ أَدْلَجَ بَلَغَ الْمَنْزِلَ أَلَا إِنَّ سِلْعَةَ اللَّهِ غَالِيَةٌ أَلَا إِنَّ سِلْعَةَ اللَّهِ الْجَنَّةُ»

"Barangsiapa yang takut maka dia berjalan, dan barangsiapa yang berjalan niscaya dia akan sampai ke tempat tinggal, ketahuilah sesungguhnya barang dagangan Allah itu sangat mahal, ketahuilah sesungguhnya barang dagangan Allah itu adalah surga." [Sunan Tirmidziy: Shahih]

5)      Seluruh jalan menuju surga dan neraka sudah dijelaskan oleh Nabi .

Dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

«أَيُّهَا النَّاسُ، إِنَّهُ لَيْسَ مِنْ شَيْءٍ يُقَرِّبُكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ وَيُبْعِدُكُمْ مِنَ النَّارِ إِلَّا قَدْ أَمَرْتُكُمْ بِهِ، وَلَيْسَ شَيْءٌ يُقَرِّبُكُمْ مِنَ النَّارِ وَيُبْعِدُكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ إِلَّا قَدْ نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ» [مصنف ابن أبي شيبة: حسنه الألباني]

"Wahai sekalian manusia, sesungguhnya tidak ada sesuatu yang mendekatkan kalian kepada surga dan menjauhkan kalian dari neraka kecuali aku telah memerintahkannya kepada kalian, dan tidak ada sesuatu yang mendekatkan kalian kepada neraka dan menjauhkan kalian dari surga kecuali aku telah melarangnya pada kalian". [Mushannaf Ibnu Abi Syaibah: Hasan]

6)      Kebaikan mengantar kepada surga sedangkan keburukan mengantar kepada neraka.

Dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

«إِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى البِرِّ، وَإِنَّ البِرَّ يَهْدِي إِلَى الجَنَّةِ، وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ حَتَّى يَكُونَ صِدِّيقًا. وَإِنَّ الكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الفُجُورِ، وَإِنَّ الفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ، وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا» [صحيح البخاري ومسلم]

"Sesungguhnya kejujuran itu menuntun pada kebaikan, dan sesungguhnya kebaikan itu menuntun kepada surga. Dan sesungguhnya seseorang itu senantiasa jujur sampai menjadi orang yang sangat jujur. Dan sesungguhnya kebohongan itu menuntun pada keburukan, dan sesungguhnya keburukan itu menuntun pada neraka, dan sesungguhnyya seseorang senantiasa berbohong sampai ia dicatat di sisi Allas sebagai seorang pembohong". [Sahih Bukhari dan Muslim]

7)      Dajjal akan muncul di akhir zaman membawa surga dan neraka.

Hudzaifah radhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah bersabda:

«الدَّجَّالُ أَعْوَرُ الْعَيْنِ الْيُسْرَى، جُفَالُ الشَّعَرِ، مَعَهُ جَنَّةٌ وَنَارٌ، فَنَارُهُ جَنَّةٌ وَجَنَّتُهُ نَارٌ» [صحيح مسلم]

"Dajjal, buta mata sebelah kanan, berambut ikal, bersamanya ada surga dan neraka, nerakanya adalah surga dan surganya adalah neraka." [Shahih Muslim]

B.     Bab 29.

Imam Bukhari rahimahullah berkata:

بَابٌ: «الجَنَّةُ أَقْرَبُ إِلَى أَحَدِكُمْ مِنْ شِرَاكِ نَعْلِهِ، وَالنَّارُ مِثْلُ ذَلِكَ»

“Bab: Surga lebih dekat kepada kalian daripada tali sandalnya, begitu juga dengan neraka”

Dalam bab ini, imam Bukhari menjelaskan bahwa surga dan neraka begitu dekat dengan seorang hamba karena amalan apapun di sekitar kita bisa mengantarkan kepada surga atau neraka. Beliau meriwayatkan hadits Abdullah bin ‘Amr dan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhum.

Hadits pertama: Dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma.

Imam Bukhari rahimahullah berkata:

6488 - حَدَّثَنِي مُوسَى بْنُ مَسْعُودٍ [أبو حذيفة النهدي]، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ [الثوري]، عَنْ مَنْصُورٍ [بن المعتمر]، وَالأَعْمَشِ، عَنْ أَبِي وَائِلٍ [شَقِيق بن سَلَمَةَ الأَسَدِيُّ]، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ ﷺ: «الجَنَّةُ أَقْرَبُ إِلَى أَحَدِكُمْ مِنْ شِرَاكِ نَعْلِهِ، وَالنَّارُ مِثْلُ ذَلِكَ»

Telah menceritakan kepadaku Musa bin Mas'ud [Abu Huzaifah An-Nahdiy], ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Sufyan [Ats-Tsauriy], dari Manshur [bin Al-Mu’tamir] dan Al-A'masy, dari Abu Wail [Syaqiq bin Salamah Al-Asadiy], dari Abdullah radhiallahu'anhu menuturkan, Nabi bersabda, "Surga lebih dekat kepada salah seorang dari kalian daripada tali sandalnya, neraka juga seperti itu."

Nb: Hadits ini sudah dijelaskan secara singkat pada Syarah Riyadhushalihin Bab (11) Mujahadah (hadits 11)

Penjelasan singkat hadits ini:

1)      Kehidupan dunia begitu cepat dan singkat.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ (16) إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ (17) مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ (18) وَجَاءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ذَلِكَ مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيدُ} [ق: 16 - 19]

Dan Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (yaitu) ketika dua malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat Pengawas yang selalu hadir. Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya. [Qaaf: 16-19]

2)      Yang membatasi seseorang dengan surga atau neraka hanya kematian.

Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِيِّ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ مَكْتُوبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُولِ الْجَنَّةِ إِلَّا أَنْ يَمُوتَ»

"Barangsiapa yang membaca aya Kursiy pada setiap akhir shalat fardhu, maka tidak ada yang mencegahnya masuk surga selain kematiannya”. [An-Sunan Al-Kubraa karya An-Nasa’iy: Shahih]

Lihat: Syarah hadits Abu Umamah; Ayat Kursiy setelah shalat

3)      Bersegera untuk melakukan kebaikan dan meninggalkan keburukan.

Allah subhanahu wata'ala berfirman:

{إِنَّ الَّذِينَ هُمْ مِنْ خَشْيَةِ رَبِّهِمْ مُشْفِقُونَ (57) وَالَّذِينَ هُمْ بِآيَاتِ رَبِّهِمْ يُؤْمِنُونَ (58) وَالَّذِينَ هُمْ بِرَبِّهِمْ لَا يُشْرِكُونَ (59) وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَى رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ (60) أُولَئِكَ يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَهُمْ لَهَا سَابِقُونَ} [المؤمنون: 57- 61]

"Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati Karena takut akan (azab) Tuhan mereka, Dan orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Tuhan mereka, Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Tuhan mereka (sesuatu apapun), Dan orang-orang yang memberikan apa yang Telah mereka berikan (berupa ibadah), dengan hati yang takut (tidak diterima), (karena mereka tahu bahwa) Sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka, Mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya". [Al-Mu'minun: 57-61]

Lihat: Kitab Ar-Riqaq, bab 26; Meninggalkan maksiat

4)      Hati-hati, jangan pernah merasa aman dari neraka dan putus asa dari surga.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«بَادِرُوا بِالْأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ، يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا، أَوْ يُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا، يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا» [صحيح مسلم]

"Segeralah beramal sebelum datangnya fitnah seperti malam yang gelap gulita. Di pagi hari seorang laki-laki dalam keadaan mukmin, lalu kafir di sore harinya. Di sore hari seorang laki-laki dalam keadaan mukmin, lalu kafir dipagi harinya. Dia menjual agamanya dengan kenikmatan dunia." [Shahih Muslim]

Ø  Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah bersabda:

«إِنَّ الرَّجُلَ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُ الْجَنَّةَ، وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُ النَّارَ»

"Sungguh seseorang akan ada yang beramal dengan amal-amal penghuni neraka hingga tak ada jarak antara dirinya dengan neraka kecuali sejengkal saja lalu dia didahului oleh catatan (ketetapan taqdirnya) hingga dia beramal dengan amalan penghuni surga kemudian masuk surga, dan ada juga seseorang yang beramal dengan amal-amal penghuni surga hingga tak ada jarak antara dirinya dengan surga kecuali sejengkal saja, lalu dia didahului oleh catatan (ketetapan taqdirnya) hingga dia beramal dengan amalan penghuni neraka lalu dia masuk neraka". [Shahih Bukhari dan Muslim]

Lihat: Kitab Ar-Riqaq, bab 19; Optimis disertai kekhawatiran

Hadits kedua: Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.

Imam Bukhari rahimahullah berkata:

6489 - حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ المُثَنَّى، حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ [محمد بن جعفر]، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ عَبْدِ المَلِكِ بْنِ عُمَيْرٍ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ [عبد الله بن عبد الرحمن بن عوف]، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: " أَصْدَقُ بَيْتٍ قَالَهُ الشَّاعِرُ: أَلاَ كُلُّ شَيْءٍ مَا خَلاَ اللَّهَ بَاطِلُ "

Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al-Mutsanna, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Ghundar [Muhammad bin Ja'far], ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Abdul Malik bin Umair, dari Abu Salamah [Abdillah bin Abdirrahman bin 'Auf], dari Abu Hurairah, dari Nabi bersabda, "Bait syair yang paling benar adalah ucapan sang penyair, 'Ketahuilah bahwa selain Allah adalah bathil.'"

Penjelasan singkat hadits ini:

1.      Biografi Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.

Lihat: Abu Hurairah dan keistimewaannya

2.      Imam Bukhari menyebutkan hadits ini dalam bab ini sebagai isyarat bahwa banyak orang yang lalai dari surga dan neraka yang begitu dekat disebabakan oleh kenikmatan dunia dan jauh dari Allah subhanahu wata’aalaa.

3.      Syair tidak selamanya buruk.

Allah subhanahu wata'ala berfirman:

{وَالشُّعَرَاءُ يَتَّبِعُهُمُ الْغَاوُونَ (224) أَلَمْ تَرَ أَنَّهُمْ فِي كُلِّ وَادٍ يَهِيمُونَ (225) وَأَنَّهُمْ يَقُولُونَ مَا لَا يَفْعَلُونَ (226) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَذَكَرُوا اللَّهَ كَثِيرًا وَانْتَصَرُوا مِنْ بَعْدِ مَا ظُلِمُوا وَسَيَعْلَمُ الَّذِينَ ظَلَمُوا أَيَّ مُنْقَلَبٍ يَنْقَلِبُونَ} [الشعراء: 224 - 227]

Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat. Tidakkah engkau melihat bahwa mereka mengembara di setiap lembah, dan bahwa mereka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakan(nya)? Kecuali orang-orang (penyair-penyair) yang beriman dan berbuat kebajikan dan banyak mengingat Allah dan mendapat kemenangan setelah terzalimi (karena menjawab puisi-puisi orang-orang kafir). Dan orang-orang yang zalim kelak akan tahu ke tempat mana mereka akan kembali. [Asy-Syu'ara': 224-227]

4.      Segala sesuatu yang jauh dari Allah adalah kebatilan dan akan hanyak membinasakan.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«أَلَا إِنَّ الدُّنْيَا مَلْعُونَةٌ مَلْعُونٌ مَا فِيهَا إِلَّا ذِكْرُ اللَّهِ وَمَا وَالَاهُ وَعَالِمٌ أَوْ مُتَعَلِّمٌ» [سنن الترمذي: حسن]

"Ketahuilah sesungguhnya dunia ini dilaknat dan semua yang di dalam dunia dilaknat kecuali zikir mengingat Allah dan apa-apa yang dicintai oleh Allah, orang yang berilmu atau yang menuntut ilmu (yang bermanfaat)". [Sunan Tirmidzi: Hasan]

Wallahu a’lam!

Lihat juga: Kitab Ar-Riqaq, bab 27; “Kalaulah kalian tahu yang kutahu”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...