Jumat, 05 Desember 2025

Perumpamaan kenikmatan dunia (Tafsir ayat 20 surah Al-Hadiid)

بسم الله الرحمن الرحيم

Allah subhanahu wa ta’aalaa berfirman:

{اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ} [الحديد: 20]

{Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia Ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; Kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia Ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu}. [Al-Hadiid: 20]

Lihat: Kitab Ar-Riqaq, bab 02; Perumpamaan dunia di akhirat

Penjelasan singkat ayat ini:

1.      Allah subhanahu wata’aalaa mengawali ayat ini dengan perintah untuk berilmu, menunjukkan keutamaan ilmu.

Karena dengan ilmu, seseorang tidak akan dilalaikan dengan kenikmatan dunia. Allah -subhanahu wata'ala- berfirman:

{فَخَرَجَ عَلَى قَوْمِهِ فِي زِينَتِهِ قَالَ الَّذِينَ يُرِيدُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا يَا لَيْتَ لَنَا مِثْلَ مَا أُوتِيَ قَارُونُ إِنَّهُ لَذُو حَظٍّ عَظِيمٍ (79) وَقَالَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَيْلَكُمْ ثَوَابُ اللَّهِ خَيْرٌ لِمَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا وَلَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الصَّابِرُونَ} [القصص: 79-80]

Maka keluarlah Karun kepada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia: "Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Karun; Sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar". Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: "Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh orang- orang yang sabar". [Al-Qashash: 79-80]

Lihat: Keutamaan ilmu dan ulama

2.      Ilmu yang paling utama adalah ilmu tentang akhirat.

Allah -subhanahu wata'ala- berfirman:

{يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِّنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الْآخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ} [الروم : 7]

Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai. [Ar-Ruum: 7]

3.      Kehidupan dunia Ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan.

Allah -subhanahu wata'ala- berfirman:

{وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلَا تَعْقِلُونَ} [الأنعام: 32]

Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya? [Al-An'aam:32]

{وَمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ} [العنكبوت: 64]

Dan tiadalah kehidupan dunia Ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. [Al-'Ankabuut:64]

4.      Bermain dan bersenda-gurau dibolehkan selama tidak melalaikan dari ibadah.

Dari 'Uqbah bin Amir Al-Juhaniy radhiyallahu 'anhu : Rasulullah bersabda:

"كُلّ شَيْءٍ يَلْهُو بِهِ الرَّجُلُ بَاطِلٌ، إِلَّا رَمْيَةَ الرَّجُلِ بِقَوْسِهِ، وَتَأْدِيبَهُ فَرَسَهُ، وَمُلَاعَبَتَهُ امْرَأَتَهُ، فَإِنَّهُنَّ مِنَ الْحَقِّ" [مسند أحمد: حسن لغيره]

"Semua hal yang digunakan seorang laki-laki untuk bersenang-senang adalah sia-sia, kecuali memanah dengan busurnya, melatih kudanya, dan bercanda dengan istrinya, karena semuanya itu termasuk kebenaran (hal yang bermanfaat)." [Musnad Ahmad: Hasan ligairihi]

Ø  Dari Abu Rib’i Handzalah bin Ar-Rabi’ Al-Usayyidiy Al-Katib radhiyallahu 'anhu berkata:

لَقِيَنِي أَبُو بَكْرٍ، فَقَالَ: كَيْفَ أَنْتَ؟ يَا حَنْظَلَةُ قَالَ: قُلْتُ: نَافَقَ حَنْظَلَةُ، قَالَ: سُبْحَانَ اللهِ مَا تَقُولُ؟ قَالَ: قُلْتُ: نَكُونُ عِنْدَ رَسُولِ اللهِ ﷺ، يُذَكِّرُنَا بِالنَّارِ وَالْجَنَّةِ، حَتَّى كَأَنَّا رَأْيُ عَيْنٍ، فَإِذَا خَرَجْنَا مِنْ عِنْدِ رَسُولِ اللهِ ﷺ، عَافَسْنَا الْأَزْوَاجَ وَالْأَوْلَادَ وَالضَّيْعَاتِ، فَنَسِينَا كَثِيرًا، قَالَ أَبُو بَكْرٍ: فَوَاللهِ إِنَّا لَنَلْقَى مِثْلَ هَذَا، فَانْطَلَقْتُ أَنَا وَأَبُو بَكْرٍ، حَتَّى دَخَلْنَا عَلَى رَسُولِ اللهِ ﷺ، قُلْتُ: نَافَقَ حَنْظَلَةُ، يَا رَسُولَ اللهِ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ "وَمَا ذَاكَ؟" قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ نَكُونُ عِنْدَكَ، تُذَكِّرُنَا بِالنَّارِ وَالْجَنَّةِ، حَتَّى كَأَنَّا رَأْيُ عَيْنٍ، فَإِذَا خَرَجْنَا مِنْ عِنْدِكَ، عَافَسْنَا الْأَزْوَاجَ وَالْأَوْلَادَ وَالضَّيْعَاتِ، نَسِينَا كَثِيرًا فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ "وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، إِنْ لَوْ تَدُومُونَ عَلَى مَا تَكُونُونَ عِنْدِي، وَفِي الذِّكْرِ، لَصَافَحَتْكُمُ الْمَلَائِكَةُ عَلَى فُرُشِكُمْ وَفِي طُرُقِكُمْ، وَلَكِنْ يَا حَنْظَلَةُ، سَاعَةً وَسَاعَةً" ثَلَاثَ مَرَّاتٍ [صحيح مسلم]

Abu Bakr -radhiyallahu 'anhu- menemuiku dan bertanya: Bagaimana kabarmu, wahai Handzalah? Aku menjawab: Handzalah telah menjadi munafiq. Abu Bakr berkata: Subhanallah, apa yang engkau katakan? Handzalah menjawab: Ketika kami berada di sisi Rasulullah ﷺ  beliau mengingatkan kami tentang neraka dan surga sampai seolah-olah kami melihatnya dengan mata secara langsung, lalu ketika kami keluar dari sisi Rasulullah , kami dilalaikan oleh istri, anak-anak, dan harta benda, dan kami banyak melupakan. Abu Bakr berkata: Demi Allah, sungguh kami juga merasakan hal seperti itu. Handzalah berkata: Lalu aku dan Abu Bakr pergi sampai kami menemui Rasulullah , aku berkata: Handzalah telah mejadi munafiq, wahai Rasulullah! Rasulllah berkata: Kenapa demikian? Handzalah menjawab: Ketika kami berada di sisimu engkau mengingatkan kami tentang neraka dan surga sampai seolah-olah kami melihatnya dengan mata secara langsung, lalu ketika kami keluar dari sisimu, kami dilalaikan oleh istri, anak-anak, dan harta benda, dan kami banyak melupakan. Maka Rasulullah ﷺ  bersabda: "Demi Yang jiwaku ditangan-Nya, jika kalian senantiasa demikian sebagaimana ketika kalian di sisiku dan dalam dzikir, maka sungguh Malaikat akan senantiasa menemani kalian ketika kalian berada di ranjang kalian dan di jalan-jalan kalian. Akan tetapi wahai Handzalah, sesaat (dalam beribadah) dan sesaat (dalam hal yang hukumnya boleh)." Beliau mengucapkannya tiga kali. [Shahih Muslim]

Lihat: Hadits Handzalah: “Sesaat dan sesaat” (moderasi beragama)

5.      Dunia adalah perhiasan.

Allah -subhanahu wata'ala- berfirman:

{إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْأَرْضِ زِينَةً لَهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا} [الكهف: 7]

Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya. [Al-Kahf:7]

{الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَلًا} [الكهف: 46]

Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan. [Al-Kahfi:46]

6.      Perhiasan dunia hakikatnya untuk orang beriman karena selalu bersyukur.

Allah -subhanahu wata'ala- berfirman:

{يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ (31) قُلْ مَنْ حَرَّمَ زِينَةَ اللَّهِ الَّتِي أَخْرَجَ لِعِبَادِهِ وَالطَّيِّبَاتِ مِنَ الرِّزْقِ ۚ  قُلْ هِيَ لِلَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا خَالِصَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ كَذَٰلِكَ نُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ} [الأعراف : 31-32]

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezeki yang baik?" Katakanlah: "Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat". Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui. [Al-A'raaf: 31-32]

7.      Bahaya sifat sombong.

Allah -subhanahu wata'ala- berfirman:

{إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا} [النساء: 36]

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri. [An-Nisaa': 36]

Ø  Dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu; Nabi bersabda:

"لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ، قَالَ رَجُلٌ: إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا، وَنَعْلُهُ حَسَنَةً؟ قَالَ: إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ، الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ"

“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi dari kesombongan." Seorang laki-laki bertanya, "Sesungguhnya laki-laki menyukai baju dan sandalnya bagus (apakah ini termasuk kesombongan)?" Beliau menjawab: "Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia." [Shahih Muslim]

Lihat: Cela sifat sombong

8.      Orang kafir selalu membanggakan dunianya.

Allah subhanahu wata'ala berfirman:

{وَكَانَ لَهُ ثَمَرٌ فَقَالَ لِصَاحِبِهِ وَهُوَ يُحَاوِرُهُ أَنَا أَكْثَرُ مِنْكَ مَالًا وَأَعَزُّ نَفَرًا} [الكهف: 34]

Dan dia (yang kafir) memiliki kekayaan besar, maka dia berkata kepada kawannya (yang beriman) ketika bercakap-cakap dengan dia, "Hartaku lebih banyak daripada hartamu dan pengikutku lebih kuat." [Al-Kahf: 34]

9.      Bahaya berbangga-bangga dengan banyaknya harta dan anak.

Allah subhanahu wata'ala berfirman:

{أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ (1) حَتَّىٰ زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ} [التكاثر: 1-2]

Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. [At-Takatsur: 1-2]

Ø  Dari Abu Hurairah radhiyallahul 'anhu; Rasulullah ﷺ  bersabda:

"مَنْ سَعَى عَلَى وَالِدَيْهِ فَفِي سَبِيلِ اللَّهِ، وَمَنْ سَعَى عَلَى عِيَالِهِ فَفِي سَبِيلِ اللَّهِ، وَمَنْ سَعَى مُكَاثِرًا فَفِي سَبِيلِ الطَّاغُوتِ" [المعجم الأوسط: حسنه الألباني]

"Barangsiapa yang mencari nafkah untuk kedua orang tuanya maka ia berada di jalan Allah, barangsiapa yang mencari nafkah untuk keluarganya (istri dan anak) maka ia berada di jalan Allah, dan barangsiapa yang mencari nafkah untuk memperbanyak harta maka ia berada di jalan setan dan sekutunya". [Al-Mu'jam Al-Ausath: Hasan]

10.  Boleh punya banyak harta tapi jangan sampai melalaikan.

Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhu berkata:

بَعَثَ إِلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ فَقَالَ: «خُذْ عَلَيْكَ ثِيَابَكَ وَسِلَاحَكَ، ثُمَّ ائْتِنِي» فَأَتَيْتُهُ وَهُوَ يَتَوَضَّأُ، فَصَعَّدَ فِيَّ النَّظَرَ ثُمَّ طَأْطَأَهُ، فَقَالَ:  «إِنِّي أُرِيدُ أَنْ أَبْعَثَكَ عَلَى جَيْشٍ فَيُسَلِّمَكَ اللَّهُ وَيُغْنِمَكَ، وَأَزْعبُ لَكَ مِنَ الْمَالِ رَغْبَةً صَالِحَةً». قَالَ: فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَا أَسْلَمْتُ مِنْ أَجْلِ الْمَالِ، وَلَكِنِّي أَسْلَمْتُ زَعْبَةً فِي الْإِسْلَامِ، وَأَنْ أَكُونَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ. فَقَالَ: «يَا عَمْرُو، نِعْمًا بِالْمَالِ الصَّالِحُ لِلرَّجُلِ الصَّالِحِ» [مسند أحمد: صحيح]

Rasulullah  mengutus seseorang kepadaku dan bersabda: “Pakailah pakaian dan senjatamu, kemudian temui aku!” Maka aku menemui beliau saat beliau berwudhu, kemudian memandangiku dengan seksama kemudian menganggukkan kepala dan bersabda: “Sesungguhnya aku ingin mengutusmu dalam pasukan perang maka Allah akan menyelamatkanmu dan memberimu harta rampasan perang, dan aku memberikanmu harta dengan niat yang baik” ‘Amr berkata: Wahai Rasulullah, aku tidak masuk Islam karena ingin harta, akan tetapi aku masuk Islam karena mencintai Islam, dan berharap bisa bersama Rasulullah ! Maka Rasulullah  bersabda: “Wahai ‘Amr, sebaik-baik harta adalah untuk orang yang baik (shalih)”. [Musnad Ahmad: Shahih]

Lihat: Harta yang baik untuk hamba yang baik

11.  Anjuran memperbanyak anak.

Ma'qil bin Yasar radhiyallahu 'anhu berkata: Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah  dan bertanya: Sesungguhnya aku mendapati seorang wanita yang punya garis keturunan dan kecantikan akan tetapi ia tidak bisa melahirkan, apakah boleh aku menikahinya?

Rasulullah menjawab: "Jangan".

Kemudian ia datang lagi kedua kalinya, dan Rasulullah melarangnnya.

Kemudian ia datang lagi ketiga kalinya, dan Rasulullah melarangnnya.

Kemudian Rasulullah bersabda:

"تَزَوَّجُوا الْوَدُودَ الْوَلُودَ فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمُ الْأُمَمَ" [سنن أبي داود: صحيح]

"Nikahilah wanita yang penuh kasih sayang dan bisa banyak melahirkan, karena sesungguhnya aku membanggakan jumlah kalian yang banyak dari umat-umat yang lain". [Sunan Abu Daud: Sahih]

Lihat: Anak adalah anugrah dari Allah

12.  Kenikmatan dunia hanya sesaat.

Allah subhanahu wata'ala berfirman:

{وَاضْرِبْ لَهُمْ مَثَلَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا كَمَاءٍ أَنْزَلْنَاهُ مِنَ السَّمَاءِ فَاخْتَلَطَ بِهِ نَبَاتُ الْأَرْضِ فَأَصْبَحَ هَشِيمًا تَذْرُوهُ الرِّيَاحُ وَكَانَ اللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ مُقْتَدِرًا} [الكهف: 45]

Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan yang kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu. [Al-Kahf:45]

13.  Allah ‘azza wajalla memperumpamakan kenikmatan dunia seperti hujan, jika diambil secukupnya akan bermanfaat dan jika berlebihan akan membahayakan.

Dari Abu Ad-Dardaa radhiyallahu 'anhu ; Rasulullah bersabda:

"مَا طَلَعَتْ شَمْسٌ قَطُّ إِلَّا بُعِثَ بِجَنْبَتَيْهَا مَلَكَانِ يُنَادِيَانِ، يُسْمِعَانِ أَهْلَ الْأَرْضِ إِلَّا الثَّقَلَيْنِ: يَا أَيُّهَا النَّاسُ هَلُمُّوا إِلَى رَبِّكُمْ فَإِنَّ مَا قَلَّ وَكَفَى خَيْرٌ مِمَّا كَثُرَ وَأَلْهَى" [مسند أحمد: حسن]

«Tidaklah matahari terbit sedikit pun kecuali disertai pada kedua sisinya dua malaikat yang menyeru, yang terdengar oleh penduduk bumi kecuali jin dan manusia: 'Wahai manusia, datanglah kepada Tuhan kalian, karena sesuatu yang sedikit namun mencukupi lebih baik daripada yang banyak namun melalaikan.'» [Musnad Ahmad: Hasan]

14.  Azab yang pedih bagi orang yang dilalaikan oleh dunia.

Allah subhanahu wata'ala berfirman:

{فَأَمَّا مَنْ طَغَى (37) وَآثَرَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا (38) فَإِنَّ الْجَحِيمَ هِيَ الْمَأْوَى} [النازعات: 37 – 39]

Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya). [An-Naazi'aat: 37-39]

{إِنَّ الَّذِينَ لَا يَرْجُونَ لِقَاءَنَا وَرَضُوا بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاطْمَأَنُّوا بِهَا وَالَّذِينَ هُمْ عَنْ آيَاتِنَا غَافِلُونَ (7) أُولَئِكَ مَأْوَاهُمُ النَّارُ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ} [يونس: 7-8]

Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami, mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan. [Yunus: 7-8]

15.  Ampunan dan ridha Allah ‘azza wajalla di akhirat bagi orang yang beriman.

Allah subhanahu wata'ala berfirman:

{وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ ۙ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ عَظِيمٌ} [المائدة: 9]

Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang beramal saleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. [Al-Maidah: 9]

{زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِندَهُ حُسْنُ الْمَآبِ (14)  قُلْ أَؤُنَبِّئُكُم بِخَيْرٍ مِّن ذَٰلِكُمْ ۚ لِلَّذِينَ اتَّقَوْا عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَأَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ وَرِضْوَانٌ مِّنَ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِالْعِبَادِ} [آل عمران : 14-15]

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?". Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. [Ali 'Imran: 14-15]

16.  Jangan tertipu dan terlena dengan kehidupan dunia.

Allah subhanahu wata'ala berfirman:

{يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا لَّا يَجْزِي وَالِدٌ عَن وَلَدِهِ وَلَا مَوْلُودٌ هُوَ جَازٍ عَن وَالِدِهِ شَيْئًا ۚ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ ۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُم بِاللَّهِ الْغَرُورُ} [لقمان: 33]

Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah. [Luqman: 33]

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَن ذِكْرِ اللَّهِ ۚ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ} [المنافقون : 9]

Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi. [Al-Munafiquun: 9]

Wallahu a'lam!

Lihat juga: Dunia yang terlaknat - Kehidupan dunia - Hidup adalah ujian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...