بسم الله الرحمن الرحيم
Allah
subhanahu wata'aalaa berfirman:
{وَرَاوَدَتْهُ الَّتِي هُوَ فِي
بَيْتِهَا عَنْ نَفْسِهِ وَغَلَّقَتِ الْأَبْوَابَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ قَالَ
مَعَاذَ اللَّهِ إِنَّهُ رَبِّي أَحْسَنَ مَثْوَايَ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ
الظَّالِمُونَ (23) وَلَقَدْ هَمَّتْ بِهِ وَهَمَّ بِهَا لَوْلَا أَنْ رَأَى بُرْهَانَ
رَبِّهِ كَذَلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ السُّوءَ وَالْفَحْشَاءَ إِنَّهُ مِنْ
عِبَادِنَا الْمُخْلَصِينَ (24) وَاسْتَبَقَا الْبَابَ وَقَدَّتْ قَمِيصَهُ مِنْ
دُبُرٍ وَأَلْفَيَا سَيِّدَهَا لَدَى الْبَابِ قَالَتْ مَا جَزَاءُ مَنْ أَرَادَ
بِأَهْلِكَ سُوءًا إِلَّا أَنْ يُسْجَنَ أَوْ عَذَابٌ أَلِيمٌ (25) قَالَ هِيَ
رَاوَدَتْنِي عَنْ نَفْسِي وَشَهِدَ شَاهِدٌ مِنْ أَهْلِهَا إِنْ كَانَ قَمِيصُهُ
قُدَّ مِنْ قُبُلٍ فَصَدَقَتْ وَهُوَ مِنَ الْكَاذِبِينَ (26) وَإِنْ كَانَ
قَمِيصُهُ قُدَّ مِنْ دُبُرٍ فَكَذَبَتْ وَهُوَ مِنَ الصَّادِقِينَ (27) فَلَمَّا
رَأَى قَمِيصَهُ قُدَّ مِنْ دُبُرٍ قَالَ إِنَّهُ مِنْ كَيْدِكُنَّ إِنَّ
كَيْدَكُنَّ عَظِيمٌ (28) يُوسُفُ أَعْرِضْ عَنْ هَذَا وَاسْتَغْفِرِي لِذَنْبِكِ
إِنَّكِ كُنْتِ مِنَ الْخَاطِئِينَ} [يوسف: 23 - 29]
Dan perempuan yang
dia (Yusuf) tinggal di rumahnya menggoda dirinya. Dan dia menutup pintu-pintu,
lalu berkata, “Marilah mendekat kepadaku.” Yusuf berkata, “Aku berlindung
kepada Allah, sungguh, tuanku telah memperlakukan aku dengan baik.”
Sesungguhnya orang yang zalim itu tidak akan beruntung. Dan sungguh, perempuan
itu telah berkehendak kepadanya (Yusuf). Dan Yusuf pun berkehendak kepadanya,
sekiranya dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, Kami palingkan
darinya keburukan dan kekejian. Sungguh, dia (Yusuf) termasuk hamba Kami yang
terpilih. Dan keduanya berlomba menuju pintu dan perempuan itu menarik baju
gamisnya (Yusuf) dari belakang hingga koyak dan keduanya mendapati suami
perempuan itu di depan pintu. Dia (perempuan itu) berkata, “Apakah balasan
terhadap orang yang bermaksud buruk terhadap istrimu, selain dipenjarakan atau
(dihukum) dengan siksa yang pedih?” Dia (Yusuf) berkata, “Dia yang menggodaku
dan merayu diriku.” Seorang saksi dari
keluarga perempuan itu memberikan kesaksian, “Jika baju gamisnya koyak di
bagian depan, maka perempuan itu benar, dan dia (Yusuf) termasuk orang yang
dusta. Dan jika baju gamisnya koyak di bagian belakang, maka perempuan itulah
yang dusta, dan dia (Yusuf) termasuk orang yang benar.” Maka ketika dia (suami
perempuan itu) melihat baju gamisnya (Yusuf) koyak di bagian belakang, dia
berkata, “Sesungguhnya ini adalah tipu dayamu. Tipu dayamu benar-benar hebat.”
Wahai Yusuf! ”Lupakanlah ini, dan (istriku) mohonlah ampunan atas dosamu,
karena engkau termasuk orang yang bersalah.” [Yusuf:
23-29]
Lihat: Dahsyatnya godaan wanita
Ada
beberapa sebab terhindarnya Nabi Yusuf ‘alaihissalam dari fitnah wanita,
diantaranya:
Pertama:
Minta perlindungan dari Allah ‘azza wajalla.
Allah subhanahu
wata'aalaa berfirman:
{وَرَاوَدَتْهُ الَّتِي
هُوَ فِي بَيْتِهَا عَنْ نَفْسِهِ وَغَلَّقَتِ الْأَبْوَابَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ
قَالَ مَعَاذَ اللَّهِ قَالَ مَعَاذَ اللَّهِ}
{Dan perempuan yang dia
(Yusuf) tinggal di rumahnya menggoda dirinya. Dan dia menutup pintu-pintu, lalu
berkata, “Marilah mendekat kepadaku.” Yusuf berkata, “Aku berlindung kepada
Allah …}
{وَإِمَّا
يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ سَمِيعٌ
عَلِيمٌ} [الأعراف: 200]
"Dan jika kamu ditimpa
sesuatu godaan Syaitan maka berlindunglah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
mendengar lagi Maha Mengetahui."
[Al-A'raaf:200]
{وَقُلْ
رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ (97) وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَنْ
يَحْضُرُونِ} [المؤمنون: 97، 98]
Dan katakanlah:
"Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan. Dan
aku berlindung (pula) kepada Engkau Ya Tuhanku, dari kedatangan mereka
kepadaku." [Al-Mu'minuun:
97-98]
Ø Dari Zayd bin Tsabit radhiyallahu
'anhu; Nabi ﷺ bersabda:
«تَعَوَّذُوا
بِاللهِ مِنَ الْفِتَنِ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ» قَالُوا: نَعُوذُ
بِاللهِ مِنَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ [صحيح مسلم]
"Berlindunglah diri
kepada Allah dari fitnah-fitnah yang nampak dan yang teresmbunyi." Mereka
berkata, Kami berlindung diri kepada Allah dari fitnah-fitnah yang nampak dan
yang tersembunyi." [Shahih Muslim]
Ø Diantara do’a yang dibaca Nabi ﷺ di akhir shalat:
«اللَّهُمَّ
إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا» [صحيح البخاري]
"Ya Allah ..
sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari cobaan dunia”. [Sahih Bukhari]
«أَعُوذُ
بِاللَّهِ مِنَ الفِتَنِ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ» [مسند أحمد: حسن لغيره]
“Aku berlindung diri kepada
Allah dari fitnah-fitnah yang nampak dan yang tersembunyi." [Musnad Ahmad:
Hasan ligairih]
Lihat: Isti’adzah; Minta perlindungan hanya kepada Allah
Kedua:
Selalu ingat bahwa setiap maksiat adalah suatu kedzaliman.
Allah subhanahu
wata'aalaa berfirman:
{إِنَّهُ رَبِّي أَحْسَنَ
مَثْوَايَ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ}
{Sungguh, tuanku telah
memperlakukan aku dengan baik. Sesungguhnya orang yang zalim itu tidak akan
beruntung}
{وَمَن
يَتَعَدَّ حُدُودَ اللَّهِ فَقَدْ ظَلَمَ نَفْسَه} [الطلاق: 1]
Dan barangsiapa
yang melanggar hukum-hukum Allah, maka sesungguhnya dia telah berbuat zalim
terhadap dirinya sendiri. [Ath-thalaaq: 1]
{تِلْكَ
حُدُودُ اللَّهِ فَلَا تَعْتَدُوهَا وَمَنْ يَتَعَدَّ حُدُودَ اللَّهِ فَأُولَئِكَ
هُمُ الظَّالِمُونَ} [البقرة: 229]
Itulah hukum-hukum
Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum
Allah mereka itulah orang-orang yang zalim.
[Al-Baqarah: 229]
Ø Dari Jabir bin 'Abdullah -radhiyallahu
'anhuma-; Rasulullah ﷺ bersabda:
«اتَّقُوا
الظُّلْمَ، فَإِنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ»
"Hindarilah kezhaliman, karena kezhaliman itu adalah mendatangkan
kegelapan pada hari kiamat kelak." [Shahih Muslim]
Lihat: Hadits Anas; 3 jenis kedzaliman
Ketiga:
Menguatkan keimanan dengan melihat tanda-tanda kekuasaan Allah.
Allah subhanahu
wata'aalaa berfirman:
{وَلَقَدْ هَمَّتْ بِهِ
وَهَمَّ بِهَا لَوْلَا أَنْ رَأَى بُرْهَانَ رَبِّهِ}
{Dan sungguh, perempuan
itu telah berkehendak kepadanya (Yusuf). Dan Yusuf pun berkehendak kepadanya,
sekiranya dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya}
Ø Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Nabi ﷺ
bersabda:
«سَبْعَةٌ
يُظِلُّهُمْ اللَّهُ تَعَالَى فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: ...
وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ: "إِنِّي
أَخَافُ اللَّهَ" ... »
"Ada tujuh (golongan orang beriman) yang akan mendapat naungan
(perlindungan) dari Allah dibawah naunganNya (pada hari qiyamat) yang ketika
tidak ada naungan kecuali naunganNya. Yaitu; ... , seorang laki-laki yang
diajak berbuat maksiat oleh seorang wanita kaya lagi cantik lalu dia berkata,
"aku takut kepada Allah", ... ". [Shahih Bukhari dan Muslim]
Lihat: Tingkatkan kualitas iman di bulan Ramadhan
Keempat:
Membuktikan keikhlasan dan tauhid.
Allah subhanahu
wata'aalaa berfirman:
{كَذَلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ السُّوءَ
وَالْفَحْشَاءَ إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُخْلَصِينَ}
{Demikianlah, Kami
palingkan darinya keburukan dan kekejian. Sungguh, dia (Yusuf) termasuk hamba
Kami yang terpilih (yang ikhlash)}
{قَالَ
رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ
وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ (39) إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ} [الحجر: 39، 40]
Ia (Iblis) berkata,
"Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, aku pasti
akan jadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi, dan aku akan
menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih (ikhlas) di
antara mereka." [Al-Hijr: 39 - 40]
{قَالَ
فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ (82) إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ
الْمُخْلَصِينَ} [ص: 82، 83]
(Iblis)
menjawab, "Demi kemuliaan-Mu, pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,
kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih (ikhlas) di antara mereka." [Shad: 82 – 83]
Ø Dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu
'anhuma; Rasulullah ﷺ bersabda:
«تَعَرَّفْ إِلَى الله فِي الرَّخَاءِ، يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّةِ» [مسند أحمد: صحيح]
" Dekatlah kepada Allah di waktu senang, Allah akan mendekatimu di waktu
susah". [Musnad Ahmad: Shahih]
Ø Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَسْتَجِيبَ اللَّهُ لَهُ عِنْدَ الشَّدَائِدِ
وَالكَرْبِ فَلْيُكْثِرِ الدُّعَاءَ فِي الرَّخَاءِ» [سنن الترمذي: حسن]
"Barangsiapa yang ingin do'anya dikabulkan
oleh Allah di waktu susah dan sengsara maka perbanyaklah berdo'a di waktu senang".
[Sunan Tirmidzi: Hasan]
Lihat: Keutamaan tauhid
Kelima:
Menjauhi fitnah wanita.
Allah subhanahu
wata'aalaa berfirman:
{وَاسْتَبَقَا الْبَابَ وَقَدَّتْ
قَمِيصَهُ مِنْ دُبُرٍ وَأَلْفَيَا سَيِّدَهَا لَدَى الْبَابِ}
{Dan keduanya berlomba
menuju pintu dan perempuan itu menarik baju gamisnya (Yusuf) dari belakang
hingga koyak dan keduanya mendapati suami perempuan itu di depan pintu}
{وَلَا
تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا} [الإسراء: 32]
Dan janganlah kamu
mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji, dan
suatu jalan yang buruk. [Al-Israa': 32]
{وَلَا
تَقْرَبُوا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ} [الأنعام: 151]
Dan janganlah kamu
mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun
yang tersembunyi. [Al-An'aam: 151]
Ø
Dari Abu
Hurairah radiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ
bersabda:
"كُتِبَ
عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَا، مُدْرِكٌ ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ،
فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ، وَالْأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الِاسْتِمَاعُ،
وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلَامُ، وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ، وَالرِّجْلُ
زِنَاهَا الْخُطَا، وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى، وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ
الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ" [صحيح مسلم]
"Telah ditetapkan bagi
anak cucu Adam bagian mereka dari zina, akan menimpa mereka dan tidak lepas
darinya. Sesungguhnya mata berzina dengan pandangan, telinga berzina dengan
pendengaran, lidah bezina dengan ucapan, tangan berzina dengan sentuhan, kaki
berzina dengan langkah, hati bernafsu dan mendambakan, kemudian dilakukan oleh kelamin
atau ditinggalkan." [Shahih Muslim]
Lihat: Tundukkan pandangan
Keenam:
Mempertahankan diri dan tidak pasrah.
Allah subhanahu
wata'aalaa berfirman:
{قَالَتْ
فَذَلِكُنَّ الَّذِي لُمْتُنَّنِي فِيهِ وَلَقَدْ رَاوَدْتُهُ عَنْ نَفْسِهِ
فَاسْتَعْصَمَ وَلَئِنْ لَمْ يَفْعَلْ مَا آمُرُهُ لَيُسْجَنَنَّ وَلَيَكُونًا
مِنَ الصَّاغِرِينَ} [يوسف: 32]
Dia (istri Al-Aziz)
berkata, “Itulah orangnya yang menyebabkan kamu mencela aku karena (aku
tertarik) kepadanya, dan sungguh, aku telah menggoda untuk menundukkan dirinya
tetapi dia menolak. Jika dia tidak melakukan apa yang aku perintahkan
kepadanya, niscaya dia akan dipenjarakan, dan dia akan menjadi orang yang
hina.” [Yusuf: 32]
Ø Dari Abu Hurairah radiyallahu
'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
"اسْتَعِنْ
بِاللهِ وَلَا تَعْجَزْ" [صحيح مسلم]
"Mintalah pertolongan dari Allah dan jangan lemah". [Shahih
Muslim]
Ketujuh:
Berdo’a kepada Allah ta’aalaa.
Allah subhanahu
wata'aalaa berfirman:
{قَالَ
رَبِّ السِّجْنُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا يَدْعُونَنِي إِلَيْهِ وَإِلَّا تَصْرِفْ
عَنِّي كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُنْ مِنَ الْجَاهِلِينَ (33)
فَاسْتَجَابَ لَهُ رَبُّهُ فَصَرَفَ عَنْهُ كَيْدَهُنَّ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ
الْعَلِيمُ} [يوسف: 33، 34]
Yusuf berkata,
“Wahai Tuhanku! Penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka. Jika
aku tidak Engkau hindarkan dari tipu daya mereka, niscaya aku akan cenderung
untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentu aku termasuk orang yang bodoh.”
Maka Tuhannya memperkenankan doa Yusuf, dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu daya
mereka. Dialah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui. [Yusuf: 33-34]
Ø Dari An-Nu'man bin Basyir radhiyallahu
'anhuma; Rasulullah ﷺ bersabda:
«الدُّعَاءُ هُوَ
الْعِبَادَةُ {وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ
يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِين} [غافر: 60]» [سنن أبى داود: صححه الألباني]
"Do'a itu
adalah ibadah". {Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya
akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri
dari menyembah-Ku (berdoa kepada-Ku) akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan
hina dina"} [Gaafir:60] [Sunan Abu Daud: Shahih]
Ø Diantara do’a yang dibaca Nabi ﷺ saat tasyahhud:
«اللَّهُمَّ
نَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ
مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا
وَقُلُوبِنَا وَأَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا، إِنَّكَ أَنْتَ
التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، وَاجْعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعْمَتِكَ، مُثْنِينَ بِهَا،
قَابِلِيهَا وَأَتِمَّهَا عَلَيْنَا» [سنن أبي
داود: صحيح]
“Ya Allah, selamatkanlah
kami dari kegelapan menuju cahaya, hindarkanlah kami dari perbuatan keji baik
yang nampak maupun yang tersembunyi, berkahilah kami pada pendengaran kami,
penglihatan kami, hati kami, istri-istri kami dan anak cucu kami, terimalah
tobat kami karena Engkau adalah Dzat yang Maha Penerima tobat lagi Maha
Penyayang, jadikanlah kami orang-orang yang pandai bersyukur, terhadap
nikmat-nikmat-Mu kami bersyukur, terimalah dan sempurnakanlah atas kami."
[Sunan Abi Daud: Shahih]
Lihat: Keutamaan berdo'a
Kedelapan:
Bertakwa dan bersabar.
Allah subhanahu
wata'aalaa berfirman:
{قَدْ مَنَّ اللَّهُ
عَلَيْنَا إِنَّهُ مَنْ يَتَّقِ وَيَصْبِرْ فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ
الْمُحْسِنِينَ} [يوسف: 90]
“Sungguh, Allah telah
melimpahkan karunia-Nya kepada kami. Sesungguhnya barangsiapa bertakwa dan
bersabar, maka Sungguh, Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat
baik.” [Yusuf: 90]
{وَمَنْ
يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ} [الطلاق: 2،3]
Barangsiapa
bertakwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan
memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. [Ath-Thalaaq: 2 - 3]
{وَمَنْ
يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا } [الطلاق: 4]
Dan barang -siapa
yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam
urusannya. [Ath-Thalaaq:4]
{فَصَبْرٌ
جَمِيلٌ وَاللَّهُ الْمُسْتَعَانُ عَلَى مَا تَصِفُونَ} [يوسف: 18]
(Yakub berkata)
"Maka hanya bersabar itulah yang terbaik (bagiku). Dan kepada Allah saja
memohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan." [Yusuf: 18]
{وَلَئِنْ
صَبَرْتُمْ لَهُوَ خَيْرٌ لِلصَّابِرِينَ} [النحل: 126]
Akan tetapi jika
kamu bersabar, Sesungguhnya Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar. [An-Nahl:126]
Ø Dari Abu Sa'id Al-Khudriy radhiyallahu
'anhu: Rasulullah ﷺ bersabda:
«وَمَنْ يَتَصَبَّرْ
يُصَبِّرْهُ اللَّهُ، وَمَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنَ
الصَّبْرِ» [صحيح البخاري
ومسلم]
"Dan barangsiapa yang berusaha sabar maka Allah akan menyabarkannya,
dan seseorang tidak diberi sesuatu yang lebih baik dan luas daripada
kesabaran". [Sahih Bukhari dan Muslim]
Ø Dari Ibnu Abbas -radhiyallahu
'anhuma-; Nabi ﷺ bersabda:
«اعْلَمْ أَنَّ فِي
الصَّبْرِ عَلَى مَا تَكْرَهُ خَيْرًا كَثِيرًا، وَأَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْر،
وَأَنَّ الْفَرَجَ مَعَ الْكَرْبِ، وَأَنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا»
"Dan ketahuilah bahwa di dalam kesabaran terhadap hal yang engkau benci
terdapat banyak kebaikan. Bahwa pertolongan itu (datang) setelah kesabaran, dan
kelapangan itu (datang) setelah kesempitan serta bahwa kemudahan itu (datang)
setelah kesulitan." [Musnad Ahmad]
Lihat: Ramadhan; Bulan kesabaran
Kesembilan:
Senantiasa bersikap jujur.
Allah
subhanahu wata'aalaa berfirman:
{يُوسُفُ أَيُّهَا الصِّدِّيقُ} [يوسف: 46]
”Yusuf, wahai orang yang
sangat dipercaya! [Yusuf: 46]
{قَالَ
مَا خَطْبُكُنَّ إِذْ رَاوَدْتُنَّ يُوسُفَ عَنْ نَفْسِهِ قُلْنَ حَاشَ لِلَّهِ
مَا عَلِمْنَا عَلَيْهِ مِنْ سُوءٍ قَالَتِ امْرَأَتُ الْعَزِيزِ الْآنَ حَصْحَصَ
الْحَقُّ أَنَا رَاوَدْتُهُ عَنْ نَفْسِهِ وَإِنَّهُ لَمِنَ الصَّادِقِينَ (51)
ذَلِكَ لِيَعْلَمَ أَنِّي لَمْ أَخُنْهُ بِالْغَيْبِ وَأَنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي
كَيْدَ الْخَائِنِينَ} [يوسف: 51،
52]
Dia (raja) berkata
(kepada perempuan-perempuan itu), “Bagaimana keadaanmu ketika kamu menggoda
Yusuf untuk menundukkan dirinya?” Mereka berkata, “Mahasempurna Allah, kami
tidak mengetahui sesuatu keburukan darinya.” Istri Al-Aziz berkata, “Sekarang
jelaslah kebenaran itu, akulah yang menggoda dan merayunya, dan sesungguhnya dia
termasuk orang yang benar.” (Yusuf berkata), “Yang demikian itu agar dia
(Al-Aziz) mengetahui bahwa aku benar-benar tidak mengkhianatinya ketika dia
tidak ada (di rumah), dan bahwa Allah tidak meridai tipu daya orang-orang yang
berkhianat.
[Yusuf: 51-52]
Ø Dari Syaddad bin Al-Had -radhiyallahu
'anhu-; Rasulullah ﷺ bersabda:
«إِنْ تَصْدُقْ
اللَّهَ يَصْدُقْكَ»
"Jika engkau jujur kepada Allah, niscaya Allah akan membalas sikap kejujuranmu."
[An-Nasa'iy: Shahih]
Lihat: Syarah Riyadhushalihin Bab (04) Jujur
Wallahu a’lam!
Referensi: أسباب النجاة من فتنة النساء مستفادة من قصة يوسف عليه السلام
Lihat juga: Hukum Ikhtilath - Membentengi diri dan keluarga dari berbagai ujian (fitnah) - Peranan semua pihak mengatasi pergaulan bebas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...