بسم الله الرحمن
الرحيم
Imam
Bukhari rahimahullah berkata:
بَابُ مَنْ بَلَغَ سِتِّينَ سَنَةً،
فَقَدْ أَعْذَرَ اللَّهُ إِلَيْهِ فِي العُمُرِ
"Bab: Siapa yang telah mencapai usia
enam puluh tahun, maka Allah telah memberikan kesempatan kepadanya"
Judul bab ini adalah makna dari hadits
yang akan disebutkan di dalamnya, yang menunjukkan bahwa Allah telah memberikan
kesempatan kepada manusia untuk berpikir dan memperbanyak kebaikan selama
hidupnya, jangan sampai lalai dengan kenikmatan dunia dan angan-angan yang
terlalu panjang.
Kemudian imam Bukhari menyebutkan 1 ayat
dari surah Fathir dan 3 hadits dari Abu Hurairah dan Anas bin Malik
radhiyallahu ‘anhuma.
A. Ayat
37 surah Fathir.
Imam
Bukhari rahimahullah berkata:
لِقَوْلِهِ: {أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ
مَا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ} [فاطر: 37]، «يَعْنِي: الشَّيْبَ»
“Karena firmanNya: {“Bukankah Kami telah
memanjangkan umurmu untuk dapat berpikir bagi orang yang mau berpikir,
padahal telah datang kepadamu seorang pemberi peringatan?”} [Fathir:
36] Maksudnya: Uban”.
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{وَالَّذِينَ كَفَرُوا لَهُمْ نَارُ
جَهَنَّمَ لَا يُقْضَى عَلَيْهِمْ فَيَمُوتُوا وَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُمْ مِنْ
عَذَابِهَا كَذَلِكَ نَجْزِي كُلَّ كَفُورٍ (36) وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا
رَبَّنَا أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ أَوَلَمْ
نُعَمِّرْكُمْ مَا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ
فَذُوقُوا فَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ نَصِيرٍ} [فاطر: 36-37]
Dan orang-orang yang kafir, bagi mereka
neraka Jahanam. Mereka tidak dibinasakan hingga mereka mati, dan tidak diringankan
dari mereka azabnya. Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat kafir.
Dan mereka berteriak di dalam neraka itu, “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami
(dari neraka), niscaya kami akan mengerjakan kebajikan, yang berlainan dengan
yang telah kami kerjakan dahulu.” (Dikatakan kepada mereka), “Bukankah Kami
telah memanjangkan umurmu untuk dapat berpikir bagi orang yang mau
berpikir, padahal telah datang kepadamu seorang pemberi peringatan? Maka
rasakanlah (azab Kami), dan bagi orang-orang zalim tidak ada seorang penolong
pun.” [Fatir: 36-37]
Penjelasan singkat ayat ini:
1.
Tidak ada kematian di akhirat.
Abu
Sa'id radhiyallahu
‘anhuberkata, Rasulullah ﷺ
bersabda:
" يُجَاءُ
بِالْمَوْتِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، كَأَنَّهُ كَبْشٌ أَمْلَحُ - زَادَ أَبُو
كُرَيْبٍ: فَيُوقَفُ بَيْنَ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ، وَاتَّفَقَا فِي بَاقِي
الْحَدِيثِ - فَيُقَالُ: يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ هَلْ تَعْرِفُونَ هَذَا؟
فَيَشْرَئِبُّونَ وَيَنْظُرُونَ وَيَقُولُونَ: نَعَمْ، هَذَا الْمَوْتُ، قَالَ:
وَيُقَالُ: يَا أَهْلَ النَّارِ هَلْ تَعْرِفُونَ هَذَا؟ قَالَ فَيَشْرَئِبُّونَ
وَيَنْظُرُونَ وَيَقُولُونَ: نَعَمْ، هَذَا الْمَوْتُ، قَالَ فَيُؤْمَرُ بِهِ
فَيُذْبَحُ، قَالَ: ثُمَّ يُقَالُ: يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ خُلُودٌ فَلَا مَوْتَ،
وَيَا أَهْلَ النَّارِ خُلُودٌ فَلَا مَوْتَ " قَالَ: ثُمَّ قَرَأَ رَسُولُ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {وَأَنْذِرْهُمْ يَوْمَ الْحَسْرَةِ إِذْ
قُضِيَ الْأَمْرُ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ وَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ} [مريم: 39] وَأَشَارَ بِيَدِهِ إِلَى الدُّنْيَا " [صحيح البخاري ومسلم]
"Kematian
didatangkan pada hari kiamat seperti kambing kelabu -Abu Kuraib menambahkan:
Lalu didirikan diantara surga dan nerakah, sedangkan keseluruhan hadits
berikutnya sama- kemudian dikatakan: Wahai penduduk surga, apa kalian
mengetahui ini? Mereka melihat dengan mendongak, mereka menjawab, 'Ya, itu
adalah kematian.' Kematian dibaringkan lalu disembelih kemudian dikatakan
kepada penduduk neraka: 'Wahai penghuni neraka, apa kalian mengetahui ini?'
Mereka melihat dengan mendongak, mereka menjawab, 'Ya, ' itu adalah
kematian.'" Beliau bersabda, "Lalu kematian diperintahkan disembelih,
setelah itu dikatakan: 'Wahai penduduk surga, kekal tidak ada ada kematian dan
wahai penduduk neraka, kekal tidak ada kematian.'" Setelah itu beliau
membaca, {"Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan,
(yaitu) ketika segala perkara telah diputus dan mereka dalam kelalaian dan
mereka tidak (pula) beriman."} [Maryam: 39] beliau menunjuk tangan
beliau ke dunia. [Shahih Bukhari dan Muslim]
2.
Tidak ada keringanan azab di neraka.
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{أُولَئِكَ الَّذِينَ
اشْتَرَوُا الْحَيَاةَ الدُّنْيَا بِالْآخِرَةِ فَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ
الْعَذَابُ وَلَا هُمْ يُنْصَرُونَ} [البقرة: 86]
Mereka itulah orang-orang yang membeli
kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat. Maka tidak akan diringankan azabnya
dan mereka tidak akan ditolong. [Al-Baqarah: 86]
3.
Orang kafir dalam neraka meminta untuk diberi kesempatan
beramal di dunia.
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{إِذْ تَبَرَّأَ الَّذِينَ اتُّبِعُوا مِنَ الَّذِينَ اتَّبَعُوا
وَرَأَوُا الْعَذَابَ وَتَقَطَّعَتْ بِهِمُ الْأَسْبَابُ (166) وَقَالَ الَّذِينَ
اتَّبَعُوا لَوْ أَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَتَبَرَّأَ مِنْهُمْ كَمَا تَبَرَّءُوا
مِنَّا كَذَلِكَ يُرِيهِمُ اللَّهُ أَعْمَالَهُمْ حَسَرَاتٍ عَلَيْهِمْ وَمَا هُمْ
بِخَارِجِينَ مِنَ النَّارِ} [البقرة: 166-167]
“Ketika orang-orang yang diikuti itu
berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan
(ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali. Dan berkatalah
orang-orang yang mengikuti: "Seandainya kami dapat kembali (ke dunia),
pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri
dari kami." Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal
perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan
keluar dari api neraka. [Al-Baqarah: 166-167]
4.
Makna firman Allah “Bukankah Kami telah memanjangkan
umurmu”:
- Selama enam puluh tahun, sebagaimana
hadits pertama yang akan disebutkan.
- Selama delapan belas tahun.
- Selama empat puluh tahun.
Allah subhanahu wa ta’aalaa
berfirman:
{وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ
إِحْسَانًا حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا وَحَمْلُهُ
وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ
أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي
أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ
وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ
الْمُسْلِمِينَ (15) أُولَئِكَ الَّذِينَ نَتَقَبَّلُ عَنْهُمْ أَحْسَنَ مَا عَمِلُوا
وَنَتَجَاوَزُ عَنْ سَيِّئَاتِهِمْ فِي أَصْحَابِ الْجَنَّةِ وَعْدَ الصِّدْقِ
الَّذِي كَانُوا يُوعَدُونَ} [الأحقاف: 15-16]
Kami perintahkan kepada manusia supaya
berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah
payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai
menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya
sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk
mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu
bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai;
Berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku.
Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang
yang berserah diri". Mereka itulah orang-orang yang kami terima dari
mereka amal yang baik yang telah mereka kerjakan dan kami ampuni
kesalahan-kesalahan mereka, bersama penghuni-penghuni surga, sebagai janji yang
benar yang telah dijanjikan kepada mereka. [Al-Ahqaaf: 15-16]
5.
Makna firman Allah “telah datang kepadamu seorang
pemberi peringatan”:
a)
Uban di kepala,
sebagaimana ditafsirkan oleh imam Bukhari rahimahullah.
Allah subhanahu wa ta’aalaa
berfirman:
{اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن ضَعْفٍ
ثُمَّ جَعَلَ مِن بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِن بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا
وَشَيْبَةً} [الروم: 54]
Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari
keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi
kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan
beruban. [Ar-Ruum: 54]
{قَالَ رَبِّ إِنِّي وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّي
وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَلَمْ أَكُنْ بِدُعَائِكَ رَبِّ شَقِيًّا} [مريم:
4]
Ia (Zakariya) Berkata "Ya Tuhanku,
sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku
belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, Ya Tuhanku. [Maryam: 4]
b)
Yaitu Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam.
Allah subhanahu wa ta’aalaa
berfirman:
{وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً
لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ} [سبأ:
28]
Dan kami tidak mengutus kamu, melainkan
kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai
pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui. [Saba':28]
B. Hadits
Abu Hurariah radhiyallahu ‘anhu.
Imam
Bukhari rahimahullah berkata:
6419 - حَدَّثَنِي عَبْدُ
السَّلاَمِ بْنُ مُطَهَّرٍ، حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ عَلِيٍّ، عَنْ مَعْنِ بْنِ
مُحَمَّدٍ الغِفَارِيِّ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ المَقْبُرِيِّ، عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
«أَعْذَرَ اللَّهُ إِلَى امْرِئٍ أَخَّرَ أَجَلَهُ، حَتَّى بَلَّغَهُ سِتِّينَ
سَنَةً»
تَابَعَهُ أَبُو حَازِمٍ، وَابْنُ
عَجْلاَنَ، عَنِ المَقْبُرِيِّ
Telah menceritakan kepadaku Abdus Salam bin
Muthahhar, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Umar bin Ali, dari Ma'an
bin Muhammad Al-Ghifariy, dari Sa'id bin Abu Sa'id Al-Maqburiy, dari Abu
Hurairah dari Nabi ﷺ beliau bersabda,
"Allah telah memberi udzur kepada seseorang dengan menangguhkan ajalnya
hingga umur enam puluh tahun."
Hadits ini juga diperkuat oleh Abu Hazim
dan Ibnu 'Ajlan, dari Al-Maqburiy.
Penjelasan singkat hadits ini:
1) Biografi
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.
Lihat: Abu Hurairah dan keistimewaannya
2) Karunia
Allah yang sangat besar, telah memberikan kepada manusia waktu untuk berpikir
dan memperbaiki diri.
3) Batas
umur umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu
berkata; Rasulullah ﷺ bersabda:
«أَعْمَارُ أُمَّتِي مَا بَيْنَ السِّتِّينَ
إِلَى السَّبْعِينَ، وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَ» [سنن الترمذي: حسن]
"Umur umatku antara enam puluh hingga
tujuh puluh tahun, dan sedikit diantara mereka yang melebihi itu." [Sunan
Tirmidziy: Hasan]
4) Keutamaan
panjang umur
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab:
«مَنْ
طَالَ عُمُرُهُ، وَحَسُنَ عَمَلُهُ»
"Orang
yang panjang umurnya dan baik amalannya"
Ia
bertanya lagi: Lalu siapakah orang yang paling buruk?
Rasulullah
menjawab:
«مَنْ
طَالَ عُمُرُهُ وَسَاءَ عَمَلُهُ» [سنن الترمذي: صحيح]
"Orang
yang panjang umurnya dan buruk amalannya". [Sunan Tirmidzi: Sahih]
Ø
Dari Abu Hurairah radiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«لَا يَتَمَنَّيَنَّ
أَحَدُكُمْ الْمَوْتَ، إِمَّا مُحْسِنًا فَلَعَلَّهُ أَنْ يَزْدَادَ خَيْرًا، وَإِمَّا
مُسِيئًا فَلَعَلَّهُ أَنْ يَسْتَعْتِبَ» [صحيح البخاري]
"Janganlah seseorang dari kalian
mengharapkan kematian, jika ia orang baik maka semoga ia menambah kebaikannya,
dan jika ia orang buruk maka semoga ia bertobat". [Sahih Bukhari]
Ø Dari Jabir bin Abdillah radiyallahu 'anhuma;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"لَا
تَمَنَّوْا الْمَوْتَ، فَإِنَّ هَوْلَ الْمَطْلَعِ شَدِيدٌ، وَإِنَّ مِنَ السَّعَادَةِ
أَنْ يَطُولَ عُمْرُ الْعَبْدِ، وَيَرْزُقَهُ اللهُ الْإِنَابَةَ" [مسند أحمد: حسن]
"Jangan
kalian mendambakan kematian, karena puncak pendakian itu sangat berat
(sakaratul maut), dan sesungguhnya di antara kebahagiaan itu adalah umur
seorang hamba memanjang, dan Allah menganugrahinya taubat". [Musnad Ahmad:
Hasan]
Lihat: Syarah Riyadhushalihin Bab (12) Memperbanyak kebaikan di akhir umur, hadits pertama
C. Hadits
Abu Hurariah radhiyallahu ‘anhu.
Imam
Bukhari rahimahullah berkata:
6420 - حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ [بن المديني]، حَدَّثَنَا أَبُو صَفْوَانَ عَبْدُ
اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ، حَدَّثَنَا يُونُسُ [بن يزيد الأيلي]، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ،
قَالَ: أَخْبَرَنِي سَعِيدُ بْنُ المُسَيِّبِ، أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَقُولُ: " لاَ يَزَالُ قَلْبُ الكَبِيرِ شَابًّا فِي اثْنَتَيْنِ: فِي حُبِّ
الدُّنْيَا وَطُولِ الأَمَلِ "
قَالَ اللَّيْثُ: حَدَّثَنِي يُونُسُ،
وَابْنُ وَهْبٍ، عَنْ يُونُسَ، عَنْ ابْنِ شِهَابٍ، قَالَ: أَخْبَرَنِي سَعِيدٌ،
وَأَبُو سَلَمَةَ.
Telah menceritakan kepada kami Ali bin
Abdullah [bin Al-Madiniy], ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Abu
Shufwan Abdullah bin Sa'id, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Yunus [bin
Yazid Al-Ailiy], dari Ibnu Syihab, dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku
Sa'id bin Al Musayyab; bahwa Abu Hurairah radhiallahu'anhu
berkata, Saya mendengar Rasulullah ﷺ
bersabda, "Hati orang tua masih tetap berjiwa muda dalam dua perkara,
yaitu: mencintai dunia dan panjang angan-angan."
Al-Laits mengatakan; Telah menceritakan
kepadaku Yunus, dan Ibnu Wahb dari Yunus, dari Ibnu Syihab, dia berkata: Telah mengabarkan
kepadaku Sa'id, dan Abu Salamah.
D. Hadits
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu.
Imam
Bukhari rahimahullah berkata:
6421 - حَدَّثَنَا
مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، حَدَّثَنَا هِشَامٌ، حَدَّثَنَا قَتَادَةُ، عَنْ
أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " يَكْبَرُ ابْنُ آدَمَ وَيَكْبَرُ مَعَهُ
اثْنَانِ: حُبُّ المَالِ، وَطُولُ العُمُرِ "
رَوَاهُ شُعْبَةُ، عَنْ قَتَادَةَ
Telah menceritakan kepada kami Muslim bin
Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Hisyam, telah menceritakan kepada kami
Qatadah dari Anas bin Malik radhiallahu'anhu dia berkata,
Rasulullah ﷺ bersabda, "Anak
Adam akan semakin tumbuh dewasa dan semakin besar pula bersamanya dua perkara,
yaitu: cinta harta dan panjang umur."
Diriwayatkan pula oleh Syu'bah dan Qatadah.
Penjelasan singkat 2 hadits di atas:
1. Biografi
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu.
Lihat: https://umar-arrahimy.blogspot.com/
2. Kecintaan
manusia kepada dunia dan harta.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{وَتُحِبُّونَ الْمَالَ حُبًّا جَمًّا} [الفجر: 20]
Dan kamu mencintai harta benda dengan
kecintaan yang berlebihan. [Al-Fajr: 15 - 20]
{وَإِنَّهُ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيدٌ} [العاديات: 6 - 8]
Dan sesungguhnya dia sangat bakhil
karena cintanya kepada harta. [Al-'Adiyaat: 6 - 8]
Ø Dari Ibnu Zubair radhiyallahu 'anhuma; Nabi ﷺ bersabda:
«لَوْ أَنَّ ابْنَ آدَمَ أُعْطِيَ وَادِيًا مَلْئًا مِنْ ذَهَبٍ
أَحَبَّ إِلَيْهِ ثَانِيًا، وَلَوْ أُعْطِيَ ثَانِيًا أَحَبَّ إِلَيْهِ ثَالِثًا،
وَلاَ يَسُدُّ جَوْفَ ابْنِ آدَمَ إِلَّا التُّرَابُ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى
مَنْ تَابَ» [صحيح البخاري]
'Sekiranya anak Adam diberi satu
bukit yang dipenuhi dengan emas, niscaya ia akan menginginkan bukit yang kedua,
dan apabila diberi yang kedua, niscaya ia menginginkan bukit yang ketiga, dan
tidaklah perut anak Adam dipenuhi melainkan dengan tanah, dan Allah akan
menerima tobat siapa saja yang bertobat.' [Shahih Bukhari]
3. Angan-angan
manusia untuk berumur panjang.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{الَّذِي جَمَعَ مَالًا
وَعَدَّدَهُ (2) يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُ أَخْلَدَهُ (3) كَلَّا لَيُنْبَذَنَّ فِي
الْحُطَمَةِ} [الهمزة: 2 - 4]
Yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya,
dia (manusia) mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya. Sekali-kali
tidak! Pasti dia akan dilemparkan ke dalam (neraka) Hutamah. [Al-Humazah: 2-4]
{وَدَخَلَ
جَنَّتَهُ وَهُوَ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ قَالَ مَا أَظُنُّ أَنْ تَبِيدَ هَذِهِ
أَبَدًا (35) وَمَا أَظُنُّ السَّاعَةَ قَائِمَةً وَلَئِنْ رُدِدْتُ إِلَى رَبِّي
لَأَجِدَنَّ خَيْرًا مِنْهَا مُنْقَلَبًا} [الكهف: 35، 36]
Dan dia memasuki kebunnya dengan sikap merugikan
dirinya sendiri (karena angkuh dan kafir); dia berkata, “Aku kira kebun ini
tidak akan binasa selama-lamanya, dan aku kira hari Kiamat itu tidak akan
datang, dan sekiranya aku dikembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat
tempat kembali yang lebih baik dari pada ini.” [Al-Kahf: 35-36]
Wallahu a’lam!
Lihat juga: Kitab Ar-Riqaq, bab 03-04
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...