بسم الله الرحمن الرحيم
Dahsyatnya ujian (fitnah) di
akhir zaman.
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
«بَادِرُوا بِالْأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ،
يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا، أَوْ يُمْسِي مُؤْمِنًا
وَيُصْبِحُ كَافِرًا، يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا» [صحيح
مسلم]
"Segeralah
beramal sebelum datangnya fitnah seperti malam yang gelap gulita. Di pagi hari
seorang laki-laki dalam keadaan mukmin, lalu kafir di sore harinya. Di sore
hari seorang laki-laki dalam keadaan mukmin, lalu kafir dipagi harinya. Dia
menjual agamanya dengan kenikmatan dunia." [Shahih Muslim]
Lihat:
Hadits Hudzaifah; Umar bertanya tentang fitnah yang dahsyat
Kewajiban orang tua
melindungi keluarganya dari keburukan dunia dan akhirat.
Allah
subhanahu wata'aalaa berfirman:
{يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ
نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ
لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ} [التحريم:
6]
Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; Penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. [At-Tahriim:6]
Ø
Dari Abdullah bin Umar radhiallahu
'anhuma; Rasulullah ﷺ bersabda:
«كُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ،
...، وَالرَّجُلُ فِي أَهْلِهِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، وَالمَرْأَةُ
فِي بَيْتِ زَوْجِهَا رَاعِيَةٌ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا» [صحيح البخاري ومسلم]
"Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta
pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya. ... . Seorang suami dalam
keluarganya adalah pemimpin dan akan diminta pertanggung jawaban atas
keluarganya. Seorang isteri adalah pemimpin di dalam urusan rumah tangga
suaminya dan akan diminta pertanggung jawaban atas urusan rumah tangga
tersebut". [Shahih Bukhari dan Muslim]
Lihat: Kewajiban orang tua mendidik anaknya
Bentuk-bentuk fitnah
akhir zaman.
Secara
umum fitnah terbagi dua: Fitanh syubhat dan fitnah syahawat. Dan terkadang dua
fitnah ini bersatu sehingga menimbutkan cobaan yang sangat dahsyat.
a)
Fitnah kesyirikan dan kekufuran.
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{وَالْفِتْنَةُ
أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ} [البقرة: 191]
Dan fitnah (syirik) itu lebih
besar bahayanya dari pembunuhan. [Al-Baqarah: 191]
Lihat: Awas ada syirik !
b)
Fitnah maksiat/hawa nafsu.
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{وَأَنِ احْكُمْ
بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ وَاحْذَرْهُمْ أَنْ
يَفْتِنُوكَ عَنْ بَعْضِ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ إِلَيْكَ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَاعْلَمْ
أَنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُصِيبَهُمْ بِبَعْضِ ذُنُوبِهِمْ وَإِنَّ كَثِيرًا
مِنَ النَّاسِ لَفَاسِقُونَ} [المائدة: 49]
Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di
antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti
hawa nafsu mereka. dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak
memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah
kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka
ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada
mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan
manusia adalah orang-orang yang fasik. [Al-Maidah: 49]
Ø
Dari Usamah bin Zaid
radhiyallahu 'anhuma, Rasulullah ﷺ bersabda:
«مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ
النِّسَاءِ»
"Aku tidak meninggalkan
fitnah (cobaan) setelah aku meninggal lebih berbahaya bagi laki-laki dari
cobaan wanita." [Sahih Bukhari]
c)
Fitnah syubhat.
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{قَالَ فَإِنَّا
قَدْ فَتَنَّا قَوْمَكَ مِنْ بَعْدِكَ وَأَضَلَّهُمُ السَّامِرِيُّ} [طه: 85]
Allah berfirman: "Maka sesungguhnya
Kami telah menguji kaummu sesudah kamu tinggalkan, dan mereka telah
disesatkan oleh Samiri (dengan syubhatnya). [Thahaa: 85]
d)
Fitnah kenikmatan dunia dan harta.
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{وَلَا تَمُدَّنَّ
عَيْنَيْكَ إِلَى مَا مَتَّعْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْهُمْ زَهْرَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا
لِنَفْتِنَهُمْ فِيهِ وَرِزْقُ رَبِّكَ خَيْرٌ وَأَبْقَى} [طه: 131]
Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu
kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka,
sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. Dan
karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal. [Thaha:131]
Ø
Ka'ab bin 'Iyadh radhiyallahu
'anhu berkata, Aku mendengar Nabi ﷺ
bersabda:
«إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً، وَفِتْنَةُ
أُمَّتِي المَالُ» [سنن الترمذي: صحيح]
"Sesungguhnya setiap umat itu memiliki
fitnah dan fitnah umatku adalah harta." [Sunan Tirmidziy: Shahih]
Lihat: Hadits Zainab binti Jahsy; Maksiat sebab kebinasaan
Bagaimana membentengi diri dan keluarga
dari fitnah akhir zaman?
1.
Mengokohkan
iman dan akidah yang benar.
Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma
berkata: Suatu hari aku duduk di belakang Rasulullah ﷺ,
beliau bersabda:
«يَا غُلَامُ إِنِّي أُعَلِّمُكَ
كَلِمَاتٍ، احْفَظِ اللَّهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللَّهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ،
إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللَّهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ،
وَاعْلَمْ أَنَّ الأُمَّةَ لَوْ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيْءٍ لَمْ
يَنْفَعُوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ لَكَ، وَلَوْ اجْتَمَعُوا
عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ
اللَّهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ الأَقْلَامُ وَجَفَّتْ الصُّحُفُ»
"Wahai bocah, sesungguhnya aku akan
mengajarimu beberapa kalimat, jagalah Allah maka Allah akan menjagamu, jagalah
Allah kau akan mendapati-Nya di hadapanmu, jika kau meminta maka mintalah
kepada Allah, dan jika kau minta bantuan maka mintalah kepada Allah, ketahuilah
.. sesungguhnya jika semua umat sepakat untuk memberimu suatu yang bermanfaat,
mereka tidak akan memberimu kecuali sesuatu yang sudah ditakdirkan Allah
untukmu, dan seandainya mereka sepakat untuk mencelakaimu dengan sesuatu,
mereka tidak akan bisa mencelakaimu kecuali sesuatu yang sudah ditakdirkan
Allah kepadamu, pena telah diangkat dan lembaran telah kering. [Sunan Tirmidzi:
Shahih]
2.
Membentengi
dengan ibadah dan amal shalih.
Allah subhanahu wata'aalaa
berfirman:
{وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ
عَلَيْهَا لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى} [طه:
132]
Dan perintahkanlah kepada keluargamu
mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta
rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu, dan akibat (yang baik) itu
adalah bagi orang yang bertakwa. [Thaahaa:132]
Ø Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
"اسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا، فَإِنَّهُنَّ خُلِقْنَ مِنْ
ضِلَعٍ، وَإِنَّ أَعْوَجَ شَيْءٍ فِي الضِّلَعِ أَعْلاَهُ، فَإِنْ ذَهَبْتَ
تُقِيمُهُ كَسَرْتَهُ، وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ، فَاسْتَوْصُوا
بِالنِّسَاءِ خَيْرًا" [صحيح البخاري ومسلم]
"Terimalah nasehatku untuk berlaku
baik terhadap kaum wanita, karena sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang
rusuk, dan sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling di
atas, maka jika kamu ingin meluruskannya dengan paksa maka kamu akan
mematahkannya, dan jika kamu membiarkannya maka ia akan selamanya bengkok, maka
saling menasehatilah kalian untuk berlaku baik terhadap kaum wanita".
[Sahih Bukhari dan Muslim]
Ø Ummi Salamah radhiyallahu 'anha berkata: Nabi ﷺ
terbangun pada suatu malam, kemudian bersabda:
«سُبْحَانَ اللَّهِ،
مَاذَا أُنْزِلَ اللَّيْلَةَ مِنَ الفِتَنِ، وَمَاذَا فُتِحَ مِنَ الخَزَائِنِ،
أَيْقِظُوا صَوَاحِبَاتِ الحُجَرِ، فَرُبَّ كَاسِيَةٍ فِي الدُّنْيَا عَارِيَةٍ
فِي الآخِرَةِ»
"Maha Suci Allah, fitnah (cobaan) apa
yang diturunkan pada malam ini, dan apa yang dibuka dari dua perbendaharaan
(Romawi dan Persia)? Bangunkanlah wanita-wanita yang tertidur dalam kamar
(istri-istri Nabi), karena berapa banyak oang yang berpakaian di dunia tapi
telanjang di akhirat" [Shahih Bukhari]
3.
Hadir bersama keluarga dalam majelis ilmu.
Qurrah radhiyallahu 'anhu berkata:
كَانَ نَبِيُّ اللَّهِ ﷺ إِذَا جَلَسَ
يَجْلِسُ إِلَيْهِ نَفَرٌ مِنْ أَصْحَابِهِ، وَفِيهِمْ رَجُلٌ لَهُ ابْنٌ صَغِيرٌ يَأْتِيهِ
مِنْ خَلْفِ ظَهْرِهِ، فَيُقْعِدُهُ بَيْنَ يَدَيْهِ، فَهَلَكَ فَامْتَنَعَ الرَّجُلُ
أَنْ يَحْضُرَ الْحَلْقَةَ لِذِكْرِ ابْنِهِ، فَحَزِنَ عَلَيْهِ، فَفَقَدَهُ النَّبِيُّ
ﷺ فَقَالَ: «مَالِي لَا أَرَى فُلَانًا؟» قَالُوا:
يَا رَسُولَ اللَّهِ، بُنَيُّهُ الَّذِي رَأَيْتَهُ هَلَكَ، فَلَقِيَهُ النَّبِيُّ
ﷺ فَسَأَلَهُ عَنْ بُنَيِّهِ، فَأَخْبَرَهُ أَنَّهُ
هَلَكَ، فَعَزَّاهُ عَلَيْهِ، ثُمَّ قَالَ: «يَا فُلَانُ، أَيُّمَا كَانَ
أَحَبُّ إِلَيْكَ أَنْ تَمَتَّعَ بِهِ عُمُرَكَ، أَوْ لَا تَأْتِي غَدًا إِلَى بَابٍ
مِنْ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ إِلَّا وَجَدْتَهُ قَدْ سَبَقَكَ إِلَيْهِ يَفْتَحُهُ لَكَ»،
قَالَ: يَا نَبِيَّ اللَّهِ، بَلْ يَسْبِقُنِي إِلَى بَابِ الْجَنَّةِ فَيَفْتَحُهَا
لِي لَهُوَ أَحَبُّ إِلَيَّ، قَالَ: «فَذَاكَ لَكَ» [سنن النسائي: صحيح]
"Adalah kebiasaan Nabi ﷺ jika sedang
duduk, beberapa orang dari sahabatnya duduk menemaninya. Diantara mereka ada
seorang yang memiliki anak kecil yang mendatangi beliau dari belakang
punggungnya, lalu beliau mendudukkan di depannya. Pada suatu hari anak itu
meninggal dunia. Maka orang tersebut tidak mau menghadiri majelis karena selalu
mengingat anaknya, dan ia bersedih atas kematiannya. Lalu Nabi ﷺ merasa
kehilangan dan bertanya: "Mengapa aku tidak melihat si fulan?" Mereka
menjawab, "Wahai Rasulullah ﷺ, anak kecilnya yang engkau lihat telah
meninggal dunia". Lalu Rasulullah ﷺ bertemu dengannya dan bertanya tentang
anaknya? Ia memberitahukan bahwa anaknya telah meninggal dunia, lalu beliau
memberikan ta’ziyah atas musibahnya, kemudian bersabda: "Wahai fulan,
manakah yang lebih engkau cintai, engkau menikmati umurmu bersama anakmu? Atau
kelak engkau tidak mendatangi salah satu pintu surga kecuali engkau mendapatkan
anakmu telah mendahuluimu lalu membukakannya untukmu?" Ia menjawab;
"Wahai Nabi Allah, tentu ia mendahuluiku menuju pintu surga lalu ia
membukakannya untukku lebih aku cintai." Beliau bersabda: "Itulah
bagianmu." [Sunan An-Nasa’iy: Shahih]
Lihat: Keutamaan ilmu dan ulama
4.
Menyegerakan
pernikahan dan memilihkan anak pasangan yang shalih/shalihah.
Dari Abu Hurairah radhiyallahul 'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«إِذَا خَطَبَ إِلَيْكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِينَهُ وَخُلُقَهُ
فَزَوِّجُوهُ، إِلَّا تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الأَرْضِ، وَفَسَادٌ
عَرِيضٌ»
"Jika seorang laki-laki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya
datang melamar kepada kalian maka nikahkanlah ia, jika kalian tidak
melakukannya maka akan menjadi cobaan berat di bumi dan kerusakan yang sangat
besar". [Sunan Tirmidziy: Hasan]
Lihat: Keutamaan menikah
5.
Menjauhkan diri dan keluarga dari pergaulan yang buruk.
Dari Abu
Sa'id Al-Khudriy radhiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«لَا تُصَاحِبْ إِلَّا مُؤْمِنًا، وَلَا يَأْكُلْ طَعَامَكَ إِلَّا
تَقِيٌّ» [سنن أبي داود: حسنه الألباني]
"Janganlah engaku berteman kecuali dengan sorang yang beriman, dan
janganlah ada yang memakan makananmu kecuali orang yang bertakwa". [Sunan
Abi Daud: Hasan]
6.
Membentengi dengan do’a.
Diantara
do’a agar keluarga terlindung dari berbagai macam fitnah:
{رَبِّ اجْعَلْ
هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ}
“Ya
Tuhanku, jadikanlah negeri Ini, negeri yang aman, dan jauhkanlah Aku beserta
anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala”. [Ibrahim: 35]
{رَبِّ نَجِّنِي وَأَهْلِي
مِمَّا يَعْمَلُونَ}
"Ya Tuhanku selamatkanlah
Aku beserta keluargaku dari (akibat) perbuatan (maksiat) yang mereka kerjakan". [Asy-Syu'araa':169]
{رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ
أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا}
"Ya Tuhan kami,
anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai
penyenang hati (Kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”. [Al-Furqan:74]
Ø
Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam terkadang memintakan perlindungan untuk Al-Hasan dan Al-Husain,
dan berkata: Sesungguhnya kakek kalian berdua (Nabi Ibrahim) terkadang memintakan perlindungan dengannya untuk Isma'il dan Ishaq:
«أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ،
مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ»
"Aku berlindung dengan
kalimat-kalimat Allah yang sempurnah dari segala setan (godaannya) dan
hewan-hewan yang jahat, dan dari segala pandangan yang berbahaya". [Shahih
Bukhari]
Lihat: Do'a dalam Al-Qur'an
Wallahu a’lam!
Lihat
juga: Peran keluarga Islami dalam kehidupan masyarakat damai - Tatacara mendidik anak dalam Islam - Peran semua pihak mengatasi pergaulan bebas remaja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...