Kamis, 01 Desember 2022

Hadits Handzalah: “Sesaat dan sesaat” (moderasi beragama)

بسم الله الرحمن الرحيم

Dari Abu Rib’I Handzalah bin Ar-Rabi’ Al-Usayyidiy Al-Katib radhiyallahu 'anhu berkata:

لَقِيَنِي أَبُو بَكْرٍ، فَقَالَ: كَيْفَ أَنْتَ؟ يَا حَنْظَلَةُ قَالَ: قُلْتُ: نَافَقَ حَنْظَلَةُ، قَالَ: سُبْحَانَ اللهِ مَا تَقُولُ؟ قَالَ: قُلْتُ: نَكُونُ عِنْدَ رَسُولِ اللهِ ﷺ، يُذَكِّرُنَا بِالنَّارِ وَالْجَنَّةِ، حَتَّى كَأَنَّا رَأْيُ عَيْنٍ، فَإِذَا خَرَجْنَا مِنْ عِنْدِ رَسُولِ اللهِ ﷺ، عَافَسْنَا الْأَزْوَاجَ وَالْأَوْلَادَ وَالضَّيْعَاتِ، فَنَسِينَا كَثِيرًا، قَالَ أَبُو بَكْرٍ: فَوَاللهِ إِنَّا لَنَلْقَى مِثْلَ هَذَا، فَانْطَلَقْتُ أَنَا وَأَبُو بَكْرٍ، حَتَّى دَخَلْنَا عَلَى رَسُولِ اللهِ ﷺ، قُلْتُ: نَافَقَ حَنْظَلَةُ، يَا رَسُولَ اللهِ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: «وَمَا ذَاكَ؟» قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ نَكُونُ عِنْدَكَ، تُذَكِّرُنَا بِالنَّارِ وَالْجَنَّةِ، حَتَّى كَأَنَّا رَأْيُ عَيْنٍ، فَإِذَا خَرَجْنَا مِنْ عِنْدِكَ، عَافَسْنَا الْأَزْوَاجَ وَالْأَوْلَادَ وَالضَّيْعَاتِ، نَسِينَا كَثِيرًا فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: «وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، إِنْ لَوْ تَدُومُونَ عَلَى مَا تَكُونُونَ عِنْدِي، وَفِي الذِّكْرِ، لَصَافَحَتْكُمُ الْمَلَائِكَةُ عَلَى فُرُشِكُمْ وَفِي طُرُقِكُمْ، وَلَكِنْ يَا حَنْظَلَةُ، سَاعَةً وَسَاعَةً» ثَلَاثَ مَرَّاتٍ [صحيح مسلم]

Abu Bakr -radhiyallahu 'anhu- menemuiku dan bertanya: Bagaimana kabarmu, wahai Handzalah?

Aku menjawab: Handzalah telah menjadi munafiq.

Abu Bakr berkata: Subhanallah, apa yang engkau katakan?

Handzalah menjawab: Ketika kami berada di sisi Rasulullah beliau mengingatkan kami tentang neraka dan surga sampai seolah-olah kami melihatnya dengan mata secara langsung, lalu ketika kami keluar dari sisi Rasulullah , kami dilalaikan oleh istri, anak-anak, dan harta benda, dan kami banyak melupakan.

Abu Bakr berkata: Demi Allah, sungguh kami juga merasakan hal seperti itu.

Handzalah berkata: Lalu aku dan Abu Bakr pergi sampai kami menemui Rasulullah , aku berkata: Handzalah telah mejadi munafiq, wahai Rasulullah!

Rasulllah berkata: Kenapa demikian?

Handzalah menjawab: Ketika kami berada di sisimu engkau mengingatkan kami tentang neraka dan surga sampai seolah-olah kami melihatnya dengan mata secara langsung, lalu ketika kami keluar dari sisimu, kami dilalaikan oleh istri, anak-anak, dan harta benda, dan kami banyak melupakan.

Maka Rasulullah bersabda: "Demi Yang jiwaku ditangan-Nya, jika kalian senantiasa demikian sebagaimana ketika kalian di sisiku dan dalam dzikir, maka sungguh Malaikat akan senantiasa menemani kalian ketika kalian berada di ranjang kalian dan di jalan-jalan kalian. Akan tetapi wahai Handzalah, sesaat (dalam beribadah) dan sesaat (dalam hal yang hukumnya boleh)." Beliau mengucapkannya tiga kali. [Shahih Muslim]

Penjelasan singkat hadits ini:

1.      Biografi Handzalah bin Ar-Rabii’ radhiyallahu ‘anhu.

Ia adalah salah seorang juru tulis Rasulullah , wafat setelah wafatnya ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu.

2.      Sifat tawadhu’ Abu Bakr Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu.

Lihat: Keistimewaan Abi Bakr

3.      Menanyakaan keadaan ketika bertemu dengan seseorang.

Anas berkata: Saya pernah menyaksikan pernikahan Zainab, dan ia telah membuat semua manusia tamu undangan kenyang dengan roti dan daging. beliau sendiri yang menyuruhku untuk mengundang semua manusia. Ketika acara telah usai, beliau berdiri dan saya mengikuti beliau, ternyata ada dua orang lelaki yang ketinggalan, keduanya tidak keluar karena masih berbincang-bincang. Kemudian beliau melewati rumah istri-istri beliau dan mengucapkan salam kepada masing-masing dari mereka, lalu beliau bertanya:

«سَلَامٌ عَلَيْكُمْ، كَيْفَ أَنْتُمْ يَا أَهْلَ الْبَيْتِ؟» فَيَقُولُونَ: بِخَيْرٍ يَا رَسُولَ اللهِ، كَيْفَ وَجَدْتَ أَهْلَكَ؟ فَيَقُولُ: «بِخَيْرٍ» [صحيح مسلم]

"Keselamatan untuk kalian, bagaimana keadaan kalian wahai ahlul bait?" Mereka pun menjawab, "Kami baik-baik saja wahai Rasulullah! Bagaimana engkau mendapati istrimu?" Beliau menjawab: “Baik”. [Shahih Muslim]

4.      Ucapan “subhanallah” ketika mendapati sesuatu yang tidak pantas.

Anas -radhiyallahu 'anhu- berkata: Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam- menjenguk seorang muslim yang sedang sakit sudah kurus dan lemah seperti anak ayam, Rasulullah bertanya padanya:

«هَلْ كُنْتَ تَدْعُو بِشَيءٍ أَوْ تَسْأَلُهُ إِيَّاهُ»

"Apakah engkau pernah berdo'a sesuatu atau meminta kepada Allah?"

Ia menjawab: Iya, aku pernah berdo'a "Ya Allah .. jika aku akan dihukum di akhirat maka percepatlah hukumanku di dunia".

Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam- bersabda:

«سُبْحَانَ اللَّهِ لاَ تُطِيقُهُ - أَوْ لاَ تَسْتَطِيعُهُ - أَفَلاَ قُلْتَ: اللَّهُمَّ آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ»

"Maha suci Allah .. kamu tidak akan mampu menerimanya, kenapa engkau tidak meminta "Ya Allah Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka"."

Lalu Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam- berdo'a kepada Allah untuknya, maka Allah menyembuhkannya. [Shahih Muslim]

5.      Para sahabat takut akan sifat kemunafikan.

Ibnu Abi Mulaikah rahimahullah berkata:

" أَدْرَكْتُ ثَلاَثِينَ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ ، كُلُّهُمْ يَخَافُ النِّفَاقَ عَلَى نَفْسِهِ، مَا مِنْهُمْ أَحَدٌ يَقُولُ: إِنَّهُ عَلَى إِيمَانِ جِبْرِيلَ وَمِيكَائِيلَ "

“Aku mendapati tigapuluh dari sahabat Nabi ﷺ semuanya takut dari kemunafikan terhadap dirinya, tidak ada satupun dari mereka yang mengatakan bahwasanya ia memiliki iman seperti imannya Jibril dan Mikail”. [Shahih Bukhari: Mu’allaq]

Lihat: Syarah Shahih Bukhari, Kitab Iman bab 37; Kekhawatiran seorang mukmin bila amalnyaterhapus tanpa sadar

6.      Buruknya sifat munafiq.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا} [النساء: 145]

Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka. [An-Nisaa': 145]

Lihat: Hadits tentang sifat Nifaq dan Munafiq

7.      Menanyakan permasalahan kepada ahli ilmu.

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ} [النحل: 43] [الأنبياء: 7]

Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui. [An-Nahl:43, Al-Anbiyaa':7]

8.      Kesederhanaan dalam beribadah.

Dari Buraidah Al-Aslamiy radhiyallahu 'anhu; Nabi bersabda:

«عَلَيْكُمْ هَدْيًا قَاصِدًا، عَلَيْكُمْ هَدْيًا قَاصِدًا، عَلَيْكُمْ هَدْيًا قَاصِدًا؛ فَإِنَّهُ مَنْ يُشَادَّ هَذَا الدِّينَ يَغْلِبْهُ» [مسند أحمد: صحيح]

“Pegangteguhlah petunjuk agama dengan tenang dan bersahaja, Pegangteguhlah petunjuk agama dengan tenang dan bersahaja, Pegangteguhlah petunjuk agama dengan tenang dan bersahaja, sebab barangsiapa yang memperberat diri dalam agama ini pasti akan dikalahkan olehnya." [Musnad Ahmad: Shahih]

Lihat: Kitab Iman bab 30; Agama itu mudah

9.      Memberikan haknya setiap yang memiliki hak.

Salman Al-Farisiy berkata kepada Abu Ad-Darda' -radhiyallahu 'anhuma-:

«إِنَّ لِرَبِّكَ عَلَيْكَ حَقًّا، وَلِنَفْسِكَ عَلَيْكَ حَقًّا، وَلِأَهْلِكَ عَلَيْكَ حَقًّا، فَأَعْطِ كُلَّ ذِي حَقٍّ حَقَّهُ»

"Sesungguhnya Rabbmu mempunyai hak atasmu, dan jiwamu mempunyai hak atasmu, dan isterimu mempunyai hak atasmu, maka berilah setiap hak kepada orang yang berhak".

Kemudian Abu Ad-Darda' menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu ia menceritakan hal itu. Maka Beliau bersabda: "Salman benar". [Shahih Bukhari]

Lihat: Penjelasan singkat kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhari; Bab (50) Orang yang bersumpah kepada saudaranya agar membatalkan puasa sunnahnya

10.  Mengisi waktu-waktu lesu dengan ketaatan.

Dari Abdullah bin 'Amr radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah bersabda:

"  لِكُلِّ عَمَلٍ شِرَّةٌ، وَلِكُلِّ شِرَّةٍ فَتْرَةٌ، فَمَنْ كَانَتْ فَتْرَتُهُ إِلَى سُنَّتِي، فَقَدْ أَفْلَحَ، وَمَنْ كَانَتْ إِلَى غَيْرِ ذَلِكَ فَقَدْ هَلَكَ " [مسند أحمد: صحيح]

"Setiap amalan punya waktu semangat, dan setiap waktu semangat ada waktu malas (lemah). Maka barangsiapa yang mengisi waktu malasnya dengan sunnahku maka ia telah beruntung, dan barangsiapa yang mengisi waktu malasnya dengan selain itu maka ia talah binasa". [Musnad Ahmad: Sahih]

11.  Malaikat menemani orang yang sedang beribadah.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

" إِنَّ لِلَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى مَلَائِكَةً سَيَّارَةً، فُضُلًا يَتَتَبَّعُونَ مَجَالِسَ الذِّكْرِ، فَإِذَا وَجَدُوا مَجْلِسًا فِيهِ ذِكْرٌ قَعَدُوا مَعَهُمْ، وَحَفَّ بَعْضُهُمْ بَعْضًا بِأَجْنِحَتِهِمْ، حَتَّى يَمْلَئُوا مَا بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ السَّمَاءِ الدُّنْيَا، فَإِذَا تَفَرَّقُوا عَرَجُوا وَصَعِدُوا إِلَى السَّمَاءِ، قَالَ: فَيَسْأَلُهُمُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ، وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ: مِنْ أَيْنَ جِئْتُمْ؟ فَيَقُولُونَ: جِئْنَا مِنْ عِنْدِ عِبَادٍ لَكَ فِي الْأَرْضِ، يُسَبِّحُونَكَ وَيُكَبِّرُونَكَ وَيُهَلِّلُونَكَ وَيَحْمَدُونَكَ وَيَسْأَلُونَكَ، قَالَ: وَمَاذَا يَسْأَلُونِي؟ قَالُوا: يَسْأَلُونَكَ جَنَّتَكَ، قَالَ: وَهَلْ رَأَوْا جَنَّتِي؟ قَالُوا: لَا، أَيْ رَبِّ قَالَ: فَكَيْفَ لَوْ رَأَوْا جَنَّتِي؟ قَالُوا: وَيَسْتَجِيرُونَكَ، قَالَ: وَمِمَّ يَسْتَجِيرُونَنِي؟ قَالُوا: مِنْ نَارِكَ يَا رَبِّ، قَالَ: وَهَلْ رَأَوْا نَارِي؟ قَالُوا: لَا، قَالَ: فَكَيْفَ لَوْ رَأَوْا نَارِي؟ قَالُوا: وَيَسْتَغْفِرُونَكَ، قَالَ: فَيَقُولُ: قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ فَأَعْطَيْتُهُمْ مَا سَأَلُوا، وَأَجَرْتُهُمْ مِمَّا اسْتَجَارُوا، قَالَ: فَيَقُولُونَ: رَبِّ فِيهِمْ فُلَانٌ عَبْدٌ خَطَّاءٌ، إِنَّمَا مَرَّ فَجَلَسَ مَعَهُمْ، قَالَ: فَيَقُولُ: وَلَهُ غَفَرْتُ هُمُ الْقَوْمُ لَا يَشْقَى بِهِمْ جَلِيسُهُمْ " [صحيح مسلم]

"Sesungguhnya Allah tabaaraka wa ta'aalaa mempunyai beberapa malaikat yang terus berkeliling mencari majelis dzikir. Apabila mereka telah menemukan majelis yang di situ disebut nama Allah, maka mereka duduk bersama orang-orang tersebut, mereka mengelilingi jama'ah itu dengan sayap-sayap mereka, sehingga memenuhi ruang antara mereka dan langit dunia. Jika orang-orang tersebut telah selesai, maka mereka naik ke langit".

Nabi berkata : "Kemudian Allah 'azza wa jalla bertanya kepada para malaikat tersebut - dan Allah lebih tahu tentang apa yang mereka lakukan -: "Dari mana kamu sekalian?".

Mereka menjawab: "Kami datang dari hamba-hamba-Mu di bumi, mereka sedang mensucikan-Mu, bertakbir kepada-Mu, memuji-Mu, dan memohon kepada-Mu".

Allah bertanya: "Apa yang mereka minta ?".

Para malaikat menjawab: "Mereka memohon surga-Mu".

Allah bertanya: "Apakah mereka pernah melihat surga-Ku?".

Para malaikat menjawab: "Tidak wahai Rabbku".

Kata Allah: "Lalu bagaimana seandainya mereka pernah melihat surga-Ku".

Para malaikat berkata: "Mereka juga berlindung kepada-Mu".

Allah bertanya: "Dari apa mereka berlindung kepada-Ku?".

Para malaikat menjawab: "Dari neraka-Mu wahai Rabbku".

Allah bertanya: "Apakah mereka pernah melihat neraka-Ku?".

Para malaikat menjawab : "Tidak".

Kata Allah: "Lalu bagaimana seandainya mereka pernah melihat neraka-Ku."

Para malaikat berkata: "Dan mereka juga meminta ampunan-Mu".

Maka Allah berfirman: "Aku telah mengampuni mereka, kemudian Aku memberi apa yang mereka minta dan melindungi mereka dari apa yang mereka mintai perlindungan”.

Para malaikat berkata: "Wahai Tuhanku, bersama mereka ada seorang hamba yang banyak berbuat salah dan dia cuma lewat (bukan kelompok mereka) kemudian duduk bersama mereka".

Allah berfirman: "Dan untuknya juga ampunanku, mereka adalah kaum yang tidak menyengsarakan orang yang duduk bersama mereka". [Sahih Muslim]

12.  Moderasi Islam dalam perkara dunia dan akhirat.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا} [البقرة: 143]

Dan demikian (pula) kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. [Al-Baqarah:143]

{وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا} [القصص: 77]

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi. [Al-Qashash: 77]

Wallahu a’lam!

Lihat juga: Hadits Ibnu Mas’ud; Malu kepada Allah yang sebenarnya - Hadits Ibnu Mas’ud; Orang sombong tidak masuk surga - Hadits Ibnu ‘Abbas; Masuk surga tanpa hisab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...