بسم الله الرحمن الرحيم
Fitnah (ujian dan cobaan) bisa berupa
keburukan maupun kebaikan
Allah subhanahu
wata’aalaa berfirman:
{كُلُّ
نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا
تُرْجَعُونَ} [الأنبياء: 35]
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.
Dan Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan
(yang sebenar-benarnya), dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. [Al-Anbiyaa':35]
Fitnah
untuk yang mengaku beriman
Allah subhanahu
wata’aalaa berfirman:
{أَحَسِبَ
النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ .
وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ
صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ} [العنكبوت:
2-3]
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka
dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka
tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang
yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar
dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. [Al-'Ankabuut: 2-3]
Macam-macam
fitnah dalam Al-Qur'an:
1.
Fitnah syirik.
Allah subhanahu
wata’aalaa berfirman:
{وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ} [البقرة: 191]
Dan fitnah (syirik)
itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan. [Al-Baqarah:191]
{وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ
مِنَ الْقَتْلِ} [البقرة: 217]
Dan syirik
lebih besar (dosanya) daripada membunuh. [Al-Baqarah:217]
{سَتَجِدُونَ آخَرِينَ يُرِيدُونَ أَنْ يَأْمَنُوكُمْ
وَيَأْمَنُوا قَوْمَهُمْ كُلَّ مَا رُدُّوا إِلَى الْفِتْنَةِ أُرْكِسُوا فِيهَا} [النساء: 91]
Kelak kamu akan
dapati (golongan-golongan) yang lain, yang bermaksud supaya mereka aman dari
pada kamu dan aman (pula) dari kaumnya. Setiap mereka diajak kembali kepada
fitnah (syirik), merekapun terjun ke dalamnya. [An-Nisaa’: 91]
{فَإِنَّكُمْ وَمَا تَعْبُدُونَ (161) مَا أَنْتُمْ
عَلَيْهِ بِفَاتِنِينَ (162) إِلَّا مَنْ هُوَ صَالِ الْجَحِيمِ} [الصافات: 161 - 163]
Maka sesungguhnya
kamu dan apa-apa yang kamu sembah itu, sekali-kali tidak dapat menyesatkan
(seseorang) terhadap Allah, kecuali orang-orang yang akan masuk neraka yang
menyala. [Ash-Shaaffaat: 161-163]
Lihat: Awas ada syirik!
2. Fitnah musuh-musuh Islam.
Allah subhanahu
wata’aalaa berfirman:
{وَإِذَا ضَرَبْتُمْ فِي الْأَرْضِ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ
جُنَاحٌ أَنْ تَقْصُرُوا مِنَ الصَّلَاةِ إِنْ خِفْتُمْ أَنْ يَفْتِنَكُمُ الَّذِينَ
كَفَرُوا إِنَّ الْكَافِرِينَ كَانُوا لَكُمْ عَدُوًّا مُبِينًا} [النساء: 101]
Dan apabila kamu
bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu men-qashar sembahyang(mu),
jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang
kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu. [An-Nisaa’: 101]
{وَالَّذِينَ كَفَرُوا بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ
بَعْضٍ إِلَّا تَفْعَلُوهُ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الْأَرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيرٌ} [الأنفال: 73]
Adapun orang-orang
yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika
kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah
itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang
besar.
[Al-Anfaal: 73]
{فَمَا آمَنَ لِمُوسَى إِلَّا ذُرِّيَّةٌ مِنْ
قَوْمِهِ عَلَى خَوْفٍ مِنْ فِرْعَوْنَ وَمَلَئِهِمْ أَنْ يَفْتِنَهُمْ وَإِنَّ فِرْعَوْنَ
لَعَالٍ فِي الْأَرْضِ وَإِنَّهُ لَمِنَ الْمُسْرِفِينَ} [يونس: 83]
Maka tidak ada yang
beriman kepada Musa, melainkan pemuda-pemuda dari kaumnya (Musa) dalam keadaan
takut bahwa Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya akan menyiksa mereka.
Sesungguhnya Fir'aun itu berbuat sewenang-wenang di muka bumi. Dan sesungguhnya
dia termasuk orang-orang yang melampaui batas. [Yunus: 83]
{ثُمَّ إِنَّ رَبَّكَ لِلَّذِينَ هَاجَرُوا مِنْ
بَعْدِ مَا فُتِنُوا ثُمَّ جَاهَدُوا وَصَبَرُوا إِنَّ رَبَّكَ مِنْ بَعْدِهَا لَغَفُورٌ
رَحِيمٌ} [النحل: 110]
Dan sesungguhnya
Tuhanmu (pelindung) bagi orang-orang yang berhijrah sesudah menderita cobaan
(siksaan),
kemudian mereka berjihad dan sabar; sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu
benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [An-Nahl: 110]
{إِنَّ الَّذِينَ فَتَنُوا الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
ثُمَّ لَمْ يَتُوبُوا فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمْ عَذَابُ الْحَرِيقِ} [البروج: 10]
Sesungguhnya
orang-orang yang mendatangkan cobaan (siksaan) kepada orang-orang yang
mukmin laki-laki dan perempuan kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi
mereka azab Jahannam dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar. [Al-Buruuj: 10]
{وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آمَنَّا
بِاللَّهِ فَإِذَا أُوذِيَ فِي اللَّهِ جَعَلَ فِتْنَةَ النَّاسِ كَعَذَابِ
اللَّهِ} [العنكبوت: 10]
Dan di antara
manusia ada orang yang berkata: "Kami beriman kepada Allah", maka
apabila ia disakiti (karena ia beriman) kepada Allah, ia menganggap fitnah
(musibah) manusia itu sebagai azab Allah. [Al-'Ankabuut: 10]
3. Fitnah ilmu.
Allah subhanahu
wata’aalaa berfirman:
{وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَى
مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ
النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ
وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ
فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ وَمَا
هُمْ بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ
وَلَا يَنْفَعُهُمْ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ
خَلَاقٍ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ} [البقرة: 102]
Dan mereka mengikuti
apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka
mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir
(tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan
sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada
dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak
mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya
kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka
mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka
dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli
sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan
izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya
dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa
barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya
keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya
dengan sihir, kalau mereka mengetahui. [Al-Baqarah: 102]
{هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ
عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ
فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاءَ
الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاءَ تَأْوِيلِهِ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلَّا اللَّهُ وَالرَّاسِخُونَ
فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ رَبِّنَا وَمَا يَذَّكَّرُ
إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ} [آل عمران: 7]
Dia-lah yang
menurunkan Al-Kitab (Al-Quran) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat
yang muhkamaat*, itulah pokok-pokok isi Al-Qur'an dan yang lain (ayat-ayat)
mutasyaabihaat**. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada
kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat
daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya,
padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang
yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat,
semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran
(daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. [Ali 'Imran:7]
*Ayat yang muhkamaat ialah ayat-ayat yang
terang dan tegas. Maksudnya, dapat dipahami dengan mudah.
**Termasuk dalam pengertian ayat-ayat mutasyaabihaat:
Ayat-ayat yang mengandung beberapa pengertian dan tidak dapat ditentukan arti
mana yang dimaksud kecuali sesudah diselidiki secara mendalam; Atau ayat-ayat
yang pengertiannya hanya Allah yang mengetahui seperti ayat-ayat yang
berhubungan dengan yang ghaib-ghaib misalnya ayat-ayat yang mengenai hari
kiamat, surga, neraka dan lain-lain.
{وَإِذْ قُلْنَا لَكَ إِنَّ رَبَّكَ أَحَاطَ بِالنَّاسِ
وَمَا جَعَلْنَا الرُّؤْيَا الَّتِي أَرَيْنَاكَ إِلَّا فِتْنَةً لِلنَّاسِ وَالشَّجَرَةَ
الْمَلْعُونَةَ فِي الْقُرْآنِ وَنُخَوِّفُهُمْ فَمَا يَزِيدُهُمْ إِلَّا طُغْيَانًا
كَبِيرًا} [الإسراء: 60]
Dan (ingatlah),
ketika Kami wahyukan kepadamu: "Sesungguhnya (ilmu) Tuhanmu meliputi
segala manusia". Dan Kami tidak menjadikan mimpi yang telah Kami
perlihatkan kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia dan (begitu
pula) pohon kayu yang terkutuk dalam Al Quran. Dan Kami menakut-nakuti mereka,
tetapi yang demikian itu hanyalah menambah besar kedurhakaan mereka. [Al-Israa’: 60]
{وَمَا جَعَلْنَا أَصْحَابَ النَّارِ إِلَّا مَلَائِكَةً
وَمَا جَعَلْنَا عِدَّتَهُمْ إِلَّا فِتْنَةً لِلَّذِينَ كَفَرُوا لِيَسْتَيْقِنَ الَّذِينَ
أُوتُوا الْكِتَابَ وَيَزْدَادَ الَّذِينَ آمَنُوا إِيمَانًا وَلَا يَرْتَابَ الَّذِينَ
أُوتُوا الْكِتَابَ وَالْمُؤْمِنُونَ وَلِيَقُولَ الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ
وَالْكَافِرُونَ مَاذَا أَرَادَ اللَّهُ بِهَذَا مَثَلًا كَذَلِكَ يُضِلُّ اللَّهُ
مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ} [المدثر: 31]
Dan tiada kami
jadikan Penjaga neraka itu melainkan dari malaikat: dan tidaklah kami
menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi
orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan
supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi
Al Kitab dan orng-orang mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang
di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan): "Apakah
yang dikehendaki Allah dengan bilangan Ini sebagai suatu perumpamaan?"
Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi
petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. [Al-Mudatsir:31]
Lihat: Mengamalkan ilmu yang dimiliki
4. Fitnah maksiat/hawa nafsu.
Allah subhanahu
wata’aalaa berfirman:
{وَأَنِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ
وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ وَاحْذَرْهُمْ أَنْ يَفْتِنُوكَ عَنْ بَعْضِ مَا أَنْزَلَ
اللَّهُ إِلَيْكَ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَاعْلَمْ أَنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُصِيبَهُمْ
بِبَعْضِ ذُنُوبِهِمْ وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ لَفَاسِقُونَ} [المائدة: 49]
Dan hendaklah kamu
memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. dan berhati-hatilah kamu terhadap
mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang
telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah
diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan
menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan
sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. [Al-Maidah: 49]
{وَحَسِبُوا أَلَّا تَكُونَ فِتْنَةٌ فَعَمُوا
وَصَمُّوا ثُمَّ تَابَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ ثُمَّ عَمُوا وَصَمُّوا كَثِيرٌ مِنْهُمْ
وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِمَا يَعْمَلُونَ} [المائدة: 71]
Dan mereka mengira
bahwa tidak akan terjadi suatu bencanapun (terhadap mereka dengan
membunuh nabi-nabi itu), maka (karena itu) mereka menjadi buta dan pekak (dari
kebenaran), kemudian Allah menerima taubat mereka, kemudian kebanyakan dari
mereka buta dan tuli (lagi). Dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan. [Al-Maidah: 71]
Lihat: Akibat Maksiat
5. Fitnah syubhat.
Allah subhanahu
wata’aalaa berfirman:
{قَالَ فَإِنَّا قَدْ فَتَنَّا قَوْمَكَ مِنْ
بَعْدِكَ وَأَضَلَّهُمُ السَّامِرِيُّ} [طه: 85]
Allah berfirman:
"Maka sesungguhnya Kami telah menguji kaummu sesudah kamu
tinggalkan, dan mereka telah disesatkan oleh Samiri. [Thahaa: 85]
{وَلَقَدْ قَالَ لَهُمْ هَارُونُ مِنْ قَبْلُ
يَاقَوْمِ إِنَّمَا فُتِنْتُمْ بِهِ وَإِنَّ رَبَّكُمُ الرَّحْمَنُ فَاتَّبِعُونِي
وَأَطِيعُوا أَمْرِي} [طه: 90]
Dan sesungguhnya
Harun telah berkata kepada mereka sebelumnya: "Hai kaumku, sesungguhnya
kamu hanya diberi cobaan dengan anak lembu. itu dan sesungguhnya Tuhanmu
ialah (Tuhan) Yang Maha Pemurah, maka ikutilah aku dan taatilah
perintahku". [Thahaa: 90]
6. Fitnah syaithan.
Allah subhanahu
wata’aalaa berfirman:
{يَابَنِي آدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ
كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا
سَوْآتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ إِنَّا
جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاءَ لِلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ} [الأعراف: 27]
Hai anak Adam,
janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia
telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya
pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan
pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat
mereka. Sesungguhnya kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu
pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman. [Al-A'raaf:27]
{لِيَجْعَلَ مَا يُلْقِي الشَّيْطَانُ فِتْنَةً
لِلَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ وَالْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ وَإِنَّ الظَّالِمِينَ
لَفِي شِقَاقٍ بَعِيدٍ} [الحج: 53]
Agar Dia menjadikan
apa yang dimasukkan oleh syaitan itu, sebagai cobaan bagi orang-orang
yang di dalam hatinya ada penyakit dan yang kasar hatinya. Dan sesungguhnya
orang-orang yang zalim itu, benar-benar dalam permusuhan yang sangat. [Al-Hajj: 53]
Lihat: Sifat Iblis dan Syaitan dalam Al-Qur'an
7. Fitnah dusta.
Allah subhanahu
wata’aalaa berfirman:
{ثُمَّ لَمْ تَكُنْ فِتْنَتُهُمْ إِلَّا أَنْ
قَالُوا وَاللَّهِ رَبِّنَا مَا كُنَّا مُشْرِكِينَ} [الأنعام: 23]
Kemudian tiadalah fitnah
mereka, kecuali mengatakan: "Demi Allah, Tuhan kami, tiadalah kami
mempersekutukan Allah". [Al-An’am: 23]
Lihat: Hadits Ibnu Mas’ud; Jujurlah jangan berdusta
8. Fitnah nifaq.
Allah subhanahu
wata’aalaa berfirman:
{وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ ائْذَنْ لِي وَلَا تَفْتِنِّي
أَلَا فِي الْفِتْنَةِ سَقَطُوا وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمُحِيطَةٌ بِالْكَافِرِينَ} [التوبة: 49]
Di antara mereka ada
orang yang berkata: "Berilah saya keizinan (tidak pergi berperang) dan
janganlah kamu menjadikan saya terjerumus dalam fitnah". Ketahuilah
bahwa mereka telah terjerumus ke dalam fitnah (kemunafikan). Dan sesungguhnya
Jahannam itu benar-benar meliputi orang-orang yang kafir. [At-Taubah: 49]
Lihat: Surah Al-Munaafiquun; Sifat orang munafiq
9. Fitnah sesama manusia.
Allah subhanahu
wata’aalaa berfirman:
{وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً أَتَصْبِرُونَ
وَكَانَ رَبُّكَ بَصِيرًا} [الفرقان: 20]
Dan Kami jadikan
sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain, maukah kamu bersabar? Dan
adalah Tuhanmu Maha Melihat. [Al-Furqaan: 20]
{وَكَذَلِكَ فَتَنَّا بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لِيَقُولُوا
أَهَؤُلَاءِ مَنَّ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنْ بَيْنِنَا أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَعْلَمَ
بِالشَّاكِرِينَ} [الأنعام: 53]
Dan demikianlah
telah Kami uji sebahagian mereka (orang-orang kaya) dengan sebahagian
mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata:
"Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah Allah
kepada mereka?" (Allah berfirman): "Tidakkah Allah lebih mengetahui
tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)?" [Al-An’am: 53]
{رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلْقَوْمِ
الظَّالِمِينَ} [يونس: 85]
“Ya Tuhan kami;
janganlah Engkau jadikan kami fitnah bagi kaum yang'zalim”. [Yunus: 85]
{رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلَّذِينَ
كَفَرُوا} [الممتحنة: 5]
Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau jadikan kami fitnah bagi orang-orang kafir. [Al-Mumtahanah: 5]
10. Fitnah perintah melakukan ketaatan.
Allah subhanahu
wata’aalaa berfirman:
{إِنَّا مُرْسِلُو النَّاقَةِ فِتْنَةً لَهُمْ
فَارْتَقِبْهُمْ وَاصْطَبِرْ} [القمر: 27]
Sesungguhnya Kami
akan mengirimkan unta betina sebagai cobaan bagi mereka, maka tunggulah
(tindakan) mereka dan bersabarlah. [Al-Qamar: 27]
{وَإِنْ كَادُوا لَيَفْتِنُونَكَ عَنِ الَّذِي
أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ لِتَفْتَرِيَ عَلَيْنَا غَيْرَهُ وَإِذًا لَاتَّخَذُوكَ خَلِيلًا} [الإسراء: 73]
Dan sesungguhnya
mereka hampir memalingkan kamu dari apa yang telah Kami wahyukan
kepadamu, agar kamu membuat yang lain secara bohong terhadap Kami; dan kalau
sudah begitu tentulah mereka mengambil kamu jadi sahabat yang setia. [Al-Israa’: 73]
{وَاخْتَارَ مُوسَى قَوْمَهُ سَبْعِينَ رَجُلًا
لِمِيقَاتِنَا فَلَمَّا أَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ قَالَ رَبِّ لَوْ شِئْتَ أَهْلَكْتَهُمْ
مِنْ قَبْلُ وَإِيَّايَ أَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ السُّفَهَاءُ مِنَّا إِنْ هِيَ
إِلَّا فِتْنَتُكَ تُضِلُّ بِهَا مَنْ تَشَاءُ وَتَهْدِي مَنْ تَشَاءُ أَنْتَ وَلِيُّنَا
فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الْغَافِرِينَ} [الأعراف: 155]
Dan Musa memilih
tujuh puluh orang dari kaumnya untuk (memohonkan taubat kepada Kami) pada waktu
yang telah Kami tentukan. Maka ketika mereka digoncang gempa bumi, Musa
berkata: "Ya Tuhanku, kalau Engkau kehendaki, tentulah Engkau membinasakan
mereka dan aku sebelum ini. Apakah Engkau membinasakan kami karena perbuatan
orang-orang yang kurang akal di antara kami? Itu hanyalah cobaan dari
Engkau, Engkau sesatkan dengan cobaan itu siapa yang Engkau kehendaki dan
Engkau beri petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki. Engkaulah Yang
memimpin kami, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkaulah
Pemberi ampun yang sebaik-baiknya". [Al-A’raaf: 155]
11. Fitnah kenikmatan.
Allah subhanahu
wata’aalaa berfirman:
{وَلَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَى مَا مَتَّعْنَا
بِهِ أَزْوَاجًا مِنْهُمْ زَهْرَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا لِنَفْتِنَهُمْ فِيهِ وَرِزْقُ
رَبِّكَ خَيْرٌ وَأَبْقَى} [طه: 131]
Dan janganlah kamu
tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada
golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami cobai
mereka dengannya. Dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal. [Thaha:131]
{فَإِذَا مَسَّ الْإِنْسَانَ ضُرٌّ دَعَانَا ثُمَّ
إِذَا خَوَّلْنَاهُ نِعْمَةً مِنَّا قَالَ إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَى عِلْمٍ بَلْ هِيَ
فِتْنَةٌ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ} [الزمر: 49]
Maka apabila manusia
ditimpa bahaya ia menyeru kami, Kemudian apabila kami berikan kepadanya nikmat
dari kami ia berkata: "Sesungguhnya Aku diberi nikmat itu hanyalah Karena
kepintaranku". Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan
mereka itu tidak mengetahui. [Az-Zumar:49]
{وَأَلَّوِ اسْتَقَامُوا عَلَى الطَّرِيقَةِ لَأَسْقَيْنَاهُمْ
مَاءً غَدَقًا (16) لِنَفْتِنَهُمْ فِيهِ وَمَنْ يُعْرِضْ عَنْ ذِكْرِ رَبِّهِ يَسْلُكْهُ
عَذَابًا صَعَدًا} [الجن: 16،
17]
Dan bahwasanya:
jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam),
benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang
banyak). Untuk Kami beri cobaan kepada mereka padanya. Dan barangsiapa
yang berpaling dari peringatan Tuhannya, niscaya akan dimasukkan-Nya ke dalam
azab yang amat berat. [Al-Jin: 16-17]
12. Fitnah harta dan anak.
Allah subhanahu
wata’aalaa berfirman:
{وَاعْلَمُوا أَنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ
فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ } [الأنفال: 28]
Dan ketahuilah,
bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan
sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. [Al-Anfaal:28]
{إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ
وَاللَّهُ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ } [التغابن: 15]
Sesungguhnya hartamu
dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang
besar.
[At-Tagabun: 15]
13. Fitnah angan-angan.
Allah subhanahu
wata’aalaa berfirman:
{يُنَادُونَهُمْ أَلَمْ نَكُنْ مَعَكُمْ قَالُوا
بَلَى وَلَكِنَّكُمْ فَتَنْتُمْ أَنْفُسَكُمْ وَتَرَبَّصْتُمْ وَارْتَبْتُمْ وَغَرَّتْكُمُ
الْأَمَانِيُّ حَتَّى جَاءَ أَمْرُ اللَّهِ وَغَرَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ} [الحديد: 14]
Orang-orang munafik
itu memanggil mereka (orang-orang mukmin) seraya berkata: "Bukankah kami
dahulu bersama-sama dengan kamu?" Mereka menjawab: "Benar, tetapi
kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu
ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan
Allah (kematian dan hari kiamat); Dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh
(syaitan) yang amat penipu. [Al-Hadiid: 14]
14. Fitnah hukuman ditangguhkan.
Allah subhanahu
wata’aalaa berfirman:
{فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ آذَنْتُكُمْ عَلَى
سَوَاءٍ وَإِنْ أَدْرِي أَقَرِيبٌ أَمْ بَعِيدٌ مَا تُوعَدُونَ (109) إِنَّهُ يَعْلَمُ
الْجَهْرَ مِنَ الْقَوْلِ وَيَعْلَمُ مَا تَكْتُمُونَ (110) وَإِنْ أَدْرِي لَعَلَّهُ
فِتْنَةٌ لَكُمْ وَمَتَاعٌ إِلَى حِينٍ} [الأنبياء: 109 - 111]
Jika mereka
berpaling, maka katakanlah: "Aku telah menyampaikan kepada kamu sekalian
(ajaran) yang sama (antara kita) dan aku tidak mengetahui apakah yang
diancamkan kepadamu itu sudah dekat atau masih jauh?". Sesungguhnya Dia
mengetahui perkataan (yang kamu ucapkan) dengan terang-terangan dan Dia
mengetahui apa yang kamu rahasiakan. Dan aku tiada mengetahui, boleh jadi hal
itu cobaan bagi kamu dan kesenangan sampai kepada suatu waktu. [Al-Anbiyaa’:
109-111]
15. Fitnah musibah.
Allah subhanahu
wata’aalaa berfirman:
{وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ
ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ} [الأنفال: 25]
Dan peliharalah
dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang
zalim saja di antara kamu. dan Ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya. [Al-Anfaal:25]
{أَوَلَا يَرَوْنَ أَنَّهُمْ يُفْتَنُونَ فِي
كُلِّ عَامٍ مَرَّةً أَوْ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ لَا يَتُوبُونَ وَلَا هُمْ يَذَّكَّرُونَ} [التوبة: 126]
Dan tidaklah mereka
(orang-orang munafik) memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua
kali setiap tahun, dan mereka tidak (juga) bertaubat dan tidak (pula) mengambil
pelajaran? [At-Taubah: 126]
{وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَعْبُدُ اللَّهَ عَلَى
حَرْفٍ فَإِنْ أَصَابَهُ خَيْرٌ اطْمَأَنَّ بِهِ وَإِنْ أَصَابَتْهُ فِتْنَةٌ انْقَلَبَ
عَلَى وَجْهِهِ خَسِرَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةَ ذَلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِينُ}
[الحج: 11]
Dan di antara
manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi [tidak dengan
penuh keyakinan]; Maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan
itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang
[kembali kafir lagi]. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. yang demikian itu
adalah kerugian yang nyata. [Al-Hajj:11]
{قَالُوا اطَّيَّرْنَا بِكَ وَبِمَنْ مَعَكَ قَالَ
طَائِرُكُمْ عِنْدَ اللَّهِ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ تُفْتَنُونَ} [النمل: 47]
Mereka menjawab:
"Kami mendapat nasib yang malang, disebabkan kamu dan orang-orang yang
besertamu". Shaleh berkata: "Nasibmu ada pada sisi Allah, (bukan kami
yang menjadi sebab), tetapi kamu kaum yang diuji". [An-Naml: 47]
{وَلَقَدْ فَتَنَّا سُلَيْمَانَ وَأَلْقَيْنَا
عَلَى كُرْسِيِّهِ جَسَدًا ثُمَّ أَنَابَ} [ص: 34]
Dan sesungguhnya
Kami telah menguji Sulaiman dan Kami jadikan (dia) tergeletak di atas
kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit), kemudian ia bertaubat. [Shaad: 34]
Lihat: Fungsi Musibah
16. Fitnah api neraka.
Allah subhanahu
wata’aalaa berfirman:
{يَوْمَ هُمْ عَلَى النَّارِ يُفْتَنُونَ . ذُوقُوا
فِتْنَتَكُمْ هَذَا الَّذِي كُنْتُمْ بِهِ تَسْتَعْجِلُونَ} [الذاريات: 13-14]
(Hari pembalasan
itu) ialah pada hari ketika mereka diazab di atas api neraka. (Dikatakan
kepada mereka): "Rasakanlah azabmu itu. Inilah azab yang dulu kamu
minta untuk disegerakan". [Adz-Dzariyaat: 13-14]
{أَذَلِكَ
خَيْرٌ نُزُلًا أَمْ شَجَرَةُ الزَّقُّومِ (62) إِنَّا جَعَلْنَاهَا فِتْنَةً
لِلظَّالِمِينَ (63) إِنَّهَا شَجَرَةٌ تَخْرُجُ فِي أَصْلِ الْجَحِيمِ (64)
طَلْعُهَا كَأَنَّهُ رُءُوسُ الشَّيَاطِينِ (65) فَإِنَّهُمْ لَآكِلُونَ مِنْهَا
فَمَالِئُونَ مِنْهَا الْبُطُونَ} [الصافات: 62 -
66]
(Makanan
surga) itukah hidangan yang lebih baik ataukah pohon Zaqqum? Sesungguhnya kami
menjadikan pohon zaqqum itu sebagai siksaan bagi orang-orang yang zalim.
Sesungguhnya dia adalah sebatang pohon yang ke luar dan dasar neraka yang
menyala. Mayangnya seperti kepala syaitan-syaitan. Maka sesungguhnya mereka
benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu, maka mereka memenuhi perutnya
dengan buah zaqqum itu. [Ash-Shaaffaat: 62-66]
Hanya Allah 'azza wajalla yang bisa menjauhkan dari fitnah
Allah subhanahu
wata’aalaa berfirman:
{وَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ فِتْنَتَهُ فَلَنْ تَمْلِكَ
لَهُ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا أُولَئِكَ الَّذِينَ لَمْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يُطَهِّرَ
قُلُوبَهُمْ لَهُمْ فِي الدُّنْيَا خِزْيٌ وَلَهُمْ فِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ}
[المائدة: 41]
Barangsiapa yang Allah menghendaki kesesatannya,
maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatupun (yang datang)
daripada Allah. Mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak
mensucikan hati mereka. Mereka beroleh kehinaan di dunia dan di akhirat mereka
beroleh siksaan yang besar.
[Al-Maidah: 41]
Wallahu a’lam!
Lihat juga: Motivasi hijrah di zaman Fitnah - Hadits Hudzaifah; Umar bertanya tentang fitnah yang dahsyat - Kisah pemuda beriman dan raja yang dzalim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...