بسم
الله الرحمن الرحيم
1.
Perintah untuk tawakkal
kepada Allah
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{فَاعْبُدْهُ
وَتَوَكَّلْ عَلَيْهِ} [هود:
123]
Maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah
kepada-Nya. [Huud:123]
{وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِي
لَا يَمُوتُ} [الفرقان: 58]
Dan bertawakkallah kepada Allah yang
hidup (kekal) Yang tidak mati. [Al-Furqan: 58]
{وَتَوَكَّلْ عَلَى
اللَّهِ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ } [الأنفال:
61]
Dan
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui. [Al-Anfaal: 61]
{وَتَوَكَّلْ عَلَى الْعَزِيزِ
الرَّحِيمِ} [الشعراء: 217]
Dan
bertawakkallah kepada (Allah) Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. [Asy-Syu’araa’: 217]
{فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّكَ
عَلَى الْحَقِّ الْمُبِينِ} [النمل: 79]
Sebab
itu bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya kamu berada di atas kebenaran yang
nyata. [An-Naml: 79]
2.
Tawakkal hanya kepada
Allah
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ وَكَفَى
بِاللَّهِ وَكِيلًا} [النساء: 81] [الأحزاب: 3]
Dan
tawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah menjadi Pelindung. [An-Nisaa’: 81] [Al-Ahzab: 3]
{إِنِّي
تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ رَبِّي وَرَبِّكُمْ مَا مِنْ دَابَّةٍ إِلَّا هُوَ
آخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا إِنَّ رَبِّي عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ} [هود: 56]
Sesungguhnya aku bertawakkal kepada
Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada suatu binatang melatapun melainkan Dia-lah
yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang
lurus." [Huud:56]
{وَلَئِنْ
سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلْ
أَفَرَأَيْتُمْ مَا تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ أَرَادَنِيَ اللَّهُ
بِضُرٍّ هَلْ هُنَّ كَاشِفَاتُ ضُرِّهِ أَوْ أَرَادَنِي بِرَحْمَةٍ هَلْ هُنَّ
مُمْسِكَاتُ رَحْمَتِهِ قُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ عَلَيْهِ يَتَوَكَّلُ
الْمُتَوَكِّلُونَ} [الزمر:
38]
Dan sungguh jika kamu bertanya kepada
mereka: "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?", niscaya mereka
menjawab: "Allah". Katakanlah: "Maka terangkanlah kepadaku
tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan
kemudharatan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan
itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat
menahan rahmatNya? Katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku".
Kepada-Nyalah bertawakkal orang-orang yang berserah diri. [Az-Zumar:38]
3.
Sifat orang beriman
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{إِنَّمَا
الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا
تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ
يَتَوَكَّلُونَ} [الأنفال:
2]
Sesungguhnya orang-orang yang beriman
ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila
dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan Hanya kepada
Tuhanlah mereka bertawakkal. [Al-Anfaal:2]
{وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ
كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ} [المائدة: 23]
Dan
hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang
beriman. [Al-Maidah: 23]
{اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ
وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ} [التغابن:
13] [إبراهيم: 11]
(Dialah) Allah tidak ada Tuhan selain
Dia. Dan hendaklah orang-orang mukmin bertawakkal kepada Allah saja.
[At-Tagabun: 13] [Ibrahim: 11]
{قُلْ هُوَ الرَّحْمَنُ آمَنَّا بِهِ
وَعَلَيْهِ تَوَكَّلْنَا} [الملك: 29]
Katakanlah: "Dialah Allah Yang Maha
Penyayang kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nya-lah kami bertawakkal”.
[Al-Mulk: 29]
{وَقَالَ مُوسَى
يَاقَوْمِ إِنْ كُنْتُمْ آمَنْتُمْ بِاللَّهِ فَعَلَيْهِ تَوَكَّلُوا إِنْ
كُنْتُمْ مُسْلِمِينَ (84) فَقَالُوا عَلَى اللَّهِ تَوَكَّلْنَا رَبَّنَا لَا
تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ} [يونس:
84، 85]
Berkata Musa: "Hai kaumku, jika
kamu beriman kepada Allah, maka bertawakkallah kepada-Nya saja, jika kamu
benar-benar orang yang berserah diri". Lalu mereka berkata: "Kepada
Allahlah kami bertawakkal! Ya Tuhan kami; janganlah Engkau jadikan kami sasaran
fitnah bagi kaum yang dzalim. [Yunus: 84-85]
Lihat: 10 Buah Keimanan
4.
Para Nabi dan Rasul
bertawakkal.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{وَاتْلُ عَلَيْهِمْ
نَبَأَ نُوحٍ إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ: يَا قَوْمِ إِنْ كَانَ كَبُرَ عَلَيْكُمْ
مَقَامِي وَتَذْكِيرِي بِآيَاتِ اللَّهِ فَعَلَى اللَّهِ تَوَكَّلْتُ} [يونس: 72]
Dan bacakanIah kepada mereka berita
penting tentang Nuh di waktu dia berkata kepada kaumnya: "Hai
kaumku, jika terasa berat bagimu tinggal (bersamaku) dan peringatanku
(kepadamu) dengan ayat-ayat Allah, maka kepada Allah-lah aku bertawakal”.
[Yunus: 72]
{قَالَ يَاقَوْمِ أَرَأَيْتُمْ إِنْ
كُنْتُ عَلَى بَيِّنَةٍ مِنْ رَبِّي وَرَزَقَنِي مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَمَا
أُرِيدُ أَنْ أُخَالِفَكُمْ إِلَى مَا أَنْهَاكُمْ عَنْهُ إِنْ أُرِيدُ إِلَّا
الْإِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُ وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ عَلَيْهِ
تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ} [هود: 88]
Syu'aib berkata: "Hai kaumku,
bagaimana pikiranmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan
dianugerahi-Nya aku dari pada-Nya rezeki yang baik (patutkah aku menyalahi
perintah-Nya)? Dan aku tidak berkehendak menyalahi kamu (dengan mengerjakan)
apa yang aku larang. Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan
selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan
(pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya
kepada-Nya-lah aku kembali. [Huud: 88]
Ø Abdullah bin Amru bin Al 'Ash radhiallahu 'anhuma
berkata: Ayat yang di dalam Al Qur'an ini:
{يَا
أَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا} [الأحزاب: 45]
"Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi
saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan"
[Al-Ahzaab:45]
Sama dengan ayat yang ada di dalam Taurat
berbunyi:
يَا
أَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَحِرْزًا
لِلْأُمِّيِّينَ، أَنْتَ عَبْدِي وَرَسُولِي، سَمَّيْتُكَ المُتَوَكِّلَ،
لَيْسَ بِفَظٍّ وَلاَ غَلِيظٍ، وَلاَ سَخَّابٍ بِالأَسْوَاقِ، وَلاَ يَدْفَعُ
السَّيِّئَةَ بِالسَّيِّئَةِ، وَلَكِنْ يَعْفُو وَيَصْفَحُ، وَلَنْ يَقْبِضَهُ
اللَّهُ حَتَّى يُقِيمَ بِهِ المِلَّةَ العَوْجَاءَ، بِأَنْ يَقُولُوا: لاَ إِلَهَ
إِلَّا اللَّهُ فَيَفْتَحَ بِهَا أَعْيُنًا عُمْيًا، وَآذَانًا صُمًّا، وَقُلُوبًا
غُلْفًا
"Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi
saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan dan pelindung bagi
orang-orang `Arab, kamu adalah hamba-Ku dan Rasul-Ku, dan Aku menamaimu Al-Mutawakkil
(orang yang bertawakkal tinggi). Engkau bukan orang yang berperangai buruk, juga
bukan berwatak keras dan bukan sakhkhob (orang yang cerewet, berteriak
keras-keras) di pasar." Dan beliau tidak membalas kejahatan dengan
kejahatan serupa akan tetapi beliau mema'afkan dan mengampuninya, dan Allah
tidak akan mewafatkan beliau sampai beliau meluruskan Millah (agama)-Nya yang
bengkok, hingga manusia mengucapkan Laa Ilaaha Illa Allah, sehingga dengannya
beliau dapat membukakan mata yang buta, telinga yang tuli dan hati yang
lalai." [Sahih Bukhari]
5.
Tawakkal bukan berarti
tanpa usaha
Ibnu 'Abbas -radhiyallahu 'anhuma-
berkata:
"
كَانَ أَهْلُ اليَمَنِ يَحُجُّونَ وَلاَ يَتَزَوَّدُونَ، وَيَقُولُونَ: نَحْنُ
المُتَوَكِّلُونَ، فَإِذَا قَدِمُوا مَكَّةَ سَأَلُوا النَّاسَ، فَأَنْزَلَ
اللَّهُ تَعَالَى: {وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى} [البقرة: 197] [صحيح البخاري]
"Dahulu para penduduk Yaman berhaji namun mereka tidak
membawa bekal dan mereka berkata: Kami adalah orang-orang yang bertawakal.
Ketika mereka tiba di Makkah, mereka meminta-minta kepada manusia. Maka Allah Ta'ala
menurunkan firman-Nya: {"Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik
bekal adalah takwa"} [Al-Baqarah: 197] [Shahih Bukhari]
6.
Keutamaan orang yang
bertawakkal kepada Allah
Diantaranya:
1.
Dicintai oleh Allah
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{فَإِذَا
عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ} [آل عمران: 159]
Kemudian apabila kamu telah membulatkan
tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. [Ali Imran:159]
Lihat: Meraih cinta Allah
2.
Allah akan mencukupkan
keperluannya
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{وَمَنْ
يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ} [الطلاق: 3]
Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada
Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. [Ath-Thalaq: 3]
Ø Abu Ad-Dardaa’ radhiyallahu 'anhu berkata:
“Barangsiapa yang membaca ketika pagi dan sore:
« حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَهَ
إِلَّا هُوَ، عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ»
"Cukuplah Allah bagiku; tidak ada
Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang
memiliki 'Arsy yang agung"; Tujuh kali, maka Allah akan
mencukupi apa yang menjadi keperluannya”. [Sunan Abi Daud: Shahih]
3.
Dimudahkan rezkinya
Dari Umar radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
لَوْ
أَنَّكُمْ تَوَكَّلْتُمْ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا
يَرْزُقُ الطَّيْرَ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا [سنن ابن ماجه: صححه الألباني]
"Sekiranya kalian bertawakkal kepada Allah dengan
sebenar-benarnya tawakkal, niscaya Allah akan memberimu rezki seperti Allah
memberi rezki kepada burung؛ keluar rumah dengan perut kosong, dan kembali dengan
perut kenyang". [Sunan Ibnu Majah: Sahih]
Lihat: Mau rezki berlimpah?
4.
Tidak lalai dengan
kenikmatan dunia.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{فَمَا
أُوتِيتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَمَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَا عِنْدَ اللَّهِ
خَيْرٌ وَأَبْقَى لِلَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ} [الشورى: 36]
Maka sesuatu yang diberikan kepadamu,
itu adalah kenikmatan hidup di dunia; dan yang ada pada sisi Allah lebih baik
dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya kepada Tuhan mereka,
mereka bertawakkal. [Asy-Syuuraa:36]
Lihat: Hakikat kehidupan dunia
5.
Selamat dari godaan
syaitan
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{فَإِذَا
قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ (98)
إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ
يَتَوَكَّلُونَ (99) إِنَّمَا سُلْطَانُهُ عَلَى الَّذِينَ يَتَوَلَّوْنَهُ
وَالَّذِينَ هُمْ بِهِ مُشْرِكُونَ} [النحل: 98 - 100]
Apabila kamu membaca Al-Quran hendaklah
kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk. Sesungguhnya
syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan
bertawakkal kepada Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaannya (syaitan) hanyalah atas
orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang
mempersekutukannya dengan Allah. [Al-Nahl: 98-100]
{إِنَّمَا
النَّجْوَى مِنَ الشَّيْطَانِ لِيَحْزُنَ الَّذِينَ آمَنُوا وَلَيْسَ بِضَارِّهِمْ
شَيْئًا إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ}
[المجادلة: 10]
Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu
adalah dari syaitan, supaya orang-orang yang beriman itu berduka cita, sedang
pembicaraan itu tiadalah memberi mudharat sedikitpun kepada mereka, kecuali
dengan izin Allah dan kepada Allah-lah hendaknya orang-orang yang beriman
bertawakkal. [Al-Mujadilah:10]
6.
Tidak takut kepada
orang kafir dan munafiq
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{وَلَا تُطِعِ
الْكَافِرِينَ وَالْمُنَافِقِينَ وَدَعْ أَذَاهُمْ وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ
وَكَفَى بِاللَّهِ وَكِيلًا} [الأحزاب: 48]
Dan
janganlah kamu menuruti orang-orang yang kafir dan orang-orang munafik itu,
janganlah kamu hiraukan gangguan mereka dan bertawakkallah kepada Allah. Dan
cukuplah Allah sebagai Pelindung. [Al-Ahzab: 48]
{إِذْ هَمَّتْ
طَائِفَتَانِ مِنْكُمْ أَنْ تَفْشَلَا وَاللَّهُ وَلِيُّهُمَا وَعَلَى اللَّهِ
فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ} [آل عمران: 122]
Ketika dua golongan dari padamu ingin
(mundur dari peperangan) karena takut, padahal Allah adalah penolong bagi kedua
golongan itu. Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin
bertawakkal. [Ali ‘Imran: 122]
{قَدِ افْتَرَيْنَا عَلَى اللَّهِ
كَذِبًا إِنْ عُدْنَا فِي مِلَّتِكُمْ بَعْدَ إِذْ نَجَّانَا اللَّهُ مِنْهَا
وَمَا يَكُونُ لَنَا أَنْ نَعُودَ فِيهَا إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ رَبُّنَا
وَسِعَ رَبُّنَا كُلَّ شَيْءٍ عِلْمًا عَلَى اللَّهِ تَوَكَّلْنَا رَبَّنَا
افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِالْحَقِّ وَأَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِينَ} [الأعراف: 89]
Sungguh kami mengada-adakan kebohongan
yang benar terhadap Allah, jika kami kembali kepada agamamu, sesudah Allah
melepaskan kami dari padanya. Dan tidaklah patut kami kembali kepadanya,
kecuali jika Allah, Tuhan kami menghendaki(nya). Pengetahuan Tuhan kami
meliputi segala sesuatu. Kepada Allah sajalah kami bertawakkal. [Al-A’raf:
89]
7.
Mendapatkan
pertolongan.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{إِنْ يَنْصُرْكُمُ
اللَّهُ فَلَا غَالِبَ لَكُمْ وَإِنْ يَخْذُلْكُمْ فَمَنْ ذَا الَّذِي
يَنْصُرُكُمْ مِنْ بَعْدِهِ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ} [آل عمران: 160]
Jika
Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika
Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang
dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah
kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal. [Ali ‘Imran: 160]
{يَاأَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا اذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ هَمَّ قَوْمٌ أَنْ يَبْسُطُوا
إِلَيْكُمْ أَيْدِيَهُمْ فَكَفَّ أَيْدِيَهُمْ عَنْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ
وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ} [المائدة:
11]
Hai orang-orang yang beriman, ingatlah
kamu akan nikmat Allah (yang diberikan-Nya) kepadamu, di waktu suatu kaum
bermaksud hendak menggerakkan tangannya kepadamu (untuk berbuat jahat), maka Allah
menahan tangan mereka dari kamu. Dan bertakwalah kepada Allah, dan hanya
kepada Allah sajalah orang-orang mukmin itu harus bertawakkal. [Al-Maidah:
11]
8.
Pasrah terhadap hukum
Allah
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{إِنِ الْحُكْمُ
إِلَّا لِلَّهِ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَعَلَيْهِ فَلْيَتَوَكَّلِ
الْمُتَوَكِّلُونَ} [يوسف:
67]
Keputusan menetapkan (sesuatu) hanyalah
hak Allah; kepada-Nya-lah aku bertawakkal dan hendaklah kepada-Nya saja
orang-orang yang bertawakkal berserah diri". [Yusuf:67]
{وَمَا
اخْتَلَفْتُمْ فِيهِ مِنْ شَيْءٍ فَحُكْمُهُ إِلَى اللَّهِ ذَلِكُمُ اللَّهُ
رَبِّي عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ} [الشورى: 10]
Tentang sesuatu apapun kamu berselisih, maka
putusannya (kembali) kepada Allah. Itulah Allah Tuhanku. kepada-Nya lah Aku
bertawakkal dan kepada-Nyalah Aku kembali. [Asy-Syuuraa:10]
9.
Bersabar
atas segala musibah
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{قُل
لَّن يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا وَعَلَى اللَّهِ
فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ} [التوبة: 51]
Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan
menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah
Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus
bertawakal". [At-Taubah: 51]
{وَمَا لَنَا أَلَّا نَتَوَكَّلَ عَلَى
اللَّهِ وَقَدْ هَدَانَا سُبُلَنَا وَلَنَصْبِرَنَّ عَلَى مَا آذَيْتُمُونَا
وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُتَوَكِّلُونَ} [إبراهيم:
12]
Mengapa kami tidak akan bertawakkal
kepada Allah padahal Dia telah menunjukkan jalan kepada kami, dan kami
sungguh-sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang kamu lakukan
kepada kami. Dan hanya kepada Allah saja orang-orang yang bertawakkal itu,
berserah diri". [Ibrahim: 12]
Lihat: Keutamaan orang sabar
10.
Tidak berputus asa
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{فَإِنْ
تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ
وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ} [التوبة : 129]
Jika mereka berpaling (dari keimanan),
maka katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya
kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang
agung". [At-Taubah: 129]
11.
Terhindar dari
perbuatan thiyarah
"At-thiyarah"
menganggap sesuatu dapat mendatangkan kebaikan atau keburukan selain izin
Allah.
Dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«الطِّيَرَةُ
شِرْكٌ، الطِّيَرَةُ شِرْكٌ، ثَلَاثًا، وَمَا مِنَّا إِلَّا وَلَكِنَّ اللَّهَ
يُذْهِبُهُ بِالتَّوَكُّلِ» [سنن
أبي داود: صححه الألباني]
"At-Thiyarah adalah syirik (Rasulullah
mengulanginya tiga kali), dan tidaklah seseorang dari kita kecuali merasakan
hal itu, tapi Allah menghilangkannya dengan bertawakkal". [Sunan Abi Daud:
Sahih]
12. Pahala
yang besar di akhirat
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{وَالَّذِينَ هَاجَرُوا
فِي اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مَا ظُلِمُوا لَنُبَوِّئَنَّهُمْ فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً
وَلَأَجْرُ الْآخِرَةِ أَكْبَرُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ (41) الَّذِينَ صَبَرُوا
وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ} [النحل: 41، 42]
Dan orang-orang yang berhijrah karena
Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus
kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih
besar, kalau mereka mengetahui, (yaitu) orang-orang yang sabar dan hanya
kepada Tuhan saja mereka bertawakkal. [An-Nahl: 41-42]
13. Masuk
surga tanpa hisab
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{وَالَّذِينَ آمَنُوا
وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَنُبَوِّئَنَّهُمْ مِنَ الْجَنَّةِ غُرَفًا تَجْرِي
مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا نِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ (58)
الَّذِينَ صَبَرُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ} [العنكبوت:
58، 59]
Dan orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal-amal yang saleh, sesungguhnya akan Kami tempatkan mereka pada tempat-tempat
yang tinggi di dalam surga, yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka
kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik pembalasan bagi orang-orang yang beramal,
(yaitu) yang bersabar dan bertawakkal kepada Tuhannya. [Al-‘Ankabut: 58-59]
Ø Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
"عُرِضَتْ
عَلَيَّ الأُمَمُ، فَأَخَذَ النَّبِيُّ يَمُرُّ مَعَهُ الأُمَّةُ، وَالنَّبِيُّ
يَمُرُّ مَعَهُ النَّفَرُ، وَالنَّبِيُّ يَمُرُّ مَعَهُ العَشَرَةُ، وَالنَّبِيُّ
يَمُرُّ مَعَهُ الخَمْسَةُ، وَالنَّبِيُّ يَمُرُّ وَحْدَهُ، فَنَظَرْتُ فَإِذَا
سَوَادٌ كَثِيرٌ، قُلْتُ: يَا جِبْرِيلُ، هَؤُلاَءِ أُمَّتِي؟ قَالَ: لاَ،
وَلَكِنِ انْظُرْ إِلَى الأُفُقِ، فَنَظَرْتُ فَإِذَا سَوَادٌ كَثِيرٌ، قَالَ:
هَؤُلاَءِ أُمَّتُكَ، وَهَؤُلاَءِ سَبْعُونَ أَلْفًا قُدَّامَهُمْ لاَ حِسَابَ
عَلَيْهِمْ وَلاَ عَذَابَ، قُلْتُ: وَلِمَ؟ قَالَ: كَانُوا لاَ يَكْتَوُونَ، وَلاَ
يَسْتَرْقُونَ، وَلاَ يَتَطَيَّرُونَ ، وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ" [صحيح البخاري ومسلم]
"Diperlihatkan padaku seluruh umat, aku melihat seorang
nabi lewat bersama satu umat, dan nabi lewat bersama beberapa orang, dan nabi
lewat bersama sepuluh orang, dan nabi lewat bersama lima orang, dan nabi lewat
bersama satu orang. Kemudian aku melihat kerumunan banyak orang dan aku
bertanya: Wahai Jibril, apakah mereka itu adalah umatku? Jibril menjawab:
Bukan, akan tetapi lihatlah ke ufuk! Maka aku melihat kerumunan orang yang
banyak. Jibril berkata: Mereka itu adalah umatmu, dan tujuh puluh ribu dari
mereka yang terdepan akan masuk surga tanpa dihisab dan disiksa! Aku bertanya:
Kenapa? Jibril menjawab: Mereka tidak berobat dengan kai' (pengobatan api),
tidak meminta diruqyah, tidak meyakini thiyarah (keberuntungan atau musibah
karena sesuatu selain Allah), dan mereka senantiasa bertawakkal kepada Tuhan
mereka". [Sahih Bukhari dan Muslim]
7.
Do’a bertawakkal
Allah
subhanahu wata’aalaa berfirman:
{رَّبَّنَا
عَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَإِلَيْكَ أَنَبْنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ} [الممتحنة: 4]
"Ya Tuhan kami hanya kepada Engkaulah
kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada
Engkaulah kami kembali". [Al-Mumtahanah: 4]
Ø Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata:
Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sering membaca
do'a ini ...
اللَّهُمَّ
لَكَ أَسْلَمْتُ ، وَبِكَ آمَنْتُ ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ
، وَبِكَ خَاصَمْتُ . اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوذُ بِعِزَّتِكَ - لاَ إِلَهَ إِلاَّ
أَنْتَ - أَنْ تُضِلَّنِيْ ، أَنْتَ الْحَيُّ الَّذِيْ لاَ يَمُوتُ ، وَالْجِنُّ
وَالإِنْسُ يَمُوتُونَ
"Ya Allah .. hanya kepada-Mu aku tunduk, dan hanya
kepada-Mu aku percaya, dan hanya kepada-Mu aku berserah diri, dan hanya
kepada-Mu kembali, dan hanya dengan-Mu aku berdebat. Ya Allah .. sesungguhnya
aku berlindung dengan keagungan-Mu, tiada tuhan yang berhak disembah selain
Engkau, janganlah Engkau membiarkanku sesat, Engkaulah yang Maha Hidup dan
tidak mati, sedangkan jin dan manusia akan mati". [Sahih Muslim]
Do’a keluar rumah
Dari Ummu Salamah radhiyallahu
'anha; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jika keluar dari
rumahnya membaca:
«بِسْمِ
اللَّهِ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ
نَزِلَّ، أَوْ نَضِلَّ، أَوْ نَظْلِمَ، أَوْ نُظْلَمَ، أَوْ نَجْهَلَ، أَوْ
يُجْهَلَ عَلَيْنَا»
"Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, Ya
Allah, sesungguhnya kami berlindung kepadaMu dari kami tegelinci (dalam
kesalahan), atau kami tersesat, atau kami mendzalimi, atau kami dizalimi, atau
kami berbuat kebodohan, atau orang berbuat kebodohan terhadap kami".
[Sunan Tirmidzi: Shahih]
Ø Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Jika seseorang keluar rumah
dan membaca ...
بِسْمِ
اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
"Dengan menyebut nama Allah, aku
bertawakkal kepada Allah, tidak ada kemampuan dan kekuatan kecuali dari Allah"
Dikatakan kepadanya saat itu: "Engkau
telah diberi hidayah, kecukupan, dan perlindungan". Maka setan menyingkir
untuknya, dan setan lain berkata: Bagaimana mungkin engkau menggoda orang yang
telah diberi hidayah, kecukupan, dan perlindungan?". [Sunan Abi Daud:
Sahih]
Lihat: Do'a bepergian (musafir)
Do’a sebelum tidur
Al-Bara' bin 'Azib radhiyallahu
'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata
kepadaku: Jika engkau mendatangi tempat tidurmu maka ber-wudhu-lah seperti
wudhu-mu untuk salat kemudian berbaringlah dengan samping kananmu dan baca ..
اللَّهُمَّ
أَسْلَمْتُ نَفْسِيْ إِلَيْكَ وَوَجَّهْتُ وَجْهِيْ إِلَيْك وَفَوَّضْتُ أَمْرِيْ
إِلَيْكَ وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِيْ إِلَيْكَ رَهْبَةً وَرَغْبَةً إِلَيْكَ لَا
مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِيْ
أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِيْ أَرْسَلْتَ
"Ya Allah .. aku pasrahkan jiwaku kepada-Mu, dan aku
arahkan wajahku (tujuan) kepada-Mu, dan aku gantungkan urusanku kepada-Mu, dan
aku sandarkan pundakku (harapan) kepada-Mu, dengan penuh harap dan takut
kepada-Mu, tidak ada tempat bersandar dan selamat dari-Mu kecuali kepada-Mu,
aku beriman kepada Kitab-Mu yang Engkau turunkan, dan aku beriman kepada
Nabi-Mu yang Engkau utus"
Rasulullah bersabda: Jika engkau mati malam
itu maka engkau mati dalam keadaan fitrah, dan jika engkau bangun pagi maka
engkau bangun dengan pahalah. Jadikan do'a ini akhir yang kau ucapakan. [Sahih
Bukhari dan Muslim]
Do’a ketika shalat tahajjud
Ibnu
'Abbas radhiyallahu
'anhuma berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bila berdiri
melaksanakan shalat malam (tahajjud), Beliau memulainya dengan membaca doa (iftiftah):
«اللَّهُمَّ لَكَ
الحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، وَلَكَ
الحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، وَلَكَ الحَمْدُ
أَنْتَ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، وَلَكَ الحَمْدُ أَنْتَ
مَلِكُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ، وَلَكَ الحَمْدُ أَنْتَ الحَقُّ وَوَعْدُكَ
الحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ
حَقٌّ، وَالنَّبِيُّونَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ،
وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ
حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا
أَعْلَنْتُ، أَنْتَ المُقَدِّمُ، وَأَنْتَ المُؤَخِّرُ، لاَ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ،
وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ» [صحيح
البخاري ومسلم]
("Ya
Allah bagiMulah segala pujian. Engkaulah Yang Maha Memelihara langit dan bumi
serta apa yang ada pada keduanya. Dan bagiMulah segala pujian, milikMu kerajaan
langit dan bumi serta apa yang ada pada keduanya. Dan bagiMu segala pujian,
Engkau cahaya langit dan bumi dan apa yang ada pada keduanya. Dan bagiMu segala
pujian, Engkaulah raja di langit dan di bumi serta apa yang ada pada keduanya.
Dan bagiMulah segala pujian, Engkaulah Al Haq (Yang Maha Benar), dan janjiMu
haq (benar adanya), dan perjumpaan dengan-Mu adalah benar, firmanMu benar,
surga adalah benar, neraka adalah benar, dan para nabiMu benar, Muhammad
shallallahu 'alaihi wasallam benar dan hari kiamat benar. Ya Allah, kepadaMulah
aku berserah diri, kepadaMulah aku beriman, kepadaMu lah aku bertatauakal,
kepadaMulah aku bertaubat (kembali), karena hujah yang Kau berikan kepadaku aku
memusuhi siapapun yang menentang (syareat-Mu) dan kepadaMu aku berhukum.
Ampunilah aku dari dosa yang lalu maupun yang akan datang, yang aku sembunyikan
atau yang aku tampakkan. Engkaulah yang Awal dan yang Akhir dan tidak ada ilah
yang berhaq disembah selain Engkau, dan tidak ada daya dan upaya kecuali dari Engkau).
[Shahih Bukhari dan Muslim]
Do’a ketika ruku’
Dari
Jabir bin 'Abdullah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
bahwa apabila beliau shallallahu 'alaihi wasallam ruku' maka beliau
mengucapkan doa:
«اللَّهُمَّ لَكَ
رَكَعْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَلَكَ أَسْلَمْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، أَنْتَ
رَبِّي، خَشَعَ سَمْعِي وَبَصَرِي، وَدَمِي وَلَحْمِي، وَعَظْمِي وَعَصَبِي
لِلَّهِ رَبِّ الْعَالِمِينَ» [سنن النسائي: صحيح]
"Ya
Allah, kepada-Mu aku ruku' kepada-Mu aku pasrah. dan kepada- Mu aku bertawakal.
Pendengaranku, pandanganku, darahku, dagingku, tulangku, dan persendianku semua
khusyu ' (tunduk) kepada Allah, Rabb semesta alam." [Sunan An-Nasa’iy:
Shahih]
Ø Dari Muhammad bin Maslamah bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam apabila berdiri untuk shalat sunnah maka beliau saat ruku'
membaca doa:
«اللَّهُمَّ لَكَ
رَكَعْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَلَكَ أَسْلَمْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ أَنْتَ
رَبِّي، خَشَعَ سَمْعِي وَبَصَرِي، وَلَحْمِي وَدَمِي، وَمُخِّي وَعَصَبِي لِلَّهِ
رَبِّ الْعَالَمِينَ» [سنن النسائي: صحيح]
"Ya Allah, kepada-Mu aku ruku',
kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakal. Pendengaranku, pandanganku,
darahku, dagingku, tulangku, dan persendianku semua khusyu' (tunduk) kepada
Allah, Rabb semesta alam." [Sunan
An-Nasa’iy: Shahih]
Wallahu a’lam!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...