بسم الله الرحمن الرحيم
Allah -subhanahu wata’aalaa- berfirman:
{كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا
تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ
الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ} [آل عمران: 185]
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari
kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan
dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu
tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. [Ali ‘Imran: 185]
Dari ayat di atas disebutkan 4 bekal yang mesti kita ketahui dan amalkan agar kita sukses dalam menjalani kehidupan dunia dan akhirat.
Bekal pertama: Setiap
yang hidup pasti akan mati.
Allah -subhanahu wata’aalaa- berfirman:
{كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ
بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ} [الأنبياء: 35]
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami
akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang
sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. [Al-Anbiyaa’: 35]
{كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ
ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ (57) وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ
لَنُبَوِّئَنَّهُم مِّنَ الْجَنَّةِ غُرَفًا تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ
فِيهَا ۚ نِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ (58)} [العنكبوت : 57-58]
Tiap-tiap
yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu
dikembalikan. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang
saleh, sesungguhnya akan Kami tempatkan mereka pada tempat-tempat yang tinggi
di dalam surga, yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di
dalamnya. Itulah sebaik-baik pembalasan bagi orang-orang yang beramal. [Al-‘Ankabuut: 57-58]
{أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِككُّمُ
الْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِي بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍ} [النساء : 78-79]
Di
mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam
benteng yang tinggi lagi kokoh. [An-Nisaa': 78-79]
{وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا
جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ} [الأعراف : 34]
Tiap-tiap
umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak
dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya. [Al-A’raaf: 34]
{قُل لَّا أَمْلِكُ لِنَفْسِي ضَرًّا
وَلَا نَفْعًا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ ۗ لِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۚ إِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ
فَلَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ} [يونس : 49]
Katakanlah:
"Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak (pula) kemanfaatan
kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah". Tiap-tiap umat
mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat
mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya). [Yunus: 49]
Lihat: Kiamat sudah dekat
Bekal kedua: Balasan
setiap perbuatan manusia akan diterima pada hari kiamat.
Allah -subhanahu wata’aalaa- berfirman:
{إِنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ أَكَادُ أُخْفِيهَا
لِتُجْزَى كُلُّ نَفْسٍ بِمَا تَسْعَى} [طه: 15، 16]
“Segungguhnya hari kiamat itu
akan datang Aku merahasiakan (waktunya), agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas
dengan apa yang ia usahakan”. [Thahaa:15]
{وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ
ۚ وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنفُسِكُم مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِندَ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ
بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ} [البقرة :
110]
Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan
kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat
pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kamu
kerjakan. [Al-Baqarah: 110]
{وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَأَقْرِضُوا
اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا ۚ وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنفُسِكُم مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ
عِندَ اللَّهِ هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًا ۚ وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ
اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ} [المزمل : 20]
Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan berikanlah
pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu
perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai
balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan
kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [Al-Muzzammil: 20]
Kematian bukan
akhir penerimaan pahala atau dosa, karena masih ada pahala atau dosa yang
mungkin akan diterima setelahnya:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam bersabda:
" إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ
عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ
بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ " [صحيح مسلم]
"Jika seseorang meninggal maka terputuslah semua amalannya
kecuali tiga; Sedekah jariah (manfaatnya bertahan lama), atau ilmu yang
bermanfaat, atau anak saleh yang mendo'akan untuknya". [Sahih Muslim]
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam bersabda:
إِنَّ الرَّجُلَ لَتُرْفَعُ دَرَجَتُهُ فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ: أَنَّى هَذَا
؟ فَيُقَالُ: بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ [سنن ابن ماجه:
حسنه الألباني]
"Sesungguhnya seseorang diangkat
derajatnya dalam surga, lalu ia berkata: Dari mana pahala ini? Kemudian
dikatakan padanya: Dari istigfar anakmu untuk kamu". [Sunan Ibnu Majah:
Hasan]
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bertanya kepada para
sahabatnya: "Tahukah kalian apa itu bangkrut?"
Sahabat menjawab: Orang yang bangkrut dikalangan
kami adalah orang yang tidak memiliki dirham dan harta benda!
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي يَأْتِي يَوْمَ
الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ، وَصِيَامٍ، وَزَكَاةٍ، وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا، وَقَذَفَ
هَذَا، وَأَكَلَ مَالَ هَذَا، وَسَفَكَ دَمَ هَذَا، وَضَرَبَ هَذَا، فَيُعْطَى هَذَا
مِنْ حَسَنَاتِهِ، وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ، فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ
يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ، ثُمَّ طُرِحَ
فِي النَّارِ» [صحيح مسلم]
"Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang
yang datang di hari kiamat dengan pahala salat, puasa, dan zakat. Akan tetapi
ia telah mencaci si Ini, menuduh si Ini, memakan harta si Ini (dengan tidak
halal), meneteskan darah si Ini, dan memukul si Ini. Maka pahala kebaikannya
diberikan kepada si Ini dan si Ini, kemudian jika pahala kebaikannya sudah
habis sebelum menutupi semua kezalimannya maka dosa-dosa mereka diberikan
kepadanya, kemudian ia dijerumuskan ke neraka". [Sahih Muslim]
Bekal ketiga: Yang
beruntung adalah yang masuk surga dan selamat dari api neraka.
Allah -subhanahu wata’aalaa- berfirman:
{وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ تَرَى الَّذِينَ كَذَبُوا
عَلَى اللَّهِ وُجُوهُهُم مُّسْوَدَّةٌ ۚ أَلَيْسَ فِي جَهَنَّمَ مَثْوًى لِّلْمُتَكَبِّرِينَ
(60) وَيُنَجِّي اللَّهُ الَّذِينَ اتَّقَوْا بِمَفَازَتِهِمْ لَا يَمَسُّهُمُ
السُّوءُ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (61)} [الزمر : 60-61]
Dan pada hari kiamat kamu akan melihat
orang-orang yang berbuat dusta terhadap Allah, mukanya menjadi hitam. Bukankah
dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri?
Dan Allah menyelamatkan orang-orang yang bertakwa karena kemenangan mereka,
mereka tiada disentuh oleh azab (neraka dan tidak pula) mereka berduka cita. [Az-Zumar: 60-61]
{إِنَّ جَهَنَّمَ كَانَتْ مِرْصَادًا (21) لِّلطَّاغِينَ
مَآبًا (22) لَّابِثِينَ فِيهَا أَحْقَابًا (23) لَّا يَذُوقُونَ فِيهَا بَرْدًا وَلَا
شَرَابًا (24) إِلَّا حَمِيمًا وَغَسَّاقًا (25) جَزَاءً وِفَاقًا (26) إِنَّهُمْ كَانُوا
لَا يَرْجُونَ حِسَابًا (27) وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا كِذَّابًا (28) وَكُلَّ شَيْءٍ
أَحْصَيْنَاهُ كِتَابًا (29) فَذُوقُوا فَلَن نَّزِيدَكُمْ إِلَّا عَذَابًا (30) إِنَّ
لِلْمُتَّقِينَ مَفَازًا (31) حَدَائِقَ وَأَعْنَابًا (32) وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا
(33) وَكَأْسًا دِهَاقًا (34) لَّا يَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْوًا وَلَا كِذَّابًا
(35) جَزَاءً مِّن رَّبِّكَ عَطَاءً حِسَابًا (36)} [النبإ : 21-36]
Sesungguhnya neraka Jahannam itu (padanya) ada
tempat pengintai, lagi menjadi tempat
kembali bagi orang-orang yang melampaui batas,
mereka
tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya, mereka tidak merasakan kesejukan di
dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman, selain air yang mendidih dan nanah,
sebagai pambalasan yang setimpal. Sesungguhnya mereka tidak berharap (takut)
kepada hisab, dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dengan
sesungguh-sungguhnya. Dan segala sesuatu telah Kami catat dalam suatu kitab.
Karena itu rasakanlah. Dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kamu
selain daripada azab. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat
kemenangan, (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur,
dan
gadis-gadis remaja yang sebaya, dan gelas-gelas yang
penuh (berisi minuman). Di dalamnya mereka
tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak (pula) perkataan dusta.
Sebagai
pembalasan dari Tuhanmu dan pemberian yang cukup banyak. [An-Naba’: 21-36]
Lihat: Surga dan neraka kekal
Bekal keempat: Kehidupan
dunia hanya tipu daya.
Allah -subhanahu wata’aalaa- berfirman:
{اعْلَمُوا
أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ
وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ
نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا وَفِي الْآخِرَةِ
عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا
إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ} [الحديد: 20]
Ketahuilah, bahwa
sesungguhnya kehidupan dunia Ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan,
perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang
banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para
petani; Kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning
kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan
dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia Ini tidak lain hanyalah
kesenangan yang menipu. [Al-Hadiid:20]
{يَا
أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا
وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ} [فاطر: 5]
Hai manusia, sesungguhnya
janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia
memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu,
memperdayakan kamu tentang Allah. [Faathir:5]
{إِنَّ
وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ
بِاللَّهِ الْغَرُورُ } [لقمان: 33]
Sesungguhnya janji Allah
adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu,
dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah. [Luqman:33]
{اللَّهُ يَبْسُطُ
الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ وَفَرِحُوا بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَا الْحَيَاةُ
الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا مَتَاعٌ} [الرعد: 26]
Allah meluaskan rezki dan
menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan
kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan
akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit). [Ar-Ra'ad:26]
Dari Abu Sa'id Al-Khudry
radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
إِنَّ الدُّنْيَا
حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ وَإِنَّ اللَّهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيهَا فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُونَ
فَاتَّقُوا الدُّنْيَا وَاتَّقُوا النِّسَاءَ فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِى إِسْرَائِيلَ
كَانَتْ فِى النِّسَاءِ
"Sesungguhnya dunia ini adalah kenikmatan yang menggiurkan, dan
sesungguhnya Allah menjadikan kamu khalifah (penghuni) di dalamnya, kemudian
meperhatikan bagaimana kalian menjalaninya. Maka hati-hatilah dengan dunia, dan
hati-hatilah dengan wanita, karena sesungguhnya cobaan pertama yang menimpa
kaum Bani Israil adalah cobaan wanita." [Sahih Muslim]
Dari 'Amr bin 'Auf radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
فَوَاللَّهِ مَا الفَقْرَ
أَخْشَى عَلَيْكُمْ، وَلَكِنِّي أَخْشَى أَنْ تُبْسَطَ عَلَيْكُمُ الدُّنْيَا كَمَا
بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا، وَتُهْلِكَكُمْ
كَمَا أَهْلَكَتْهُمْ [صحيح البخاري ومسلم]
Demi Allah, bukanlah
kemiskinan yang aku khawatirkan atas kalian, akan tetapi aku khawatir jika
kenikmatan dunia dilapangkan atas kalian sebagaimana telah dilapangkan atas
umat sebelum kalian. Kemudian kalian berlomba-lomba meraihnya sebagaimana
mereka berlomba-lomba dan akhirnya membinasakan kalian sebagaimana telah
membinasakan mereka. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Dari Sahl bin Sa'ad radhiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
لَوْ كانَتِ الدُّنْيَا
تَعْدِلُ عِنْدَ الله جَنَاحَ بَعُوضَةٍ مَا سَقَى كافِراً مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ
[سنن الترمذي: صحيح]
Seandainya dunia ini di
sisi Allah seharga dengan sayap lalat, maka Allah tidak akan memberi kepada
orang kafir sedikitpun dari kenikmatan dunia sekalipun hanya seteguk air.
[Sunan Tirmidzi: Sahih]
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
الدنيا سجن المؤمن
وجنة الكافر [صحيح مسلم]
"Dunia ini adalah penjara
bagi orang yang beriman, dan surga bagi orang yang kafir". [Sahih Muslim]
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«أَلَا
إِنَّ الدُّنْيَا مَلْعُونَةٌ مَلْعُونٌ مَا فِيهَا إِلَّا ذِكْرُ اللَّهِ وَمَا وَالَاهُ
وَعَالِمٌ أَوْ مُتَعَلِّمٌ» [سنن الترمذي: حسن]
"Ketahuilah sesungguhnya
dunia ini dilaknat dan semua yang di dalam dunia dilaknat kecuali zikir
mengingat Allah dan apa-apa yang dicintai oleh Allah, orang yang berilmu atau
yang menuntut ilmu (yang bermanfaat)". [Sunan Tirmidzi: Hasan]
Lihat: Hakikat kehidupan dunia
Wallahu a’lam!
Lihat juga: 4 Sifat orang bertakwa; Tafsir surah Ali 'Imran ayat 133-136 - Berlomba dalam urusan akhirat - Motivasi hijrah di zaman Fitnah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...