بسم الله الرحمن الرحيم
Anjuran tolong menolong dalam
kebaikan
Allah
subhanahu wata'aalaa berfirman:
{وَتَعَاوَنُوا
عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ} [المائدة: 2]
Dan
tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada
Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. [Al-Maidah: 2]
Masalah pergaulan bebas remaja
adalah masalah kita bersama
Allah
subhanahu wata'ala berfriman:
{وَاتَّقُوا
فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ
اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ} [الأنفال: 25]
Dan
peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang
zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya. [Al-Anfaal:25]
Ø Dari An-Nu'man bin
Basyir radhiyallahu 'anhuma; Nabi ﷺ bersabda:
" مَثَلُ القَائِمِ
عَلَى حُدُودِ اللَّهِ وَالوَاقِعِ فِيهَا، كَمَثَلِ قَوْمٍ اسْتَهَمُوا عَلَى
سَفِينَةٍ، فَأَصَابَ بَعْضُهُمْ أَعْلاَهَا وَبَعْضُهُمْ أَسْفَلَهَا، فَكَانَ
الَّذِينَ فِي أَسْفَلِهَا إِذَا اسْتَقَوْا مِنَ المَاءِ مَرُّوا عَلَى مَنْ فَوْقَهُمْ،
فَقَالُوا: لَوْ أَنَّا خَرَقْنَا فِي نَصِيبِنَا خَرْقًا وَلَمْ نُؤْذِ مَنْ
فَوْقَنَا، فَإِنْ يَتْرُكُوهُمْ وَمَا أَرَادُوا هَلَكُوا جَمِيعًا، وَإِنْ
أَخَذُوا عَلَى أَيْدِيهِمْ نَجَوْا، وَنَجَوْا جَمِيعًا " [صحيح البخاري]
"Perumpamaan
orang yang menegakkan hukum Allah dan orang yang diam terhadapnya seperti
sekelompok orang yang berlayar dengan sebuah kapal lalu sebagian dari mereka
ada yang mendapat tempat di atas dan sebagian lagi di bagian bawah perahu. Lalu
orang yang berada di bawah perahu bila mereka mencari air untuk minum mereka
harus melewati orang-orang yang berada di bagian atas seraya berkata;
"Seandainya boleh kami lubangi saja perahu ini untuk mendapatkan bagian
kami sehingga kami tidak mengganggu orang yang berada di atas kami". Bila
orang yang berada di atas membiarkan saja apa yang diinginkan orang-orang yang
di bawah itu maka mereka akan binasa semuanya. Namun bila mereka mencegah
dengan tangan mereka maka mereka akan selamat semuanya". [Shahih Bukhari]
Ø Qais -rahimahullah- berkata: "Setelah mengucapkan
pujian dan mengagungkan-Nya, Abu Bakr -radhiyallahu ‘anhu-
berkata, "Wahai manusia sekalian, kalian telah membaca ayat ini, namun
kalian tidak meletakkannya sebagaimana mestinya:
{عَلَيْكُمْ أَنْفُسَكُمْ
لَا يَضُرُّكُمْ مَنْ ضَلَّ إِذَا اهْتَدَيْتُمْ} [المائدة:
105]
{.. jagalah dirimu; tidaklah orang yang
sesat itu akan memberi madharat kepadamu apabila kamu telah mendapatkan
petunjuk..} [Al Maidah: 105]
Abu Bakr berkata; "Kami
mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَا مِنْ قَوْمٍ
يُعْمَلُ فِيهِمْ بِالْمَعَاصِي، ثُمَّ يَقْدِرُونَ عَلَى أَنْ يُغَيِّرُوا، ثُمَّ
لَا يُغَيِّرُوا، إِلَّا يُوشِكُ أَنْ يَعُمَّهُمُ اللَّهُ مِنْهُ بِعِقَابٍ»
"Tidaklah kemaksiatan yang dilakukan
pada suatu kaum, kemudian mereka mampu mencegahnya tetapi tidak mau mencegah,
melainkan Allah akan meratakan siksa kepada mereka." [Sunan Abi Daud:
Shahih]
Lihat: Keutamaan Amar ma’ruf Nahi mungkar
Pihak-pihak
yang mesti berperan untuk mengatasi pergaulan bebas:
1. Peran
kedua orang tua.
Allah subhanahu wata'aalaa
berfirman:
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ
نَارًا} [التحريم: 6]
Hai orang-orang yang beriman,
peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. [At-Tahriim:6]
{وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ
عَلَيْهَا لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَّحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى}
[طه: 132]
Dan perintahkanlah kepada keluargamu
mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta
rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik)
itu adalah bagi orang yang bertakwa. [Thaahaa: 132]
Ø Dari Abdullah bin 'Amr radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah ﷺ bersabda:
«مُرُوا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ،
وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا، وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي
الْمَضَاجِعِ» [سنن أبي داود: صححه الألباني]
“Perintahkanlah anakmu shalat ketika mereka
berumu tujuh tahun, dan pukul mereka jika meninggalkan shalat ketika mereka
berumur sepuluh tahun, dan pisahkan tempat tidur mereka". [Sunan Abi Daud:
Sahih]
Ø Dari Abdullah bin Umar radhiallahu 'anhuma;
Rasulullah ﷺ bersabda:
«كُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، فَالإِمَامُ رَاعٍ
وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، وَالرَّجُلُ فِي أَهْلِهِ رَاعٍ وَهُوَ
مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، وَالمَرْأَةُ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا رَاعِيَةٌ وَهِيَ
مَسْئُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا» [صحيح البخاري ومسلم]
“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap
pemimpin akan diminta pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya. Imam (kepala
Negara) adalah pemimpin yang akan diminta pertanggung jawaban atas rakyatnya.
Seorang suami dalam keluarganya adalah pemimpin dan akan diminta pertanggung
jawaban atas keluarganya. Seorang isteri adalah pemimpin di dalam urusan rumah
tangga suaminya dan akan diminta pertanggung jawaban atas urusan rumah tangga tersebut".
[Sahih Bukhari dan Muslim]
Memberi nafkah yang halal untuk keluarganya
Dari Ka'b bin 'Ujrah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"يَا كَعْبَ بْنَ عُجْرَةَ، إِنَّهُ لَا يَرْبُو لَحْمٌ نَبَتَ
مِنْ سُحْتٍ إِلَّا كَانَتِ النَّارُ أَوْلَى بِهِ" [سنن الترمذي: صحيح]
"Wahai Ka'b bin 'Ujrah,
sesungguhnya tidak berkembang suatu jasad yang tumbuh dari yang haram kecuali
neraka lebih pantas untuknya". [Sunan Tirmidziy: Sahih]
Mendekatkan diri kepada Allah untuk mendapatkan
penjagaan Allah terhadap keluarganya
Dari Ibnu Abbas radhiallahu
'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«احْفَظِ اللَّهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللَّهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ» [سنن
الترمذي: صحيح]
"Jagalah (perintah dan
larangan) Allah, maka Allah akan menjagamu, jagalah Allah maka engkau akan
mendapati-Nya di hadapanmu (dalam setiap urusanmu)". [Sunan Tirmidziy: Shahih]
Lihat: Kewajiban orang tua mendidik anaknya
2. Peran
keluarga.
Dengan memudahkan proses pernikahan, Allah subhanahu
wata'aalaa berfirman:
{وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَى مِنْكُمْ
وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ
يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ} [النور:
32]
Dan kawinkanlah orang-orang yang
sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba
sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka
miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan Allah Maha luas
(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. [An-Nuur:32]
Ø Dari Abu Hurairah radhiyallahul 'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«إِذَا خَطَبَ إِلَيْكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِينَهُ وَخُلُقَهُ
فَزَوِّجُوهُ، إِلَّا تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الأَرْضِ، وَفَسَادٌ
عَرِيضٌ» [سنن الترمذي: حسنه الألباني]
"Jika seorang laki-laki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya datang melamar kepada kalian maka nikahkanlah ia, jika kalian tidak melakukannya maka akan menjadi cobaan berat di bumi dan kerusakan yang sangat besar". [Sunan Tirmidziy: Hasan]
3. Peran
tetangga.
Dari Abdullah bin 'Amru radhiyallahu
'anhuma; Rasulullah ﷺ bersabda:
«مَنْ كَانَ
يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ، فَلْيَحْفَظْ جَارَهُ» [مسند أحمد: حسن لغيره]
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir maka hendaklah ia menjaga tetangganya." [Musnad Ahmad: Hasan ligairih]
Lihat: Adab bertetangga dalam Islam
4. Peran
teman dekat.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ
يُخَالِلُ» [سنن أبى داود: حسنه الألباني]
“Seseorang itu dipengaruhi oleh perilaku
orang yang dicintainnya, maka hendaklah kalian memperhatikan siapa yang ia
cintai". [Sunan Abi Daud: Hasan]
Ø Dari Abu Musa radhiyallahu 'anhu; Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
"مَثَلُ الجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ، كَحَامِلِ المِسْكِ
وَنَافِخِ الكِيرِ، فَحَامِلُ المِسْكِ: إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ، وَإِمَّا أَنْ
تَبْتَاعَ مِنْهُ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً، وَنَافِخُ
الكِيرِ: إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَةً"
[صحيح البخاري ومسلم]
“Perumpamaan teman yang shalih dengan teman
yang buruk bagaikan penjual minyak wangi dengan pandai besi, bisa jadi penjual
minyak wangi itu akan menghadiahkan kepadamu atau kamu membeli darinya atau
kamu akan mendapatkan bau wanginya sedangkan pandai besi hanya akan membakar
bajumu atau kamu akan mendapatkan bau tidak sedapnya." [Sahih Bukhari dan
Muslim]
5. Peran
masyarakat, terkhusus umat Islam.
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ
لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ} [آل
عمران: 110]
"Kamu adalah umat yang
terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan
mencegah dari yang munkar". [Ali Imran:110]
Ø Dari Abu Sa'id radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا
فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ
يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ، وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ» [صحيح
مسلم]
“Barangsiapa dari kalian yang melihat
kemungkaran maka perbaikilah dengan tanganmu, kalau kamu tidak mampu maka
dengan lidahmu, kalau kamu tidak bisa maka dengan hatimu, dan itu adalah
selemah-lemahnya iman”. [Sahih Muslim]
6. Peran
ulama.
Allah subhanahu wata'aalaa
berfirman:
{وَإِذَا جَاءَهُمْ أَمْرٌ مِنَ
الْأَمْنِ أَوِ الْخَوْفِ أَذَاعُوا بِهِ وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَى
أُولِي الْأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنْبِطُونَهُ مِنْهُمْ} [النساء: 83]
Dan apabila datang kepada mereka suatu berita
tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. dan kalau mereka
menyerahkannya kepada Rasul dan ulil Amri di antara mereka, tentulah
orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari
mereka (rasul dan ulil Amri). [An-Nisaa':83]
Menjelaskan tentang dampak buruk pergaulan bebas
dan bahaya perzinahan.
Allah subhanahu wata'aalaa
berfirman:
{وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ
سَبِيلًا} [الإسراء: 32]
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk. [Al-Israa': 32]
{قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا
فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ (30)
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ}
[النور:
30، 31]
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman:
"Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang
demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha mengetahui
apa yang mereka perbuat". Dan katakanlah kepada wanita yang beriman:
"Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, ...". [An-Nuur: 30-31]
Ø Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
"كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَا، مُدْرِكٌ
ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ، فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ، وَالْأُذُنَانِ
زِنَاهُمَا الِاسْتِمَاعُ، وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلَامُ، وَالْيَدُ زِنَاهَا
الْبَطْشُ، وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا، وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى،
وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ" [صحيح مسلم]
"Telah ditetapkan bagi anak
cucu Adam bagian mereka dari zina, akan menimpa mereka dan tidak akan lapas
darinya. Sesungguhnya mata berzina dengan pandangan, telinga berzina dengan
pendengaran, lidah bezina dengan ucapan, tangan berzina dengan sentuhan, kaki
berzina dengan langkah, hati bernafsu dan mendambakan, kemudian itu dibenarkan
(dilakukan) oleh kelamin atau didustakannya (ditinggalkan)." [Sahih
Muslim]
7. Peran
mesjid.
Mesjid bukan hanya sebatas tempat
menunaikan ibadah shalat, tapi juga berperan sebagai tempat menuntut ilmu dan
aktifitas positif lainnya.
Namun banyak pengurus mesjid yang
melalaikan fungsi mesjid bahkan melarang kegiatan keilmuan yang bisa memberikan
pengetahuan agama kepada umat Islam terkhusus kaum muda.
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ مَنَعَ مَسَاجِدَ اللَّهِ أَنْ يُذْكَرَ
فِيهَا اسْمُهُ وَسَعَى فِي خَرَابِهَا أُولَئِكَ مَا كَانَ لَهُمْ أَنْ
يَدْخُلُوهَا إِلَّا خَائِفِينَ لَهُمْ فِي الدُّنْيَا خِزْيٌ وَلَهُمْ فِي
الْآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ} [البقرة: 114]
Dan siapakah yang lebih zalim daripada
orang yang melarang di dalam masjid-masjid Allah untuk menyebut nama-Nya, dan
berusaha merobohkannya? Mereka itu tidak pantas memasukinya kecuali dengan rasa
takut (kepada Allah). Mereka mendapat kehinaan di dunia dan di akhirat mendapat
azab yang berat. [Al-Baqarah: 114]
Lihat: Keistimewaan mesjid dalam Islam
8. Peran
pemerintah.
Dari Ma'qil bin Yasar radhiallahu
'anhu; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَا مِنْ عَبْدٍ اسْتَرْعَاهُ اللَّهُ رَعِيَّةً، فَلَمْ يَحُطْهَا
بِنَصِيحَةٍ، إِلَّا لَمْ يَجِدْ رَائِحَةَ الجَنَّةِ» [صحيح البخاري]
"Tidaklah seorang hamba yang
Allah beri amanat kepemimpinan, namun dia tidak menindaklanjutinya dengan baik,
selain tak bakalan mendapat bau surga." [Sahih Bukhari]
Memberi
motifasi dan memudahkan urusan birokrasi pernikahan
'Alqamah –rahimahullah- berkata:
Suatu hari aku bersama Abdullah bin Mas'ud, kemudian Utsman
menemuinya di Mina dan berkata: Wahai Abu Abdurrahman, sesungguhnya aku punya
keperluan terhadapmu.
Maka keduanya pun menyendiri, dan Utsman
berkata: Apakah engkau mau wahai Abu Abdurraman untuk kami nikahkan dengan
seorang gadis perawan yang akan mengingatkanmu akan masa-masa mudamu dulu?
Dan ketika Utsman melihat Abdullah bin
Mas'ud tidak punya hajat dalam hal ini, ia memanggilku dengan isyarat dan
berkata: Wahai 'Alqamah!
Maka aku tiba kepadanya, saat Abdullah bin
Mas’ud berkata berkata: Adapun karena engkau telah mengatakan hal itu, maka
sesungguhnya Nabi ﷺ pernah
bersabda kepada kami:
«يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ البَاءَةَ
فَلْيَتَزَوَّجْ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ
وِجَاءٌ» [صحيح البخاري]
"Wahai kaum pemuda,
barangsiapa dari kalian yang telah mampu (jasmani dan materi) maka hendaklah ia
menikah. Dan barangsiapa yang belum mampu maka hendaklah ia berpuasa, karena
puasa untuknya sebagai peredah nafsu seksual." [Shahih Bukhari]
9. Peran
lembaga pendidikan.
a) Menyajikan pelajaran dan pengetahuan yang baik dan bermanfaat.
Dari Abu Umamah Al-Bahily radhiyallahu
'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَوَاتِ وَالأَرَضِينَ
حَتَّى النَّمْلَةَ فِي جُحْرِهَا وَحَتَّى الحُوتَ لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِ
النَّاسِ الخَيْرَ» [سنن الترمذي: صحيح]
“Sesungguhnya Allah, para malaikat,
penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan,
semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang
lain." [Sunan Tirmidzi: Sahih]
b) Menghidari percampuran dan sentuhan langsung antara laki-laki dan
perempuan.
Allah subhanahu wata'aalaa
berfirman:
{وَلَمَّا وَرَدَ مَاءَ مَدْيَنَ
وَجَدَ عَلَيْهِ أُمَّةً مِنَ النَّاسِ يَسْقُونَ وَوَجَدَ مِنْ دُونِهِمُ امْرَأَتَيْنِ
تَذُودَانِ قَالَ مَا خَطْبُكُمَا قَالَتَا لَا نَسْقِي حَتَّى يُصْدِرَ الرِّعَاءُ
وَأَبُونَا شَيْخٌ كَبِيرٌ} [القصص: 23]
Dan tatkala ia sampai di sumber air negeri
Mad-yan ia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang meminumkan
(ternaknya), dan ia menjumpai di belakang orang banyak itu, dua orang wanita
yang sedang menghambat (ternaknya). Musa berkata: "Apakah maksudmu (dengan
berbuat at begitu)?" kedua wanita itu menjawab: "Kami tidak dapat
meminumkan (ternak kami), sebelum pengembala-pengembala itu memulangkan
(ternaknya), sedang bapak kami adalah orang tua yang telah lanjut
umurnya". [Al-Qashash:23]
Wanita itu tidak meminumkan ternaknya sebelum
pengembala-pengembala itu memulangkan ternaknya agar tidak terjadi ikhtilath.
Ø
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
"خَيْرُ صُفُوفِ الرِّجَالِ
أَوَّلُهَا، وَشَرُّهَا آخِرُهَا، وَخَيْرُ صُفُوفِ النِّسَاءِ آخِرُهَا، وَشَرُّهَا
أَوَّلُهَا" [صحيح مسلم]
"Shaf terbaik bagi
laki-laki adalah yang pertama dan yang paling buruk adalah yang terakhir,
sedangkan shaf terbaik bagi perempuan adalah yang terakhir dan yang paling
buruk adalah yang pertama." [Sahih Muslim]
Dalam hadits ini Rasulullah ﷺ mengantisipasi terjadinya ikhtilath sewaktu shalat karena shaf terakhir
laki-laki lebih dekat dengan shaf pertama perempuan.
Jika Rasulullah ﷺ mencegah ikhtilat sewaktu shalat, maka di luar shalat lebih utama.
Lihat: Hukum Ikhtilath
10. Peran
lembaga sosial, ormas, dan semisalnya.
Memberi bantuan kepada pemuda dan pemudi
yang tidak mempu menikah karena materi.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا،
نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ
عَلَى مُعْسِرٍ، يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَمَنْ
سَتَرَ مُسْلِمًا، سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَاللهُ فِي
عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ» [صحيح
مسلم]
"Barangsiapa yang
menghilangkan dari seorang mu'min satu musibah dari musibah dunia maka Allah
akan menghilangkan darinya satu musibah dari musibah hari kiamat, dan
barangsiapa yang memudahkan bagi orang yang kesulitan maka Allah akan
memudahkan baginya di dunia dan akhirat, dan barangsiapa yang menutupi aib
seorang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat, dan Allah
senantiapa menolong seorang hamba selama hamba tersebut menulong
saudaranya". [Sahih Musim]
11. Peran
media sosial; Televisi, radio, majalah, korang, internet, dan semisalnya.
Menyiarkan berita-berita dan siaran-siaran
positif yang memicu pada kebaikan, dan meninggalkan hal-hal yang bisa memicu
timbulnya keburukan, seperti maraknya pergaulan bebas. Allah subhanahu
wata'aalaa berfirman:
{إِنَّ الَّذِينَ يُحِبُّونَ أَنْ تَشِيعَ
الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِينَ آمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِي الدُّنْيَا
وَالْآخِرَةِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ} [النور:
19]
Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar
(berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang
beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah
mengetahui, sedang, kamu tidak Mengetahui. [An-Nuur:19]
Wallahu a’lam!
Lihat juga: Benteng generasi muda dari pergaulan bebas - Bagaimana kita selamat dari fitnah (cobaan) - Raih kebahagiaan dunia akhirat dalam berkeluarga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...