بسم الله الرحمن الرحيم
Al-Qur’an adalah kitab
yang mulia
Allah
subhanahu wata’aalaa berfirman:
{إِنَّهُ لَقُرْآنٌ كَرِيمٌ
(77) فِي كِتَابٍ مَكْنُونٍ (78) لَا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ (79) تَنْزِيلٌ
مِنْ رَبِّ الْعَالَمِينَ} [الواقعة: 77 - 80]
Sesungguhnya Al-Quran Ini adalah bacaan yang sangat mulia, pada Kitab
yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh). Tidak
menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan. Diturunkan dari Rabbil
'alamiin. [Al-Waqi’ah:
77-80]
*Makna “Karim”: Adalah yang mulia (terpuji), dimuliakan
dan memuliakan, serta banyak memberikan kebaikan yang sangat besar.
Lihat: Keistimewaan Al-Qur'an
Kenapa Al-Qur’an disifati dengan
kemuliaan?
Diantaranya:
1.
Karena Al-Qur’an
adalah firman Allah yang Maha Mulia.
Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ
الَّذِي خَلَقَ (1) خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ وَرَبُّكَ
الْأَكْرَمُ (3) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ
يَعْلَمْ} [العلق: 1 - 5]
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha
pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya. [Al-'Alaq: 1 - 5]
Ø Muqatil rahimahullah berkata:
"كرّمَه
اللهُ وأعَزّه، لأنه كلامُه" [التفسير الوسيط للواحدي]
“Allah
memuliakan Al-Qur’an dan meninggikannya karena Al-Qur’an adalah firmanNya”. [At-Tafsir
Al-Wasith karya Al-Wahidiy]
Lihat: Allah berbicara (sifat Al-Kalam)
2.
Dicatat dalam
buku yang mulia.
Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{بَلْ هُوَ قُرْآنٌ مَجِيدٌ
(21) فِي لَوْحٍ مَحْفُوظٍ} [البروج:
21، 22]
Bahkan (yang
didustakan itu) ialah Al-Qur'an yang mulia, yang (tersimpan) dalam (tempat)
yang terjaga (Lauh Mahfuzh). [Al-Buruuj: 21-22]
3.
Diturunkan
melalui malaikat yang paling mulia.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{إِنَّهُ لَقَوْلُ رَسُولٍ
كَرِيمٍ (19) ذِي قُوَّةٍ عِنْدَ ذِي الْعَرْشِ مَكِينٍ (20) مُطَاعٍ ثَمَّ
أَمِينٍ} [التكوير: 19 - 21]
Sesungguhnya Al-Quran
itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril),
yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang
mempunyai 'Arsy, yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya. [At-Takwir: 19 - 21]
Lihat: Tugas malaikat Jibril 'alaihissalam
4.
Diberikan
kepada Nabi yang paling mulia.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{إِنَّهُ لَقَوْلُ رَسُولٍ
كَرِيمٍ} [الحاقة: 40]
Sesungguhnya Al-Quran
itu benar-benar firman (Allah yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia
(Muhammad). [Al-Haaqqah: 40]
5.
Diturunkan
pada bulan yang mulia.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ
فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ} [البقرة: 185]
Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang
bathil). [Al-Baqarah:185]
Ø
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ»
[سنن النسائي: صحيح]
“Telah datang kepada kalian
bulan Ramadhan, bulan penuh berkah (mubarak)”. [Sunan An-Nasa'i: Sahih]
Lihat: Keistimewaan bulan Ramadhan
6.
Pada malam
yang paling mulia.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ
مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ} [الدخان: 3، 4]
Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam
yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. [Ad-Dukhaan:3]
{إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ
الْقَدْرِ} [القدر: 1]
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran)
pada malam kemuliaan. [Al-Qadr:1]
Lihat: Malam "Lailatul Qadr"
7.
Ditujukan
kepada umat yang paling mulia.
Dari Mu’awiyah bin Haidah radhiyallahu
‘anhu, bahwasanya ia mendengar Nabi ﷺ bersabda pada firman Allah ta’aalaa:
{كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ
أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ} [آل عمران: 110]
Kamu adalah umat yang terbaik yang
dilahirkan untuk manusia. [Ali ‘Imran:110]
Beliau
bersabda:
«أَنْتُمْ تُتِمُّونَ سَبْعِينَ
أُمَّةً أَنْتُمْ خَيْرُهَا وَأَكْرَمُهَا عَلَى اللَّهِ» [سنن الترمذي:
حسن]
“Kalian adalah penyempurna tujuh puluh
umat, kalianlah yang terbaik darinya, dan yang paling mulia di sisi Allah”.
[Sunan Tirmidziy: Hasan]
Lihat: Keistimewaan Umat Islam
8.
Karena Al-Qur’an
adalah kitab suci yang terbaik.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ
مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ} [المائدة: 48]
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Quran dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya)
dan batu ujian* terhadap kitab-kitab yang lain itu. [Al-Maidah:48]
*Maksudnya: Al Quran adalah ukuran untuk menentukan benar tidaknya
ayat-ayat yang diturunkan dalam kitab-kitab sebelumnya.
9.
Membawa
banyak kemuliaan dan keberkahan.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{وَإِنَّهُ لَكِتَابٌ عَزِيزٌ
(41) لَا يَأْتِيهِ الْبَاطِلُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَلَا مِنْ خَلْفِهِ تَنْزِيلٌ
مِنْ حَكِيمٍ حَمِيدٍ} [فصلت: 41، 42]
Dan sesungguhnya Al-Quran itu adalah Kitab yang
mulia. Yang tidak datang kepadanya kebatilan baik dari depan maupun dari
belakangnya, yang diturunkan dari Rabb yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji. [Fushilat: 41-42]
{كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا
آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ} [ص: 29]
Ini adalah sebuah Kitab yang Kami turunkan
kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan
supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran. [Shaad:29]
Ø
Ahli ilmu Ma’aniy berkata:
"القرآن الكريم الذي من
شأنه أن يُعطي الخيرَ الكثيرَ بالدلائل التي تُؤدّي إلى الحقِّ في الدِّين. [التفسير الوسيط للواحدي]
“Al-Qur’an yang mulia yang
sifatnya memberi kebaikan yang banyak dengan petunjuk-petunjuk yang
mengantarkan kepada kebenaran dalam agama”. [At-Tafsir Al-Wasith karya Al-Wahidiy]
Ø
Al-Azhariy rahimahullah berkata:
"الكريم: اسمٌ جامعٌ لِمَا
يُحْمَد، والقرآنُ الكريمُ يُحْمَدُ لِمَا فيه مِن الهُدَى، والبَيَان، والعِلم،
والحِكمَة". [التفسير الوسيط للواحدي]
“Al-Karim adalah nama yang
mencakup semua yang terpuji, dan Al-Qur’an Al-Karim terpuji karena terkandung
di dalamnya petunjuk, penjelasan, ilmu dan hikmah”. [At-Tafsir Al-Wasith karya Al-Wahidiy]
Bagaimana meraih kemuliaan melalui
Al-Qur’an?
1) Mulia dengan
membacanya.
Dari Ibnu Mas'ud -radhiyallahu 'anhu-; Rasulullah ﷺ bersabda:
«مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ
اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ
الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ» [سنن الترمذي: صحيح]
“Barangsiapa
yang membaca satu huruf dari Al-Qur'an maka ia akan mendapat satu kebaikan, dan
satu kebaikan dibalas sepuluh kebaikan, aku tidak mengatakan ألم satu huruf akan tetapi alif satu huruf, lam satu
huruf, dan mim satu huruf". [Sunan Tirmidzi: Shahih]
Ø
Al-Barra' bin 'Azib radhiyallahu 'anhu; Nabi ﷺ
bersabda:
«السَّكِينَةُ
تَنَزَّلَتْ بِالقُرْآنِ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Ketenangan
turun di saat membaca Al-Qur'an”. [Shahih Bukhari dan Muslim]
Ø Dari Abdullah bin 'Amr radhiyallahu 'anhuma;
Rasulullah ﷺ bersabda:
" يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ: اقْرَأْ، وَارْتَقِ، وَرَتِّلْ
كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا، فَإِنَّ مَنْزِلَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ
تَقْرَؤُهَا " [سنن أبي داود: صحيح]
"Dikatakan kepada ahli
Qur'an: Bacalah dan naiklah (ke derajat surga), baca dengan perlahan
sebagaimana engkau membacanya di dunia, karena sesungguhnya tempatmu di surga
ada pada akhir ayat yang engkau baca". [Sunan Abu Daud: Sahih]
Lihat: Keutamaan membaca Al-Qur’an
2) Mulia dengan
mendengarkannya.
Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ
فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ} [الأعراف: 204]
Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah
dengan tenang agar kamu mendapat rahmat. [Al-A'raaf:204]
{إِنَّمَا
الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ
عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ} [الأنفال: 2]
Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut
nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya
bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka
bertawakkal. [Al-Anfaal:2]
3) Mulia dengan
menghafalkannya.
Dari Abu Musa Al-Asy'ariy radhiyallahu
'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«إِنَّ مِنْ إِجْلَالِ اللَّهِ إِكْرَامَ
ذِي الشَّيْبَةِ الْمُسْلِمِ، وَحَامِلِ الْقُرْآنِ غَيْرِ الْغَالِي فِيهِ وَالْجَافِي
عَنْهُ، وَإِكْرَامَ ذِي السُّلْطَانِ الْمُقْسِطِ» [سنن أبي داود:
حسنه الألباني]
“Sesungguhnya termasuk
pengagungan kepada Allah adalah memuliakan orang tua muslim yang sudah ubanan,
penghafal Al-Qur'an yang tidak berlebih-lebihan dan tidak diabaikan, dan
memuliakan pemerintah yang adil”. [Sunan Abi Daud: Hasan]
Ø
Dari Buraidah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«إِنَّ الْقُرْآنَ يَلْقَى صَاحِبَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حِينَ يَنْشَقُّ
عَنْهُ قَبْرُهُ كَالرَّجُلِ الشَّاحِبِ . فَيَقُولُ لَهُ: هَلْ تَعْرِفُنِي ؟
فَيَقُولُ: مَا أَعْرِفُكَ فَيَقُولُ: أَنَا صَاحِبُكَ الْقُرْآنُ الَّذِي
أَظْمَأْتُكَ فِي الْهَوَاجِرِ وَأَسْهَرْتُ لَيْلَكَ، وَإِنَّ كُلَّ تَاجِرٍ مِنْ
وَرَاءِ تِجَارَتِهِ، وَإِنَّكَ الْيَوْمَ مِنْ وَرَاءِ كُلِّ تِجَارَةٍ فَيُعْطَى
الْمُلْكَ بِيَمِينِهِ، وَالْخُلْدَ بِشِمَالِهِ، وَيُوضَعُ عَلَى رَأْسِهِ تَاجُ
الْوَقَارِ، وَيُكْسَى وَالِدَاهُ حُلَّتَيْنِ لَا يُقَوَّمُ لَهُمَا أَهْلُ
الدُّنْيَا فَيَقُولَانِ: بِمَ كُسِينَا هَذَا؟ فَيُقَالُ: بِأَخْذِ وَلَدِكُمَا
الْقُرْآنَ . ثُمَّ يُقَالُ لَهُ: اقْرَأْ وَاصْعَدْ فِي دَرَجِ الْجَنَّةِ
وَغُرَفِهَا، فَهُوَ فِي صُعُودٍ مَا دَامَ يَقْرَأُ، هَذًّا كَانَ، أَوْ
تَرْتِيلًا» [مسند أحمد: حسن]
“Sesungguhnya pahala Al-Qur'an
mendatangi orang yang membacanya pada hari kiamat ketika keluar dari kuburnya
seperti seorang yang berubah warna tubuhnya. Pahala Al-Qur'an berkata
kepadanya: "Apakah kamu mengenalku?" Ia menjawab: "Aku tidak mengenalmu!" Pahala Al-Qur'an berkata:
"Aku adalah bacaan Qur'an-mu yang membuatmu dahaga di siang hari dan
begadang di malam harimu, dan sesungguhnya setiap pedagang mendapatkan hasil
dagangannya, dan sesungguhnya engkau hari ini mendapatkan hasil daganganmu".
Maka ia diberi kekuasaan dengan kanannya, dan kekekalan dengan kirinya, dan
diletakkan di atas kepalanya mahkota keagungan, dan kedua orang tuanya
dipakaikan perhiasan yang tidak diketahui nilainya oleh penduduk dunia. Maka
kedua orang tuanya berkata: "Dengan amalan apa kami dipakaikan ini?"
Maka dikatakan pada keduanya: "Dengan amalan Al-Qur'an anak kalian
berdua". Kemudian dikatakan pada ahli Qur'an: "Bacalah dan naiklah ke
derajat surga dan kamar-kamarnya". Maka ia terus naik selama ia membaca
Al-Qur'an dengan cepat atau perlahan”. [Musnad Ahmad: Hasan]
4) Mulia dengan
memperlajarinya.
Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{الرَّحْمَنُ (1) عَلَّمَ الْقُرْآنَ} [الرحمن: 1، 2]
(Tuhan)
yang Maha pemurah, Yang telah mengajarkan Al-Quran. [Ar-Rahman: 1-2]
Ø Dari Utsman bin
'Affan radhiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ
bersabda:
«خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ القُرْآنَ
وَعَلَّمَهُ» [صحيح البخاري]
“Sebaik-baik
kalian adalah yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya". [Sahih
Bukhari]
Ø Dari Abu
Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ
bersabda:
«مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ
بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ
نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ
الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ» [صحيح مسلم]
"Tidaklah satu kaum
berkumpul di salah satu "rumah Allah" (mesjid) membaca kitabullah
(Al-Qur'an) dan mempelajarinya di antara mereka kecuali Allah menurunkan kepada
mereka ketenangan dan mereka dinaungi dengan rahmat dan malaikat mengerumungi
mereka dan Allah menyebut mereka pada siapa yang ada di sisi-Nya". [Sahih
Muslim]
Ø Nafi' bin Abdul Harits -rahimahullah-
pada suatu ketika bertemu dengan Khalifah Umar -radhiyallahu 'anhu-
di 'Usfan. Ketika itu, Nafi' bertugas sebagai pejabat di kota Makkah. Umar
bertanya kepada Nafi':
مَنِ اسْتَعْمَلْتَ عَلَى أَهْلِ
الْوَادِي؟ فَقَالَ: ابْنَ أَبْزَى، قَالَ: وَمَنِ ابْنُ أَبْزَى؟ قَالَ: مَوْلًى
مِنْ مَوَالِينَا، قَالَ: فَاسْتَخْلَفْتَ عَلَيْهِمْ مَوْلًى؟ قَالَ: إِنَّهُ
قَارِئٌ لِكِتَابِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَإِنَّهُ عَالِمٌ بِالْفَرَائِضِ، قَالَ
عُمَرُ: أَمَا إِنَّ نَبِيَّكُمْ ﷺ قَدْ قَالَ: «إِنَّ اللهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا،
وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ». [صحيح
مسلم]
"Siapa yang anda angkat
sebagai kepala bagi penduduk Wadhi?" Nafi' menjawab, "Ibnu
Abza." Umar bertanya lagi, "Siapakah itu Ibnu Abza?" Nafi'
menjawab, "Salah seorang Maula (budak yang telah dimerdekakan) di antara
beberapa Maula kami." Umar bertanya, "Kenapa Maula yang
diangkat?" Nafi' menjawab, "Karena ia adalah seorang yang pintar
tentang kitabullah dan pandai tentang ilmu fara`idh (ilmu tentang pembagian
harta warisan)." Umar berkata, "Benar, Nabi kalian ﷺ
telah bersabda: ' Sesungguhnya Allah akan memuliakan suatu kaum dengan kitab
ini (Al-Qur'an) dan menghinakan yang lain.'" [Shahih Muslim]
Lihat: Pentingnya belajar Al-Qur'an
5) Mulia dengan
mengamalkannya.
Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{وَهَذَا كِتَابٌ
أَنْزَلْنَاهُ مُبَارَكٌ فَاتَّبِعُوهُ وَاتَّقُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ} [الأنعام: 155]
Dan ini adalah Kitab (Al-Qur'an) yang Kami turunkan dengan penuh berkah.
Ikutilah, dan bertakwalah agar kamu mendapat rahmat. [Al-An'am: 155]
Ø Dari Jabir radhiyallahu
' anhu; Rasulullah ﷺ
bersabda:
" الْقُرْآنُ شَافِعٌ مُشَفَّعٌ
ومَاحِلٌ مُصَدَّقٌ، فَمَنْ جَعَلَهُ إِمَامًا قَادَهُ إِلَى الْجَنَّةِ، وَمَنْ
جَعَلَهُ خَلْفَهُ سَاقُهُ إِلَى النَّارِ " [شعب الإيمان: صحيح]
“Al-Qur'an
adalah pemberi syafa'at diterima syafa'atnya dan pembela yang dibenarkan, maka
barangsiapa yang menjadikannya sebagai imam (tuntunan) maka ia akan menuntunnya
ke surga, dan barangsiapa yang menjadikannya di belakangnya (diabaikan) maka ia
akan menggiringnya ke neraka". [Syu'ab al-iman: Shahih]
Lihat: Mengamalkan ilmu yang dimiliki
Berta’awun dalam meraih kemuliaan
Al-Qur’an
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{وَتَعَاوَنُوا عَلَى
الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ} [المائدة: 2]
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu
kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. [Al-Maidah: 2]
Ø Dari Abu
Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ
bersabda:
«اللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ
الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ» [صحيح
مسلم]
“Allah akan senangtiasa menolong seorang hamba
selama hamba tersebut senangtiasa menolong saudaranya". [Sahih Muslim]
Wallahu a’lam!
Lihat juga: Sifat ahli Al-Qur’an - Pentingnya mendidik anak sejak dini dengan Al-Qur'an - Kewajiban mengikuti Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman Salaf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...