بسم
الله الرحمن الرحيم
Dari Abi Abdirrahman Abdillah bin Umar
bin Al-Khathab radiyallahu ta’aalaa 'anhuma; Ia berkata: Aku mendengar
Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Islam dibangun atas
lima perkara: Bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah dan
Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan
haji, dan berpuasa di bulan Ramadhan”. Diriwayatkan
oleh imam Bukhari dan Muslim.
1.
Biografi Abdullah bin
‘Umar radhiyallahu ‘anhuma.
Lihat di sini: https://umar-arrahimy.blogspot.com/2019/07/penjelasan-singkat-kitab-ash-shaum-dari_9.html
2.
Makna Islam.
Islam berarti tunduk dan patuh kepada Allah
subhanahu wata’aalaa. Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا
مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُسْلِمَةً لَكَ} [البقرة: 128]
Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua
orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami
umat yang tunduk patuh kepada Engkau. [Al-Baqarah: 128]
3.
Keistimewaan agama
Islam.
Diantaranya:
a. Agama yang diakui oleh Allah cuma Islam. Allah subhanahu
wa ta'aalaa berfirman:
{إِنَّ
الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ} [آل عمران: 19]
Sesungguhnya agama di sisi Allah
hanyalah Islam. [Ali 'Imran:19]
b. Agama yang diridhai oleh Allah. Allah subhanahu wa
ta'aalaa berfirman:
{اليَوْمَ
أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ
الإِسْلاَمَ دِينًا}
[المائدة: 3]
Pada hari Ini telah Kusempurnakan untuk
kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai
Islam itu jadi agama bagimu. [Al-Maidah:3]
c. Allah tidak menerima agama selain Islam. Allah subhanahu
wa ta'aalaa berfirman:
{وَمَنْ
يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي
الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ} [آل
عمران: 85]
Barangsiapa mencari agama selain agama
Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia
di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. [Ali 'Imran:85]
Lihat: Keistimewaan Umat Islam
4.
Kenapa dua kalimat
syahadat dijadikan satu rukun?
Karena segala ibadah tidak diterima kecuali
memenuhi dua syarat:
a) Ikhlash, sebagaimana terkandung dalam kalimat: "Tiada tuhan
yang berhak disembah selain Allah".
Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{وَمَا أُمِرُوا إِلَّا
لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ} [البينة: 5]
Padahal mereka tidak disuruh kecuali
supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam
(menjalankan) agama yang lurus (jauh dari syirik mempersekutukan Allah dan jauh
dari kesesatan). [Al-Bayyinah: 5]
Ø Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Allah tabaraka
wata'ala berfirman (dalam hadits quds)i:
"
أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ، مَنْ عَمِلَ عَمَلًا أَشْرَكَ فِيهِ
مَعِي غَيْرِي، تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ " [صحيح مسلم]
"Aku adalah yang paling tidak membutuhkan sekutu,
barangsiapa yang melakukan amalah yang menyekutukan Aku di dalamnya dengan
selain-Ku maka Aku abaikan ia dengan sekutunya". [Sahih Muslim]
b) Sesuai dengan tuntunan Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, sebagaimana terkandung dalam kalimat: "Muhammad Rasul Allah".
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ
عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ» [صحيح مسلم]
"Barangsiapa mengamalkan suaru perkara (ibadah) yang tidak kami
perintahkan (tidak sesuai tuntunan), maka ia tertolak." [Sahih Muslim]
5.
Keutamaan dua kalimat
syahadat.
Diantaranya:
a.
Memberatkan timbangan
Dari Abdullah bin 'Amr radhiyallahu
'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" يُصَاحُ بِرَجُلٍ مِنْ أُمَّتِي يَوْمَ
الْقِيَامَةِ عَلَى رُءُوسِ الْخَلَائِقِ، فَيُنْشَرُ لَهُ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ
سِجِلًّا، كُلُّ سِجِلٍّ مَدَّ الْبَصَرِ، ثُمَّ يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ:
هَلْ تُنْكِرُ مِنْ هَذَا شَيْئًا؟ فَيَقُولُ: لَا، يَا رَبِّ، فَيَقُولُ:
أَظَلَمَتْكَ كَتَبَتِي الْحَافِظُونَ؟ فَيَقُولُ: لَا، ثُمَّ يَقُولُ: أَلَكَ
عُذْرٌ، أَلَكَ حَسَنَةٌ؟ فَيُهَابُ الرَّجُلُ، فَيَقُولُ: لَا، فَيَقُولُ: بَلَى،
إِنَّ لَكَ عِنْدَنَا حَسَنَاتٍ، وَإِنَّهُ لَا ظُلْمَ عَلَيْكَ الْيَوْمَ،
فَتُخْرَجُ لَهُ بِطَاقَةٌ فِيهَا: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ،
وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، قَالَ: فَيَقُولُ: يَا رَبِّ مَا هَذِهِ
الْبِطَاقَةُ، مَعَ هَذِهِ السِّجِلَّاتِ؟ فَيَقُولُ: إِنَّكَ لَا تُظْلَمُ،
فَتُوضَعُ السِّجِلَّاتُ فِي كِفَّةٍ، وَالْبِطَاقَةُ فِي كِفَّةٍ، فَطَاشَتِ
السِّجِلَّاتُ، وَثَقُلَتِ الْبِطَاقَةُ " [سنن ابن ماجه:
صحيح]
“Seorang dari umatku dipanggil
pada hari kiamat di depan semua makluk. Lalu diperlihatkan untuknya 99 buku
besar berisi dosa-dosanya, setiap buku panjangnya sejauh mata memandang.
Kemudian Allah berkata padanya: “Apakah ada yang engkau ingkari dari buku-buku
tersebut? Apakah malaikat pencatatku mendzalimu kamu? Apakah kamu punya alasan?
Apakah kamu punya kebaikan?” Sang hamba menjawab: Tidak, Ya Rab! Allah bertanya
lagi: "Apakah kamu punya kebaikan?" Sang hamba dengan rasa malu menjawab: Tidak
ada ya Rab! Allah berkata: "Tapi engkau punya kebaikan pada Kami, dan pada hari
ini kamu tidak akan didzalimi". Lalu dikeluarkan untuknya sebuah kartu berisi dua
kalimat syahadat. Sang hamba bertanya: Ya Rab .. apa yang bisa
diperbuat oleh kartu ini dengan buku-buku besar itu? Allah menjawab: "Kamu tidak
akan didzalimi". Lalu buku-buku besar itu ditaruh pada satu piring timbangan dan
kartu itu di piring yang satunya lagi, tiba-tiba buku-buku besar itu terangkat
dan kartu itu berat di timbangan”. [Sunan Ibnu Majah: Sahih]
b.
Bebas dari neraka
Dari Mu'az bin Jabal radhiyallahu
'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَا مِنْ أَحَدٍ يَشْهَدُ أَنْ
لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، صِدْقًا مِنْ قَلْبِهِ،
إِلَّا حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَى النَّارِ»
"Tidak seorangpun yang bersaksi bahwa sesungguhnya
tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan bahwa sesungguhnya Muhammad
adalah hamba dan Rasul Allah, jujur dari lubuk hatinya, kecuali Allah
mengharamkan baginya api neraka".
Mu’adz bertanya: Ya Rasulullah, tidakkah ini
kusampaikan kepada orang-orang dan mereka mendapatkan berita gembira?
Rasulllah menjawab:
«إِذًا يَتَّكِلُوا»
“Jangan, nanti mereka bergantung padanya (dan
meninggalkan ketaatan)”. [Sahih Bukhari]
c.
Kuncinya surga
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَأَنِّي
رَسُولُ اللهِ، لَا يَلْقَى اللهَ بِهِمَا عَبْدٌ غَيْرَ شَاكٍّ فِيهِمَا، إِلَّا دَخَلَ
الْجَنَّةَ»
"Aku bersaksi bahwa tiada
Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan Aku adalah utusan Allah, tidak
seorang hamba pun yang bertemu dengan Allah dengan dua kalimat tersebut tanpa
keraguan kecuali ia masuk surga". [Muslim]
Lihat: Syarat sah kalimat syahadat
6.
Keutamaan shalat.
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى
الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا} [النساء: 103]
Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang
ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. [An-Nisaa’:103]
Diantara keutamaan shalat:
a)
Mengingat Allah
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{وَأَقِمِ
الصَّلَاةَ لِذِكْرِي} [طه:
14]
Dan dirikanlah shalat untuk mengingat
Aku. [Thaahaa:14]
b)
Mencegah dari perbuatan keji dan mungkar
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{وَأَقِمِ الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى
عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ} [العنكبوت:
45]
Dan dirikanlah shalat, sesungguhnya
shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan
sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat
yang lain). [Al-‘Ankabuut:45]
c)
Shalat tiang agama.
Dari Mu'adz bin Jabal radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«رَأْسُ
الأَمْرِ الإِسْلَامُ، وَعَمُودُهُ الصَّلَاةُ، وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الجِهَادُ» [سنن الترمذي: صحيح]
"Inti agama adalah Islam (dua kalimat syahadat),
tiangnya adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad". [Sunan Tirmidzy:
Sahih]
d)
Amalan terbaik dan mulia
Dari Tsauban radhiyallahu ‘anhu;
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
« وَاعْلَمُوا أَنَّ خَيْرَ أَعْمَالِكُمُ الصَّلَاةَ
» [سنن ابن ماجه: صحيح]
“Dan ketahuilah bahwa sesungguhnya amalan
kalian yang terbaik adalah shalat”. [Sunan Ibnu Majah: Sahih]
e)
Cahaya di dunia dan di akhirat
Dari Abu Malik Al-Asy’ariy radhiyallahu
‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَالصَّلَاةُ نُورٌ [صحيح مسلم]
“Dan shalat adalah cahaya”. [Sahih Muslim]
f)
Menghapuskan dosa
Dari Usman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«مَا مِنَ امْرِئٍ مُسْلِمٍ تَحْضُرُهُ
صَلَاةٌ مَكْتُوبَةٌ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهَا وَخُشُوعَهَا وَرُكُوعَهَا، إِلَّا كَانَتْ
كَفَّارَةً لِمَا قَبْلَهَا مِنَ الذُّنُوبِ مَا لَمْ يُؤْتِ كَبِيرَةً وَذَلِكَ الدَّهْرَ
كُلَّهُ» [صحيح مسلم]
“Tidaklah seorang muslim datang
kepadanya waktu shalat wajib kemudian ia menyempurnakan wudhu-nya, khusyu’ dan
ruku’nya, kecuali ia akan menghapuskan yang telah lalu dari dosa-dosanya selama
ia tidak melakukan dosa besar, dan itu untuk setiap masa”. [Sahih Muslim]
7.
Keutamaan menunaikan
zakat.
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{وَأَقِيمُوا
الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ} [البقرة:
43]
Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat.
[Al-Baqarah:43]
Diantara keutamaan menunaikan zakat:
a.
Mendapatkan
rahmat Allah
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ فَسَأَكْتُبُهَا
لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ} [الأعراف: 156]
Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu.
Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang
menunaikan zakat, … . [Al-A’raaf:156]
b.
Membersihkan
dan mensucikan
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ
وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا} [التوبة: 103]
Ambillah zakat dari sebagian harta
mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka.
[At-Taubah:103]
Membersihkan maksudnya: Membersihkan mereka
dari kekikiran dan cinta yang berlebih-lebihan kepada harta benda.
Mensucikan maksudnya: Zakat itu menyuburkan
sifat-sifat kebaikan dalam hati mereka dan memperkembangkan harta benda mereka.
Ø Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabsa:
«مَنْ أَدَّى زَكَاةَ مَالِهِ، فَقَدْ ذَهَبَ
عَنْهُ شَرُّهُ» [المعجم الأوسط للطبراني: حسنه الشيخ الألباني]
“Barangsiapa yang menunaikan zakat hartanya
maka telah hilang darinya keburukannya”. [Al-Mu’jam Al-Ausath: Hasan]
c.
Mencegah
keburukan
Dari Abu Umamah radhiyallahu
‘anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«صَنَائِعُ الْمَعْرُوفِ تَقِي مَصَارِعَ السُّوءِ،
وَصَدَقَةُ السِّرِّ تُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ» [المعجم الكبير للطبراني:
حسنه الشيخ الألباني]
“Perbuatan baik mencegah kejadian buruk,
dan sedekah yang dirahasiakan meredakan amarah Ar-Rabb”. [Al-Mu’jam Al-Kabiir
karya Ath-Thabaraniy: Hasan]
Ø Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" يَا مَعْشَرَ الْمُهَاجِرِينَ خَمْسٌ إِذَا
ابْتُلِيتُمْ بِهِنَّ، وَأَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ تُدْرِكُوهُنَّ: ...، وَلَمْ يَمْنَعُوا
زَكَاةَ أَمْوَالِهِمْ، إِلَّا مُنِعُوا الْقَطْرَ مِنَ السَّمَاءِ، وَلَوْلَا الْبَهَائِمُ
لَمْ يُمْطَرُوا، ... " [سنن ابن ماجه: حسنه الألباني]
“Wahai sekalian kaum Muhajirin, ada lima
perkara jika terjadi pada kalian - dan aku meminta perlindungan kepada Allah
semoga kalian tidak mendapatinya – (maka siksa Allah akan terjadi di dunia):
…, dan mereka tidak menahan zakat harta mereka kecuali akan ditahan hujan dari
langit dan seandainya bukan karena hewan-hewan maka hujan tidak akan turun sama
sekali, …”. [Sunan Ibnu Majah: Hasan]
8.
Keutamaan puasa.
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ
عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَتَّقُونَ} [البقرة: 183]
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan
atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar
kamu bertakwa. [Al-Baqarah:183]
Diantara keutamaan puasa:
a)
Puasa adalah
perisai
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
" وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ، فَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ
أَحَدِكُمْ، فَلَا يَرْفُثْ يَوْمَئِذٍ وَلَا يَسْخَبْ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ
أَوْ قَاتَلَهُ، فَلْيَقُلْ: إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ " [صحيح
البخاري ومسلم]
“Puasa itu adalah pelindung, dan jika
seseorang dari kalian sedang puasa maka janganlah berkata kotor dan berteriak.
Jika seseorang menghinanya atau menyerangnya maka hendakalah ia mengatakan: “Sesungguhnya
saya sedang puasa”.” [Shahih Bukhari dan Muslim]
b)
Pahalanya
berlipat ganda, hanya Allah yang tahu
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
" كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ،
الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ، قَالَ اللهُ عَزَّ
وَجَلَّ: إِلَّا الصَّوْمَ، فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ، يَدَعُ
شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِي " [صحيح البخاري ومسلم]
“Semua amalan kebaikan anak cucu Adam
dilipat-gandakan, satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus
kali lipat, Allah ‘azza wa jalla berfirman: “Kecuali puasa, karena
sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku, dan Aku yang akan memberikan pahalanya,
ia meninggalkan syahwat dan makanannya demi Aku”.” [Sahih Bukhari dan
Muslim]
c)
Bau mulut yang
harum di sisi Allah
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
«وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ،
لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ، يَوْمَ الْقِيَامَةِ، مِنْ
رِيحِ الْمِسْكِ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Dan demi yang jiwa Muhammad di tangan-Nya,
bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat dari
bau parfum “misk”.” [Sahih Bukhari dan Muslim]
d)
Merasakan dua
kebahagiaan
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
"
وَلِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ: فَرْحَةٌ حِينَ يُفْطِرُ، وَفَرْحَةٌ حِينَ يَلْقَى
رَبَّهُ " [صحيح البخاري ومسلم]
“Dan bagi orang yang berpuasa dua
kebahagiaan: Bahagia ketika berbuka, dan bahagia ketika bertemu Tuhannya”.
[Sahih Bukhari dan Muslim]
Lihat: Keutamaan puasa
9.
Keutamaan haji.
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ
الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ
عَنِ الْعَالَمِينَ} [آل عمران: 97]
Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia
terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke
Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah
Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. [Ali 'Imran:97]
Diantara keutamaan haji dan umrah:
- Menghapuskan
dosa, menghilangkan kemiskinan, dan mendapatkan surga.
Dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«تَابِعُوا بَيْنَ الحَجِّ وَالعُمْرَةِ، فَإِنَّهُمَا
يَنْفِيَانِ الفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِي الكِيرُ خَبَثَ الحَدِيدِ، وَالذَّهَبِ،
وَالفِضَّةِ، وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ المَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلَّا الجَنَّةُ» [سنن الترمذي:
صحيح]
“Seringlah menunaikan ibadah haji dan umrah
karena keduanya menghilangkan kefakiran dan dosa-dosa seperti api menghilangkan
kotoran besi, emas, dan perak. Dan tidak ada pahala bagi haji yang mabrur
kecuali surga”. [Sunan Tirmidzi: Sahih]
- Nafkah
di jalan Allah 700 kali lipat.
Dari Buraidah Al-Aslamiy radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" النَّفَقَةُ فِي الْحَجِّ كَالنَّفَقَةِ
فِي سَبِيلِ اللهِ بِسَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ " [مسند أحمد: حسن]
“Nafkah (biaya) ibadah haji senilai dengan
nafkah perang di jalan Allah 700 kali lipat”. [Musnad Ahmad: Hasan]
- Berada
dalam jaminan Allah.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" ثَلَاثَةٌ فِي ضَمَانِ اللَّهِ: رَجُلٌ
خَرَجَ إِلَى مَسْجِدٍ مِنْ مَسَاجِدِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَرَجُلٌ خَرَجَ غَازِيًا
فِي سَبِيلِ اللَّهِ، وَرَجُلٌ خَرَجَ حَاجًّا " [حلية الأولياء: صححه
الألباني]
“Ada tiga orang yang berada dalam jaminan
Allah: (1) Seorang yang keluar menuju mesjid dari mesjid-mesjid Allah 'azza
wajalla, (2) seorang yang keluar berperang di jalan Allah, dan (3) seorang
yang pergi menunaikan ibadah haji”. [Hilyatul auliyaa': Sahih]
- Do'a
mustajab
Dari Ibnu Umar radhiyallahu
'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
الْغَازِي فِي سَبِيلِ الله، وَالحَاجُّ وَالمُعْتَمِرُ
وَفْدُ الله ، دَعَاهُمْ فَأَجَابُوهُ وَسَأَلُوهُ فأَعْطَاهُمْ [سنن ابن ماجه:
حسنه الألباني]
“Perajurid perang di jalan Allah, jama'ah
haji dan umrah, adalah tamu Allah. Allah memanggil mereka maka mereka menjawab
panggilan-Nya, dan mereka meminta kepada Allah maka Allah memberikan kepada
mereka apa yang mereka minta”. [Sunan Ibnu Majah: Hasan]
- Pahala
perjalanan
Dari Ibnu Umar radhiyallahu
'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" مَا يَرْفَعُ إِبِلُ الْحَاجِّ رِجْلًا
وَلَا يَضَعُ يَدًا إِلَّا كَتَبَ اللهُ لَهُ بِهَا حَسَنَةً، أَوْ مَحَى عَنْهُ سَيِّئَةً،
أَوْ رَفَعَهُ بِهَا دَرَجَةً " [شعب الإيمان للبيهقي: حسنه الألباني]
“Tidaklah onta kendaraan jama'ah haji
mengangkat kaki dan tidak pula meletakkan tangan kecuali dicatat oleh Allah
untuknya satu kebaikan atau dihapus darinya satu keburukan atau diangkat
dengannya satu derajat”. [Syu'ab al-iman Al-Baehaqiy: Hasan]
Lihat: Keutamaan haji dan umrah
10.
Puasa kemudian haji.
Kewajiban puasa lebih dahulu turun (tahun 2
hijriyah) daripada kewajiban haji (ada pendapat mengatakan tahun 6, 7, 8, 9
atau 10 hijriyah), dan juga waktu pelaksanaan puasa Ramadhan lebih dahulu
daripada ibadah haji.
Dari Ibnu
Umar radhiyallahu ‘anhuma; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
«بُنِيَ
الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسَةٍ، عَلَى أَنْ يُوَحَّدَ اللهُ، وَإِقَامِ الصَّلَاةِ، وَإِيتَاءِ
الزَّكَاةِ، وَصِيَامِ رَمَضَانَ، وَالْحَجِّ»
“Islam dibangun atas lima dasar; Mentauhidkan Allah,
mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan ibadah haji”.
Seorang berkata: Ibadah haji dan puasa Ramadhan.
Ibnu Umar berkata: Tidak, (yang benar) puasa Ramadhan
dan ibadah haji. Seperti itu aku mendengarnya dari Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam. [Sahih Muslim]
Wallahu a’lam!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...