Selasa, 29 Oktober 2019

Jangan menyepelekan amalan kecil

بسم الله الرحمن الرحيم
Abu Sa'id Al-Khudriy radhiyallahu 'anhu berkata: Seorang laki-laki mendengar seorang laki-laki membaca surah Al-Ikhlash dan mengulang-ulanginya, maka ketika pagi harinya ia datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan menceritakan kejadian itu, dan seakan-akan orang tersebut menganggapnya suatu amalan yang sedikit.
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنَّهَا لَتَعْدِلُ ثُلُثَ القُرْآنِ» [صحيح البخاري]
"Demi Yang jiwaku di tangan-Nya, sesungguhnya ia sebanding dengan sepertiga Al-Qur'an". [Sahih Bukhari]
Ø  Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Bahwasanya seorang wanita (atau pemuda) berkulit hitam biasanya menyapu Masjid. Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kehilangan orang itu, sehingga beliau pun menanyakannya.
Para sahabat menjawab, "Orang itu telah meninggal."
Beliau bersabda:
«أَفَلَا كُنْتُمْ آذَنْتُمُونِي»
"Kenapa kalian tidak memberitahukan kepadaku?"
Sepertinya mereka menganggap remeh urusan kematiannya (karena hanya seorang tukang bersih masjid).
Beliau pun bersabda:
«دُلُّونِي عَلَى قَبْرِهِ»
"Tunjukkanlah kepadaku di mana letak kuburannya."
Maka para sahabat pun menunjukkan kuburannya, dan akhirnya beliau menshalatkannya. [Shahih Muslim]
Ø  Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«إِنَّ العَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللَّهِ، لاَ يُلْقِي لَهَا بَالًا، يَرْفَعُهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَاتٍ، وَإِنَّ العَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللَّهِ، لاَ يُلْقِي لَهَا بَالًا، يَهْوِي بِهَا فِي جَهَنَّمَ» [صحيح البخاري]
"Sungguh seorang hamba berbicara satu kalimat yang diridhai Allah, tanpa ia pikirkan (menganggapnya sepele), menyebabkan Allah mengangkat derajatnya. Dan sungguh seorang hamba berbicara satu kalimat yang dimurkai Allah, tanpa ia pikirkan, menyebabkan ia terjerumus ke dalam neraka jahannam". [Sahih Bukhari]
Ø  Dari Abu Dzar radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«لَا تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا، وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ» [صحيح مسلم]
"Jangan engkau meremehkan suatu kebaikan sedikitpun, walau hanya menemui saudaramu dengan wajah yang ceria (tersenyum)". [Sahih Muslim]
Amalan sedikit belum tentu pahalanya sedikit
Dari Ibnu 'Abbas -radhiyallahu 'anhuma- dari Juwairiyah -radhiyallahu 'anha- bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam keluar dari rumah Juwairiyah pada pagi hari usai shalat Subuh dan dia tetap di tempat shalatnya. Tak lama kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kembali setelah terbit fajar (pada waktu Dhuha), sedangkan Juwairiyah masih duduk di tempat shalatnya. Setelah itu, Rasulullah menyapanya:
مَا زِلْتِ عَلَى الْحَالِ الَّتِي فَارَقْتُكِ عَلَيْهَا
"Ya Juwairiyah, kamu masih belum beranjak dari tempat shalatmu?
Juwairiyah menjawab; 'Ya. Saya masih di sini, di tempat semula ya Rasulullah.'
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Setelah keluar tadi, aku telah mengucapkan empat rangkaian kata-kata -sebanyak tiga kali- yang kalimat tersebut jika dibandingkan dengan apa yang kamu baca seharian tentu akan sebanding, yaitu:
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ، عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ، وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ
"Maha Suci Allah dengan segala puji bagi-Nya sebanyak hitungan makhluk-Nya, menurut keridhaan-Nya, seberat Arasy-Nya dan sebanyak tinta kalimat-Nya." [Shahih Muslim no. 4905]
Amalan sedikit bisa jadi mendapat pahala yang lebih banyak
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«سَبَقَ دِرْهَمٌ مِائَةَ أَلْفِ دِرْهَمٍ»
"Satu Dirham -pahalanya- bisa mendahului seratus ribu Dirham."
Mereka bertanya; 'Bagaimana hal itu? '
Beliau bersabda:
«كَانَ لِرَجُلٍ دِرْهَمَانِ تَصَدَّقَ بِأَحَدِهِمَا، وَانْطَلَقَ رَجُلٌ إِلَى عُرْضِ مَالِهِ، فَأَخَذَ مِنْهُ مِائَةَ أَلْفِ دِرْهَمٍ فَتَصَدَّقَ بِهَا» [سنن النسائي: حسنه الشيخ الألباني]
'Seseorang memiliki uang dua Dirham, lalu mensedekahkan satu Dirham; dan seseorang pergi ke tempat hartanya yang melimpah ruah, ia mengambil darinya seratus ribu Dirham, lalu ia bersedekah dengannya." [Sunan An-Nasa’iy: Hasan]
Ø  Dari Salman bin 'Amir radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" الصَّدَقَةُ عَلَى الْمِسْكِينِ صَدَقَةٌ، وَالصَّدَقَةُ عَلَى ذِي الرَّحِمِ اثْنَتَانِ: صَدَقَةٌ، وَصِلَةٌ " [مسند أحمد: صحيح]
"Bersedekah kepada fakir miskin mendapat pahala sedekah, dan bersedekah kepada kerabat mendapat dua pahala: Pahala sedekah dan pahala silaturahmi". [Musnad Ahmad: Sahih]
Ø  Maemunah binti Al-Harits radhiyallahu 'anha memerdekakan budak miliknya, kemudian ia menceritakannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Maka Rasulullah bersabda:
«لَوْ أَعْطَيْتِهَا أَخْوَالَكِ، كَانَ أَعْظَمَ لِأَجْرِكِ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Seandainya engkau berikan kepada saudara-saudara ibumu maka pahalanya akan lebih besar untukmu". [Sahih Bukhari dan Muslim]
Ø  Dari Abu Musa radhiyallahu 'anhu; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" مَثَلُ المُسْلِمِينَ، وَاليَهُودِ، وَالنَّصَارَى، كَمَثَلِ رَجُلٍ اسْتَأْجَرَ قَوْمًا يَعْمَلُونَ لَهُ عَمَلًا يَوْمًا إِلَى اللَّيْلِ، عَلَى أَجْرٍ مَعْلُومٍ، فَعَمِلُوا لَهُ إِلَى نِصْفِ النَّهَارِ، فَقَالُوا: لاَ حَاجَةَ لَنَا إِلَى أَجْرِكَ الَّذِي شَرَطْتَ لَنَا وَمَا عَمِلْنَا بَاطِلٌ، فَقَالَ لَهُمْ: لاَ تَفْعَلُوا، أَكْمِلُوا بَقِيَّةَ عَمَلِكُمْ، وَخُذُوا أَجْرَكُمْ كَامِلًا، فَأَبَوْا، وَتَرَكُوا، وَاسْتَأْجَرَ أَجِيرَيْنِ بَعْدَهُمْ، فَقَالَ لَهُمَا: أَكْمِلاَ بَقِيَّةَ يَوْمِكُمَا هَذَا وَلَكُمَا الَّذِي شَرَطْتُ لَهُمْ مِنَ الأَجْرِ، فَعَمِلُوا حَتَّى إِذَا كَانَ حِينُ صَلاَةِ العَصْرِ، قَالاَ: لَكَ مَا عَمِلْنَا بَاطِلٌ، وَلَكَ الأَجْرُ الَّذِي جَعَلْتَ لَنَا فِيهِ، فَقَالَ لَهُمَا: أَكْمِلاَ بَقِيَّةَ عَمَلِكُمَا مَا بَقِيَ مِنَ النَّهَارِ شَيْءٌ يَسِيرٌ، فَأَبَيَا، وَاسْتَأْجَرَ قَوْمًا أَنْ يَعْمَلُوا لَهُ بَقِيَّةَ يَوْمِهِمْ، فَعَمِلُوا بَقِيَّةَ يَوْمِهِمْ حَتَّى غَابَتِ الشَّمْسُ، وَاسْتَكْمَلُوا أَجْرَ الفَرِيقَيْنِ كِلَيْهِمَا، فَذَلِكَ مَثَلُهُمْ، وَمَثَلُ مَا قَبِلُوا مِنْ هَذَا النُّورِ " [صحيح البخاري]
"Perumpamaan Kaum Muslimin dibandingkan orang-orang Yahudi dan Nashrani seperti seseorang yang memperkerjakan kaum yang bekerja untuknya pada suatu hari hingga malam dengan upah yang ditentukan. Maka diantara mereka ada yang melaksanakan pekerjaan hingga pertengahan siang lalu berkata: Kami tidak memerlukan upah darimu sebagaimana yang kamu persyaratkan kepada kami (bekerja hingga malam) dan apa yang telah kami kerjakan biarlah nggak apa-apa".
Maka orang itu berkata: "Selesaikanlah sisa pekerjaan, nanti baru kalian boleh mengambil upahnya dengan penuh".
Maka mereka tidak mau dan tidak melanjutkan pekerjaan mereka. Kemudian dia memperkerjakan dua orang pekerja setelah mereka untuk menuntaskan sisa pekerjaan dan berkata, kepada keduanya: "Selesaikanlah sisa waktu hari kalian ini dan bagi kalian berdua akan mendapatkan upah sebagaimana yang aku syaratkan kepada mereka. Maka mereka berdua mengerjakannya hingga ketika sampai saat shalat 'Ashar, keduanya berkata, " Tidaklah yang kami telah kerjakan sia-sia dan kamu wajib membayar upah seperti yang kamu janjikan kepada kami berdua".
Maka orang itu berkata, kepada keduanya: "Selesaikanlah sisa pekerjaan kalian berdua yang tidak sampai separuh hari ini".
Namun kedua orang itu enggan melanjutkannya. Lalu orang itu memperkerjakan suatu kaum yang mengerjakan sisa hari. Maka kaum itu mengerjakan sisa pekerjaan hingga terbenam matahari dan mereka mendapatkan upah secara penuh termasuk upah dari pekerjaan yang sudah dikerjakan oleh dua golongan orang sebelum mereka. Itulah perumpamaan mereka dan mereka ang menerima cahaya (Islam) ini". [Sahih Bukhari]
Jangan terpukau dengan banyaknya amal ibadah
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Seseorang bertanya: Ya Rasulullah, sesungguhnya si Fulanah (seorang wanita) terkenal dengan banyak melakukan shalat, puasa, dan sedekah, akan tetapi ia menyakiti tetangganya dengan lidahnya?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" هِيَ فِي النَّارِ "
"Ia adalah penghuni neraka!"
Orang itu bertanya lagi: Ya Rasulullah, si Fulanah yang lain terkenal dengan sedikit melakukan puasa, sedekah dan shalat, ia hanya bersedekah dengan secuil keju, akan tetapi ia tidak menyakiti tetangganya dengan lidahnya?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
" هِيَ فِي الْجَنَّةِ " [مسند أحمد: صحيح]
"Ia adalah penghuni surga!" [Musnad Ahmad: Sahih]
Ukuran kualitas suatu amalan
Kualitas amalan bisa dinilai dari dua hal:
1)      Keimanan, ketakwaan dan keikhlasan pelakunya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallau 'alaihi wasallam bersabda:
«إِنَّ اللهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى أَجْسَادِكُمْ، وَلَا إِلَى صُوَرِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ»
"Sesungguhnya Allah tidak menilai kalian dari lahiriyah dan penampilan, akan tetapi Allah menilai isi hati kalian". [Sahih Muslim]
Ø  Bakr bin Abdillah Al-Muzaniy rahimahullah berkata:
إِنَّ أَبَا بَكْرٍ لَمْ يَفْضُلِ النَّاسَ بِأَنَّهُ كَانَ أَكْثَرَهُمْ صَلَاةً وَصَوْمًا، إِنَّمَا فَضَلَهُمْ بِشَيْءٍ كَانَ فِي قَلْبِهِ.
“Sungguh Abu Bakr tidak mengalahkan kemuliaan manusia karena ia yang paling banyak shalatnya atau puasanya, akan tetapi mengalahkan kemuliaan mereka dengan sesuatu yang ada di dalam hatinya (iman)”. [Fadhail Ash-Shahabah karya Imam Ahmad]
2)      Sesuai sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu berkata: Tiga orang datang ke rumah istri-istri Rasulullah, mereka menanyakan tentang ibadah Rasulullah  shallallahu 'alaihi wa sallam. Setelah mereka diberi tahu, seakan-akan mereka menganggapnya sedikit. Mereka mengatakan: “Apalah kita dibandingkan dengan Rasulullah? Ia sudah diampuni dosanya yang telah lalu dan yang akan datang”.
Seorang dari mereka berkata: “Adapun saya, akan shalat malam selamanya”.
Yang lain berkata: “Aku akan puasa seumur hidup dan tidak berbuka”.
Dan yang lain berkata: “Aku akan meninggalkan wanita dan tidak menikah selamanya”.
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang kepada mereka dan bersabda:
«أَنْتُمُ الَّذِينَ قُلْتُمْ كَذَا وَكَذَا، أَمَا وَاللَّهِ إِنِّي لَأَخْشَاكُمْ لِلَّهِ وَأَتْقَاكُمْ لَهُ، لَكِنِّي أَصُومُ وَأُفْطِرُ، وَأُصَلِّي وَأَرْقُدُ، وَأَتَزَوَّجُ النِّسَاءَ، فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي» [صحيح البخاري]
"Kalian yang mengatakan ini dan itu? Sesungguhnya demi Allah, aku adalah yang paling takut dan bertakwa kepada Allah dari kalian, akan tetapi aku berpuasa dan berbuka, shalat dan tidur, dan menikahi wanita. Maka barangsiapa yang tidak suka sunnahku maka ia bukan dariku. [Sahih Bukhari]
Wallahu a’lam!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...