بسم الله الرحمن الرحيم
Ada apa dengan sepuluh malam terakhir Ramadhan?
Dari Abu Sa'id Al-Khudriy radhiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda tentang malam lailatul qadr:
«فَابْتَغُوهَا فِي
العَشْرِ الأَوَاخِرِ، وَابْتَغُوهَا فِي كُلِّ وِتْرٍ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Maka carilah lalitul
qadr pada sepuluh akhir Ramadhan, dan carilah ia pada setiap malam
ganjil". [Shahih Bukhari dan Muslim]
Ø
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
«تَحَرَّوْا لَيْلَةَ
القَدْرِ فِي الوِتْرِ، مِنَ العَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Berusahalah
mendapatkan lailatul qadr pada malam-malam ganjil di sepuluh terakhir
dari bulan Ramadhan". [Sahih Bukhari dan Muslim]
Ø
Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah ﷺ bersabda:
«أَرَى رُؤْيَاكُمْ
فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ، فَاطْلُبُوهَا فِي الْوِتْرِ مِنْهَا» [صحيح مسلم]
"Aku melihat mimpi
kalian (tentang lailatul qadr) terjadi pada sepulu terakhir (Ramadhan), maka
carilah ia pada malam-malam ganjilnya". [Sahih Muslim]
Keutamaan malam
lailatul qadr.
Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu berkata: Ketika Ramadhan tiba, Rasulullah ﷺ bersabda:
«إِنَّ هَذَا الشَّهْرَ قَدْ حَضَرَكُمْ،
وَفِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، مَنْ حُرِمَهَا فَقَدْ حُرِمَ الْخَيْرَ
كُلَّهُ، وَلَا يُحْرَمُ خَيْرَهَا إِلَّا مَحْرُومٌ» [سنن ابن ماجه:
حسن صحيح]
"Sesungguhnya bulan ini
telah hadir kepada kalian. Di bulan ini ada satu malam yang lebih baik dari
seribu bulan. Barangsiapa diharamkan darinya, maka dia telah diharamkan
kebaikan semuanya. Dan tidak diharamkan kebaikannya kecuali bagi yang terhalang
dari kebaikan. " [Sunan Ibnu Majah: Hasan shahih]
Lihat: Malam lailatul Qadr
Amalan dinilai dari akhirnya.
Dari Sahl bin Sa'd radhiyallahu
'anhuma; Rasulullah ﷺ bersabda:
" إِنَّمَا
الْأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ " [صحيح البخاري]
“Sungguh amalan itu ditentukan dengan
penutupannya." [Shahih Bukhari]
Lihat: Andai ini Ramadhan terakhirku!
Amalan yang mesti diperbanyak di sepuluh terakhir
Ramadhan.
Diantaranya:
1.
Memperbanyak
ibadah.
Aisyah -radhiallahu 'anha-
berkata;
«كَانَ رَسُولُ اللهِ ﷺ يَجْتَهِدُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مَا لَا يَجْتَهِدُ فِي غَيْرِهِ»
[صحيح مسلم]
"Pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan
Rasulullah ﷺ lebih giat beribadah melebihi hari-hari selainnya." [Shahih
Muslim]
Ø
Dalam riwayat lain;
«كَانَ رَسُولُ اللهِ ﷺ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ، أَحْيَا اللَّيْلَ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ، وَجَدَّ
وَشَدَّ الْمِئْزَرَ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Ketika Rasulullah ﷺ memasuki sepuluh terakhir
(Ramadhan), maka beliau menghidupkan malam-malamnya (dengan qiyamullail)
dan membangunkan keluarganya serta menambah ibadahnya dan mengencangkan ikatan
kainnya (menjauhi isterinya untuk lebih konsentrasi beribadah)." [Shahih
Bukhari dan Muslim]
2. I’tikaf.
Dari 'Aisyah -radhiallahu 'anha-
isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam:
«أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ كَانَ يَعْتَكِفُ العَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ
اللَّهُ، ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Bahwa Nabi ﷺ beri'tikaf (tinggal di mesjid) pada sepuluh hari yang akhir dari
Ramadhan hingga wafatnya kemudian isteri-isteri Beliau beri'tikaf setelah
kepergian Beliau”. [Shahih Bukhari dan Muslim]
Ø
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata:
«كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يَعْتَكِفُ فِي كُلِّ رَمَضَانٍ عَشَرَةَ أَيَّامٍ، فَلَمَّا كَانَ العَامُ
الَّذِي قُبِضَ فِيهِ اعْتَكَفَ عِشْرِينَ يَوْمًا» [صحيح البخاري]
“Nabi ﷺ selalu beri'tikaf pada bulan Ramadhan selama sepuluh hari. Namun pada
tahun wafatnya, Beliau beri'tikaf selama dua puluh hari". [Shahih Bukhari]
Lihat: Untukmu yang tidak bisa beri’tikaf
3.
Shalat
malam.
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«مَنْ قَامَ لَيْلَةَ القَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا
غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Barangsiapa yang mendirikan shalat malam di
bulan Ramadhan dengan keimanan dan harapan, maka diampuni untuknya semua
dosanya yang telah lalu". [Sahih Bukhari dan Muslim]
Ø Dari Abu Dzar radhiyallahu
'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا صَلَّى مَعَ الْإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ
حُسِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةٍ» [سنن أبي داود: صحيح]
“Sesungguhnya
jika seseorang shalat malam bersama imam sampai selesai maka dihitung baginya
pahala shalat semalam penuh. [Sunan Abu Daud: Sahih]
Tidak ada shalat khusus di malam lailatul qadr, adapun hadits yang disebutkan dalam kitab “Durratun
Nashihiin fiil-Wa’dz wal Irsyaad” karya Syaikh ‘Utsman bin Hasan bin Ahmad
Syakir al-Khubawiy Ar-Ruumiy Al-Hanafiy
(w.1224H), dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu
'anhuma; Bahwasannya Nabi ﷺ bersabda
:
"مَنْ صَلّى رَكعتَين في لَيلة
القَدر، فَيَقرَأ في كل رَكعة فَاتحَةَ الكتاب مَرّة، و{قل هو الله أحد} سبع مرات،
فإذا فرغ يستغفر سبعين مرة؛ فما دام لا يقوم من مقامه حتى يغفرَ الله له ولأبوَيه،
وبعث الله ملائكة يَكتبون له الحسناتِ إلى سنة أخرَى، وبعثَ اللهُ ملائكة إلى الجنان
يَغرسون له الأشجارَ، ويَبنون له القصورَ، ويُجرون له الأنهارَ، ولا يَخرجُ من الدنيا
حتى يَرى ذلك كله"
“Barangsiapa yang menjalankan shalat pada malam Lailatul Qadr sebanyak 2
raka’at, di dalam setiap raka’atnya setelah membaca Al-Fatihah 1 kali ,
kemudian membaca surat Al-Ikhlas 7 kali dan setelah salam membaca Astaghfirullahal
azhiim wa atubu ilaih 70 kali , maka selama dia mendirikannya Allah akan
mengampuni dirinya dan kedua orang tuanya dan Allah Ta’ala akan mengutus
Malaikat untuk menanam (untuknya) pepohonan di Surga, membangun gedung-gedung
dan mengalirkan sungai-sungai didalamnya, dan dia (orang yang menjalankan
sholat Lailatul Qadr) tidak akan keluar dari dunia sehingga dia pernah melihat
seluruhnya”.
Ini adalah hadits palsu, bukan dari Nabi ﷺ karena tidak didapati sumber dan sanadnya. Lihat penjelasannya pada Takhriij hadits “Shalat sunnah MALAM LAILATUL QADAR”
4.
Perbanyak
shalawat di malam hari.
Ubai
bin Ka'b radiyallahu 'anhu
berkata:
يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أُصَلِّي
مِنَ اللَّيْلِ أَفَأَجْعَلُ لَكَ ثُلُثَ صَلَاتِي قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: «الشَّطْرُ» قَالَ:
أَفَأَجْعَلُ لَكَ شَطْرَ صَلَاتِي قَالَ رَسُولُ اللَّهِ «الثُّلُثَانِ أَكْثَرُ»
قَالَ: أَفَأَجْعَلُ لَكَ صَلَاتِي كُلَّهَا؟ قَالَ: «إِذَنْ يُغْفَرُ لَكَ
ذَنْبُكَ كُلُّهُ»
Ya
Rasulullah, sesungguhnya aku mendirikan salat di waktu malam, apakah aku
jadikan sepertiga do'aku dengan bershalawat untukmu? Rasulullah ﷺ menjawab: "Jadikan seperduanya". Ubai
berkata: Apakah aku jadikan seperduanya? Rasulullah ﷺ menjawab: "Dua pertiga lebih
banyak". Ubai berkata: Apakah aku jadikan semuanya untukmu? Rasulullah ﷺ menjawab: "Kalau begitu, dosamu akan
diampuni semuanya". [Fadhlu Ash-Shalaah ‘ala An-Nabiy: Hasan]
Ø
Dalam riwayat lain, Ubaiy bin Ka’b radhiyallahu 'anhu
berkata:
يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أُكْثِرُ الصَّلَاةَ عَلَيْكَ فَكَمْ
أَجْعَلُ لَكَ مِنْ صَلَاتِي؟ فَقَالَ: «مَا شِئْتَ». قَالَ: قُلْتُ: الرُّبُعَ،
قَالَ: «مَا شِئْتَ فَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ»، قُلْتُ: النِّصْفَ، قَالَ:
«مَا شِئْتَ، فَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ»، قَالَ: قُلْتُ: فَالثُّلُثَيْنِ،
قَالَ: «مَا شِئْتَ، فَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ»، قُلْتُ: أَجْعَلُ لَكَ
صَلَاتِي كُلَّهَا قَالَ: «إِذًا تُكْفَى هَمَّكَ، وَيُغْفَرُ لَكَ ذَنْبُكَ»
Aku
banyak berselawat untukmu, berapa banyak aku harus berselawat untukmu dalam
do'aku? Rasulullah ﷺ menjawab:
"Sesukamu". Ubai berkata: Aku jadikan seperempatnya? Rasulullah ﷺ menjawab: "Sesukamu, tapi jika kamu
tambah akan lebih baik untukmu". Ubai berkata: Aku jadikan seperduanya?
Rasulullah ﷺ menjawab:
"Sesukamu, tapi jika kamu tambah akan lebih baik untukmu". Ubai
berkata: Aku jadikan seperduanya? Rasulullah ﷺ menjawab: "Sesukamu, tapi jika kamu tambah akan lebih baik
untukmu". Ubai berkata: Aku jadikan do'aku seluruhnya dengan bershalawat
untukmu. Rasulullah ﷺ bersabda: "Jika
demikian beban pikiranmu akan dicukupi, dan dosamu akan diampuni". [Sunan
Tirmidzi: Hasan]
Lihat:
Keutamaan berselawat
5.
Berdo’a.
Aisyah radhiyallahu 'anha bertanya: Ya
Rasulullah, menurutmu jika aku tahu saatnya malam lailatul qadr, apa yang
seharusnya aku katakan pada waktu itu?
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: Ucapkan
...
«اللَّهُمَّ إِنَّكَ عُفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّيْ»
"Ya Allah .. sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan
Pemurah suka memaafkan, maka maafkanlah kesalahanku." [Sunan Tirmidzi: Shahih]
Lihat: Hadits Aisyah; Do’a malam lailatul qadr
6.
Shalat
subuh dan isya berjama’ah.
Dari Utsman
bin Affan radhiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا قَامَ نِصْفَ
اللَّيْلِ، وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ
كُلَّهُ» [صحيح مسلم]
“Barangsiapa
yang shalat isya berjama'ah maka ia seperti mendirikan shalat seperdua malam, dan
barangsiapa yang shalat subuh berjama'ah maka ia seperti shalat semalam penuh”.
[Sahih Muslim]
Lihat:
Keutamaan shalat berjama’ah
7.
Membaca
Al-Qur’an.
Allah
subhanahu wata’aalaa berfirman:
{إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ
فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ
خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ
رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ} [القدر: 1 - 5]
Sesungguhnya
Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan (lailatul qadr). Dan
tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari
seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan
izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan
sampai terbit fajar. [Al-Qadr:
1-5]
Lihat:
Bagaimana meraih keberkahan Al-Qur’an
8.
Bersedekah.
Ibnu
Abbas radhiyallahu 'anhuma
berkata:
«كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ أَجْوَدَ
النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ،
وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ القُرْآنَ،
فَلَرَسُولُ اللَّهِ ﷺ أَجْوَدُ
بِالخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ المُرْسَلَةِ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Rasulullah ﷺ adalah manusia
yang paling pemurah (dermawan), dan beliau lebih pemurah lagi pada bulan
Ramadhan ketika ditemui oleh Jibril, dan Jibril menemuinya setiap malam di
bulan Ramadhan kemudian mengajarkannya Al-Qur'an. Maka sungguh Rasulullah ﷺ adalah manusia yang paling pemurah dengan
kebaikan seperti angin yang berhembus". [Sahih Bukhari dan Muslim]
Lihat:
Ramadhan bulan kedermawanan
Wallahu a’lam!
Lihat juga: Amalan yang banyak dilalaikan di bulan Ramadhan - Pilar-pilar tauhid di bulan Ramadhan - Beberapa kekeliruan yang diabaikan masyarakat di bulan Ramadhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...