بسم الله الرحمن الرحيم
Dari Abu Sa’id
Al-Khudriy radiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
" إِذَا أَصْبَحَ ابْنُ آدَمَ فَإِنَّ الأَعْضَاءَ
كُلَّهَا تُكَفِّرُ اللِّسَانَ فَتَقُولُ: اتَّقِ اللَّهَ فِينَا فَإِنَّمَا نَحْنُ
بِكَ، فَإِنْ اسْتَقَمْتَ اسْتَقَمْنَا، وَإِنْ اعْوَجَجْتَ اعْوَجَجْنَا " [سنن الترمذي:
حسنه الألباني]
“Jika anak
cucu Adam memasuki waktu pagi, maka semua anggota tubuhnya tunduk kepada lidah
dan berkata: Bertakwalah engkau (wahai lidah) kepada Allah terhadap kami,
karena sesungguhnya kami tergantung engkau, maka jika engkau baik maka kami
juga baik, dan jika engkau buruk maka kami juga buruk”. [Sunan Tirmidziy:
Hasan]
Penjelasan singkat hadits ini:
1. Biografi Abu Sa’id Al-Khudriy radhiyallahu ‘anhu.
Lihat: https://umar-arrahimy.blogspot.com/
2. Seluruh anggota tubuh bisa berbicara.
Allah subhanahu
wa ta'aala berfirman:
{حَتَّى
إِذَا مَا جَاءُوهَا شَهِدَ عَلَيْهِمْ سَمْعُهُمْ وَأَبْصَارُهُمْ وَجُلُودُهُمْ
بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (20) وَقَالُوا لِجُلُودِهِمْ لِمَ شَهِدْتُمْ
عَلَيْنَا قَالُوا أَنْطَقَنَا اللَّهُ الَّذِي أَنْطَقَ كُلَّ شَيْءٍ وَهُوَ
خَلَقَكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ (21) وَمَا كُنْتُمْ
تَسْتَتِرُونَ أَنْ يَشْهَدَ عَلَيْكُمْ سَمْعُكُمْ وَلَا أَبْصَارُكُمْ وَلَا
جُلُودُكُمْ وَلَكِنْ ظَنَنْتُمْ أَنَّ اللَّهَ لَا يَعْلَمُ كَثِيرًا مِمَّا
تَعْمَلُونَ} [فصلت: 20، 22]
Sehingga apabila mereka sampai ke neraka,
pendengaran, penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang
apa yang Telah mereka kerjakan. Dan mereka berkata kepada kulit mereka:
"Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?" Kulit mereka menjawab:
"Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami
pandai (pula) berkata, dan Dia-lah yang menciptakan kamu pada kali pertama dan
hanya kepada-Nya lah kamu dikembalikan". Kamu sekali-sekali tidak dapat
bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu kepadamu bahkan
kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu
kerjakan. [Fushilat: 20 - 22]
3.
Seseorang terkadang dinilai dari
ucapannya.
Allah subhanahu
wa ta'aala berfirman:
{وَقَالَ
الْمَلِكُ ائْتُونِي بِهِ أَسْتَخْلِصْهُ لِنَفْسِي فَلَمَّا كَلَّمَهُ قَالَ
إِنَّكَ الْيَوْمَ لَدَيْنَا مَكِينٌ أَمِينٌ} [يوسف: 54]
Dan raja berkata, "Bawalah dia (Yusuf)
kepadaku, agar aku memilih dia (sebagai orang yang dekat) kepadaku."
Ketika dia (raja) telah bercakap-cakap dengan dia, dia (raja) berkata,
"Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi seorang yang berkedudukan
tinggi di lingkungan kami dan dipercaya."
[Yusuf: 54]
4.
Muslim dan mu’min yang baik menjaga
ucapannya.
Dari Abdullah bin 'Amr radhiyallahu
'anhuma; Nabi ﷺ
bersabda:
«المُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ المُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ» [صحيح البخاري]
"Muslim yang sempurna
adalah yang muslim lainnya selamat dari gangguan lidah dan tangannya."
[Shahih Bukhari]
Ø Dari Abdullah bin
Mas'ud radhiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«لَيْسَ المُؤْمِنُ بِالطَّعَّانِ وَلَا اللَّعَّانِ
وَلَا الفَاحِشِ وَلَا البَذِيءِ»
“Orang beriman (yang sempurna imannya)
tidak suka mencela, tidak suka melaknat, tidak berlaku jelek, dan tidak berkata
buruk”. [Sunan Tirmidziy: Sahih]
Lihat: Kitab Ar-Riqaq, bab 23; Menjaga lisan
5. Semua ucapan dicatat.
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ
عَتِيدٌ} [ق: 18]
Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya
melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.
[Qaaf:18]
6. Banyak orang masuk neraka karena
ucapannya.
Mu’adz radhiyallahu
‘anhu bertanya kepada Rasulullah ﷺ:
Wahai nabi Allah, apakah kita akan dihukum atas apa yang kita ucapkan?
Rasulullah
menjawab:
«يَا مُعَاذُ، وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِي النَّارِ
عَلَى وُجُوهِهِمْ أَوْ عَلَى مَنَاخِرِهِمْ إِلَّا حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ» [سنن الترمذي:
صححه الألباني]
“Wahai Mu’adz, apakah orang-orang berjalan
di neraka dengan wajah dan hidungnya (tidak disiksa demikian) kecuali karena
perbuatan lidahnya?” [Sunan Tirmidziy: Sahih]
Ø
Dari Abu Hurairah radiyallahu 'anhu;
Rasulullah ﷺ
ditanya tentang sesuatu yang paling banyak
memasukkan orang ke surga?
Rasulullah ﷺ menjawab:
«تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الخُلُقِ»
"Takwa
kepada Allah dan akhlak mulia".
Dan ditanya tentang
sesuatu yang paling banyak memasukkan orang ke neraka?
Rasulullah ﷺ menjawab:
«الفَمُ وَالفَرْجُ» [سنن الترمذي:
حسنه الألباني]
"Mulut
dan kemaluan". [Sunan Tirmidzi: Hasan]
7. Hati-hati dalam berbicara.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu;
Rasulullah ﷺ bersabda:
«إِنَّ
الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ، مَا يَتَبَيَّنُ مَا فِيهَا، يَهْوِي بِهَا
فِي النَّارِ، أَبْعَدَ مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Sungguh
seorang hamba berbicara satu kalimat, ia tidak memikirkan kandungannya, akan
menyebabkan ia terjerumus ke dalam neraka, lebih jauh dari jarak antara timur
dan barat”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Ø Dalam riwayat lain:
«إِنَّ العَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللَّهِ،
لاَ يُلْقِي لَهَا بَالًا، يَرْفَعُهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَاتٍ، وَإِنَّ العَبْدَ
لَيَتَكَلَّمُ بِالكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللَّهِ، لاَ يُلْقِي لَهَا بَالًا،
يَهْوِي بِهَا فِي جَهَنَّمَ» [صحيح البخاري]
"Sungguh seorang hamba berbicara satu kalimat
yang diridhai Allah, tanpa ia pikirkan, menyebabkan Allah mengangkat
derajatnya. Dan sungguh seorang hamba berbicara satu kalimat yang dimurkai
Allah, tanpa ia pikirkan, menyebabkan ia terjerumus ke dalam neraka
jahannam". [Sahih Bukhari]
8.
Meninggalkan pekataan yang tidak berguna.
Allah
subhanahu wata’aalaa berfirman:
{قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ
(1) ... وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ} [المؤمنون:
1 و 3]
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang
yang beriman, (yaitu) ... , dan orang-orang yang menjauhkan diri dari
(perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna. [Al-Mu’minuun: 1 dan 3]
Ø Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ
bersabda:
«مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ
خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ»
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari
Akhir hendaknya ia berkata baik atau diam." [Shahih Bukhari]
Ø
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu
‘anhuma; Rasulullah ﷺ bersabda:
«إِنَّ
مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ
أَخْلَاقًا، وَإِنَّ أَبْغَضَكُمْ إِلَيَّ وَأَبْعَدَكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ
القِيَامَةِ الثَّرْثَارُونَ وَالمُتَشَدِّقُونَ وَالمُتَفَيْهِقُونَ»
Sesungguhnya yang paling aku cintai dari
kalian dan yang paling dekat dariku di hari kiamat adalah yang paling baik
akhlaknya, dan sesungguhnya yang yang paling aku benci dari kalian dan paling
jauh dariku di hari kiamat “ats-tsartsaruun” (yang banyak bicara), “al-mutasyaddiquun”
(yang terlalu bergaya/berlebian cara berbicaranya), dan “al-mutafaihiquun”.
Sahabat bertanya: Ya Rasulullah, kami sudah
tahu makna “ats-tsartsaruun” dan “al-mutasyaddiquun”, lalu apa
makna “al-mutafaihiquun”?
Rasulullah menjawab:
«المُتَكَبِّرُونَ» [سنن الترمذي: صححه الألباني]
“Orang yang sombong (dalam berbicara).”
[Sunan At-Tirmidziy: Sahih]
Ø
Dari Al-Mugirah bin Syu’bah radhiyallahu ‘anhu;
Rasulullah ﷺ bersabda:
"
إِنَّ اللَّهَ كَرِهَ لَكُمْ ثَلاَثًا: قِيلَ وَقَالَ، وَإِضَاعَةَ المَالِ، وَكَثْرَةَ
السُّؤَالِ "
“Sesungguhnya
Allah membenci dari kalian tiga perkara: Banyak bicara (yang tidak bermanfaat),
menghambur-hamburkan harta, dan banyak meminta (bertanya)”. [Sahih Bukhari dan
Muslim]
Lihat: Kitab Ar-Riqaq, bab 22; Larangan banyak bicara
9. Keutamaan menjaga mulut.
'Uqbah bin 'Amir radiyallahu 'anhu berkata:
قُلْتُ: يَا
رَسُولَ اللَّهِ مَا النَّجَاةُ؟ قَالَ: «امْلِكْ عَلَيْكَ لِسَانَكَ،
وَلْيَسَعْكَ بَيْتُكَ، وَابْكِ عَلَى خَطِيئَتِكَ»
Aku bertanya: Wahai Rasulullah bagaimana supaya
selamat? Beliau menjawab, "Jagalah lisanmu, hendaklah rumahmu membuatmu
lapang (tidak keluar menuju fitnah), dan menangislah karena dosa-dosamu."
[Sunan Tirmidziy: Shahih]
Ø
Dari Sahl bin Sa’ad radiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«مَنْ
يَضْمَنْ لِي مَا بَيْنَ لَحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الجَنَّةَ»
[صحيح البخاري]
“Siapa yang menjamin untukku akan menjaga apa yang di antara
kumis dan jenggotnya (mulut) dan di antara dua kakinya (kemaluannya) maka aku
akan menjamin untuknya surga”. [Sahih Bukhri]
10. Ucapan yang buruk menghabiskan pahala amal kebaikan.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu;
قَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُولَ اللَّهِ،
إِنَّ فُلَانَةَ يُذْكَرُ مِنْ كَثْرَةِ صَلَاتِهَا، وَصِيَامِهَا، وَصَدَقَتِهَا،
غَيْرَ أَنَّهَا تُؤْذِي جِيرَانَهَا بِلِسَانِهَا، قَالَ: «هِيَ فِي النَّارِ»،
قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، فَإِنَّ فُلَانَةَ يُذْكَرُ مِنْ قِلَّةِ صِيَامِهَا،
وَصَدَقَتِهَا، وَصَلَاتِهَا، وَإِنَّهَا تَصَدَّقُ بِالْأَثْوَارِ مِنَ
الْأَقِطِ، وَلَا تُؤْذِي جِيرَانَهَا بِلِسَانِهَا، قَالَ: «هِيَ فِي الْجَنَّةِ»
[مسند أحمد: صحيح]
Seseorang bertanya: Ya Rasulullah, sesungguhnya si
Fulanah (seorang wanita) terkenal dengan banyak melakukan salat, puasa, dan
sedekah, akan tetapi ia menyakiti tetangganya dengan lidahnya? Rasulullah ﷺ bersabda: “Ia adalah penghuni neraka!" Orang itu
bertanya lagi: Ya Rasulullah, si Fulanah yang lain terkenal dengan sedikit
melakukan puasa, sedekah dan salat, ia hanya bersedekah dengan secuil keju akan
tetapi ia tidak menyakiti tetangganya dengan lidahnya? Rasulullah ﷺ bersabda:
“Ia adalah penghuni surga!" [Musnad Ahmad: Sahih]
Ø
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah ﷺ bersabda:
«إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي
يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ، وَصِيَامٍ، وَزَكَاةٍ، وَيَأْتِي قَدْ
شَتَمَ هَذَا، وَقَذَفَ هَذَا، وَأَكَلَ مَالَ هَذَا، وَسَفَكَ دَمَ هَذَا،
وَضَرَبَ هَذَا، فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ، وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ،
فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ
خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ، ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ» [صحيح مسلم]
"Sesungguhnya orang
yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang di hari kiamat dengan pahala
salat, puasa, dan zakat. Akan tetapi ia telah mencaci si Ini, menuduh si Ini,
memakan harta si Ini (dengan tidak halal), meneteskan darah si Ini, dan memukul
si Ini. Maka pahala kebaikannya diberikan kepada si Ini dan si Ini, kemudian
jika pahala kebaikannya sudah habis sebelum menutupi semua kezalimannya maka
dosa-dosa mereka diberikan kepadanya, kemudian ia dijerumuskan ke neraka".
[Sahih Muslim]
Lihat: Jaga puasamu dengan menjaga ucapanmu
Wallahu a’lam!
Lihat juga: Bahaya ucapan; Berdusta terhadap Allah - Hadits Ibnu Mas’ud; Jujurlah jangan berdusta - 6 gibah yang dibolehkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...