بسم
الله الرحمن الرحيم
Abu Sa'id Al-Khudriy radhiyallahu
'anhu berkata: Seorang laki-laki mendengar seorang laki-laki membaca surah
Al-Ikhlash dan mengulang-ulanginya, maka ketika pagi harinya ia datang kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan menceritakan kejadian itu,
dan seakan-akan orang tersebut menganggapnya suatu amalan yang sedikit.
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda:
«وَالَّذِي
نَفْسِي بِيَدِهِ إِنَّهَا لَتَعْدِلُ ثُلُثَ القُرْآنِ» [صحيح البخاري]
"Demi Yang jiwaku di tangan-Nya,
sesungguhnya ia sebanding dengan sepertiga Al-Qur'an". [Sahih Bukhari]
Ø Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Bahwasanya
seorang wanita (atau pemuda) berkulit hitam biasanya menyapu Masjid. Suatu
ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kehilangan orang itu,
sehingga beliau pun menanyakannya.
Para sahabat menjawab, "Orang itu
telah meninggal."
Beliau bersabda:
«أَفَلَا
كُنْتُمْ آذَنْتُمُونِي»
"Kenapa kalian tidak memberitahukan kepadaku?"
Sepertinya mereka menganggap remeh
urusan kematiannya (karena hanya seorang tukang bersih masjid).
Beliau pun bersabda:
«دُلُّونِي
عَلَى قَبْرِهِ»
"Tunjukkanlah kepadaku di mana letak kuburannya."
Maka para sahabat pun menunjukkan
kuburannya, dan akhirnya beliau menshalatkannya. [Shahih Muslim]
Ø Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
«إِنَّ
العَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللَّهِ، لاَ يُلْقِي لَهَا
بَالًا، يَرْفَعُهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَاتٍ، وَإِنَّ العَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ
بِالكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللَّهِ، لاَ يُلْقِي لَهَا بَالًا، يَهْوِي بِهَا فِي
جَهَنَّمَ» [صحيح
البخاري]
"Sungguh seorang hamba berbicara satu kalimat yang
diridhai Allah, tanpa ia pikirkan (menganggapnya sepele), menyebabkan
Allah mengangkat derajatnya. Dan sungguh seorang hamba berbicara satu kalimat
yang dimurkai Allah, tanpa ia pikirkan, menyebabkan ia terjerumus ke dalam
neraka jahannam". [Sahih Bukhari]
Ø Dari Abu Dzar radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
«لَا
تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا، وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ
طَلْقٍ» [صحيح
مسلم]
"Jangan engkau meremehkan suatu kebaikan sedikitpun,
walau hanya menemui saudaramu dengan wajah yang ceria (tersenyum)". [Sahih
Muslim]
Amalan sedikit belum tentu pahalanya sedikit
Dari Ibnu 'Abbas -radhiyallahu
'anhuma- dari Juwairiyah -radhiyallahu 'anha- bahwasanya Nabi shallallahu
'alaihi wasallam keluar dari rumah Juwairiyah pada pagi hari usai shalat
Subuh dan dia tetap di tempat shalatnya. Tak lama kemudian Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam kembali setelah terbit fajar (pada waktu Dhuha), sedangkan
Juwairiyah masih duduk di tempat shalatnya. Setelah itu, Rasulullah menyapanya:
مَا زِلْتِ عَلَى الْحَالِ الَّتِي
فَارَقْتُكِ عَلَيْهَا
"Ya Juwairiyah, kamu masih belum
beranjak dari tempat shalatmu?”
Juwairiyah menjawab; 'Ya. Saya masih di
sini, di tempat semula ya Rasulullah.'
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berkata: 'Setelah keluar tadi, aku telah mengucapkan empat
rangkaian kata-kata -sebanyak tiga kali- yang kalimat tersebut jika
dibandingkan dengan apa yang kamu baca seharian tentu akan sebanding, yaitu:
سُبْحَانَ
اللهِ وَبِحَمْدِهِ، عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ،
وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ
"Maha Suci Allah dengan segala puji bagi-Nya sebanyak
hitungan makhluk-Nya, menurut keridhaan-Nya, seberat Arasy-Nya dan sebanyak tinta
kalimat-Nya." [Shahih Muslim no. 4905]
Amalan sedikit bisa jadi mendapat pahala yang lebih
banyak
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«سَبَقَ
دِرْهَمٌ مِائَةَ أَلْفِ دِرْهَمٍ»
"Satu Dirham -pahalanya- bisa mendahului seratus ribu
Dirham."
Mereka bertanya; 'Bagaimana hal itu? '
Beliau bersabda:
«كَانَ
لِرَجُلٍ دِرْهَمَانِ تَصَدَّقَ بِأَحَدِهِمَا، وَانْطَلَقَ رَجُلٌ إِلَى عُرْضِ
مَالِهِ، فَأَخَذَ مِنْهُ مِائَةَ أَلْفِ دِرْهَمٍ فَتَصَدَّقَ بِهَا» [سنن النسائي: حسنه الشيخ الألباني]
'Seseorang memiliki uang dua Dirham, lalu mensedekahkan satu
Dirham; dan seseorang pergi ke tempat hartanya yang melimpah ruah, ia mengambil
darinya seratus ribu Dirham, lalu ia bersedekah dengannya." [Sunan An-Nasa’iy:
Hasan]
Ø Dari Salman bin 'Amir radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"
الصَّدَقَةُ عَلَى الْمِسْكِينِ صَدَقَةٌ، وَالصَّدَقَةُ عَلَى ذِي الرَّحِمِ
اثْنَتَانِ: صَدَقَةٌ، وَصِلَةٌ " [مسند أحمد: صحيح]
"Bersedekah kepada fakir miskin mendapat pahala
sedekah, dan bersedekah kepada kerabat mendapat dua pahala: Pahala sedekah dan
pahala silaturahmi". [Musnad Ahmad: Sahih]
Ø Maemunah binti Al-Harits radhiyallahu 'anha
memerdekakan budak miliknya, kemudian ia menceritakannya kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam.
Maka Rasulullah bersabda:
«لَوْ
أَعْطَيْتِهَا أَخْوَالَكِ، كَانَ أَعْظَمَ لِأَجْرِكِ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Seandainya engkau berikan kepada saudara-saudara ibumu
maka pahalanya akan lebih besar untukmu". [Sahih Bukhari dan Muslim]
Ø Dari Abu Musa radhiyallahu 'anhu; Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
"
مَثَلُ المُسْلِمِينَ، وَاليَهُودِ، وَالنَّصَارَى، كَمَثَلِ رَجُلٍ اسْتَأْجَرَ
قَوْمًا يَعْمَلُونَ لَهُ عَمَلًا يَوْمًا إِلَى اللَّيْلِ، عَلَى أَجْرٍ
مَعْلُومٍ، فَعَمِلُوا لَهُ إِلَى نِصْفِ النَّهَارِ، فَقَالُوا: لاَ حَاجَةَ
لَنَا إِلَى أَجْرِكَ الَّذِي شَرَطْتَ لَنَا وَمَا عَمِلْنَا بَاطِلٌ، فَقَالَ
لَهُمْ: لاَ تَفْعَلُوا، أَكْمِلُوا بَقِيَّةَ عَمَلِكُمْ، وَخُذُوا أَجْرَكُمْ
كَامِلًا، فَأَبَوْا، وَتَرَكُوا، وَاسْتَأْجَرَ أَجِيرَيْنِ بَعْدَهُمْ، فَقَالَ
لَهُمَا: أَكْمِلاَ بَقِيَّةَ يَوْمِكُمَا هَذَا وَلَكُمَا الَّذِي شَرَطْتُ
لَهُمْ مِنَ الأَجْرِ، فَعَمِلُوا حَتَّى إِذَا كَانَ حِينُ صَلاَةِ العَصْرِ،
قَالاَ: لَكَ مَا عَمِلْنَا بَاطِلٌ، وَلَكَ الأَجْرُ الَّذِي جَعَلْتَ لَنَا
فِيهِ، فَقَالَ لَهُمَا: أَكْمِلاَ بَقِيَّةَ عَمَلِكُمَا مَا بَقِيَ مِنَ
النَّهَارِ شَيْءٌ يَسِيرٌ، فَأَبَيَا، وَاسْتَأْجَرَ قَوْمًا أَنْ يَعْمَلُوا
لَهُ بَقِيَّةَ يَوْمِهِمْ، فَعَمِلُوا بَقِيَّةَ يَوْمِهِمْ حَتَّى غَابَتِ
الشَّمْسُ، وَاسْتَكْمَلُوا أَجْرَ الفَرِيقَيْنِ كِلَيْهِمَا، فَذَلِكَ
مَثَلُهُمْ، وَمَثَلُ مَا قَبِلُوا مِنْ هَذَا النُّورِ " [صحيح البخاري]
"Perumpamaan Kaum Muslimin dibandingkan orang-orang
Yahudi dan Nashrani seperti seseorang yang memperkerjakan kaum yang bekerja
untuknya pada suatu hari hingga malam dengan upah yang ditentukan. Maka
diantara mereka ada yang melaksanakan pekerjaan hingga pertengahan siang lalu
berkata: Kami tidak memerlukan upah darimu sebagaimana yang kamu persyaratkan
kepada kami (bekerja hingga malam) dan apa yang telah kami kerjakan biarlah
nggak apa-apa".
Maka orang itu berkata: "Selesaikanlah
sisa pekerjaan, nanti baru kalian boleh mengambil upahnya dengan penuh".
Maka mereka tidak mau dan tidak melanjutkan
pekerjaan mereka. Kemudian dia memperkerjakan dua orang pekerja setelah mereka
untuk menuntaskan sisa pekerjaan dan berkata, kepada keduanya: "Selesaikanlah
sisa waktu hari kalian ini dan bagi kalian berdua akan mendapatkan upah
sebagaimana yang aku syaratkan kepada mereka. Maka mereka berdua mengerjakannya
hingga ketika sampai saat shalat 'Ashar, keduanya berkata, " Tidaklah yang
kami telah kerjakan sia-sia dan kamu wajib membayar upah seperti yang kamu
janjikan kepada kami berdua".
Maka orang itu berkata, kepada keduanya:
"Selesaikanlah sisa pekerjaan kalian berdua yang tidak sampai separuh hari
ini".
Namun kedua orang itu enggan
melanjutkannya. Lalu orang itu memperkerjakan suatu kaum yang mengerjakan sisa
hari. Maka kaum itu mengerjakan sisa pekerjaan hingga terbenam matahari dan
mereka mendapatkan upah secara penuh termasuk upah dari pekerjaan yang sudah
dikerjakan oleh dua golongan orang sebelum mereka. Itulah perumpamaan mereka
dan mereka ang menerima cahaya (Islam) ini". [Sahih Bukhari]
Jangan terpukau dengan banyaknya amal ibadah
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu;
Seseorang bertanya: Ya Rasulullah, sesungguhnya si Fulanah (seorang wanita)
terkenal dengan banyak melakukan shalat, puasa, dan sedekah, akan tetapi ia
menyakiti tetangganya dengan lidahnya?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
"
هِيَ فِي النَّارِ "
"Ia adalah penghuni neraka!"
Orang itu bertanya lagi: Ya Rasulullah, si
Fulanah yang lain terkenal dengan sedikit melakukan puasa, sedekah dan shalat,
ia hanya bersedekah dengan secuil keju, akan tetapi ia tidak menyakiti
tetangganya dengan lidahnya?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda:
"
هِيَ فِي الْجَنَّةِ " [مسند
أحمد: صحيح]
"Ia adalah penghuni surga!" [Musnad Ahmad: Sahih]
Ukuran kualitas suatu amalan
Kualitas amalan bisa dinilai dari dua hal:
1)
Keimanan, ketakwaan dan keikhlasan
pelakunya.
Dari
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallau 'alaihi
wasallam bersabda:
«إِنَّ اللهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى
أَجْسَادِكُمْ، وَلَا إِلَى صُوَرِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ»
"Sesungguhnya Allah tidak menilai kalian dari
lahiriyah dan penampilan, akan tetapi Allah menilai isi hati kalian".
[Sahih Muslim]
Ø Bakr bin Abdillah
Al-Muzaniy rahimahullah
berkata:
إِنَّ أَبَا بَكْرٍ لَمْ يَفْضُلِ
النَّاسَ بِأَنَّهُ كَانَ أَكْثَرَهُمْ صَلَاةً وَصَوْمًا، إِنَّمَا فَضَلَهُمْ
بِشَيْءٍ كَانَ فِي قَلْبِهِ.
“Sungguh Abu Bakr tidak mengalahkan
kemuliaan manusia karena ia yang paling banyak shalatnya atau puasanya, akan
tetapi mengalahkan kemuliaan mereka dengan sesuatu yang ada di dalam hatinya
(iman)”. [Fadhail Ash-Shahabah karya Imam Ahmad]
2)
Sesuai sunnah Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam
Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu
berkata: Tiga orang datang ke rumah istri-istri Rasulullah, mereka menanyakan
tentang ibadah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Setelah mereka diberi tahu, seakan-akan mereka menganggapnya
sedikit. Mereka mengatakan: “Apalah kita dibandingkan dengan Rasulullah? Ia
sudah diampuni dosanya yang telah lalu dan yang akan datang”.
Seorang dari mereka berkata: “Adapun saya,
akan shalat malam selamanya”.
Yang lain berkata: “Aku akan puasa seumur
hidup dan tidak berbuka”.
Dan yang lain berkata: “Aku akan meninggalkan
wanita dan tidak menikah selamanya”.
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam datang kepada mereka dan bersabda:
«أَنْتُمُ
الَّذِينَ قُلْتُمْ كَذَا وَكَذَا، أَمَا وَاللَّهِ إِنِّي لَأَخْشَاكُمْ لِلَّهِ
وَأَتْقَاكُمْ لَهُ، لَكِنِّي أَصُومُ وَأُفْطِرُ، وَأُصَلِّي وَأَرْقُدُ،
وَأَتَزَوَّجُ النِّسَاءَ، فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي» [صحيح البخاري]
"Kalian yang mengatakan ini dan itu? Sesungguhnya demi
Allah, aku adalah yang paling takut dan bertakwa kepada Allah dari kalian, akan
tetapi aku berpuasa dan berbuka, shalat dan tidur, dan menikahi wanita. Maka
barangsiapa yang tidak suka sunnahku maka ia bukan dariku. [Sahih Bukhari]
Wallahu a’lam!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...