بسم الله الرحمن الرحيم
Imam
Bukhari rahimahullah berkata:
"بَابٌ: كَيْفَ
الحَشْرُ"
“Bab:
Bagaimana hari pengumpulan”
Dalam
bab ini, imam Bukhari menjelaskan tentang hari pengumpulan manusia baik itu
ketika di dunia sebelum kiamat, begitu pula setelahnya. Beliau meriwayatkan enam
hadits, dua dari Abu Hurairah, dan masing-masing satu dari Ibnu
‘Abbas, Anas, Aisyah dan Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu
‘anhum.
A. Hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu yang
pertama.
Imam
Bukhari rahimahullah berkata:
6522 - حَدَّثَنَا مُعَلَّى بْنُ أَسَدٍ،
حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ [بن خالد]، عَنِ [عبد الله] ابْنِ طَاوُسٍ، عَنْ أَبِيهِ
[طاوس بن كيسان]، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: " يُحْشَرُ النَّاسُ عَلَى ثَلاَثِ طَرَائِقَ:
رَاغِبِينَ رَاهِبِينَ، وَاثْنَانِ عَلَى بَعِيرٍ، وَثَلاَثَةٌ عَلَى بَعِيرٍ،
وَأَرْبَعَةٌ عَلَى بَعِيرٍ، وَعَشَرَةٌ عَلَى بَعِيرٍ، وَيَحْشُرُ بَقِيَّتَهُمُ
النَّارُ، تَقِيلُ مَعَهُمْ حَيْثُ قَالُوا، وَتَبِيتُ مَعَهُمْ حَيْثُ بَاتُوا،
وَتُصْبِحُ مَعَهُمْ حَيْثُ أَصْبَحُوا، وَتُمْسِي مَعَهُمْ حَيْثُ أَمْسَوْا
"
Telah menceritakan kepada kami Mu'alla bin
Asad, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Wuhaib [bin Khalid], dari [Abdullah]
Ibnu Thawus, dari ayahnya [Thawus bin Kaisan], dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu,
dari Nabi ﷺ, beliau bersabda:
"Kelak manusia akan dikumpulkan menjelang datangnya hari kiamat dalam tiga
kelompok, yaitu kelompok yang berharap akan rahmat Allah dan senantiasa takut
akan azab-Nya. Kelompok kedua, yaitu para penunggang unta, ada yang dua orang
menunggangi satu unta, ada yang tiga, ada yang empat, dan ada yang sepuluh
orang menunggangi satu unta. Adapun kelompok ketiga, yaitu kelompok yang
digiring oleh api, yang mana api tersebut selalu menggiring dan menyertai
mereka ketika mereka tidur siang dan tidur malam, bahkan ketika pagi maupun
sore hari."
Penjelasan singkat hadits ini:
1.
Biografi Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.
Lihat: Abu Hurairah dan keistimewaannya
2.
“Al-Hasyr” yang disebutkan dalam hadits ini adalah
pengumpulan yang terjadi di dunia sebelum datang hari kiamat.
Hudzaifah bin Asid Al-Ghifariy radhiyallahu
'anhu berkata, Rasulullah ﷺ menghampiri kami saat
kami tengah membicarakan sesuatu, beliau bertanya, "Apa yang kalian
bicarakan?" Kami menjawab: Kami membicarakan kiamat. Beliau bersabda:
"
إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ - فَذَكَرَ
- الدُّخَانَ، وَالدَّجَّالَ، وَالدَّابَّةَ، وَطُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا،
وَنُزُولَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ﷺ، وَيَأَجُوجَ
وَمَأْجُوجَ، وَثَلَاثَةَ خُسُوفٍ: خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ، وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ،
وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ، وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنَ الْيَمَنِ،
تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ " [صحيح مسلم]
"Kiamat tidaklah terjadi
hingga kalian melihat sepuluh tanda-tanda sebelumnya." Beliau menyebut:
Kabut, Dajjal, binatang, terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam
ﷺ , Ya`juj dan Ma`juj, tiga longsor; longsor
di timur, longsor di barat dan longsor di jazirah Arab dan yang terakhir adalah
api muncul dari Yaman menggiring manusia menuju tempat perkumpulan mereka.
[Shahih Muslim]
Ø Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhuma;
Rasulullah ﷺ bersabda:
«سَتَخْرُجُ نَارٌ مِنْ حَضْرَمَوْتَ أَوْ مِنْ نَحْوِ بَحْرِ
حَضْرَمَوْتَ قَبْلَ يَوْمِ القِيَامَةِ تَحْشُرُ النَّاسَ»
"Akan keluar api dari
Hadramaut atau dari arah laut Hadramaut sebelum datang hari kiamat yang akan
mengumpulkan manusia"
Sahabat bertanya: Ya Rasulullah, lalu apa
yang engkau perintahkan pada kami?
«عَلَيْكُمْ بِالشَّامِ» [سنن الترمذي: صححه الألباني]
"Menetaplah kalian di negri
Syam". [Sunan Tirmidziy: Shahih]
Ø Anas radhiallahu'anhu berkata;
بَلَغَ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ سَلاَمٍ
مَقْدَمُ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ المَدِينَةَ فَأَتَاهُ، فَقَالَ: إِنِّي سَائِلُكَ
عَنْ ثَلاَثٍ لاَ يَعْلَمُهُنَّ إِلَّا نَبِيٌّ قَالَ: مَا أَوَّلُ أَشْرَاطِ
السَّاعَةِ؟ وَمَا أَوَّلُ طَعَامٍ يَأْكُلُهُ أَهْلُ الجَنَّةِ؟ وَمِنْ أَيِّ
شَيْءٍ يَنْزِعُ الوَلَدُ إِلَى أَبِيهِ؟ وَمِنْ أَيِّ شَيْءٍ يَنْزِعُ إِلَى أَخْوَالِهِ؟
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: «خَبَّرَنِي بِهِنَّ آنِفًا جِبْرِيلُ» قَالَ: فَقَالَ
عَبْدُ اللَّهِ ذَاكَ عَدُوُّ اليَهُودِ مِنَ المَلاَئِكَةِ، فَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ ﷺ: " أَمَّا أَوَّلُ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ فَنَارٌ تَحْشُرُ النَّاسَ
مِنَ المَشْرِقِ إِلَى المَغْرِبِ، وَأَمَّا أَوَّلُ طَعَامٍ يَأْكُلُهُ أَهْلُ
الجَنَّةِ فَزِيَادَةُ كَبِدِ حُوتٍ، وَأَمَّا الشَّبَهُ فِي الوَلَدِ: فَإِنَّ
الرَّجُلَ إِذَا غَشِيَ المَرْأَةَ فَسَبَقَهَا مَاؤُهُ كَانَ الشَّبَهُ لَهُ،
وَإِذَا سَبَقَ مَاؤُهَا كَانَ الشَّبَهُ لَهَا " قَالَ: أَشْهَدُ أَنَّكَ
رَسُولُ اللَّهِ.
'Abdullah bin Salam telah mendengar berita
kedatangan Rasulullah ﷺ ke Madinah maka dia
menemui beliau dan berkata, "Aku akan bertanya tiga perkata yang tidak
akan dapat diketahui kecuali oleh seorang Nabi. Dia bertanya, "Apakah
tanda-tanda pertama hari kiamat, dan apakah makanan pertama penghuni surga, dan
bagaimana seorang anak bisa mirip dengan ayahnya dan bagaimana bisa mirip
dengan ibunya? Maka Rasulullah ﷺ menjawab, "Baru saja Jibril 'alaihissalam memberitahu
aku". Dia berkata; Maka 'Abdullah bin Salam
berkata, "Dia (Jibril) adalah malaikat yang sangat dimusuhi orang Yahudi".
Rasulullah ﷺ bersabda: "Adapun tanda
pertama hari kiamat adalah api yang muncul dan akan menggiring manusia dari
timur menuju barat. Dan adapun makanan pertama penduduk surga adalah hati ikan
hiu, sedangkan kemiripan seorang anak dengan bapaknya adalah apabila sang suami
mendatangi istrinya, apabila air mani suami mendahului air mani istrinya
berarti akan lahir anak yang mirip dengan bapaknya, sebaliknya apabila air mani
istrinya mendahului air mani suaminya maka akan lahir anak yang mirip dengan ibunya".
Maka 'Abdullah bin Salam berkata, "Aku bersaksi bahwa baginda adalah
Rasulullah". [Shahih Bukhari]
Ø Mu'awiyah bin Haidah radhiyallahu 'anhu berkata:
Ya Rasulullah kemana engkau memerintahkanku?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
menjawab:
«هَاهُنَا» . وَنَحَا بِيَدِهِ نَحْوَ
الشَّامِ. قَالَ: «إِنَّكُمْ مَحْشُورُونَ رِجَالًا وَرُكْبَانًا وَتُجَرُّونَ
عَلَى وُجُوهِكُمْ»
"Ke sana", sambil
menunjuk dengan tangannya ke arah Syam dan bersabda: "Kalian akan
dikumpulkan dengan berjalan atau berkendaraan, dan akan diseret dengan wajah
kalian". [Musnad Ahmad: Hasan]
B. Hadits Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu.
Imam
Bukhari rahimahullah berkata:
6523 - حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ، حَدَّثَنَا يُونُسُ
بْنُ مُحَمَّدٍ البَغْدَادِيُّ، حَدَّثَنَا شَيْبَانُ [بن عبد الرحمن]، عَنْ
قَتَادَةَ، حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَنَّ رَجُلًا
قَالَ: يَا نَبِيَّ اللَّهِ، كَيْفَ يُحْشَرُ الكَافِرُ عَلَى وَجْهِهِ؟ قَالَ:
«أَلَيْسَ الَّذِي أَمْشَاهُ عَلَى الرِّجْلَيْنِ فِي الدُّنْيَا قَادِرًا عَلَى
أَنْ يُمْشِيَهُ عَلَى وَجْهِهِ يَوْمَ القِيَامَةِ» قَالَ قَتَادَةُ: بَلَى
وَعِزَّةِ رَبِّنَا
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin
Muhammad, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Yunus bin Muhammad Al-Baghdadiy,
ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Syaiban [bin Abdirrahman], dari
Qatadah, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Anas bin malik radhiallahu'anhu,
Ada seseorang berujar, 'Wahai Nabiyullah, bagaimana orang kafir dikumpulkan
dengan cara ditelungkupkan (dijungkirkan) di atas wajahnya?' Nabi menjawab,
"Bukankah Dzat yang menjadikannya bisa berjalan dengan kedua kakinya di
dunia bisa menjadikannya berjalan di atas wajahnya pada hari kiamat?"
'Benar, demi kekuasaan Rabb kami, " Kata Qatadah mengiyakan.
Penjelasan singkat hadits ini:
1)
Biografi Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu.
Lihat: https://umar-arrahimy.blogspot.com/
2)
Orang kafir dikumpulkan pada hari kiamat sambil berjalan
dengan wajah mereka, karena mereka tidak mau sujud kepada Allah di dunia.
Allah
subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَمَنْ يَهْدِ اللَّهُ
فَهُوَ الْمُهْتَدِ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ أَوْلِيَاءَ مِنْ
دُونِهِ وَنَحْشُرُهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى وُجُوهِهِمْ عُمْيًا وَبُكْمًا
وَصُمًّا مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ كُلَّمَا خَبَتْ زِدْنَاهُمْ سَعِيرًا} [الإسراء: 97]
Dan barang siapa diberi petunjuk oleh Allah,
dialah yang mendapat petunjuk, dan barang siapa Dia sesatkan, maka engkau tidak
akan mendapatkan penolong-penolong bagi mereka selain Dia. Dan Kami akan
mengumpulkan mereka pada hari Kiamat dengan wajah tersungkur, dalam keadaan
buta, bisu, dan tuli. Tempat kediaman mereka adalah neraka Jahanam. Setiap kali
nyala api Jahanam itu akan padam, Kami tambah lagi nyalanya bagi mereka. [Al-Isra': 97]
{الَّذِينَ يُحْشَرُونَ
عَلَى وُجُوهِهِمْ إِلَى جَهَنَّمَ أُولَئِكَ شَرٌّ مَكَانًا وَأَضَلُّ سَبِيلًا} [الفرقان: 34]
Orang-orang yang dikumpulkan ke neraka Jahanam
dengan diseret wajahnya, mereka itulah yang paling buruk tempatnya dan paling
sesat jalannya. [Al-Furqan: 34]
3)
Akal tidak mampu menangkap perkara gaib, cukup mengimaninya
saja.
4)
Boleh bersumpah dengan sifat Allah ta’aalaa.
Dari Abu Hurairah radliallahu
'anhu; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"بَيْنَا أَيُّوبُ يَغْتَسِلُ
عُرْيَانًا، فَخَرَّ عَلَيْهِ جَرَادٌ مِنْ ذَهَبٍ، فَجَعَلَ أَيُّوبُ يَحْتَثِي
فِي ثَوْبِهِ، فَنَادَاهُ رَبُّهُ: يَا أَيُّوبُ، أَلَمْ أَكُنْ أَغْنَيْتُكَ
عَمَّا تَرَى؟ قَالَ: بَلَى وَعِزَّتِكَ، وَلَكِنْ لاَ غِنَى بِي عَنْ بَرَكَتِكَ "
"Ketika Nabi Ayub 'alaihissalam sedang
mandi dalam keadaan telanjang tiba-tiba jatuh kaki belalang yang terbuat dari
emas lalu Ayyub mengambil dengan tangannya dan memasukkannya ke dalam
pakaiannya. Kemudian Rabbnya memanggilnya: "Wahai Ayyub, bukankah aku
telah mencukupkan kamu dengan apa yang baru saja kamu lihat?". Ayub
menjawab; "Benar, demi keagungan-Mu. Namun aku tidak akan pernah merasa
cukup dari barakah-Mu". [Sahih Bukhari]
C. Hadits Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma.
Imam
Bukhari rahimahullah berkata:
6524 - حَدَّثَنَا
عَلِيٌّ [بن المديني]، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ [بن عيينة]، قَالَ عَمْرٌو [بن دينار]:
سَمِعْتُ سَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ، سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ، سَمِعْتُ النَّبِيَّ ﷺ
يَقُولُ: «إِنَّكُمْ مُلاَقُو اللَّهِ حُفَاةً عُرَاةً مُشَاةً غُرْلًا» قَالَ سُفْيَانُ:
هَذَا مِمَّا نَعُدُّ أَنَّ ابْنَ عَبَّاسٍ، سَمِعَهُ مِنَ النَّبِيِّ ﷺ.
Telah menceritakan kepada kami Ali [Ibnu
Al-Madiniy], ia berkata: telah menceritakan kepada kami Sufyan [bin ‘Uyainan],
ia berkata: Amru [bin Dinar] mengatakan; Aku mendengar Sa'id bin Jubair, ia
berkata: Aku mendengar Ibnu 'Abbas, ia berkata: Aaku mendengar Nabi ﷺ bersabda, "Kalian bertemu Allah dalam
keadaan tidak beralas kaki, telanjang, berjalan, dan tidak dikhitan.' Kata
Sufyan: Hadits ini kami anggap Ibnu Abbas mendengarnya dari Nabi ﷺ.
6525 - حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنْ عَمْرٍو، عَنْ سَعِيدِ بْنِ
جُبَيْرٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ
اللَّهِ ﷺ يَخْطُبُ عَلَى المِنْبَرِ، يَقُولُ: «إِنَّكُمْ مُلاَقُو اللَّهِ
حُفَاةً عُرَاةً غُرْلًا»
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin
Sa'id, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari 'Amru, dari
Sa'id bin Jubair, dari Ibnu 'Abbas radhiallahu'anhuma, mengatakan;
Aku mendengar Rasulullah ﷺ ketika beliau
berorasi di atas mimbar bersabda, "Kalian bertemu Allah dengan tidak
beralas kaki, telanjang dan tidak dikhitan."
6526 - حَدَّثَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ [محمد بن جعفر]، حَدَّثَنَا
شُعْبَةُ، عَنِ المُغِيرَةِ بْنِ النُّعْمَانِ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ، عَنِ
ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: قَامَ فِينَا النَّبِيُّ ﷺ يَخْطُبُ، فَقَالَ: "
إِنَّكُمْ مَحْشُورُونَ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلًا: {كَمَا بَدَأْنَا أَوَّلَ خَلْقٍ
نُعِيدُهُ} [الأنبياء: 104] الآيَةَ، وَإِنَّ أَوَّلَ الخَلاَئِقِ
يُكْسَى يَوْمَ القِيَامَةِ إِبْرَاهِيمُ، وَإِنَّهُ سَيُجَاءُ بِرِجَالٍ مِنْ
أُمَّتِي فَيُؤْخَذُ بِهِمْ ذَاتَ الشِّمَالِ، فَأَقُولُ: يَا رَبِّ أَصْحَابِي،
فَيَقُولُ: إِنَّكَ لاَ تَدْرِي مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ، فَأَقُولُ كَمَا قَالَ
العَبْدُ الصَّالِحُ: {وَكُنْتُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا مَا دُمْتُ فِيهِمْ فَلَمَّا
تَوَفَّيْتَنِي كُنْتَ أَنْتَ الرَّقِيبَ عَلَيْهِمْ وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
شَهِيدٌ (117) إِنْ تُعَذِّبْهُمْ فَإِنَّهُمْ عِبَادُكَ وَإِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ
فَإِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ} [المائدة:
117 - 118] قَالَ:
فَيُقَالُ: إِنَّهُمْ لَمْ يَزَالُوا مُرْتَدِّينَ عَلَى أَعْقَابِهِمْ "
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Basyar, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Ghundar [Muhammad bin
Ja’far], ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Al-Mughirah bin An-Nu'man,
dari Sa'id bin Jubair, dari Ibnu'Abbas, ia mengatakan, Nabi ﷺ pernah berdiri di tengah-tengah kami
menyampaikan orasi, lantas bersabda, "Kalian dikumpulkan dengan keadaan
tidak beralas kaki, telanjang dan tidak dikhitan, sambil beliau mengutip firman
Allah {Sebagaimana kami menciptakan awal mula, begitulah kami mengembalikannya}
[Al-Anbiya': 104]. Manusia pertama yang diberi pakaian adalah Ibrahim 'alaihissalam,
dan ia didatangkan dengan beberapa orang umatku, lantas mereka diseret ke
sebelah kiri, sehingga aku mengiba-iba, 'Ya rabbi, tolong sahabatku, tolong
sahabatku' Namun Allah hanya menjawab, 'Engkau tidak tahu, apa yang mereka
perbuat setelahnya.' Maka hanya kuutarakan sebagaimana ucapan seorang hamba yang
shalih (maksudnya ucapan 'Isa): {Dan adalah aku menjadi saksi terhadap
mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku,
Engkau-lah yang Mengawasi mereka. dan Engkau adalah Maha menyaksikan atas
segala sesuatu. Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah
hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya
Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana} [Al-Ma`idah: 117-118].
Belia bersabda: “Dikatakan: Bahwasanya mereka murtad di kemudian hari”.
Nb:
Hadits ini telah dijelaskan pada Syarah Riyadhushalihin Bab (16) Perintah menjaga As-Sunnah dan adab-adabnya, hadits kesepuluh
D. Hadits Aisyah radhiyallahu ‘anha.
Imam
Bukhari rahimahullah berkata:
6527 - حَدَّثَنَا قَيْسُ
بْنُ حَفْصٍ، حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ الحَارِثِ، حَدَّثَنَا حَاتِمُ بْنُ أَبِي
صَغِيرَةَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ، قَالَ: حَدَّثَنِي
القَاسِمُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ أَبِي بَكْرٍ، أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهَا، قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: «تُحْشَرُونَ حُفَاةً عُرَاةً
غُرْلًا» قَالَتْ عَائِشَةُ: فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، الرِّجَالُ
وَالنِّسَاءُ يَنْظُرُ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ؟ فَقَالَ: «الأَمْرُ أَشَدُّ مِنْ
أَنْ يُهِمَّهُمْ ذَاكِ»
Telah menceritakan kepada kami Qais bin
Hafsh, telah menceritakan kepada kami Khalid bin Al Harits, telah menceritakan
kepada kami Khatim bin Abi Shaghirah dari Abdullah bin Abi Mulaikah, ia
berkata, telah menceritakan kepadaku Al Qasim bin Muhammad bin Abi Bakr,
bahwasanya 'Aisyah radhiallahu'anha menuturkan, Rasulullah ﷺ bersabda, "Kelak (di hari Kiamat)
kalian dikumpulkan dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang, dan tak
berkhitan." 'Aisyah menyela, 'Wahai Rasulullah, lantas apakah para lelaki
dan wanita akan saling melihat auratnya satu sama lain?' Nabi menjawab,
"Kejadian ketika itu lebih dahsyat sehingga memalingkan mereka dari
keinginan seperti itu."
Penjelasan singkat kedua hadits di atas:
1.
Biografi Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma.
Lihat: Keistimewaan Abdullah bin ‘Abbas
2.
Biografi Aisyah radhiyallahu ‘anha.
Lihat: Aisyah binti Abi Bakr dan keistimewaannya
3.
Manusia dikumpulkan dalam keadaan seperti awal dilahirkan.
Allah
subhanahu wata’aalaa berfirman:
{كَمَا بَدَأَكُمْ
تَعُودُونَ} [الأعراف: 29]
Kamu akan dikembalikan kepada-Nya sebagaimana
kamu diciptakan semula. [Al-A'raf: 29]
{وَحَشَرْنَاهُمْ فَلَمْ
نُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَدًا (47) وَعُرِضُوا عَلَى رَبِّكَ صَفًّا لَقَدْ
جِئْتُمُونَا كَمَا خَلَقْنَاكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ} [الكهف:
47، 48]
Dan Kami kumpulkan mereka (seluruh manusia), dan
tidak Kami tinggalkan seorang pun dari mereka. Dan mereka akan dibawa ke
hadapan Tuhanmu dengan berbaris. (Allah berfirman), “Sesungguhnya kamu datang
kepada Kami, sebagaimana Kami menciptakan kamu pada pertama kali.” [Al-Kahf: 47-48]
{وَلَقَدْ جِئْتُمُونَا
فُرَادَى كَمَا خَلَقْنَاكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ} [الأنعام:
94]
Dan kamu benar-benar datang sendiri-sendiri
kepada Kami sebagaimana Kami ciptakan kamu pada mulanya. [Al-An'am: 94]
Ø Dari Abdullah bin Unais radhiallahu'anhu;
Rasulullah ﷺ bersabda:
" يُحْشَرُ النَّاسُ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ عُرَاةً غُرْلًا بُهْمًا " قَالَ: قُلْنَا: وَمَا
بُهْمًا؟ قَالَ: " لَيْسَ مَعَهُمْ شَيْءٌ "
"Manusia akan dikumpulkan pada hari
kiamat dalam keadaan telanjang, tidak berkhitan dan dalam keadaan buhman",
lalu kami bertanya, "Apakah buhman itu?" Beliau bersabda, "Tidak
membawa sesuatupun". [Musnad Ahmad: Sanadnya hasan]
E. Hadits Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu.
Imam
Bukhari rahimahullah berkata:
6528 - حَدَّثَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ أَبِي
إِسْحَاقَ [عمرو بن عبد الله السبيعي]، عَنْ عَمْرِو بْنِ مَيْمُونٍ، عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ، قَالَ: كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ ﷺ فِي قُبَّةٍ، فَقَالَ: «أَتَرْضَوْنَ
أَنْ تَكُونُوا رُبُعَ أَهْلِ الجَنَّةِ» قُلْنَا: نَعَمْ، قَالَ: «أَتَرْضَوْنَ
أَنْ تَكُونُوا ثُلُثَ أَهْلِ الجَنَّةِ» قُلْنَا: نَعَمْ، قَالَ: «أَتَرْضَوْنَ
أَنْ تَكُونُوا شَطْرَ أَهْلِ الجَنَّةِ» قُلْنَا: نَعَمْ، قَالَ: «وَالَّذِي
نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، إِنِّي لَأَرْجُو أَنْ تَكُونُوا نِصْفَ أَهْلِ
الجَنَّةِ، وَذَلِكَ أَنَّ الجَنَّةَ لاَ يَدْخُلُهَا إِلَّا نَفْسٌ مُسْلِمَةٌ،
وَمَا أَنْتُمْ فِي أَهْلِ الشِّرْكِ إِلَّا كَالشَّعْرَةِ البَيْضَاءِ فِي جِلْدِ
الثَّوْرِ الأَسْوَدِ، أَوْ كَالشَّعْرَةِ السَّوْدَاءِ فِي جِلْدِ الثَّوْرِ
الأَحْمَرِ»
Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin
Basysyar, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Ghundar, ia berkata: Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Abu Ishaq [‘Amr bin Abdillah As-Sabi’iy],
dari 'Amru bin Maimun, dari Abdullah, ia berkata: Kami pernah bersama
Nabi dalam sebuah kemah dari kulit hewan, lantas Nabi bertanya: "Akankah
kalian rida menjadi seperempat penghuni surga?" Jawab kami:
"Tentu". Nabi kembali bertanya: "Akankah kalian rida menjadi
sepertiga penghuni surga?" Jawab kami: "Tentu". Nabi kembali
bertanya: "Akankah kalian rida menjadi separuh penghuni surga?" Jawab
kami: "Tentu". Nabi pun bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada
di tangan-Nya, sungguh aku sangat berharap kalian menjadi separuh penghuni
surga, dikarenakan surga tidak dimasuki selain orang muslim, sementara
perbandingan kalian dengan para pelaku kesyirikan tak lain hanyalah seperti
sehelai rambut putih pada kulit sapi hitam" atau dengan redaksi,
"Seperti sehelai rambut hitam pada kulit sapi merah."
Penjelasan singkat hadits ini:
1)
Biografi Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu.
Lihat: https://umar-arrahimy.blogspot.com/
2)
Umat nabi Muhammad adalah penduduk surga terbanyak.
Dari Buraidah radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
«أَهْلُ الجَنَّةِ عِشْرُونَ وَمِائَةُ صَفٍّ ثَمَانُونَ مِنْهَا مِنْ
هَذِهِ الأُمَّةِ وَأَرْبَعُونَ مِنْ سَائِرِ الأُمَمِ» [سنن الترمذي: صحيح]
"Penduduk surga terdiri dari
seratus dua puluh barisan, delapan puluh dari mereka adalah dari umat ini
(Islam), dan empat puluhnya lagi dari umat-umat yang lain". [Sunan
Tirmidziy: Shahih]
F. Hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu yang kedua.
Imam
Bukhari rahimahullah berkata:
6529 - حَدَّثَنَا
إِسْمَاعِيلُ [بن أبي أويس]، حَدَّثَنِي أَخِي [أبو بكر عبد الحميد]، عَنْ
سُلَيْمَانَ [بن بلال]، عَنْ ثَوْرٍ [بن زيد الدِّيلِيُّ]، عَنْ أَبِي الغَيْثِ
[سالم]، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ: أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ قَالَ: " أَوَّلُ مَنْ
يُدْعَى يَوْمَ القِيَامَةِ آدَمُ، فَتَرَاءَى ذُرِّيَّتُهُ، فَيُقَالُ: هَذَا
أَبُوكُمْ آدَمُ، فَيَقُولُ: لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ، فَيَقُولُ: أَخْرِجْ بَعْثَ
جَهَنَّمَ مِنْ ذُرِّيَّتِكَ، فَيَقُولُ: يَا رَبِّ كَمْ أُخْرِجُ، فَيَقُولُ: أَخْرِجْ
مِنْ كُلِّ مِائَةٍ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ " فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ،
إِذَا أُخِذَ مِنَّا مِنْ كُلِّ مِائَةٍ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ، فَمَاذَا يَبْقَى
مِنَّا؟ قَالَ: «إِنَّ أُمَّتِي فِي الأُمَمِ كَالشَّعَرَةِ البَيْضَاءِ فِي
الثَّوْرِ الأَسْوَدِ»
Telah menceritakan kepadaku Isma'il [bin
Abi Uwais], ia berkata: Telah menceritakan kepada kami saudaraku [Abu Bak Abdul
Hamid], dari Sulaiman [bin Bilal], dari Tsaur [bin Zayd Ad-Diliy], dari Abu Al-Ghaits
[Salim], dari Abu Hurairah bahwa Nabi ﷺ
bersabda, "Yang pertama-tama dipanggil pada hari kiamat adalah Adam,
lantas anak cucu keturunannya kelihatan dan diperkenalkan kepada mereka, 'Ini
ayah pertama-tama kalian, Adam.' Adam menjawab, 'Baik dan aku memenuhi
panggilan-Mu.' Allah bertitah, 'Datangkanlah utusan-utusan jahanam dari anak
cucumu!' Adam bertanya, 'Wahai Rabb, berapa aku datangkan?' Allah menjawab,
'datangkanlah dari setiap seratus orang, sembilan puluh sembilan orang!"
Para sahabat berujar, 'Wahai Rasulullah, jika setiap seratus dari kami diambil
Sembilan sepuluh orang, kami tinggal berapa?' Nabi menjawab, "Umatku
dibandingkan umat-umat lainnya hanyalah bagaikan sehelai rambut putih di seekor
sapi hitam."
Nb:
Hadits ini akan dijelaskan pada bab selanjutnya, insyaallah!
Wallahu a’lam!
Lihat juga: Kitab Ar-Riqaq, bab 44; Allah menggenggam bumi pada hari kiamat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...