Senin, 07 Oktober 2019

Syarah Arba’in hadits (3) Ibnu Umar; Rukun Islam

بسم الله الرحمن الرحيم
Dari Abi Abdirrahman Abdillah bin Umar bin Al-Khathab radiyallahu ta’aalaa 'anhuma; Ia berkata: Aku mendengar Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Islam dibangun atas lima perkara: Bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan haji, dan berpuasa di bulan Ramadhan”. Diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim.
Penjelasan singkat hadits ini:
1.      Biografi Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma.
2.      Makna Islam.
Islam berarti tunduk dan patuh kepada Allah subhanahu wata’aalaa. Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُسْلِمَةً لَكَ} [البقرة: 128]
Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau. [Al-Baqarah: 128]
3.      Keistimewaan agama Islam.
Diantaranya:
a.       Agama yang diakui oleh Allah cuma Islam. Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ} [آل عمران: 19]
Sesungguhnya agama di sisi Allah hanyalah Islam. [Ali 'Imran:19]
b.       Agama yang diridhai oleh Allah. Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{اليَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِينًا} [المائدة: 3]
Pada hari Ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. [Al-Maidah:3]
c.       Allah tidak menerima agama selain Islam. Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ} [آل عمران: 85]
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. [Ali 'Imran:85]
4.      Kenapa dua kalimat syahadat dijadikan satu rukun?
Karena segala ibadah tidak diterima kecuali memenuhi dua syarat:
a)       Ikhlash, sebagaimana terkandung dalam kalimat: "Tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah".
Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ} [البينة: 5]
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus (jauh dari syirik mempersekutukan Allah dan jauh dari kesesatan). [Al-Bayyinah: 5]
Ø  Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Allah tabaraka wata'ala berfirman (dalam hadits quds)i:
" أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ، مَنْ عَمِلَ عَمَلًا أَشْرَكَ فِيهِ مَعِي غَيْرِي، تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ " [صحيح مسلم]
"Aku adalah yang paling tidak membutuhkan sekutu, barangsiapa yang melakukan amalah yang menyekutukan Aku di dalamnya dengan selain-Ku maka Aku abaikan ia dengan sekutunya". [Sahih Muslim]
b)      Sesuai dengan tuntunan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, sebagaimana terkandung dalam kalimat: "Muhammad Rasul Allah".
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ» [صحيح مسلم]
"Barangsiapa mengamalkan suaru perkara (ibadah) yang tidak kami perintahkan (tidak sesuai tuntunan), maka ia tertolak." [Sahih Muslim]
5.      Keutamaan dua kalimat syahadat.
Diantaranya:
a.       Memberatkan timbangan
Dari Abdullah bin 'Amr radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" يُصَاحُ بِرَجُلٍ مِنْ أُمَّتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى رُءُوسِ الْخَلَائِقِ، فَيُنْشَرُ لَهُ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ سِجِلًّا، كُلُّ سِجِلٍّ مَدَّ الْبَصَرِ، ثُمَّ يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: هَلْ تُنْكِرُ مِنْ هَذَا شَيْئًا؟ فَيَقُولُ: لَا، يَا رَبِّ، فَيَقُولُ: أَظَلَمَتْكَ كَتَبَتِي الْحَافِظُونَ؟ فَيَقُولُ: لَا، ثُمَّ يَقُولُ: أَلَكَ عُذْرٌ، أَلَكَ حَسَنَةٌ؟ فَيُهَابُ الرَّجُلُ، فَيَقُولُ: لَا، فَيَقُولُ: بَلَى، إِنَّ لَكَ عِنْدَنَا حَسَنَاتٍ، وَإِنَّهُ لَا ظُلْمَ عَلَيْكَ الْيَوْمَ، فَتُخْرَجُ لَهُ بِطَاقَةٌ فِيهَا: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، قَالَ: فَيَقُولُ: يَا رَبِّ مَا هَذِهِ الْبِطَاقَةُ، مَعَ هَذِهِ السِّجِلَّاتِ؟ فَيَقُولُ: إِنَّكَ لَا تُظْلَمُ، فَتُوضَعُ السِّجِلَّاتُ فِي كِفَّةٍ، وَالْبِطَاقَةُ فِي كِفَّةٍ، فَطَاشَتِ السِّجِلَّاتُ، وَثَقُلَتِ الْبِطَاقَةُ " [سنن ابن ماجه: صحيح]
“Seorang dari umatku dipanggil pada hari kiamat di depan semua makluk. Lalu diperlihatkan untuknya 99 buku besar berisi dosa-dosanya, setiap buku panjangnya sejauh mata memandang. Kemudian Allah berkata padanya: “Apakah ada yang engkau ingkari dari buku-buku tersebut? Apakah malaikat pencatatku mendzalimu kamu? Apakah kamu punya alasan? Apakah kamu punya kebaikan?” Sang hamba menjawab: Tidak, Ya Rab! Allah bertanya lagi: "Apakah kamu punya kebaikan?" Sang hamba dengan rasa malu menjawab: Tidak ada ya Rab! Allah berkata: "Tapi engkau punya kebaikan pada Kami, dan pada hari ini kamu tidak akan didzalimi". Lalu dikeluarkan untuknya sebuah kartu berisi dua kalimat syahadat. Sang hamba bertanya: Ya Rab .. apa yang bisa diperbuat oleh kartu ini dengan buku-buku besar itu? Allah menjawab: "Kamu tidak akan didzalimi". Lalu buku-buku besar itu ditaruh pada satu piring timbangan dan kartu itu di piring yang satunya lagi, tiba-tiba buku-buku besar itu terangkat dan kartu itu berat di timbangan”. [Sunan Ibnu Majah: Sahih]
b.      Bebas dari neraka
Dari Mu'az bin Jabal radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَا مِنْ أَحَدٍ يَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، صِدْقًا مِنْ قَلْبِهِ، إِلَّا حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَى النَّارِ»
"Tidak seorangpun yang bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan bahwa sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan Rasul Allah, jujur dari lubuk hatinya, kecuali Allah mengharamkan baginya api neraka".
Mu’adz bertanya: Ya Rasulullah, tidakkah ini kusampaikan kepada orang-orang dan mereka mendapatkan berita gembira?
Rasulllah menjawab:
«إِذًا يَتَّكِلُوا»
“Jangan, nanti mereka bergantung padanya (dan meninggalkan ketaatan)”. [Sahih Bukhari]
c.       Kuncinya surga
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَأَنِّي رَسُولُ اللهِ، لَا يَلْقَى اللهَ بِهِمَا عَبْدٌ غَيْرَ شَاكٍّ فِيهِمَا، إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ»
"Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan Aku adalah utusan Allah, tidak seorang hamba pun yang bertemu dengan Allah dengan dua kalimat tersebut tanpa keraguan kecuali ia masuk surga". [Muslim]
6.      Keutamaan shalat.
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا} [النساء: 103]
Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. [An-Nisaa’:103]
Diantara keutamaan shalat:
a)      Mengingat Allah
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي} [طه: 14]
Dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. [Thaahaa:14]
b)      Mencegah dari perbuatan keji dan mungkar
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَأَقِمِ الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ} [العنكبوت: 45]
Dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). [Al-‘Ankabuut:45]
c)       Shalat tiang agama.
Dari Mu'adz bin Jabal radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلَامُ، وَعَمُودُهُ الصَّلَاةُ، وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الجِهَادُ» [سنن الترمذي: صحيح]
"Inti agama adalah Islam (dua kalimat syahadat), tiangnya adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad". [Sunan Tirmidzy: Sahih]
d)      Amalan terbaik dan mulia
Dari Tsauban radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
« وَاعْلَمُوا أَنَّ خَيْرَ أَعْمَالِكُمُ الصَّلَاةَ » [سنن ابن ماجه: صحيح]
“Dan ketahuilah bahwa sesungguhnya amalan kalian yang terbaik adalah shalat”. [Sunan Ibnu Majah: Sahih]
e)      Cahaya di dunia dan di akhirat
Dari Abu Malik Al-Asy’ariy radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَالصَّلَاةُ نُورٌ [صحيح مسلم]
“Dan shalat adalah cahaya”. [Sahih Muslim]
f)        Menghapuskan dosa
Dari Usman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«مَا مِنَ امْرِئٍ مُسْلِمٍ تَحْضُرُهُ صَلَاةٌ مَكْتُوبَةٌ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهَا وَخُشُوعَهَا وَرُكُوعَهَا، إِلَّا كَانَتْ كَفَّارَةً لِمَا قَبْلَهَا مِنَ الذُّنُوبِ مَا لَمْ يُؤْتِ كَبِيرَةً وَذَلِكَ الدَّهْرَ كُلَّهُ» [صحيح مسلم]
“Tidaklah seorang muslim datang kepadanya waktu shalat wajib kemudian ia menyempurnakan wudhu-nya, khusyu’ dan ruku’nya, kecuali ia akan menghapuskan yang telah lalu dari dosa-dosanya selama ia tidak melakukan dosa besar, dan itu untuk setiap masa”. [Sahih Muslim]
7.      Keutamaan menunaikan zakat.
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ} [البقرة: 43]
Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat. [Al-Baqarah:43]
Diantara keutamaan menunaikan zakat:
a.       Mendapatkan rahmat Allah
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ فَسَأَكْتُبُهَا لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ} [الأعراف: 156]
Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat, … . [Al-A’raaf:156]
b.      Membersihkan dan mensucikan
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا} [التوبة: 103]
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka. [At-Taubah:103]
Membersihkan maksudnya: Membersihkan mereka dari kekikiran dan cinta yang berlebih-lebihan kepada harta benda.
Mensucikan maksudnya: Zakat itu menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati mereka dan memperkembangkan harta benda mereka.
Ø  Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabsa:
«مَنْ أَدَّى زَكَاةَ مَالِهِ، فَقَدْ ذَهَبَ عَنْهُ شَرُّهُ» [المعجم الأوسط للطبراني: حسنه الشيخ الألباني]
“Barangsiapa yang menunaikan zakat hartanya maka telah hilang darinya keburukannya”. [Al-Mu’jam Al-Ausath: Hasan]
c.       Mencegah keburukan
Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«صَنَائِعُ الْمَعْرُوفِ تَقِي مَصَارِعَ السُّوءِ، وَصَدَقَةُ السِّرِّ تُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ» [المعجم الكبير للطبراني: حسنه الشيخ الألباني]
“Perbuatan baik mencegah kejadian buruk, dan sedekah yang dirahasiakan meredakan amarah Ar-Rabb”. [Al-Mu’jam Al-Kabiir karya Ath-Thabaraniy: Hasan]
Ø  Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" يَا مَعْشَرَ الْمُهَاجِرِينَ خَمْسٌ إِذَا ابْتُلِيتُمْ بِهِنَّ، وَأَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ تُدْرِكُوهُنَّ: ...، وَلَمْ يَمْنَعُوا زَكَاةَ أَمْوَالِهِمْ، إِلَّا مُنِعُوا الْقَطْرَ مِنَ السَّمَاءِ، وَلَوْلَا الْبَهَائِمُ لَمْ يُمْطَرُوا، ... " [سنن ابن ماجه: حسنه الألباني]
“Wahai sekalian kaum Muhajirin, ada lima perkara jika terjadi pada kalian - dan aku meminta perlindungan kepada Allah semoga kalian tidak mendapatinya – (maka siksa Allah akan terjadi di dunia): …, dan mereka tidak menahan zakat harta mereka kecuali akan ditahan hujan dari langit dan seandainya bukan karena hewan-hewan maka hujan tidak akan turun sama sekali, …”. [Sunan Ibnu Majah: Hasan]
8.      Keutamaan puasa.
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ} [البقرة: 183]
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. [Al-Baqarah:183]
Diantara keutamaan puasa:
a)      Puasa adalah perisai
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
" وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ، فَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ، فَلَا يَرْفُثْ يَوْمَئِذٍ وَلَا يَسْخَبْ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ، فَلْيَقُلْ: إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ " [صحيح البخاري ومسلم]
“Puasa itu adalah pelindung, dan jika seseorang dari kalian sedang puasa maka janganlah berkata kotor dan berteriak. Jika seseorang menghinanya atau menyerangnya maka hendakalah ia mengatakan: “Sesungguhnya saya sedang puasa”.” [Shahih Bukhari dan Muslim]
b)      Pahalanya berlipat ganda, hanya Allah yang tahu
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
" كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ، الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ، قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: إِلَّا الصَّوْمَ، فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ، يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِي " [صحيح البخاري ومسلم]
“Semua amalan kebaikan anak cucu Adam dilipat-gandakan, satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat, Allah ‘azza wa jalla berfirman: “Kecuali puasa, karena sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku, dan Aku yang akan memberikan pahalanya, ia meninggalkan syahwat dan makanannya demi Aku”.” [Sahih Bukhari dan Muslim]
c)       Bau mulut yang harum di sisi Allah
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
«وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ، يَوْمَ الْقِيَامَةِ، مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ»  [صحيح البخاري ومسلم]
“Dan demi yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat dari bau parfum “misk”.” [Sahih Bukhari dan Muslim]
d)      Merasakan dua kebahagiaan
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
" وَلِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ: فَرْحَةٌ حِينَ يُفْطِرُ، وَفَرْحَةٌ حِينَ يَلْقَى رَبَّهُ " [صحيح البخاري ومسلم]
“Dan bagi orang yang berpuasa dua kebahagiaan: Bahagia ketika berbuka, dan bahagia ketika bertemu Tuhannya”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
9.      Keutamaan haji.
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ} [آل عمران: 97]
Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. [Ali 'Imran:97]
Diantara keutamaan haji dan umrah:
  1. Menghapuskan dosa, menghilangkan kemiskinan, dan mendapatkan surga.
Dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«تَابِعُوا بَيْنَ الحَجِّ وَالعُمْرَةِ، فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِي الكِيرُ خَبَثَ الحَدِيدِ، وَالذَّهَبِ، وَالفِضَّةِ، وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ المَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلَّا الجَنَّةُ» [سنن الترمذي: صحيح]
“Seringlah menunaikan ibadah haji dan umrah karena keduanya menghilangkan kefakiran dan dosa-dosa seperti api menghilangkan kotoran besi, emas, dan perak. Dan tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga”. [Sunan Tirmidzi: Sahih]
  1. Nafkah di jalan Allah 700 kali lipat.
Dari Buraidah Al-Aslamiy radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" النَّفَقَةُ فِي الْحَجِّ كَالنَّفَقَةِ فِي سَبِيلِ اللهِ بِسَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ " [مسند أحمد: حسن]
“Nafkah (biaya) ibadah haji senilai dengan nafkah perang di jalan Allah 700 kali lipat”. [Musnad Ahmad: Hasan]
  1. Berada dalam jaminan Allah.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" ثَلَاثَةٌ فِي ضَمَانِ اللَّهِ: رَجُلٌ خَرَجَ إِلَى مَسْجِدٍ مِنْ مَسَاجِدِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَرَجُلٌ خَرَجَ غَازِيًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ، وَرَجُلٌ خَرَجَ حَاجًّا " [حلية الأولياء: صححه الألباني]
“Ada tiga orang yang berada dalam jaminan Allah: (1) Seorang yang keluar menuju mesjid dari mesjid-mesjid Allah 'azza wajalla, (2) seorang yang keluar berperang di jalan Allah, dan (3) seorang yang pergi menunaikan ibadah haji”. [Hilyatul auliyaa': Sahih]
  1. Do'a mustajab
Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
الْغَازِي فِي سَبِيلِ الله، وَالحَاجُّ وَالمُعْتَمِرُ وَفْدُ الله ، دَعَاهُمْ فَأَجَابُوهُ وَسَأَلُوهُ فأَعْطَاهُمْ [سنن ابن ماجه: حسنه الألباني]
“Perajurid perang di jalan Allah, jama'ah haji dan umrah, adalah tamu Allah. Allah memanggil mereka maka mereka menjawab panggilan-Nya, dan mereka meminta kepada Allah maka Allah memberikan kepada mereka apa yang mereka minta”. [Sunan Ibnu Majah: Hasan]
  1. Pahala perjalanan
Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" مَا يَرْفَعُ إِبِلُ الْحَاجِّ رِجْلًا وَلَا يَضَعُ يَدًا إِلَّا كَتَبَ اللهُ لَهُ بِهَا حَسَنَةً، أَوْ مَحَى عَنْهُ سَيِّئَةً، أَوْ رَفَعَهُ بِهَا دَرَجَةً " [شعب الإيمان للبيهقي: حسنه الألباني]
“Tidaklah onta kendaraan jama'ah haji mengangkat kaki dan tidak pula meletakkan tangan kecuali dicatat oleh Allah untuknya satu kebaikan atau dihapus darinya satu keburukan atau diangkat dengannya satu derajat”. [Syu'ab al-iman Al-Baehaqiy: Hasan]
10.  Puasa kemudian haji.
Kewajiban puasa lebih dahulu turun (tahun 2 hijriyah) daripada kewajiban haji (ada pendapat mengatakan tahun 6, 7, 8, 9 atau 10 hijriyah), dan juga waktu pelaksanaan puasa Ramadhan lebih dahulu daripada ibadah haji.
Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسَةٍ، عَلَى أَنْ يُوَحَّدَ اللهُ، وَإِقَامِ الصَّلَاةِ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ، وَصِيَامِ رَمَضَانَ، وَالْحَجِّ»
“Islam dibangun atas lima dasar; Mentauhidkan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan ibadah haji”.
Seorang berkata: Ibadah haji dan puasa Ramadhan.
Ibnu Umar berkata: Tidak, (yang benar) puasa Ramadhan dan ibadah haji. Seperti itu aku mendengarnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. [Sahih Muslim]
Wallahu a’lam!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...