Kamis, 15 Oktober 2020

Syarah Arba’in hadits (10) Abu Hurairah; Allah Maha Baik, tidak menerima kecuali yang baik

 بسم الله الرحمن الرحيم

Dari Abu Hurairah radhiallahu ta’aalaa 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu baik. Dia tidak akan menerima sesuatu melainkan yang baik pula. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Firman-Nya: {Wahai para Rasul! Makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan}. Dan Allah juga berfirman: {Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang telah Kami rezekikan kepadamu}.'" Kemudian Nabi -shallallahu 'alaihi wasallam- menceritakan tentang seroang laki-laki yang telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang ditempuhnya. Sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo'a: "Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku." Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram, dan diberi makan dengan makanan yang haram, maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan do'anya?"

Diriwayatkan oleh imam Muslim.

Penjelasan singkat hadits ini:

1.      Biografi Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu.

Lihat di sini: Kisah Abu Hurairah dan semangkuk susu dari Nabi

2.      “Ath-Thayyib” salah satu nama Allah yang husnaa.

Lihat: "Asmaa-ul husna" untuk Allah

3.      Allah tidak menerima amalan kecuali yang baik.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{وَمَا مَنَعَهُمْ أَن تُقْبَلَ مِنْهُمْ نَفَقَاتُهُمْ إِلَّا أَنَّهُمْ كَفَرُوا بِاللَّهِ وَبِرَسُولِهِ وَلَا يَأْتُونَ الصَّلَاةَ إِلَّا وَهُمْ كُسَالَى وَلَا يُنفِقُونَ إِلَّا وَهُمْ كَارِهُونَ} [التوبة : 54]

Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka tidak mengerjakan sembahyang, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan. [At-Taubah: 54]

Ø  Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«مَنْ تَصَدَّقَ بِعَدْلِ تَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيِّبٍ، وَلَا يَقْبَلُ اللَّهُ إِلَّا الطَّيِّبَ، وَإِنَّ اللَّهَ يَتَقَبَّلُهَا بِيَمِينِهِ ثُمَّ يُرَبِّيهَا لِصَاحِبِهِ كَمَا يُرَبِّي أَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ حَتَّى تَكُونَ مِثْلَ الْجَبَلِ»

"Barangsiapa yang bershadaqah dengan sebutir kurma hasil dari usahanya sendiri yang baik (halal), dan Allah tidak menerima kecuali yang baik saja, maka sungguh Allah akan menerimanya dengan tangan kanan-Nya lalu mengasuhnya untuk pemiliknya sebagaimana jika seorang dari kalian mengasuh anak kudanya hingga membesar seperti gunung". [Shahih Bukhari dan Muslim]

4.      Para Rasul juga hamba Allah.

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ} [الكهف: 110، فصلت: 6]

Katakanlah: "Sesungguhnya aku Ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku". [Al-Kahfi:110, dan Fushilat: 6]

Ø  Dari Umar radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«لاَ تُطْرُونِي، كَمَا أَطْرَتْ النَّصَارَى ابْنَ مَرْيَمَ، فَإِنَّمَا أَنَا عَبْدُهُ، فَقُولُوا: عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ» [صحيح البخاري]

"Janganlah kalian berlebih-lebihan dalam memujiku, sebagaimana orang-orang Nasrani berlebih-lebihan dalam memuji Isa bin Maryam. Aku hanyalah seorang hamba, maka katakanlah: Abdullah (hamba Allah) dan Rasulullah (Utusan Allah)." [Shahih Bukhari]

5.      Semua rezki datangnya dari Allah semata.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ} [النحل: 53]

Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya). [An-Nahl: 53]

Lihat: Rezeki hanya dari Allah

6.      Amal shalih adalah bentuk kesyukuran atas nikmat Allah.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{اعْمَلُوا آلَ دَاوُودَ شُكْرًا وَقَلِيلٌ مِّنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ} [سبإ : 13]

Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang berterima kasih. [Saba': 13]

Ø  Al-Mugirah bin Syu'bah radhiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendirikan salat malam sampai kakinya bengkak, ditanyakan kepadanya: Kenapa engkau malakukan ini padahal Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu dan yang akan datang?

Rasulullah menjawab:

«أَفَلاَ أَكُونُ عَبْدًا شَكُورًا» [صحيح البخاري ومسلم]

" Tidakkah aku menjadi seorang hamba yang bersyukur?!" [Sahih Bukhari dan Muslim]

7.      Sebab-sebab do'a dikabulkan:

Diantaranya:

1)      Dalam keadaan musafir (bepergian jauh).

Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

" ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ: دَعْوَةُ الْوَالِدِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ  "

"Tiga do'a yang mustajab tanpa diragukan; do'a ibu bapak, do'a seorang musafir, dan do'a orang yang dizalimi." [Sunan Abi Daud: Hasan]

2)      Sangat terdesak.

Allah subhanahu wata'ala berfirman:

{أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ} [النمل: 62]

"Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan." [An-Naml:62]

Ø  Dari Abdullah bin 'Amru bin Al-'Ash radhiallahu 'anhuma; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُبَاهِي مَلَائِكَتَهُ عَشِيَّةَ عَرَفَةَ بِأَهْلِ عَرَفَةَ فَيَقُولُ: انْظُرُوا إِلَى عِبَادِي أَتَوْنِي شُعْثًا غُبْرًا»

"Sesungguhnya pada malam 'Arafah Allah membatidakan orang-orang (yang sedang wukuf) di 'Arofah kepada para malaikat-Nya seraya berkata: "Lihatlah hamba-hamba-Ku, mereka mendatangi dengan rambut yang kusut dan badan penuh dengan debu." [Musnad Ahmad

3)      Mengangkat tangan.

Dari Salman radhiallahu 'anhu; Rasulullah - shallallahu 'alaihi wasallam - bersabda:

«إِنَّ رَبَّكُمْ تَبَارَكَ وَتَعَالَى حَيِيٌّ كَرِيمٌ، يَسْتَحْيِي مِنْ عَبْدِهِ إِذَا رَفَعَ يَدَيْهِ إِلَيْهِ أَنْ يَرُدَّهُمَا صِفْرًا»

"Sesungguhnya Tuhan kalian Yang Maha Suci dan Maha Tinggi adalah Maha Hidup dan Mulia, Dia merasa malu dari hambanya apabila ia mengangkat kedua tanganya kepadaNya dan mengembalikannya dalam keadaan kosong." [Sunan Abi Dawud: Shahih]

4)      Penuh pengharapan.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِين}

"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas (tentang yang diminta dan cara meminta)." [Al-A'raf:55]

{وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ}

"Dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (Tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik." [Al-A'raf:56]

5)      Bertawassul dengan nama dan sifat Allah.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا} [الأعراف : 180]

Hanya milik Allah asmaa-ul husna (nama-nama yang mulia), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu. [Al-A'raaf: 180]

Lihat: Waktu mustajab untuk berdo'a

8.      Sebab-sebab do'a belum atau tidak dikabulkan:

Diantaranya:

a)      Mungkin belum waktunya do'a kita dikabulkan, Allah menginginkan kita untuk lebih banyak berdo'a lagi agar kita mendapat pahala yang banyak pula.

b)      Mungkin dikabulkan nanti di akhirat berupa pahala yang besar.

c)       Mungkin Allah memberi kita yang lebih baik dari yang kita inginkan.

Dari Abu Sa'id radhiallahu 'anhu; Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam- bersabda:

"مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ، وَلَا قَطِيعَةُ رَحِمٍ، إِلَّا أَعْطَاهُ اللهُ بِهَا إِحْدَى ثَلَاثٍ: إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ، وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ، وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا " قَالُوا: إِذًا نُكْثِرُ، قَالَ: " اللهُ أَكْثَرُ "

"Tidak seorangpun dari umat Islam yang berdo'a dengan suatu do'a yang tidak mengandung dosa dan pemutusan silaturahim kecuali Allah akan memberikan kepadanya satu di antara tiga hal: Do'anya akan langsung dikabulkan, atau pahalanya ditabung untuknya di akhirat, atau dijauhkan darinya keburukan yang setimpal." Sahabat berkata: Kalau demikian kami akan memperbanyak do'a! Rasulullah menjawab: "Allah lebih banyak (karunia-Nya)". [Musnad Ahmad: Sahih]

Lihat: Mengapa do'a kita tidak dikabulkan?

d)      Melakukan maksiat.

Tsauban radhiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«إِنَّ الرَّجُلَ لَيُحْرَمُ الرِّزْقَ بِالذَّنْبِ يُصِيبُهُ»

"Sesungguhnya seseorang akan ditahan rizkinya karena dosa yang dia lakukan." [Sunan Ibnu Majah: Hasan]

e)      Tidak mengamalkan adab-adab berdo’a.

Lihat: Adab berdo’a

9.      Allah mengabulkan do'a pelaku maksiat sebagai istidraj.

Dari 'Uqbah bin 'Amir radhiallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

" إِذَا رَأَيْتَ اللهَ يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا عَلَى مَعَاصِيهِ مَا يُحِبُّ، فَإِنَّمَا هُوَ اسْتِدْرَاجٌ "

“Jika kalian melihat Allah memberi seorang hamba kenikmatan dunia yang diinginkannya sementara ia melakukan maksiat, maka ketahuilah sesungguhnya itu cuma istidraaj (pancingan)”.

Kemudian Rasulullah membaca firman Allah ...

{فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ}

Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. [Al-An'am:44] [Musnad Ahmad: Sahih]

Lihat: Mengapa Allah mengabulkan do'a orang kafir dan dzalim?

10.  Pentingnya memakan rezki yang halal dan menjauhi yang haram.

Dari Ka'ab bin 'Ujrah radhiallahu 'anhu; Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda: 

«إِنَّهُ لَا يَرْبُو لَحْمٌ نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ إِلَّا كَانَتْ النَّارُ أَوْلَى بِهِ»

"Tidaklah daging manusia tumbuh dari barang yang haram kecuali Neraka lebih berhak atasnya."  [Sunan Tirmidziy: Shahih]

Lihat: Puasa melatih untuk menjauhi harta haram

Wallahu a’lam!

Lihat juga: Syarah Arba’in hadits (9) Abu Hurairah; Menjauhi larangan dan menjalankan perintah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...