بسم الله الرحمن الرحيم
Allah
subhanahu wata’aalaa berfirman:
{يَا
مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ فَانْفُذُوا لَا تَنْفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَانٍ} [الرحمن: 33]
Wahai golongan jin dan
manusia! Jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka
tembuslah (untuk keluar dari kekuasaan Allah). Kamu tidak akan mampu
menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah). [Ar-Rahman: 33]
Penjelasan singkat ayat ini:
1. Keistimewaan surah Ar-Rahman.
Jabir radhiyalahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam mendatangi sahabatnya, kemudian membacakan pada mereka surah
Ar-Rahman dari awal sampai akhir, lalu mereka terdiam.
Maka Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
" لَقَدْ قَرَأْتُهَا
عَلَى الجِنِّ لَيْلَةَ الجِنِّ فَكَانُوا أَحْسَنَ مَرْدُودًا مِنْكُمْ، كُنْتُ
كُلَّمَا أَتَيْتُ عَلَى قَوْلِهِ {فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ}
[الرحمن: 13] قَالُوا: لَا بِشَيْءٍ مِنْ نِعَمِكَ رَبَّنَا نُكَذِّبُ فَلَكَ
الحَمْدُ " [سنن الترمذي: حسن]
“Aku telah membacakannya pada kaum
Jin pada malam pertemuanku dengan Jin, maka mereka membalasnya dengan balasan
yang lebih baik dari kalian. Setiap aku sampai pada firman Allah: “Maka
nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” [Ar-Rahman:13], mereka
menjawab: “Tidak sesuatu pun dari nikmatMu wahai Rabb kami yang kami dustakan,
maka hanya untukMu-lah segala pujian!”. [Sunan Tirmidziy: Hasan]
Lihat: Keutamaan beberapa surah Al-Qur’an
2. Jin dan manusia adalah makhluk dan hamba Allah ta’alaa.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{وَمَا خَلَقْتُ
الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ} [الذاريات: 56]
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku. [Adz-Dzariyaat:56]
3. Perbedaan jin dan manusia.
Diantaranya:
a)
Jin
diciptakan dari api, sedangkan manusia dari tanah.
Allah subhanahu wa
ta'aalaa berfirman:
{خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ كَالْفَخَّارِ (14) وَخَلَقَ
الْجَانَّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ} [الرحمن: 14، 15]
Dia menciptakan manusia
dari tanah kering seperti tembikar, dan Dia menciptakan jin dari nyala api. [Ar-Rahman: 14-15]
Ø Dari Aisyah radhiyallahu 'anha;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«خُلِقَتِ الْمَلَائِكَةُ مِنْ نُورٍ، وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ
مِنْ نَارٍ، وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ» [صحيح مسلم]
“Malaikat diciptakan dari
cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari apa yang
disebutkan pada kalian (tanah)". [Sahih Muslim]
Lihat: Al-Qur’an dan penciptaan manusia
b)
Jin bisa
melihat manusia, sedangkan manusia tidak bisa melihat wujud asli jin.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{يَا
بَنِي آدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ مِنَ
الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْآتِهِمَا إِنَّهُ
يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ إِنَّا جَعَلْنَا
الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاءَ لِلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ} [الأعراف: 27]
Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan
sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan
dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya
ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa
melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu
pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman. [Al-A'raaf:27]
c)
Jin bisa
naik ke langit untuk menguping apa yang Allah ta'alaa akan tetapkan di bumi.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{وَأَنَّا
لَمَسْنَا السَّمَاءَ فَوَجَدْنَاهَا مُلِئَتْ حَرَسًا شَدِيدًا وَشُهُبًا (8)
وَأَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِ فَمَنْ يَسْتَمِعِ الْآنَ
يَجِدْ لَهُ شِهَابًا رَصَدًا} [الجن: 8،
9]
Dan sesungguhnya kami (para jin) telah mencoba mengetahui (rahasia)
langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah
api. Dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu
untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa yang
(mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang
mengintai (untuk membakarnya). [Al-Jin: 8-9]
Ø
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata; Sesungguhnya Nabiyullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
" إِذَا قَضَى اللَّهُ
الأَمْرَ فِي السَّمَاءِ، ضَرَبَتِ المَلاَئِكَةُ بِأَجْنِحَتِهَا خُضْعَانًا
لِقَوْلِهِ، كَأَنَّهُ سِلْسِلَةٌ عَلَى صَفْوَانٍ، فَإِذَا فُزِّعَ عَنْ
قُلُوبِهِمْ قَالُوا: مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ؟ قَالُوا لِلَّذِي قَالَ: الحَقَّ،
وَهُوَ العَلِيُّ الكَبِيرُ، فَيَسْمَعُهَا مُسْتَرِقُ السَّمْعِ، وَمُسْتَرِقُ
السَّمْعِ هَكَذَا بَعْضُهُ فَوْقَ بَعْضٍ - وَوَصَفَ سُفْيَانُ بِكَفِّهِ
فَحَرَفَهَا، وَبَدَّدَ بَيْنَ أَصَابِعِهِ - فَيَسْمَعُ الكَلِمَةَ فَيُلْقِيهَا
إِلَى مَنْ تَحْتَهُ، ثُمَّ يُلْقِيهَا الآخَرُ إِلَى مَنْ تَحْتَهُ، حَتَّى
يُلْقِيَهَا عَلَى لِسَانِ السَّاحِرِ أَوِ الكَاهِنِ، فَرُبَّمَا أَدْرَكَ
الشِّهَابُ قَبْلَ أَنْ يُلْقِيَهَا، وَرُبَّمَا أَلْقَاهَا قَبْلَ أَنْ
يُدْرِكَهُ، فَيَكْذِبُ مَعَهَا مِائَةَ كَذْبَةٍ، فَيُقَالُ: أَلَيْسَ قَدْ قَالَ
لَنَا يَوْمَ كَذَا وَكَذَا: كَذَا وَكَذَا، فَيُصَدَّقُ بِتِلْكَ الكَلِمَةِ
الَّتِي سَمِعَ مِنَ السَّمَاءِ " [صحيح
البخاري]
"Apabila Allah
menetapkan satu perkara di atas langit maka para malaikat mengepakkan
sayap-sayap mereka karena tunduk kepada firman-Nya, seakan-akan rantai yang
berada di atas batu besar. Apabila hati mereka telah menjadi stabil, mereka
berkata; 'Apa yang difirmankan Rabb kalian?' Mereka menjawab; 'Al-Haq, dan Dia
Maha Tinggi lagi Maha Besar.' Jin-jin pencuri berita mendengarkannya, (mereka
bersusun-susun) sebagian di atas sebagian yang lainnya -Sufyan menggambarkan
dengan telapak tangannya kemudian ia memiringkannya dan menyilangkan di antara
jari-jemarinya-. Mereka mencuri dengar kalimat lalu menyampaikannya kepada yang
berada di bawahnya, kemudian yang lain menyampaikannya kepada yang berada di
bawahnya, hingga disampaikan kepada lisan tukang sihir atau dukun. Bisa jadi
jin itu diterjang bintang sebelum menyampaikannya, dan bisa jadi mereka tidak
diterjang oleh bintang sehingga dapat menyampaikannya, kemudian dicampur dengan
seratus kebohongan. Maka kalimat yang didengar bisa sesuai dengan yang dari
langit." [Shahih Bukhari]
d)
Jin bisa berubah
wujud meniru manusia atau hewan.
Abu Hurairah radhiallahu'anhu berkata;
وَكَّلَنِي رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِحِفْظِ زَكَاةِ رَمَضَانَ، فَأَتَانِي
آتٍ، فَجَعَلَ يَحْثُو مِنَ الطَّعَامِ فَأَخَذْتُهُ، فَقُلْتُ: لَأَرْفَعَنَّكَ
إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَصَّ الحَدِيثَ،
فَقَالَ: إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الكُرْسِيِّ، لَنْ
يَزَالَ مَعَكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ، وَلاَ يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى
تُصْبِحَ، وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «صَدَقَكَ وَهُوَ
كَذُوبٌ، ذَاكَ شَيْطَانٌ» [صحيح
البخاري ومسلم]
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menugaskanku
untuk menjaga harta zakat. Lalu pada suatu hari ada seseorang yang menyusup
hendak mengambil makanan, maka aku pun menyergapnya seraya berkata, "Aku
benar-benar akan menyerahkanmu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam! Lalu ia
menceritakan kisahnya-. Maka orang itu berkata, "Jika kamu hendak beranjak
ke tempat tidur maka bacalah ayat kursi, niscaya Allah akan senantiasa
menjagamu dan setan tidak akan mendekatimu hingga pagi." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun
bersabda, "Ia telah berkata benar padamu, padahal ia adalah pendusta. Si
penyusup tadi sebenarnya adalah setan." [Shahih Bukhari dan Muslim]
Ø Dari Abu Dzar radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«الْكَلْبُ
الْأَسْوَدُ شَيْطَانٌ» [صحيح مسلم]
“Anjing hitam adalah
syaithan”. [Shahih Muslim]
Ø Abu Sa'id Al-Khudriy radhiyallahu
'anhu berkata, Rasulullah ﷺ bersabda:
«إِنَّ
بِالْمَدِينَةِ نَفَرًا مِنَ الْجِنِّ قَدْ أَسْلَمُوا، فَمَنْ رَأَى شَيْئًا مِنْ
هَذِهِ الْعَوَامِرِ فَلْيُؤْذِنْهُ ثَلَاثًا، فَإِنْ بَدَا لَهُ بَعْدُ
فَلْيَقْتُلْهُ، فَإِنَّهُ شَيْطَانٌ» [صحيح مسلم]
"Sesungguhnya di
Madinah terdapat sekelompok jin yang telah masuk Islam. Maka barang siapa yang
melihat sesuatu yang aneh dari sekelompok jin-jin ini, beri izinlah dia untuk
tinggal selama tiga hari. Jika sesudah tiga dia masih nampak, maka bunuhlah.
Karena dia adalah setan." [Shahih Muslim]
Lihat: Sifat Iblis dan Syaitan dalam Al-Qur'an
4. Kemampuan jin dan manusia tergantung pada kuasa
Allah subhanahu wata’aalaa.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{إِنِّي تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ رَبِّي وَرَبِّكُمْ مَا مِنْ
دَابَّةٍ إِلَّا هُوَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا إِنَّ رَبِّي عَلَى صِرَاطٍ
مُسْتَقِيمٍ} [هود: 56]
Sesungguhnya Aku bertawakkal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. tidak ada
suatu binatang melatapun melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya.
Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus." [Huud:56]
{وَأَنَّا ظَنَنَّا أَنْ لَنْ نُعْجِزَ اللَّهَ فِي الْأَرْضِ
وَلَنْ نُعْجِزَهُ هَرَبًا} [الجن: 12]
Dan sesungguhnya kami
(jin) telah menduga, bahwa kami tidak akan mampu melepaskan diri (dari
kekuasaan) Allah di bumi dan tidak (pula) dapat lari melepaskan diri (dari)-Nya. [Al-Jinn: 12]
5. Tidak ada yang bisa keluar dari kekuasaan Allah subhanahu
wata’aalaa.
Allah subhanahu wata'ala
berfirman:
{وَإِنْ يَمْسَسْكَ
اللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ وَإِنْ يَمْسَسْكَ بِخَيْرٍ
فَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (17) وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِ
وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ} [الأنعام:
17، 18]
Dan jika Allah
menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya
melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia
Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu. Dan Dialah yang berkuasa atas sekalian
hamba-hamba-Nya. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. [Al-An'aam: 17 - 18]
6. Tidak ada yang luput dari ilmu Allah subhanahu
wata’aalaa.
Allah subhanahu wata'ala
berfirman:
{ذَلِكَ لِتَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي
السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَأَنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ} [المائدة: 97]
Demikian itu agar kamu tahu, bahwa Sesungguhnya Allah mengetahui apa
yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan bahwa Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui segala sesuatu. [Al-Maidah:97]
7. Tidak ada yang lepas dari takdir dan ketetapan
Allah subhanahu wata’aalaa.
Allah subhanahu wata'ala
berfirman:
{وَمَا تَشَاءُونَ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللهُ إِنَّ اللهَ كَانَ
عَلِيمًا حَكِيمًا} [الإنسان: 30]
Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila dikehendaki
Allah. Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. [Al-Insaan:30]
{وَمَا
تَشَاءُونَ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ} [التكوير: 29]
“Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh
jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam." [At-Takwiir: 27-29]
8. Tidak ada yang bisa selamat dari murka Allah subhanahu
wata’aalaa.
Allah subhanahu wata'ala
berfirman:
{وَعَلَى
الثَّلَاثَةِ الَّذِينَ خُلِّفُوا حَتَّى إِذَا ضَاقَتْ عَلَيْهِمُ الْأَرْضُ
بِمَا رَحُبَتْ وَضَاقَتْ عَلَيْهِمْ أَنْفُسُهُمْ وَظَنُّوا أَنْ لَا مَلْجَأَ
مِنَ اللَّهِ إِلَّا إِلَيْهِ} [التوبة:
118]
Dan terhadap tiga orang yang ditinggalkan. Hingga ketika bumi terasa
sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas dan jiwa mereka pun telah (pula
terasa) sempit bagi mereka, serta mereka telah mengetahui bahwa tidak ada
tempat lari dari (siksaan) Allah, melainkan kepada-Nya saja. [At-Taubah: 118]
Ø Al-Bara' bin
'Azib radiyallahu
'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata
kepadaku: Jika engkau mendatangi tempat tidurmu maka ber-wudhu-lah seperti
wudhu-mu untuk salat kemudian berbaringlah dengan samping kananmu dan baca ..
اللَّهُمَّ
أَسْلَمْتُ نَفْسِيْ إِلَيْكَ وَوَجَّهْتُ وَجْهِيْ إِلَيْك وَفَوَّضْتُ أَمْرِيْ
إِلَيْكَ وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِيْ إِلَيْكَ رَهْبَةً وَرَغْبَةً إِلَيْكَ لَا
مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِيْ
أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِيْ أَرْسَلْتَ
"Ya Allah .. aku pasrahkan jiwaku kepada-Mu,
dan aku arahkan wajahku (tujuan) kepada-Mu, dan aku gantungkan urusanku
kepada-Mu, dan aku sandarkan pundakku (harapan) kepada-Mu, dengan penuh harap
dan takut kepada-Mu, tidak ada tempat bersandar dan selamat dari-Mu kecuali
kepada-Mu, aku beriman kepada Kitab-Mu yang Engkau turunkan, dan aku beriman
kepada Nabi-Mu yang Engkau utus"
Rasulullah bersabda: Jika engkau mati malam itu maka engkau mati dalam
keadaan fitrah, dan jika engkau bangun pagi maka engkau bangun dengan pahalah.
Jadikan do'a ini akhir yang kau ucapakan. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Wallahu a’lam!
Lihat juga: Tafsir surah “Al-Kafirun” - Tafsir surah Al-Ikhlash - 4 kunci keberuntungan dunia akhirat dalam surah Al-'Ashr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...