Senin, 01 Maret 2021

Syarah Kitab Tauhid bab (27); Nusyrah (penangkal sihir)

 بسم الله الرحمن الرحيم

Dalam bab ini, syekh Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullah menyebutkan 1 hadits dan 3 atsar yang menyebutkan hukum memakai penangkal sihir (nusyrah).

Diriwayatkan dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika ditanya tentang Nusyrah, beliau menjawab:

«هِيَ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ»

“Hal itu termasuk perbuatan syetan.” (HR.Ahmad dengan sanad yang baik, dan Abu Daud).

a)       Imam Ahmad rahimahullah ketika ditanya tentang nusyrah, menjawab:

«ابْنُ مَسْعُودٍ يُكْرَهُ هَذَا كُلُّهُ»

Ibnu Mas’ud -radhiyallahu ‘anhu- membenci itu semua.” [Al-Aadaabusy syar’iyah karya Ibnu Muflih (2/77)]

b)      Diriwayatkan dalam shahih Bukhari rahimahullah (secara mu’allaq tanpa sanad), bahwa Qatadah rahimahullah menuturkan: "Aku bertanya kepada Sa'id bin Musayyab rahimahullah:

رَجُلٌ بِهِ طِبٌّ، أَوْ يُؤَخَّذُ عَنِ امْرَأَتِهِ، أَيُحَلُّ عَنْهُ أَوْ يُنَشَّرُ؟ قَالَ: «لاَ بَأْسَ بِهِ، إِنَّمَا يُرِيدُونَ بِهِ الإِصْلاَحَ، فَأَمَّا مَا يَنْفَعُ النَّاسَ فَلَمْ يُنْهَ عَنْهُ»

“Seseorang yang terkena sihir atau diguna-guna sehingga tidak bisa menggauli istrinya, bolehkah ia diobati dengan menggunakan Nusyrah (penangkal)?

Ia menjawab: “Tidak apa-apa, karena yang mereka inginkan hanyalah kebaikan untuk menolak madharat, sedang sesuatu yang bermanfaat itu tidaklah dilarang.”

c)       Diriwayatkan dari Al-Hasan rahimahullah, ia berkata:

" لَا يَحِلُّ السِّحْرَ إلَّا سَاحِرٌ "

“Tidak ada yang melepaskan pengaruh sihir (dengan sihir) kecuali tukang sihir.” [I’lamul Muwaqqi’in 4/301]

Ø  Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan: “Nusyrah adalah penyembuhan terhadap seseorang yang terkena sihir. Caranya ada dua macam:

Pertama: Dengan menggunakan sihir pula, dan inilah yang termasuk perbuatan syetan. Dan pendapat Al-Hasan di atas termasuk dalam kategori ini, karena masing-masing dari orang yang menyembuhkan dan orang yang disembuhkan mengadakan pendekatan kepada syetan dengan apa yang diinginkannya, sehingga dengan demikian perbuatan syetan itu gagal memberi pengaruh terhadap orang yang terkena sihir itu.

Kedua: Penyembuhan dengan menggunakan Ruqyah dan ayat-ayat yang berisikan minta perlindungan kepada Allah ‘azza wajalla, juga dengan obat-obatan dan doa-doa yang diperbolehkan. Cara ini hukumnya boleh. [I’lamul Muwaqqi’in 4/301]

Lihat: Ruqyah, do'a kesembuhan

Dari hadits dan atsar di atas, syekh –rahimahullah- menyebutkan 2 poin penting:

1.      Larangan Nusyrah (menangkal sihir dengan sihir).

Dilarang karena memakai bantuan syaitan, dan syaitan tidak memerintahkan kecuali pada kekufuran dan keburukan. Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَى مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ} [البقرة: 102]

Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitanlah yang kafir (dengan mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia. [Al-Baqarah: 102]

{وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ (168) إِنَّمَا يَأْمُرُكُمْ بِالسُّوءِ وَالْفَحْشَاءِ وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ} [البقرة: 168-169]

Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; Karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui. [Al-Baqarah: 168-169]

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ وَمَنْ يَتَّبِعْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ} [النور: 21]

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. [An-Nuur: 21]

{الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ} [البقرة: 268]

Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir). [Al-Baqarah: 268]

Ø  Aisyah radhiallahu'anha berkata;

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُحِرَ، حَتَّى كَانَ يَرَى أَنَّهُ يَأْتِي النِّسَاءَ وَلاَ يَأْتِيهِنَّ، - وَهَذَا أَشَدُّ مَا يَكُونُ مِنَ السِّحْرِ، إِذَا كَانَ كَذَا -، فَقَالَ: " يَا عَائِشَةُ، أَعَلِمْتِ أَنَّ اللَّهَ قَدْ أَفْتَانِي فِيمَا اسْتَفْتَيْتُهُ فِيهِ، أَتَانِي رَجُلاَنِ، فَقَعَدَ أَحَدُهُمَا عِنْدَ رَأْسِي، وَالآخَرُ عِنْدَ رِجْلَيَّ، فَقَالَ الَّذِي عِنْدَ رَأْسِي لِلْآخَرِ: مَا بَالُ الرَّجُلِ؟ قَالَ: مَطْبُوبٌ، قَالَ: وَمَنْ طَبَّهُ؟ قَالَ: لَبِيدُ بْنُ أَعْصَمَ - رَجُلٌ مِنْ بَنِي زُرَيْقٍ حَلِيفٌ لِيَهُودَ كَانَ مُنَافِقًا - قَالَ: وَفِيمَ؟ قَالَ: فِي مُشْطٍ وَمُشَاقَةٍ، قَالَ: وَأَيْنَ؟ قَالَ: فِي جُفِّ طَلْعَةٍ ذَكَرٍ، تَحْتَ رَاعُوفَةٍ فِي بِئْرِ ذَرْوَانَ " قَالَتْ: فَأَتَى النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ البِئْرَ حَتَّى اسْتَخْرَجَهُ، فَقَالَ: «هَذِهِ البِئْرُ الَّتِي أُرِيتُهَا، وَكَأَنَّ مَاءَهَا نُقَاعَةُ الحِنَّاءِ، وَكَأَنَّ نَخْلَهَا رُءُوسُ الشَّيَاطِينِ» قَالَ: فَاسْتُخْرِجَ، قَالَتْ: فَقُلْتُ: أَفَلاَ؟ - أَيْ تَنَشَّرْتَ - فَقَالَ: «أَمَّا اللَّهُ فَقَدْ شَفَانِي، وَأَكْرَهُ أَنْ أُثِيرَ عَلَى أَحَدٍ مِنَ النَّاسِ شَرًّا» [صحيح البخاري ومسلم]

Bahwa Rasulullah pernah disihir hingga seakan-akan beliau telah mendatangi para istrinya, padahal beliau tidak mendatanginya, -keadaan seperti ini termasuk sihir yang paling berat- kemudian beliau bersabda, "Wahai Aisyah, apakah kamu mengetahui bahwa Allah telah menjawab dengan apa yang telah aku tanyakan padaNya? Dua orang laki-laki telah datang kepadaku, lalu salah seorang dari keduanya duduk di atas kepalaku dan satunya lagi di kakiku. Kemudian seorang yang berada di kepalaku berkata kepada yang satunya, "Kenapa laki-laki ini?"

Temannya menjawab, "Terkena sihir.'

Salah seorang darinya bertanya, "Siapakah yang menyihirnya?"

Temannya menjawab, "Lubid bin Al-A'sham, laki-laki dari Bani Zuraiq, seorang munafik dan menjadi sekutu orang-orang Yahudi."

Salah seorang darinya bertanya, "Dengan benda apakah dia menyihir?"

Temannya menjawab, "Dengan rambut yang terjatuh ketika disisir."

Salah seorang darinya bertanya, "Di manakah benda itu diletakkan?"

Temannya menjawab, "Di mayang kurma yang diletakkan di bawah batu dalam sumur Dzarwan."

Aisyah berkata, "Kemudian Rasulullah mendatangi sumur tersebut hingga beliau dapat mengeluarkan barang tersebut, lalu beliau bersabda, "Ini adalah sumur yang diperlihatkan padaku, seakan-akan airnya berubah bagaikan rendaman pohon inai dan seakan-akan pohon kurmanya bagaikan kepala setan."

Kemudian benda itu dikeluarkan.

Aisyah berkata; Lalu aku bertanya, "Apakah Anda tidak menagkal sihirnya?"

Beliau bersabda, "Tidak, sesungguhnya Allah telah menyembuhkanku dan aku hanya tidak suka memberikan keburukan kepada orang lain." [Shahih Bukhari dan Muslim]

Ø  Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«اجْتَنِبُوْا السَّبْعَ المُوْبِقَاتِ، قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ وَمَا هُنَّ؟ قَالَ: الشِّرْكُ بِاللهِ، وَالسِّحْرُ، وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِيْ حَرَّمَ اللهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ، وَأَكْلِ الرِّبَا، وَأَكْلِ مَالِ الْيَتِيْمِ، وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ، وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْغَافِلاَتِ الْمُؤْمِنَاتِ»

“Jauhilah tujuh perkara yang membawa kehancuran!”

Para sahabat bertanya: “Apakah ketujuh perkara itu ya Rasulullah?”

Beliau menjawab: “Yaitu syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan sebab yang dibenarkan oleh agama, makan riba, makan harta anak yatim, lari dari peperangan, menuduh zina terhadap wanita yang terjaga dirinya dari perbuatan dosa yang tidak memikirkan untuk melakukan dosa serta beriman kepada Allah.” [Shahih Bukhari dan Muslim]

Lihat: Sifat Iblis dan Syaitan dalam Al-Qur'an

2.      Perbedaan antara Nusyrah yang dilarang dan yang diperbolehkan. Dengan demikian menjadi jelas masalahnya.

Zainab -radhiyallahu ‘anha- istri Abdullah berkata;

كَانَ عَبْدُ اللَّهِ إِذَا جَاءَ مِنْ حَاجَةٍ فَانْتَهَى إِلَى الْبَابِ، تَنَحْنَحَ وَبَزَقَ، كَرَاهِيَةَ أَنْ يَهْجُمَ مِنَّا عَلَى شَيْءٍ يَكْرَهُهُ، وَإِنَّهُ جَاءَ ذَاتَ يَوْمٍ، فَتَنَحْنَحَ، وَعِنْدِي عَجُوزٌ تَرْقِينِي مِنَ الْحُمْرَةِ، فَأَدْخَلْتُهَا تَحْتَ السَّرِيرِ، فَدَخَلَ، فَجَلَسَ إِلَى جَنْبِي، فَرَأَى فِي عُنُقِي خَيْطًا، قَالَ: مَا هَذَا الْخَيْطُ؟ قَالَتْ: قُلْتُ: خَيْطٌ أُرْقِيَ لِي فِيهِ، قَالَتْ: فَأَخَذَهُ فَقَطَعَهُ، ثُمَّ قَالَ: إِنَّ آلَ عَبْدِ اللَّهِ لَأَغْنِيَاءُ عَنِ الشِّرْكِ، سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «إِنَّ الرُّقَى، وَالتَّمَائِمَ، وَالتِّوَلَةَ شِرْكٌ» قَالَتْ: فَقُلْتُ لَهُ: لِمَ تَقُولُ هَذَا وَقَدْ كَانَتْ عَيْنِي تَقْذِفُ، فَكُنْتُ أَخْتَلِفُ إِلَى فُلَانٍ الْيَهُودِيِّ يَرْقِيهَا، وَكَانَ إِذَا رَقَاهَا سَكَنَتْ؟ قَالَ: إِنَّمَا ذَلِكَ عَمَلُ الشَّيْطَانِ كَانَ يَنْخُسُهَا بِيَدِهِ، فَإِذَا رَقَيْتِهَا كَفَّ عَنْهَا، إِنَّمَا كَانَ يَكْفِيكِ أَنْ تَقُولِي كَمَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَذْهِبِ الْبَاسَ رَبَّ النَّاسِ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي، لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ، شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا» [مسند أحمد: صحيح لغيره]

Apabila Abdullah selesai dari suatu keperluan, berhenti pada pintu, ia berdehem dan membuang ludah karena khawatir menemukan sesuatu yang tidak berkenan dari kami. Suatu hari ia datang dan berdehem, ketika itu di sisiku ada seorang nenek sedang menjampiku dari humrah (penyakit kulit penyebab demam), lalu aku menyembunyikannya di bawah tempat tidur, ia pun masuk dan duduk di sampingku, ia melihat jahitan di leherku, ia bertanya; Jahitan apa ini?

Ia menjawab; Jahitan untuk menjampiku.

Ia melanjutkan; Lalu ia mengambil dan memotongnya seraya berkata; Sesungguhnya keluarga Abdullah tidak membutuhkan syirik, aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya ruqyah (jampi-jampi), jimat dan tiwalah (pelet) adalah syirik."

Ia (Zainab) berkata; Aku katakan kepadanya; Mengapa engkau mengatakan hal ini padahal mataku pernah sakit. Aku sering datang ke Fulan, seorang Yahudi untuk menjampinya, dan bila ia menjampinya, sakit itu reda?!

Ia (Ibnu Mas'ud) berkata; Itu adalah perbuatan setan yang menggerakkan dengan tangannya, bila engkau dijampi dengannya, maka cegahlah. Sesungguhnya cukup bagimu mengucapkan sebagaimana yang diucapkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Hilangkanlah sakit ini, wahai Rabb sekalian manusia, sembuhkanlah, Engkau Maha Penyembuh, tidak ada kesembuhan melainkan kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak menyisakan penyakit." [Musnad Ahmad: Shahih ligairih]

Ø  Auf bin Malik Al-Asyja'iy radhiyallahu 'anhu berkata: Dulu kami meruqyah pada masa Jahiliyah, maka kami bertanya: Wahai Rasulullah bagaimana pendapatmu tentang itu?

Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

«اعْرِضُوا عَلَيَّ رُقَاكُمْ، لَا بَأْسَ بِالرُّقَى مَا لَمْ يَكُنْ فِيهِ شِرْكٌ» [صحيح مسلم]

"Perlihatkanlah kepadaku ruqyah kalian, tidak mengapa dengan ruqyah selama tidak terkandung dalamnya satu kesyirikan". [Sahih Muslim]

Ø  Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu 'anhuma berkata:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُعَلِّمُهُمْ مِنَ الْفَزَعِ كَلِمَاتٍ: «أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ، مِنْ غَضَبِهِ وَشَرِّ عِبَادِهِ، وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَنْ يَحْضُرُونِ» وَكَانَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرو يُعَلِّمُهُنَّ مَنْ عَقَلَ مِنْ بَنِيهِ، وَمَنْ لَمْ يَعْقِلْ كَتَبَهُ فَأَعْلَقَهُ عَلَيْهِ [سنن أبي داود]

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengajari mereka beberapa kalimat karena adanya rasa takut, yaitu: (Aku berlindung kepada kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kemurkaan-Nya serta kejahatan para hamba-Nya, dan dari bisikan setan serta kedatangan mereka kepadaku) '.

Abdullah bin ‘Amr mengajarkan kalimat-kalimat tersebut kepada orang yang telah berakal di antara anak-anaknya, adapun orang yang belum berakal maka ia menulisnya dan menggantungkannya kepadanya." [Sunan Abi Daud]

Lihat: Kitab Tauhid bab 8; Pembahasan tentang Ruqya dan jimat

Wallahu a’lam!

Lihat juga: Syarah Kitab Tauhid bab (26); Dukun (tukang ramal) dan sejenisnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...