بسم الله الرحمن الرحيم
Perintah mengkomsumsi/memakai yang halal dan yang baik.
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{يَا
أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا} [البقرة: 168]
Hai
sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi. [Al-Baqarah:168]
Bahaya memakan harta yang
haram.
Dari Ka'b
bin 'Ujrah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«يَا كَعْبَ بْنَ عُجْرَةَ، إِنَّهُ لَا
يَرْبُو لَحْمٌ نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ إِلَّا كَانَتِ النَّارُ أَوْلَى بِهِ» [سنن الترمذي: صحيح]
"Wahai Ka'b bin 'Ujrah, sesungguhnya tidak
berkembang suatu jasad yang tumbuh dari yang haram kecuali neraka lebih pantas
untuknya". [Sunan Tirmidziy: Sahih]
Lihat: Puasa melatih untuk menjauhi harta haram
Ketika manusia tidak peduli
halal atau haram.
Dari Abu
Hurairah radhiallahu 'anhu; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
«لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَا
يُبَالِي الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ الْمَالَ أَمِنْ حَلَالٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ»
"Sungguh pasti akan datang suatu jaman pada
manusia yang ketika itu seseorang tidak peduli lagi dengan cara apa ia
mendapatkan harta, apakah dari yang halal ataukah haram". [Shahih Bukhari]
Kondisi dunia bisnis di akhir
zaman.
'Amr bin Taghlib radhiallahu
'anhu berkata, Rasulullah ﷺ bersabda:
" إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يَفْشُوَ الْمَالُ
وَيَكْثُرَ، وَتَفْشُوَ التِّجَارَةُ، وَيَظْهَرَ الْعِلْمُ، وَيَبِيعَ الرَّجُلُ
الْبَيْعَ فَيَقُولَ: لَا حَتَّى أَسْتَأْمِرَ تَاجِرَ بَنِي فُلَانٍ، وَيُلْتَمَسَ
فِي الْحَيِّ الْعَظِيمِ الْكَاتِبُ فَلَا يُوجَدُ " [سنن النسائي: صحيح]
"Sesungguhnya
diantara tanda-tanda hari kiamat adalah semakin banyaknya harta dan menyebarnya
perdagangan, munculnya pengetahuan, seseorang menjual barang dan berkata,
jangan engkau jual hingga aku meminta pertimbangan penjual dari Bani Fulan dan
dicari seorang penulis yang adal disuatu kampung yang besar namun tidak
ditemukan." [Sunan An-Nasa’iy: Shahih]
Ø Dari Abdurrahman bin Syibl Al-Anshariy radhiallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«إِنَّ التُّجَّارَ هُمُ الْفُجَّارُ» قَالَ: رَجُلٌ يَا نَبِيَّ
اللَّهِ أَلَمْ يُحِلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ؟ قَالَ: «إِنَّهُمْ يَقُولُونَ
فَيَكْذِبُونَ، وَيَحْلِفُونَ وَيَأْثَمُونَ» [مسند أحمد: صحيح]
"Para pedagang itu orang-orang yang
berbuat dosa." Ada seorang bertanya, Wahai Nabiyullah, bukankah Allah telah
menghalalkan juAl beli? Beliau bersabda, "Mereka suka berkata dusta,
bersumpah dan berbuat dosa." [Musnad Ahmad: Shahih]
Ø
Hudzaifah -radhiallahu
'anhu- mengatakan: Rasulullah ﷺ
bersabda;
" يَنَامُ الرَّجُلُ النَّوْمَةَ، فَتُقْبَضُ الأَمَانَةُ مِنْ
قَلْبِهِ، فَيَظَلُّ أَثَرُهَا مِثْلَ أَثَرِ الوَكْتِ، ثُمَّ يَنَامُ النَّوْمَةَ
فَتُقْبَضُ فَيَبْقَى أَثَرُهَا مِثْلَ المَجْلِ، كَجَمْرٍ دَحْرَجْتَهُ عَلَى رِجْلِكَ
فَنَفِطَ، فَتَرَاهُ مُنْتَبِرًا وَلَيْسَ فِيهِ شَيْءٌ، فَيُصْبِحُ النَّاسُ يَتَبَايَعُونَ،
فَلاَ يَكَادُ أَحَدٌ يُؤَدِّي الأَمَانَةَ، فَيُقَالُ: إِنَّ فِي بَنِي فُلاَنٍ رَجُلًا
أَمِينًا، وَيُقَالُ لِلرَّجُلِ: مَا أَعْقَلَهُ وَمَا أَظْرَفَهُ وَمَا أَجْلَدَهُ،
وَمَا فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةِ خَرْدَلٍ مِنْ إِيمَانٍ "
"seseorang tertidur
nyenyak kemudian amanat dicerabut dari hatinya, dan masih ada bekasnya seperti
bekas yang kecil, kemudian dia tidur lagi dan amanat dicerabut darinya sehingga
bekasnya seperti kutu di tangan, sepeti bara yang kau gelindingkan di kakimu sehingga
ia memar (beram-beram), maka engkau melihatnya beram-beram (memar) padahal
sebenarnya tidak terjadi apa-apa, dan manusia secara beruntun melakukan baiat
dan nyaris tak seorang pun menunaikan amanat dengan baik, dan ada berita bahwa
di bani fulan ada seseorang yang dapat di percaya, kemudian dikatakan kepada
tersebut; 'alangkah cerdasnya dia, alangkah bijaknya dia, alangkah pemberaninya
dia, ' padahal tidak ada seberat biji gandum pun iman di dalam hatinya"
Haudzaifah
berkata:
"وَلَقَدْ
أَتَى عَلَيَّ زَمَانٌ وَمَا أُبَالِي أَيَّكُمْ بَايَعْتُ، لَئِنْ كَانَ
مُسْلِمًا رَدَّهُ عَلَيَّ الإِسْلاَمُ، وَإِنْ كَانَ نَصْرَانِيًّا رَدَّهُ
عَلَيَّ سَاعِيهِ، فَأَمَّا اليَوْمَ: فَمَا كُنْتُ أُبَايِعُ إِلَّا فُلاَنًا
وَفُلاَنًا"
“Pernah
datang suatu masa kepadaku yang ketika itu aku tak peduli siapa diantara kalian
yang aku temanu jual beli, kalaulah ia muslim, maka keIslamannya akan
mengembalikannya kepadaku, dan kalaulah nasrani, penarik pajaknya akan
mengembalikannya kepadaku, namun hari ini aku tidak berbisnis selain dengan
fulan dan fulan." [Shahih Bukhari dan Muslim]
Pasar adalah tempat yang
paling dibenci Allah karena banyak kedustaan di dalamnya.
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
«أَحَبُّ
الْبِلَادِ إِلَى اللهِ مَسَاجِدُهَا، وَأَبْغَضُ الْبِلَادِ إِلَى اللهِ
أَسْوَاقُهَا» [صحيح مسلم]
"Tempat yang paling dicintai oleh Allah adalah
mesjid, dan tempat yang paling dibenci Allah adalah pasar." [Sahih Muslim]
Lihat: PASAR, tempat yang paling dibenci Allah
Nasehat untuk para pebisnis.
Muhammad
bin Sirin (110 H) rahimahullah
berkata:
«كَانَ مِمَّا يُقَالُ لِلرَّجُلِ إِذَا
أَرَادَ أَنْ يُسَافِرَ فِي التِّجَارَةِ: "اتَّقِ اللَّهَ، وَاطْلُبْ مَا قدّر
لك مِنَ الْحَلالِ؛ فَإِنَّكَ إِنْ طَلَبْتَهُ مِنْ غَيْرِ ذَلِكَ، لَمْ تُصِبْ
أَكْثَرَ مِمَّا قُدِّرَ لَكَ» [الورع للإمام أحمد]
"Salah satu yang disampaikan kepada
seseorang yang akan bepergian dalam perdagangan: Bertakwalah kepada Allah dan
carilah karunia yang telah ditakdirkan untukmu pada yang halal, karena jika
kamu mencarinya pada selain itu (yang haram) maka kamu tidak akan mendapatkan
lebih banyak dari yang telah ditakdirkan untukmu". [Al-Wara' karya Imam
Ahmad]
Ø Dari Jabir bin Abdillah
radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah ﷺ
bersabda:
«أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللَّهَ
وَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ فَإِنَّ نَفْسًا لَنْ تَمُوتَ حَتَّى تَسْتَوْفِيَ
رِزْقَهَا وَإِنْ أَبْطَأَ عَنْهَا فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ
خُذُوا مَا حَلَّ وَدَعُوا مَا حَرُمَ» [سنن ابن ماجه:
صححه الألباني]
"Wahai manusia .. bertakwalah kalian kepada
Allah dan perbaikilah dalam berusaha, karena sesungguhnya seseorang tidak akan
mati sampai semua rezkinya tercapai sekalipun datangnya lambat, maka
bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah dalam berusaha, ambillah yang halal
dan tinggalkan yang haram". [Sunan Ibnu Majah: Sahih]
Ø Dalam riwayat lain, dari Abu
Umamah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ
bersabda:
«وَلَا يَحْمِلَنَّ أَحَدَكُمُ اسْتِبْطَاءُ
الرِّزْقِ أَنْ يَطْلُبَهُ بِمَعْصِيَةٍ فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُنَالُ مَا عِنْدَهُ
إِلَّا بِطَاعَتِهِ» [حلية الأولياء لأبي نعيم: صححه الألباني]
"
... dan janganlah kelambatan datangnya
rezki membuat seseorang dari kalian mencarinya dengan cara maksiat, karena
sesungguhnya Allah tidak bisa dicapai apa yang Ia miliki kecuali dengan cara
taat kepada-Nya". [Hilyah Auliya' karya Abu Nu'aim: Sahih]
Pentingnya kejujuran dalam
berbisnis.
Hakim
bin Hizam radhiallahu 'anhu
berkata; Rasulullah ﷺ
bersabda:
" البَيِّعَانِ بِالخِيَارِ مَا لَمْ
يَتَفَرَّقَا، - أَوْ قَالَ: حَتَّى يَتَفَرَّقَا - فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا
بُورِكَ لَهُمَا فِي بَيْعِهِمَا، وَإِنْ كَتَمَا وَكَذَبَا مُحِقَتْ بَرَكَةُ
بَيْعِهِمَا " [صحيح البخاري ومسلم]
"Dua orang yang melakukan jual beli boleh
melakukan khiyar (pilihan untuk melangsungkan atau membatalkan jual beli)
selama keduanya belum berpisah", atau sabda Beliau: "hingga keduanya
berpisah. Jika keduanya jujur dan menampakkan dagangannya maka keduanya
diberkahi dalam jual belinya dan bila menyembunyikan dan berdusta maka akan
dimusnahkan keberkahan jual belinya". [Shahih Bukhari dan Muslim]
Lihat: Hadits Ibnu Mas’ud; Jujurlah jangan berdusta
Keutamaan pebisnis yang jujur.
Dari Abu
Sa'id radhiyallahu 'anhu; Nabi ﷺ
bersabda:
«التَّاجِرُ الصَّدُوقُ الأَمِينُ مَعَ
النَّبِيِّينَ، وَالصِّدِّيقِينَ، وَالشُّهَدَاءِ» [سنن الترمذي: حسنه الألباني]
"Seorang pedagang yang jujur dan dipercaya akan
bersama dengan para Nabi, shiddiqun dan para syuhada`." [Sunan Tirmidziy:
Hasan]
Lihat: Kuingin bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di surga
Ancaman bagi pebisnis yang curang.
Diantaranya:
a)
Dibenci
oleh Allah ta’aalaa.
Dari Abu
Dzar radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
«ثَلَاثَةٌ يَشْنَؤُهُمُ اللَّهُ: التَّاجِرُ
الْحَلَّافُ، وَالْبَخِيلُ الْمَنَّانُ، وَالْفَقِيرُ الْمُخْتَالُ» [مسند أحمد: صحيح]
"Ada tiga orang dibenci oleh Allah: Pedagang
yang suka mengobral sumpah (palsu), orang yang bakhil yang suka menyebut-nyebut
pemberian dan orang fakir yang sombong." [Musnad Ahmad: Shahih]
b)
Dibenci
oleh Rasulullah ﷺ.
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu 'anhu:
أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ مَرَّ عَلَى صُبْرَةِ
طَعَامٍ فَأَدْخَلَ يَدَهُ فِيهَا، فَنَالَتْ أَصَابِعُهُ بَلَلًا فَقَالَ: «مَا
هَذَا يَا صَاحِبَ الطَّعَامِ؟» قَالَ أَصَابَتْهُ السَّمَاءُ يَا رَسُولَ اللهِ،
قَالَ: «أَفَلَا جَعَلْتَهُ فَوْقَ الطَّعَامِ كَيْ يَرَاهُ النَّاسُ، مَنْ غَشَّ
فَلَيْسَ مِنِّي» [صحيح مسلم]
Bahwa Rasulullah ﷺ melewati setumpuk makanan, lalu
beliau memasukkan tangannya ke dalamnya, kemudian tangan beliau menyentuh
sesuatu yang basah, maka beliau pun bertanya: "Apa ini wahai pemilik
makanan?" Sang pemiliknya menjawab, "Makanan tersebut terkena
air hujan wahai Rasulullah." Beliau bersabda:
"Mengapa kamu tidak meletakkannya di bagian atas makanan agar manusia
dapat melihatnya. Barangsiapa menipu maka dia bukan dari golongan kami."
[Shahih Muslim]
c) Dibangkitkan
dalam keadaan buruk.
Dari Rifa'ah bin Rafi’ Al-Anshariy radhiyallahu 'anhu;
أَنَّهُ خَرَجَ مَعَ النَّبِيِّ ﷺ
إِلَى المُصَلَّى، فَرَأَى النَّاسَ يَتَبَايَعُونَ، فَقَالَ: «يَا مَعْشَرَ
التُّجَّارِ»، فَاسْتَجَابُوا لِرَسُولِ اللَّهِ ﷺ، وَرَفَعُوا أَعْنَاقَهُمْ
وَأَبْصَارَهُمْ إِلَيْهِ، فَقَالَ: «إِنَّ التُّجَّارَ يُبْعَثُونَ يَوْمَ
القِيَامَةِ فُجَّارًا، إِلَّا مَنْ اتَّقَى اللَّهَ، وَبَرَّ، وَصَدَقَ» [سنن الترمذي: صحيح]
Bahwa ia pernah keluar bersama Nabi ﷺ menuju tempat salat, lalu beliau melihat
orang-orang melakukan transaksi jual beli, beliau pun bersabda, "Wahai
para pedagang." Lalu mereka menyambut seruan Rasulullah ﷺ dan mengangkat leher dan pandangan mereka kepada beliau, lalu
beliau bersabda, "Sesungguhnya para pedagang akan dibangkitkan pada hari
kiamat sebagai orang-orang yang berdosa kecuali yang bertakwa kepada Allah,
berbuat baik serta jujur." [Sunan Tirmidziy: Shahih]
Perintah bersedekah bagi pebisnis.
Qais bin Abu Gharazah radhiyallahu 'anhu berkata:
كُنَّا نُسَمَّى السَّمَاسِرَةَ،
فَأَتَانَا رَسُولُ اللَّهِ ﷺ وَنَحْنُ نَبِيعُ، فَسَمَّانَا بِاسْمٍ هُوَ خَيْرٌ
مِنَ اسْمِنَا فَقَالَ: «يَا مَعْشَرَ التُّجَّارِ، إِنَّ هَذَا الْبَيْعَ
يَحْضُرُهُ الْحَلِفُ وَالْكَذِبُ، فَشُوبُوا بَيْعَكُمْ بِالصَّدَقَةِ» [سنن النسائي: صحيح]
"Kami dahulu dipanggil dengan sebutan
samasirah (para calo), kemudian Rasulullah ﷺ
datang kepada kami dan kami sedang berjualan, maka beliau pun menamakan kami
dengan nama yang lebih baik daripada nama kami. Beliau bersabda, "Wahai
para pedagang, sesungguhnya perdagangan ini dihadiri oleh orang yang bersumpah
dan pendusta maka campurlah perdagangan kalian dengan sedekah." [Sunan An-Nasa’iy:
Shahih]
Lihat: Keutamaan zakat, infaq, dan sedekah
Wallahu a’lam!
Lihat juga: Hadits Abu Hurairah; Jika amanah sudah dilalaikan - Jaga puasamu dengan menjaga ucapanmu - Hadits Abu Sa’id; Pesan seluruh tubuh kepada lidah - Jujur dalam berda’wah kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...