Senin, 19 Februari 2024

Kitab Ar-Riqaq, bab 44; Allah menggenggam bumi pada hari kiamat

بسم الله الرحمن الرحيم

Imam Bukhari rahimahullah berkata:

"بَابٌ: يَقْبِضُ اللَّهُ الأَرْضَ يَوْمَ القِيَامَةِ"

“Bab: Allah menggenggam bumi pada hari kiamat”

Dalam bab ini, imam Bukhari menjelaskan tentang bagaimana Allah ta’aalaa menggenggam bumi pada hari kiamat yang menunjukkan betapa kecil dan rendahnya dunia di sisi Allah ‘azza wajalla. Beliau meriwayatkan 4 hadits, satu hadits secara mu’alllaq dari Ibnu Umar dan tiga hadits secara muttashil dari Abu Hurairah, Abu Sa’id, dan Sahl bin Sa’ad radhiallahu'anhum.

A.    Hadits Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma.

Imam Bukhari rahimahullah berkata:

"رَوَاهُ نَافِعٌ، عَنْ ابْنِ عُمَرَ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ"

“Diriwayatkan oleh Nafi’, dari Ibnu Umar, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam”.

Takhrij hadits Ibnu Umar:

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam “Ash-Shahih” kitab At-Tauhid, bab Firman Allah ta’aalaa { لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّ } [Shad: 75], imam Bukhari berkata:

حَدَّثَنَا مُقَدَّمُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى، قَالَ: حَدَّثَنِي عَمِّي القَاسِمُ بْنُ يَحْيَى، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ [بن عمر بن حفص العدوي العمري]، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ، أَنَّهُ قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ يَقْبِضُ يَوْمَ القِيَامَةِ الأَرْضَ، وَتَكُونُ السَّمَوَاتُ بِيَمِينِهِ، ثُمَّ يَقُولُ: أَنَا المَلِكُ "

Telah menceritakan kepada kami Muqaddam bin Muhammad bin Yahya, ia berkata: Telah menceritakan kepadaku pamanku Al-Qasim bin Yahya, dari Ubaidullah [bin Umar bin Hafsh Al-'Adawiy Al-'Umariy] , dari Nafi', dari Ibnu Umar radhiallahu'anhuma, dari Rasulullah , beliau bersabda, "Pada hari kiamat Allah menggenggam bumi dan langit berada di tangan kanan-Nya, lantas Allah berfirman 'Aku-lah Sang Raja.'"

B.     Hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.

Imam Bukhari rahimahullah berkata:

6519 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُقَاتِلٍ، أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ [بن المبارك]، أَخْبَرَنَا يُونُسُ [بن يزيد]، عَنِ الزُّهْرِيِّ، حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ المُسَيِّبِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: " يَقْبِضُ اللَّهُ الأَرْضَ، وَيَطْوِي السَّمَاءَ بِيَمِينِهِ، ثُمَّ يَقُولُ: أَنَا المَلِكُ، أَيْنَ مُلُوكُ الأَرْضِ؟!"

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muqatil, ia berkata: Telah mengabarkan kepada kami Abdullah [bin Al-Mubarak], ia berkata: Telah mengabarkan kepada kami Yunus [bin Yazid], dari Az-Zuhriy, ia berkata: Telah menceritakan kepadaku Said bin Al Musayyab, dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu, dari Nabi , beliau bersabda, "Allah menggenggam bumi dan melipat langit dengan tangan kanan-Nya seraya berfirman, 'Akulah Sang Raja, mana orang-orang yang mendakwakan dirinya sebagai raja-raja bumi?"

Penjelasan singkat dua hadits di atas:

1.      Biografi Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma.

Lihat: https://umar-arrahimy.blogspot.com/

2.      Biografi Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.

Lihat: Abu Hurairah dan keistimewaannya

3.      Allah subhanahu menggenggam bumi pada hari kiamat.

Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata;

جَاءَ حَبْرٌ مِنَ الأَحْبَارِ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ ﷺ فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ إِنَّا نَجِدُ: أَنَّ اللَّهَ يَجْعَلُ السَّمَوَاتِ عَلَى إِصْبَعٍ وَالأَرَضِينَ عَلَى إِصْبَعٍ، وَالشَّجَرَ عَلَى إِصْبَعٍ، وَالمَاءَ وَالثَّرَى عَلَى إِصْبَعٍ، وَسَائِرَ الخَلاَئِقِ عَلَى إِصْبَعٍ، فَيَقُولُ أَنَا المَلِكُ، فَضَحِكَ النَّبِيُّ ﷺ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ تَصْدِيقًا لِقَوْلِ الحَبْرِ، ثُمَّ قَرَأَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: {وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ، وَالأَرْضُ جَمِيعًا قَبْضَتُهُ يَوْمَ القِيَامَةِ، وَالسَّمَوَاتُ مَطْوِيَّاتٌ بِيَمِينِهِ، سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ} [الزمر: 67] [صحيح البخاري ومسلم]

Seorang rahib datang kepada Nabi lalu dia berkata; 'Ya Muhammad, Kami mendapatkan bahwa Allah ta'ala memegang langit, bumi, pohon-pohon, air, binatang-binatang, dan seluruh makhluk dengan jari-Nya seraya berkata; 'Akulah Raja (Penguasa)!' Maka Rasulullah pun tertawa hingga nampak gigi serinya sebagai pembenaran terhadap perkataan rahib tersebut. Kemudian beliau membaca ayat: {'Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan.'} [Az-Zumar: 67] [Shahih Bukhari dan Muslim]

4.      Allah ta'ala memiliki dua tangan.

Allah subhanahu wata'ala berfirman:

{وَقَالَتِ الْيَهُودُ يَدُ اللَّهِ مَغْلُولَةٌ غُلَّتْ أَيْدِيهِمْ وَلُعِنُوا بِمَا قَالُوا بَلْ يَدَاهُ مَبْسُوطَتَانِ يُنْفِقُ كَيْفَ يَشَاءُ} [المائدة: 64]

Dan orang-orang Yahudi berkata, “Tangan Allah terbelenggu.” Sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu, padahal kedua tangan Allah terbuka; Dia memberi rezeki sebagaimana Dia kehendaki. [Al-Ma'idah: 64]

5.      Tangan Allah tidak serupa dengan tangan makhluk.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ} [الشورى: 11]

Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat. [Asy-Syuraa: 11]

6.      Kedua tangan Allah ta'ala bersifat seperti tangan kanan.

Dari Abdullah bin 'Amru radhiallahu 'anhuma; Rasulullah bersabda:

«إِنَّ الْمُقْسِطِينَ عِنْدَ اللهِ عَلَى مَنَابِرَ مِنْ نُورٍ، عَنْ يَمِينِ الرَّحْمَنِ عَزَّ وَجَلَّ، وَكِلْتَا يَدَيْهِ يَمِينٌ، الَّذِينَ يَعْدِلُونَ فِي حُكْمِهِمْ وَأَهْلِيهِمْ وَمَا وَلُوا» [صحيح مسلم]

"Orang-orang yang berlaku adil berada di sisi Allah di atas mimbar (panggung) yang terbuat dari cahaya, di sebelah kanan Ar Rahman 'azza wajalla -sedangkan kedua tangan Allah adalah kanan semua-, yaitu orang-orang yang berlaku adil dalam hukum, adil dalam keluarga dan adil dalam melaksanakan tugas yang di bebankan kepada mereka." [Shahih Muslim]

Lihat: Kaedah nama dan sifat Allah

7.      Allah ta'ala manantang orang-orang yang pernah merasa berkuasa selama di dunia.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{يَوْمَ هُمْ بَارِزُونَ لَا يَخْفَى عَلَى اللَّهِ مِنْهُمْ شَيْءٌ لِمَنِ الْمُلْكُ الْيَوْمَ لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ} [غافر: 16]

(Yaitu) pada hari (ketika) mereka keluar (dari kubur); tidak sesuatu pun keadaan mereka yang tersembunyi di sisi Allah. (Lalu Allah berfirman), “Milik siapakah kerajaan pada hari ini?” Milik Allah Yang Maha Esa, Maha Mengalahkan. [Gafir: 16]

Lihat: Syarah Kitab Tauhid bab (67); Keagungan dan kekuasaan Allah ta’aalaa

C.     Hadits Abu Sa’id Al-Khudriy radhiyallahu ‘anhu.

Imam Bukhari rahimahullah berkata:

6520 - حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ، حَدَّثَنَا اللَّيْثُ، عَنْ خَالِدٍ [بن يزيد]، عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي هِلاَلٍ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الخُدْرِيِّ، قَالَ النَّبِيُّ ﷺ: «تَكُونُ الأَرْضُ يَوْمَ القِيَامَةِ خُبْزَةً وَاحِدَةً، يَتَكَفَّؤُهَا الجَبَّارُ بِيَدِهِ كَمَا يَكْفَأُ أَحَدُكُمْ خُبْزَتَهُ فِي السَّفَرِ، نُزُلًا لِأَهْلِ الجَنَّةِ» فَأَتَى رَجُلٌ مِنَ اليَهُودِ فَقَالَ: بَارَكَ الرَّحْمَنُ عَلَيْكَ يَا أَبَا القَاسِمِ، أَلاَ أُخْبِرُكَ بِنُزُلِ أَهْلِ الجَنَّةِ يَوْمَ القِيَامَةِ؟ قَالَ: «بَلَى» قَالَ: تَكُونُ الأَرْضُ خُبْزَةً وَاحِدَةً، كَمَا قَالَ النَّبِيُّ ﷺ، فَنَظَرَ النَّبِيُّ ﷺ إِلَيْنَا ثُمَّ ضَحِكَ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ، ثُمَّ قَالَ: أَلاَ أُخْبِرُكَ بِإِدَامِهِمْ؟ قَالَ: إِدَامُهُمْ بَالاَمٌ وَنُونٌ، قَالُوا: وَمَا هَذَا؟ قَالَ: ثَوْرٌ وَنُونٌ، يَأْكُلُ مِنْ زَائِدَةِ كَبِدِهِمَا سَبْعُونَ أَلْفًا.

Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Al-Laits, dari Khalid [bin Yazid], dari Sa'id bin Abu Hilal, dari Zaid bin Aslam, dari 'Atho' bin Yasar, dari Abu Sa'id Al-Khudriy, Rasulullah bersabda, "Pada hari kiamat bumi bagaikan sekeping roti, Allah Al-Jabbar memutar-mutarnya dengan tangan-Nya sebagaimana salah seorang diantara kalian bisa memutar-mutar rotinya dalam perjalanan, sebagai hidangan untuk penghuni surga." Selanjutnya ada seorang Yahudi dan berujar, 'Kiranya Allah Ar-Rahman memberkatimu wahai Abul Qasim, maukah kamu kuberitahu hidangan penghuni surga di hari kiamat nanti?' "Baik" Jawab Nabi. Lanjut si Yahudi, 'Bumi ketika itu bagaikan sekeping roti' sebagaimana disabdakan Nabi . Lantas Nabi memandang kami dan tertawa hingga terlihat gigi serinya, kemudian Nabi berujar, "Maukah kamu kuberitahu lauk penghuni surga?" Lanjut beliau, "Lauk mereka adalah sapi dan ikan paus." Mereka bertanya, 'Apa keistimewaan daging ini?' Nabi menjawab, "Sobekan hati ikan paus dan sapi itu, bisa disantap untuk tujuh puluh ribu orang."

Penjelasan singkat hadits ini:

1)      Biografi Abu Sa’id Al-Khudriy radhiyallahu ‘anhu.

Lihat: https://umar-arrahimy.blogspot.com/

2)      Rasulullah tertawa membenarkan apa yang dikatakan oleh Yahudi itu, dan beliau gembira ketika mereka menyampaikan kebenaran yang mereka miliki dan sesuai dengan apa yang dibawa oleh beliau .

3)      Boleh tertawa secukupnya.

4)      Apa yang disampaikan oleh Ahli Kitab, jika sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah maka kita membenarkannya, dan jika bertentangan maka kita mendustakaannya.

Namun jika tidak ada dalil yang membenarkan dan tidak pula ada yang mendustakannya maka kita mendiamkannya.

Abu Namlah Al-Anshariy radhiyallahu 'anhu berkata: Sesungguhnya tatkala dia duduk di samping Rasulullah , datanglah seorang laki-laki dari Yahudi, lalu berkata, "Wahai Muhammad, apakah jenazah ini bisa berbicara?" Rasulullah bersabda, "Allah yang lebih tahu," Orang Yahudi berkata, "Saya bersaksi, sesungguhnya itu berbicara, " Lalu Rasulullah bersabda:

" إِذَا حَدَّثَكُمْ أَهْلُ الْكِتَابِ فَلَا تُصَدِّقُوهُمْ وَلَا تُكَذِّبُوهُمْ، وَقُولُوا: آمَنَّا بِاللهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ، فَإِنْ كَانَ حَقًّا لَمْ تُكَذِّبُوهُمْ، وَإِنْ كَانَ بَاطِلًا لَمْ تُصَدِّقُوهُمْ " [مسند أحمد: إسناده حسن]

"Jika ada Ahli Kitab yang menceritakan kepada kalian, janganah kalian benarkan mereka, juga kalian dustakan mereka. Katakanlah, 'kami beriman kepada Allah, kitab-kitab-Nya dan para rasul-Nya. Jika memang itu benar, maka kalian tidak mendustakannya. Jika memang batil maka kalian tidak membenarkannya mereka." [Musnad Ahmad: Sanadnya hasan]

5)      Dalam perkara aqidah, semua Nabi dan Rasul ajarannya sama, yang berbeda hanya dalam perkara syari’at halal dan haram.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam besabda:

«الْأَنْبِيَاءُ إِخْوَةٌ لِعَلَّاتٍ، أُمَّهَاتُهُمْ شَتَّى وَدِينُهُمْ وَاحِدٌ»

"Para Nabi adalah bersaudara (dari keturunan) satu ayah dengan ibu yang berbeda, sedangkan agama mereka satu". [Shahih Bukhari dan Muslim]

Lihat: Kitab Iman bab 01; “Islam dibangun atas lima (rukun)”

6)      Makanan pertama penduduk surga.

Dari Abdullah bin Salam radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"وَأَمَّا أَوَّلُ طَعَامٍ يَأْكُلُهُ أَهْلُ الجَنَّةِ فَزِيَادَةُ كَبِدِ الحُوتِ" [صحيح البخاري]

"Adapun makanan pertama yang dimakan oleh penghuni surga adalah bagian tepi (atau daging yang menempel pada) hati ikan". [Shahih Bukhari]

Ø  Tsauban radhiyallahu 'anhu, budak Rasulullah bercerita:

كُنْتُ قَائِمًا عِنْدَ رَسُولِ اللهِ ﷺ فَجَاءَ حِبْرٌ مِنْ أَحْبَارِ الْيَهُودِ فَقَالَ: السَّلَامُ عَلَيْكَ يَا مُحَمَّدُ فَدَفَعْتُهُ دَفْعَةً كَادَ يُصْرَعُ مِنْهَا فَقَالَ: لِمَ تَدْفَعُنِي؟ فَقُلْتُ: أَلَا تَقُولُ يَا رَسُولَ اللهِ، فَقَالَ الْيَهُودِيُّ: إِنَّمَا نَدْعُوهُ بِاسْمِهِ الَّذِي سَمَّاهُ بِهِ أَهْلُهُ. فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: «إِنَّ اسْمِي مُحَمَّدٌ الَّذِي سَمَّانِي بِهِ أَهْلِي»، فَقَالَ الْيَهُودِيُّ: جِئْتُ أَسْأَلُكَ، فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللهِ ﷺ: «أَيَنْفَعُكَ شَيْءٌ إِنْ حَدَّثْتُكَ؟» قَالَ: أَسْمَعُ بِأُذُنَيَّ، فَنَكَتَ رَسُولُ اللهِ ﷺ بِعُودٍ مَعَهُ، فَقَالَ: «سَلْ» فَقَالَ الْيَهُودِيُّ: أَيْنَ يَكُونُ النَّاسُ يَوْمَ تُبَدَّلُ الْأَرْضُ غَيْرَ الْأَرْضِ وَالسَّمَاوَاتُ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: «هُمْ فِي الظُّلْمَةِ دُونَ الْجِسْرِ» قَالَ: فَمَنْ أَوَّلُ النَّاسِ إِجَازَةً؟ قَالَ: «فُقَرَاءُ الْمُهَاجِرِينَ» قَالَ الْيَهُودِيُّ: فَمَا تُحْفَتُهُمْ حِينَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ؟ قَالَ: «زِيَادَةُ كَبِدِ النُّونِ»، قَالَ: فَمَا غِذَاؤُهُمْ عَلَى إِثْرِهَا؟ قَالَ: «يُنْحَرُ لَهُمْ ثَوْرُ الْجَنَّةِ الَّذِي كَانَ يَأْكُلُ مِنْ أَطْرَافِهَا» قَالَ: فَمَا شَرَابُهُمْ عَلَيْهِ؟ قَالَ: «مِنْ عَيْنٍ فِيهَا تُسَمَّى سَلْسَبِيلًا» قَالَ: صَدَقْتَ. قَالَ: وَجِئْتُ أَسْأَلُكَ عَنْ شَيْءٍ لَا يَعْلَمُهُ أَحَدٌ مِنْ أَهْلِ الْأَرْضِ إِلَّا نَبِيٌّ أَوْ رَجُلٌ أَوْ رَجُلَانِ. قَالَ: «يَنْفَعُكَ إِنْ حَدَّثْتُكَ؟» قَالَ: أَسْمَعُ بِأُذُنَيَّ. قَالَ: جِئْتُ أَسْأَلُكَ عَنِ الْوَلَدِ؟ قَالَ: «مَاءُ الرَّجُلِ أَبْيَضُ، وَمَاءُ الْمَرْأَةِ أَصْفَرُ، فَإِذَا اجْتَمَعَا، فَعَلَا مَنِيُّ الرَّجُلِ مَنِيَّ الْمَرْأَةِ، أَذْكَرَا بِإِذْنِ اللهِ، وَإِذَا عَلَا مَنِيُّ الْمَرْأَةِ مَنِيَّ الرَّجُلِ، آنَثَا بِإِذْنِ اللهِ». قَالَ الْيَهُودِيُّ: لَقَدْ صَدَقْتَ، وَإِنَّكَ لَنَبِيٌّ، ثُمَّ انْصَرَفَ فَذَهَبَ. فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: «لَقَدْ سَأَلَنِي هَذَا عَنِ الَّذِي سَأَلَنِي عَنْهُ، وَمَا لِي عِلْمٌ بِشَيْءٍ مِنْهُ، حَتَّى أَتَانِيَ اللهُ بِهِ» [صحيح مسلم]

‘Aku pernah berdiri di dekat Rasulullah , tiba-tiba seorang rahib Yahudi datang dan berkata, 'Assalamu’alaika ya Muhammad.’ Akupun mendorongnya hingga dia hampir terjungkal. Dia bertanya, 'Kenapa kamu mendorongku?’ Aku menjawab, ‘Tidak bisakah kamu memanggilnya dengan panggilan ‘Rasulullah’?’ Rahib Yahudi menjawab, ‘Cukuplah kami memanggilnya dengan nama yang diberikan keluarganya.' Rasulullah bersabda; “Namaku ialah Muhammad yaitu nama yang diberikan keluargaku.” Yahudi berkata, 'Aku datang untuk bertanya beberapa pertanyaan kepadamu.' Rasulullah balik bertanya: “Adakah sesuatu yang bermanfaat bagimu jika aku berbicara denganmu.' Dia menjawab, ‘Aku akan mendengarkan dengan kedua telingaku ini.’ Rasulullah membuat garis-garis ke tanah dengan tongkat yang ada di tangan beliau seraya berkata, “Bertanyalah!” Yahudi berkata, '(Hari ketika bumi diganti dengan bumi dan langit yang lain…) (QS. Ibrahim 48), kala itu manusia berada di mana?’ Rasulullah menjawab, “Mereka berada dalam kegelapan sebelum shirath (jembatan).” Dia bertanya, 'Lalu siapakah orang yang paling pertama diizinkan menyeberangi jembatan itu?’ Beliau menjawab, “Orang-orang fakir dari kaum Muhajirin.” Yahudi itu bertanya lagi, 'Apa hidangan spesial bagi mereka ketika memasuki surga?’ Beliau menjawab, “Organ yang paling bagus dari hati ikan hiu.” Dia bertanya lagi, 'Setelah itu hidangan apa yang disuguhkan untuk mereka?’ Beliau menjawab, “Mereka disembelihkan sapi surga yang dimakan dari sisi-sisinya.” Dia bertanya lagi, 'Apa minuman mereka?’ Beliau menjawab, “Minuman yang diambil dari mata air yang bernama Salsabila.” Dia berkata, 'Kamu benar, aku juga datang untuk mengajukan beberapa pertanyaan yang jawabannya tidak diketahui seorang pun di muka bumi ini kecuali seorang Nabi atau seorang atau dua orang saja.’ Beliau bersabda, “Apakah akan memberikan manfaat kepadamu jika aku menjawabnya?” Dia menjawab, ‘Aku akan mendengarkannya dengan kedua telingaku.’ Dia berkata, 'Aku datang untuk bertanya soal anak.’ Beliau menjawab, “Air mani seorang lelaki berwarna putih dan air mani seorang wanita berwarna kuning, jika keduanya menyatu dan air mani laki-laki lebih dominan atas air mani wanita, maka janin itu akan berkelamin laki-laki dengan izin Allah. Namun jika air mani wanita lebih dominan atas air mani laki-laki maka janin itu akan berkelamin wanita dengan izin Allah.” Yahudi itu berkata, 'Kamu benar, dan kamu memang benar-benar seorang Nabi.’ Orang Yahudi itupun beranjak pergi. Setelah itu Rasulullah bersabda, “Sungguh aku pernah ditanya seseorang tentang pertanyaan yang sama, dan aku sama sekali tidak tahu jawabannya sampai Allah memberitahukannya kepadaku.” [Shahih Muslim]

7)      Semua nama-nama yang di sebutkan ada dalam surga, hakikatnya tidak sama dengan apa yang ada di dunia.

Dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu dari Rasulullah beliau bersabda, Allah tabaraka wa ta'ala berfirman:

"أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالِحِينَ، مَا لاَ عَيْنٌ رَأَتْ، وَلاَ أُذُنٌ سَمِعَتْ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ"

'Aku telah menyiapkan bagi hamba-hamba-Ku yang shalih sesuatu yang belum pernah dilihat mata, belum pernah didengar telinga dan tidak pernah terlintas dibenak manusia.'

Abu Hurairah berkata; Jika kalian mau, bacalah ayat:

{فَلاَ تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ} [السجدة: 17] [صحيح البخاري ومسلم]

{Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan} [As-Sajdah: 17] [Shahih Bukhari dan Muslim]

Ø  Ibnu 'Abbas radhiallahu'anhuma berkata:

«لَيْسَ فِي الْجَنَّةِ مِمَّا فِي الدُّنْيَا إِلَّا الْأَسْمَاءُ» [الزهد لهناد بن السري]

"  Tidak ada sesuatu dalam surga yang ada di dunia kecuali nama saja". [Az-Zuhd karya Hannad]

D.    Hadits Sahl bin Sa’ad As-Sa’idiy radhiyallahu ‘anhuma.

Imam Bukhari rahimahullah berkata:

6521 - حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ، أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ [بن أبي كثير]، قَالَ: حَدَّثَنِي أَبُو حَازِمٍ [سلمة بن دينار]، قَالَ: سَمِعْتُ سَهْلَ بْنَ سَعْدٍ، قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ ﷺ يَقُولُ: «يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ القِيَامَةِ عَلَى أَرْضٍ بَيْضَاءَ عَفْرَاءَ، كَقُرْصَةِ نَقِيٍّ» قَالَ سَهْلٌ أَوْ غَيْرُهُ: «لَيْسَ فِيهَا مَعْلَمٌ لِأَحَدٍ»

Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu Maryam, ia berkata: Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ja'far [bin Abi Katsir], ia berkata: Telah menceritakan kepadaku Abu Hazim [Salamah bin Dinar], ia mengatakan: Aku mendengar Sahal bin Sa'd mengatakan: Aku mendengar Nabi bersabda, "Pada hari kiamat manusia dikumpulkan di atas tanah putih cemerlang bagaikan roti yang bersih." Kata Sahl, atau selainya: “Di sana tak ada satu tanda pun bagi seseorang”.

Penjelasan singkat hadits ini:

1.      Biografi Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhuma.

Lihat: https://umar-arrahimy.blogspot.com/

2.      Bumi diratakan pada hari kiamat.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{إِذَا السَّمَاءُ انْشَقَّتْ (1) وَأَذِنَتْ لِرَبِّهَا وَحُقَّتْ (2) وَإِذَا الْأَرْضُ مُدَّتْ (3) وَأَلْقَتْ مَا فِيهَا وَتَخَلَّتْ} [الانشقاق: 1 - 4]

Apabila langit terbelah, dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya patuh, dan apabila bumi diratakan, dan memuntahkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong. [Al-Insyiqaq: 1-4]

Wallahu a’lam!

Lihat juga: Kitab Ar-Riqaq, bab 43; Tiupan sangkakala

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...